[“Jangan rindu. Berat. Kamu nggak akan kuat. Biar aku saja.”
Indonesia seakan sedang tersihir oleh gombalan Dilan. Baru seminggu tayang di bioskop, Dilan 1990 sudah ditonton oleh lebih dari dua juta orang. Bahkan, dalam tiga hari pertama pemutarannya, film besutan Fajar Bustomi tersebut berhasil menembus sejuta penonton! Nyaris menyamai rekor Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016).
Kisah Dilan 1990 sebenarnya sangat sederhana. Menceritakan percintaan dua anak SMA, Dilan dan Milea, yang terjadi pada tahun 1990 di Kota Bandung. Skenarionya didasarkan pada novel berjudul Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq.
Saat diwawancarai, sutradara Fajar Bustomi mengaku suka banget dengan novel Dilan. Oleh karena itu, saat dipercaya untuk menggarap filmnya oleh Falcon Pictures dan Max Pictures, Fajar merasa impiannya menjadi kenyataan.
Dalam membesut Dilan 1990, Fajar menetapkan standar yang sangat tinggi. Dia tidak ingin kisahnya melenceng dari novelnya. Sang pencipta karakter Dilan, Pidi Baiq, kemudian direkrut untuk menjadi penulis skenarionya.
Peran Pidi dalam film Dilan 1990 memang sangat besar. Dia banyak melakukan diskusi dengan para pemain dan kru film. Tujuannya agar esensi dari novelnya benar-benar meresap secara mendalam.
Alhasil, dalam film nanti, para penonton bakal banyak disuguhi oleh puisi-puisi karya Pidi Baiq yang diambil dari versi novelnya. Dialog penuh gombalan lucu dan rayuan romantis juga menjadi daya tarik utama selain kemesraan yang ditampilkan oleh Dilan (Iqbaal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla).
Awalnya, yang menjadi calon pemeran Dilan bukan hanya Iqbaal Ramadhan, tapi ada dua aktor lainnya, yaitu Gusti Rayhan dan Jefri Nichol. Namun, akhirnya, Iqbaal yang terpilih dan Gusti kebagian peran sebagai Akew, teman Dilan.
Bagi Iqbaal, memerankan Dilan yang selalu naik motor Honda CB 100 merupakan tantangan tersendiri. Pasalnya, dia pernah mengalami kecelakaan pada 2015 dan sempat trauma untuk naik motor lagi.
Namun, demi film Dilan 1990, Iqbaal melawan rasa takutnya. Sebelum menjalani syuting, dia melakukan latihan intensif mengendarai motor Honda CB 100 selama sebulan sambil membonceng Vanesha Prescilla keliling kompleks perumahan.
Dilan memang dikisahkan sebagai anak SMA anggota geng motor. Dia sering terlibat tawuran. Namun, dia sangat patuh pada orang tua dan sangat sayang pada Milea, pujaan hatinya.
Yang menarik, adegan tawuran dalam film Dilan 1990 disyuting bersama dengan geng motor beneran di Bandung. Sementara itu, lokasi sekolah yang digunakan adalah SMAN 20 Bandung yang juga merupakan sekolah Gusti Rayhan.
Di lain pihak, peran sebagai Milea langsung jatuh ke tangan Vanesha Prescilla. Pidi Baiq sendiri yang memilihnya. Dia adalah calon satu-satunya. Mungkin, sosoknya dianggap sangat pas dengan karakter Milea.
Bagi yang bertanya, apakah Dilan 1990 ini filmnya abege banget? Awalnya, film ini memang ditujukan untuk ditonton generasi milenial alias kids zaman now. Oleh karena itu, pemain-pemain yang dipilih adalah bintang-bintang masa kini semacam Iqbaal dan Vanesha.
Namun, ternyata, yang menonton Dilan 1990 bukan hanya kids zaman now, tapi juga banyak kids generasi 90-an yang sekarang sudah berumur 30-40 tahunan. Mereka seakan-akan bernostalgia, mengenang masa-masa pacaran di zaman SMA dulu.
Salah satu efek dari Dilan 1990, barang-barang generasi 90-an yang sudah usang kini nge-trend kembali. Mulai dari baju, jaket jeans, sepatu, telepon umum, hingga motor Honda CB 100. Film berdurasi sekitar 110 menit ini memang mengangkat budaya serta ikon-ikon pop era 90-an.
Bisa dibilang, karena faktor dua generasi itulah Dilan 1990 mereguk sukses besar. Kids zaman now suka dengan kisah cintanya yang romantis, sedangkan generasi 90-an tergoda untuk balikan dengan mantan pacar di zaman SMA. #eh
Saat diwawancarai, produser Ody Mulya Hidayat berharap Dilan 1990 bisa menembus angka tiga juta penonton. Dia juga menyatakan kisah cinta Dilan dan Milea tidak akan berakhir di sini, alias bakal ada sekuelnya!
Jika berdasarkan novelnya, memang masih akan ada dua film lagi, yaitu Dilan 1991 (rencananya dirilis pada Desember 2018) dan Milea (rencananya tayang pada 2019). Berbeda dengan Dilan 1990 dan 1991 yang mengangkat sudut pandang Milea, film Milea akan mengambil point of view dari Dilan.
Btw, kalo mau nonton Dilan, kamu jangan sendirian. Berat. Ntar baper. Nontonnya bareng sama aku saja. Heuheu..
Hah? Apa? Pacar kamu cemburu? Cemburu itu hanya untuk orang yang nggak percaya diri. Heuheu..