CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]

   Close [Copy link]
Post time 4-11-2011 06:08 PM | Show all posts

Kopassus in action

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 4-11-2011 07:01 PM | Show all posts
Menhan Menerima Executive Vice President DSME co Ltd

Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro dengan didampingi Sekjen Kementerian Pertahanan RI, Marsdya TNI Eris Heryanto, Jumat Siang (4/11) di Kantor Kemhan, Jakarta menerima Executive Vice President Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co. Ltd (DSME) Korea Selatan Dong-Hyuk Park. Pada kesempatan pertemuan itu membicarakan peluang kerjasama pembangunan kapal perang dengan program Alih teknologi bersama industri pertahanan dalam negeri.(MAW/SR).

http://www.dmc.kemhan.go.id/inde ... hanan&Itemid=64
Reply

Use magic Report

Post time 4-11-2011 07:05 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 4-11-2011 19:27

Satu Flight F-16 TNI AU Mendarat Di Lanud Pekanbaru Latihan Dengan RSAF

Satu Flight pesawat tempur F-16 Fighting Falcon Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi, Madiun yang dipimpin langsung oleh Danskadud 3, Letkol Pnb Ian Fuady mendarat mulus di Lanud Pekanbaru, Selasa (12/9). Kedatangan petempur yang terkenal dengan mottonya “Adaptable, Capable, accurate“ tersebut disambut langsung oleh Danlanud Pekanbaru, Kolonel Pnb Bowo Budiarto, SE dan langsung bergabung dengan satu Flight pesawat tempur F-5 dari Skadron Udara 14 Lanud Iswahyudi dan satu flight Hawk 100/200 Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru yang akan melaksanakan latihan Join Fighter Weapon Course / JFWC yang dipusatkan di Lanud Pekanbaru selama dua bulan kedepan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya JFWC merupakan latihan bersama antara TNI Angkatan Udara dengan Angkatan Udara Singapura/RSAF yang bertujuan meningkatkan kemampuan para petempur kedua negara dalam menggunakan pesawat tempur sebagai senjata dalam memenangkan setiap pertempuran. Latihan yang memanfaatkan fasilitas Air Combac Manuvering Range/ACMR dan Air Weapon Range, Siabu yang dimiliki Lanud Pekanbaru tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua bulan.

Pada latihan bersama kali ini, RSAF menerjunkan lima unit pesawat tempur F-16 dan 3 unit pesawat tempur F-5 yang telah tiba di Lanud Pekanbaru beberapa hari yang lalu.


TNI-AU : F-5, F-16 dan Hawk 100/200
RSAF    : F-16 dan F-5

TNI AU:





RSAF:

Reply

Use magic Report

Post time 4-11-2011 07:11 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 4-11-2011 19:14

PT PAL Gandeng Belanda Buat Kapal Perang

PT PAL Gandeng Belanda Buat Kapal Perang
Rabu, 02 November 2011 19:09 WIB

SURABAYA--MICOM: Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT PAL Indonesia, Soewoko Kartanegara, menyatakan bahwa PT Penatarsan Angkatan Laut (PAL) akan melakukan joint production pembuatan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) dengan Belanda.

"Sampai saat ini prosesnya masih dalam negoisasi" ujarnya di sela- kunjungan ke PT PAL Indonesia, su Surabaya, Rabu (2/11).

Soewoko menjelaskan bahwa kapal yang akan dibuat adalalh kapal jenis Sigma Class yang rencananya blok utamanya akan dibuat di Belanda, sedangkan blok yang bukan utama akan dibuat di Indonesia.

Perusahaan Belanda yang akan melakukan joint production dengan Indonesia adalah Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), Belanda.

Beberapa hal yang masih dinegosiasikan oleh PT PAL untuk pembuatan kapal PKR tersebut adalah jumlah personel PT PAL yang akan dikirim kesana dan jumlah kapal yang akan diproduksi.

"Kita sih maunya 200 orang, dan kalau buat kapal itu kan tidak mungkin satu karena harganya akan mahal" pungkasnya.

Sementara itu, staf khusus Direktur Utama PT PAL Bidang Alutsista, Edy Andarto, mengungkapkan bahwa PT PAL telah mengembangkan desain pembuatan Freegate terbaru dan juga kapal LHD (Landing Helicopter Dock). "Tapi semua tergantung dengan pemerintah juga mau kapan memesannya," Ujarnya. (OL-8)

http://www.mediaindonesia.com/re ... a-Buat-Kapal-Perang


PT.PAL Sudah bisa mengembangkan Freegate terbaru dan juga kapal LHD.

[img][/img]
Reply

Use magic Report

Post time 4-11-2011 07:35 PM | Show all posts
Mudahan TNI kedepannya tambah Ok
Insyaallah 2014 awal kebangkitan TNI

Kapan ya kita beli sukhoi buat nambahin yang ada
katanya ada gosip beli SU 30MK2 atau SU 35BM

Tapi mudahan keduanya aja
Reply

Use magic Report

Post time 5-11-2011 02:49 PM | Show all posts
Under Water UAV Made In BPPT INDONESIA... MINAT KAH MALAYSIA ?




Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 5-11-2011 03:02 PM | Show all posts
Hasil Rakornas Ristek 2011 Bidang Hankam









bonus:





Reply

Use magic Report

Post time 5-11-2011 03:35 PM | Show all posts
INDONESIAN PRODUK MILITARY.









RETROFIT


buatan dalam negeri

BONUS RUDAL
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 5-11-2011 06:03 PM | Show all posts

LAPAN dan Rocket 500mm

Post Last Edit by audreyhepburn at 5-11-2011 19:38

Reply 1240# kongker

Ketersediaan alutsista yang mumpuni merupakan faktor vital dalam menunjang sistem pertahanan dan keamanan yang tangguh, walaupun bukan satu-satunya faktor pendukung. Kedepan, bangsa kita dituntut untuk menjadi bangsa yang mandiri, tidak menggantungkan diri pada pihak manapun, termasuk dalam bidang pertahanan dan keamanan. Roket FFAR 2.75" ataupun RokNas D230 dengan kaliber 122 mm (atau R-Han 122) dirancang untuk memenuhi kebutu*an Tentara Nasional Indonesia, dengan tugas pokok dapat dioperasikan sebagai sistem senjata utama dalam pertempuran artileri dan pertahanan pantai untuk sasaran area target.

    Roket R-Han 122 merupakan roket balistik (air to ground), unguided yang mampu dipakai dalam semua kondisi sekeliling pada berbagai operasi di daerah tropis. Konstruksi motor roket yang ringan dengan propelan komposit HTPB yang apabila digabungkan dengan disain nozzle serta fin yang optimal, akan memberikan performa tinggi dengan trajektori yang stabil dan akurat sehingga memenuhi misi. Dalam kaitan itu, perlu diupayakan pengembangan misil taktis yang mempunyai kestabilan dan jarak jangkau yang baik. Salah satu pendukung sasaran tersebut adalah dengan mengembangkan sistem propulsi nosel jamak yang telah dilakukan sejak tahun 2008. Nosel jamak memiliki beberapa keuntungan yang berkaitan dengan kestabilan terbang roket, jarak jangkau, dan berat roket.

          Keberhasilan mensubstitusi propelan yang telah kedaluarsa pada roket balistik kaliber 70 mm (FFAR 2.75”) milik Dislitbang TNI-AU, dengan performa yang tidak jauh berbeda, meningkatkan rasa percaya diri bahwa kita mampu. Hanya saja, hasil Uji statik dan uji terbang yang telah dilakukan menggunakan nosel tunggal, sedangkan roket FFAR yang asli menggunakan nosel jamak (4 buah). Demikian pula halnya dengan desain RokNas (Roket Nasional) D230 (R-Han 122) yang didesain menggunakan nosel tunggal. Sedangkan roket kaliber 122mm yang sejenis (milik Rusia atau China) menggunakan nosel jamak. Roket R-Han 122 telah diuji coba beberapa kali, terakhir kali diuji coba tanggal 6 November di Puslatpur (Pusat Latihan Tempur) TNI, Baturaja, dengan hasil yang sesuai yang diharapkan.

       Untuk menambah jarak jangkau roket, maka dapat ditambahkan sustainer. Selain berfungsi sebagai penambah jarak jangkau, sustainer juga berfungsi sebagai bagian dari sistem pengendalian roket. Sistem sustainer yang dilengkapi dengan blast tube harus dapat diintegrasikan dengan boster roketnya. Disinilah letak kesulitan yang dihadapi. Riset yang diusulkan ini merupakan kelanjutan riset sebelumnya (Insentif RISTEK), dimana desain nosel jamak yang terintegrasi dengan sistem blast tube harus diuji. Pengujian yang dimaksud adalah uji statik dan uji terbang.

Hasil penelitian ini nantinya akan diintegrasikan dengan sistem roket kendali (guided missile) yang sudah sejak lama dikembangkan oleh LAPAN. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan akan muncul inovasi untuk pengembangan roket kendali yang lebih baik di masa yang akan datang, misalnya untuk pengembangan sistem thrust vectoring dengan menggunakan nosel jamak, baik untuk roket padat maupun roket cair.



Sinerji potensi nasional dalam pengembangan kemampuan peroketan nasional sebenarnya sudah dimulai lewat program RISTEK D230 di tahun 2008-2009. Program ini mencanangkan untuk merancang dan membuat roket altileri yang mempunyai jangkauan sejauh 20-30Km. Beberapa industri BUMN, lembaga penelitian dan akademisi terlibat dalam program ini, dan telah memperlihatkan sistem kerja tim dan hasil yang cukup memuaskan. Pada 6 November 2010 program D230, terakhir diujji coba di Puslatpur (Pusat Latihan Tempur) TNI di Baturaja, dengan nama R-Han 122. Uji coba yang telah menggunakan warhead buatan PT. PINDAD ini berhasil mencapai jarak 14 km.

[B]Untuk meningkatkan jarak jangkau sesuai dengan harapan 20-30 km, telah dilakukan upaya dengan penelitian roket RX200. Penelitian ini telah berjalan dengan sistem booster dan sustainer yang terpisah, yang dilengkapi dengan sistem kendali.[/B] Beberapa kendala masih dijumpai, diantaranya adalah pada proses separasi antara booster dan sustainer. Guna mengatasi masalah tersebut, telah dilakukan desain booster dan sustainer yang terintegrasi, tanpa adanya separasi.[B]Sistem ini diantaranya digunakan pada rudal seacat.[/B]

Program pengembangan ini sifatnya sangat strategis untuk pertahanan dan keamanan nasional. Teknologi ini tidak bisa dengan mudah didapatkan dari luar negeri, baik lewat jalur resmi maupun tidak resmi. Dengan demikian manfaat ekonomisnya secara langsung tidak bisa diukur, namun secara tidak langsung akan ikut mempercepat mneguatkan industri pendukung (spin-off) dari jenis teknologi yang tidak hanya pada di roket balistik tetapi juga pada roket kendali, seperti misalnya industri bahan propelan, industri elektronik kendali, industri material tahan panas, dan lain sebagainya.

    Adapun manfaat lainnya adalah sebagai berikut:
•    Meningkatkan kemandirian nasional dalam penguasaan teknologi roket balistik atau rudal.
•    Mempermudah proses adopsi industri roket oleh BUMN terkait, dalam hal ini dari LAPAN ke PT.PINDAD ataupun PT.DI dan PT.LEN.
•    Mendorong munculnya standard produk peroketan kendali di kemudian hari.
•    Meningkatkan kemampuan SDM secara nasional dalam penguasaan teknologi strategis roket.
•    Menguasai teknologi kunci suatainer end-buring, dimana teknologi ini akan bisa digunakan lebih lanjut dalam mengembagkan rudal seperti SEACAT dan C705, C802, yang sekarang ini dimiliki oleh Angkatan Laut.

A. Tahun Pertama (2011)

    Di tahun pertama akan dikembangkan booster roket jenis propelan padat menggunakan multinosel, dan diikuti dengan jenis sustainer roket end-burning propelan padat. Bahan propelan yang digunakan untuk booster dan sustainer ini akan menggunakan komposisi yang sudah terdapat di Lapan.
    Roket ini akan menggunakan booster roket berdiameter 200mm, berkonfigurasi propelan bintang, dengan komposisi propelan HTPB, AP dan Al. Booster akan menyala sekitar 4 detik. Selain itu roket ini akan menggunakan tipe sustainer solid propelan dengan sistem pembakaran ujung (end burning) sehingga bisa mendapatkan waktu bakar yang cukup lama (sekitar 20-60 detik). Roket-roket kendali jarak pendek umumnya mempunyai konfigurasi semacam ini, seperti rapier, strella, Qw3, exocet. Sehingga sangatlah penting untuk bisa menguasai teknologi sustainer tipe end burning ini.

    Pada tahun ini juga akan dilakukan uji statik untuk sistem sustainer serta uji statik roket booster + sustainer yang telah terintegrasi. Hasil dari uji statik ini, selain menguji keandalan sistem juga guna mendapatkan kinerja motor roket. Kinerja motor roket ini nantinya digunakan untuk memprediksi jarak jangkau yang dapat ditempuh.
[/QUOTE]























satu screenshoot yang gak bisa di upload fotonya isi nya seperti ini: Hasil instruksi presiden dalam pemanfaatan produksi hasil penelitian LAPAN sebagai berikut : TNI AD memerlukan RX-100, TNI AL RX-122 dan RX-230 dan TNI AU RX-70.

Rocket 500mm

















[CENTER][SIZE="5"]
INDONESIA STROOOOOOOOOOOOOOONG... 500mm..so hugeee..10 tahun lagi TAEPODONG MADE IN INDONESIA... :ngacir:
Anyway Selamat Hari Raya Idul adha bagi teman-teman yang menjalankannya...
[/SIZE][/CENTER]
Reply

Use magic Report

Post time 5-11-2011 09:43 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 6-11-2011 16:02

TAMBAHAN PICTURE:














kabin cn-235 pesanan senegal




keindahan alam di senja hari
Reply

Use magic Report

Post time 5-11-2011 09:53 PM | Show all posts
Anoa & SEA games
Reply

Use magic Report

Post time 5-11-2011 10:11 PM | Show all posts
Under Water UAV Made In BPPT INDONESIA... MINAT KAH MALAYSIA ?
audreyhepburn Post at 5-11-2011 14:49



   USV la ni, not UAV
Reply

Use magic Report

Post time 5-11-2011 10:30 PM | Show all posts
Reply 1252# Vympel77

Malaysia has its own USV project -jampiras. USVs are nothing new and common now. many countries have built and used them. designing the hull is simple. the issue is the complex algorithims needed to operate them far and for long periods from motherships and land. most countries stopped short at the hull and short distances.
Reply

Use magic Report

Post time 6-11-2011 11:23 AM | Show all posts
USV la ni, not UAV
Vympel77 Post at 5-11-2011 22:11


bukankah USV kerjanya di atas permukaan air ker!?..sedangkan yg ada digambar kerjanya dpt selam dlm air, maka dari itu rasanya tepat klau disebut underwater UAV (kapal selam nir awak)
Reply

Use magic Report

Post time 6-11-2011 11:52 AM | Show all posts
Reply 1254# advark


I cant see the pictures. If the unmanned vessel can dive, then it is a uuv prototype; not usv. Singapore has been using and researched UUVs for many years -  Remus UUV(which we purchased), Meridith UUV (locally developed), SEA-I UUV (locally developed) and the latest one being Starfish UUV (locally developed). Unmanned Underwater Vessels (UUVs) are also called Autonomous Underwater Vessels (AUVs). I think RSN has practically mapped the entire sea-floor in the Singapore and malacca straits so our submarines know where to hide and strike like a sea eel.




Singapore's Remus UUV (purchased by RSN)



Singapore's Star-Fish UUV (locally developed)


Singapore's Meredith UUV (locally developed) - in use by RSN

No pictures of SEA-I though.
Reply

Use magic Report

Post time 6-11-2011 12:42 PM | Show all posts
Reply  advark


I cant see the pictures. If the unmanned vessel can dive, then it is a uuv proto ...
belacan79 Post at 6-11-2011 11:52


terima kasih atas pencerahannya bro, tak sangka industri pertahanan singapore maju sgt..sy baru kali ini tengok benda2 yg ada di gambar tue.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 6-11-2011 12:59 PM | Show all posts
sumbang gambar..



Reply

Use magic Report

Post time 6-11-2011 01:02 PM | Show all posts
nemu nie di digugel...cikal bakal roket buatan malaysia

USM Rocket Research




linknya : http://aerospace.eng.usm.my/spr/
Reply

Use magic Report

Post time 6-11-2011 01:17 PM | Show all posts
senapang terbaru pindad..

Reply

Use magic Report

Post time 6-11-2011 01:59 PM | Show all posts

Pengembangan Rocket Pengorbit Satelit 550mm and Range 300Km

Reply 1253# belacan79

Ready for another Yakhont Made In Indonesia ? wow..lil bit make me shoccccck..what a hugeeee..let me put a war head. lol anyway..good job for singapore..you did it.









warna pink roketnya..lucu..dan pastinya jaguh..







Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

29-3-2024 04:46 PM GMT+8 , Processed in 0.462645 second(s), 39 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list