CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: jf_pratama

KERAJAAN MAJAPAHIT (Majapahit Imperium)

[Copy link]
 Author| Post time 19-4-2007 11:24 PM | Show all posts
Gajah Mada: Madakaripura Hamukti Moksa

Biarlah orang mengenangku hanya sebagai Gajah Mada yang tanpa asal-usul, tak diketahui siapa orang tuanya, tak diketahui di mana kuburnya, dan tak diketahui anak turunnya. Biarlah Gajah Mada hilang lenyap, moksa tidak diketahui jejak telapak kakinya, murca berubah bentuk menjadi udara.

Satu pertanyaan tentang Gajah Mada adalah kemana ia selepas Perang Bubat. Tak ada cerita menarik yang kita dapatkan di kolong bangku sekolah dulu. Sang guru pun tak ada yang mengemukakan teori yang menarik. Spekulasi pun tak ada. Yang terdengar hanya mungkin ini, mungkin itu, mungkin iti atau mungkin inu. Tidak ada arahan agar siswa membuat konklusi pribadi atau sekadar membuat penasaran. Padahal dalam sejarah yang catatannya kurang justru siswa harus dilatih untuk membuat kesimpulan sendiri, melatih metodologi dan imajinasi.

Buku kelima karya Langit Kresna Hariadi ini berada pada selepas Perang Bubat hingga setahun kemudian. Mengisahkan bagaimana Majapahit menyelesaikan permasalahan tersebut, ke mana perginya Gajah Mada, dan berbagai penyelesaian cerita dari tokoh-tokoh fiktif yang saling berkaitan, juga termasuk spekulasi aksi dari pihak istana Surawisesa dari Kawali.

Semua cerita dan tokoh terkait dari sejak buku pertamanya. Ada banyak nama yang harus diingat-ingat dari buku-buku sebelumnya ditambah kejutan plot cerita tiap tokoh-tokohnya.Sejak tragedi Perang Bubat, Majapahit mengalami kekacauan, terancam disintegrasi antara pihak yang berkubu kepada Gajah Mada dengan yang membenci karena Gajah Mada dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab karena membiarkan pembunuhan itu terjadi. Ancaman juga datang dari pihak oportunis dalam struktur kerajaan.

Ancaman fisik pun terjadi dengan tumpah ruahnya pasukan ke istana kepatihan.Macan Liwung sebagai senior Bhayangkara yang tinggal sedikit mendapat titah untuk membereskan keadaan. Panca Prabu, sebuah dewan pertimbangan saat itu, memutuskan Gajah Mada dicopot dari jabatannya, dan pembacaan keputusan tersebut diserahkan kepada Kuda Swabaya, anaknya Pradhabasu yang sudah lama undur diri dari keprajuritan Bhayangkara. Selain itu Kuda Swabaya naik jabatan menjadi senopati yang membuat pertanyaan besar bagi banyak pihak.Gajah Mada pergi meninggalkan istana dengan hanya disaksikan oleh rekan-rekan bhayangkaranya. Pergi menuju tempat impiannya di Tongas, untuk menyepi dan menjadi rakyat biasa.Hayam Wuruk kemudian mengirim utusan ke Kawali untuk meminta maaf, diwakili oleh dua utusan yang tepat, yaitu Dang Acarya Nadendra (nama samaran Empu Prapanca dalam kitab Negarakretagama) dan Dang Acarya Smaranatha sebagai pemuka agama.

Berita yang dibawa utusan ke Kawali tersebut menyimpulkan Macan Liwung harus berhati-hati terhadap kemungkinan upaya balas dendam dari pihak Sunda Galuh, selain tetap melakukan penyelidikan siapa yang oportunis ikut mengacaukan keadaan.Hyang Bunisora langsung mengambil alih kerajaan Galuh saat menerima utusan Majapahit, karena Niskala Wastukancana masih remaja dikhawatirkan belum saatnya memegang pimpinan kerajaan di Kawali tersebut. Duka cita kepada Linggabuana, Rara Linsing dan Dyah Pitaloka menyelimuti negeri. Linggabuana pun menjadi sosok bagi rakyatnya, sehingga disebut Siliwangi.

Secara flashback diceritakan ada dendam dari abdi kerajaan Galuh. Melalui restu Bunisora orang tersebut dilepas untuk pergi ke Majapahit, menuntut balas dendam kepada Gajah Mada melalui gerilya dan penyamaran, sebab tak mungkin pihak kerajaan membalas dendam dengan berperang terbuka, juga adab dan budaya kerajaan Sunda Galuh tidaklah seperti itu.

Gajah Mada yang melakukan perjalanan ke timur menemukan kondisi awal runtuhnya kesatuan Nusantara yang ia bangun. Herannya ia mendengar kata Islam, juga menemukan kesatuan prajurit yang jauh dari kotaraja mulai menjadi maling bagi rakyatnya. Mendekati tempat tujuannya Gajah Mada menemukan lagi perpecahan antar dua wilayah kabuyutan, namun bisa diredakan meski sudah tak menjabat mahapatih lagi. Bahkan dua wilayah yang bentrok tersebut akhirnya ikut membangun tempat yang menjadi pilihan Gajah Mada menyendiri menjadi rakyat biasa.Kuda Swabaya yang telah menjadi senopati akhirnya memutuskan ikut berperang bersama Laksamana Nala, karena ketersinggungannya kepada semua orang, termasuk ayahnya, Pradhabasu. Pradabhasu menganggap anaknya belum cocok menyandang gelar senopati, tak pernah ikut berperang meski memang mendapat tugas membacakan pemecatan Gajah Mada adalah tugas yang sulit. Selain itu Kuda Swabaya yang hendak menikah dengan Prabasiwi, seorang emban Dyah Wiyat, namun ayahnya pun merasa tak setuju sebab pilihan Kuda Swabaya ada campur tangan Dyah Wiyat.

Selain kisah Gajah Mada yang hendak menyepi, secara paralel ada beberapa cerita di atas yang saling berkaitan satu sama lainnya, termasuk penyelesaian misteri dari buku-buku sebelumnya. Bagaimana Gajah Mada memilih moksa, siapa dalang kericuhan yang mengambil kesempatan, aksi apa yang diambil Macan Liwung dan sisa-sisa Bhayangkara wredha, bagaimana aksi balas dendam yang direncanakan abdi istana Surawisesa, apa misteri yang seharusnya diketahui Kuda Swabaya, apa tindakan Hayam Wuruk selanjutnya.

Cukup banyak, mungkin terlalu banyak karena kelima buku seri Gajah Mada ini saling berkaitan. Jika diambil settingnya pada peran Gajah Mada saja, buku kelima ini memang mengakhiri kisah hidup Gajah Mada. Namun sebagai pembaca rasanya tak puas, sebab perjalanan keruntuhan Majapahit barulah dimulakan. Mungkin LKH akan meneruskan kisah Majapahit ini dalam buku selanjutnya, Candi Murca.

***Sebagai bahan kisah Nusantara secara fiksional yang layak dibaca, ada baiknya baca juga buku dari pengarang lain sebagai lanjutan, misalnya Arus Balik karya Pramoedya Ananta Toer dalam setting masuknya Portugis dan Islam di ujung kehancuran Majapahit, kisah Cheng Ho karya Remy Sylado, atau flasback ke era awal Majapahit berdiri seperti Senopati Pamungkas, drama radio Saur Sepuh dan Tutur Tinular.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 20-4-2007 09:32 PM | Show all posts

Reply #20 WonBin's post

Entah ya, tau ngga seumur hidup gue, gue baru 3x ngliat orang india.

1. Paper

2. Bioskop

3. TV3
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 20-4-2007 11:30 PM | Show all posts
Originally posted by WonBin at 18-4-2007 10:27 PM
Errrr.....kenapa tiada orang India kat jawa? Orang gaji aku from Jawa cakap, first time dia jumpa orang India ialah di Malaysia. Dulu kan kuat Hindu kat sana, siap ada pendeta dari India tinggal  ...


Kalo mau lihat orang India di Jakarta maka datanglah ke Pasar Baroe. Mereka umumnya punya toko tekstil atau alat-alat olahraga (sukan).
Reply

Use magic Report

Post time 27-4-2007 04:29 PM | Show all posts
bukan ke org bali berasal dari suku sakat india ker?...
Reply

Use magic Report

Post time 30-4-2007 11:46 AM | Show all posts
Originally posted by remizati at 27-4-2007 04:29 PM
bukan ke org bali berasal dari suku sakat india ker?...


Bukan lah ...orang bali sebenarnya adalah suku-sakat orang jawa yang beragama Hindu.
mereka adalah keturunan dari kerajaan Majapahit yang masih beragama Hidu dan menolak ajakan dari para wali songo untuk memeluk Islam. dan mereka sangat hindu bebanding dengan orang India yang beragama Hindu. sekian...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-6-2007 02:17 PM | Show all posts

PAMERAN KEJAYAAN MAJAPAHIT

Presiden Buka Gedung Arca
Anak Sekolah Diimbau Lebih Sering ke Museum

Jakarta, kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ny Ani Bambang Yudhoyono meresmikan Gedung Arca Museum Nasional, Jakarta, Rabu (20/6). Gedung Arca atau Gedung Unit B ini merupakan gedung baru yang merupakan perluasan dari Gedung Unit A yang sudah berdiri sejak zaman Belanda.

Dalam sambutannya, Presiden antara lain menyatakan, dalam berpikir dan bertindak kita sudah biasa melakukan penilaian salah-benar. Kita juga biasa berpikir tentang baik-buruk (pertimbangan etika).

"Akan tetapi, kita sering mengabaikan penilaian soal indah dan tak indah, yang sering disebut sebagai penilaian estetika. Padahal, penilaian ini juga penting dan dapat menjadikan kita manusia yang lebih beradab," kata Presiden, disambut tepuk tangan ratusan hadirin.

Menurut Presiden, museum merupakan tempat yang tepat untuk mengasah kepekaan soal keindahan. "Karena itu, saya imbau agar anak-anak sekolah lebih sering dibawa ke museum. Acara kunjungan ke museum sebaiknya juga jadi agenda tetap setiap keluarga," tutur Presiden.

Gedung Arca yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, itu merupakan gedung baru yang dibangun sebagai bagian dari perluasan gedung Museum Nasional. Gedung berlantai tujuh yang dibangun sejak 1996 itu terletak di sisi utara gedung museum yang lama.

Pameran Majapahit

Presiden kemudian juga membuka pameran "Majapahit Puncak Peradaban Nusantara Abad 13-14 Masehi". Pemeran itu digelar di lantai dasar Gedung Arca, yang juga menjadi tempat pameran tetap sebagian benda koleksi Museum Nasional, yang seluruhnya berjumlah 141.899 potong.

Benda-benda yang dipamerkan adalah hasil penyelamatan, pengamanan, dan penelitian Direktorat Peninggalan Purbakala, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Mojokerto, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. Selain itu, dipamerkan juga maket Kota Majapahit dan rumah tinggal di Majapahit.

Dalam kata pengantar buku Pengembangan Museum Nasional (2007), Kepala Museum Nasional Retno Sulistianingsih memaparkan, keberadaan Museum Nasional berawal dari pendirian Bataviaasch Gennootschap van Kunsten en Wetenschappen (Perhimpunan Seni dan Ilmu Pengetahuan Batavia), 24 April 1778.

Benda-benda koleksi pertama museum berasal dari sumbangan JCM Rademacher, salah seorang pendiri Bataviaasch Genootschap (BG), yang juga menyumbang sebuah rumah miliknya di Jalan Kalibesar, Jakarta Kota.

Pada zaman penjajahan Inggris (1811-1816), semua benda koleksi sumbangan Rademacher dipindahkan ke gedung Sociteit de Harmonie di Jalan Majapahit 3. Gedung sumbangan Raffles ini kini sudah dibongkar, dan menjadi lokasi Gedung Sekretariat Negara. Baru pada tahun 1826, dirancang pembangunan gedung baru yang benar-benar ditujukan bagi museum di Jalan Koningsplein West (sekarang Jalan Medan Merdeka Barat). (inu/muk)
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 21-6-2007 03:05 PM | Show all posts
Saudara...

kitab-kitab yang mengisahkan kerajaan majapahit itu masih lagi wujud ke.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 21-6-2007 11:05 PM | Show all posts

Reply #27 Dimarmalam's post

Masih ada dan dapat dilihat jika anda mengunjungi pameran ini di Gedung Museum Nasional di Jakarta .....

[ Last edited by  jf_pratama at 21-6-2007 11:08 PM ]
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 23-6-2007 02:18 PM | Show all posts

PAMERAN KEJAYAAN MAJAPAHIT





Reply

Use magic Report

Post time 23-6-2007 06:44 PM | Show all posts
tak sangka empayar Majapahit begitu luas...
keluasan empayarnya adalah hampir sama spt empayar Srivijaya... (tapi rasanya Srivijaya lebih menyerlah..)

ijad xtau pun yg Majapahit pernah menakluki Tanah Melayu...
apa yg ijad tahu, majapahit pernah meminta perlindungan empayar Melaka...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 23-6-2007 08:01 PM | Show all posts

Reply #30 ijad_adiputera's post

Apakah itu yang selama ini diajarkan oleh pihak kerajaan malaysia sewaktu anda masih sekolah ? ...
Reply

Use magic Report

Post time 23-6-2007 08:30 PM | Show all posts
Originally posted by jf_pratama at 23-6-2007 08:01 PM
Apakah itu yang selama ini diajarkan oleh pihak kerajaan malaysia sewaktu anda masih sekolah ? ...


Saya sememangnya mengetahui bahawa empayar Majapahit merupakan sebuah empayar yg sangat luas (walaupun tidak seluas Srivijaya) namun pengaruhnya ke atas Semenanjung Tanah Melayu/Semenanjung Malaysia hanya sedikit sahaja. Pengaruh Majapahit hanyalah di selatan Tanah Melayu sahaja dan bukannya seluruh semenanjung seperti yang ditunjukkan di dalam peta diatas. Malahan, tiada sebarang pengaruh budaya Majapahit dijumpai di Tanah Melayu. Ini berbeza dari Srivijaya yang menguasai seluruh Semenanjung Tanah Melayu termasuk Selatan Thailand...

Sila baca di bawah:-

"The Majapahit Empire was an Indianized kingdom based in eastern Java from 1293to around  1500. Its greatest ruler was Hayam Wuruk, whose reign from1350 to 1389 marked the empire's peak when it dominated other kingdoms in the southern Malay Peninsular, Borneo, Sumatra, Bali, and the Philippines. - wikipedia."

Mengenai Majapahit yg pernah meminta bantuan & perlindungan dari empayar Melaka, ia sememangnya benar kerana Majapahit telah diancam oleh kerajaan baru Islam di Tanah Jawa. Melaka pada ketika itu merupakan antara kerajaan terkuat di Kepulauan Melayu.... Majapahit semakin lemah apabila sebuah demi sebuah wilayahnya jatuh ke tangan Kesultanan Demak dan semakin ramai penduduk Jawa yg memelukIslam....

[ Last edited by  ijad_adiputera at 23-6-2007 08:37 PM ]
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 24-6-2007 02:36 AM | Show all posts

Reply #32 ijad_adiputera's post

This link is the translation of牋Negarakertama (terkait dengan kekuasaan majapahit):

http://religi.wordpress.com/2007/03/16/kit...ama-terjemahan/

  Kitab negarakertagama dapat anda lihat jika anda mengunjungi pameran majapahit ini.

  Based on research, kekuasaan majapahit pada masa Gajah Mada jauh lebih luas jika dibandingkan dengan sriwijaya. Kekuasaan Sriwijaya lebih terfokus pada indonesia bagian barat saja + wilayah malaysia, thailand selatan, singapura, brunei)....... Sedangkan kekuasaan majapahit meliputi seluruh kepulauan indonesia + thailand selatan + semenanjung malaysia +牋singapura +牋brunei + philipina.

  Cobalah anda lihat posting-posting saya sebelumnya di thread ini....

Jika ingin belajar sejarah maka lebih baik jika anda mengambil referensi  dari sumber-sumber yang intregritas dan hasil penelitiannya牋dapat dipertanggung-jawabkan牋... Jangan dari牋wikipedia牋karena banyak data dan informasi-nya yang gak akurat....

[ Last edited by  jf_pratama at 24-6-2007 02:43 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 24-6-2007 05:11 AM | Show all posts

Reply #33 jf_pratama's post

Saya sudah membaca dan mengkaji banyak buku-buku sejarah berkaitan Srivijaya dan Majapahit. Saya masih berpendapat bahawa Srivijaya lebih luas dari Majapahit. Majapahit di Jawa Timur itu sendiri asalnya adalah sebahagian dari wilayah Srivijaya. Sepanjang tempoh kewujudan Srivijaya, wilayah kekuasaan Srivijaya meliputi:-

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 24-6-2007 10:02 AM | Show all posts

Reply #34 ijad_adiputera's post

Terserah kamu deh .....    Cape deh ....

Yang pasti Sriwijaya dan Majapahit adalah kerajaan yang pernah besar dan berkuasa dalam kurun waktu yang berbeda di Indonesia... Sejarah melayu pun semua orang tahu bermula di Sumatra, bukan di Semenanjung Malaya... (ingat sejarah kerajaan melayu di Jambi yang kemudian diambil alih oleh sriwijaya)...

Bahasa Indonesia pun semua orang tahu diambil dari Bahasa Melayu Riau dan resmi digunakan sebagai bahasa nasional sejak 1928 oleh pendiri-pendiri negara kami..... FYI, suku melayu adalah minoritas di indonesia, tapi pendiri-pendiri negara kami dari seluruh suku bangsa yang ada di indonesia sepakat untuk menggunakan bahasa melayu riau karena struktur bahasa lebih sederhana dan dapat dikembangkan menjadi bahasa yang lebih modern jika dibandingkan dengan bahasa jawa, sunda ataupun bahasa daerah lainnya...Sama kasusnya mengapa kami mengadopsi alfabet latin dan bukan alfabet jawa, jawi, sunda maupun sansekerta ...... FYI, saat ini bahasa indonesia sudah sangat jauh berkembang jika dibandingkan dengan bahasa melayu riau karena banyak menyerap banyak kosa kata bahasa daerah lainnya di indonesia,  bhs inggris dan bhs asing lainnya  ...

Dengan menggunakan logika anda yang sangat sederhana tersebut,  Apakah jika kami saat ini tidak menggunakan bhs belanda, maka dapat dismpulkan bahwa belanda tidak pernah berkuasa di Indonesia dulu  .....  ??? Satu lagi, jika saat ini agama islam adalah mayoritas di malaysia, apakah anda hendak mengatakan bahwa  agama hindu/budha gak pernah wujud menjadi agama yang dianut oleh penduduk di semenanjung malaysia dulu ...????

Sekali lagi saya sarankan .... Jika ingin belajar sejarah ... belajarlah dari sumber yang integritas dan kredibilitas ilmiahnya dapat dipertanggung-jawabkan.... FYI, banyak sejarah yang kita pelajari saat ini sifatnya tidak obyektif karena  dibuat oleh "ihak yang Menang dan Berkuasa" ..... Saya yakin anda akan maklum akan hal ini karena banyak contoh yang dapat anda lihat sendiri bukan hanya di  malaysia tapi juga di negara lain...

Belajarlah sejarah secara obyektif dan "open minded" agar kita dapat mengambil hal-hal yang patut kita contoh sebagai referensi untuk lebih maju lagi kedepan, bukan untuk mengagung-agungkan masa lalu itu .........
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 25-6-2007 07:02 PM | Show all posts
Melihat Celengan Majapahit di Museum Nasional




Patung pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.

Menabung. Istilah itu mungkin sejak kecil sudah sering terdengar. Nasihat itu memang sangat mujarab jika benar-benar dilakukan. Sekecil apa pun tabungan akan menjadi dewa penolong di kemudian hari. Ternyata nasihat yang keluar dari mulut orang tua itu, turun-temurun dari generasi sebelumnya. Bahkan ternyata di Indonesia, sejak tujuh abad lalu kebiasaan menabung sudah dikembangkan.

Tradisi menabung sudah berumur ratusan bahkan ribuan tahun. Salah satu buktinya ialah, celengan yang ditemukan dari situs peninggalan Kerajaan Majapahit. Celengan itu sekarang bisa dilihat pada Pameran Majapahit di Museum Nasional, Jakarta hingga 20 Juli 2007.

Celengan-celengan itu membuktikan bahwa sejak masyarakat Indonesia baru mengenal sistem pemerintahan kerajaan, budaya menabung sudah ada.

Uniknya ada beberapa celengan-celengan berbentuk badan hewan, seperti kura-kura, gajah, kuda, dan celeng (babi). Mungkin dari sinilah keluar nama celengan. Masyarakat asing pun sebenarnya memiliki konsep yang hampir sama untuk menyebut tempat tabungan itu, piggy bank.

Celengan sisa-sisa dari Majapahit ini merupakan hasil kerajinan tembikar tanah liat. Tanah liat yang sudah dibentuk itu kemudian dibakar dengan tidak lupa menyisakan lubang untuk memasukkan koin. Kini meskipun sudah jarang ditemukan celengan dari tanah liat dan diganti plastik, tetapi konsep celengan itu sudah ada sejak lama.

Tidak hanya celengan yang dipamerkan dalam acara itu, sejumlah koin-koin dari peninggalan Majapahit juga ada. Sejumlah sejarawan percaya bahwa masyarakat Majapahit mengenal dua mata uang. Mata uang Majapahit serta mata uang Tiongkok. Ini berdasarkan hasil penemuan-penemuan sejumlah koin Tiongkok dari penggalian situs Majapahit di Trowulan.

Hingga 2003 lalu ditemukan 34.175 keping logam mata uang Tiongkok.

Mata uang Majapahit biasanya disebut gobog. Koin ini terbuat dari tembaga, timah, kuningan, dan perunggu. Pada kedua sisinya terdapat relief wayang. Selain gobog saat itu beredar uang emas atau yang lebih sering disebut suwarna dan kepeng. Mata uang ini dibuat dengan menggunakan teknik cetak dan tempa.

Banyaknya mata uang Tingkok yang ditemukan dari situs penggalian Majapahit ini membuat praduga bahwa makapahit telah melakukan hubungan dagang yang erat dengan negara besar dari bagian utara itu. Bahkan, saking eratnya sejumlah sejawaran sempat menyimpulkan perdagangan ini mengakibatkan penyusutan persediaan mata uang di Tiongkok.

Majapahit memang menjadi salah satu kerajaan besar yang pernah hidup di Pulau Jawa. Pengaruh kebesarannya dipercaya sangat luas, bahkan melebihi wilayah Indonesia saat ini. Maka kemudian pameran ini diadakan salah satunya adalah untuk mengingatkan kembali akar budaya yang pernah besar dahulu.

Dalam pameran itu juga diperlihatkan relief suasana pedesaan Trowulan, ibu kota Majapahit yang didirikan Raden Wijaya dengan membuka hutan yang penuh pohon berbuah maja. Dari sana bisa terbayang bagaimana suasana kehidupan masyarakatnya pada saat itu.

Naskah Nagarakertagama pun dipamerkan dalam perhelatan itu. Naskah karya pujangga Mpu Prapanca dari tahun 1365 M ini adalah naskah yang menjadi sumber informasi mengenai Majapahit. Naskah itu berisi informasi kehidupan kebudayaan masyarakat zaman itu.

Negarakertagama sebenarnya merupakan syair-syair pujian untuk Raja Hayam Wuruk yang bergelar Rajasanagara. Dalam syair-syair itu disebutkan mengenai pencapaiaan yang dilakukan oleh Hayam Wuruk. Bahkan juga diceritakan mengenai leluhur Hayam Wuruk sejak pemerintahan masih bernama Singasari.

Menarik memang memperhatikan apa yang dipamerkan dalam pameran itu. Begitu banyak yang bisa dilihat dan dihayati jika bisa melihat pameran itu.

Situs Majapahit sudah berbicara banyak. [K-11]
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 13-7-2007 11:12 PM | Show all posts
Originally posted by jf_pratama at 24-6-200710:02 AM
Sejarah melayu pun semua orang tahu bermula di Sumatra, bukan di Semenanjung Malaya... (ingat sejarah kerajaan melayu di Jambi yang kemudian diambil alih oleh sriwijaya)...


Maaf!! kamu sudah salah... jika kamu katakan kerajaan Melayu (Melayu Kingdom) berpusat di Jambi --> ini memang fakta benar. Jika kamu katakan Bahasa Melayu itu berasal dari Sumatera --> ini juga fakta yang benar. Namun, jika kamu katakan sejarah orang Melayu itu bermula di Sumatera, kamu ternyata sudah salah
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 14-7-2007 11:23 AM | Show all posts
^^ Hahahaha ... Loh kok komentar-komentarnya makin emosional dan menggelikan ...

Masak anda gak ngerti perbedaan elementer dalam antropologi antara suku sama ras ... Lebih baik牋baca dulu buku sejarah dan buku-buku爈ainnya燼gar wawasan  anda lebih luas ....

Jangan sebut-sebut nama Buya Hamka jika gak tahu pemikiran "komprehensif" beliau
Reply

Use magic Report

Post time 14-7-2007 09:49 PM | Show all posts
fuyooo..banyak nya informasi..kok ada yang ngomong indon
Reply

Use magic Report

Post time 14-7-2007 09:51 PM | Show all posts

Reply #29 jf_pratama's post

wahhh..oshin memang berminat sangat dengan sejarah2 Majapahit ni
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

24-12-2024 04:49 AM GMT+8 , Processed in 0.096049 second(s), 36 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list