Ghozali; lelaki saleh, alim lagi bijak dan tampan. Disukai banyak perempuan, di dalam juga di luar kampusnya. Tapi, tak satu pun tawaran cinta dari perempuan-perempuan itu ia te-rima. Sampai akhirnya ia tak bisa lagi menepis pesona Pelangi, se--orang nyai di tempatnya mengajar bahasa Inggris.
Dan cinta tak bertepuk sebelah tangan. Pelangi yang disukai banyak putra kyai untuk dipersunting, rupanya terpikat oleh ka-risma Ghozali. Namun cinta yang tak sempat terucap di antara dua insan itu, ternyata…. membentur dinding.
Aku tak bisa mencintainya, ucap Ghozali lirih pada utusan Pelangi. Bukan, bukan karena hati Ghozali tak mencintai Pelangi. Bukan, bukan karena hati Ghozali tak mencintai Pelangi. Sebuah penolakan dari Ghozali, yang memaksanya bercerita tentang sebuah masa. Masa yang coba ditepiskannya. Saat yang sama, orang-orang yang membencinya hadir mem-bawakan fitnah.
Mengapa Ghozali harus berkutat dengan masa lalunya? Dan, siapa sebenarnya ia? Mengapa tawaran cinta dari Pelangi ia tepikan?
|