Matahariku
Tertutup Sudah Pintu, Pintu Hatiku
Yang Pernah Dibuka Waktu Hanya Untukmu
Kini Kau Pergi Dari Hidupku
Kuharus Relakanmu Walau Aku Tak Mau
Berjuta Warna Pelangi Di Dalam Hati
Sejenak Luluh Bergeming Menjauh Pergi
Tak Ada Lagi Cahaya Suci
Semua Nada Beranjak Aku Terdiam Sepi
Dengarlah Matahariku, Suara Tangisanku
Kubersedih Karna Panah Cinta Menusuk Jantungku
Ucapkan Matahariku Puisi Tentang Hidupku
Tentangku Yang Tak Mampu Menaklukkan Waktu
Termangguku di sini,
Mengukir runtunan kasih,
Di atas sekeping hati yang lusuh,…
Dalam kesamaran,
Aku melihat dirimu,
Dari jiwa seorang perindu,
Dan kau mengukir kuntum senyum,
Bak mawar kembang mewangi,
Yang menghidupkan hati ini,
Sapaan angin membelai wajah,
Membawa bersama kedinginan senja,
Mengeluarkan sekelumit kenangan,
Menerbangkannya ke daerah silam,
Menemui sang bunga,
Di atas puncak cinta,
Di mana kasihku bersemi,….
ku terpegun di jendela...
bila hujan gerimis senja...
tak ku lihat di hadapanku...
diriku dalam lamunan...
tiada lain yg ku bayangkan...
hanya peristiwa itu...
dosa-dosa yg ku lakukan...
tetap mengganggu batin...
tanya ku pada diri..
apakah ini semua cobaan belaka...
kesalku tak berakhir...
menduga keyakinan...
batinku menjerit namun tiada suara...
aku cuba menyatukan...
semua harapan yang berkecai...
TUHAN ku bimbing lah diriku...
agar kesalku hilang...
gerimis sungguh mencengkam...
tiada dapat ku tahan lagi...
sungguh-sungguh tidak ku menduga...
hingga jadi begini..