|
INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]
[Copy link]
|
|
Pemerintah Berencana Membeli Korvet yang Ditolak Brunei
KDB Nakhoda Ragam, KDB
Bendhara Sakam dan KDB
Jerambak kapal korvet kelas
Nakhoda Ragam teronggok
selama 10 tahun setelah Brunei
Darussalam sebagai pemesan
batal mengoperasikan. Aljazair
diberitakan akan mengakuisisi
ketiga korvet, tetapi
membatalkan, lebih memilih
frigate kelas FREMM. Indonesia
sedang bernegosiasi untuk
membeli ketiga korvet ini. (Foto:
Flickr)
25 Februari 2012: Besarnya
wilayah laut Indonesia membuat
TNI Angkatan Laut (TNI AL) terus
berbenah diri dengan menambah
armada tempurnya. Salah
satunya adalah dengan membeli
kapal perang dari negara lain.
Tersiar kabar bahwasanya TNI AL
sedang mengincar kapal perang
Nakhoda Ragam Class, sebuah
kapal perang kelas corvete
buatan BAe System Marine,
Inggris, yang tidak jadi dibeli AL
Brunei Darussalam karena suatu
masalah.
Menanggapi kabar tersebut,
kepada itoday, pengamat
pertahanan Muradi mengatakan,
jika memang kapal yang akan
dibeli adalah kapal kelas patroli,
maka tidak akan menjadi
masalah. Tetapi jika yang dibeli
adalah kapal perang yang
berukuran besar, maka itu
menjadi masalah. Sebab
kebutu*annya berbeda dengan
apa yang dibutu*kan Indonesia.
Pembelian alat utama sistem
senjata memang bukan seperti
membeli kacang goreng, setiap
negara memiliki kebutu*an yang
berbeda. Oleh sebab itu,
walaupun kapal yang dibelui
sama kelasnya, tetapi masalah
“jeroan” kapal bisa berbeda.
Karena setiap negara memiliki
spesifikasi dan kebutu*an
menghadapi tantangan yang
berbeda.
“Perairan Brunei itu sangat
sempit. saking sempitnya,
perairan Brunei mungkin bisa
dikelilingi dengan kapal patroli
kecil dalam waktu tiga jam saja.
Bandingkan dengan perairan
Indonesia,” jelas Muradi.
KRI Diponegoro-365 satu dari
empat korvet kelas SIGMA.
Pemerintah pernah
mencanangkan kapal perang baru
TNI AL dirancang merujuk disain
SIGMA. (Foto: Damen)
Melihat adanya perbedaan yang
sangat signifikan itu, Muradi
menganggap, rencana pembelian
kapal perang buatan Inggris yang
tidak jadi dibeli Brunei, adalah
solusi instan untuk jangka pendek
saja, karena untuk mengakali
anggaran pertahanan Indonesia
yang terbilang kecil.
Dari informasi yang diterima
itoday, rencana pembelian kapal
perang Nakhoda Ragam Class ini
sudah mencapai 70 persen, sudah
mencapai tahapan MoU. Namun
TNI AL tetap membuka
kemungkinan untuk membeli
kapal perang lainnya untuk
memperkuat armada tempurnya.
Nakhoda Ragam Class sendiri
adalah kapal perang kelas corvete
buatan Inggris yang dibuat
berdasarkan seri F2000, yang
memiliki kecepatan maksimal 30
knot.
Kapal perang ini dilengkapi sensor
radar dan avionik buatan Thales,
dipersenjatai dengan satu
meriam 76 mm, dua meriam
penangkis serangan udara kaliber
30 mm, torpedo, Thales Sensors
Cutlass 22, rudal permukaan-
udara Seawolf, rudal Exocet
MM40 Block II dan dilengkapi
dengan hanggar yang mampu
menampung satu S-70 Seahawk.
Sumber: itoday |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 2309# eltoro
eltolol.....si indon bencong.... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 2312# viewx
ya postingan gue itu dipetik dari berita2 indon...memang dipercaya cuk!! |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 2314# viewx
wak baca dan paham postingan gue....tuh gue paste dari media indon...kenapa asik banget banding2 Malaysia sama indon?? itu persoalan gue...
kenapa tidak dengan Singapur, Thailand, Vietnam, dll....
Malaysia beli KS Scorpene indon buruan beli KS Korsel..
Malaysia beli Tank MBT indon buru2 mo beli Tank Leopard (masih rencana)...
Malaysia beli Shukoi...indon juga ikutan...(beli cicilan)...
khan terbukti indon paranoid wak cuk.... dasar goblok... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 2317# viewx
Sekali lagi pertanyaan gue...kalo Malaysia mo tot..ato beli alutsista loe sakit dimana cuk?? apa di pantat??
soal kewangan bukan masalah di Malaysia cuk....
yang masalah cuman oposisi sering membangkang pembelian alutsusta untuk ATM..
liat aja kasus heli penyerang/pengangkut yang mo dibeli terpaksa di lewatkan kerna oposisi membantah padahal ia untuk mengganti heli Nuri yang mendesak...
begitu juga bagi mengganti Mig-29N terpaksa dibatal padahal Malaysia udah berkira-kira mo beli Super hornet ato Typhoon...
loe liat aja usai pemilu ke 13...pasti ada mainan baru untuk ATM yang pasti bikin INDON serem....
berbeda dengan indon yang kekeurangan anggaran...
JAKARTA, suaramerdeka.com - Rencana TNI memodernisasi dan meningkatkan alat utama sistem senjata (alutsista) dan non alutsista, dinilai sulit tercapai. Sebab, anggaran bidang pertahanan negara "hanya" Rp 72,5 triliun.
"Apakah cukup dengan anggaran sebesar itu? Lalu, bagaimana peningkatan peran industri pertahanan nasional," kata anggota Komisi I DPR Tjahjo Kumolo, Rabu (8/2).
Padahal, menurut konsep Kementerian Pertahanan, pembangunan postur pertahanan diselenggarakan dalam jangka panjang 20 tahun. Pembangunan tersebut dibagi menjadi empat tahap.
Untuk tahap I (2010-2014), alokasi anggaran pertahanan adalah sebesar 1,8 persen - 2,1 persen dari PDB. Sedangkan menurut data Badan Pusat Statistik, PDB Indonesia pada 2011 adalah Rp 7.427 triliun.
"Artinya, anggaran pertahanan yang ideal adalah sebesar Rp 135 - Rp 155 triliun. Sehingga, anggaran yang tersedia masih sangat jauh dari mencukupi untuk modernisasi alutsista," ujarnya.
Dia menambahkan, kebijakan dan strategi pertahanan negara selama ini belum terintegrasi dengan baik. Hal itu terjadi karena pemerintah belum mendukung strategi pertahanan yang disusun oleh Kemhan secara optimal.
Dia menambahkan, pada tataran konsep, peningkatan peran industri pertahanan nasional sudah bagus. Hal itu terlihat dari dibentuknya Komite Kebijakan Industri Pertahanan.
Selain itu pemerintah juga selalu mengatakan akan mengutamakan produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutu*an alusista TNI. "Namun dalam praktiknya, kebijakan itu sering tidak jalan. Contohnya adalah rencana pembelian tank Leopard dari Belanda," keluhnya.
ya sebaiknya lupakan aja mo beli leopard...pake anoa udah cukup memadai... |
|
|
|
|
|
|
|
RI akan berlatih tempur bersama Jepang
JAKARTA - Atase Pertahanan Kedutaan Besar Jepang Kolonel Kondo mengatakan Jepang dan Indonesia berniat untuk mengadakan latihan perang. Namun waktu latihan itu belum ditentukan.
"Ada rencana antara Jepang dan Indonesia untuk mengadakan latihan militer gabungan, namun kami belum tahu kapan latihan miliiter gabungan itu dilakukan," ujar Kolonel Kondo di atas Kapal Perang Hamagiri, Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Kolonel Kondo menjelaskan, latihan militer Jepang dan Indonesia masih bersifat rencana serta belum diatur untuk kelanjutannya.
Isu mengenai latihan militer Indonesia dan Jepang juga tidak menjadi pokok pembahasan dari kunjungan tiga armada tempur Pasukan Beladiri Jepang ke Jakarta yang saat ini berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok.
(faj)
Jepang udh bisa jual ALUTSISTA belum? |
|
|
|
|
|
|
|
RI-Jerman Tandatangani MoU Kerjasama Pertahanan
London (ANTARA News) - Wamenhan RI, Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Negara Bidang Pertahanan Jerman, Rdiger Wolf menandatangani Nota kesepahaman (MOU) kerja sama di bidang pertahanan di Berlin, Jerman, Senin.
Penandatanganan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden RI dan Presiden Jerman pada tahun 2011 lalu, yang salah satunya adalah kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, demikian keterangan Counsellor Pensosbud KBRI Berlin, Ayodhia GL Kalake kepada ANTARA London, Selasa.
Wamenhan RI, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan penandatangan kerjasama itu bertujuan sebagai kerangka untuk memajukan kerja sama bilateral berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menguntungkan dan saling menghormati, kedua pihak.
Selain itu juga disepakat kerja sama dibidang pelatihan, penelitian dan pengembangan, bantuan kemanusian dan penanggulangan bencana, logistik militer dan pelayanan kesehatan serta misi perdamaian.
Wamenhan berharap bahwa kerja sama semacam ini akan dapat meningkatkan mutu SDM Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam membentuk tentara yang profesional dan tangguh, selain juga mendorong modernisasi TNI.
Delegasi Indonesia antara lain Wamenhan, KASAD, Dirjen Strahan, Asops KASAD, Aster KASAD, dan para pejabat dari Kemhan dan Mabes TNI AD dengan didampingi Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) RI, Diah W.M. Rubianto dan Atase Pertahanan, Kol (Pnb) Fachri Adamy. Sebelumnya telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat Kemhan Jerman dalam kerangka peningkatan kerja sama antara kedua pihak.
Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan KASAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo beserta rombongan berkesempatan pula mengadakan tatap muka dan diskusi dengan para pejabat KBRI Berlin serta masyarakat Indonesia di Berlin dan sekitarnya dengan tema "Kebijakan Pertahanan" dan "Reformasi TNI" dengan moderator KUAI RI, Diah W.M Rubianto.
Diah W.M. Rubianto dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa sudah saatnya Indonesia dan Jerman membangun kemitraan strategis. Kelebihan Jerman dalam teknologi, misalkan, hendaknya dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meningkatkan sistem Alutsista TNI selain juga peningkatan SDM personil TNI, ujarnya.
Ia juga mengharapkan penandatanganan MOU kerja sama tersebut akan semakin memperkokoh hubungan kedua negara yang memasuki usia 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jerman pada tahun 2012.
Menurut Diah W.M. Rubianto, Indonesia dan Jerman telah menetapkan lima bidang kerja sama yang menjadi prioritas kemitraan strategis antara Indonesia dan Jerman, yaitu perdagangan dan investasi, riset dan teknologi, kedokteran, pendidikan dan pertahanan.
Adalah suatu tantangan bagi kedua pihak, untuk dapat merealisasikan prioritas tersebut kedalam bentuk kerja sama yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara, ujarnya.
Rencana kunjungan Kanselir Angela Merkel ke Indonesia pada tahun 2012 juga akan melengkapi langkah menuju kemitraan strategis Indonesia-Jerman. KUAI RI optimis bahwa Indonesia dan Jerman akan dapat terus menjalin hubungan kemitraan yang konstruktif dan bermanfaat bagi kedua bangsa. (ZG)
sumber: http://www.antaranews.com/berita/299...ama-pertahanan |
|
|
|
|
|
|
|
Puspenerbal Akan Tambah 10 Helikopter dan 3 Pesawat
26 Februari 2012
TRIBUNJATIM.COM,SURABAYA- Program pembangunan kekuatan unsur udara untuk mengantisipasi potensi ancaman dari laut dalam tahun ini Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) TNI AL akan menambah 10 Helikopter dan tiga pesawat patroli maritim (Patmar).
KSAL Laksamana TNI Soeparno mengatakan, kebutu*an Helikopter dan Patmar tersebut adalah tuntutan mengimbangi kekuatan lawan, terutama Helikopter yang memiliki kemampuan Anti Kapal Permukaan (AKPA) dan Anti Kapal Selam (AKS).
“Ini adalah Prioritas teutama Helikopter dengan kemampuan AKS yang paling ditakuti oleh kapal selam lawan yang disinyalir sering melakukan kegiatan spionase melalui perairan teritorial maupun alur laut,” papar Soeparno usai menjadi Irup Sertijab Komandan Puspenerbal di Apron Hanggar Lanudal Juanda, Jumat (23/2/2012).
Selain Helikopter AKPA dan AKS pihaknya juga memesan jenis Helikopter angkut taktis. Untuk pesawat terbang, Puspenerbal dalam tahun ini juga akan menambah tiga pesawat Patroli Maritim (Patmar).
“Satu pesawat sudah selesai dan akan diserahkan tanggal 28 nanti,” jelasnya.
Sementara untuk pesawat lama seperti jenis pesawat Nomad, kata Soeparno jika masih bisa dirawat, pesawat tersebut tetap akan dipakai.
“Akan dipelajari lagi rencana grounded, kalau bisa dipertahankan akan dipakai,” pungkasnya.
(TribunNews) |
|
|
|
|
|
|
|
dah jadi forum indon
menunjukkan betapa ramainya indon2
bergentayangan sambil menyemakkan bumi malaysia ni |
|
|
|
|
|
|
|
Satkopaska Koarmatim Unjuk Kemampuan Penghancuran Instalasi Musuh
Sebagai pasukan elit TNI AL, Satuan Koamando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim memiliki kemampuan operasi peperangan laut khusus, seperti infiltrasi ke daerah lawan melalui laut dan udara. Konsentrasi kekuatan tersebar di beberapa wilayah setragis, merupakan acaman serius yang harus segera di lumpuhkan dan dihancurkan.
Untuk membuka pintu masuk bagi pasukan lain menuju daerah sasaran, Pasukan Katak mendapat tugas menghancurkan intalasi pertahanan musuh yang berada didaerah garis pantai.
Kemampuan itu ditunjukkan pada saat Satkopaska Koarmatim menggelar latihan beberapa waktu lalu. Dengan mengunakan sebuah pesawat angkut militer, satu tim Kopaska Koarmatim yang terdiri dari 7 orang personel melakukan penerjunan (military Free Fall) tidak jauh dari target yang akan di hancurkan.
Kondisi medan tempur yang berada di garis pantai itu didominasi hutan dan semak belukar. Hal ini sangat membantu gerak tim Kopaska untuk berlindung dari pengamatan musuh. Tim penghancur ini dipimpin oleh Komandan Tim Mayor Laut (P) Yudo Ponco membentuk Taktik Satuan Kecil (Tactical Small Unit) bergerak senyap mendekati sebuah bangunan berupa gudang senjata dan amonisi milik musuh.
Terdapat sekitar lima orang di dalam bangunan itu. Salah satu diantara mereka sedang berdiri disebuah pos penjagaan dengan senjata lengkap. Sedangkan 4 orang lainnya sedang duduk-duduk sambil berbincang dengan rekan mereka di dalam bangunan utama.
Melihat kondisi itu, supaya dapat masuk kedalam instalasi musuh sebelumnya harus melumpuhkan seorang penjaga yang ada diluar. Sniper Kopaska menggunakan senjata M14 kaliber 7,62 mm berhasil melumpuhkan penjaga dari tempat tersembunyi.
Sejurus kemudian tim Kopaska menyerbu ke dalam instalasi musuh dengan melemparkan granat tangan. Suara ledakan granat disusul rentetan tembakan senjata otomatis M4 A-1 dan M60 kaliber 7,62mm yang digunakan Kopaska, mengejutkan 4 orang yang ada di dalam.
Kedatangan Pasukan Katak secara tiba-tiba membuat musuh tidak dapat memberikan perlawanan yang berarti. Dalam waktu singkat, 5 orang musuh dapat dilumpuhkan. Selanjutnya tim Kopaska melakukan demolisi (penghancuran) instalasi gudang senjata dan amonisi musuh kemudian segera melakukan pengundurun.
Pertempuran itu merupakan salah satu rangkaian latihan K-2 Cantoka Senayudha “Gurila” (gunung rimba laut) yang berlangsung sejak tanggal 10 sampai dengan tanggal 29 februari 2012. Latihan K-2 tahun 2012 dibuka oleh Komandan Satkopaska Koarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskiel Katiandagho, di Mako Kopaska Koarmatim Ujung Surabaya belum lama ini, Jum’at (10/02).
Sebanyak 152 personel gabungan Kopaska dan staf terlibat dalam kegiatan tersebut. Sedangkan personel Kopaska yang terlibat sebagai pelaku ada 5 tim, masing-masing tim terdapat 7 orang. Materi yang diterapkan dalam gladi tempur K-2 Kopaska tersebut adalah kemampuan menembak (markmanship), melintasi medan pegunungan (mountainering), landing dan dropping pasukan melalui laut dan udara serta intelijen tempur.
Selain itu, gladi tempur Gurila juga mempelajari materi tentang Ilmu Medan Membaca Peta (IMMP), survival, pengintaian pantai, navigasi laut, Taktik Satuan Kecil (Tsk) serta demolisi. Sebagai puncak latihan K-2 Cantoka Senayudha dilaksanakan gladi tempur gabungan dari beberapa materi latihan yang disebut full mission profile.
Latihan K-2 Kopaska diselenggarkan secara rutin 3 kali dalam setahun dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme serta kerja sama tim Kopaska dalam menyelenggarakan peperangan laut khusus.
http://koarmatim.tnial.mil.id/in ... usuh&Itemid=130 |
|
|
|
|
|
|
|
Spanyol Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto, Rabu (29/2), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia HE Rafael Conde, di Kantor Kemhan, Jakarta. Kunjungan Dubes Spanyol untuk Indonesia kali ini adalah untuk meningkatkan kerjasama pertahanan kedua negara.
Dijelaskan oleh Dubes Spanyol bahwa Indonesia dan Spanyol sebenarnya sudah menandatangani MoU mengenai kerjasama pertahanan. Spanyol dan Indonesia sudah bekerjasama di bidang industri penerbangaan yaitu pembangunan pesawat-pesawat Cassa di PT DI karena itu Dubes Spanyol menawarkan peningkatan kerjasama dalam bidang industri pertahanan.
Sekjen Kemhan menjelaskan bahwa sejak enam tahun yang lalu kerjasama pertahanan Indonesia dan Spanyol telah dikukuhkan dengan ditandatanganinya MoU dan akhir tahun 2011 lalu Kementerian Pertahanan telah mengirimkan draft kerjasama pertahanan terbaru kepada pemerintah Spanyol. (DAS/SR)
http://www.dmc.kemhan.go.id/ |
|
|
|
|
|
|
|
Kopassus Siap Laksanakan Ekspedisi Khatulistiwa 2012
Kopassus Siap Laksanakan Ekspedisi Khatulistiwa 2012
Wednesday, 29 February 2012 10:11
Jakarta - Komando Pasukan Khusus (Kopasus) akan melaksanakan ekspedisi ke Kalimantan, guna melatih kempuan prajuritnya di alam bebas. Kegiatan ini sekaligus menggali potensi kekayaan alam Kalimantan. Ekspedisi gabungan bersama para pemuda ini diberi nama “Ekspedisi Khatulistiwa 2012”.
Danjen Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, dalam pertemuan di Makopassus Cijantung, Jakarta, Selasa (28/2), mengatakan, ekspedisi ini untuk melaksanakan latihan sekaligus menjaga kelestarian alam, serta mencari data dan menelusuri secara langsung segala potensi yang ada.
Kegiatan dengan tema “Peduli dan Lestarikan Alam Indonesia” ini akan dilaksanakan 3 April sampai 15 Juli 2012, bertempat di Kodam XII/TPR (Kalbar dan Kalteng) dan Kodam VI/MLW (Kaltim). Ekspedisi ini melibatkan 1320 orang personel, dibantu gabungan tim ahli, mahasiswa, media, Pramuka, dan lainnya.
“Tujuan Ekspedisi Khatulistiwa 2012 ini, yaitu meningkatkan kemampuan dan naluri tempur, membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia terhadap wilayahnya, meneliti potensi kekayaan alam dan budaya yang terkandung di dalamnya, serta memberikan keteladanan kepada masyarakat,” jelas Mayjen Wisnu.
Ia juga menerangkan tiga aspek penting dalam ekspedisi ini, yaitu, penjelajahan, penelitian, dan komsos. Penjelajahan meliputi menjelajahi gunung, pegunungan, rawa, laut, sungai dan pantai di pulau Kalimantan dari barat ke timur. Penjelajahan ini melalui perjalanan darat, dan perjalanan laut/ menyisiri pantai.
Yang dimaksud dengan penelitian adalah pendataan kerusakan hutan, pendataan patok perbatasan, geologi dan potensi bencana, flora fauna, serta budaya. Mayjen Wisnu berharap penelitian ini dapat mendata seluruh potensi kekayaan alam di Kalimantan, misalnya daerah yang berpotensi sebagai tujuan wisata yang baru.
Aspek ketiga atau komsos, adalah sosialisasi kepada masyarakat mengenai Ekspedisi Khatulistiwa 2012, serta dampak positifnya bagi masyarakat. Misalnya, membangkitkan wawasan kebangsaan, mensosialisasikan kekayaan alam, serta melaksanakan program green clean healthy. [WH]
http://www.gatra.com/nasional-cp ... i-khatulistiwa-2012 |
|
|
|
|
|
|
|
Pesawat Tanpa Awak Datang Tahun Ini
Pesawat Intai Filipina Datang Tahun Ini
TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia menyatakan pembelian dua unit pesawat intai tanpa awak dari Filipina sudah masuk tahap deal. "Tinggal menunggu waktunya. Diharapkan akhir tahun ini sudah datang," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, 28 Februari 2012.
Pemerintah berencana mendatangkan dua unit pesawat intai tanpa awak dari Kital Philippine Corp asal Filipina. Dua pesawat yang diklaim menggunakan teknologi gabungan dari beberapa negara itu harus 'ditebus' pemerintah Indonesia seharga US$ 16 juta.
"Itu pesawat baru, delivery pada tahun ini," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2012, lalu.
Menurut dia, pembelian dua unit pesawat intai tanpa awak dari Filipina sebenarnya rencana lama, yakni program 2004 lalu. Pengadaan itu dilatarbelakangi kondisi Indonesia yang hanya mampu meminjam pesawat intai milik negara sahabat.
"Saat itu di dalam negeri belum tersedia, sehingga kami mencari ke beberapa negara, ada Belanda dan Rusia. Akhirnya kami temukan satu kolaborasi di Filipina," ujar Sjafrie.
Realisasi kontrak dengan pihak Filipina baru terlaksana pada 2006 lalu. Pesawat bermesin asal Italia itu diklaim dapat bertahan selama 15 jam dan memiliki daya jelajah seajauh radius 250 kilometer. "Sudah kami uji secara teknis," ucap Sjafrie.
Dia mengatakan keberadaan dua unit pesawat itu memiliki arti penting, terutama dalam kaitannya dengan operasi intelijen, mengingat wilayah Indonesia sangat luas. Selain itu, bisa digunakan untuk kepentingan humanitarian, misalnya mendeteksi cuaca. "Jangan dipikir hanya untuk kepentingan militer. Bisa untuk nonmiliter," kata Sjafrie.
http://www.tempo.co/read/news/20 ... na-Datang-Tahun-Ini |
|
|
|
|
|
|
|
Teknologi Penginderaan- Lapan Luncurkan Satelit A2 Akhir Tahun Ini
BOGOR– Setelah berhasil meluncurkan satelit mikro jenis Lapan-Tubsat pada 2007 lalu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berencana meluncurkan satelit jenis Lapan A2 di India akhir tahun ini.
Kepala Lapan Bambang Setiawan Tejakusuma mengungkapkan, keberhasilan mengorbitkan satelit Lapan-Tubsat memberi semangat bagi pengembangan satelit berikutnya di Indonesia.
Dalam hal ini Lapan telah mengembangkan dua satelit, yakni Lapan A2 yang berorbit ekuatorial dan Lapan A3 berorbit polar. “Karena orbitnya yang ekuatorial, Lapan A2 akan melewati wilayah Indonesia 14 kali per hari.Peluncuran A2 dilakukan menggunakan roket India,”ujar Bambang di Bogor kemarin.
Bambang mengaku belum dapat menentukan kepastian tanggal peluncuran A2 karena menunggu India. Ini terkait dengan posisi satelit yang hanya sebagai penumpang di roket India yang lebih besar.Perkiraan peluncuran dilakukan pada akhir tahun. “Ditargetkan antara September hingga Desember 2012 meluncur ke orbit,” ujarnya.
Satelit A2 merupakan satelit kedua bikinan Lapan yang akan diluncurkan ke orbit setelah satelit Lapan-Tubsat (A1) diluncurkan lima tahun lalu dan saat ini masih mengorbit. Satelit A2 membawa misi utama untuk melakukan observasi bumi dan alat komunikasi penanganan bencana.
Satelit ini dimuati video RGB camera surveilance,sistem deteksi kapal laut automatic identifiction system (AIS), dan alat komunikasi Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia (Orari) untuk penanganan bencana. A2 juga bisa dipakai sebagai alat pertahanan negara. Bambang mengungkapkan, satelit Lapan-Tubsat yang diluncurkan pada 10 Januari 2007 dari Sriharikota, India, merupakan keberhasilan bagi bangsa Indonesia.
“Indonesia patut berbangga karena satelit pertama buatan anak bangsa ini sudah lima tahun mengorbit. Banyak satelit mikro sejenis Lapan-Tubsat hanya mampu bertahan mengorbit di angkasa selama dua tahun,” paparnya.
Menurut Bambang, satelit eksperimen berukuran kecil dengan bobot 57 kg itu mampu mengorbit di ketinggian 650 km.“Satelit ini berorbit polar atau mengelilingi bumi dengan melewati kutub dan melintasi wilayah Indonesia sebanyak dua kali per hari,”jelasnya.
Satelit Lapan-Tubsatini telah menghasilkan berbagai video pemantauan bencana seperti gunung meletus, pemantauan kebakaran hutan, dan pemantauan permukaan bumi. “Keberhasilan ini merupakan bukti keandalan para peneliti dan perekayasa Lapan,” imbuhnya.
Ketua Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia Indradi mengaku bangga dan mengapresiasi program Lapan yang akan kembali meluncurkan satelit andalannya untuk kepentingan bangsa. Sebab, selama ini Indonesia masih bergantung pada negara luar untuk pengambilan video dan foto dari angkasa.
“Kami mendukung sekali upaya Lapan dalam mengembangkan sejumlah satelitnya. Ini merupakan lokomotif untuk menyatukan semua kemampuan yang dibutu*kan bangsa semisal pertanian, kehutanan, penataan ruang, mitigasi bencana,dan banyak lagi manfaatnya,”jelasnya.
http://www.seputar-indonesia.com ... ent/view/471862/38/ |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by rifa at 29-2-2012 21:13
Kawasan Urut Sewu Akan Jadi Tempat Latihan Meriam Baru TNI AD
BANYUMAS--MICOM: Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mulhim Asyrof menegaskan kawasan Urut Sewu di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), dengan panjang 22,5 kilometer (km) tetap sebagai kawasan latihan perang.
Bahkan, sekarang sertifikasi lahan tersebut hampir selesai dan tinggal dua desa yang sertifikatnya sedang diproses.
"Dua desa yang sekarang masih dalam proses sertifikasi yakni Desa Brecong dan Buluspesantren. Sedangkan sejumlah desa di Kecamatan Ambal, Buluspesantren dan Mirit telah selesai disertifikasi. Kawasan itu tetap sebagai daerah latihan perang. Sebab, sudah sejak zaman Belanda kawasan tersebut sebagai tempat latihan," kata Pangdam seusai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Rabu (29/2).
Menurutnya, kawasan Urut Sewu yang panjangnya hanya 22,5 km tidak akan cukup untuk latihan menembak meriam. Apalagi pada 2014 akan banyak meriam baru yang akan digunakan untuk latihan dengan jarak luncuran 70 km hingga 150 km. Dengan demikian, bila ditembakkan bisa jatuh di luar kawasan Urut Sewu. "Tetapi masalah itu akan dibicarakan lagi. Apalagi saat ini
sudah banyak daerah yang dihuni," ujarnya.
Pangdam juga berharap Pemerintah Kabupaten Kebumen segera mengesahkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Urut Sewu sebagai kawasan pertahanan dan keamanan (hankam). Masyarakat bisa mengelola kawasan wisata dan pertanian, tetapi bila TNI mengadakan latihan, masyarakat harus menyingkir.
http://www.mediaindonesia.com/re ... erah-Latihan-Perang
Meriam 150 Km |
|
|
|
|
|
|
|
BUMN Strategis Agar Fokus Penuhi Pesanan Kemenhan
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN, Dahlan Iskan, meminta BUMN Industri Strategis agar fokus memproduksi arsenal dan arsenal pesanan Kementerian Pertahanan.
"BUMN Industri strategis seperti PT Pal, PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, PT Pindad, termasuk PT Industri Kapal Indonesia kita arahkan agar fokus memenuhi permintaan Kementerian Pertahanan," kata Iskan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, dalam kondisi seperti sekarang ini perusahaan-perusahaan itu seharusnya lebih mengutamakan kapal perang, kapal angkutan militer atau produk lain pesanan-pesanan Kementerian Pertahanan daripada memproduksi kapal komersial.
"Jumlah kapal perang pesanan TNI/Polri cukup banyak, jadi sebaiknya produksi kapal niaga dihentikan sementara agar dapat memenuhi order tersebut," ujarnya.
Meski begitu mantan Direktur Utama PT PLN tersebut tidak merinci jenis kapal apa saja yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan.
Ia hanya menjelaskan, pemerintah saat ini mengalokasikan dana APBN yang cukup besar untuk membiayai pengadaan alustista nasional.
Iskan mengakui kondisi keuangan BUMN industri strategis tersebut cukup memprihatinkan karena dampak krisis dan situasi ekonomi di masa lalu.
"Mereka sesungguhnya banyak mendapat pesanan kapal dari luar negeri, namun karena krisis mengakibatkan perusahaan pemesan kapal tidak mampu menebus kapal ketika sudah selesai dikerjakan atau dibangun," katanya.
Menurut dia saat ini merupakan momentum bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi terkait alutsista untuk bangkit kembali.
PT Pal Indonesia yang selama ini produksinya didominasi pesanan kapal komersial, kini mau tidak mau harus memproduksi pesanan Kementerian Pertahanan yang memang pendanaan dan ordernya sudah jelas.
Menurut catatan, PT Pal dan PT Dirgantara Indonesia memiliki sejarah buruk dalam kinerja keuangannya sehingga memaksa Kementerian BUMN untuk melakukan restrukturisasi terhadap perusahaan itu dengan melakukan penyuntikan dana.
Untuk itu tambah Dahlan, langkah untuk memprioritaskan pemenuhan permintaan TNI/Polri tersebut merupakan yang terbaik.
"Yang penting saat ini perusahaan hidup dulu dari order-order Kementerian Pertahanan. Baru dua tahun kemudian setelah kondisi keuangan perusahaan stabil bisa mengincar pesanan kapal komersial," katanya.
http://www.antaranews.com/berita ... hi-pesanan-kemenhan |
|
|
|
|
|
|
|
2012 TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
Pontianak, Komandan Korem 121 Alambhanawanawai, Kolonel Inf Toto Rinanto mengatakan pada tahun 2012 akan membentuk satuan tank yang dipastikan menambah kekuatan pertahanan NKRI, khususnya di wilayah perbatasan Kalimantan Barat.
"Rencananya tahun ini satuan tank akan dibentuk di Kalbar. Pada satuan tersebut tentu akan diisi personel baru dan alutsista kendaraan tempur yang memadai termasuk mobil tank yang akan menambah kekuatan TNI AD dalam mempertahankan NKRI di Kalbar," kata Toto di Pontianak, Minggu.
Menurutnya rencana tersebut sudah dibahas di Mabes TNI AD dan akan direalisasikan tahun ini.
Namun dia menyatakan masih belum mengetahui, berapa banyak kendaraan tempur dan personel yang akan ditempatkan di satuan tersebut.
"Yang jelas saat ini kita sudah melakukan berbagai persiapan dan kita masih menunggu perintah selanjutnya dari Kodam XII Tanjungpura," tuturnya.
Di antara persiapan tersebut adalah dengan menyediakan lahan baru untuk penempatan satuan tersebut. Meski demikian, dia juga belum mengetahui di daerah mana nantinya satuan tersebut akan ditempatkan.
"Bisa saja di Bengkayang, atau daerah lainnya. Tergantung hasil survei Mabes TNI dan Kodam XII Tanjungpura," katanya.
Dia mengatakan tahun 2012 ini kemungkinan besar juga akan ada penambahan pos-pos baru baik di daerah perbatasan maupun di daerah lainnya yang dirasakan perlu untuk ditambah prajurit.
Danrem Toto juga menambahkan mengenai prajurit TNI AD yang saat ini ditugaskan di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia dalam waktu dekat akan dilakukan penarikan, di mana prajurit yang lama akan ditarik dan digantikan prajurit dari Batalion 365 Karawang, Jawa Barat.
"Pergantian tersebut merupakan kegiatan rutin bagi prajurit dalam rangka memberikan pengalaman dan proses penyegaran dalam penugasan menjaga perbatasan NKRI," katanya.
http://dephan.go.id/modules.php? ... ticle&sid=10160 |
|
|
|
|
|
|
| |
|