View: 31221|Reply: 247
|
majapahit adalah empayar islam / tauhid
[Copy link]
|
|
salam...
ni bukanlah thread dari pak jf pratama..beliau sedang sibok dgn team bendera beliau yg mgkn tiada isu nak di mainkan / di batu apikan...
apapun, saya copy paste satu artikel dari tanah seberang yg barangkali tak di sukai oleh org kita yg dah ketat kepala dgn statement "majapahit adalah empayar hindu budhaa"...maka, saya release kan ketat kepala anda dgn artikel dari suatu blog ini..
moga terhibur hendaknya dgn fakta baru ini:-
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
Oleh Pahrudin HM, MA
Seorang sejarawan pernah berujar bahwa sejarah itu adalah versi atau sudut pandang orang yang membuatnya. Versi ini sangat tergantung dengan niat atau motivasi si pembuatnya. Barangkali ini pula yang terjadi dengan Majapahit, sebuah kerajaan maha besar masa lampau yang pernah ada di negara yang kini disebut Indonesia. Kekuasaannya membentang luas hingga mencakup sebagian besar negara yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara. Namun demikian, ada sesuatu yang ‘terasa aneh’ menyangkut kerajaan yang puing-puing peninggalan kebesaran masa lalunya masih dapat ditemukan di kawasan Trowulan Mojokerto ini. Sejak memasuki Sekolah Dasar, kita sudah disuguhi pemahaman bahwa Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada dalam sejarah masa lalu kepulauan Nusantra yang kini dkenal Indonesia. Inilah sesuatu yang terasa aneh tersebut. Pemahaman sejarah tersebut seakan melupakan beragam bukti arkeologis, sosiologis dan antropologis yang berkaitan dengan Majapahit yang jika dicerna dan dipahami secara ‘jujur’ akan mengungkapkan fakta yang mengejutkan sekaligus juga mematahkan pemahaman yang sudah berkembang selama ini dalam khazanah sejarah masyarakat Nusantara.
‘Kegelisahan’ semacam inilah yang mungkin memotivasi Tim Kajian Kesultanan Majapahit dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan kajian ulang terhadap sejarah Majapahit. Setelah sekian lama berkutat dengan beragam fakt-data arkeologis, sosiologis dan antropolis, maka Tim kemudian menerbitkannya dalam sebuah buku awal berjudul ‘Kesultanan Majapahit, Fakta Sejarah Yang Tersembunyi’. Buku ini hingga saat ini masih diterbitkan terbatas, terutama menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu. Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara. Akibatnya, sejarah masa lampau yang berkaitan dengan kawasan ini dibuat untuk kepentingan tersebut. Hal ini dapat pula dianalogikan dengan sejarah mengenai PKI. Sejarah yang berkaitan dengan partai komunis ini yang dibuat di masa Orde Baru tentu berbeda dengan sejarah PKI yang dibuat di era Orde Lama dan bahkan era reformasi saat ini. Hal ini karena berkaitan dengan kepentingan masing-masing dalam membuat sejarah tersebut. Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.
Apa yang diungkapkan oleh buku ini tentu memiliki bukti berupa fakta dan data yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan Majpahit sesungguhnya adalah kerajaan Islam atau Kesultanan Majapahit adalah sebagai berikut:
1. Ditemukan atau adanya koin-koin emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’. Koin semacam ini dapat ditemukan dalam Museum Majapahit di kawasan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Koin adalah alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sangat tidak mungkin sebuah kerajaan Hindu memiliki alat pembayaran resmi berupa koin emas bertuliskan kata-kata Tauhid.
2. Pada batu nisan Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang selama ini dikenal sebagai Wali pertama dalam sistem Wali Songo yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa terdapat tulisan yang menyatakan bahwa beliau adalah Qadhi atau hakim agama Islam kerajaan Majapahit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Agama Islam adalah agama resmi yang dianut oleh Majapahit karena memiliki Qadhi yang dalam sebuah kerajaan berperan sebagai hakim agama dan penasehat bidang agama bagi sebuah kesultanan atau kerajaan Islam.
3. Pada lambang Majapahit yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini. Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai lambang Majapahit ini, maka dapat dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, atau dapat pula dilihat pada logo yang digunakan Muhammadiyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Majapahit sesungguhnya adalah Kerajaan Islam atau Kesultanan Islam karena menggunakan logo resmi yang memakai simbol-simbol Islam.
4. Pendiri Majapahit, Raden Wijaya, adalah seorang muslim. Hal ini karena Raden Wijaya merupakan cucu dari Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang sekaligus juga ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin layaknya ajaran-ajaran suf, sedangkan neneknya adalah seorang muslimah, keturunan dari penguasa Sriwijaya. Meskipun bergelar Kertarajasa Jayawardhana yang sangat bernuasa Hindu karena menggunakan bahasa Sanskerta, tetapi bukan lantas menjadi justifikasi bahwa beliau adalah seorang penganut Hindu. Bahasa Sanskerta di masa lalu lazim digunakan untuk memberi penghormatan yang tinggi kepada seseorang, apalagi seorang raja. Gelar seperti inipun hingga saat ini masih digunakan oleh para raja muslim Jawa, seperti Hamengku Buwono dan Paku Alam Yogyakarta serta Paku Buwono di Solo. Di samping itu, Gajah Mada yang menjadi Patih Majapahit yang sangat terkenal terutama karena Sumpah Palapanya ternyata adalah seorang muslim. Hal ini karena nama aslinya adalah Gaj Ahmada, seorang ulama Islam yang mengabdikan kemampuannya dengan menjadi Patih di Kerajaan Majapahit. Hanya saja, untuk lebih memudahkan penyebutan yang biasanya berlaku dalam masyarakat Jawa, maka digunakan Gajahmada saja. Dengan demikian, penulisan Gajah Mada yang benar adalah Gajahmada dan bukan ‘Gajah Mada’. Pada nisan makam Gajahmada di Mojokerto pun terdapat tulisan ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’ yang menunjukkan bahwa Patih yang biasa dikenal masyarakat sebagai Syeikh Mada setelah pengunduran dirinya sebagai Patih Majapatih ini adalah seorang muslim.
5. Jika fakta-fakta di atas masih berkaitan dengan internal Majapahit, maka fakta-fakta berikut berhubungan dengan sejarah dunia secara global. Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad yang dikatakan sebagai pembalasan terhadap sikap para penguasa Abbasiyah yang seringkali menghina dan menistakan keturunan Rasulullah. Akibatnya, Timur Tengah berada dalam situasi yang berkecamuk dan terjebak dalam kondisi konflik yang tidak menentu. Dampak selanjutnya adalah terjadinya eksodus besar-besaran kaum muslim dari Timur Tengah, terutama para keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan ‘Allawiyah. Kelompok ini sebagian besar menuju kawasan Nuswantara (Nusantara) yang memang dikenal memiliki tempat-tempat yang eksotis dan kaya dengan sumberdaya alam dan kemudian menetap dan beranakpinak di tempat ini. Dari keturunan pada pendatang inilah sebagian besar penguasa beragam kerajaan Nusantara berasal, tanpa terkecuali Majapahit.
Iniilah beberapa bukti dari fakta dan data yang mengungkapkan bahwa sesungguhnya Majapahit adalah Kesultanan Islam yang berkuasa di sebagian besar kawasan yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara ini. Sekali lagi terbukti bahwa sejarah itu adalah versi, tergantung untuk apa sejarah itu dibuat dan tentunya terkandung di dalamnya beragam kepentingan. Wallahu A’lam Bishshawab.
_______________
Disarikan dari buku: Herman Sinung Janutama, ‘Kesultanan Majapahit, Fakta Yang Tersembunyi’, LJKP Pangurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta. Edisi Terbatas Muktamar Satu Abad Muhammadiyah Yogyakarta Juli 2010 .
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
Alhamdulillah, moga kesultanan majapahit akan di tegakkan kembali. dan mgkn akan clear kan perihal perhubungan antara titik jawa kelantan dan pesongan/cherminan jawa di sumatra.. insyallah |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Pak Patam kata Majapahit melemah kerana ajaran Islam yang dibawa oleh Kesultanan Demak... |
|
|
|
|
|
|
|
malaslah nak bace bahase indong..
borubodur pun diorg claim = bekas tapak kerajaaan isle...
patutla gunung merapi muntahkan lahar melangit........ |
|
|
|
|
|
|
|
erm.. bang system kena tgk dua perspektif
1- perspektif indon nak claim semua hak milik depa
2- mmg empayar / monumen adalah bekas agama samawi
kalu borobudur tu nak kaitkan dgn nabi sulaiman, it okey per, sekurang2nye ada jugak laa bukti tntg wujudnya empayar nabi sulaiman.
bab gunung merapi tu, mmg dah nak muntah tahun ni.. ikut gunung berapi tu laa.. mgkn makin ramai org2 sana pening agama, tu sebab kena lagu tu.. cuba try malaysia lak kena, mesti org seberang kata "ni laa akibatnya byk sgt maksiat dan perjudian"... senang kata, dua2 salah sbb bodoh sejarah, jahil agama, sendiri salah ego gila tak mau dgr org betulkan dan susah nak terima org pen punya pendapat sbb ada kepentingan sendiri |
|
|
|
|
|
|
|
Maksudnya nabi Sulaiman beragama Buddha???
Bodoh punya orang... |
|
|
|
|
|
|
|
yes...i like...
raden wijaya ![](static/image/smiley/default/icon8.gif) |
|
|
|
|
|
|
|
Tapi lebih banyak artifak Majapahit berteraskan Hindu? |
|
|
|
|
|
|
|
peninggalan budaya kesan dari majapahit pun hindu juga.
Mana datangnya dan siap yang letakkan nama empayar tu sebagai MAJAPAHIT ? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 7# alphawolf
Islam Kejawen... Depa masih puja semangat Gunung Merapi dan Nyi Roro Kidul... |
|
|
|
|
|
|
|
satu je soalan... kalau Majapahit tu Islam, kenapa perlu diganti dgn kerajaan Mataram Islam yg dibantu oleh wali Songo? |
|
|
|
|
|
|
|
ade sesetengah pihak nak bngkitkan kembali majapahit II laa.. fuhhhh.. warisan Sabdo Palon lah ni.... kalau majapahit tu sedia ada kerajaan Islam takde la wali songo nak Islamkan raja majapahit terakhir tu... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 14# morpheus
ntah..korang bincang la..aku layankan aje.. |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by thessailly at 17-11-2010 05:43
Reply 8# winamp05
dari buah maja yang pahit.
-inilah apa yang digelarkan sebagai buah maja itu. |
|
|
|
|
|
|
|
ade puak2 di belah2 pantai timur tanah air yg duk sibuk canang kebangkitan majapahit II.. Islam datang ke nusantara jatuhkan Hindu Buddha boleh lak nak bangkitkan kembali majapahit.. macam2.. |
|
|
|
|
|
|
|
aku ade persoalan kepada TT atau mana2 yg menyokong kebangkitan majapahit ini.. ini bukti yg aku kemukakan majapahit itu adalah Hindu Buddha yang terang2 memusuhi Islam.. mereka menggelar pendakwah Arab yang membawa cahaya Islam ke Nusantara sebagai Dajal.. mereka adalah leluhur Sabdo Palon yang memusuhi Islam dan dendam mereka terhadap Islam masih belum luntur..
![](http://img242.imageshack.us/img242/4015/majapahit.jpg)
boleh tengok detail tentang leluhur majapahit ini di page mereka, http://www.facebook.com/pages/KE ... 105834824949?v=wall
anybody yg nak sngt majapahit bngkit jelaskan kepada kami yg kurang ilmu ini... |
|
|
|
|
|
|
|
Tq for maklumat yang baik bagi pembaca yg meminati sejarah. |
|
|
|
|
|
|
|
Setau aku, majapahit tu memang teras agama utama adalah hindu. walau bagaimanapun, pemerintah majapahit waktu itu, Prabhu Brawijaya membenarkan sebuah negeri islam dibawah naungan majapahit.
Prabhu Brawijaya mengutus putra selirnya, Raden Bathara Katong untuk memimpin pasukan Majapahit, menggempur Kadipaten Wengker.
Prabhu Brawijaya, menjanjikan daerah ‘perdikan’. Daerah perdikan adalah daerah otonom. Beliau menjanjikannya kepada Dewi Anarawati. Dan Dewi Anarawati meminta daerah Ampeldhenta agar dijadikan daerah otonom bagi orang-orang Islam. Dan di sana, rencananya akan dibangun sebuah Ashrama besar, pusat pendidikan bagi kaum muslim.
Begitu Prabhu Brawijaya menyetujui hal ini, maka Dewi Anarawati, atas nama Negara, mengirim utusan ke Champa. Meminta kesediaan Syeh Ibrahim As-Samarqand untuk tinggal di Majapahit dan menjadi Guru dari Padepokan yang hendak dibangun.
Dan permintaan ini adalah sebuah kabar keberhasilan luar biasa bagi Raja Champa. Misi peng-Islam-an Majapahit sudah diambang mata. Maka berangkatlah Syeh Ibrahim As-Samarqand ke Jawa. Diiringi oleh kedua putranya, Sayyid ‘Ali Murtadlo dan Sayyid ‘Ali Rahmad.
Tak hairan juga kalau aku nyatakan disini bahawa wang syiling tu dan segala ukiran berteraskan islam waktu tu datangnya dari daerah tersebut. yg mana selepas itu, islam menyebar hampir keseluruh majapahit. |
|
|
|
|
|
|
| |
|