|
Reply #260 irmazirah's post
should we call it love??
if it full of pain..full of sadness?? |
|
|
|
|
|
|
|
Pohon cinta itu
Tak pernah aku lupa untuk membajainya
Tak pernah aku lupa untuk menyiraminya
Setiap saat yang berlalu
Tak pernah aku lupa
Untuk berbual dengan pohon itu
Biarpun aku tahu
Aku tidak akan mendapat balasan kata-kata
Kerana pohon cinta itu
Berdiri dan kaku
Tegak dan membisu
Letaknya di tengah rimba penuh rawan
Tak pernah putus-putus datang gangguan
Dari babi yang tak henti-henti menyondol
Dari serigala yang berhati busuk dan jelek
Yang hatinya busuk kerana dia tak bisa
Memamah dan memakan buah dari pohon cinta itu
Tak pernah berhenti gangguan
Dari sang gagak yang asyik berteriak
Menjerit dan mengilai
Dalam getar bunyi yang menjengkelkan
Dan saat ini
Aku masih setia
Di sisi pohon cinta itu
Kalaupun aku sunyi dan sendiri
Tidak pernah sunyi dan sepi itu bisa membunuhku
Kerana kekalutan di hati
Dan rawan di jiwa
Hanya timbul dari bisikan syaitan
Kalau perlu kucari teman bicara
Cukuplah sekadar sunyi menemaniku
Dan cukuplah sekadar sepi jadi teman
Untuk dilawan berbual
Paling tidakpun aku bisa bermonolog sendiri
Hingga saat ragaku kepenatan
Dan saat mata bisa kulelapkan
Teruskan berdiri wahai pohon cinta itu
Akarmu tegap mengunci tanah
Biar pucukmu menjulang
Hingga bisa tutup mentari
Dan biarkan aku terlena
Di bawah teduhan rimbun pohon cinta itu |
|
|
|
|
|
|
|
ku terdiam dalam diam
bisu dalam kesunyian
ragu dalam ketidakpastian
bimbang dalam gurauan
satu waktu pasti kan berlalu
jika hanya menyayat kalbu.. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by irmazirah at 30-1-2009 04:03 PM
Ingin aku terbang
Tinggi di puncak angkasa
Nun jauh mengitari bumi
Mencari rembulan
Mendamba bintang
Aku sangat ingin pergi
Ke tempat di mana kau ada
Di mana kau diam
Terlena da ...
terbanglah kesana
kesuatu tempat
yang tidak terlihat
tapi terasa
tiada kesalahan
tapi menggelisahkan
tidakkah boleh lebih nyata
bila kau berwujud saja....... |
|
|
|
|
|
|
|
Balas #263 sweetLove\ catat
ku titipkn puisi
pada nyanyi angin sendu
agar hati tak kian pilu
waktu terus berlalu........ |
|
|
|
|
|
|
|
Aku bakal berkelana
Untuk mencarimu
Mana jua hala akan kutuju
Asal dapat bersama denganmu
Aku akan menantimu
Di dataran yang itu
Tempat kita pernah berjanji
Mau bertemu dan bersua
Dan aku akan terus menanti
Menanti dan menunggu
Walau penantianku bakal sia-sia
Dan kalau aku tewas dalam pencarianku
Nescaya akan aku buang semuanya
Dan aku berharap aku akan tidur
Buat selama-lamanya
Kerana pengharapanku sudah mati
Dan semua impianku sudah terkubur |
|
|
|
|
|
|
|
udara malam
yang diam begitu indah
menghadirkan bola matahari
dengan kemuning sinarnya
aku teringat kamu
terpuruk di sudut kamar
menyanyi tanpa kata-kata
rinduku menyulam pintalan doa
tanpa lelah |
|
|
|
|
|
|
|
malam sudah semakin larut
telah terlelapkah dia di sana
di sini aku ingin segera bermimpi
namun bayangmu
masih setia berkelana di redup mataku
malam sudah berlalu
sudah hampir pagi di sini
harusnya telah cukup
aku merindukanmu
lalu mengikuti ajakan malam
mengunjungi mimpi
tapi masih seperti tadi
aku tak lelah menatap matamu
dalam bayang di langit kamar.... |
|
|
|
|
|
|
|
Dalam diam diri terpaku
Berteleku di daerah pilu
Pautan bayu menerjah menusuk pedih
Saat cinta membawa perkabaran bahawa rindu tidak berteman
Saat kasih mula berputik
Terkulai layu dlm pelukan
Tika puas mencari seuntai cinta
Terguris hati tatkala hdirnya ceritera bernama dusta.. |
|
|
|
|
|
|
|
dari jauh, aku memandangmu
lewat semua mata hatiku
dari jauh, aku mengagumimu
lewat semua kisah tentangmu
dari jauh, aku mengkhayalkanmu
tanpa peduli kata hatiku
dari jauh, aku larut dalam suka citamu
bagai bertemu air jernih dipadang tandus
dari jauh, aku hanyut dalam dukamu
bagi tersesat dalam mimpi buruk
dari jauh, kukirim doa untukmu
doa tulus, doa tak bersyarat
dari jauh, kulukis engkau dalam tidurku
lewat beragam bunga tidurku
dari jauh, aku titipkan hatiku padamu
agar kau senantiasa setia padaku |
|
|
|
|
|
|
|
Tuhan
Aku malu ingin menemui-Mu
Bukan lantaran dosa
Tapi diri terasa hina
Lantaran ku mencari-Mu di saat duka
Dan melupakan-Mu di saat gembira
Tuhan
Kau berikanlah balasan sewajarnya padaku
Atas segala dosa dan kesilapanku
Kau sejahterakanlah kaum keluargaku
Curahkanlah rahmat dan kasih sayang-Mu
Pada setiap jiwa-jiwa di bumi-Mu ini
Aku tahu
Aku tidak pantas untuk meminta dari-Mu
Aku malu berhadapan dengan-Mu
Aku sendiri berlumut dengan najis-najis dosa
Semoga setiap titis air mata
Yang aku gugurkan saat memohon pada-Mu
Bakal jadi saksi di hari pengadilan nanti
Dekatilah aku pada-Mu
Tenangkanlah hatiku dengan Rahman dan Rahim-Mu
Tuhanku
Berilah aku ketabahan
Untuk menerima ketentuan-Mu
Berilah aku kekuatan
Untuk mengubah apa yang termampu olehku
Dan berikan aku kebijaksaan
Untuk membezakan antara keduanya
Kalau rawan hatiku satu penghinaan bagiku
Aku redha dengan ketentuan itu
Kalau rawan hatiku satu ujian bagiku
Aku juga redha dengan ketentuan itu
Tenangkanlah hatiku
Dan ampunilah semua dosaku
Aku redha atas semua yang berlaku
Aku maafkan semua kesilapan orang lain padaku
Dan kau bukakan pintu hati mereka untuk turut sama memaafkanku
Ampunilah dosaku wahai Tuhan yang amat mengasihi hambanya
Aku redha atas ketentuan-Mu |
|
|
|
|
|
|
|
Pertama kali ku baca sajakmu
Aku mengerti, malah pasti
Kau masih di situ
Meniti buih-buih kehidupan
Merangkah payah
Di antara liku-liku dan rekahan
Cinta
Sahabat, mengertilah
Di antara ribuan sahabatmu
Akulah yang dapat menyelami
Setiap baris
Sajak yang kau tulis
Di antara luka-luka dan pedihnya
Cinta
Kiranya berpisah nanti
Mengakhiri hidup di sini
Lupakanlah masa lalu itu
Setelah kita sama menjalani
Saat-saat duka dan ria
Dalam mencari erti
Sebuah cinta |
|
|
|
|
|
|
|
Bila kerinduan terhadap-Mu menguasai hati
Sirnalah segala yang maujud
Tiada lagi yang dapat memberi kepuasan. |
|
|
|
|
|
|
|
Lalu kerinduan itu
Apakah akan kian memudar
Seiring tenggelamnya
Mentari sore pada hujung kemilau
Kemuning senja kali ini ? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #274 irmazirah's post
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by dearharry's at 10-2-2009 02:00 AM
Pertama kali ku baca sajakmu
Aku mengerti, malah pasti
Kau masih di situ
Meniti buih-buih kehidupan
Merangkah payah
Di antara liku-liku dan rekahan
Cinta
Sahabat, mengertilah
Di antara ribuan sahabatmu
Akulah yang dapat menyelami
Setiap baris
Sajak yang kau tulis
Di antara luka-luka dan pedihnya
Cinta
Kiranya berpisah nanti
Mengakhiri hidup di sini
Lupakanlah masa lalu itu
Setelah kita sama menjalani
Saat-saat duka dan ria
Dalam mencari erti
Sebuah cinta
Teman..
kenapa kini semuanya terasa sunyi?
hanya terdengar nyanyian burung kecil
mereka menyanyi dengan sendu
menangiskah mereka?
kesepiankah mereka?
atau aku yang terlalu terasa?
Aku sudah malas menulis puisi
kadang-kadang puisiku hilang dalam benakku sendiri
aku tau kau sering ada membaca pusi-puisiku
menelah saat rawan mengendapku
aku tau kau ada
menenangkanku saat lukaku tertimpuh. |
|
|
|
|
|
|
|
Ku cuba untuk menuliskan sebait lagu untukmu
dan ku titipkan kepada sang angin
agar simfoni dan kata tersebut dapat kau dengar
agar perasaanku yang tertuang didalamnya dapat kau rasakan.
Aku tak ingin puisiku dibaca oleh orang-orang aneh itu
aku hanya ingin menulis untukmu
untuk kau nikmati, buat mendamaikan hatimu
bukan untuk ditertawakan oleh mereka
aku tak ingin nyanyianku didengar oleh orang-orang tolol itu
mereka hanya tersenyum
mereka hanya tertawa
bukan karena mereka mengerti aku
bukan karena mereka tahu maksudku
mereka tidak pernah mengenal aku
seperti kau mengenal diriku
|
|
|
|
|
|
|
|
Aku akan melindungimu dari teriknya dunia
aku akan meneduhkan dirimu
sejengkal pun tak akan ku biarkan kau terluka
jangan lagi kau bersedih
karena aku akan menghiburmu
Aku bukan seorang hartawan
namun aku akan mendekap tubuhmu
dari dinginnya hujan
tak akan ku biarkan sang malam mendustaimu
dengan taburan bintang
dan kelam dalam janji palsunya
berhentilah menangis, sayang
hatiku terluka melihat kau begitu
Kini semua akan baik-baik saja
percayalah semuanya akan menjadi indah
jangan kau tahan langkahmu pada lubang yang gelap itu
aku ada sedia memimpinmu.
Itu adalah janji-janjimu yang ku hafal.
Dan aku terus membacanya berulang-ulang. |
|
|
|
|
|
|
|
To My Friends Who Are匨ARRIED
Love is not about 搃t抯 your fault |
|
|
|
|
|
|
|
fajar itu sangat indah untuk dinikmati
ayam jantan baru saja berkokok
matahari baru bersiap menampakkan kilau emasnya
udara masih segar untuk dihirup
warna langit masih seindah semalam
pagi selalu datang
untuk membawa semangat baru
namun tidak seindah hati ku yang dirasa........ |
|
|
|
|
|
|
| |
Category: Wanita & Lelaki
|