CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]

   Close [Copy link]
Post time 15-9-2011 10:05 PM | Show all posts
Wakil PM Singapura Kagumi Proyek KF-X/IF-X

Jakarta, Wakil Perdana Menteri Singapura Theo Chee Hean menyatakan kagum terhadap pengembangan proyek pesawat jet tempur K-FX/I-FX antara Indonesia dan Korea Selatan.

"Itu adalah program sangat luar biasa....," katanya, saat diterima Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu.

Dalam kunjungan kehormatannya selama sekitar 15 menit itu, Wakil PM Chee Hean menyatakan sangat kagum dengan pembangunan pertahanan Indonesia yang cukup maju belakangan ini.

"Saya perhatikan kemajuan pembangunan pertahanan, alustsista, sangat meningkat," katanya.


Menanggapi itu, Menteri Purnomo mengatakan kemajuan pembangunan pertahanan Indonesia belakangan ini tak terlepas dari kenaikan anggaran pertahanan yang diberikan pemerintah.

"Sebagian kenaikan anggaran pertahanan itu digunakan untuk mengganti beberapa pesawat jet tempur seperti F-5 dan Hawk-MK53 dengan Super Tucano," katanya.

Tak hanya itu, tambah Purnomo, Indonesia juga melakukan kerja sama pembuatan alat utama sistem senjata seperti pesawat jet tempur dengan Kora Selatan yakni K-FX/I-IFX yang merupakan jet latih tempur generasi 4,5.

Kesepakatan pengembangan bersama pesawat tempur KFX disepakati kedua negara pada 15 Juli 2010 di Seoul, Korsel. Pesawat jet tempur KFX sendiri sebetulnya merupakan proyek lama Republic of Korea Air Force (ROKAF) yang baru bisa terlaksana sekarang.

Proyek ini digagas Presiden Korea Kim Dae Jung pada bulan Maret 2001 untuk menggantikan pesawat-pesawat yang lebih tua seperti F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger.

Dibandingkan F-16, KFX diproyeksi untuk memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistim avionic yang lebih baik serta kemampuan anti radar (stealth). Menhan Purnomo menambahkan Indonesia berupaya memenuhi kebutu*an alat utama sistem senjata secara mandiri, termasuk dalam pengembangan pesawat tempur.

Karena itu, Indonesia sepakat untuk bekerja sama dengan Korsel, katanya, menambahkan.

Selain pesawat tempur, Indonesia sudah lama menjalin kerja sama industri pertahanan dengan Korea Selatan antara lain dengan pembuatan kapal jenis landing plaform dock (LPD).

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Wakil PM Theo Chee Hean juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 15-9-2011 10:49 PM | Show all posts
KSAU Bahas Pesawat Tempur RI-Korea

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat, membahas proyek pesawat tempur RI-Korea Selatan dengan Duta Besar Korea, H.E. Young Sun Kim dalam kunjungan perkenalan, di Mabesau Cilangkap, Kamis (15/9/2011).

"Agar kerjasama terus berlangsung baik khususnya pada program KF-X yang merupakan pesawat tempur untuk generasi yang akan datang," kata KSAU.

KF-X merupakan peswat tempur modern dengan spesifikasi di atas F-16 dan di bawah F-35. Sedangkan Duta Besar Korea Selatan menyampaikan bahwa industri pertahanan Korea akan mengembangkan kerjasama dalam industri pembangunan perkapalan sehingga nantinya kerja sama tersebut akan saling menguntungkan bagi kedua negara.

KSAU pada kesempatan tersebut menyampaikan ucapan selamat atas jabatan sebagai Duta Besar Korea di Indonesia.

KSAU didampingi Aspam Kasau Marsda TNI Gunpanadi, Asops Kasau Marsda TNI Agus Munandar, Aslog Kasau Marsma TNI Mulyono, Waasrena Kasau Marsma TNI M. Syafii dan Kadispenau Marsma TNI Azman Yunus. Sedang Duta Besar Korea, H.E. Young Sun Kim didamping Atase Pertahanan Moon Dae Cheol.
Reply

Use magic Report

Post time 15-9-2011 10:51 PM | Show all posts
Post Last Edit by audreyhepburn at 15-9-2011 23:02







Kopaska


Sukhoi,F-16,F-5E...
Reply

Use magic Report

Post time 15-9-2011 11:43 PM | Show all posts
Indonesia Membangun Industri Alutsista

KLAIM Malaysia atas blok konsesi Ambalat di Provinsi Kalimantan Timur lima tahun lalu dengan menggerakkan kapal perangnya di sekitar Karang Unarang membuat marah petinggi TNI. Cilangkap menganggap ini merupakan  penghinaan teritorial NKRI terbesar sepanjang 40 tahun terakhir karena berkaitan dengan manuver kapal perang asing yang melakukan provokasi terang-terangan sampai menyandera pekerja pembuatan mercusuar Karang Unarang.

Mabes TNI kemudian melakukan operasi militer dan intelijen dengan mengerahkan gugus tempur laut berupa kapal perang jenis fregat dan korvet serta satuan tugas pasukan marinir ke lokasi Ambalat, Sebatik, Nunukan dan Tarakan. TNI juga menempatkan sejumlah pesawat tempur di Balikpapan dan Tarakan, kemudian mengusir tegas kapal perang Malaysia dari perairan Ambalat sekaligus memastikan kehadiran permanen 5-6 kapal perang yang siap siaga 24 jam dalam sehari di perairan itu.

Kondisi ini tentu bukan untuk hangat-hangat tahi ayam.  Petinggi TNI pasti tahu bahwa urusan klaim teritorial memerlukan waktu penyelesaian bertahun-tahun dan selama waktu itu TNI harus terus melakukan pengawasan penuh atas wilayah konflik perbatasan.

Dalam perjalanan waktu itu tentu saja pemikir strategis TNI bersama Kementerian Pertahanan melakukan olah pikir dan olah daya sembari menginventarisasi kekuatan alutsista yang dimiliki dan lalu dibandingkan dengan kekuatan alutsista milik tetangga.

Sebagai negara kepulauan terbesar, tentu saja kekuatan angkatan laut dan udara merupakan kekuatan pukul utama manakala negara dalam keadaan diserang negara lain, baik skala terbatas maupun skala luas.  Nah, setelah dihitung-hitung dengan cermat, maka dimulailah program peremajaan alutsista dengan membeli  ke berbagai negara.

Beberapa jenis alutsista yang dibeli bisa disebut beli murni, misalnya jet tempur Sukhoi, namun beberapa jenis lain dibeli dengan metode ToT (transfer of technology), contohnya kapal perang jenis LPD dari Korea Selatan.

Selama kurun waktu tahun 2007 sampai 2011 ini, berbagai alutsista strategis sudah ada dalam genggaman TNI bersama perkuatan personel.  Bisa disebut 4 korvet Sigma buatan Belanda, 4 LPD (Landing Platform Dock) kerja sama Korsel-PAL, integrasi sistem tempur dengan rudal Yakhont pada KRI Fregat Ahmad Yani Class, pasang rudal C802 di sejumlah Kapal Cepat Rudal, dan kerja sama pembuatan rudal C705 dengan China.

Kemudian overhaul Kapal Selam KRI Nanggala di Korsel (bonusnya hibah 10 tank amfibi LVT-77 ), pembuatan puluhan kapal cepat rudal di PAL dan galangan kapal nasional, pembuatan kapal perang jenis LST.  Tambahan 6 Sukhoi, 17 tank amfibi BMP-3F sudah memasuki pangkalan arsenal TNI, juga instalasi radar militer di Indonesia Timur yaitu di Biak, Merauke, Timika dan Saumlaki.

Langkah Berani

Saat ini, TNI juga sedang mempersiapkan pembentukan skuadron UAV di Pontianak dan Pekan Baru, menunggu kedatangan 16 Super Tucano, menanti kedatangan 16 jet latih / tempur T-50 dari Korsel dan menambah kembali pesanan 6 Sukhoi untuk melengkapi jumlah yang ada saat ini, yaitu 10 unit, menjadi kekuatan penuh satu skuadron (16 unit).

Yang menggembirakan tentu saja adanya hibah 30 unit F16 blok 32 dari Amerika Serikat yang sudah disetujui,  kemudian melakukan upgrade 8 Hercules, pesan 4 heli Cougar dari Prancis,  pesan 4 CN 235 ASW dari PT DI. Tak ketinggalan juga menambah inventory tank amphibi dengan memesan kembali 56 unit BMP-3F dari Rusia.

Kekuatan lima heli tempur serbu jenis MI35 dan 12 Mi17 buatan Rusia sudah hadir di skuadron Penerbad. Kemudian pengadaan ratusan rudal QW3 untuk Marinir dan Paskhas, pembelian rudal Exocet terbaru untuk 4 KRI Sigma, pembuatan 154 panser Pindad, kerja sama pembuatan 44 panser Canon dengan Korsel, pengadaan rudal antitank.

Perluasan pangkalan TNI AL di Padang, Tarakan, Kupang dan Merauke sudah selesai, pembangunan pangkalan TNI AU di Tarakan untuk menampung segala jenis pesawat tempur, penambahan puluhan batalyon infantri, mekanis, marinir dan Paskhas, pembentukan divisi 3 Kostrad.  Setidaknya ini yang tampak di depan mata.

Pada 2010, program alutsista dipertajam dengan membangun industri hankam dalam negeri dengan memberdayakan PT PAL, PT DI, Pindad, Lapan dan industri alutsista swasta untuk menghasilkan produksi dalam negeri, termasuk kerja sama dengan LN membangun alutsista di Tanah Air.

Senjata SS2, mortir, amunisi, bom Sukhoi, kapal cepat rudal, kapal trimaran, kapal jenis LST, helikopter, pesawat angkut dan patroli CN235, roket Lapan, panser Anoa adalah buah pemberdayaan industri alutsista dalam negeri yang sudah menampakkan hasil.  Kerja sama melalui transfer teknologi dengan Korsel adalah 4 kapal LPD, dua dibuat di Korsel dan dua lainnya di PAL Surabaya.  

Demikian juga dengan pembuatan 40 panser Canon, separo di Korsel sisanya di Pindad. Langkah berani Kemhan adalah melakukan terobosan besar di bawah kepemimpinan Menhan Purnomo Yusgiantoro dengan melakukan kerja sama strategis pembuatan pesawat tempur KFX bersama Korsel.  Kualitas jet tempur ini di atas F16 dan hasil kerja sama ini nantinya Indonesia akan menerima 50 unit jet tempur generasi 4,5 dan bisa memproduksi sendiri.

Kerja Sama

Kemudian Kemhan juga meluncurkan pembuatan 10 kapal perang jenis PKR kerja sama dengan Damen Schelde Belanda.  Akhir tahun 2010 sudah dimulai pengerjaannya dengan membuat 2 PKR Light Fregat. Perusahaan swasta Lundin yang berlokasi di Banyuwangi sedang mempersiapkan beberapa kapal perang jenis trimaran.

Galangan kapal swasta di Batam sudah menghasilkan 1 kapal cepat rudal yaitu KRI Clurit dan sedang membuat beberapa KCR lainnya. Proyek rudal strategis Lapan-Pindad sedang berjalan, bahkan Lapan-Pindad saat ini sedang memproduksi massal ribuan roket Rhan setelah dilakukan uji tembak di pusat latihan tempur Baturaja Sumatera Selatan beberapa waktu yang lalu.

Untuk jangka panjang, memproduksi alutsista buatan negeri sendiri sesungguhnya memberikan nilai yang tinggi bagi generasi bangsa. Betapa tidak, mereka yang diwarisi dengan industri hankam strategis akan merasa sangat bangga bahwa tanah airnya yang bernama Indonesia sudah mampu memproduksi pesawat angkut, pesawat tempur, helikopter, kapal perang, kapal selam, tank, rudal dan lainnya.  

Kondisi ini akan memberikan semangat bertanah air yang tinggi.
Ingat cara Soekarno membuat proyek bernilai nasionalis tinggi, Masjid Istiqlal, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Monas, Jembatan Semanggi, Jembatan Ampera.  Itu semua dibangun ketika ekonomi rakyat berkategori sangat miskin, namun sekarang menjadi kebanggaan bangsa dan rakyat kita.

Kita berharap pembangunan industri alutsista dalam negeri ini berjalan konsisten, terpadu, terarah dan transparan tanpa benturan konflik kepentingan.
Soalnya musuh terbesar dalam program ini adalah ketidak konsistenan itu sendiri dan intelijen makelar senjata yang selalu merayu petinggi Kemhan dengan berbagai cara, dengan iming-iming komisi menggiurkan untuk memakai alutsista buatan pabrik kapitalis ini dan itu.  

Mudah-mudahan Menhan Purnomo yang enerjik, lincah dan berakal cerdik itu bersama pengambil keputusan di Kemhan dan Mabes TNI mampu berjalan seiring, seia sekata untuk menghasilkan alutsista strategis buatan anak bangsa, mewariskan kehormatan dan kebanggaan pada generasi bangsa. (24)

—Jagarin Pane, pemerhati alutsista TNI.

http://www.suaramerdeka.com/smce ... _beritacetak=158989
Reply

Use magic Report

Post time 15-9-2011 11:44 PM | Show all posts
Indonesia Membangun Industri Alutsista

KLAIM Malaysia atas blok konsesi Ambalat di Provinsi Kalimantan Timur lima tahun lalu dengan menggerakkan kapal perangnya di sekitar Karang Unarang membuat marah petinggi TNI. Cilangkap menganggap ini merupakan  penghinaan teritorial NKRI terbesar sepanjang 40 tahun terakhir karena berkaitan dengan manuver kapal perang asing yang melakukan provokasi terang-terangan sampai menyandera pekerja pembuatan mercusuar Karang Unarang.

Mabes TNI kemudian melakukan operasi militer dan intelijen dengan mengerahkan gugus tempur laut berupa kapal perang jenis fregat dan korvet serta satuan tugas pasukan marinir ke lokasi Ambalat, Sebatik, Nunukan dan Tarakan. TNI juga menempatkan sejumlah pesawat tempur di Balikpapan dan Tarakan, kemudian mengusir tegas kapal perang Malaysia dari perairan Ambalat sekaligus memastikan kehadiran permanen 5-6 kapal perang yang siap siaga 24 jam dalam sehari di perairan itu.

Kondisi ini tentu bukan untuk hangat-hangat tahi ayam.  Petinggi TNI pasti tahu bahwa urusan klaim teritorial memerlukan waktu penyelesaian bertahun-tahun dan selama waktu itu TNI harus terus melakukan pengawasan penuh atas wilayah konflik perbatasan.

Dalam perjalanan waktu itu tentu saja pemikir strategis TNI bersama Kementerian Pertahanan melakukan olah pikir dan olah daya sembari menginventarisasi kekuatan alutsista yang dimiliki dan lalu dibandingkan dengan kekuatan alutsista milik tetangga.

Sebagai negara kepulauan terbesar, tentu saja kekuatan angkatan laut dan udara merupakan kekuatan pukul utama manakala negara dalam keadaan diserang negara lain, baik skala terbatas maupun skala luas.  Nah, setelah dihitung-hitung dengan cermat, maka dimulailah program peremajaan alutsista dengan membeli  ke berbagai negara.

Beberapa jenis alutsista yang dibeli bisa disebut beli murni, misalnya jet tempur Sukhoi, namun beberapa jenis lain dibeli dengan metode ToT (transfer of technology), contohnya kapal perang jenis LPD dari Korea Selatan.

Selama kurun waktu tahun 2007 sampai 2011 ini, berbagai alutsista strategis sudah ada dalam genggaman TNI bersama perkuatan personel.  Bisa disebut 4 korvet Sigma buatan Belanda, 4 LPD (Landing Platform Dock) kerja sama Korsel-PAL, integrasi sistem tempur dengan rudal Yakhont pada KRI Fregat Ahmad Yani Class, pasang rudal C802 di sejumlah Kapal Cepat Rudal, dan kerja sama pembuatan rudal C705 dengan China.

Kemudian overhaul Kapal Selam KRI Nanggala di Korsel (bonusnya hibah 10 tank amfibi LVT-77 ), pembuatan puluhan kapal cepat rudal di PAL dan galangan kapal nasional, pembuatan kapal perang jenis LST.  Tambahan 6 Sukhoi, 17 tank amfibi BMP-3F sudah memasuki pangkalan arsenal TNI, juga instalasi radar militer di Indonesia Timur yaitu di Biak, Merauke, Timika dan Saumlaki.

Langkah Berani

Saat ini, TNI juga sedang mempersiapkan pembentukan skuadron UAV di Pontianak dan Pekan Baru, menunggu kedatangan 16 Super Tucano, menanti kedatangan 16 jet latih / tempur T-50 dari Korsel dan menambah kembali pesanan 6 Sukhoi untuk melengkapi jumlah yang ada saat ini, yaitu 10 unit, menjadi kekuatan penuh satu skuadron (16 unit).

Yang menggembirakan tentu saja adanya hibah 30 unit F16 blok 32 dari Amerika Serikat yang sudah disetujui,  kemudian melakukan upgrade 8 Hercules, pesan 4 heli Cougar dari Prancis,  pesan 4 CN 235 ASW dari PT DI. Tak ketinggalan juga menambah inventory tank amphibi dengan memesan kembali 56 unit BMP-3F dari Rusia.

Kekuatan lima heli tempur serbu jenis MI35 dan 12 Mi17 buatan Rusia sudah hadir di skuadron Penerbad. Kemudian pengadaan ratusan rudal QW3 untuk Marinir dan Paskhas, pembelian rudal Exocet terbaru untuk 4 KRI Sigma, pembuatan 154 panser Pindad, kerja sama pembuatan 44 panser Canon dengan Korsel, pengadaan rudal antitank.

Perluasan pangkalan TNI AL di Padang, Tarakan, Kupang dan Merauke sudah selesai, pembangunan pangkalan TNI AU di Tarakan untuk menampung segala jenis pesawat tempur, penambahan puluhan batalyon infantri, mekanis, marinir dan Paskhas, pembentukan divisi 3 Kostrad.  Setidaknya ini yang tampak di depan mata.

Pada 2010, program alutsista dipertajam dengan membangun industri hankam dalam negeri dengan memberdayakan PT PAL, PT DI, Pindad, Lapan dan industri alutsista swasta untuk menghasilkan produksi dalam negeri, termasuk kerja sama dengan LN membangun alutsista di Tanah Air.

Senjata SS2, mortir, amunisi, bom Sukhoi, kapal cepat rudal, kapal trimaran, kapal jenis LST, helikopter, pesawat angkut dan patroli CN235, roket Lapan, panser Anoa adalah buah pemberdayaan industri alutsista dalam negeri yang sudah menampakkan hasil.  Kerja sama melalui transfer teknologi dengan Korsel adalah 4 kapal LPD, dua dibuat di Korsel dan dua lainnya di PAL Surabaya.  

Demikian juga dengan pembuatan 40 panser Canon, separo di Korsel sisanya di Pindad. Langkah berani Kemhan adalah melakukan terobosan besar di bawah kepemimpinan Menhan Purnomo Yusgiantoro dengan melakukan kerja sama strategis pembuatan pesawat tempur KFX bersama Korsel.  Kualitas jet tempur ini di atas F16 dan hasil kerja sama ini nantinya Indonesia akan menerima 50 unit jet tempur generasi 4,5 dan bisa memproduksi sendiri.

Kerja Sama

Kemudian Kemhan juga meluncurkan pembuatan 10 kapal perang jenis PKR kerja sama dengan Damen Schelde Belanda.  Akhir tahun 2010 sudah dimulai pengerjaannya dengan membuat 2 PKR Light Fregat. Perusahaan swasta Lundin yang berlokasi di Banyuwangi sedang mempersiapkan beberapa kapal perang jenis trimaran.

Galangan kapal swasta di Batam sudah menghasilkan 1 kapal cepat rudal yaitu KRI Clurit dan sedang membuat beberapa KCR lainnya. Proyek rudal strategis Lapan-Pindad sedang berjalan, bahkan Lapan-Pindad saat ini sedang memproduksi massal ribuan roket Rhan setelah dilakukan uji tembak di pusat latihan tempur Baturaja Sumatera Selatan beberapa waktu yang lalu.

Untuk jangka panjang, memproduksi alutsista buatan negeri sendiri sesungguhnya memberikan nilai yang tinggi bagi generasi bangsa. Betapa tidak, mereka yang diwarisi dengan industri hankam strategis akan merasa sangat bangga bahwa tanah airnya yang bernama Indonesia sudah mampu memproduksi pesawat angkut, pesawat tempur, helikopter, kapal perang, kapal selam, tank, rudal dan lainnya.  

Kondisi ini akan memberikan semangat bertanah air yang tinggi.
Ingat cara Soekarno membuat proyek bernilai nasionalis tinggi, Masjid Istiqlal, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Monas, Jembatan Semanggi, Jembatan Ampera.  Itu semua dibangun ketika ekonomi rakyat berkategori sangat miskin, namun sekarang menjadi kebanggaan bangsa dan rakyat kita.

Kita berharap pembangunan industri alutsista dalam negeri ini berjalan konsisten, terpadu, terarah dan transparan tanpa benturan konflik kepentingan.
Soalnya musuh terbesar dalam program ini adalah ketidak konsistenan itu sendiri dan intelijen makelar senjata yang selalu merayu petinggi Kemhan dengan berbagai cara, dengan iming-iming komisi menggiurkan untuk memakai alutsista buatan pabrik kapitalis ini dan itu.  

Mudah-mudahan Menhan Purnomo yang enerjik, lincah dan berakal cerdik itu bersama pengambil keputusan di Kemhan dan Mabes TNI mampu berjalan seiring, seia sekata untuk menghasilkan alutsista strategis buatan anak bangsa, mewariskan kehormatan dan kebanggaan pada generasi bangsa. (24)

—Jagarin Pane, pemerhati alutsista TNI.

http://www.suaramerdeka.com/smce ... _beritacetak=158989
Reply

Use magic Report

Post time 16-9-2011 06:31 PM | Show all posts
Kopassus dan Pasukan Khusus Australia 'Bekuk Teroris'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Operasi gabungan antara Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD dan pasukan khusus Australia, Spesial Operations Command (SOCOMD) berhasil membekuk dan melumpuhkan kelompok teroris yang menyandera wartawan dari Bogor dan Australia.

Hal itu terungkap ketika operasi gabungan dengan sandi 'Dawn Komodo XI/2011' melakukan latihan bersama di Pulau Kotok Kecil, di Kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Kamis pagi (15/9).

Dalam skenario latihan itu, operasi gabungan berhasil menyusup dan melumpuhkan kelompok teroris di markasnya dalam waktu semalam guna membebaskan dua orang sandera yang ditahan.

Para teroris menculik wartawan sebagai aksi balasan pascatewasnya aktor intelektual teroris di Pakistan. Tak hanya itu, mereka juga meminta tebusan agar kawan mereka yang tertangkap, Ali bin Bahar, dibebaskan.

Bertindak sebagai komandan 'Operasi Dawn Komodo' adalah Letkol (Inf) Tri Budi Utomo. Gabungan pasukan ini tak lain untuk mengamankan kedua negara dari serangan teroris.

Dalam aksi penyergapan ini, operasi membagi dua unit, yakni tim intelijen dan tim penanggulangan terorisme (Gultor). Tim intelijen yang dipercayakan pada Pasukan Sandha yang merupakan pasukan intelijen dari Kopassus dan juga melibatkan pasukan dari pasukan khusus Australia.

Tugas intelijen, yakni mengumpulkan data awal untuk menemukan lokasi musuh menyandera wartawan. Mereka juga melakukan penyadapan teknik, foto intelijen, pengintaian terhadap musuh, dan mencari jejak melalui sistem GPS.

Intelijen juga melakukan infiltrasi (penyusupan) mulai dari Bogor, ke Serang, Cilegon, Merak, dan memantau pulau yang diduga sebagai tempat teroris menyembunyikan sandera.

Setelah data lengkap, informasi itu kemudian diberikan pada pasukan Gultor atau pasukan inti yang terdiri atas 48 orang, dengan rincian 30 pasukan Kopassus dan 18 pasukan pasukan khusus Australia. Namun, yang benar-benar merangsek ke tempat penyanderaan adalah 20 pasukan.

Mereka menggunakan taktik penyerbuan di laut dan bangunan. Ada pun untuk bisa mencapai lokasi tanpa diketahui musuh, mereka menggunakan empat unit kapal LCR. Begitu mendekati target, mereka mencapai lokasi dengan berenang, baik di atas maupun di bawah air.

"Penyergapan berjalan lancar, semua teroris bisa dilumpuhkan dan kami bisa menyelamatkan semua sandera," kata Komandan Satuan 81 Kopassus, Kolonel (Inf) I Nyoman Cantiasa sebagai penanggung jawab latihan penanggulangan teroris di Kepulauan Seribu, Kamis.

Penyerbuan teroris itu memang hanya latihan, namun Tri menyatakan, selain mempererat hubungan bilateral , latihan ini juga sebagai ajang latihan bersama antara Kopassus dan pasukan khusus Australia.

"Operasi Dawn Komodo kali ini adalah yang ke-11 kali bersama Australia. Dengam fokus latihan kami kali ini adalah menangkal terorisme di wilayah maritim," katanya seraya

mengatakan pada latihan sebelumnya, operasi dikhususkan pada pengamanan di bandara. Menurut Kolonel Cantiasa, latihan ini dilakukan untuk menguji teknik dan taktik militer di jajaran intelijen dan gultor pada pasukan khusus kedua negara.

"Latihan melibatkan sebanyak 74 prajurit yang terdiri atas 40 prajurit pasukan Indonesia dan 34 prajurit Australia. Total waktu latihan adalah 11 hari dari 6 hingga 15 September 2011," ujarnya.

Latihan ini juga dipantau Wakil Danjen Kopassus Brigjen TNI Doni Monardo dan Komandan Pasukan Khusus Australia Mayor Jenderal P.W (Gus) Gilmore.






Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 16-9-2011 06:31 PM | Show all posts
Kopassus dan Pasukan Khusus Australia 'Bekuk Teroris'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Operasi gabungan antara Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD dan pasukan khusus Australia, Spesial Operations Command (SOCOMD) berhasil membekuk dan melumpuhkan kelompok teroris yang menyandera wartawan dari Bogor dan Australia.

Hal itu terungkap ketika operasi gabungan dengan sandi 'Dawn Komodo XI/2011' melakukan latihan bersama di Pulau Kotok Kecil, di Kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Kamis pagi (15/9).

Dalam skenario latihan itu, operasi gabungan berhasil menyusup dan melumpuhkan kelompok teroris di markasnya dalam waktu semalam guna membebaskan dua orang sandera yang ditahan.

Para teroris menculik wartawan sebagai aksi balasan pascatewasnya aktor intelektual teroris di Pakistan. Tak hanya itu, mereka juga meminta tebusan agar kawan mereka yang tertangkap, Ali bin Bahar, dibebaskan.

Bertindak sebagai komandan 'Operasi Dawn Komodo' adalah Letkol (Inf) Tri Budi Utomo. Gabungan pasukan ini tak lain untuk mengamankan kedua negara dari serangan teroris.

Dalam aksi penyergapan ini, operasi membagi dua unit, yakni tim intelijen dan tim penanggulangan terorisme (Gultor). Tim intelijen yang dipercayakan pada Pasukan Sandha yang merupakan pasukan intelijen dari Kopassus dan juga melibatkan pasukan dari pasukan khusus Australia.

Tugas intelijen, yakni mengumpulkan data awal untuk menemukan lokasi musuh menyandera wartawan. Mereka juga melakukan penyadapan teknik, foto intelijen, pengintaian terhadap musuh, dan mencari jejak melalui sistem GPS.

Intelijen juga melakukan infiltrasi (penyusupan) mulai dari Bogor, ke Serang, Cilegon, Merak, dan memantau pulau yang diduga sebagai tempat teroris menyembunyikan sandera.

Setelah data lengkap, informasi itu kemudian diberikan pada pasukan Gultor atau pasukan inti yang terdiri atas 48 orang, dengan rincian 30 pasukan Kopassus dan 18 pasukan pasukan khusus Australia. Namun, yang benar-benar merangsek ke tempat penyanderaan adalah 20 pasukan.

Mereka menggunakan taktik penyerbuan di laut dan bangunan. Ada pun untuk bisa mencapai lokasi tanpa diketahui musuh, mereka menggunakan empat unit kapal LCR. Begitu mendekati target, mereka mencapai lokasi dengan berenang, baik di atas maupun di bawah air.

"Penyergapan berjalan lancar, semua teroris bisa dilumpuhkan dan kami bisa menyelamatkan semua sandera," kata Komandan Satuan 81 Kopassus, Kolonel (Inf) I Nyoman Cantiasa sebagai penanggung jawab latihan penanggulangan teroris di Kepulauan Seribu, Kamis.

Penyerbuan teroris itu memang hanya latihan, namun Tri menyatakan, selain mempererat hubungan bilateral , latihan ini juga sebagai ajang latihan bersama antara Kopassus dan pasukan khusus Australia.

"Operasi Dawn Komodo kali ini adalah yang ke-11 kali bersama Australia. Dengam fokus latihan kami kali ini adalah menangkal terorisme di wilayah maritim," katanya seraya

mengatakan pada latihan sebelumnya, operasi dikhususkan pada pengamanan di bandara. Menurut Kolonel Cantiasa, latihan ini dilakukan untuk menguji teknik dan taktik militer di jajaran intelijen dan gultor pada pasukan khusus kedua negara.

"Latihan melibatkan sebanyak 74 prajurit yang terdiri atas 40 prajurit pasukan Indonesia dan 34 prajurit Australia. Total waktu latihan adalah 11 hari dari 6 hingga 15 September 2011," ujarnya.

Latihan ini juga dipantau Wakil Danjen Kopassus Brigjen TNI Doni Monardo dan Komandan Pasukan Khusus Australia Mayor Jenderal P.W (Gus) Gilmore.






Reply

Use magic Report

Post time 16-9-2011 06:39 PM | Show all posts
Latihan Pasukan Amfibi Marinir

Makassar - Kota Makassar sebagai salah satu kota besar di Indonesia, dalam kondisi menegangkan. Kelompok separatis menguasai semua alat-alat vital. Pasukan TNI yang ada di darat semua telah dilumpuhkan. Tak bisa berkutik dan menemui jalan buntu.

Namun, tiba-tiba dari arah laut lepas, KRI Mandar - 514 nampak melepas lima unit kendaraan amfibi berpenumpang masing-masing lima orang, melakukan pendaratan di tanah tumbu Losari Makassar.

Dari sini, pasukan dari Korps Marinir akan mengambil alih ibu kota. Dua tank amfibi mendarat lebih awal dan melakukan serentetan tembakan. Gunanya, untuk mengacaukan musuh.

Setelah merasa kondusif, tiga tank lainnya ikut merangsek ke darat. Sebanyak 24 personil Marinir dengan identitas penyamaran menyerbu masuk ke kota dan melumpuhkan separatis. Alhasil, kota segera dapat diambil alih.

Tentu saja kejadian itu bukan benar-benar serangan dari kelompok separatis asli. Serangkaian serangan di atas adalah praktek Jalayudha yang dilakukan oleh Kadet Tingkat III Akademi Angkatan Laut (AAL) Korps Marinir Angkatan 58 di tanah tumbuh Losari, Kota Makassar.

Dibawah komandan Latihan Mayor Marinir Arif Handono, calon perwira ini beraksi di depan umum. Ia mengatakan tujuan latihan pendaratan terbatas bagi kadet tingkat III Korps Marinir ini agar para kadet dapat mengaplikasikan teori amfibi yang diterima di kelas.

" Teori yang didapatkan dikelas dipraktekkan di lapangana. Sasarannya,Diharapkan kadet memiliki mental, pengetahuan dan pengalaman profesi untuk melaksanakan tugas-tugas dalam pendaratan amfibi sebagai komandan Satuan Marinir," jelas Arif Handono.

Pasukan amfibi dikenal sebagai pasukan yang dapat diandalkan setelah pasukan TNI lainnya yang berada di darat atau di suatu tempat telahlumpuh. Ciri khasnya, masuk dari laut dengan menggunakan seperti namanya, bisa beraksi di air termasuk di laut maupun darat.

Aksi para kadet TNI AL ini menjadi perhatian khusus masyarakat Makassar yang kebetulan di hari Minggu kebanyakan berkonsentrasi di daerah pantai Losari. Kendaraan yang biasanya mereka hanya lihat di layar televisi, kini mereka bisa menyaksikan langsung, lengkap dengan pasukannya.






Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 16-9-2011 07:13 PM | Show all posts
Skadron 31 Angkat Nama Indonesia di Dunia Internasional






14 September 2011, Jakarta (KOMPAS): Skadron Udara 31 TNI AU sarat pengalaman misi internasional yang mengangkat nama Indonesia di dunia internasional.

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI M. Nurullah saat melantik Letkol (Pnb) Eko Sujatmiko secara sebagai Komandan Skadron Udara 31 di Jakarta, Rabu (14/9/2011) mengatakan, kualitas profesional harus dijaga dengan pengalaman tugas internasional yang dimiliki satuan itu.

"Kita harus menumbuh kembangkan sifat kepedulian dari setiap personel Skadron Udara 31 khususnya terhadap alusista yang dioperasikan", kata Danlanud.

Skadron Udara 31 terlibat misi kemanusiaan bantuan bencana luar negeri seperti Iran, Pakistan, Philipina, Myanmar, China dan lain-lain. Di dalam negeri, Skadron Udara 31 terlibat Operasi Militer Selain Perang (OMSP) diantaranya tsunami di Aceh, Sibolga, gempa bumi di Yogyakarta, Manokwari, Maumere dan Bengkulu.

Untuk menjaga kualitas kesatuan, Danlanud Halim meminta para prajurit menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan suasana negatif, menjaga soliditas satuan dan kerjasama serta koordinasi kelompok yang harmonis, guna mewujudkan suasana kerja yang kondusif sehingga produktivitas kerja meningkat.

Komandan Skadron Udara 31 yang baru, Letkol (Pnb) Eko Sujatmiko adalah Alumni AAU 1994 sebelumnya menjabat Kasi Base Ops Dinas Operasi Lanud Halim Perdanakusuma.

Sedangkan pejabat lama Letkol (Pnb) Iman Handojo, Alumni AAU 1993, akan menempati jabatan baru sebagai Pabandyadalkual Paban VI/Binprofops Sopsau di Mabes TNI AU Cilangkap.
Reply

Use magic Report

Post time 17-9-2011 06:10 PM | Show all posts
Industri Pertahanan Nasional Kolaborasi Dengan Negara Lain

Jakarta, DMC – Dalam rangka untuk memodernisasi peralatan pertahanan bagi TNI, pemerintah menetapkan kebijakannya yang sangat strategis untuk mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada negara-negara lain. Selain itu secara simultan, industri pertahanan nasional saat ini tengah didorong untuk terus meningkatkan kualitas produksi untuk peralatan pertahanan dan kemampuan untuk meningkatkan daya saing.

Meski pemerintah telah berkomitmen dan berupaya untuk memberdayakan Industri pertahanan dalam negeri baik Badan Usaha Milik Pemerintah ataupun Swasta, jika didalam pelaksanaannya belum sepenuhnya mampu, harus dikejar melalui kolaborasi, produksi dan pengembangan bersama negara lain.

Hal tersebut diungkapkan Sekjen Kemhan RI, Marsdya TNI Eris Heriyanto saat membuka Lokakarya Kerjasama Pertahanan RI dan Pemerintah Republik Serbia, Kamis (15/9) di Kantor Kemhan RI.

Selain dihadiri oleh Menteri Pertahanan Republik Serbia Dragan Sutanovac beserta delegasinya, lokakarya Kerjasama Pertahanan kedua negara ini juga di isi dengan presentasi Direktur Eksekutif Persenjataan dan Peralatan Pertahanan Perusahaan YUGOIMPORT – SDPR J.P. Industri Pertahanan Republik Serbia, Nenad Miloradovic, Ph.D.

Sehubungan dengan hal tersebut dengan adanya lokakarya kerjasama pertahanan ini, Sekjen berpendapat merupakan forum diskusi untuk membahas beberapa peluang kerjasama bidang industri pertahanan antara Indonesia dan Republik Serbia juga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam membangun industri pertahanan Indonesia di masa depan.

Menurut Sekjen, dipahami bahwa teknologi dan kualitas industri pertahanan Serbia telah sesuai dengan standar internasional NATO. Hal ini terbukti secara teknis kemampuan industri pertahanan Serbia memiliki keuntungan dan kualitas dalam hal persenjataan, amunisi ringan, peralatan individu, mesin senjata, kapal patroli cepat dan beberapa lainnya yang diakui oleh banyak negara.

Namun, Sekjen menuturkan seluruh potensi kerjasama dengan beberapa negara akan tetap dipelajari dan disesuaikan dengan kebutu*an serta postur pertahanan TNI. “ Pihak Indonesia akan membuka peluang kerjasama jika didalamnya terdapat kemungkinan program Transfer of Tecnology, dan Joint Production,” Ujar, Marsdya TNI Eris Heriyanto. (MAW/SR).
Reply

Use magic Report

Post time 17-9-2011 06:13 PM | Show all posts
Tingkatkan Kemampuan Pertahanan, RI Kerjasama dengan Spanyol

Madrid - Kementerian Pertahanan RI terus berusaha meningkatkan kemampuan pertahanan sekaligus berkontribusi untuk ekonomi nasional, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan di Madrid.

Hal itu dikatakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin seusai kunjungan kehormatan kepada Deputi Menteri Pertahanan Spanyol Constantino Mendez Martinez dan staf lengkap, sebelum meninjau industri pertahanan Spanyol (15/9/2011).

Dalam pertemuan, Wamenhan didampingi Wakasad Letjen TNI Budiman, Dirjen Strahan Mayjen TNI Puguh Santoso, Kabaranahan Mayjen TNI Ediwan P, Asrena Kasau Marsda TNI Rodi Suprasodjo.

Selain itu juga Dubes RI Madrid Adiyatwidi Adiwoso, Athan Kol. Caj. Erry Herman, Dirut PTDI Budi Santoso, Direktur Restrukturisasi PT PPA Saiful Haq, Kasubdit Perjanjian Kelautan Ditjen HPI Kemlu Rizal R, Kol. Tek Sujatmiko dan May. Laut (KH) Isam Adi.

Wamenhan menyampaikan kepada Martinez maksud kunjungannya, yakni untuk meningkatkan kerjasama bilateral Kementerian Pertahanan kedua negara, kemudian meninjau industri pertahanan Spanyol.

Dalam pertemuan itu Wamenhan menjelaskan bahwa Kementerian Pertahanan RI siap meningkatkan kerjasama dengan Kementerian Pertahanan Spanyol, sekaligus mengapresiasi isi protokol yang telah dibahas kedua pihak.

"Berkaitan dengan industri pertahahan, Indonesia mendukung kerjasama saling menguntungkan," ujar Wamenhan.

Bersama Martinez, Wamenhan memastikan kerjasama RI-Spanyol di bidang pertahanan bisa difinalisasikan dan berharap agar dokumen kesepakatan bisa segera ditandatangani oleh Menteri Pertahanan kedua negara pada awal 2012.

Disebutkan, dokumen tersebut mencakup empat substansi. Pertama, kerjasama bidang pertahanan menyangkut kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan. Kedua, kerjasama antar-militer kedua negara. Ketiga, kerjasama sains dan teknologi. Keempat, kerjasama industri pertahanan.


"Empat hal ini perlu kita ikat di dalam satu simpul dokumen kesepakatan antara kedua negara, sehingga koridor government to government (G to G) itu menjadi acuan dan dasar bagi para implementator kedua pihak," tegas Wamenhan.

Menurut Wamenhan, Spanyol menanggapi sangat positif dan antusias. Mereka sepakat dengan keinginan Indonesia untuk mempercepat proses menuju kesepakatan kerjasama bidang pertahanan tersebut.

Sebelumnya Wamenhan menyampaikan salam dari Menteri Pertahanan RI dan ucapan terimakasih atas peranan pemerintah dan Angkatan Bersenjata (AB) Spanyol dalam membantu korban tsunami di Aceh.

Disampaikan pula apresiasi atas kerjasama yang baik antara AB Spanyol dan TNI dalam operasi menjaga perdamaian di Lebanon di bawah bendera Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Reply

Use magic Report

Post time 17-9-2011 06:16 PM | Show all posts
Selamat Datang Nanggala!



JAKARTA - Kapal selam KRI Nanggala-402 dalam waktu beberapa bulan lagi segera bergabung dalam kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL. Sekarang ini, kapal selam itu sedang menjalani perbaikan menyeluruh (overhaul) di perusahaan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Ockpo, Korea Selatan. "KRI Nanggala sedang melaksanakan overhaul.

Dalam beberapa bulan lagi sudah bisa bergabung kembali dalam kekuatan (TNI AL-red) kita," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno di Jakarta, Kamis (15/9) Sumber : suarakarya-online.com
Reply

Use magic Report

Post time 17-9-2011 06:31 PM | Show all posts
Wamenhan Berkunjung Ke Nexter Dan Eurocopter

PARIS--MICOM: Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menjajaki kerja sama bidang pertahanan dengan tiga negara Eropa yaitu Jerman, Prancis, dan Spanyol untuk kepentingan produksi dan pemasaran bersama beberapa persenjataan.

"Jumat (16/9), Wamenhan dan rombongan berkunjung ke perusahaan Eurocopter Group, perusahaan manufaktur helikopter yang terbesar di industri turbin helikopter di kota Marseille," ujar Atase Pertahanan KBRI Paris Kolonel Erwin Buana Utama, Sabtu (17/9).

Kantor pusat perusahaan itu terletak di milik Marseille-Provence Bandara Internasional di Marignane, Prancis, dekat Marseille yang memiliki fasilitas utama Eurocopter di kantor pusat grup itu di Marignane dan Eurocopter Deutschland GmbH di Donauworth, Jerman serta Eurocopter Espa'a di Albacete, Spanyol.

Dalam kunjungan kerja di Prancis dari tanggal 16 hingga 18 September, Wamenhan RI dijadwalkan bertemu dengan Menteri Muda Pertahanan Prancis dan mengadakan pertemuan dengan CEO Mistral MBDA dan kunjungan ke Nexter (Meriam 155) di Canjeur.

Sebelumnya, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Wakasad Letjen TNI Budiman dan Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen TNI Puguh Santoso mengunjungi test range pabrik senjata Heckler and Koch di Oberndorf, dekat Stuttgart, Jerman.

Sebelum ke Prancis, Wamenhan didampingi Dirut PT Pindad, Adik Avianto S dan Dirut PTDI Budi Santoso dan Dirut Restrukturisasi PT PPA Saiful Haq mengadakan kunjungan ke Airbus Military di Spanyol dan menghadiri jamuan makan malam dengan Presiden Airbus Military.
Reply

Use magic Report

Post time 18-9-2011 10:37 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 18-9-2011 22:38

Airbus Military : PTDI Kompeten, Kerjasama Bersifat Jangka Panjang

Laporan dari Madrid
Airbus Military ,PTDI Kompeten, Kerjasama Bersifat Jangka Panjang

Madrid - Kolaborasi Airbus Military (AM), sebelumnya CASA, dengan PT DI telah melahirkan produk NC- 295, sebuah pesawat angkut militer taktis bermesin turboprop ganda.

Hal itu disampaikan Wamenhan RI Sjafrie Sjamsoeddin kepada detikcom melalui kontak Atase Pertahanan RI di Madrid, Kol. Caj. Erry Herman, Jumat (16/9/2011).

Seusai pertemuan dengan manajemen AM, Wamenhan menjelaskan bahwa kerjasama AM dengan PTDI sekurangnya memberi empat manfaat bagi kepentingan nasional.

"Pertama, tambahan penyerapan tenaga kerja 2000 orang. Kedua, prosentase kandungan lokal PTDI mencapai 40%- 60%. Ketiga, peningkatan kemampuan produksi. Keempat, PTDI menjadi capture market di Asia Tenggara," papar Wamenhan.

Menurut Wamenhan, contoh produk AM yang dipasarkan ke Amerika dan Nigeria sudah menggunakan komponen PTDI, rinciannya CN-212 100%, CN-235 40-60% dan NC-295 40%- 60%.

"Perlu saya tegaskan di sini sesuai pembicaraan saya dengan AM bahwa PTDI bukan sebagai subkontraktor tetapi menjadi mitra sejajar. AM menganggap kerjasama dengan PTDI sebagai win- win solution," tandas Wamenhan.

Lanjut Wamenhan, pihak AM dalam hal ini Senior Vice President Asia Pasific Ignacio Alonso juga telah meyakinkan ke pemerintah RI bahwa PTDI mempunyai kemampuan untuk berkolaborasi dengan AM.

Versi militer 295 adalah pengembangan lebih lanjut dari pesawat angkut sipil Spanyol-Indonesia, yang dinilai sukses secara komersial di pasar internasional dari seri CN-235.

Patut dicatat, bahwa pesanan pertama seri 295 versi militer ini datang dari Angkatan Bersenjata Spanyol, yang menunjukkan keberpihakan mereka pada teknologi nasionalnya.

C-295 dikembangkan dalam versi pengangkut militer dengan kapasitas 73 pasukan, 48 pasukan para, 27 brankar, 5 palet ukuran 2,24 x 2,74 meter atau 3 truk militer. Kemudian versi patroli kelautan/anti kapal selam serta versi peringatan dini udara dan pengendalian dengan kubah radar 360 derajat.

Saat ini C-295 dipakai oleh Angkatan Udara di 13 negara, yakni Finlandia, Ceko, Portugal, Spanyol, Polandia, Brazil, Aljazair, Chili, Kolombia, Mesir, Ghana, Yordania, dan Meksiko, dengan total jumlah ada 75 pesawat dan kontrak produksi per 4/8/2011 sebanyak 85 pesawat.
(es/es)

sumber : detik dot com
Reply

Use magic Report

Post time 19-9-2011 06:52 PM | Show all posts
TNI AL Segera Tambah Tank Amfibi BMP-3f MARINIR

Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan TNI Angkatan Laut segera menambah armada tempurnya yakni tank amfibi BMP-3F dari Rusia hingga menjadi satu batalyon.

"Akan segera kita tambah armadanya hingga menjadi satu kekuatan penuh, sekitar 54 unit," katanya ketika dikonfirmasi ANTARA usai membuka Lomba Pembinaan Satuan Korps Marinir di Markas Komando Brigif-2 Marinir, Cilandak, Jakarta, Senin.

Laksamana Madya Marsetio mengemukakan penambahan tank BMP-3F itu akan dilakukan secara bertahap sesuai rencana srategis TNI Angkatan Laut hingga 2024 dalam kerangka pembangunan kekuatan pokok minimum.

"Tentu kita lakukan bertahap pengadaannya, sesuai rencana strategis TNI Angkatan Laut," katanya.

Wakasal menuturkan Korps Marinir merupakan salah satu komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) selain kapal perang, pesawat udara dan pangkalan TNI Angkatan Laut.

"Karena itu, Korps Marinir juga memerlukan perkuatan baik dari segi personel maupun persenjataan," katanya.

"Pembinaan SDM terus dilakukan baik secara fisik maupun jasmani. Persenjataannya pun perlu terus ditingkatkan. Sehingga prajurit-prajurit marinir siap ditempatkan di mana pun, dalam waktu relatif singkat dalam kondisi apapun," ujar Marsetio.

Korps Marinir Indonesia telah mengoperasikan 17 unit tank amfibi BMP-3F dari Rusia sejak 11 Desember 2010. Kendaraan tempur infantri itu bahkan ikut dikerahkan pada operasi pembebasan kapal MV Sinar Kudus di Somalia pada April 2011. BMP-3F merupakan ranpur terkuat yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia dibandingkan PT-76 dan BVP-2 bahkan lebih mematikan dari tank yang dimiliki Angkatan Darat.

Semula Indonesia pada tahap pertama akan membeli 20 unit tank amfibi BMP-3F dengan anggaran Rp445 miliar pada 2009. Namun karena penyusutan nilai kurs rupiah maka dengan anggaran sebesar itu, Indonesia baru bisa membeli 17 unit.
Reply

Use magic Report

Post time 19-9-2011 06:56 PM | Show all posts
5,2 milyard US dollar anggaran buat TNI, 2011

JAKARTA - wartapedia : Ditengah maraknya sorotan terhadap Kekuatan Alutsista Pertahanan Republik Indonesia, Pemerintah segera mengumumkan anggaran untuk Kementerian Pertahanan masuk tiga besar lembaga negara tertinggi yang mendapatkan anggaran sebesar Rp.45,2 triliun (sekitar 5,2 milyar US dolar), dari dana APBN 2011 mendatang.

Kementerian Pertahanan awal September mengumumkan telah memperoleh pagu anggaran sebesar Rp45,2 triliun yang antara lain dalam rangka peningkatan kesejahteraan prajurit, pembenahan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dan pemenuhan standar `minimum essential force` (MEF).

Presiden Yudhoyono mengatakan peningkatan anggaran Kementerian Pertahanan (dari sebelumnya lebih Rp30 triliun), masih jauh dari harapan, dalam rangka meningkatkan kinerja lembaga tersebut, juga pembenahan Alutsista serta kesejahteraan prajurit secara optimal.

Departemen Pertahanan Indonesia merelease jumlah anggaran militer khusus untuk pembelian persenjataan modern mencapai US$ 50 Milyar atau setara dengan 430 trilyun rupiah untuk pembelanjaan selama 10 tahun ke depan.

Jumlah anggaran sebesar itu disampaikan oleh pejabat tinggi Dephan di Jakarta dimaksudkan untuk memperjelas cetak biru (blue print) strategi pertahanan Indonesia 2010 - 2020.

Belanja militer itu adalah untuk perkuatan TNI AU dengan membeli 40 unit pesawat tempur SU27/SU30, 30 unit F16 Block52, 16 unit Super Tucano,20 pesawat angkut Hercules, 6 Pesawat intai strategis, 16 Yak 130, 5 baterai rudal Hanud S300 dan 8 unit radar pertahanan Udara.

Untuk TNI AL disediakan pagu anggaran untuk membeli 10 kapal selam modern, 200 tank amphibi BMP-3F, 40 kapal patroli cepat rudal Trimaran, 60 kapal patroli cepat rudal FPB57, 20 Kapal Perusak Kawal Rudal, 10 Fregat, 10 LPD, 150 rudal yakhont, 200 rudal C705, 180 rudal C802.

Sedangkan untuk TNI AD dialokasikan anggaran untuk pembelian antara lain 250 MBT (Main Battle Tank), 800 Panser Canon Pindad, 900 Panser angkut personil, 1200 truck militer, 1200 rudal jarak 300 km buatan Pindad.(c9/rid)

Read more: Belanja Militer 2011 Mencapai 45,2 Trilyun


5 baterai rudal Hanud S300 dan 8 unit radar pertahanan Udara WOOOOOOOWWW PARTY TNI
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 19-9-2011 06:58 PM | Show all posts
Menhan: Pemerintah Bentuk High Level Comittee Untuk Modernisasi Alutsista

Jakarta: Pemerintah akan mengalokasikan Rp 99 triliun hingga tahun 2014 untuk program modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitasnya, pemerintah membentuk lembaga pengawas.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menyampaikan hal ini dalam keterangan pers, usai sidang kabinet terbatas bidang polhukam, di Kantor Presiden, Senin (19/9) siang. Sidang yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini merupakan finalisasi dari keseluruhan empat rapat membahas pengembangan alutsista sebelumnya.

"Seperti yang anda ketahui bahwa modernisasi alutsista TNI ini merupakan salah satu program nasional yang langsung di bawah koordinasi bapak Presiden dan hari ini, alhamdulillah, sudah dapat kita selesaikan," ujar Menhan Purnomo Yusgiantoro.

Dalam modernisasi alutsista ini, lanjut Purnomo, ada tiga hal yang harus dilihat, yaitu produsen, prioritas, dan pendanaan. Pemerintah akan membentuk sebuah komite tingkat tinggi yang dipimpin Wakil Menhan Sjafrie Syamsudin. Komite akan mengawasi dan memastikan jalannya program ini. "High Level Comittee ini terdiri atas berbagai instansi, utamanya Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Bappenas, dan melibatkan lembaga-lembaga pengawasan dan pengendalian," Purnomo menjelaskan.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappena Armida Alisjahbana menambahkan, pemerintah mengalokasikan anggaran modernisasi alutsista ini Rp 99 triliun yang sudah masuk dalam baseline RPJMN 2010-2014. "Rp 99 triliun ini khusus untuk alutsista, terdiri dari Rp 32,5 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan dan sisanya Rp 66,5 triliun untuk belanja modal," kata Armida.

Penganggaran ini ditetapkan mulai sekarang hingga tahun 2014 dan akan dialokasikan melalui mekanisme RAPBN dan APBN. Ratas hari ini telah memfinalisasi daftar dari alutsista tersebut. "Pendanaannya adalah kewenangan dari Menteri Keuangan, jadi yang akan ditetapkan setelah ini oleh Menteri Keuangan adalah yang namanya APT, alokasi pinjaman pemerintah," ujar Armida
Reply

Use magic Report

Post time 19-9-2011 07:01 PM | Show all posts
Pemerintah Memulai Pengadaan Alutsista Hingga 2014
Senin, 19/09/2011 - 16:08

JAKARTA, (PRLM).-Pemerintah secara resmi memulai Program Modernisasi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI. Program yang diawasi langsung oleh Presiden itu akan dilaksanakan oleh High Level Committee (Komite Tinggat Tinggi) Modernisasi Alutsista yang diketuai Wakil Menteri Pertahanan Letjend Sjafrie Sjamsuddin.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan itu dalam Konferensi Pers seusai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Senin (19/9).

Komite tersebut akan bekerja hingga tiga tahun mendatang untuk mengoordinasikan pelaksanaan program modernisasi alutsista. Selain Kemenhan, komite itu juga diisi oleh Bappenas, Kementerian Keuangan, dan sejumlah badan pengawas, seperti BPKP dan LKPP. Melalui program tersebut, ketiga angkatan TNI akan mendapat pengadaan alutsista hingga memenuhi standar minimal pertahanan negara. Program itu ditargetkan berakhir sebelum pemerintahan SBY berakhir pada tahun 2014. "HLC (High Level Committee, RED) ini sangat strategis untuk modernisasi alutsista TNI," ujarnya.

Menurut Purnomo, dalam rapat tersebut, presiden telah menyetujui daftar alutsista yang dibutu*kan sesuai yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan. Daftar tersebut disusun sesuai prioritas, di antaranya pengadaan alat pemukul (deterrent) yang akan ditempatkan di wilayah yang rawan mendapat ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.

Pada kesempatan itu, Purnomo tidak dapat memaparkan isi daftar alutsista yang telah disetujui presiden. Sebab, menurut dia, daftarnya itu sangat banyak. Namun, ia sebutkan contoh alutsista yang akan dibeli di antaranya adalah tiga unit kapal selam, sejumlah helikopter Sukhoi, dan helikopter. (A-156/kur)***
Reply

Use magic Report

Post time 19-9-2011 07:08 PM | Show all posts
Panglima TNI: Penggunaan KE Untuk Pembelian Alutsista Akan Diputuskan Presiden

JAKARTA: Panglima TNI Agus Suhartono mengatakan Tentara Nasional Indonesia membutu*kan sekitar US$6,5 juta pendanaan dari pinjaman luar negeri berupa kredit ekspor, untuk membeli alat utama sistem persenjataan selama periode 2010-2014.

Agus mengatakan dalam rapat terbatas mengenai alutsista yang akan dipimpim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono siang ini, akan membahas peralatan mana saja yang pengadaannya dilakukan dengan cara kredit ekspor tersebut.

”Tergantung dari mana peralatan disetujui, baru akan dihitung. Sementara ini kalau tak salah , kemarin memang US$6,5 juta, tapi itu belum pasti,baru siang ini [dirapatkan],” kata Agus menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden hari ini.

Panglima TNI mengatakan pemerintah akan berupaya melakukan pengurangan pembiayaan dari kredit ekspor untuk alutsista, dan diarahkan pengadaannya ke industri dalam negeri.

Menurutnya, kalaupun dilakukan kredit ekspor, hanya untuk alutsista yang belum bisa diproduksi di dalam negeri, seperti helikopter AKS, F-16, dan Sukhoi. Sementara untuk suku cadangnya ada yang sudah bisa diadakan dari dalam negeri, tergantung lisensi yang diberikan pabrik pembuatnya.


”Kredit ekspor tentunya apa-apa yang belum bisa dirpoduksi di dalam negeri,” kata Agus.

Agus mengatakan saat ini semua angkatan di TNI membutu*kan modernisasi peralatan, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut dan angkatan lainnya.

Sementara untuk pengadaan kapal, ujarnya, pemerintah . cenderung mendorong produksi bersama. (faa)
Reply

Use magic Report

Post time 19-9-2011 07:17 PM | Show all posts
Panglima TNI: Semua Angkatan butu* Modernisasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Senin (19/9/2011), menyatakan, semua angkatan di TNI memerlukan modernisasi. Alat utama sistem senjata yang dimiliki Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sudah berusia tua.

"Setiap angkatan butu* modernisasi. Tank Angkatan Darat tua-tua . Angkatan Laut juga sama," ujar Agus sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden.

Rapat yang dimulai pukul 11.00 itu membahas rencana pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista). Dalam rapat, Presiden Susilo Bambang Yudh oyono dan sejumlah menteri terkait, seperti Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, akan mengambil keputusan pengadaan alutsista yang menggunakan kredit ekspor. "Mana yang akan disetujui Pak Presiden untuk kredit ekspor," ucap Agus.

Menurut Pangima TNI, saat ini Indonesia berupaya mengurangi pembiayaan dari kredit ekspor. Maka, pengadaan alutsista pun diarahkan pada industri dalam negeri. "Jadi, dari anggaran yg ada, mana yang bisa diadakan di dalam negeri, akan kita alihkan ke dalam negeri. Sedangkan yang belum bisa diproduksi di dalam negeri akan diarahkan ke kredit ekspor," ujarnya.

Dalam RAPBN 2012, Kementerian Pertahanan merupakan satu dari tujuh kementerian/ lembaga yang mendapat alokasi anggaran sangat besar, yakni di atas Rp 20 triliun. Alokasi tersebut diprioritaskan bagi upaya modernisasi alutsista.

Saat menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2012 beserta Nota Keuangannya, Agustus lalu , Presiden mengumumkan, Kementerian Pertahanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 64,4 triliun.
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

3-2-2025 04:58 PM GMT+8 , Processed in 0.068692 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list