|
Dasar dari pelatihan diri adalah introspeksi.
Sebab itu, daripada mengatakan orang lain membuatmu menderita, lebih baik katakan pelatihan dirimu yang masih kurang.
Ini bukan mengajarkan bahwa orang lain itu selalu benar, atau yang selalu salah adalah diri kita, melainkan setiap kali menghadapi permasalahan, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah introspeksi, jangan langsung menyalahkan orang lain. Terlepas dari siapa yang salah siapa yang benar, selama muncul emosi negatif dalam diri kita, itu menunjukkan bahwa pelatihan diri kita masih kurang.
|
This post contains more resources
You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register
x
|
|
|
|
|
|
|
orang2 buddhist amat hormati manusia...x kira latar belakang mereka...
tapi ada orang2 konon nya agama yg suci dan peace...suka memandang manusia hina....contohnya kalau orang itu lahir lembut...di pandan semacam aja... penganut buddhist tidak |
|
|
|
|
|
|
|
Another irrelevant bull$hit from the deaf and blind mod. ![](static/image/smiley/default/indifferent0001.gif)
Just take a look at Chinese Buddhists noawadays - ignorant, arrogant, money-minded and pretty stupid. Buddha tells them to pray for the dead and they go around burning things like hell money. Nonsense at the best. ![](static/image/smiley/default/mad0216.gif) |
|
|
|
|
|
|
|
Persoalan yang baik..... adakah pembakaran duit untuk orang yang telah meninggal dunia merupakan ajaran Buddha ataupun tidak.... |
|
|
|
|
|
|
|
orang2 cina ini suka blend budaya mereka dgn buddhism...ia salah
|
|
|
|
|
|
|
|
Buddha taught Chinese to pray for the dead and do good actions which they could generate good merits which they could "donate" to the dead suffering in Naraka (hell). He taught that good merits can help to release the souls of the suffering ones from Hell and allow them to be reborn again. He taught Chinese to do good things, to leave bad things (which generate sins which will drag them to Hell as well) and to be a good person in life so less and less people will go to Hell.
Instead, what Chinese did was OPPOSITE of what He had taught. They went and burn useless paper, calls it Hell money. They waste a lot of food but the good things here is at least stray dogs and cats (and birds) can at least eat those food. I'm not complaining. They also have those Chinese theaters which bring people together - no complains except they like to block streets in doing so. Sometimes, they will put it in the middle of the road when there is a perfectly good field nearby. They also have these huge incense which will burn for hours, which is annoying as hell.
|
|
|
|
|
|
|
|
They also have these huge incense which will burn for hours, which is annoying as hell. they burn papers and it pollute my house with black ashes....plus those huge incense burning for house also not good as it cause ozon layer to damaged... this all cultural
|
|
|
|
|
|
|
|
Good Info. Sebab kadang2 saya terkeliru dengan amalan keagamaan dengan budaya.
Tak kira apa bangsa atau agama pun mesti ada perkara yang budaya diserapkan menjadi amalan keagamaan.
|
|
|
|
|
|
|
|
Kaum China memang menpunyai sesuatu attitude yang unik. Mereka tak akan puas dengan sesuatu sehingga mereka mampu menyalurkan pengaruh mereka ke dalam apa yg mereka berikan.
Contohnya, katakan kamu bukan kaum China dan kamu menberikan makanan yg enak kpd mereka. Mereka makan dan suka dgn rasanya. Apa mereka akan buat adalah mengubah sesuatu cita rasa tersebut utk menjadikannya unik dan lebih "ke-china-an". Sama juga dgn agama. Kamu menberikan sesuatu agama yg terbaik pun, mereka mesti mahu memasukan ciri2 kaum mereka ke dalamnya.
Bila Buddhism datang ke China melalui Silk Road lebih seribu tahun yg lalu, agama asal kaum China adalah Taoism ataupun penyembahan nenek moyang dan alam sekitar. Ada pihak menganggap Buddhism sbg ajaran asing dan tidak menganutinya dan ada juga yg menganggap Buddhism sbg suatu bentuk pengaruh yg bertentangan dgn Taoism. Bila pembesar2 dan Raja2 China mula menganuti agama Buddha, maka pihak2 yg menganggap Buddhism sbg pengaruh luar itu tak ada pilihan lain selain dari menjadikan Buddhism sbg "home grown" (ataupun dimodify sbg sesuatu yg wujud di China). Mereka menjadikan Buddha sbg Top-level authority (Kuasa Multak) dan Shang Ti (ataupun Pemerintah Syurga; makna Ti itu adalah Angkasa dlm bahasa China jadi ianya boleh disebut Pemerintah Angkasa) sbg Kuasa dibawah Buddha yg memerintah Dunia. Raja2 China pula dianggap sbg "Extended Monarch" utk Shang Ti.
Oh, kalau kamu nak tanya samada cerita Journey to the West itu wujud ke ataupun dongeng, ianya memang dari fakta sejarah. Masa Tang Dynasty dulu, seorang Sami Buddha yg bernama Xuanzang menbuat pengembaraan ke India antara tahun 629 sampai 645 (16 tahun) di mana dia menziarahi beberapa kerajaan kecil serta pelbagai kuil2 agama Buddha di India.
|
|
|
|
|
|
|
|
another good info!!!
yup. itu dipanggil asimilasi... campurkan pengaruh/fahaman baru dengan fahaman yang sedia ada.
mcm Kisah penggembaraan ke barat tu rupanya berdasarkan kisah benar... sbb Dinasti Tang yg mula2 menerima ajaran Buddha kan?
Macam kisah Monkey King tu... saya selalu terfikir adakah lagenda Cina tu berkaitan dengan Hanuman yang berasal dari pengaruh agama Hindu.
|
|
|
|
|
|
|
| |
|