|
Post Last Edit by moyas at 19-12-2011 06:52
salam 23 muharram 1433 H semua
selamat bekerja kembamli kawan-kawan

4 Jenis Hasad Dengki
1. Seseorang yang mengharapkan hilangnya kenikmatan dari orang lain walaupun kenikmatan itu tidak ia dapati.
2. Seseorang yang mengharapkan hilangnya kenikmatan dari orang lain kerana ia menginginkan kenikmatan itu untuk dirinya. Contohnya menginginkan wanita cantik, jabatan tinggi,harta melimpah dan sebagainya.
3. Seseorang yang ingin mendapatkan seperti yang dimiliki orang lain dan ia tidak mengharapkan kenikmatan itu hilang dari orang itu. Tetapi, apabila ia tidak mendapatkannya, maka ia berharap kenikmatan itu pun hilang dari orang itu agar tidak ada perbezaan antara dia dengannya.
4. Seseorang yang ingin mendapatkan apa yang dimiliki oleh orang lain. Tetapi, apabila ia tidak mendapatnya, maka ia tidak berharap kenikmatan itu hilang dari orang lain.
____________________________________________________________________________________________
Sabda Nabi SAW : Hati-hati kalian dari sifat hasad, sungguh hasad itu dapat `memakan` (pahala) kebaikan seperti api yang melahap kayu bakar.
Sifat hasad adalah keinginan buruk dari hati perasaan diri kita terhadap orang lain yang sedang mendapat kenikmatan, agar kenikmatan orang lain itu menjadi hancur atau hilang, dan dapat beralih kepada dirinya.
Sifat hasad sering kali mendorong seseorang itu untuk berbuat apa saja, BAHKAN SESEORANG ITU SANGGUP MENGHALALKAN APA JUA CARA, DEMI KEHANCURAN ORANG YANG DIHASAD OLEHNYA.
Kita Sering terdengar ada seorang yang hasad kepada tetangganya, samada di perkampungan, taman, pejabat maupun di pasar dan kedai2 dan yang lebih membahayakan HASAD SEORANG DAIE KEPADA DAIE YANG LAIN.
Hal itu dilakukan semata2 demi menjatuhkan sahabatnya yang dianggap `lawan` bagi dirinya. Biasanya, cara yang sering digunakan orang yang suka menghidupkan api hasad , adalah dengan cara mencari-cari kesalahan orang yang ia dengki itu, BAHKAN SAMPAI KE TAHAP BERLEBIH2AN HINGGA MENGADA-ADAKAN BERITA FITNAH SEBAGAI PENYEDAP LIDAHNYA UNTUK BERBICARA.
Ikhwah sekalian, biasanya, orang yang suka menyuburkan sifat hasad ini, ia akan berusaha menampakkan kebaikannya kepada orang lain termasuk kepada sahabat yang dianggap `lawannya`, dengan tujuan agar sifat hasadnya tidak disyaki.
Memang benar sifat hasad seringkali beriringan dengan sifat dengki. Sedangkan dengki adalah perilaku permusuhan terhadap orang lain, baik yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, dengan tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat.
Jadi orang yang memiliki sifat dengki dan hasad ini, termasuk orang yang berakhlaq buruk.
Ikhwah sekalian, bukankah Rasulullah SAW telah menyatakan keburukan sifat dengki dan hasad ini ?, sifat ini dapat mengurangkan pahala kebaikan yang pernah kita dilakukan sebelum ini.
DALAM KATA MUTIARA JUGA DIUNGKAPKAN “ ALHASUUD LA YASUUD”, ORANG YANG BERSIFAT HASUD ITU TIDAK LAYAK MEMIMPIN. KARENA SIFAT BURUK HASUD TERSEBUT AKAN MENJADI PENYEBAB PERPECAHAN DAN KEHANCURAN DALAM ORGANISASI YANG DIPIMPINNYA
Betapa nistanya sifat hasad ini, karena itu alangkah ruginya jika seorang muslim yang sengaja `memelihara` dan `melestarikan` sifat hasad dengki hidup dalam dirinya.
CARA-CARA MENGHILANGKAN SIFAT HASAD DENGKI
Ada cara bagi seorang muslim yang ingin belajar mengendalikan diri tatkala dirinya akan diterpa penyakit hasad dengki ini, ia wajib mengamalkan ajaran Rasulullah SAW iaitu sifat GHIBTHAH.
Sifat GHIBTHAH adalah: Seseorang yang melihat pihak lain mendapat kenikmatan, misalnya mendapat pekerjaan yang baik, lantas orang tersebut mengatakan dalam dirinya : Saya ingin seperti dia, beroleh kecemerlangan dalam pekerjaannya, dan semoga dia tetap berjaya bahkan mendapatkan tambahan rezeki lebih, dan mudah-mudahan saya juga boleh mendapatkan juga rejeki seperti yang dia dapatkan.
Nota : Rasulullah SAW bersabda,
[size=130%]إيَّاكُمْ وَ الْحَسَدَ , فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلَ الْحَسَنَاتِ , كَمَ تَأْكُلَ النَّارِالحَطَبِ
“Jauhilah diri kalian dari sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan (pahala) kebajikan sebagaimana api membakar kayu.”
|
Rate
-
1
View Rating Log
-
|