...Quotables @ Bookshelf ...

WhiskeyScotch

“Rinai membelah langit. Hadirkan rintik menggelitik. Adakah di sana kau bertanya? Masihkah kau memandang hujan yang sama? Ingatkah saat kita basah bersama? Berdiri berhadapan. Saling bertatapan. Dalam gigil namaku kau panggil. Masihkah kau ingat nama itu...”

― Devania Annesya, Queen: Ingin Sekali Aku Berkata Tidak

WhiskeyScotch

“There might not be a measure of happiness left in a life, but there could be beauty and grace and endless love.”

― Peter Heller, Celine

WhiskeyScotch

“Happiness is the purpose of humans so it must need to be for the good of others otherwise one’s happiness could hurt many others.”

― Zaman Ali, Humanity

WhiskeyScotch

“Apakah dunia ini tidak bisa hadir biasa-biasa saja, tanpa cerita-cerita tak masuk akal yang sulit dipercaya?”

― Seno Gumira Ajidarma, Sepotong Senja untuk Pacarku

WhiskeyScotch

“Senja selalu seperti ini. Perlahan datang, lalu tiba-tiba hilang. Tergantikan keremangan malam, menyisakan kehampaan.”

― Suryawan W.P., Hari Tak Selamanya Malam

WhiskeyScotch

“Saya tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi? Bisakah waktu yang semakin sedikit itu saya manfaatkan untuk memberi arti keberadaan saya sebagai hamba Allah di muka bumi ini? Bisakah cinta, kebajikan, maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat saya menghirup udara dari Yang Maha?”

― Helvy Tiana Rosa, Risalah Cinta

WhiskeyScotch

“Jangan menunda. Jangan habiskan separuh hidupmu untuk menunggu waktu yang tepat. Seringnya, saat kau sadar, waktu yang tepat itu sudah lewat. Kalau sudah begitu, kau cuma bisa menyesal.”

― Windry Ramadhina, London: Angel

WhiskeyScotch

“Agaknya sang waktulah yang paling perkasa dalam kehidupan. Ia tak tersaing,Tak pernah mengeluh. Tak pernah juga merasa takut. Sementara manusia -saya dan anda- berlanjut usia, berlanjut pula tulahnya.”

― Remy Sylado, Kembang Jepun

WhiskeyScotch

“Jika kelak kau punya waktu luang, kukirimkan kau sekotak kenangan. Juga beberapa pertanyaan ringan. Apa kabar kamu disana?”

― Boy Candra, Sebuah Usaha Melupakan

WhiskeyScotch

“Sayangnya waktu sering menjadi terasa singat saat kita dalam keadaan bahagia, dan berjalan amat lambat saat hati sedang nelangsa.”

― Suryawan W.P., Hari Tak Selamanya Malam

WhiskeyScotch

“Jangan salahkan waktu
Jika kelak ia mengkhianatimu

Setiap detik yang kau ulur
Akan mencekikmu di sisa umur”

― Sam Haidy, Malaikat Cacat

WhiskeyScotch

“segalanya berubah, kecuali waktu
yang memiliki rahasia sendiri
misteri yang ditulis diam-diam oleh tuhan”

― Dian Hartati, Upacara Bakar Rambut

WhiskeyScotch

“Janganlah bersedih, waktu mengambil seorang sahabat, dan waktu akan menggantikannya dengan sahabat yang lain. Berdamailah dengan waktu, karena waktu akan menumbuhkan dan menyembuhkan.”

― Andrea Hirata, Ayah

WhiskeyScotch

“Para ibu selalu mempunyai tempat untuk menampung duka, lalu mengecupnya dan bangkit.”

― Helvy Tiana Rosa, Tanah Perempuan

WhiskeyScotch

“Bunda,
engkau adalah puisi abadi
yang tak pernah kutemukan dalam buku...”

― Abdurahman Faiz, Untuk Bunda dan Dunia

WhiskeyScotch

“Bunda adalah yang terhebat di dunia
sebab ia melahirkan kehidupan
dan memberi nyawa pada kata cinta.”

― Abdurahman Faiz, Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil

WhiskeyScotch

“Orang tua kita, bukankah mereka semesta kita, ketika kita belum memiliki dunia sendiri?”

― Dian Purnomo, Ketika Ibu Melupakanku

WhiskeyScotch

“Tapi restu yang aku tunggu adalah ridho dari Ibu jika nantinya dalam perjalanan ini terjadi hal-hal yang kami tidak inginkan.”

― Dian Nafi, Mesir Suatu Waktu

WhiskeyScotch

“Setidaknya sekarang ini ada ibu yang mendukungku penuh. Kerelaan dan ridhanya lebih penting dari apa pun.”

― Dian Nafi, Matahari Mata Hati

WhiskeyScotch

“Benarkah Ibu menyayangiku, Yah? Apa yang
sebenarnya lebih dia sayangi, aku atau gambaran dirinya dalam diriku?”

― Devania Annesya, Elipsis