Kenapa Bijak Pandai meninggalkan ajaran Bible ???

kompia23

Reply 33# tora bora

Mark 10:18And he said unto him, Why callest thou me good? there is none good but one, that is, God.

If you read clearly what has been said. Did Jesus said that He is not good in that sentence? Not at all. He just saying that if He is good then, He is God.

Mark 15:34 My God, my God, why hast thou forsaken me?

Have you forgotten that Jesus has became man at that time??

Mark 16:19; So then after the Lord had spoken unto them, he was received up into heaven, and sat on the right hand of God.

Well, Jesus in the flesh was lifted up to heaven. And that where the God the Father has established Jesus to be because Jesus still have tasks to be completed before the end of time.

John 8:40 But now ye seek to kill me, a man that hath told you the truth, which I have heard of God.

Yup from God the Father. Is there anything wrong with that??

John 14:28; My Father is greater than I.

Let me quote you another part of the bible also....

  PS 8:5 You made him a little lower than the heavenly beings
    and crowned him with glory and honor.

  PS 8:6 You made him ruler over the works of your hands;
    you put everything under his feet:

Hebrew 2:9 But we see Jesus, who was made a little lower than the angels, now crowned with glory and honor because he suffered death, so that by the grace of God he might taste death for everyone.

Now, did that not qualify Jesus to call His Father greater than Him??

John 20:17; I ascend unto my Father, and your Father; and to my God, and your God.

To God the Father.... Jesus is God the Son...

Acts 17:31; Because he hath appointed a day, in the which he will judge the world in righteousness by that man whom he hath ordained; whereof he hath given assurance unto all men, in that he hath raised him from the dead.

Yup, you are right and who do you guess will judge the world??

2Tim 4:1 In the presence of God and of Christ Jesus, who will judge the living and the dead, and in view of his appearing and his kingdom.

2 Tim 4:8 Now there is in store for me the crown of righteousness, which the Lord, the righteous Judge, will award to me on that day--and not only to me, but also to all who have longed for his appearing.

Who is the God that will jugde the world?? My guess is Jesus Christ.

1 Corinthians 11:3; The head of Christ is God.

What is the problem with that? Jesus was man when God the Father and the Holy Spirit lead him.

1 Corinthians 15:28; And when all things shall be subdued unto him, then shall the Son also himself be subject unto him that put all things under him, that God may be all in all.

1Co 15:20 But Christ has indeed been raised from the dead, the firstfruits of those who have fallen asleep. 21 For since death came through a man, the resurrection of the dead comes also through a man. 22 For as in Adam all die, so in Christ all will be made alive. 23 But each in his own turn: Christ, the firstfruits; then, when he comes, those who belong to him. 24 Then the end will come, when he hands over the kingdom to God the Father after he has destroyed all dominion, authority and power. 25 For he must reign until he has put all his enemies under his feet. 26 The last enemy to be destroyed is death. 27 For he "has put everything under his feet." Now when it says that "everything" has been put under him, it is clear that this does not include God himself, who put everything under Christ. 28 When he has done this, then the Son himself will be made subject to him who put everything under him, so that God may be all in all.

It is just a formality to present the finish works of the hand of the God the Son to the God the Father after everything is completed and restored to order.

1 Timothy 2:5; For there is one God, and one mediator between God and men, the man Christ Jesus

Good, that you seen this verse. Now the question is for you to answer. Who is Jesus to be worthy to be mediator between man and God?? He need to be both right.... God and man together.

Regards.

tora bora

Bagaimana bisa Tuhan minta tolong dgn Tuhan ?...

tora bora

Ketahuilah, banyak bukti menunjukkan Jesus bukanlah Tuhan, seperti ayat-ayat diatas, ..
saya ulangi salah satu dari puluhan ayat yang menafikan ketuhanan Jesus :

My Father is greater than I.
John 20..

Manakan mungkin seseorng akan berkata " Saya lebih besar / hebat dari Saya ".... mmm, betullah kata-kata Dr. Bart Ehrmen...

kompia23

Bagaimana bisa Tuhan minta tolong dgn Tuhan ?...

Kalau itu yg ditentukan. Apa masalahnya... saudara tidak bantu diri saudara ke? Hmm.. takpelah sebab saudara tak faham apa erti bila Tuhan Yesus jadi manusia sepenuhnya. Itu yg kita katakan 100% manusia dan 100% Tuhan.

My Father is greater than I.
John 20..

Saudara tak baca ke, apa yg saya tulis tu????

Dalam Ibrani 2:9; Yesus dijadikan lebih rendah daripada malaikat utk seketika aka semasa Dia menjadi manusia.

Jadi, bila Dia katakan Tuhan Bapa yg lebih besar daripadaNya bermaksud masa Dia menjadi manusia. Tu, sila fahamkan. Tetapi bila kekuasaan dikembalikan, Dia sama berkuasa seperti Tuhan Bapa. Kena ingat, dikatakan semua kuasa di bumi dan di syurga... bermaksud sepenuh kuasa.

Sekian.

tora bora

Kenapa Tuhan terpaksa menjadi manusia ? Di hina dan dibunuh oleh yang diciptaNya ? Lakonan apakah yang Dia lakukan ? Bukankah Tuhan 'superpower'?

tora bora

Kenapa Tuhan terpaksa menjadi manusia ? Di hina dan dibunuh oleh yang diciptaNya ? Lakonan apakah yang Dia lakukan ? Bukankah Tuhan 'superpower'?

kompia23

Reply 46# tora bora

Kenapa Tuhan terpaksa menjadi manusia ? Di hina dan dibunuh oleh yang diciptaNya ? Lakonan apakah yang Dia lakukan ? Bukankah Tuhan 'superpower'?

Bukan terpaksa tetapi memilih utk merelakan DiriNya menjadi manusia. Supaya hukuman ke atas dosa iaitu maut dan neraka aka hukuman kekal akan ditebus oleh darah Yesus, Tuhan dlm bentuk manusia yg kekal.

Jadi hukuman kekal neraka itu sudah ditebus dgn darah Tuhan yg kekal, yg memenuhi hukum Taurat yg ditetapkan oleh Tuhan.

Cth: Saudara membunuh... Saudara akan dikenali sebagai pembunuh walaupun berapa byk pahala yg saudara buat. Ia tidak akan dibersihkan. Di dlm mata Tuhan, sama juga, dosa adalah sesuatu yg kekal... dan hukumannya juga kekal. Dan Tuhan telah tetapkan satu cara utk menghapuskan dosa iaitu melalui pengorbanan. Sebab itu, dlm zaman lama, org Israel terpaksa berulang-ulang setiap minggu mengorbankan ayam, kambing, merpati kerana berulang-ualng berdosa.

Yesus adalah Tuhan yg kekal. Jadi bila Yesus mengorbankan diriNya, ianya adalah sesuatu yg kekal. Sebab itu dlm alkitab dikatakan Yesus mati utk penebusan dosa dulu, sekrg dan masa akan dtg.

Sekian.

tora bora

Tuhan Maha Pencipta dan Maha Berkuasa. Dia boleh mengampuni manusia dgn mudah sahaja. Seperti mana kejadian langit dan bumi yng mudah saja baginya. Apabila manusia melakukan dosa, kenapa Tuhan pula bertukar jadi manusia utk dibunuh oleh manusia yng diciptaNya ? Seolah dia merelakan manusia yng diciptanya, melakukan dosa pembunuhan .. Cerita ini telah menghina Sifat Tuhan yang Maha Agung. Semasa disalib Tuhan pula seolah merayu pada Tuhan; " Tuhanku oh Tuhanku, mengapa kau tinggalkan aku ", ini jelas bahawa yng disalib tiu Bukannya Tuhan.... Ia sngt LEMAH...

tora bora

Sifat Tuhan ialah Agung, suci dgn segala sifat kesempurnaan. Manusia bersifat lemah, lihat sahaja dengan melihat mataharipun mata kita tak berupaya. Diceritakan nabi Musa, ingin sekali melihat Tuhan, tetapi Tuhan tidak mengizinkannya, tetapi Musa minta juga, maka Tuhan berkata, ia akan memperlihatkan dirinya kepada gunung yang ada dihadapan Musa, sebelum mengizinkan Musa melihatnya... Maka Nabi Musa bersetuju..

Maka Tuhan singkapkan sedikit sahaja dirinya kpd gunung tersebut, maka hancur luluh gunung tersebut dan nabi Musa pengsan tak sedar diri.. setelah sedar Musa memohon ampun dan tidak lagi meminta utk melihat Tuhan..

Moral of the story :

Tuhan maha KUAT...
maha berkuasa...
Manusia LEMAH...
Sedikitpun manusia tidak layak jika dibandingkan dgn Tuhan..
Sebab itu Jesus mengajak manusia menyembah Tuhan Yang DiSyorga... Itulah Tuhan sebenar dan Bukan Jesus... Dia cuma manusia lemah spt kita, cuma ia ditabalkan menjadi Pesuruh Tuhan di muka bumi, sama spt Yusuf, Sulaiman, Nuh, Musa dll....

tora bora

Lagipun sejarah mencatatkan, Persidangan NICEA pada 352 M lah yang telah memilih Jesus sbg Tuhan melalui undian para wakil yang dijemput oleh Raja Rom Constantine....

tora bora

Lagipun sejarah mencatatkan, Persidangan NICEA pada 352 M lah yang telah memilih Jesus sbg Tuhan melalui undian para wakil yang dijemput oleh Raja Rom Constantine....

Sebab itulah bnyk perkara baru dlm agama Kristian spt :
- Jesus dilukis mcm muka orang Eropah.
- Pokok Krismas.
- Santa Claus.
- Bergitar dlm Gereja.

Semua amalan spt itu tiada dinyatakan dlm Kitab Injil....

casejulia

Sifat Tuhan ialah Agung, suci dgn segala sifat kesempurnaan. Manusia bersifat lemah, lihat sahaja de ...
tora bora Post at 13-10-2010 18:57

The answer is simple God is Love

1 John 4:8
Whoever does not love does not know God, because God is love

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

ieja_p2_bumbum

The answer is simple God is Love

1 John 4:8
Whoever does not love does not know God, because ...
casejulia Post at 14-10-2010 02:34

tumpang lalu...?
ble baca kata2 casejulia ne,teringat pada 1 novel yang ieja baca sampai skunk tak bosan......

makin ber+2 keyakinan ieja......

tora bora

Dlm ajaran Kristian asasnya ialah PERCAYA saja, jangan banyak soal.. Bijak pandai mereka tak akan mampu menjawab segala persoalan kerana banyak yang tak logik, maka apabila mereka tak menemukan hujah, mereka akan guna hujah seperti ini...


[ ..1 John 4:8
Whoever does not love does not know God, because God is love..]

Biasalah...

tora bora

" I don't want to believe, I want to know "

Carl Sagan

erusi

Kenapa bijak pandai meninggalkan ajaran bible?

Jawapannya mudah kerana mereka bernar-benar berfikir dan mengkaji bible itu menyebabkan mereka menemui apa yang terdapat di dalamnya adalah sesuatu catatan yang salah dan selebihnya adalah hanya bersifat catatan yang kabur akan kesahihan, keaslian dan kebenarannya. Sebab itulah kalangan bijak pandai ini mengetahui bahawa bible itu tidak menjanjikan sebarang jaminan seperti mana yang didakwa oleh kelompok kristian itu sendiri. Sebab itulah, prinsip beriman secara buta tuli adalah lebih baik diamalkan bagi kalangan kelompok kristian itu dan prinsip tersebut lebih disukai oleh paderi-paderi kristian supaya kesalahan bible itu dapat disembunyikan daripada kalangan kelompok kristian itu sendiri.

Seterusnya cmf_shalom,

Dapatkah kamu membezakan antara firman Allah dengan Hadist Nabi? Yang mana satukah di antara keduanya merupakan kitab suci Al-Quran? Jika kamu masih tidak memahami perbezaan antara keduanya itu, maka sila belajar lagi.

erusi

Reply 52# casejulia


   

The answer is simple God is Love

1 John 4:8
Whoever does not love does not know God, because God is love

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Daripada mana kamu kutip ayat itu? Daripada bible? Jika demikian, buktikan dulu bible kamu itu bersih daripada sebarang kesalahan. Jika kamu tiak dapat membuktikan bahawa bible kamu itu bersih daripada sebarang kesalahan, maka bagaimana kamu pasti ayat yang kamu kutip itu tidak seperti ayat-ayat lain yang terbukti telah salah dalam bible itu?

Ini salah satu konsep percaya buta tuli.

tora bora

Kepada sesiapa yang nak berhujah, biarlah mendatangkan fakta dan hujah yang kukuh dan bukannya 'opinion' tanpa 'hujah'.... bnyk hujah boleh didapati melalui kajian-kajian oleh para bijak pandai seperti dr. bart atau melalui History Channel... boleh cari dgn 'google'.. Youtube pun ada ...

ieja_p2_bumbum

Dasar agama Kristian / inti dasar agama Kristian ialah KASIH.
Dasar agama Islam / inti dasar agama Islam ialah TAUHID

“Kalau inti dasar Islam itu Tauhid, maka Kasih tidak termasuk di dalamnya. Selain daripada itu kami(orang Kristian) juga mengatakan tauhid sebagai inti agama kami,” ujar Ketua Paderi itu. “Kalau tauhid menjadi inti dasar agama tuan, tuan harus mengetengahkannya. Kenapa pula tuan katakan kasih sebagai dasar agama tuan. Dan amat salah mengatakan dengan menerima tauhid sebagai inti dasar agama, kasih terkeluar daripadanya. Sebaliknya, menurut kenyataan bahawa kasih itu datang dari tauhid. Kalau tauhid tidak diambil dengan segala aspeknya maka kasih menjadi perkataan yang tidak bermakna. Untuk menerima kasih sebagai inti dasar agama, bererti PENOLAKKAN total terhadap tauhid terhadap tauhid atau MENIDAKKANNYA sebagai inti dasar agama tuan,” jawab Umar Lahmi. Ketua Paderi menyambut jawapan Umar dengan mengatakan, “Pokoknya ialah tauhid itu datangnya dari kasih, dan bukannya kasih dari tauhid.” “Itu satu logika yang salah. Kalau tuahid datang dari kasih, maka kasih menjadi perkataan yang tidak bermakna. Kerana tanpa tauhid, yakni kesaksian akan keesaan Allah, akan MENIDAKKAN KASIH kepada Allah yang sebenarnya, kerana kasihkan Allah bergantung kepada ilmu tentang ketuhanan, dan ketauhidan merupakan pengakuan yang hakiki akan Allah. Dengan hanya kasih sahaja, belum lagi cukup untuk menjadi bukti kasihkan Allah.” Umar Lahmi menghujah kata-kata Ketua Paderi itu. “Tuan telah memulakan semula perbincangan yang panjang. Apa yang saya maksudkan ialah kasih tidak ada tempat dalam Islam,” ujar ketua paderi itu. “Kalau kasih tidak ada tempat di dalam Islam,” sahut Umar dengan cepat.”maka bererti kasih tidak wujud sama sekali di dalam dunia ini. Walau bagaimanapun benarnya kata-kata tuan itu, tetapi tidak ada sedikit juga kesan-kesan kasih dalam agama Kristian. Kasih cuma permainan bibir. Tidak ada ukuran dan tidak ada bukti.” Ketua Paderi itu mulai meradang.

Air mukanya, berubah. “Begini! Sudah menjadi cogankata yang terkenal di dalam kitab kami Tuhan ialah kasih. Bukankah ini bukti tentang kasih itu?” “Cuma pengakuan mulut saja,” kata Umar Lahmi. “Kecuali ada ukuran kasih itu. Teori kasih yang dikatakan itu tidak dapat diterima.” “Kini tuan membuat definasi tentan kasih pula. Bukankah dalam kitab kami ada disebutkan Tuhan bapa? Bukankah bapa itu mengasihani anak-anaknya?” Umar Lahmi juga sudah mulai gusar. Lalu dijawabnya. “Pokoknya, hanya dengan berulang-ulang menyebut perkataan kasih sdaja kita tidak akan sampai ke mana-mana kecuali semua syarat dipenuhi. Jikalau seseorang itu mengasihani seseorang yang lain, amka dia harus membuktikannya dengan pengorbanan diri dan harta bendanya dan barulah dapat dikatakan kasih yang sejati. Oleh sebab itulah Islam telah menentukan ketaatan dan amalan sebagai kriteria kasih yang dengan perkataan lain disebut pengorbanan diri dan harta benda. Dalam Al-Quran, Allah berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w “Katakanlah jika kamu menyintai Allah, maka ikutilah akan daku agar kamu dikasihi oleh Allah dan diampumi dosa-dosamu; dan Allah Maha Pengampun lagi sentiasa mencurahkan rahmat-Nya. Katakanlah! Taatlah akan Allah dan akan Rasul-Nya. Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir. (*nota: Al-Quran, surah Al-Imran, ayat 31-32). Ayat ini telah memberikan ketentuan tentang ukuran kasih yang membezakan diantara kasih sejati dengan kasih palsu. Tetapi di dalam agama tuan, tidak ada kriteria kasih ini. Sesiapa yang munafik boleh saja bangun berdiri dan berkata dia kasihkan Allah.” “Tuan mulakan lagi perbahasan yang panjang. Saya mahu segala sesuatu itu meliputi banyak hal supaya keputusan dapat dicapai dengan segera. Bagaiamanapun, jikalau Quran tuan juga ada menyebut Tuhan Bapa maka mana satu tingkat kasih yang paling tinggi?” Ketua Paderi itu bertanya. “Kalau Al-Quran menggunakan perkataan bapa untuk Tuhan, maka itulah bukti yang paling besar akan KETIDAKSEMPURNAANYA. Islam tidak pernah menggunakan perkataan yang mengelirukan ini untuk Tuhan, tetapi sebaliknya ia ada menggunakan perkataan-perkataan yang lebih agung ertinya dibandingkan dengan perkataan ”bapa” , ” jawab Umar Lahmi. “Mulut tuan terlalu lancang, mengatakan perkataan ”bapa” itu mengelirukan.” Nada suara Ketua Paderi agak meninggi kerana dipengaruhi oleh perasaan marah.

Lehernya kelihatan tegang dan mulutnya berbuih sedikit. “Cuba beritahu saya cepat apa perkataan yang digunakan oleh orang Islam sebagai ganti yang lebih baik daripada perkataan ”bapa”?” Melihat kemarahan Ketua Paderi itu, Umar Lahmi dengan tenang berkata: “Tidak ada sebab untuk tuan niak marah. Saya hanya mengatakan perkataan ”bapa” itu mengelirukan kerana ia menjadi dasar tugas sekutu Allah dan orang akan mengadakan pula anak Allah. Tuan juga percaya kepada ketuhanan Kristus. Tentang perkataan yang lebih baik sebagai ganti perkataan bapa, kami orang Islam menggunakan perkataan ”RAB” yang secara tidak langsung menyatakan ia zat yang memelihara kita dari awal sampai akhir dan pemeliharaan-Nya tidak pernah berhenti. Jadi, dengan menggunakan perkataan ”RAB”, Islam telah mengajar bahawa pemeliharaan kasih Allah terus-menerus ada. Tetapi konsep ”bapa” membawa makna bahawa bapa itu akan mengasuh anaknya sampai kepada satu waktu yang tertentu sahaja, kemudian dia tidak akan diambil peduli lagi. Selain daripada itu, seorang bapa hanya dapat memelihara anak-anaknya di dalam perkara-perkara yang optional sahaja yang tidak dalam perkara-perkara di luar dari keupayaannya. Sebagai contoh, kalau anak itu jatuh sakit, bapa tidak dapat menyembuhkan penyakit itu, sedangkan orang yang di dalam pemeliharaan Allah, adalah sebaliknya, kerana Dia mempunyai kuasa atas segala sesuatu dan Maha Berkuasa. Pemeliharaan-Nya kekal abadi. Ini membuktikan bahawa perkataan pemeliharaan adalah lebih sesuai dengan martabat Allah daripada perkataan bapa. Lagipun, perkataan pemeliharaan menunjukkan ”Keesaan Allah (tauhid)” sementara perkataan ”bapa” pula menjadi punca menugaskan seorang sebagai sekutu kepada Allah di dalam dunia.” Ketua Paderi itu kelihatan gelisah mendengar hujah Umar Lahmi, tetapi dia cuba juga menjawabnya dengan berkata: “Pengaruh pemeliharaan yang tuan katakan itu tidak dapat dibuktikan di dunia ini. Tuan tidak boleh menutup mata terhadap bapa. Jadi bagaimana orang dapat menerima perkataan yang tidak ada erti dan tidak ada bukti di dunia ini. Tuan tidak boleh menolak pengaruh kasih bapa.” “Malang sekali kepercayaan tuan kepada penebusan dosa telah mengaburi pandangan tuan, kalau tidak tentulah tuan tidak akan berkata serupa itu,” kata Umar. “Tiap-tiap hari kita melihat anak kecil dipelihara dalam rahim ibunya. Kanak-kanak, orang remaja, orang dewasa terus menerus dipelihara.

Pemeliharaan itu berterusan dari awal hingga akhir. Bukankah itu pekerkaan ”RAB” yang kita saksikan setiap hari?” “Kitab Suci Injil mengatakan bahawa Tuhan mempunyai kasih yang sedemikian rupa terhadap manusia di dunia ini sehingga Dia mengorbankan puteranya yang satu itu untuk menyelamatkan manusia. Apakah lagi bukti yang lebih baik tentang kasih bapa yang telah mengorbankan anak yang dikasihinya kerana kasih?” kata Ketua Paderi. “Keterangan dari Injil itu sendiri telah MEMBANTAH dakwaan tuan. Tuan maksudkan bahawa bapa itulah yang mengorbankan anaknya yang suci bersih demi manusia yang kotor dan penuh dosa.” kata Umar berhujah. “Itukah pernyataan kasih bapa yang ditunjukkan dengan membunuh anaknya yang tidak bersalah? Tetapi ”RAB” tetap berlaku adil kepada sesiapa sahaja. Sebaliknya Dia menghukum orang yang zalim .Al-Quran dalam Surah Al-An”am ayat 164 antara lain ada mengatakan” ”Dan tiada seseorang yang berdosa memikul dosa orang lain.” Tetapi bapa tuan membunuh anaknya sendiri. Jikalau menyalib dan membunuh anaknya sendiri yang tidak bersalah dan tidak berdosa dikatakan ”KASIH”, maka kita tidak akan menyebutnya lagi sebagai kasih.” Ketua Paderi itu berpaling kepada para paderi yang lain sambil berkata, ” Semua yang telah saya katakan ialah perkara-perkara tinggi tetapi bagaimana orang-orang ini dapat memahaminya?” Dia kemudian memandang Umar Lahmi. “Hati tuan sudah tertutup. Kristus tidak bersedia menerima tuan. Sekarang baiklah tuan pergi dari sini. Saya tidak mahu lagi berurusan dengan tuan. Tuan kemari hanya menggusarkan saya saja.” Kemudian dia berpaling kepada paderi-paderi yang lain. “Kalian juga jangan lagi berurusan dengan orang-orang ini. Kalian sudah melihat betapa mereka sangat keras kepala. Tidak dapat menyetujui apa pun juga.” “Tapi tuan…” Umar Lahmi mahu membantah. “Tutup mulut tuan.” Ketua Paderi itu membentak. “Saya sudah tahu akan tujuan tuan datang kemari dan tentang apa yang tuan ingin berbincang dengan kami..” Sambil menghucapkan kata-kata itu, ketua paderi memperlihatkan tatakrama Kristian. Dia terus bangun lau keluar dari dewan itu. Melihat keangkuhan ketua paderi itu, Umar Lahmi dan kawan-kawannya lalu bangun dan dengan suara kuat berkata, “NASRUN-MIN-A-ALLAHI WAFAT-HUNQARIB”. (*Nota: Al-Quran surah Ash_shaf, ayat 13: ”Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang sudah dekat”). Mereka semua keluar sambil terus mengucapkan kata-kata di atas, sementara para paderi serta hadirin masih lagi belum hilang perasaan terkejutnya kerana sikap ketua suci mereka yang tiba-tiba saja meninggalkan perbincangan itu. Isabella hanya mengeleng-gelengkan kepalanya dan tunduk malu terhadap tindakan bapanya, ketua paderi itu.

(ISABELLA -Part 5 : Kasih atau Tauhid)

untuk bacaan dan renungan kita bersama

willywonka

saya suka thread ni.