|
baiknya mod kat sini kalau masuk bod aku dah lama innalillah nick mamat tu |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 612# sekngucing
-bakar sekolah masa sekolah rendah
-seludup barang2 ke thailand
-lari dari polis masa roadblock/kena kejar dgn penguatkuasa kastam di sempadan
ni keje low class scumbag. tak payah nak banggakan laa hahahahhahaaaaa |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by winamp05 at 16-11-2011 13:51
baiknya mod kat sini kalau masuk bod aku dah lama innalillah nick mamat tu
sepaileman Post at 15-11-2011 09:44 PM
memang lama dah arwah kalau ikutkan hati ni encik sepai. tapi setelah diamati, ianya tidak menyelesaikan masalah pun. sebab bukan susah sangat nak create nick baru dan terus buat onar dalam ni kan. lagi dipotong lagi meroyan. so kitorang amik inisiatif lain. setiap thread thread yg mamat tu buka mmg ade mempunyai nilai ilmu yg tinggi, ianya tidak dapat dinafikan. selama ni pun xde org yg monitor board ni. setelah aku dengan limi masuk sini, kitorang sedaya upaya cuba untuk menghargai apa yg forumer dalam ni berikan, walau sedikit fakta sejarah. dengan itu, imbuhan seperti kredit juga dapat memberikan sedikit rasa toleransi kepada seseorang, dan juga sebagai penghargaan.
dapat nampak disini mamat tu pun bukannya sedegil seperti yg disangka. keh keh keh. kita potong dekat sini, kita tambah balik dekat tempat lain pada tempat tempat yg memang patut diberi ganjaran. so person yg terlibat pun tak ade la nampak kita ni kejam sangat tau nak memotong aje. ade juga sifat menghargai kerja dan usaha org lain. dan aku nampak pendekatan ni berjaya setakat ni. tak macam dulu dulu lagi. kalau ada satu dua benda yg still keras kepala jugak tu biasalah. masing masing ade pendapat sendiri. |
|
|
|
|
|
|
|
saya terjerumus kesini adalah kerana menyaksikan pertelingkahan antara kalian, semua itu aku anggap sebagai ilmu percuma yang aku dapat, aku minta halalkan ilmu yang aku dapat disini, kalau korang bergaduh kat sini lagi bagus sebab bila korang bergaduh memasing memerah otak untuk memperkukuhkan fakta, ini adalah satu perkara yang sihat......
lagi sekali aku ulang, aku masuk kesini adalah kerana aku sangat suka cara korang berdebat, kita dianugerah akal baik buruk kita boleh tapis sendiri, bila semakin aku mengikuti perdebatan korang aku tertarik untuk register kat sini. |
|
|
|
|
|
|
|
baiknya mod kat sini kalau masuk bod aku dah lama innalillah nick mamat tu
sepaileman Post at 15-11-2011 21:44
bod ko ape? bak sini aku masuk |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 617# hambaALLAH70
komen yg ni aku like. menghargai pendapat dan argument.. sebab :
civilization was builts dengan 'argument'.. each corrected on top of others - contoh : ibni sina argue tentang ilmu plato tapi.. meantime dia perfected it.. etc. |
|
|
|
|
|
|
|
da 25 page.terbukti belum ada manusia lain sebelum adam? |
|
|
|
|
|
|
|
mana ada manusia sebelum nabi ADAM...hujah uneks tuh terbaekk lah tuh.. |
|
|
|
|
|
|
|
25 page = masih takde jawapan? |
|
|
|
|
|
|
|
Salam ...
topik disini adalah siapa penghuni dunia sebelum Adam ?
BUKANNYA siapa manusia dunia sebelum Adam..
Misteri Makhluk Penghuni Bumi sebelum Adam Akhirnya Terungkap
Ibnu Abbas ra mengatakan, “Setelah Allah menyempurnakan penciptaan langit dan bumi dengan segala sifatnya, gunung-gunung telah dibangunkan, angin telah dilepaskan, di bumi telah ada binatang-binatang liar dan bermacam-macam burung, maka buah-buahan mengering dan berjatuhan ke bumi dan di bumi tumbuh rerumputan yang satu sama lain saling tumpang tindih. Pada saat itu, bumi mengadukan persoalan tersebut kepada Tuhannya. Atas pengaduan itu, Allah menciptakan umat yang beraneka ragam dan berlainan jenis, yang diberi nama Jin.
Mereka memiliki jiwa dan aktiviti. Lalu mereka bertebaran seperti debu halus kerana jumlah mereka yang sangat banyak. Tanah datar, pergunungan, dan berbagai pelosok dunia telah dipenuhi oleh mereka. Mereka menempati permukaan bumi dalam jangka waktu yang dikehendaki oleh Allah. Di antara mereka ada yang putih, hitam, merah, kuning, bercak-bercak, totol-totol, tuli, buta, menawan, jelek, kuat, lemah, perempuan, dan laki-laki. Satu sama lain kawin dan melahirkan keturunan. Mereka disebut Jin karena mereka samar, tidak kelihatan.
Setelah mereka menyesaki bumi dan dunia kian menyempit kerana mereka terus bertambah, bertambah pula bencana kerana mereka, maka Allah mengirimkan angin taufan kepada mereka. Angin tersebut membinasakan mereka. Hanya sedikit dari mereka yang tersisa. Mereka adalah yang pertama kali membuat rumah, membelah batu, memburu burung, dan binatang liar.
Semua itu terus-menerus mereka lakukan dalam waktu yang lama. Kemudian satu sama lain di antara mereka saling berlaku aniaya: akibatnya, mereka saling berperang. Akan tetapi, perangnya bukan menggunakan senjata. Sebahagian di antara mereka melenyapkan sebahagian yang lain dengan menyekat rumah-rumah sehingga mereka yang terkepung binasa kerana lapar dan dahaga.
Setelah tindakan kerosakan yang dilakukan mereka kian memuncak, maka Allah mengirimkan umat yang berasal dari laut kepada mereka yang jasad-jasadnya lebih besar daripada mereka dan bentuknya lebih menakjubkan, yang disebut dengan Bin. Umat tersebut menyerbu mereka sehingga kaum Jin binasa, tidak satu pun yang tersisa.
Jin tinggal di bumi kurang lebih 500 tahun. Setelah itu, bumi dikuasai oleh Bin. Mereka menikah satu sama lain, melahirkan keturunan dan berkembang biak semakin banyak sehingga bumi kian penuh. Sebahagian di antara mereka suka membenam ke bumi lapis ketujuh (menyusul : Penduduk Bumi Lapis Tujuh) dan menetap di sana untuk beberapa hari. Bagi mereka tidak ada tempat yang terhalang. Mereka adalah yang pertama kali menggali sumur, membuat sungai, dan mengalirkan air dari sumber-sumbernya dan dari laut. Mereka adalah yang pertama kali membuat mesin/roda, membangun jembatan di atas air, menangkap ikan di laut dan memburu binatang-binatang liar di wilayah yang tidak berpenduduk.
Oleh kerana itu, semua binatang, baik di daratan maupun di lautan, mengadukan urusan tersebut kepada Allah dan kerosakan yang disebabkan oleh mereka kian bertambah. Maka, Allah menciptakan Jan.”
Ibnu Abbas ra mengatakan, “Allah menciptakan Jan dari nyalaan api…” Beliau juga mengatakan bahwa Jan adalah golongan Jin laki-laki. Mereka memiliki jenis yang beraneka ragam. Di antara mereka ada yang disebut dengan Nahabir; ada juga yang disebut Nahamir. Umat ini layaknya seperti manusia, suka makan, minum, dan berketurunan. Di antara mereka ada yang Mu’min dan ada juga yang kafir. Dan nenek moyang mereka adalah Iblis yang dikutuk oleh Allah.
Diriwayatkan bahawa Allah menjadikan malaikat sebagai penghuni langit dan menjadikan Jan sebagai penghuni bumi. Setelah binatang liar dan burung mengadukan perbuatan Jin dan Bin, Allah menciptakan Jan, sebagaimana telah diceritakan. Setelah Allah menciptakan Jan, maka Dia menempatkan mereka di bumi. Setelah tinggal di bumi, mereka berperang dengan Bin. Jan terlalu kuat bagi Bin hingga mereka mampu menghancurkan Bin sampai tidak ada satu pun yang tersisa. Tinggallah Jan di bumi. Mereka menikah satu sama lain dan melahirkan keturunan sampai bumi ini penuh.
Selanjutnya, di antara mereka timbul kedengkian dan aniaya. Di antara mereka banyak terjadi pertumpahan darah. Sebahagian dari mereka mengganggu sebahagian lainnya. Atas kejadian ini, bumi mengadu kepada Tuhannya. Maka, ketika itu, kepada mereka Allah mengutus bala tentera malaikat. Dalam rombongan tersebut ada Iblis yang dahulunya bernama ‘Azazil. Dahulunya dia merupakan ketua malaikat. Dia bersama rombongannya mengusir Jan dari bumi. Akibatnya mereka berpindah ke gunung-gunung dan tinggal di sana dan Iblis merampas bumi dari mereka.
Pada awalnya, si Iblis ini menyembah kepada Allah, baik di bumi maupun di langit. Akan tetapi, kemudian dia ujub dengan dirinya dan dia terasuki ketakaburan (merasa besar). Dalam keadaan demikian, Allah melihat apa yang ada di dalam hatinya, maka Zat Yang Maha Agung berfirman:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al-Baqarah [2]: 30).
Kalimat “man yufsidu fiiha” pada ayat kalimat diatas lebih tepat jika bukan diertikan sebagai “orang” tetapi akan lebih tepat jika ertikan sebagai “makhluk”.
Sehingga dari perenggan kisah yang diceritakan Ibnu Abbas r.a tadi, terungkap sudah Pernyataan para malaikat, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu (makhluk) yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah…”, maksudnya seperti makhluk-makhluk yang diceritakan terdahulu, yaitu Jin dan Bin. Sebab, mereka telah melakukan kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah.
Sumber: Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas, “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” (diterjemahkan oleh Abdul Halim), Bandung: Pustaka Hidayah, Cet. I, Oktober 2002, hal. 13-72 |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Salam ...
Ibnu Abbas ra mengatakan, “Allah menciptakan Jan dari nyalaan api…” Beliau juga mengatakan bahwa Jan adalah golongan Jin laki-laki. Mereka memiliki jenis yang beraneka ragam. Di antara mereka ada yang disebut dengan Nahabir; ada juga yang disebut Nahamir. Umat ini layaknya seperti manusia, suka makan, minum, dan berketurunan. Di antara mereka ada yang Mu’min dan ada juga yang kafir. Dan nenek moyang mereka adalah Iblis yang dikutuk oleh Allah.
acescripters Post at 16-11-2011 23:41
Acescripter, camne Ibnu Abbas tau pasal Jan, ngn Bin ni? |
|
|
|
|
|
|
|
Acescripter, camne Ibnu Abbas tau pasal Jan, ngn Bin ni?
thessailly Post at 17-11-2011 01:03 AM
Salam thessailly,
Adalah amat mustahil untuk seseorang pergi ke zaman lampau atau hadapan melainkan beliau diberi anugerah dari Allah s.w.t. Apatah lagi beliau adalah salah seorang dari pengumpul hadis Rasulullah s.a.w yang memperjuangkan Agama Islam. Mencintai Allah dan Rasul hingga mencapai tahap wali/sufi (kekasih Allah). Segala-galanya dengan izin Allah s.w.t.
Dari Abi Hurairah RA katanya, telah bersabda Rasulullah saw : Sesungguhnya Allah swt telah berfirman:
"Barangsiapa yang menyakiti wali-Ku , maka Aku isytiharkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekati-Ku dengan suatu pekerjaan yang lebih Aku sukai daripada dia mengerjakan apa yang Aku telah fardhukan keatasnya. Dan sentiasalah hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan melakukan yang sunat sehingga Aku cinta kepadanya. Maka apabila Aku telah mencintainya, adalah Aku-lah yang menjadi pendengarannya yang ia mendengar dengannya, dan penglihatannya yang ia melihat dengannya, dan tangannya yang ia tamparkan dengannya, dan kakinya yang ia berjalan dengannya; Dan sesungguhnya, jika ia meminta kepada-Ku, nescaya Aku berikan kepadanya; Dan sesungguhnya, jika ia memohon perlindungan kepada-Ku nescaya Aku berikan perlindungan kepadanya." (Riwayat Imam Bukhari) |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 626# acescripters
ok...acekripter...err...ko tanak try2 ke mintak ngn Allah...
mana tau ko dapat peluang mcm ibn Abbas ni gak...
ko penah terpikir tak cmtu...?? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply acescripters
ok...acekripter...err...ko tanak try2 ke mintak ngn Allah...
mana tau ...
thessailly Post at 17-11-2011 02:16 AM
err... untuk mengikuti golongan² yang diberi nikmat hendaklah berguru.. apa yang saya gali dalam bab mencari jalan kembali jangan berguru dengan buku kerana berguru dengan buku ibarat berguru dengan syaitan. Carilah guru yang Mursyid. Mursyid adalah seorang guru yang mampu membimbing kehidupan lahir dan batin. Istilah mursyid adalah dari perkataan mursyidun , maknanya orang yang memimpin.
Setiap orang memerlukan pemimpin yang memimpin dirinya, meskipun orang tersebut adalah ulama, ustaz, hafiz, pakar Islam atau muallim, lebih-lebih lagi orang awam yang kurang ilmu dan kurang faham tentang Islam.
Orang yang memimpin (mursyidun), dia tidak sama dengan muallim (orang berilmu). Juga dia tidak sama dengan ustaz atau guru. Sebab muallim itu hanya memberi ilmu. Mereka hanya memandang faktor luar dan akal, tidak memandang faktor batin. Dengan izin Allah, seorang mursyid diberi ilmu-ilmu yang luar biasa. Ada ilmu lahir dan batin. Bukan saja dia mampu memimpin akal orang tetapi hati (roh) orang juga boleh dipimpinnya.
maklumat ini sekadar untuk berkongsi
Pertelingkahan antara Ulama Haqiqat dan Ulama Syariat telah berlaku sejak dulu lagi. Mereka sebenarnya “betul” dalam bidang masing-masing. Sebagaimana berlaku antara Nabi Musa dan Nabi Khaidir. Nabi Musa, walaupun seorang Nabi, beliau tidak mempunyai Makrifat. Jadi beliau menghukum sesuatu kejadian berdasarkan ilmu Syariat yang beliau tahu. Nabi Khaidir pula dikurniakan Allah ilmu Makrifat, jadi beliau menghukum sesuatu mengikut ilmunya. Jadi dalam perjalanan bersama-sama Nabi Musa, Nabi Khaidir telah membunuh seorang budak, membangun semula rumah yang telah hampir musnah dan mengapak kapal yang beliau tumpangi. Perbuatan ini amat bersalahan dengan Syariat Nabi Musa. Kerana tidak sabar, Nabi Musa menegur perbuatan Nabi Khidir. Dengan itu mereka terpaksa berpisah sebagaimana perjanjian yang telah dibuat sebelum perjalanan. Nabi Khaidir berbuat demikian kerana pada pandangan Makrifatnya, budak itu mesti dibunuh kerana ia bakal menjadi anak yang nakal, sedangkan ibu/bapanya orang yang solleh. Dibawah bangunan lama terdapat harta anak yatim yang belum dewasa. Dalam perjalanan dengan kapal, Nabi Khaidir merosakkan sedikit kapal yang ditumpanginya supaya tidak dirampas oleh Raja yang zalim di pelabuhan yang mereka akan singgah. Raja ini akan merampas kapal-kapal yang baik.
Dalam hal ini Nabi Musa betul dengan ilmunya dan Nabi Khaidir betul dengan ilmunya.
Seperti juga berlaku pada Halaj, seorang wali Allah. Ia dihukum bunuh kerana dikatakan mengaku dirinya Allah dengan berkata `Anal Haq’. Pada pandangan Feqah (ilmu syariat) beliau telah bersalah dan perlu dihukum bunuh. Setelah kepalanya dipancung, darah tersembur dan membentuk perkataan “La ila ha illa llah” dipermukaan tanah. Dalam hal ini, ahli Syariat yang menghukum tidak bersalah dan Halaj juga tidak bersalah. Halaj berkata demikian kerana terlalu ‘Zuk” atau telah fana didalam kewujudan Allah SWT.
Sumber hukum untuk masyarakat umum dalam Islam mestilah berlandaskan Syariat. Ini adalah untuk menjadikan hukum Islam bersistematik sebagaimana diamalkan oleh Rasulullah SAW.
Laduni dan Kashaf sebenarnya bukan ilmu. Ia merupakan cara ilmu itu disampaikan. Laduni bermaksud Allah memasukkan terus maklumat berkenaan sesuatu perkara kedalam pengetahuan orang itu. Tidak melalui pendengaran atau penglihatan. Dengan perkataan lain tidak ada guru.
Khasaf pula bermaksud keupayaan seseorang itu melihat perkara-perkara yang ghaib pada mata kasar. Pandangan khasaf ialah pandangan menggunakan mata basir (mata batin atau mata ruhani). Kalau mata kasar menggunakan cahaya (cahaya matahari atau lampu) untuk melihat, mata basir menggunakan “nur” untuk melihat. Kekuatan mata basir berbeza-beza. Paling rendah boleh melihat dimensi jin (dan syaitan). Peringkat lebih tinggi boleh melihat dimensi malaikat (alam malakut), kemudian dimensi roh. Paling tinggi ialah dimensi ketuhaan (Alam Lahut).
Jadi ilmu-ilmu ini walaupun sumbernya Allah SWT, tetapi melalui cara yang berbeza. Sesuai dengan Ilmu Syariat yang bersifat zahir dan membicara perkara-perkara yang zahir semata-mata, maka cara penyampaiannya juga menggunakan peralatan zahir, seperti guru zahir, kitab-kitab yang bersumberkan Quran dan Hadith Rasulullah SAW.
Tariqat ialah jalan atau cara-cara untuk mempertingkatkan IMAN, TAQWA dan seterusnya mendapatkan keredhaan Allah SWT. Jadi, untuk mendapatkan keredhaan Allah, mestilah menggunkan jalan atau peraturan yang diredhai Allah. Apabila sesorang pengamal tariqat beramal bersungguh-sungguh dengan ikhlas dibawah panduan seorang guru yang murshid, darjat IMAN dan TQWAnya meningkat dari sehari-kesehari. Hasil dari peningkatan ini, “dirinya” yang di dalam diri zahir, atau ronya, menjadi bertambah kuat dan sehat. Mata basirnya semakin terang sehingga pada suatu masa, cukup kuat sehingga boleh melihat alam ghaib atau kashaf. Setelah kasyaf dan sudah melihat dimensi-dimensi yang dijelaskan tadi, IMANnya meningkat dari ILMU YAKIN kepada AINUL YAKIN. Kalau dahulu murid itu yakin adanya alam ghaib kerana percaya kepada ilmu syariat yang dipelajari. Tetapi sekarang ini telah melihat sendiri adanya alam ghaib tersebut. Naiklah darjat menjadi AINUL YAKIN (Ain bermakna mata).
Kemudian Allah membuka lagi lautan ilmu (maklumat) berkenaan dengan Rahsia Allah kepada murid ini melalui guru-guru ghaib yang terdiri daripada Wali-wali Allah atau ALLAH memberi terus melalui Laduni. IMAN murid tadi meningkat lagi sehingga HAQQUL YAKIN. Ia itu yakin sebenarnya-benar yakin. Inilah darjat yakin para Nabi-nabi.
Setelah mengtahui rahsia-rahsia kejadian alam ini, maka dikatakan murid tadi telah mendapat HAQIQAT. Ia itu mengtahui kejadian makhluk Allah disegi zahirnya dan gahibnya (batinya). Setelah mendapat HAQIQAT, seterunya murid tadi dengan kurniaNYA, mungkin akan ditambah lagi ILMUnya sehingga mengenal KHALIQ, Yang Maha Pencipta iatu ALLAH YANG MAHA PERKASA. Inillah dikatakan telah mendapat MAKRIFAT. Ia itu mengenal ALLAH sebagaimana ALLAH sendiri memberi tahu diriNYA.
Jadi sebagai kesimpulan, Tariqat itu masih berbetuk syariat kerana ia ilmu zahir. Hasil dari amalan tariqat, seseorang itu dikurniakan Haqiqat dan Makrifat.
Guru murshid ialah guru yang telah mendapat sekurang-kurangnya peringkat Haqiqat kalaupun tidak mendapat Makrifat.
Jadi kesimpulanya, kalau kita bukan ahlinya, tak payahlah jadi macam orang buta yang cuba menceritakan bentuk seekor gajah. Orang buta yang pegang belalai tentu mengatakan gajah itu seperti ular. Orang buta yang pegang kaki, kata gajah macam tiang, begitulah seterunya.
Berkenaan dengan bagaimana nak membezakan sama ada sumber ilham atau guru ghaib itu yang haq (wali-wali misalnya) atau batil (syaitan). Ini perkara senang. Guru yang murshid akan dapat membantu muridnya. Guru murshid melihat dengan mata bashir dan dapat mengenal siapa sebenarnya yang datang. Syaitan memang pandai berupa, tetapi mata bashir lebih tajam. Syaitan itu boleh dibunuh.
Kalau berbicara masalah Tariqat, tak payahlah tanya mana hadis atau nasnya. Lihatlah siapa yang mengajar dan siapa muridnya. Mana salsilahnya. Tariqat yang betul jelas. Tariqat yang salah pun jelas. Kalau amalan Tariqat tersebut bersalahan dengan Syariat, jangan ragu lagi. Pasti salah. Seperti sembahyang tanpa kelakuan atau sembahyang niat atau dipanggil juga sembahyang batin, tentu salah kerana sembahyang mesti ada ketiga, niat, berkata-kata dan kelakuan. Kalau tidak menjaga aurat, bercampur laki-laki dan perempuan juga salah.
Bahkan, semakin tinggi seseorang itu dalam perjalanannya menuju keredhaan Ilahi, semakin banyak dia bersembahyang. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW. Kalau semakin tidak sembahyang, sahlah syaitan atau ketua syaitan ia itu Iblislah gurunya.
Sebagai kesimpulan, kalau kita bermaksud untuk menjadi orang yang diredhai Allah SWT MESTI belajar dan amal Tariqat. Seseorang yang mengamal Tariqat telah tahu dengan yakin sama ada segala amalannya diterima atau tidak oleh Allah SWT sebelum ia meninggal dunia lagi. Ia masih boleh betulkan sebelum mengadap Ilahi. Bahkan mereka ini mungkin dilantik menjadi Wali-Wali Allah.
Orang syariat hanya mendapat tahu sama ada Allah redha atau tidak setelah mereka mati. Ini sudah terlambat kalau terdapat kesilapan dalam amalan sehingga tidak diterima Allah SWT.
Fikirkanlah……………… saudaraku |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Reply 628# acescripters
tulis panjang2 ni... bawak datang jin boleh?? |
|
|
|
|
|
|
|
http://mountdweller.blogspot.com ... ebelum-manusia.html
sila baca blog ni...looks interesting...untuk tambah pengetahuan...bagi yang tak percaya kewujudan jan jin jun julai segala, or tak percaya teori wujudnya penghuni sebelum adam, sila abaikan blog ni dan jangan cipta ayat2 sinis yang boleh mengundang kemarahan..
hehehe |
|
|
|
|
|
|
|
Siapakah Makhluk Sebelum Adam?
--------------------------------------------------------------------------------
Siapakah Makhluk Sebelum Adam?
mungkin dalam hati agan2 pernah terbesit pertanyaan Siapakah Makhluk Sebelum Adam?
Kalo menurut kepercayaan Ane (Muslim) merujuk :
Spoiler for Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 30:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya”
Sebelum nabi adam turun ke bumi diceritakan bahwa yang menempatin bumi ini adalah bangsa jin yang dikelompokin menjadi abal jan dan banul jan dan dari 2 kelompok tersebut bertempur terus tidak pernah bersahabat, kemudian malaikat menanyakan kepada Allah apa akan membuat orang untuk menjadikan kholifah dibumi yang selalu yasfiquddima (pertumpahan darah), akhirnya Allah memerintah yang bernama ‘azajil yang memimpin para malaikat jibril mikail izroil dan malaikat yang lainnya, untuk menaklukan abal jan dan janul jan dibumi ini, kemudian setelah ditaklukan akhirnya Allah menciptakan nabi Adam, diantara ‘azajil, malaikat dan adam diberikan ilmu oleh Allah karena tujuannya untuk menjadikan kholifah dibumi, setelah diuji ternyata yang lulus dari ujian tersebut adalah nabi Adam akhirnya semuanya diperintah Allah untuk sujud penghormatan kepada Adam “fasajaduu illa Iblis”,
akhirnya semuanya sujud kecuali ‘azajil (bangsa Iblis) mereka sombong dan membangkang “aba wastakbaro”. ( ada kaskuser yang pernah posting tentang ini niih http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2380398
)
manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi, sebagai pengganti tentunya ada yang di ganti, alias Adam bukan makhluk pertama dibumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi, yaitu abal jan dan banul jan, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum manusia.
Spoiler for PIC hanya ilustrasi:
Bentuk basyariahnya tak jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan bahwa makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia, yaitu banul jan, anak turun Jin, juga banul ban anak turun dedemit, maka ketika bumi rusak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari terbirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam.
Kalau dari segi Archeology :
Berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka seperti manusia, tetapi mempunyai karakteristik yang lebih primitif. Otak mereka lebih kecil. Oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok ini dinamakan Neanderthal.
Kemudian datanglah manusia Adam yang diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens. Menurut Wikipedia, Homosapiens mulai ada sekitar 200 ribu tahun lalu. Sedangkan Neonderthal ada sehingga 130 ribu tahun dulu, kemudian ia lenyap. Ada juga teori yang mengatakan Neonderthal lenyap sebelum Homosapiens muncul. Tapi yang pasti, Homosapiens bukanlah evolusi dari Neanderthal. Neanderthal hanyalah makhluk seakan manusia yang telah ada sebelum kita (manusia Homo sapiens) ada.
Mungkin tidak ada fakta konkrit dalam membicarakan isu ini. Kebanyakan teori berdasarkan sumber fosil. Namun yang paling penting mungkin sebagai bagi yang Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling membunuh. Ada yang mengatakan mereka adalah dari kaum jin. Ada juga yang mengatakan bahwa ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari kaum jin. Sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Golongan ketiga ini adalah mereka yang dimaksudkan sebagai “man yufsidu feehaa wa yasfiku al-dimaa’: golongan yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah” seperti yang diulas oleh Malaikat di dalam ayat al-Quran 2: 30. Ini pendapat yang dilontarkan oleh Al-Maqdisi.
Ane rangkum dari bbrp sumber kalo ada kesalahan pls --> CMIIAW
sebagai manusia tidak terlepas dari segala kesalahan dan kekhilafan. hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui Hakikat Yang Sebenar-benarnya
wallahu'alam bishowab
aku amik from http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2930518 |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Reply 631# billionman78
See???? aku dah cakap.... mesti ade orang yg, either ignorant.. or dungu.. aku dah bahas kan ayat Quran kegemaran golongan kultus jin yg slalu pakai ni :
Spoiler for Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 30:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya”
Aku refute dengan :
Tafsir Al Jamilil Ah Kamil seiring dgn tafsir Ibnu Katsir dan al Qurtubi
dah terang2 dijelaskan disitu ; kalau perencahnye manis.. don't expect bendenye jadik masin.
As for = Tafsir Ibnu Abbas yang ascripter cakap tu tentang jan bin jun julai bagai ========== THERE IS NO SUCH HADITH!.... full of bullshit
korang boleh carik sendiri - koleksi hadith Ibn Abbas. korang takkan jumpe
NI sume fabrication orang yang bername Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas sumber yg tidak diketahu asal usul yang berasal dari Indonesia = korang boleh check sendiri.. google ade
Dah jadik resam melayu = bile name mcm arab, siap pakai 'syaikh' lagi.. = terus disangka alim ulamak |
|
|
|
|
|
|
|
senyap jee.. golongan kultus jin tengah gigih mengoogle utk membuktikan aku silap |
|
|
|
|
|
|
| |
|