|
Edited by relau at 9-10-2015 09:31 PM
Kisah yang paling indah pun tetap harus diakhiri dengan ucapan selamat tinggal.
Kehidupan yang paling indah pun tetap harus diakhiri dengan kematian.
Inilah ketidakkekalan. Di mana ada kelahiran, di situ ada kematian.
Di mana ada kehidupan yang berkondisi, di situ ada kemusnahan.
Sebab itu, bagi mereka yang hidup dalam kesenangan duniawi, hendaknya jangan terlena,
kerana pada akhirnya semua kesenangan duniawi itu akan berakhir.
Janganlah kerana menikmati kesenangan duniawi lalu menjadi lengah kerananya.
Dhammapada syair 27:
Jangan terlena dalam kelengahan, jangan terikat pada kesenangan-kesenangan inderia.
Orang yang waspada dan rajin bersamadhi akan memperoleh kebahagiaan sejati.
Dalam Sutra Empat Puluh Dua Bab, Buddha berucap, melihat langit dan bumi, renungkan bahwa dunia ini tidaklah kekal, terus berubah menjalani proses “terbentuk, dihuni, rosak, dan kosong”.
Melihat gunung dan sungai, renungkan semua ini tidaklah kekal.
Melihat segala hal di alam ini yang nampak sarat dengan energi kehidupan, renungkan semua ini tidaklah kekal. Bila konsisten melakukan perenungan seperti ini, maka pencapaian pencerahan/pembebasan tidak akan lama lagi.
|
This post contains more resources
You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register
x
|
|
|
|
|
|
| |
|