|
INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]
[Copy link]
|
|
Reply 1057# eltoro
gw gak hombreng kok...cowok gw yang hombreng..loooooooooooh ? |
|
|
|
|
|
|
|
Tiga Mantan Perwira TNI Peroleh Penghargaan Raja Malaysia
Metrotvnews.com, Kuala Lumpur: Tiga perwira tinggi mantan kepala staff TNI mendapat penghargaan gelar "Panglima Gagah Angkatan Tentara" dari Kerajaan Malaysia, di Kuala Lumpur, Kamis (6/10). Gelar tersebut merupakan penghargaan tertinggi dalam kemiliteran Malaysia.
Mantan perwira tersebut adalah mantan Kepala Staff TNI AD, Agustadi Sasongko Purnomo, mantan Kepala Staff TNI AL, Tedjo Edhy Purdijatno, dan mantan Kepala Staff TNI AU, Subandrio. Ketiganya mendapat penghargaan tersebut bersama Jenderal Prayuth Chan-ocha dari Thailand dan Letjen Arturo Ortiz dari Filipina.
Pemberian penghargaan kemiliteran ini adalah acara tahunan yang dilakukan oleh Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong Mizan Zainal Abidin. Penghargaan ini diberikan pada tentara Malaysia dan tentara negeri sahabat yang telah berpartisipasi menjaga hubungan baik antarnegara ASEAN di bidang pertahanan-keamanan.
Melalui penghargaan ini, Kerajaan Malaysia berharap dapat menjaga hubungan kerjasama dengan negara-negara ASEAN terutama bidang militer dan keamanan. Selain itu, Malaysia menilai penghargaan ini sebagai kemajuan di tengah pasang-surut hubungan Indonesia-Malaysia terkait isu perbatasan, klaim budaya, dan masalah tenaga kerja. (*) |
|
|
|
|
|
|
|
Reply eltoro
gw gak hombreng kok...cowok gw yang hombreng..loooooooooooh ?
audreyhepburn Post at 7-10-2011 17:09
tumben ada hombreng minat ama militer ...jiahahahaha |
|
|
|
|
|
|
|
Pemerintah Anggarkan 325 Juta USD Untuk Pembelian Pesawat Angkut
JAKARTA (Pos Kota) – Pemerintah menyiapkan dana sebesar USD 325 juta untuk pemenuhan kebutu*an pembelian pesawat tempur TNI Angkatan Udara (AU).
“Kita mengalokasikan anggaran 325 juta dolar AS untuk angkutan sedang ini, tetapi kita mengikuti proses,” ujar Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI Purn Sjafrie Sjamsoeddin di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat (7/10).
Sebelumnya bersama anggota DPR komisi I, III, dan VI, Wamenhan mengikuti demo terbang pesawat NC-295 buatan Spanyol dari Halim PK ke Lampung, dan kembali lagi ke Halim.
Menurut Sjafrie, proses ini mencakup pertimbangan dari pengguna yakni TNI, DPR, dan pengambil keputusan (pemerintah).
Sjafrie menjelaskan, pemerintah tengah menjajaki pembelian pesawat yang nantinya akan diproduksi PT DI berdasarkan lisensi EADS Military.
Maggie Bergsma, Airbus Head of Media Relations Communications mengatakan, pihaknya akan mengadakan tinjauan performa PT DI berikut pembekalan manajemen sehingga memperkuat performa PT DI. Hal itu tidak hanya dalam memproduksi pesawat, tetapi juga dalam memasarkannya,” ujar Maggie.
PT DI sendiri kini sudah mampu membuat pesawat sesuai kebutu*an TNI. Kebutu*an alutsista yang dapat dipenuhi PT DI dibagi dalam empat jenis. Pertama, produk pesawat terbang militer tipe CN235 MPA sebanyak 1 unit senilai Rp350 miliar per unit pada 2012 untuk TNI AU.
Selain itu, juga bisa dibuatkan CN235 Patroli Maritim sebanyak tiga unit seharga masing-masing 30 juta dolar AS untuk TNI AL. Terakhir, pesawat pengganti F-27 dan NC-212 sebanyak 8 unit senilai USD 325 juta untuk TNI AU tahun 2011.
Kedua, kelompok helikopter jenis BELL 412 EP tipe serbu sebanyak delapan unit bernilai 85 juta dolar AS pada tahun 2011 dan 2012. Lalu BELL 412 EP tipe angkut delapan unit senilai USD 85 juta .
Selain itu, bisa juga dibuatkan helikopter jenis Fennec AS-550 sebanyak delapan unit seharga USD 90 juta pada tahun 2011. Ketiganya ditawarkan kepada TNI AD.
Adapun helikopter yang ditawarkan ke TNI AU adalah helikopter jenis EC-725 Cougar Combat SAR sebanyak enam unit bernilai USD 200 juta dan helikopter NAS-332 Super Puma sebanyak dua unit senilai Rp.370 miliar.
Sementara helikopter yang ditawarkan kepada TNI AL adalah tiga unit BELL 412 EP angkut sedang senilai USD 30 juta dan satu unit AS-565 Panther AKS sebesar Rp200 miliar.
Ketiga, PT DI juga siap menyediakan dua unit SUT Torpedo tipe 364 MKO untuk TNI AL senilai Rp60 miliar (untuk penjualan tahun 2013-2014).
Keempat, PT DI juga bisa menyediakan satu paket simulator terjun payung untuk TNI AD senilai Rp76 miliar.
Dengan demikian, total potensi pasar dalam negeri yang ingin digaet PT DI antara 2011-2014 adalah USD 905 juta plus Rp1,087 triliun. Itu setara Rp9,23 triliun. (aby/dms) |
|
|
|
|
|
|
|
Malaysia Caplok Wilayah Indonesia Lagi
JAKARTA--MICOM: Setelah berhasil menguasai Pulau Sipadan dan Ligitan, Malaysia kini kembali mencaplok wilayah Indonesia dengan secara defakto menguasai Tanjung Datu dan Gosong Niger, Kalimantan Barat.
Kepala Pusat Komunikas Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Hartind Asrin di Jakarta, Jumat (7/10), mengakui permasalahan di OBP Tanjung Datu sampai saat ini masih dalam proses perundingan di JIM (The Joint Indonesia-Malaysia Boundary Committee on The Demarcation and Survey International Boundary) antara Delegasi Indonesia dan Malaysia. Namun, de facto Malaysia sudah terang-terangan melanggar batas kedaulatan Indonesia dengan berbagai tindakan yang menyiratkan keinginan mencaplok wilayah Indonesia.
Berdasarkan dokumen yang didapat Media Indonesia, ternyata wilayah Tanjung Datu dan Gosong Niger di Kalimantan Barat telah berkali-kali dijadikan lahan bisnis penangkapan ikan oleh Malaysia. Dokumen tersebut juga menyebutkan secara jelas arogansi pemerintah Malaysia atas wilayah tersebut yakni berani mengusir perahu penangkap ikan warga Indonesia.
Dokumen tersebut menyebutkan, pada tanggal 2 juli 2010, kapal-kapal trawl Malaysia telah memasuki wilayah perairan Indonesia di Gosong Niger, Tanjung Datu. Pada tangal 11 Juli 2010, sekitar empat hingga delapan kapal trawl Malaysia masuk ke wilayah perairan Indonesia sejauh satu mil hingga dua mil dan melakukan aktivitas penangkapan ikan di malam hari.
Pada tangal 27 juni 2010 pukul 10.00 WIB di sekitar perairan Tanjung Bendera, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat terjadi pelanggaran wilayah dan kegiatan illegal fishing oleh lima kapal sampai 10 kapal ikan Malaysia.
Tidak hanya itu, di wilayah yang perundingannya masih bersifat sementara ini (modus vivendi), Malaysia malah sudah berani mendirikan taman negara. Malaysia sudah mengklaim kawasan Tanjung Datu dan Gosong Niger sebagai taman negara (national park) serta gencar mempromosikannya di tingkat internasional. Tujuannya, agar dengan mudah klaim atas wilayah tersebut diakui publik internasional.
Dokumen tersebut juga menyebutkan, sebetulnya Indonesia melalui PP No 38 Tahun 2002 telah menetapkan titik dasar (TD) No 35 dengan koordinat 02 derajat 05' 10" LU dan 109 derajat 38' 43" BT sebagai bentuk kepastian hukum bahwa Gosong Niger, Tanjung Datu adalah bagian dari kontinen Indonesia.
Namun, Pemerintah Malaysia tidak mengakui keberadaan TD No 35. Hal tersebut sebetulnya menunjukkan Malaysia ingin menguasai seluruh perairan Gosong Niger/Pematang Naga sebagai Taman Negara.
Dokumen tersebut juga menjelaskan, tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Malaysia di Tanjung Datu dan Gosong Niger /Pematang Naga memiliki kesamaan dengan tahapan yang dilakukan saat mencaplok Pulau Sipadan dan Ligitan. (*/OL-2) |
|
|
|
|
|
|
|
Malaysia Caplok Wilayah Indonesia Lagi
rifa Post at 7-10-2011 22:46
Dasar keledai bodoh .... tidak mahu belajar dari sejarah Sipadan Ligitan ... |
|
|
|
|
|
|
|
OFF TOPIC..
siapa perempuan rambut pelik yang interview si hyun bin tu? |
|
|
|
|
|
|
|
OFF TOPIC..
siapa perempuan rambut pelik yang interview si hyun bin tu?
bolehblah Post at 7-10-2011 23:00
mpok nori |
|
|
|
|
|
|
|
nori lagi cantik.
perempuan ni palsu sangat. |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 1070# audreyhepburn
sis..uploadlah pic senjata dmr dan ranpur terbaru pindad disini biar tambah heboh. |
|
|
|
|
|
|
| |
|