dalam kelam malam
hati ini berbicara pada bintang
mengapa engkau di sana sangat bergermelapan
indahnya engkau menyinari alam
sukar pula untuk aku genggam
engkau berseri berkelip menerangi malam
senantiasa ada
tidak pernah hilang...
namun sangat sukar untuk ku capai.
apa lagi untuk ku pegang dan belai.
engkau ibarat bintang
menyeksa aku dalam keindahan
wa keliru weyh....lu bintang ke kaca yang bergemerlapan? sila jelaskan weyh ...
malam terus bersedu...
langit hitam mengirim bayu...
melodi unggas kian merdu...
putih bulan bersinar layu...
semuanya bagaikan tahu...
hati lelaki meratap pilu...
segalanya ternyata...
fikiran terus menggoda...
hiba mula berpuaka...
mengusik naluri roh jiwa...
hingga merosak segalanya...
perasaan yang baru ingin bermula...
lantas...
jiwa halus mula tewas...
semangat adam mula pudar...
naluri hawa mula berjiwa...
hati dia hati lebur...
jiwa dia jiwa hancur...
dan ternyata...
nikmat syurga bukan milik dia!
~ Hak Cipta Terpelihara ~
oleh
Amin al Kalam
" aku...
aku......
aku rasa....
aku rasa aku seperti...
aku rasa aku seperti tunggul di pinggir rimba...
ya...aku umpama tunggul di pinggir rimba..."
segalanya ternyata...
fikiran terus menggoda...
hiba mula berpuaka...
mengusik naluri roh jiwa...
hingga merosak segalanya...
perasaan yang baru ingin bermula...
ke'sah itu ke'sah duka
racun bisa tiada penawar
perit terkesan menjerut jiwa
ternyata jiwa mula menggiler
lantas...
jiwa halus mula tewas...
semangat adam mula pudar...
naluri hawa mula berjiwa...
hati dia hati lebur...
jiwa dia jiwa hancur...
Besar kesilapanku besar lagi kesilapanmu
Hampa yang kau rasakan hampa lagi perasaanku
Kau cuba menyatakan aku
Menbuat kesilapan
Yang tak mungkin kau maafkan lagi
Ku tak mungkin kau perlu di sisi
Besar kesalahanku besar lagi keegoanmu
Berkali ku beri alasan berkali-kali kau menolaknya
Kau ingin ku menyatakan
Diri ini bagai lilin
Dan terbakar oleh perbuatanmu
Suasana sepi kini menambahkan bening
Di dalam hatiku
Mengadil silapmu biar di jiwamu aku telah tiada
Di waktu begini diusik kenangan silam
Yang bertandang
Lalu ku biarkan
Ia menabahkan hati ini
Kekasihku cukup engkau buat ku begini
Luka ini usah engkau berdarahkan kembali
Aku masih cinta padamu
Aku masih setia padamu
Kembalilah engkau padaku seperti dahulu
Di dalam rindu ku menangis
Di dalam kalbu ku terasa
Teringatmu di kala derita
Yang memisahkan kita
Di dalam sedu ku berseru
Yang terukir di dalam hatiku
Kekasih bukalah pintu
Untuk sekali ini
Aku cinta kepadamu
Usah Ditangisi Pemergian Seorang Kekasih
Yang Tidak Menjanjikan Sinar Kebahagiaan
Tangisilah Dengan Hamparan Doa Kepada Yang Esa
Demi Sebuah Ketenagan Abadi