CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]

   Close [Copy link]
Post time 21-9-2011 05:31 PM | Show all posts

HAWK 100/200 MENEMBAKKAN RUDAL NYA









Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 21-9-2011 06:16 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 21-9-2011 21:25

in video penangkapan xanana gusmau oleh sandhi yudha, 92,

Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2011 07:10 PM | Show all posts

MADE IN PT.PINDAD BANDUNG/INDONESIA













Panser Canon 6x6














PANSER ANOA 6x6




PM-11 Sejenis SMG Made In Pindad


pembidik sasaran Made In PT.PINDAD


SS-2 PINDAD


ss-2 variant 5


SPR/SENJATA PENEMBAK RUNDUK/ SNIPER MADE IN PINDAD






Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2011 08:07 PM | Show all posts

TNI ANGKATAN LAUT INDONESIA

Post Last Edit by audreyhepburn at 24-9-2011 14:46







Penembakan Exocet




























Parchim TNI AL IN ACTION








Sigma Class TNI AL INDONESIA














































Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2011 08:43 PM | Show all posts
300 Personel TNI Latihan Mako Operasi Amfibi



20 September 2011, Surabaya (ANTARA News): Sebanyak 300 personel TNI mengikuti kegiatan latihan bersama Markas Komando Operasi Amfibi 2011 di Pusat Latihan Kapal Perang, Kolatarmatim, Ujung, Surabaya, 20-23 September 2011.

Latihan yang dibuka Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI, Mayjen TNI M Sochib di Surabaya, Selasa, diikuti unsur pimpinan dan pembantu pimpinan dalam suatu Komando Operasi Tugas Gabungan dan Komando Satuan Taktis.

Hadir dalam pembukaan latihan, antara lain Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksmana Muda TNI Ade Supandi dan Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) V Laksamana Pertama M Atok Urrahman.

"Latihan ini untuk mengasah keterampilan dalam proses pengambilan keputusan militer, guna merumuskan konsep rencana operasi gabungan dan operasi taktis," paparnya.

Ditemui usai membuka latihan, Sochib mengemukakan bahwa kegiatan ini juga melatih unsur pimpinan TNI dalam pengendalian operasi melalui "Tactical Floor Game", Table Game dan "Tactical Air Manuvre Game".

"Selain di Koarmatim, latihan serupa juga digelar di kesatuan TNI AD dan AU. Kegiatan di Koarmatim ini, untuk mewujudkan suatu rencana operasi terhadap kemungkinan munculnya ancaman di wilayah timur NKRI," ucapnya, menambahkan.

Ia menuturkan, selain latihan markas komando, Mabes TNI juga mengagendakan latihan bersama di lapangan yang melibatkan unsur kekuatan dari tiga angkatan pada November dan Desember 2011.

Namun, latihan perang bersama itu tidak dalam skala besar, karena hanya setingkat kompi dengan melibatkan sekitar 3.000 personel TNI.

"Skala latihan bersama nanti tidak terlalu besar karena hanya setingkat kompi dari tiga unsur kekuatan TNI, yakni darat, laut dan udara. Latihan skala besar diagendakan tahun berikutnya," tutur Mayjen TNI Sochib.

Ia mengatakan, latihan perang akan dimulai dengan gladi posko pada November dan dilanjutkan gladi lapangan yang berlangsung pertengahan Desember.

"Kegiatan latihan bersama ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan personel TNI dalam menghadapi tugas pengamanan wilayah NKRI dari berbagai ancaman," ujarnya.

Sumber: ANTARA News
Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2011 08:43 PM | Show all posts
300 Personel TNI Latihan Mako Operasi Amfibi



20 September 2011, Surabaya (ANTARA News): Sebanyak 300 personel TNI mengikuti kegiatan latihan bersama Markas Komando Operasi Amfibi 2011 di Pusat Latihan Kapal Perang, Kolatarmatim, Ujung, Surabaya, 20-23 September 2011.

Latihan yang dibuka Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI, Mayjen TNI M Sochib di Surabaya, Selasa, diikuti unsur pimpinan dan pembantu pimpinan dalam suatu Komando Operasi Tugas Gabungan dan Komando Satuan Taktis.

Hadir dalam pembukaan latihan, antara lain Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksmana Muda TNI Ade Supandi dan Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) V Laksamana Pertama M Atok Urrahman.

"Latihan ini untuk mengasah keterampilan dalam proses pengambilan keputusan militer, guna merumuskan konsep rencana operasi gabungan dan operasi taktis," paparnya.

Ditemui usai membuka latihan, Sochib mengemukakan bahwa kegiatan ini juga melatih unsur pimpinan TNI dalam pengendalian operasi melalui "Tactical Floor Game", Table Game dan "Tactical Air Manuvre Game".

"Selain di Koarmatim, latihan serupa juga digelar di kesatuan TNI AD dan AU. Kegiatan di Koarmatim ini, untuk mewujudkan suatu rencana operasi terhadap kemungkinan munculnya ancaman di wilayah timur NKRI," ucapnya, menambahkan.

Ia menuturkan, selain latihan markas komando, Mabes TNI juga mengagendakan latihan bersama di lapangan yang melibatkan unsur kekuatan dari tiga angkatan pada November dan Desember 2011.

Namun, latihan perang bersama itu tidak dalam skala besar, karena hanya setingkat kompi dengan melibatkan sekitar 3.000 personel TNI.

"Skala latihan bersama nanti tidak terlalu besar karena hanya setingkat kompi dari tiga unsur kekuatan TNI, yakni darat, laut dan udara. Latihan skala besar diagendakan tahun berikutnya," tutur Mayjen TNI Sochib.

Ia mengatakan, latihan perang akan dimulai dengan gladi posko pada November dan dilanjutkan gladi lapangan yang berlangsung pertengahan Desember.

"Kegiatan latihan bersama ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan personel TNI dalam menghadapi tugas pengamanan wilayah NKRI dari berbagai ancaman," ujarnya.

Sumber: ANTARA News
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 21-9-2011 08:48 PM | Show all posts
Indonesia Beli Alutsista Buatan Korsel Sebesar 780 Juta USD Selama 2006-2010

SEOUL, Sept. 21 (Yonhap) -- The United States was the biggest buyer of South Korean arms during a five-year span with US$1.7 billion in deals, a state-run arms procurement agency said Wednesday.

Local weapons firms have mostly exported aircraft components and ammunitions to the U.S., South Korea's closest ally, from 2006 to 2010, the Defense Acquisition Program Administration (DAPA) said in a report submitted for a parliamentary audit.

Next on the list were Turkey with $1 billion on purchases that included KT-1 trainers and Indonesia with $780 million on purchases that included T-50 Golden Eagle supersonic trainer jets, the DAPA said.

Other major buyers in the period were Malaysia ($397 million), Iraq ($329 million) and Pakistan ($119 million), said the report released by Rep. Seo Jong-pyo of the Democratic Party.

The total amount of exports soared to $1.1 billion last year, up from $253 million in 2006, it said. In the first half of the year, South Korean firms sold $681 million worth of weapons overseas.

The U.S. was the biggest supplier of weapons to Asia's fourth-largest economy in the cited period, trailed by Germany, Israel, England and Turkey, according to an earlier report by the DAPA.
Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2011 09:02 PM | Show all posts
Dua Korvet Parchim Dialih binakan Ke Komando armada barat





19 September 2011, Jakarta (Koarmabar): Perairan kawasan barat terdapat jalur yang digunakan sebagai lalu lintas kapal-kapal internasional diantaranya melalui Selat Malaka, Selat Singapura dan laut Natuna. Disamping itu, berbatasan langsung dengan lima negara mulai dari India, Thailand, Malaysia, Singapura dan Vietnam.

Demikian dikatakan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, MPA., MBA., pada upacara peresmian alih bina dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) masing-masing KRI Sutanto nomor lambung 377 dan KRI Tjiptadi nomor lambung 381 yang masuk dan memperkuat jajaran Koarmabar, di dermaga Tanjung Priok Jakarta Utara, Senin (19/9).

Lebih lanjut Pangarmabar Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, MPA., MBA., mengatakan, alih bina ini merupakan salah satu cara untuk mendispersikan unsur-unsur dalam rangka efektivitas efisiensi dan pengoptimalisasian kinerja organisasi utamanya bagi Koarmabar dalam pelaksanaan operasi penegakan kedaulatan negara di laut dan mensiagakan unsur dalam penanganan reaksi cepat di seluruh wilayah perairan kawasan barat Indonesia serta dalam rangka mengantisipasi bentuk gangguan keamanan laut termasuk dalam mendukung search and rescue (SAR).

Konstelasi geo-ekonomi global yang terus berkembang mempunyai pengaruh terhadap transportasi antar benua dan negara salah satu diantaranya adalah “laut” menjadi primadona transportasi bagi kelancaran kegiatan ekonomi, baik di lingkup nasional, regional bahkan internasional. Oleh karena itu keadaan ini memberikan dampak semakin ramainya lalu lintas pelayaran di perairan kawasan barat Indonesia, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan pelanggaran dan kejahatan yang terjadi di laut, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Untuk mengatasi segala bentuk permasalahan dan pemanfaatannya, maka dibutu*kan kehadiran unsur-unsur KRI dalam bentuk patroli keamanan laut dengan jumlah dan kapasitas yang memadai.

Dengan demikian alih bina KRI bagi jajaran Koarmabar sangatlah tepat untuk membantu mengatasi kebutu*an operasional wilayah perairan kawasan barat, baik yang berhubungan dengan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Pangarmabar Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, MPA, MBA., lebih lanjut mengatakan pengalihbinaan ini bukan hanya sekedar penambahan kekuatan namun harus dapat didayagunakan secara optimal. Untuk itu harus diikuti dengan peningkatan dukungan logistik dan fasilitas pemeliharaan yang secara keseluruhan meliputi sarana dan prasarana, sehingga alih bina ini dapat diaplikasikan dalam melaksanakan tugas yang diemban oleh Koarmabar.

Pangarmabar menegaskan kepada seluruh jajaran Koarmabar untuk mengoptimalkan tugas-tugas operasi yang dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi sehingga terwujud sinegi atas kerja yang pada akhirnya dapat mewujudkan komitmen bersama bagi kejayan Angkatan Laut.

KRI Sutanto – 377 dengan Komandan Mayor Laut (P) Budi Santoso dan KRI Tjiptadi – 381 dengan Komandan Mayor Laut (P) Anung Sutanto sebelumnya merupakan KRI yang termasuk di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) sejak hari ini di alih binakan untuk memperkuat jajaran Koarmabar.

Upacara peresmian dua KRI tesebut dihadiri Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar (Danguspurlaarmabar) Laksamana Pertama TNI Achmad Taufiqoerrochman, M, SE., Komadan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantmal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Arief Suherman, Para Pejabat Teras Koarmabar dan Komandan Satuan di jajaran Koarmabar.

Sumber: Dispenarmabar
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 21-9-2011 09:03 PM | Show all posts
Australia Pelajari Sistem Pertahanan Kohanudnas

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsda TNI JFP Sitompul, menerima kunjungan delegasi Sekolah Staf dan Komando Australia (Australian Command and Staff College-ACSC), di Jakarta, Selasa (20/9/2011).

Delegasi Australia mempelajari paparan umum tentang tugas dan tanggungjawab Kohanudnas, yang mengawasi pertahanan ruang udara Republik Indonesia yang juga berbatasan dengan Australia di sekitar selatan Pulau Jawa, Pulau Sumba, Pulau Timor, dan Pulau Papua.

"Kohanudnas merupakan Komando Utama Operasional TNI yang bersifat komando gabungan khusus dengan kekuatan inti TNI Angkatan Udara, didukung komponen Angkatan lainnya yang mempunyai kemampuan pertahanan udara," kata Pangkohanudnas.

JFP Sitompul menjelaskan lebih lanjut, Kohanudnas menyelenggarakan operasi pertahanan udara secara terus-menerus, untuk mempertahankan penguasaan wilayah udara nasional.

Kohanudnas dituntut untuk selalu waspada dalam melaksanakan operasi pertahanan udara, dalam suatu tatanan secara sistematis dan senantiasa harus selalu siap siaga dalam menghadapi kemungkinan datangnya ancaman. Kohanudnas pun memiliki kemampuan pengawasan udara dengan menggunakan sistem senjata radar sebagai deteksi dini, kemampuan penindakan dengan menggunakan pesawat tempur sergap, rudal dan meriam.
Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2011 09:05 PM | Show all posts
Menhan : Tahun 2012, Kapal Perang AL Rusia Akan Datang di Surabaya

20 September 2011, Jakarta (Jurnas.com): Kapal perang Rusia akan berlabuh di Indonesia, tepatnya di Surabaya pada 2012 untuk melakukan latihan bersama militer antara Indonesia-Rusia. Hal ini merupakan lanjutan kerja sama kedua negara yang telah disepakati sejak 2003.

“Kerja sama konkrit dengan Rusia adalah dengan melakukan latihan bersama dengan didatangkannya kapal perang Rusia ke Surabaya,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai menerima medali kehormatan untuk peningkatan kerja sama bidang pertahanan kedua negara di Kedubes Rusia di Jakarta, Selasa (20/9).

Menhan menjelaskan, kerja sama yang dilakukan di bidang pertahanan tak selalu jual beli alat utama sistem persenjataan (alutsista). “Tapi juga berupa tukar menukar perwira untuk pelatihan atau pendidikan. Karena Rusia negara besar dan kekuatan pertahanannya bisa kita jadikan pelajaran,” kata dia.

Selain itu, Rusia telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan kerja sama pembangunan alutsista dengan skema transfer of technology.
Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2011 09:17 PM | Show all posts
Alumnus IPTN Bekerja di Boeing

19 September 2011 (Radar Banten): Dari 30-an orang Indonesia yang bekerja di Boeing, banyak yang menduduki posisi vital. Siapa saja mereka?

Mimpi buruk itu menghampiri Agung H Soehedi seiring dengan terjadinya serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Pria kelahiran Temanggung, Jawa Tengah, 8 Mei 1963 tersebut harus kembali kehilangan pekerjaan.

Ya, tragedi yang menewaskan lebih dari tiga ribu jiwa itu membuat banyak orang menghindari transportasi udara. Akibatnya, permintaan pesawat menurun drastis dan itu memaksa Boeing, pabrik pesawat tertua di dunia yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat, tempat Agung bekerja selepas dari IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara, kini PT Dirgantara Indonesia-red), mesti merumahkan banyak karyawan. Agung termasuk salah satunya.

Karena sudah membawa istri dan empat anaknya boyongan ke Seattle, Agung pun mesti memutar otak untuk bertahan hidup. Alumnus Itenas, Bandung, yang keluar dari IPTN sebelum pabrik pesawat terbang satu-satunya di Asia Tenggara itu kolaps akibat krisis moneter, itu pun akhirnya rela bekerja apa saja untuk menafkahi keluarga.

Menjadi tukang cuci mobil, sopir shuttle bus, pengatur dan pembuat taman, tukang memperbaiki rumah, hingga mendirikan perusahan perumahan, semuanya pernah dia jalani. Nah, pada usaha terakhirnya itu Agung menemukan peruntungan. “Usaha saya dan partner maju,” katanya.

Tapi, tetap saja kesuksesan itu tak mampu menghapus kecintaan Agung kepada dunia aeronautika. Meski dua kali mengalami pengalaman pahit, ketika pada 2006 Boeing menawarinya untuk bekerja lagi seiring pulihnya pasar pesawat, Agung tak butu* waktu panjang untuk mengiyakan. “Partner saya tak mau melepas, tapi saya bersikeras kembali ke Boeing,” ujarnya.

Pilihan itu terbukti tepat. Di industri pesawat yang didirikan William Boeing itu karir Agung terus menanjak, meski bisnis bersama sang partner tadi tetap dijalankan. Kini alumnus SMAN 3 Bandung tersebut menduduki jabatan structural analysis engineer. Pesawat produksi Boeing yang pernah ditangani sektor stress analysis-nya adalah Boeing 737 dan Boeing 757.

Agung adalah satu di antara sekitar 30 orang Indonesia yang kini berkarir di Boeing. Mayoritas jebolan IPTN alias PT DI. Mereka tersebar di berbagai departemen. Bukan hanya di urusan teknis, tapi ada juga yang bekerja di bagian keuangan.

Dari ke-30 orang itu, tak sedikit pula yang menduduki posisi bergengsi atau berpengaruh karena skill yang mereka miliki. Agung, misalnya, ketika hendak dipindah ke pembuatan Boeing 777, dengan tegas menolak. “Saya bilang mau keluar kalau dipaksa pindah,” kisahnya. “Bos saya bilang, sama sekali tak terpikir*kan Anda keluar dari Boeing,” lanjutnya.

Itu menunjukkan kapasitas dan kualitas Agung yang sangat dihargai di Boeing. Sama halnya dengan Tonny Soeharto. Lulusan ITB 1982 itu menduduki posisi lead engineer-MB production support engineering Boeing 777. Pada pembuatan pesawat berbadan lebar untuk penerbangan lintas benua yang sangat diminati pasar itu, Tonny dipercaya menjadi pimpinan di salah satu bagian yang vital. “Tak terbayangkan kita orang Indonesia membawahi orang-orang Amerika di Boeing. Alhamdulillah, itu bisa kami capai di sini,” kata Tonny dengan mata berkaca-kaca.

“Mereka respek dan menghargai kemampuan kita, orang Indonesia. Saya juga dengan bangga bilang sebagai alumnus IPTN,” lanjut pria yang mempersunting gadis asal Bangkalan, Madura, itu.

Agung dan Tonny memang sama-sama mengakui bahwa apa yang mereka capai saat ini tak lepas dari latar belakang pengalaman mereka di IPTN. Bekerja di perusahaan yang identik dengan mantan Presiden BJ Habibie itu sangat berjasa dalam pembentukan kualitas dan kapabilitas. Dengan kata lain, IPTN telah menempa mereka hingga memiliki kualitas dunia untuk bidang teknologi pembuatan pesawat. “Di sini (Boeing), menyebut IPTN tidak meragukan. Memudahkan untuk diterima,” kata Agung dan Tonny yang ditemui di tempat terpisah di Seattle.

Bukan alumnus IPTN pun tak kalah membanggakan prestasinya. Misalnya, Bramantya Djermani. Dia kini menjadi satu-satunya orang Indonesia yang terlibat dalam pembuatan pesawat Boeing tercanggih, Boeing 787 Dreamliner.

Dreamliner menggunakan bahan dasar komposit. Pesawat itu paling ringan di antara semua jenis pesawat komersial yang pernah ada dan paling hemat bahan bakar. Meski belum dilepas ke pasaran, pesanan kepada Boeing sudah menumpuk, mencapai 800-an. “Untuk saat ini masih dalam tahap persiapan,” kata Bram yang langsung bekerja di Boeing begitu lulus dari University of Foledo, Ohio.

Dalam pembuatan pesawat berjuluk Boeing Next Generation itu, Bram memegang jabatan industrial engineer. “Saya berusaha menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk karir saya, dan mudah-mudahan menyumbang bagi nama baik Indonesia,” katanya.

Atas kemampuan masing-masing, orang-orang Indonesia di Boeing rata-rata sudah hidup mapan di negeri Paman Sam. Gaji pokok mereka berkisar USD 200.000 per bulan (sekitar Rp 1,86 miliar). Itu belum termasuk tunjangan dan penghasilan tambahan lain-lain.

Agung, contohnya, punya dua rumah yang megah. “Rumah saya seperti jadi tempat berkumpul mahasiswa asal In*donesia dan tempat penitipan barang-barang mereka,” katanya saat menjamu penulis di salah satu rumahnya di ka*wasan Way, Kent, Washington.

Tonny juga sudah berhasil menuntaskan kuliah anak tertuanya di University of Washington (UW), Seattle. Si sulung yang beristrikan perempuan Vietnam itu kini mengikuti jejak ayahnya sebagai engineer. Anak kedua memilih jurusan arsitek di perguruan tinggi yang sama. “Alhamdulillah, kami juga terus berusaha membantu siapa saja anak Indonesia yang kuliah di sini (Seattle dan sekitarnya),” ujar Tonny.

Di luar Agung, Tonny, dan Bram, masih ada Kholid Hanafi yang berada di bagian pembuatan Boeing 737 dan Maurita Sutedja yang berkarir di departemen keuangan. Sulaeman Kamil, mantan direktur teknologi IPTN dan pernah menjadi asisten Menristek, kepala BPPT, juga bekerja di Boeing. “Intinya, kami semua bangga,” kata Bram. “Kami membuktikan bahwa orang Indonesia tidak kalah dengan warga Amerika atau bangsa-bangsa lain di dunia,” lanjutnya.

Namun, di balik kebanggaan itu juga tersembul kegundahan. “Sedih karena semua kemampuan iptek yang kami miliki tak bisa dikembangkan atau dipakai di Tanah Air,” kata Tonny.


“Potensi dan kemampuan anak-anak Indonesia tak kalah. Sayang ndak bisa diaplikasikan di Tanah Air. Tidak ada ruang dan wadah yang cocok bagi penerapan dan pengembangan teknologi dirgantara di Indonesia,” tambah Bram.

Kalau saja IPTN tak kolaps dan konsistens mengembangkan produksi seperti CN315, N250, dan N2130, Agung yakin perusahaan pelat merah itu akan menguasai pasar yang kini dikangkangi ATR. ATR adalah anak perusahaan saingan Boeing, Airbus, yang bermarkas di Toulouse, Prancis.

Sumber: Radar Banten
Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2011 09:44 PM | Show all posts
300 Personel TNI Latihan Mako Operasi Amfibi



20 September 2011, Surabaya (ANTARA News): Sebanyak 300 personel TNI mengikuti kegiatan latihan bersama Markas Komando Operasi Amfibi 2011 di Pusat Latihan Kapal Perang, Kolatarmatim, Ujung, Surabaya, 20-23 September 2011.

Latihan yang dibuka Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI, Mayjen TNI M Sochib di Surabaya, Selasa, diikuti unsur pimpinan dan pembantu pimpinan dalam suatu Komando Operasi Tugas Gabungan dan Komando Satuan Taktis.

Hadir dalam pembukaan latihan, antara lain Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksmana Muda TNI Ade Supandi dan Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) V Laksamana Pertama M Atok Urrahman.

"Latihan ini untuk mengasah keterampilan dalam proses pengambilan keputusan militer, guna merumuskan konsep rencana operasi gabungan dan operasi taktis," paparnya.

Ditemui usai membuka latihan, Sochib mengemukakan bahwa kegiatan ini juga melatih unsur pimpinan TNI dalam pengendalian operasi melalui "Tactical Floor Game", Table Game dan "Tactical Air Manuvre Game".

"Selain di Koarmatim, latihan serupa juga digelar di kesatuan TNI AD dan AU. Kegiatan di Koarmatim ini, untuk mewujudkan suatu rencana operasi terhadap kemungkinan munculnya ancaman di wilayah timur NKRI," ucapnya, menambahkan.

Ia menuturkan, selain latihan markas komando, Mabes TNI juga mengagendakan latihan bersama di lapangan yang melibatkan unsur kekuatan dari tiga angkatan pada November dan Desember 2011.

Namun, latihan perang bersama itu tidak dalam skala besar, karena hanya setingkat kompi dengan melibatkan sekitar 3.000 personel TNI.

"Skala latihan bersama nanti tidak terlalu besar karena hanya setingkat kompi dari tiga unsur kekuatan TNI, yakni darat, laut dan udara. Latihan skala besar diagendakan tahun berikutnya," tutur Mayjen TNI Sochib.

Ia mengatakan, latihan perang akan dimulai dengan gladi posko pada November dan dilanjutkan gladi lapangan yang berlangsung pertengahan Desember.

"Kegiatan latihan bersama ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan personel TNI dalam menghadapi tugas pengamanan wilayah NKRI dari berbagai ancaman," ujarnya.

Sumber: ANTARA News
Reply

Use magic Report

Post time 21-9-2011 10:21 PM | Show all posts
Guna Hadapi Kejahatan Terorisme ASEAN dan Negara Besar Sepakat Adakan Latihan Bersama

21 September 2011, Makassar (DMC): Guna menghadapi tantangan kejahatan terrorisme yang semakin kompleks maka dalam kerangka ADMM Plus yang melibatkan 10 negara ASEAN dan 8 negara besar sebagai mitra wicara, sepakat mengadakan latihan bersama pada tahun 2013 di Indonesia.

Kesepakatan tersebut tercapai pada Sidang Asean Defence Ministers’ Meeting-Plus The Experts’ Working Group on Counter Terrorism atau EWG on CT yang diketuai bersama RI dan Amerika dan diselenggarakan selama dua hari (19-20 September 2011) di Makassar. Hasil pertemuan yang dibacakan Ketua Delegasi Indonesia sekaligus Ketua Sidang EWG on CT, Mayjen TNI (Mar) Syaiful Anwar itu juga sebagai bentuk kesepakatan forum akan pentingnya peningkatan kerjasama diantara negara-negara ADMM-Plus untuk memberantas terrorisme.

Mayjen TNI (Mar) Syaiful Anwar saat mengakhiri sidang mengatakan kesepakatan, latihan bersama ini berangkat dari kesadaran negara-negara di ASEAN tentang perlunya penanganan ancaman kejahatan aksi terrorisme yang multi agensi dan semakin bersifat multidimensional. Selain itu, perlu suatu kesiapan institusi pertahanan atau militer dalam membantu aparat keamanan sipil untuk menghadapi ancaman yang membahayakan keamanan negara tersebut.

Oleh karena itu menurutnya pemberantasan terorisme ini memerlukan keseriusan dalam penanganannya termasuk kesiapan dan kemampuan menghadapi ancaman tersebut. Perlu dipertegas dalam usaha memperkuat kerjasama antar lembaga baik dalam lingkup internasional maupun domestik.

“ Latihan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan militer negara-negara anggota ASEAN dan Negara mitra wicara kita khususnya yang pakar dibidang penanggulangan terrorisme,”Jelas Syaiful Anwar.

Mayjen TNI (Mar) Syaiful Anwar menyampaikan, adapun pentahapan latihan tersebut akan dilakukan sejak saat ini, dan Amerika maupun Indonesia yang menjadi ketua bersama dalam kegiatan ini, merencanakan adanya pertemuan lanjutan pada semester I tahun 2012 di Washington DC.

Sebelumnya, pada pertemuan EWG on CT telah diadakan tukar pandangan mengenai definisi dan pengertian pemberantasan terrorisme dari berbagai perspektif. Forum berpandangan bahwa kejahatan terorisme tidak boleh selalu dikaitkan dengan negara, etnis, budaya maupun agama tertentu.

Beberapa pendekatan dan peluang kerjasama penanganan terrorisme secara individu masing-masing negara, kerjasama antar negara secara bilateral maupun kerjasama regional yang dapat dilaksanakan juga menjadi bahan diskusi dalam dua hari pertemuan.

Pada akhirnya forum sepakat akan pentingnya peningkatan kerjasama diantara negara-negara ADMM-Plus untuk memberantas terorisme, sekaligus menekankan pentingnya forum ini untuk mempersiapkan latihan bersama pada tingkat regional.

Hadir pada sidang EWG on CT negara-negara ASEAN Brunei Darussalam, Cambodia, Laos, Malaysia, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, Sekretariat ASEAN, serta beberapa negara mitra wicara seperti, China, Japan, Amerika, New Zealand, Australia, Korea dan India.

Sumber: Kemhan
Reply

Use magic Report

Post time 22-9-2011 04:28 PM | Show all posts
Reply 973# rifa


    rifa..kalau udah ada di posting kok di posting lagi ?
Reply

Use magic Report

Post time 22-9-2011 06:03 PM | Show all posts
Reply  rifa


    rifa..kalau udah ada di posting kok di posting lagi ?
audreyhepburn Post at 22-9-2011 16:28


xixixiixi... dikandani ra ngrungokke ko si rifa
Reply

Use magic Report

Post time 22-9-2011 06:28 PM | Show all posts
Reply 974# audreyhepburn

Nyantai aja bro...disini tdk ada repost2..momod juga nda larang.HANTAM AJA...pokoknya posting aja sesuka anda.selama masih boleh dibaca dengan bahasa yang benar...asal bukan bahasa daerah di pakai..
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 22-9-2011 06:40 PM | Show all posts
Korps Marinir Tugaskan 136 Prajurit Amankan Pulau Teluar



22 September 2011, Surabaya (KOMPAS.com): Sebanyak 136 prajurit Korps Marinir (Pasukan Marinir) Pasmar-1 yang tergabung dalam Satgas Pam Puter XI (Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar XI) meninggalkan Surabaya dengan KRI Teluk Lampung 540, Kamis (22/9/2011).

Mereka bertugas berangkat mengamankan Pulau Terluar di antaranya Pulau Brass dengan kekuatan 21 personel, di Pulau Fanildo dengan 30 personel, Pulau Fanni dengan 30 personel dan Pulau Rote dengan kekuatan 30 personel.

Mereka menggantikan Satgas Puter X. Lokasi penugasan tersebut merupakan daerah perbatasan laut dengan Republik Palau di Pulau Brass, dan selebihnya merupakan wilayah perbatasan dengan Australia.

Dalam sambutan Danmenart-1 Mar Kolonel Marinir Ichwan Dargianto menyampaikan pesan Danpasmar-1 agar setiap prajurit mampu mengendalikan diri dan dengan cepat beradaptasi menyesuaikan keadaan di penugasan sebagai personel yang akan menempati pulau-pulau terluar wilayah timur.

"Di mana personel akan di tempatkan, saya yakin dan percaya para Prajurit yang akan berangkat mengamankan pulau terluar sanggup mengatasi semua permasalahan di medan tugas dan menjaga nama baik TNI-AL khususnya Korps Marinir karena penugasan merupakan tugas mulia demi menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI," ungkapnya.

Sumber: KOMPAS
Reply

Use magic Report

Post time 22-9-2011 07:38 PM | Show all posts
Reply 976# rifa

owhh begitu..pantesan dari kmaren hantam2 aja..momodnya baru aktif kalo pada ribut ya... Forum yang aneh.
Reply

Use magic Report

Post time 22-9-2011 07:47 PM | Show all posts
Perbankan Indonesia Diminta Bantu Biayai Modernisasi Alutsista

JAKARTA – Kementerian Pertahanan bertekad untuk memaksimalkan kemampuan pembiayaan dari dalam negeri untuk modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Diharapkan, sindikasi perbankan nasional dapat berperan aktif untuk meringankan kebutu*an biaya proyek tersebut.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, ekonomi Indonesia saat ini cukup baik untuk mampu melakukan pendanaan. “Ekonomi Indonesia pada saat ini terus meningkat, bahkan pada akhir kabinet diperkirakan spendingnya naik dari sekarang Rp1.200 triliun menjadi Rp1.700 triliun,” kata dia diJakarta kemarin. Kondisi ini ditambah dengan cadangan devisa yang mencapai hampir USD125 juta.

“ Kalau kita gunakan untuk modernisasi alutsista, sejauh mungkin akan kita gunakan pembiayaan dalam negeri. Apakah itu dalam bentuk pinjaman bank dalam negeri atau dalam bentuk surat utang negara (SUN), ”papar dia. Jika alternatif-alternatif tersebut masih belum bisa menutup kebutu*an biaya, dimungkinkan untuk memanfaatkan pinjaman dari luar negeri. Misalnya,kredit negara seperti yang selama ini dilakukan dengan pihak Rusia.

“Itu semua memerlukan koordinasi dengan Kemenkeu,” urai Purnomo. Seperti diketahui, untuk program modernisasi alutsista (minimum essential force/ MEF) hingga 2014, Bappenas telah menyetujui bakal mengucurkan Rp99 triliun. Dari angka itu, Rp66 triliun di antaranya diperuntukkan bagi pembelian alutsista baru, sedangkan sisanya digunakan membiayai perawatan dan pemeliharaan.

Anggaran ini sudah ditetapkan dalam baseline Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014. Di luar anggaran itu, juga akan dikucurkan dana sebesar Rp50 triliun yang dicarikan secara bertahap melalui APBN tiap tahun sejak 2011–2014. Pengamat militer dari Universitas Indonesia Andi Widjajanto menuturkan, pemerintah seharusnya menghabiskan kredit negara yang masih tersisa dari kerja sama dengan Rusia.

“Ini masih ada sisa kredit negara sekitar USD300 juta, harusnya ini dihabiskan,” kata dia. Sisa kredit negara itu jika dapat dimaksimalkan akan sangat membantu dalam pengadaan alutsista. Pemerintah juga diharapkan melakukan perpanjangan dengan skema yang sama.“ (Skema) Kredit negara paling menguntungkan untuk pengadaan alutsista jangka pendek 2014,”ujar Andi.
Reply

Use magic Report

Post time 22-9-2011 07:51 PM | Show all posts
Menhan Mengajak Pengusaha Ikut Bangun Industri Pertahanan Dalam Negeri

21 September 2011, Jakarta (DMC): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengajak pengusaha nasional untuk turut berperan aktif bersama – sama pemerintah dalam meningkatkan pembangunan industri pertahanan dalam negeri. Peluang pengusaha secara umum dapat berperan dan berkontribusi sebagai industry pembuat komponen/suku cadang/spareparts yang sekaligus dapat sebagai pengusaha industri pertahanan non Alutsista.

Harapan tersebut disampaikan Menhan saat memberikan ceramah pembekalan kepada peserta Pendidikan dan Latihan Nasional (Diklatnas) Angkatan II Kader Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Rabu Sore (21/9) di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta. Dalam ceramahnya kepada 112 peserta yang berasal dari BPD seluruh Indonesia dan BPP HIPMI tersebut, Menhan mengangkat tema ”Meningkatkan Peran Pengusaha Nasional Dalam Industri Alutsista”.

Diklatnas Angkatan II Kader HIPMI diselenggarakan selama lima hari mulai tanggal 19 sampai dengan 23 September 2011. Diklat kedua kalinya di Lemhannas tersebut dengan tujuan untuk memantapkan nilai – nilai kebangsaan bagi kader- kader HIPMI sehingga menjadi pengusaha yang tangguh, profesional dan negarawan.

Lebih lanjut Menhan mengatakan, untuk mencapai kemandirian di bidang industri pertahanan itu tidak dapat hanya dilakukan secara sendiri oleh pemerintah, tetapi memerlukan kerjasama dengan pihak swasta yaitu para pengusaha. Pemerintah juga telah memberikan peluang kepada industri pertahanan dalam negeri baik Alutsista maupun Alutsista melalui kebijakan setiap pengadaan diusahakan mengutamakan menggunakan produk – produk dalam negeri.

“Kita menggunakan prinsip Indonesia in Coorporated, kalian saudara - saudara bagian dari kita, kalau kalian mau aktif di bidang industri pertahanan, kita lakukan bersama-sama, dan itu ternyata hasilnya lebih baik dari pada kita sendiri - sendiri”, jelas Menhan.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan, sebetulnya bisnis di bidang industri pertahanan memiliki peluang yang cukup baik, karena saat ini khususnya untuk negara – negara ASEAN masih net importer. Pangsa pasarnya besar, seluruh ASEAN itu 25 Milyar US Dolar pertahun. “Bayangkan yang dibelanjakan oleh 10 negara ASEAN, jadi Industri pertahanan ASEAN kalau dilihat marketnya besar”, tambah Menhan.

Menhan menambahkan, besarnya peluang untuk bisnis industri pertahanan kedepan juga didukung dengan telah disusunnya komitmen membangun industri pertahanan ASEAN secara bersama sama dalam kesepakatan kolaborasi industri pertahanan ASEAN yang telah disepakati dalam ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM).

Untuk Indonesia sendiri termasuk satu satu negara dari empat negara yang diandalkan dikawasan ASEAN selain Thailand, Malaysia dan Singapura. Industri pertahanan Indonesia termasuk yang di depan yang juga diharapkan dapat mensuplay Alutsista di kawasan ASEAN.

Sumber: Kemhan
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

3-2-2025 07:57 PM GMT+8 , Processed in 0.079239 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list