CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 26641|Reply: 255

[Dunia] Jerebu: Marah Disindir, Indonesia Guna Bahan Kimia Terkuat!

[Copy link]
Post time 6-10-2015 10:16 PM | Show all posts |Read mode
Jerebu: Marah Disindir, Indonesia Guna Bahan Kimia Terkuat!
Oct 6, 2015



MUNGKINKAH ini sesuai dinamakan sebagai bodoh sombong atau pun menyentuh pepatah lama iaitu pandai tidak boleh ditegur, bodoh pula tidak boleh diajar. Pendek kata, orang Utara cakap pi mai pi mai tang tu jugak.

Hakikatnya, isu jerebu negara kita termasuk jiran, Singapura dan terbaharu, Thailand; bukan sahaja terburuk sejak 1997 seperti kata Pentadbiran Aeronautik dan Angkasa Lepas Nasional (NASA) Amerika Syarikat (AS).

Malahan punca jerebu yang berasal dari Indonesia sejak Ogos lalu dan menjadi ‘acara’ wajib tahunan setiap kali musim panas kering menyerlahkan beberapa kisah yang membongkar situasi lucu dan terdesak pihak berkenaan.

Bayangkanlah buat julung dalam sejarah belum pernah berlaku Ketua Polis Indonesia ‘disindir’ secara terbuka oleh wakil Malaysia dan Brunei ketika menghadiri mesyuarat peringkat serantau di Kuala Lumpur minggu lalu.

Perkara itu didedahkan Jeneral Badrodin Haiti yang dilaporkan portal berita Indonesia, Tempo pada Ahad lalu ketika beliau menghadiri Mesyuarat Menteri ASEAN mengenai jenayah rentas sempadan di ibu kota Malaysia.




Biarpun tidak menjelaskan secara terperinci apakah bentuk kata sindiran ‘tajam’ itu, namun dikhabarkan kurang senang dengan ayat sinis delegasi dua negara serumpun tersebut berhubung kemelut jerebu tanpa kesudahan.

Badrodin namun hanya mampu menjelaskan republik tersebut telah berusaha sebaik mungkin menangani isu itu termasuk mendakwa 240 buah syarikat atau pemilik kebun yang melakukan pembakaran terbuka besar-besaran.

Mungkin malu atau pencerahan kurang meyakinkan banyak pihak, ketua polis Indonesia itu ‘memuji’ Singapura pada mesyuarat itu kerana lebih positif tetapi aneh pada masa sama menolak bantuan negara pulau kecil tersebut.

Untuk rekod, bukan mudah Singapura ‘saja-saja’ hulur bantuan kepada negara luar kecuali ada keperluan strategik atau sebagai cara diplomatik menolong sesebuah negara yang bermasalah dari segi hubungan jangka panjang.

Tindakan Indonesia enggan terima pertolongan pihak luar termasuk dari Malaysia, turut dikritik rakyat negara itu sendiri selain ramai pemimpin politik dan badan bukan kerajaan sebagai tingkah laku ‘berlagak tidak bertempat’.

Itu yang tersurat tetapi yang tersirat rupa-rupanya Indonesia berbuat demikian kerana mereka sedang menguji sejenis bahan kimia diguna pakai untuk memadamkan kebakaran yang mengakibatkan jerebu masih berterusan.



Menurut portal berpengaruh Kompas pada Selasa, Badan Nasional Pencegahan Bencana (BNPB) giat menguji 40 tan bahan tersebut yang dilaporkan mampu menurunkan suhu dan mengurangkan asap kebakaran secara drastik.

Bahan berbentuk serbuk itu dicipta oleh saintis tempatan, Randall Hartolakson hasil ekstrak ubi kayu sebagai ramuan kimia utama, menurut Ketua BNPB, Willem Rampangilei pada sidang media, di pejabatnya di Jakarta.

Kerja penyemburan bahan itu akan dilakukan di wilayah Sumatera Selatan menerusi cara water bombing atau pengeboman berair seperti lazim dilakukan helikoter bomba udara untuk memadam kebakaran di hutan tebal.

Malangnya, tidak pula didedahkan apakah kesan sampingan akibat penggunaan bahan kimia tersebut apatah lagi tempias jerebu dari wilayah berkenaan akan ‘terbang’ bebas menuju ke Semenanjung Malaysia dan Singapura.

Sekali lagi, buat ‘bapak-bapak’ pemerintah Indonesia yang cukup disegani, dengarlah rintihan warga tetangga anda dan usahlah menyusahkan jiran hanya kerana mereka mudah menjadi mangsa. – Agensi/Mynewshub.cc/HAA

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 6-10-2015 10:21 PM From the mobile phone | Show all posts
Indon sampah bangsat @cinamedun
Reply

Use magic Report

Post time 6-10-2015 10:41 PM From the mobile phone | Show all posts
Out of respect to my Indonesian buddies, i never wrote harsh comments pasal jerebu kat fb.

Tp kat sini, nak je dimaki seluruh suku sakat pak menteri, pegawai kanan n syarikat pembakor tu n sesapa sahaja yg terbabit.

Brengsekk lho:
Reply

Use magic Report

Post time 6-10-2015 11:04 PM | Show all posts
indon = bodoh = babi

Reply

Use magic Report

Post time 6-10-2015 11:08 PM From the mobile phone | Show all posts
jilaka punya pembakar..
menyusahkan orang
tiap tahun mcm ni..ingat pesta ke
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 12:03 AM | Show all posts
perlahan lahan perasaan benci mula meresap masuk oleh org ramai. sifat tolak ansur dan bertimbang rasa terus lenyap serta merta. macam virus yg dgn mudah merebak. dan mcm biasa, bila jurang pemisahnya membesar, akhirnya peperangan berlaku, walaupun semuanya cuma sia2.
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 7-10-2015 12:06 AM From the mobile phone | Show all posts
bodoh sombong menteri2 dan pemerintah dorang ni
negara jiran nak tolong, taknak, berlagak sangat
pastu menyusahkan orang..kalau kat sini pon dah rasa perit nya bencana jerebu ni, kat negara dorang camne la agak nya..kesian kat rakyat dapat pemimpin bodoh camni
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 12:09 AM | Show all posts

..yindon, udah kuntul kecil, otaknya juga kecil...  @XxNotTruexX  @giver  @cinamedun  @superjoni  
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 7-10-2015 12:31 AM From the mobile phone | Show all posts
Adeii bangsat orang nak bantu  boleh pulak yindon yang merasa mereka hebat nih reject bangang..
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 12:41 AM | Show all posts
cannotfixstupidindons
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 12:53 AM From the mobile phone | Show all posts
ayuh bapak2 sakalian! kita merusuh di kantor kedutaan besar indonesia! yuk kita lemparkan najis dan tahi di pintu kantor mereka!!!!!
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 12:57 AM From the mobile phone | Show all posts
Mohon Elohim goncangkan aja seluruh bumi indon dgn kekuatan 10.0 skala richter
Biar sengsara puak2 indon bodoh ni
Dah la bodoh bangsat..menyusahkan jiran2 je
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 01:24 AM From the mobile phone | Show all posts
Mungkin nak tunggu tsunami datang padamkan api tu ..
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 02:28 AM From the mobile phone | Show all posts
Pertemuan ASEAN, Brunei, dan Malaysia Sindir Asap Indonesia
KAMIS, 01 OKTOBER 2015 | 14:07 WIB
Pertemuan ASEAN, Brunei, dan Malaysia Sindir Asap Indonesia

Ratusan siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru berlari ditengah kabut asap saat mengikuti latihan fisik di Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Kabut asap pekat kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Kota Pekanbaru dan sekitarnya yang menyebabkan jarak pandang hanya berkisar 100 hingga 300 meter. ANTARA/Rony Muharrman
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengikuti pertemuan The 10th ASEAN Ministreal Meeting on Transnational Crime di Kuala Lumpur, Malaysia. Pertemuan yang dihadiri pejabat setingkat menteri se-ASEAN itu membahas tentang penanganan kejahatan teroris, perdagangan manusia, pencucian uang, dan kejahatan dunia maya.

Dalam pertemuan itu, peserta dari Malaysia dan Brunei Darussalam menyindir persoalan kabut asap Indonesia yang tidak kunjung berhasil diselesaikan. "Dari Malaysia dan Brunei nyindir halus," kata Badrodin saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 Oktober 2015.

Menanggapi sindiran itu, menurut Badrodin, ia lantas menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sudah berupaya keras memadamkan api. Polri pun telah memproses hukum para tersangka, baik perorangan maupun korporasi. "Proses pidana, perdata, sanksi administrasi, dan blacklist perusahaan yang terlibat," ujarnya.

Badrodin juga menyampaikan kepada menteri dari Malaysia bahwa pelaku pembakar hutan bukan hanya investor Indonesia. "Banyak juga investor negeri tetangga," katanya. Karena itu, dia meminta para delegasi negara seberang itu bersedia berkerja sama menegakkan hukum dengan menindak para investor yang terlibat pembakaran hutan.




Menurut Badrodin, dari semua negara yang hadir, perwakilan dari Singapura paling responsif. "Singapura positif, bahkan minta daftar nama investor perkebunan sawit itu," ujarnya.

Pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan hingga kini memang belum berhasil diatasi. Kabut asap akibat kebakaran itu tidak hanya memenuhi udara kota-kota di Sumatera dan Kalimantan, tapi juga berdampak hingga ke negeri tetangga.
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 02:31 AM From the mobile phone | Show all posts
Edited by wana89 at 7-10-2015 02:34 AM

Indon meroyan berpisah tiada..dah undang2 goblok memang la kena sindir..tiap tahun bagi alasan sama

Dah Malaysia dan Brunei ni majoriti ummah melayu..macam xpaham mulut ummah melayu bab sindir menyindir ni..sentap xsentap la..yg pasti makan dalam

@Kerêta_Angin  betul x??
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 02:38 AM From the mobile phone | Show all posts
Cibai bangsat setan brengsek...kuntilanak

Buat kerja macam suster ngesot...
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 7-10-2015 02:59 AM | Show all posts
sebelum maki indon, pikir2 laa dulu  

This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 04:48 AM From the mobile phone | Show all posts
indon caprut xguna dh 3 minggu tau iols allergic kulit :
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 06:06 AM | Show all posts
EJALTI replied at 6-10-2015 10:21 PM
Indon sampah bangsat @cinamedun

enak lon kena senjata kima
Reply

Use magic Report

Post time 7-10-2015 06:08 AM | Show all posts
pyropura replied at 7-10-2015 12:09 AM
..yindon, udah kuntul kecil, otaknya juga kecil...  @XxNotTruexX  @giver  @cinamedun  @superjoni

baru dikirim senjata kimia dikit belum dikirim rudal malon sudah jadi gila  
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

25-11-2024 09:33 AM GMT+8 , Processed in 0.071615 second(s), 31 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list