|
KUMPULAN BERITA MUSIK INDONESIA PALING ANYAR
[Copy link]
|
|
Reply #96 Muntz's post
Kayaknya info lengkap Agnes udah dibahas di thread sebelah ! |
|
|
|
|
|
|
|
Rossa Senang Radio Malaysia Punya Program Lagu Indonesia
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Penyanyi Indonesia, Rossa, hadir di Kuala Lumpur, Senin sore, dalam acara peluncuran program lagu-lagu Indonesia di Suria FM.
Program tersebut disiarkan setiap Minggu, pukul 10.00-12.00 waktu setempat, dan dipandu oleh Galuh Pangestu, mantan wartawan Trans TV dan Suara Pembaruan.
"Saya senang banyak radio Malaysia kini punya program khusus lagu-lagu Indonesia. Ini membuktikan penyanyi dan lagu Indonesia bisa diterima masyarakat Malaysia," kata Rossa, didampingi Galuh Pangestu dan KC Ismail, sebagai ketua Program Suria Baik Banget (SBB).
Program SBB merupakan salah satu program radio Suria FM yang khusus menyiarkan lagu-lagu Indonesia selama dua jam setiap hari Minggu.
Selain Suria FM, ada juga radio Era dan Hot FM yang punya program khusus memutarkan lagu-lagu Indonesia. Tetapi, malam hari, hampir semua radio Malaysia mengudarakan lagu-lagu Indonesia menemani masyarakat Malaysia sebelum tidur.
"Saya selalu ingin kembali dan kembali ke Malaysia karena teman-teman, terutama wartawan-wartawan Malaysia, di sini begitu dekat seperti tidak ada sekat," kata Rossa.
Rossa bulan lalu telah datang ke Malaysia dan mengadakan pertunjukan duet dengan penyanyi Malaysia dan pemenang Akademi Fantasi ke-3 Malaysia, Mawi.
Namanya penyanyi, masyarakat Malaysia yang hadir dan mengelu-elukan Rossa meminta penyanyi cantik itu melantunkan beberapa lagu. Rossa kemudian menyanyikan tiga lagunya yakni "Terlalu Cinta", "Atas Nama Cinta" dan "Tegar". (*) |
|
|
|
|
|
|
|
Tadinya Mereka Indie匸/b]
Theodore KS
Industri musikdan produsen rokok merupakan penggoda utama pemusik indie. Perusahaanrekaman Musica Studio抯, misalnya, langsung mengontrak sembilan grupfinalis A Mild Live Wanted: Jingga, 99, Riviera, Massive, BeautifulMonday, Coin, Second Civil, North, dan Mori.
Sementaralagu-lagu 12 finalis LA Lights Indiefest 2006 direkam dan diedarkanFast Forward Records lewat jalur indie Kiss the Pain Away (HollywoodNobody), Shane (Vincent Vega), Shaterred Life (Airport Radio), Train(Lovely Tea), Cerita Esok Hari (Key Kuno), This Soul (Dojihatori),Choice (C Cord), Beri Waktu Seminggu (D Rinos), Cerpen (Gerbang),Peppermint Insect (70s Orgasm Club), I抣l See You (Vox), You Can抰 TakeMy Heart (Pegawai Negeri).
Tapitidak berarti kaset atau CD-nya hanya bisa diperoleh di jalurtradisional ala indie. Fast Forward Records mengedarkannya secaranasional dan dengan mudah bisa diperoleh di toko-toko kaset biasa.
"Justrukarya pemusik indie dibedakan dengan yang bukan indie dari carapemasarannya. Saya tidak tahu apakah yang dilakukan Fast ForwardRecords masih bisa dikatakan jalur indie atau bukan," kata seorangpetinggi perusahaan rekaman major label yang enggan disebutkan namanya.
FastForward Records berhasil mengedarkan rekaman grup indie Mocca sampai kemancanegara. "Betul, perbedaan antara karya musik indie dan non-indieadalah pemasarannya karena musiknya tidak berbeda. Kalau indiememainkan musik pop hingga metal grindcore, non-indie juga ada," kataJerry Bidara, label manager Buletin Records Indonesia.
Carapemilihan lagu yang dilakukan perusahaan rekaman indie label juga tidakberbeda dengan major label. Lagunya harus enak didengar dan kalaudipromosikan di radio atau di panggung harus bisa merebut perhatianpendengar dan penonton sebanyak mungkin.
"Kamimendukung semangat kebebasan berekspresi dan berkreasi yang diusungoleh para band indie dan pemusik-pemusik muda kreatif Indonesialainnya. Kami percaya bahwa kebebasan berekspresi dalam bermusik justrubisa memberikan napas segar pada industri musik Indonesia. Melalui LALights Indiefest 2006, kami ingin kreasi independen para talenta baruini bukan saja bisa dinikmati oleh publik yang lebih besar, tetapi jugamenjadi inspirasi bagi publik pendengarnya," ujar Natassa Portier daripanitia, sebagaimana dilansir situs web LA Lights Indiefest.
Beda tipis
Tetapi,menurut Jerry Bidara, sekarang antara indie dan non-indie bedanyatipis. "Beda-bedanya tipis," katanya. Kualitas musik indie menunjukkanbahwa mereka adalah pemusik yang kreatif. Mocca, band asal Bandung,atau Ten2Five, mengalunkan musik mereka yang romantis. Sementara Maliq& D扙ssentials menggebrak dengan jazznya. Superman is Dead dariBali dan PAS Band dengan musik rock. Tetapi disengaja atau tidak,akhirnya mereka berdamai juga dengan selera publik.
Perbedaanyang tipis, menurut Jerry, kelihatannya berlaku juga di A Mild LiveWanted. Anggota-anggota 9 finalis yang terpilih ternyata ada juga yangtadinya menyatakan dirinya pemusik indie. Tapi ketika ada kesempatanuntuk bisa melangkah lebih jauh melalui ajang kompetisi, seperti A MildLive Wanted, mereka membentuk grup yang sepenuhnya tidak lagi indie.
"Sayajuga pernah bergabung dengan grup indie. Ketika ada festival atau ajanglomba, seperti A Mild Live Wanted, saya bersama Andree (gitar), Yudith(gitar), Tito (drum), Wisnu (bas), dan Boy (kibor) membentuk grupCoin," kata Dheru, penyanyi grup Coin, finalis A Mild Wanted dariLampung setelah menyisihkan 191 grup dari Sumatera Selatan.
NarovaMorina Sinaga adalah penyanyi grup Jingga dari Pekanbaru. Satu-satunyacewek dari seluruh finalis yang akrab dipanggil Momo ini di sampingbergabung bersama Jingga juga sempat ikut band indie dalam sebuah albumkompilasi tahun 2006.
"Ya,hasilnya begitulah |
|
|
|
|
|
|
|
Yovie Orbitkan Marvells Jum'at, 18/05/2007 | [tr] [/tr] Sukses mengorbitkan Yovie and The Nuno,kini Yovie Widianto kembalimeluncurkan sebuah band baru bernama Marvells. Musisi asal Bandung itumengaku sangat antusias menggarap album untuk Marvells begitu melihat kemampuan personelnya.
JAKARTA (SINDO) 朣etelah mendengarkan demo kelompok anak muda asal Bandung itu, Yovie langsung tertarik menggarap album perdana mereka, Dari DasarDunia. Meski demikian,Yovie tak berani menjamin album anyar Marvells akan meledak dan laku di pasaran.
擲aya hanya bisa bertanggung jawab terhadap musikalitas Marvells. Mengenai penjualan album dan sisi komersial di luar wewenang saya. Ada pihak lain yang mengurusi hal itu, |
|
|
|
|
|
|
|
Float Band
Musik Indie Gado-Gado untuk Sebuah Film
Film "3 Hari untuk Selamanya"
Nicholas Saputra dan Ardinia Rasty beradu akting dalam film "3 Hari untuk Selamanya". Film ini diperkuat oleh soundtrack dari band Float yang memadukan berbagai unsur musik dan diproduksi oleh Trinity Records.
Biasanya, sebuah soundtrack digarap setelah tema film digarap, atau berbarengan seiring proses produksi sebuah film. Namun, hal tersebut justru dilanggar oleh Miles Films. Pentolan rumah produksi itu, Mira Lesmana dan Riri Riza, mendapatkan soundtrack film terbaru mereka sebelum tema film ditemukan.
Yang dimaksud adalah musik dari Float band, yang menjadi soundtrack film 3 Hari untuk Selamanya. Menurut Riri, materi dari band tersebut sampai di tangannya sebelum ide film muncul.
"Waktu kami mendengarkan materi musik mereka, kami langsung suka. Namun saat itu, kami belum punya rencana untuk membuat film. Karena itu, kala tema film 3 Hari untuk Selamanya datang, kami langsung teringat Float untuk mengisi soundtrack film ini," tutur Riri kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/5).
Tak seluruh lagu dalam album yang dikirim Float memenuhi kriteria untuk menjadi soundtrack film yang dibintangi Nicholas Saputra dan Ardinia Rasty itu. Beberapa terpaksa dimodifikasi agar sesuai dengan tema film. Seperti lagu Biasa, misalnya. Motor Float, Hitma Roni Simamora atau Meng, menciptakan lagu itu pada 1995 lalu. Namun, ia terpaksa memodifikasi lagu agar sesuai dengan jalan cerita film.
"Awalnya saya agak frustrasi untuk melakukan perubahan lirik sesuai dengan cerita film 3 Hari untuk Selamanya. Mungkin karena sejak awal saya tulis, lagu itu sudah nempel dengan liriknya. Sampai akhirnya saya menyimpulkan kuncinya adalah memilih kata-kata yang komposisi ritmenya sama dengan lirik aslinya. Kecuali itu, lirik baru harus sinkron dengan gambar di film tapi tetap terdengar familiar. Di luar dugaan, Mira Lesmana dan Riri Riza puas. Saya pun tak mengorbankan tema dasar lagu yang berada di lingkaran musik pop," jelas Meng.
Selain Biasa yang berubah menjadi 3 Hari untuk Selamanya, Meng juga memodifikasi lagu-lagu ciptaannya yang lain. Seperti Surrender, misalnya. Ia menambahkan satu bait lagi yang terinspirasi dari keseluruhan film ini. Meng mengaku, ia mencoba untuk merepresentasikan isi film lewat lirik-lirik lagu yang ditulisnya.
Karena itu, Riri dan Mira melibatkan Meng dan dua orang rekannya, W Benyamin alias Bontel (gitar) dan Raymond Agus Saputra alias Remon (bass), ke dalam proses produksi film. Artinya, mereka mengikuti perjalanan film sejak proses penulisan skenario, reading dan lainnya. Sehingga, tema dan roh dasar film bisa mereka jiwai, hingga menghasilkan karya yang tepat.
Dalam album soundtrack ini, terangkum sepuluh lagu yang menyuguhkan genre musik yang beragam. Maklum, ketiga personel Float menggemari musik-musik yang berbeda, mulai dari Sting, Bob Marley, Jim Morrison, Louis Armstrong, Sex Pistols hingga Fat Boy Slims. Tak heran jika ramuan musik gado-gado pun tersaji di sini. Simak saja tembang Stupido Ritmo yang terinspirasi dari lagu Two of Us karya pentolan the Beatles, John Lennon dan Paul McCartney. Lagu ini terkesan cool, groovy, santai dengan unsur musik dance terselip di dalamnya.
Kebalikannya hadir pada lagu Pulang yang hadir dalam bebunyian akustik, non elektrik. Begitu pula dengan The Prophecy yang mempertemukan progresi chord minor, permainan rhythm guitar bertempo cepat dengan penggalan ayat Wahyu Kepada Yohannes dari Kitab Injil.
Float band sendiri sudah memiliki penggemar setia yang loyal setelah melepas mini album yang dipasarkan secara indie pada 2000. Kreatifitas mereka lah yang membuat Mira dan Riri kepincut dan memutuskan untuk menggunakan karya mereka sebagai soundtrack 3 Hari untuk Selamanya. Film itu sendiri rencananya akan diputar di layar bioskop di Indonesia mulai 8 Juni mendatang.
|
|
|
|
|
|
|
|
Three Indonesian divas to perform for charity in KL
KUALALUMPUR (The Star\ANN): Popular Indonesian singers Kris Dayanti, RuthSahanaya and Titi DJ, known as the Divas", will be performing at theTerengganu Girl Guides Association Charity Night on May 26 to collectfunds for the construction of theassociation building.
Associationpresident Seri Ramlah Azizah Sultan Ismail Nasiruddin Shah said thecharity event at the Crowne Plaza Mutiara Hotel was also aimed atcollecting funds for children with chronic ailments and problematicyouths.
The Yang di-Pertuan Agong Mizan Zainal Abidin and Raja Permaisuri Agong Nur Zahirah will grace the event, according to Bernama news agency. (**)
[ Last edited by jf_pratama at 19-5-2007 07:50 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Ebiet: Revisi dan Retrospeksi
Album: Ebiet G Ade In Love
Artis: Ebiet G Ade
Produksi: Trinity Optima Production 2007
Album ini lengkapnya berjudul Ebiet G Ade In Love - 25th Anniversary. Album dibuat untuk memperingati 25 tahun perkawinan Ebiet dengan Yayuk Sugianto. Album memuat 24 lagu yang terdiri dari sebuah lagu baru Demikianlah Cinta. Lagu ini diciptakan khusus oleh Ebiet untuk pesta perak perkawinannya.
Ditampilkan juga dua lagu lama dengan aransemen baru, yaitu Nyanyian Rindu dan Camelia 3. Aransemen ketiga lagu tersebut digarap Anto Hoed. Selebihnya adalah lagu kondang Ebiet termasuk Camelia 1, 2, 3, dan 4, juga Elegi untuk Esok Pagi hingga Cinta di Kereta Biru Malam梚ni bisa melayani mereka yang ingin bernostalgia.
Ebiet terkesan lebih rileks dalam membawakan Nyanyian Rindu dan Camelia 3. Tata musik dari Anto juga lebih simpel dibandingkan dengan versi orisinal garapan Billy J Budiarjo. Ebiet melakukan semacam revisi atas lagu yang pernah ia bawakan sendiri. Ia mampu mengambil jarak dengan karyanya sendiri. Lagu tak terkesan di-baru-baru-kan meski itu versi baru.
Meski begitu, pendengar yang lebih akrab dengan versi lama lagu tersebut mungkin tidak akan terlalu kaget karena nuansa lama masih terasa kuat. Vokal Ebiet yang berkarakter khas menjadikan lagu-lagu tersebut seakan tak berubah.
"Ibarat nasi uduk yang dulu dibungkus daun, sekarang pakai styrofoam," seloroh Ebiet beribarat tentang lagu lama kemasan baru itu. |
|
|
|
|
|
|
|
Grupband populer asal Bandung, Kahitna, dalam waktu dekat akan meluncurkansitus internet terbaru yang bisa diakses oleh umum. Situs yang dibuatpara penggemar Kahitna itu bisa diakses di alamatwww.soulmatekahitna.com.
Menurut pendiridan penggerak Kahitna, Yovie Widianto (39), situs tersebut akan menjadiajang interaksi antara para penggemar Kahitna dengan para personel bandyang berangkat dari genre musik fusion itu.
"FansKahitna cukup signifikan jumlahnya. Selama ini dari jumlah e-mail yangmasuk saja, paling tidak ada sekitar 70.000 penggemar yang tersebar diEropa, Australia, dan Indonesia sendiri," ujar pencipta hampir seluruhlagu Kahitna ini.
Denganadanya interaksi langsung dengan para penggemar di situs tersebut,Yovie berharap bisa mendapat masukan berharga apabila Kahitna sedangmengerjakan lagu atau album baru. "Kami bisa ngetes respons penggemarterhadap lagu baru, baik dari sisi melodi atau liriknya," tambah Yovie.
Lalumengapa memakai nama "soulmate"? "Itu diambil dari judul album terbarukami yang diluncurkan tahun lalu. Kebetulan lagu berjudul Soulmate jugamenjadi ringback tone terlaris," papar musisi kelahiran Bandung, 21Januari 1968 ini. |
|
|
|
|
|
|
|
Persiapkan Album Baru yang Lebih "Nge-beat"
Nama Astrid Sartiasari alias Astrid sebenarnya bukan pendatang baru di belantika musik. Tahun 2005, pelantun Jadikan Aku yang Keduaini telah merilis album solo pertamanya. Namun Astrid justru dikenalsetelah menjadi "gadis yang kedua". Kini dia tengah mempersiapkan albumkeduanya.
"Nanti kita lihat saja, garapannya. Saya memang akan membuat albumlagi, Mudah-mudahan dapat lagu-lagu bagus seperti dulu," tuturnyaketika ditemui sesuai pentas di Semarang baru-baru ini.
Menurut Astrid, lagu Jadikan Aku yang Kedua termasuk dalam albumrepackage. Jadi kelak, ke depan, dia ingin membuat album solo.
Itulahsebabnya, belakangan ini, Astrid masih sibuk mengumpulkan materi untukalbum baru.
"Yang pasti, saya ingin lagu-lagu yang lebih ngebeat dan lebihmelodius. Tentu saja enak didengar dan catchy. Sekarang saya jugacoba-coba belajar menulis lagu," ujar gadis kelahiran 27 Januari 1982.
Astrid mengaku belum mendapatkan lagu-lagu yang pas untuk albumbarunya. Terutama lagu-lagu yang nge-beat. Untuk ke depan, Astridmeyakini, gaya beat yang riang lebih cocok untuk vokalnya. Di sisilain, gaya beat itu bisa membuat penonton ikut diajak bergoyang.Prinsipnya kalau penonton senang, dia juga senang.
"Harapannya, saya bisa eksis di dunia musik Indonesia. Paling tidak, saya bisa berkarier lebih baik lagi," tambahnya.
Sejak lagu Jadikan Aku yang Keduamenjadi hit, hampir semua stasiun radio memutar lagu itu. Nada-nadariang terdengar meskipun liriknya sungguh miris. Tetapi tidakdipungkiri, lagu itulah yang mengangkat pamor Astrid.
Tak heran, lagu tersebut juga dijuluki lagu "poligami" oleh banyakremaja termasuk penggemar Astrid. Berkat lagu itulah, nama Astridmelambung ke jajaran penyanyi laris. Konon penjualan album kompilasiCilapop II yang memuat Jadikan Aku yang Kedua melejit hingga ke angka 30 ribu kopi (Salah kutip kali ni ... ).
"Sebenarnya lagu ini kalau diceritakan adalah lagu sedih. Perempuanyadidua-in. Cuma mungkin aransemennya dibawakan lebih riang dan nge-beat. Liriknya pun gampang dipahami. Nada-nadanya mudah diikuti," ujar putri pasangan Ali Basjar dan Siti Kustijah ini.
Astrid meyakini kemungkinan-kemungkinan itulah yang menjadi lagu Jadikan Aku yang Kedua cepat populer. Liriknya pun terdengar menggoda. Hal itu masih ditambah lagi dengan isu poligami sejumlah tokoh yang mencuat.
"Setiap kali tampil, lagu itu pasti saya bawakan. Kalau tidak saya bisadilemparin. Kalau pengalaman pribadi jelas bukan. Cuma waktu saya showdi luar kota, banyak orang mengakui itulah pengalaman mereka," katanyasambil tertawa.
Meskipun berhasil sukses, Astrid mengaku tidak ingin mengalamipercintaan di lagu hit-nya itu. Kalau sekadar lagu, dia tidakkeberatan. Tetapi Astrid mengaku juga takut mengalami kisah poligamitersebut. Yang pasti, jika punya kekasih, dia tidak akan mau diduakan.
"Jangan sampai kehidupan si penyanyinya begitu dong. Kalau sekadarnyanyi aja tidak apa-apa. Kalau saya ingin jadi yang satu-satunya.Sebab, kalau ada yang pertama nanti ada yang kedua dan seterusnya.Kalau saya mencintai seseorang saya tidak ingin orang itu membagicintanya dengan orang lain," katanya menegaskan.
Sebelum dikenal banyak orang sukses, Astrid yang lulusan teknikindustri ini sebenarnya sering menyanyi. Sejak kecil, dia kerapdiikutkan beragam les seperti . piano, menari, baca puisi dan teater.Saat kuliah, Astrid sempat tampil sebagai penyanyi di kafe.
Dia bahkanmenjadi penyanyi tetap di Colors Cafe, Surabaya.
Dari kafe tersebut, jalan Astrid menuju Jakarta mulai terbuka. Contohsuaranya disodorkan ke Sony BMG. Nasib baik menyertainya, Sony BMGterpikat. Ia pun diajak bergabung. Sejak 2004, vokal Astrid masuk dalamalbum soundtrack dan sejumlah kompilasi. Antara lain : Ratu Cahaya(Soundtrack film Tusuk Jelangkung) (2004), 100 Persen (album kompilasiA Portrait of Yovie milik Yovie Widianto) (2004), Astrid (empat lagu dialbum debut ini jadi soundtrack film Mirror) (2005) , Soundtrack filmVina Bilang Cinta (2005), Cilapop II (album kompilasi festival CiptaLagu Pop) (2006) .
[ Last edited by jf_pratama at 22-5-2007 06:43 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Album Baru Peterpan
Yulia Dian
Jakarta,Pasca pecahnya Peterpan, kemunculan Ariel cs jadi tanda tanya. Setelah lebihbanyak diam, kini Peterpan segera merilis album. Sayang album tersebutterhalang oleh Ariel. Kok?
Jangan salah tanggap dulu. Rupanya halangan itu bertujuan positif untukkemajuan Peterpan. Pasalnya penggarapan album ini memakan waktu 8 bulan.Kendala terbesarnya ada pada Ariel sang vokalis.
"Halangannya sama lirik. Ariel ingin lirik yang benar-benar hatinya kenabanget. Ariel sama Lukman yang banyak bikin lirik, saking pengen cepat selesaisemua juga nimbrung tapi ya mereka ingin lirik yang terbaik," ujar Noey'Java Jive' produser album baru Peterpan ditemui detikhot baru-baru ini.
Menurut Noey ini adalah album paling lama yang pernah ditanganinya. Namun Peterpanmuncul dengan rasa optimis yang besar. Mereka merasa materi Peterpanbenar-benar matang.
Album baru yang bertajuk 'Hari yang Cerah...' itu akan rilis 26 Mei mendatangdi Bandung dan Malaysia. Proses penggarapannya sendiri bertempat di Bandung danJakarta. Rekaman dilakukan di Bandung sementara mastering dan mixingbertempat di Jakarta.
------
Note:
Album "Hari Yang Cerah" adalah album terakhir dari Peterpan. Setelah keluarnya album ini, Peterpan harus bubar atau jika tetap ingin eksis di dunia musik Indonesia .... ya harus ganti dengan nama baru.......
Video Clip album baru ini sudah selesai diproses .. dengan bintang tamu Dian Sasto .....
[ Last edited by jf_pratama at 22-5-2007 07:40 PM ] |
|
|
|
|
|
|
|
SCTV Music Award 2007
Kapanlagi.com- Penghargaan terhadap karya musik dan para musisi Indonesia akankembali digelar, Jum'at (25/5). Ajang SCTV Music Award 2007 adalahsebuah ajang bergengsi untuk para musisi di tanah air.
Dalam jumpapersnya yang digelar di Planet Hollywood, Stephanus Salim, selaku ketuapanitia SCTV Music Award mengatakan, ada 21 kategori yang diperebutkandalam ajang ini.
"SCTV Musik Award tahun ini berbeda dengan tahunlalu. Kami menghapus nominasi piala Achievement . Tetapi kamimemasukkan katagori musik religi," ucapnya.
Lanjut Step, dalam ajang ini ada yang menarik, yakni dalam kategori lagu dangdut yang memasukkan Inul Daratista dan Titi Kamal.
Meskipun Titi Kamal bukanlah seorang artis penyanyi, namun albumnya yang bertajuk Jablay sempat meledak dan terjual diatas 100 ribu keping.
"KategoriSCTV Musik Award mengakui pada penjualan album diatas rata-rata 100ribu. Album yang tidak laku, tidak dimasukkan, karena kriteria panitiasangat tinggi," jelasnya.
Sementara, pengamat musik Bens Leo mengatakan, ada fenomena menarik dalam ajang SCTV Musik Award 2007 yang patut diperhatikan, yakni kehadiran grup Ratu dan Peterpan.Walaupun mereka tak solid lagi alias telah terpecah, namun mereka masihmasuk dalam kategori. Karena, album mereka meledak dan minat masyarakatmasih tinggi.
"SCTV Musik Award berbeda dengan AMI. SCTVdinilai melalui polling SMS, sementara AMI dari panitia. Bedanya sangatjauh, jadi tergantung masyarakat yang menilai," pungkasnya. (kl/iin) |
|
|
|
|
|
|
|
Rabu, 23 Mei 2007,
Peterpan Launching di Dua Negara
JAKARTA- Dengan formasi empat personel tersisa, grup band Peterpan akhirnyamerilis album baru. Ariel (vokal), Lukman (gitar), Uki (gitar), danReza (drum) itu merilis album berjudul Hari yang Cerah... di BackstageCafe, Jakarta, kemarin.
Launching terbuka akan dilakukan di duanegara pada 26 Mei 2007. Tepat pukul 00.00 waktu setempat, Ariel dankawan-kawan akan manggung di Ruums, Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah itumereka langsung terbang ke Indonesia. Dua puluh jam kemudian, tepatnyapukul 22.00, mereka mengadakan konser launching di Monumen PerjuanganGazebo, Bandung. Sebelumnya, salah satu hit dari album itu, MenghapusJejakmu, telah diputar serentak di 200 stasiun radio di Indonesia danMalaysia.
"Konser di Bandung nanti juga disiarkan secaralangsung oleh enam stasiun TV di Indonesia," kata Indrawati Widjayayang akrab disapa ibu Acin, pemimpin Musica Studio, label yang menaungiPeterpan.
Hari yang Cerah... merupakan album yang tertunda.Peterpan terakhir merilis album Alexandria dua tahun lalu. "Kamiterlambat 10 bulan sejak break tahun lalu," jelas Ariel.
Ketikaitu, para personel Peterpan mengaku butu* istirahat. Rencana awal,istirahat itu hanya butu* waktu tiga bulan untuk kemudian konsentrasimenggarap album. "Tapi, kemudian ada banyak masalah. Salah satunya, adapersonel yang keluar (Andika dan Indra, Red). Akhirnya, ada masalahjuga di pembuatan lirik dan aransemen ulang lagu yang sudah ada," kisahvokalis bersuara berat itu.
Penggarapan album dimulai pada bulanpuasa tahun lalu dan baru selesai enam bulan kemudian. "Tapi, kaminggak terlalu intens masuk studio. Jadi, hari pengerjaannya itulompat-lompat," tambah Uki.
Menghadapi persaingan denganmunculnya beberapa grup band baru yang berkualitas, Peterpan mengakutetap optimistis. Hanya, tidak bisa berkata yakin. "Mesti jalani saja.Apa pun yang terjadi, jalani saja. Band sekarang kan bagus-bagus. Tapi,musik kami beda. Aransemen juga lebih berwarna dengan formasi kami yangsekarang berbeda," ungkap Ariel.
Ariel menambahkan, secaramusikalitas, Peterpan saat ini lebih berwarna dan lebih ceria. Begitupun pada lirik. Ariel yang membuat mayoritas lirik lagu berjuang untukmencari kata-kata dan makna baru. "Kami khawatir ada pengulangan darialbum sebelumnya," ujarnya.
Sejak album pertama, Peterpan belumpernah berkolaborasi dengan musisi mana pun. Menurut Uki, hal itudilakukan untuk memperlihatkan keutuhan Peterpan tanpa ada campurtangan pihak lain. "Kami juga menghindari anggapan bahwa Peterpan sudahtidak mampu lagi makanya menggaet musisi lain. Kami nggak mau begitu.Kami ingin tunjukkan Peterpan-nya dulu," tambah Ariel.
Begitupun dengan lirik berbahasa Inggris. Peterpan tidak pernah menyanyikanlagu berbahasa asing sejak awal karirnya hingga album ketiga kali ini.Alasannya? "Nggak bisa bahasa Inggris. Hehehe.. bohong-bohong. Maafbercanda. Kami punya satu lagu bahasa Inggris. Tadinya mau dipasang dialbum ini, tapi karena kami lagi formasi baru begini, jadi nggak maumacam-macam dulu. Nanti saja biar nggak setengah-setengah," ujar Ariel.
Ketika Andika dan Indra keluar, nama Peterpan sempatdiperdebatkan. Andika mengaku sebagai pemilik nama itu karena merasasebagai pencetus ide pada awal pembentukannya.
Menanggapi halitu, Ariel mengatakan bahwa sebenarnya nama Peterpan tidak pernahdiperebutkan. Hanya, sempat ditawarkan untuk diganti. "Kami tawariAndika dan Indra untuk memakai nama itu. Konsekuensinya, selesaikankontraknya dengan Musica. Sebab, nama Peterpan harus tetap ada," ujarAriel.
Peterpan memang masih terikat kontrak dengan Musica untukmenyelesaikan dua album lagi terhitung album Hari yang Cerah.... Akantetapi, Andika dan Indra tidak menyanggupinya. "Akhirnya, kami yangmenanggung beban itu," terang Ariel.
Setelah kontrak usai,lanjut Ariel, bisa jadi nama Peterpan hilang jika masihdipermasalahkan. Sebab, setelah itu tidak ada pertanggungjawaban kepihak mana pun. "Mungkin akan ada penghapusan nama Peterpan," terusnya.
Dibalik itu, segala masalah yang menimpa, ada hikmah yang didapat.Menurut Uki, sekarang Peterpan telah berubah menjadi grup band yangmengusung kebersamaan. "Di album ini semua lebih kreatif. Kami selalumasuk studio terus berdiskusi bersama untuk mengerjakan musiknya,"tandasnya. (gen) |
|
|
|
|
|
|
|
Kamis, 24 Mei 2007
SCTV Gelar Music Awards 2007
Penghargan khusus diberikan kepada almarhum Chrisye
SCTV kembali menghajat pesta musik tahunannya. Pesta yang diberi tajuk SCTV Music Awards 2007ini dihiasi oleh persaingan 21 album musik yang memiliki penjualanrata-rata di atas 100 ribu keping. Di antara sederet musisi itumenyelip Samsons dan Nidji yang tahun lalu tidak masuk daftar nominemeski sebelum malam puncak acara keduanya telah melampaui penjualan diatas 100 ribu keping.
''Untuk konsep tahun ini kami mengambil tema kembali ke sekolah. Karena pada tahun ini SCTV telah berusia 17 tahun atau diibaratkan seusia dengan anak-anak SMU,'' kata Stephanus Salim, ketua Panitia SCTV Music Awards 2007 di Jakarta.
Stephanusmengatakan gelaran puncak acara dijadwalkan pada Jumat (25/5), pukul21.00 WIB. ''Acara ini disiarkan secara langsung dari JakartaConvention Center dengan menampilkan beberapa musisi muda seperti Ungu,Nidji, Letto, dan Gita Gutawa,'' katanya.
Sementara itu terkait dengan konsep back to school,kata Stephanus, program ini bakal hadir layaknya sebuah pentas seniSMU. ''Di sana akan penuh dengan keceriaan dan eksplorasi kreatifitas.Selain itu lagi kami juga akan melibatkan beberapa pelajar SMU untukmenampilkan realitas sesungguhnya pada panggung penghargaan musik SCTV kali ini.''
Tujuh kategori
Dalam perhelatan tahun ini, SCTV Music Awardsbakal melombakan tujuh kategori. Ke tujuh kategori yang diperebutkanadalah pop solo paling ngetop, pop rock duo/group paling ngetop, albumreligi paling ngetop, album dangdut paling ngetop, album pendatang barupaling ngetop, lagu paling ngetop, dan video clip paling ngetop.
Dari daftar nominasi album pop solo, di dalamnya bercokol Ari Lasso dengan lagu 'Seandainya' dari album Selalu Ada, Audy Feat Nindy ('Untuk Sahabat' dari album 23-03), dan Bunga Citra Lestari ('Cinta Pertama' dari album Cinta Pertama).
Sedangkandari album pop rock duo/grup, artis yang hadir dalam persaingan adalahAda Band, Letto, Nidji, Samsons, dan Ungu. Selanjutnya dari albumreligi menghiasi persaingan di antaranya Gigi, Opick, Radja, dan Ungu.Sementara untuk album pendatang baru, Samsons, Nidji, dan Letto bakalbersaing dengan Acha dan Irwansyah serta Bunga Citra Lestari.
Selain persaingan dari pentas musik pop, SCTVmemberikan juga penghargaan kepada album dangdut. Namun, untukpersaingan di kelompok ini hanya ada dua artis saja yang masuk dalamdaftar nominator, yakni Inul Daratista dan Titi Kamal.
Popularitas
Stephanus mengatakan, nominasi penyanyi dan lagu-lagu tersebut dipilihberdasarkan kriteria popularitas dan penjualan album yang meledaksepanjang tahun 2006. Kriteria tersebut merupakan keputusan mutlak daripanitia.
Setelahpenetapan daftar nomine, kemudian para pemirsa memberikan suara dengancara mengirim SMS. Pesan yang masuk melalui telepon genggam itu adalahpesan dalam rentang periode 10 Februari - pertengahan 6 April 2007.Dari periode itu tercatat ada sekitar 871.680 SMS pemirsa yang telahmengirimkan unggulannya melalui layanan pesan singkat dengan sistemsatu nomor HP satu suara. ''Nah, yang mendapatkan suara paling banyakdari pemirsa itulah yang paling ngetop,'' kata Stephanus yang jugadirektur SCTV.
Stephanusmengakui jumlah pengirim SMS pada tahun ini memang mengalami penurunandibanding tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya, kata dia, selalu mampumenembus angka satu juta pengirim SMS. Namun sayang dia tidakmenjelaskan secara rinci penyebab menurunnya jumlah SMS pemirsatersebut.
Sementara itu pengamat musik, Bens Leo, selaku penasehat SCTV Music Awards, mengatakan tahun ini pihaknya tidak memberikan penghargaan longlife achievement. ''Ini adalah yang kali pertama sejak ajang ini dilaksanakan,'' kata dia.
Lantas sebagai pengganti anugerah tersebut, pihak SCTV akan tetap memberikan penghargaan khusus. Penghargaan direncanakan diberikan kepada penyanyi legendaris almarhum, Chrisye. |
|
|
|
|
|
|
|
Idealisme Cindy Bernadette dalam Wish No 1
Rabu, 23/05/2007
Meski sudah melanglang hingga negeri Paman Sam bersama sebuah band R 抧B dan telah meluncurkan satu album, nama Cindy Bernadette belum begitusanter terdengar di belantika musik Tanah Air.
JAKARTA(SINDO) 朥ntuk menunjukkan keseriusan danmengibarkan namanya, penyanyi kelahiran Bandung 22 Januari 1978 itukembali meluncurkan album keduanya, Cindy Bernadette,Wish No 1.
Sebenarnya,Cindy bukanlah pendatang baru di dunia tarik suara. Pada Desember 2005,dia sudah merilis album perdananya, Aku Sahabatmu yang Mencintaimu.Pada album perdananya itu, Cindy menggandeng Rio Febrian dan GlennFredly. Dalam album tersebut, Cindy pun sempat membawakan lagu KatakanCinta bersama The Groove pada album yang dirilis oleh Sony BMG.
Bahkan,sebagian orang sempat mengira kalau Cindy merupakan vokalis baru TheGroove. Meski demikian, Cindy mengaku pada album perdananya ituterkesan memaksakan.
拻Idealisme saya tidakterlalu tereksplorasi dan kurang menonjolkan karakter asli saya.Adasisi yang belum terlepas ketika menggarap album itu. Maka itu, sayamemberanikan diri untuk lepas dari SonyBMG dan membuat indie labelX-Records, |
|
|
|
|
|
|
|
Interview dengan Eross Chandra (1 of 2)
Oleh : Diaz Ramadhan
Meskipun sudah hampir 5 tahun tinggal di Yogya, namun justru baru kali ini saya berkesempatan mewawancarai tokoh yang paling tersohor imagenya sebagai gitaris Yogya. Siapa lagi kalau bukan Eross Chandra. Gitaris sekaligus frontman dari band sejuta copy Sheila On 7 yang juga meruapakan seorang pencipta lagu handal di negeri ini.
Wawancara ini dilakukan di studio pribadi Eross di kawasan Sleman - Yogyakarta.
Halo mas Eross, dengar-dengar sekarang lagi ada project baru ya? Terus Sheila On 7 nya gimana?
Sheila tetep jalan. Jadi project baru ini aku kerjain kalo Sheila lagi nggak ada kegiatan. Aku sama anak-anak Jagostu (band barunya Eross -red) juga udah bilang kalau project ini kita jalanin jika masing-masing dari kita sedang tidak ada project di band utama masing-masing.
Siapa saja yang terlibat dalam project ini?
Kalau drumernya tetep pake drumer Sheila On 7, Brian. Trus ada Helmi (Zen / Dream Band 2) di vocal. Kemudian bassistnya namanya Alam, nama bandnya Mondayz sama Candles.
Selain SO7 dan Jagostu, ada project lainnya? Mungkin sebagai produser dari band-band indie misalnya?
Kalau untuk band-band aku sih cukup SO7 dan Jagostu saja. Mungkin habis ini aku mau ngumpulin penyanyi solo.
Mau mengorbitkan penyanyi solo maksudnya?
Yah.... banyak lagu-lagu yang versi pop yang nggak bisa dimasukin ke 2 band itu. Kalau di Sheila mungkin lagu-lagu tersebut terlalu ngepop, kalau di Jagostu apalagi.....
Kalau Jagostu sendiri konsepnya bagaimana?
Jagostu itu 'mostly' lagu-lagunya Garage. Beat-beat disco banyak juga cuman musiknya garage gitu.
Dari sudut pandang gitaris, apa bedanya Eross di Sheila dengan Eross di Jagostu?
Kalau di Jagostu soundnya lebih pake combo. Kalau di Sheila soundnya pake head-cabinet yang soundnya tebal gitu. Di Jagostu soundnya lebih ke mid british gitu deh.
Dengar-dengar beberapa lagunya Sheila lagi dilombakan di sebuah festival komik ya? Bisa diceritain nggak?
Oh iya ya.... tapi kalau untuk itu orang management yang lebih tau ha..ha..ha...
Click for larger version Ngomong-ngomong, Jagostu ini konsep band yang dimiliki bersama seperti Sheila misalnya atau konsep solo dengan band seperti Andra & The Backbone?
Ya, ini sebenernya solo albumku cuma aku kasih nama Jagostu. Dan orang-orangnya disitu tetep dapet royalti dari apa yang sudah mereka kerjakan.
Jagostu ini sendiri apa sih artinya?
Nggak ada. Aku cuman ngasal aja ngasih nama Jagostu. Nantilah artinya bisa dicari sendiri ha..ha..ha..
Sudah sampai mana project ini berjalan?
Senin besok sudah mastering. Yah kalau tidak ada halangan... nggak tau deh kapan mau ngeluarinnya, tapi cover sedang dalam pengerjaan, dan untuk peoduksi lagu-lagunya sudah selesai semua. Tanggal 11 lah paling......
Sudah dapat label mana?
Label Sony lagi. Jadi karena aku di 'publish' Sony jadi yang pertama aku tawarin Sony. Kebetulan mereka tertarik jadi ya udah, nggak ke label lain.
Berapa lama sih proses produksi album ini, mulai dari perekrutan personel sampai saat ini?
Lama tuh, ada sekitar 6 bulan. Itu karena kalau pas lagi tur sama Sheila jadi Jagostu nya nggak jalan. Itu yang bikin lama. Sebenernya kalo dihitung intensitasnya ya sekitar 2 bulan lah paling lama. Cuma lamanya karena seminggu kadang aku ada dirumah cuma 2 hari, itu yang bikin lama.
Apakah ada rencana mau membawa Jagostu menjadi band sejuta copy lagi?
Yang jelas ini genrenya beda lagi. Frekwensinya beda sama band-band kayak Sheila, Peterpan, atau Nidji. Jadi disini mainnya lebih mengutamakan apa yang sekiranya itu tidak bisa dilakukan band-band seperti itu. Jadi seperti liriknya yang ngomongin tentang pak polisi. Kan kalau band-band kayak Sheila, Nidji, Peterpan, mungkin kalau mereka bikin lagu begitu bukan sepantasnya juga. Fansnya juga kalau dengar pasti bilang "ngapain sih mereka ngomongin kayak gini?"
Dulu band-band Malaysia sukses besar "menjajah" Indonesia dengan Search, UKS, Sheila Majid, Siti Nurhaliza, dll. Namun akhir-akhir ini kita melihat sekarang malah musisi-musisi Indonesia yang rajin "menginvasi" Malaysia.... seperti Sheila On 7, Ungu, Padi, Inul, dan yang terakhir ini baru saja 3 Diva menggelar konser disana. Apa pendapat Eross mengenai fenomena ini?
Awal-awal waktu Sheila On 7 dulu aku gak pernah kepikiran seperti itu. Kalau waktu kecil dulu aku inget di Indonesia ada musik dari Malaysia. Sedangkan di Indonesia musik yang berkembang itu yang seperti God Bless dan Slank. Cuma mereka (Slank & God Bless -red) mungkin sulit beradaptasi sama kultur mereka yang di Malaysia. Mungkin itu yang bikin mereka (Slank dan God Bless -red) sulit masuk kesana. Karena kalau musiknya God Bless dan Slank itu sangat mengakar di kebudayaan Indonesia sekali. Habis itu eranya berubah ada KLA Project dan Dewa, musik mereka benar-benar pop universal, cuma kenapa musik mereka nggak bisa diterima di Malaysia mungkin trendnya disana masih slow rock Malaysia gitu, dan bisa juga karena musiknya KLA Project dan Dewa sama sekali tidak seperti itu. Mungkin sekarang orang-orang Malaysia sudah jenuh, trus mereka cari sesuatu yang lain, dan mungkin waktu itu pas yang datang pertama kali Sheila On 7. Jadi kita bawa pop yang lebih segar dan baru buat mereka meskipun sebenarnya apa yang dimainkan oleh Sheila itu kan udah dimainkan juga sama KLA Project dan Dewa... maksudnya akarnya masih sama..... bahkan sama Koes Plus pun nggak beda jauh. Cuma ya aku pikir Malaysia butu* proses buat menerima itu, dan mungkin baru sekarang ini mereka terbuka pikirannya... ternyata menjenuhkan juga memainkan musik seperti itu (slow rock melayu -red)...
Tahun 2000 konser Sheila pernah memakan korban meninggal di Lampung.... lalu beberapa tahun kemudian hal itu terjadi di konsernya Gigi..... dan kini kejadian seperti itu menimpa band Ungu di Semarang..... kira-kira apa pendapat Eross tentang hal ini?
Wah... itu susah memulainya darimana..... yang bikin aku heran, kenapa banyak pihak yang nggak belajar dari itu? Kejadiannya sampai bertubi-tubi. Seperti yang mas Arman (Maulana -red) bilang olahraga itu di Indonesia diberi fasilitas. Padahal cuma beberapa cabang olahraga saja yang bisa membawa nama Indonesia keluar seperti bulutangkis. Kalau kemudian banyak lapangan bulutangkis ya itu OK lah karena memang di support dan hasilnya memang ada. Kalau musik Indonesia aku pikir dari pemerintah itu dukungannya sangat sedikit. Apalagi seperti yang kita ketahui bahwa musik itu bisa jadi industri yang dijual dan itu memberi masukan juga buat pemerintah Indonesia juga kan sebenernya. Apalagi musik Indonesia bisa ke Brunei, Malaysia, pokoknya rumpun melayu musik Indonesia masih bisa.
Harusnya diberi fasilitas dan perhatian khusus oleh pemerintah. Sebagai contoh bikinlah gedung konser di setiap propinsi yang benar-benar untuk konser.... mungkin pintu masuknya dibuat enak.... didalam ruangan dikasih AC.... aku pikir nggak susah juga kalau pemerintah mau fokus kesitu. Karena kalau dilihat memang bisa dikatakan di Indonesia yang industrinya stabil terus ya industri musik. Mau bagaimanapun ekonominya Indonesia morat-marit tapi industri musik tetep bagus, konser-konser tetep rame. Sebenernya aset juga buat negara. Jadi kalau pemerintah mau membuka wawasan lagi bahwa disitu ada aset yang belum tergali dari dunia entertain, harus disediakan tempat yang lebih aman juga buat penontonnya. Kalau tempatnya itu bener, aku yakin penontonnya nggak akan buru-buru mau masuk dan tradisi rusuh itu bisa dirubah. Moga-moga aja belum terlambat... di setiap daerah diberi gedung pertunjukan khusus, karena itu aset juga buat negara nantinya.
Sekarang ini musik dangdut makin mewabah..... apakah Eross kelak ingin terjun ke dunia dangdut seperti Ahmad Albar dulu juga pernah terjun kesana?
Kalau dangdut itu bisa dibilang musik rakyat di Indonesia yang sudah sangat mengakar. Aku kalau terinspirasi pasti ada, entah mungkin beatnya atau apanya.... karena dari kecil sudah terbiasa dengar dangdut itu dimana-mana ada. Cuma kalau untuk bikin project musik dangdut itu sampai sekarang belum kepikiran. Bukan karena aku benci atau gimana, tapi karena memang soulnya nggak ada disitu. Karena aku dari kecil denger musik dangdut cuma sepintas aja, jadi mungkin pengaruhnya sangat sedikit, lebih banyak dapet pengaruh dari musik popnya.
[ Last edited by jf_pratama at 25-5-2007 11:41 AM ] |
|
|
|
|
|
|
|
Kabarnya Eross main film.... gimana sih koq bisa main film?
Oh itu... hehehe, sebenernya itu aku nggak mau, tapi yang bikin film temen SMA ku. Dan dia ngasih jaminan lawan mainnya cantik dan kata-katanya sedikit. Ya OK lah, kenapa nggak... sebenernya itu cuma film indie aja... iseng aja.....
Beberapa waktu lalu sempat ada kejadian sebagian besar insan perfilman mengembalikan Piala Citra yang mereka dapatkan yang disulut oleh menangnya film Ekskul sebagai Film Terbaik. Seandainya Eross meraih penghargaan dalam piala citra misalnya sebagai aktor pendukung terbaik atau pencipta theme song terbaik..... apakah kamu juga akan ikut mengembalikan piala seperti yang dilakukan oleh teman-teman perfilman beberapa bulan lalu?
Jelas kelihatannya hehehe..... Karena aku sudah lihat sendiri theme song di Ekskul itu dan ceritanya seperti apa.... Jadi gawat juga ya kalau yang seperti ini menang, buat apa ya... malu-maluin aja....
Sejak kapan memutuskan untuk jadi gitaris profesional?
Sebenernya sampai sekarang belum saya putuskan hehehe..... Bisa saja suatu saat nanti saya jadi bisnisman he.. he.. he...
Atau mungkin bisa jadi juragan tanah ya nantinya?
Hehehe.... Ya main gitar kan berangkat dari hobi. Jadi aku ga pernah memutuskan mau jadi gitaris profesional atau gimana. Karena menghasilkan atau tidak aku akan tetap main gitar, apapun itu. Karena main gitar dan bikin lagu itu sudah suatu kebutu*an. Jadi sekarang ini saya belum memutuskan untuk bekerja disitu. Selama ini kerjaan yang saya lakukan karena hobi juga.
Punya berapa koleksi gitar sekarang?
30-an paling..... nggak tau juga ya, sudah lama nggak ngitung hehehe.....
Apa semuanya itu untuk dipake main di panggung dan rekaman atau hanya untuk investasi?
Investasi ada..., karena suka juga ada, kalau manggung sih biasanya bawa yang dari sponsor saja. Siapa yang mau sponsorin di album ini ya aku bawa tour.
Kemudian sekarang kan pake SP Guitars Pejantan Tangguh.... apa bedanya gitar tsb dengan telecaster yang sering kamu pake?
Kalau SP mungkin penggabungan dari banyak gitar yah.... kan aku sudah banyak nyobain gitar mulai dari telecaster, Les Paul, dan lain-lain. Pokoknya hampir semua gitar udah kucoba. Masing-masing punya kekurangan dan kelebihan. Jadi di SP ini semuanya kucoba gabungin. Jadi itu bisa mewakili setiap gitar itu. Mungkin kalau di Fender menang bright sama crunchnya, kalau di Gibson menang tebalnya. Ya udah, jadi tinggal digabungin aja gimana caranya bisa crunch dan bisa tebal.... sesimple itu. Cuma itu risetnya lama juga.... jadi pas gitar prototype ke-5nya yang baru bener-bener bisa mewakili tebal, bright, dan crunch sesuai yang aku mau.
Eet Sjahranie dikenal akan soundnya yang gahar, dan itu yang menjadi ciri khasnya sampai dia disegani oleh gitaris yang lebih senior, seangkatan, hingga yang lebih muda. Kira-kira apa yang diinginkan Eross sebagai ciri khas?
Wah... apa ya? Hmmm.... baik hati aja deh. Ha ha ha ha...... Dulu waktu kecil gak pernah bermimpi jadi seperti Joe Satriani atau Steve Vai yang main gitar hero. Aku lebih suka jadi secondman, maksudnya disitu ada vocalis dan waktunya vocalis jeda disitulah waktunya gitaris berperan. Jadi gitaris yang porsinya di band. Jadi memang kalau untuk jadi gitar hero dari dulu memang belum pernah kepikiran.
Sebagai gitaris asal Yogya, apakah Eross menilai bahwa harus pindah ke Jakarta bila ingin sukses besar? Bagaimana tips agar bisa sukses sebagai gitaris profesional di Yogya tanpa perlu hijrah ke ibukota?
Tergantung ya...... Tiap orang punya cita-cita sendiri. Maksudnya konsep dia nanti akan seperti apa.... kalo dari pertama Sheila On 7 kan konsepnya ngeband bareng kita bawa satu nama. Jadi kalo bareng-bareng kita nggak apa tinggal dimana aja tapi satu tempat dan nggak perlu di Jakarta. Tapi kalo dia session player... dimana dia cuma bawa gitar dan dia pengen main gitar di suatu band atau disuatu kelompok gitu mau gak mau dia harus ke Jakarta. Karena orang-orang yang membutu*kan gitaris lebih banyak disana, dia bisa jadi additional, session player, dll. Tapi kalau di Yogya, gitaris cuma sebagai pemain band mungkin ya kebanyakan. Jadi kalau bandnya nggak jalan, dia nggak jalan juga. Aku berani tinggal di Yogya karena Sheila On 7 itu jalan, jadi aku nggak perlu ke Jakarta.
Banyak band-band baru bermunculan sekarang seperti Samsons, Nidji, Letto, dll. Siapakah gitaris favorit Eross dari band yang baru muncul?
Hmmm.... aku suka isiannya Lukman Peterpan. Dia isiannya penting, bisa ngasih nuansa. Dan aku pernah juga denger demo mereka sebelum ada vocalnya si Ariel masuk. Ternyata memang cirinya di gitarnya Lukman ini... cara dia ngisi, pendekatan ke lagunya itu ngasih nuansa. Kalau band-band lainnya mungkin masih butu* waktu lagi untuk bener-bener memaksimalkan dia sebagai gitaris. Tapi kalau si Lukman aku pikir sih dia benar-benar sudah matang.
Tahun 2006 lalu Eross menggaet gitaris cewek, Prisa, yang juga salah satu anggota Gitaris.com, sebagai vocalis + additional gitaris untuk promo tour album 507. Gimana sih awal kenalnya dan kenapa memilih Prisa?
Awal kenalnya dari jualan gitar dan dibeli sama Mayzan. Dari situ Mayzan ngenalin...... Waktu itu aku nggak tahu Prisa main gitar sebelum dikenalin. Kita juga sempet hang out bareng dan aku lihat dia main akustiknya, dan kebetulan waktu itu kan awal-awalnya Sakti keluar. Kelihatannya memang kita butu* additional gitar akustik nih, kebetulan Prisa juga projectnya belum ada yang mesti cepet-cepet dan bandnya juga masih vakum.... ya..... kenapa nggak?
Apakah munculnya gitaris-gitaris muda wanita ini menandai akan bangkitnya trend guitar hero lagi di Indonesia?
Hmmm... kayaknya sih iya. Dengan diadainnya beberapa event gitaris kemarin juga seperti Trisum, 5 Gitar Master, dan Konser 1000 Gitar itu sebenernya juga sudah.... era musik alternative yang nggak mementingkan lead sudah bergeser lagi. Jadi interlude gitar sekarang sudah mulai jadi bagian yang penting lagi.
Ada tips-tips untuk gitaris-gitaris muda supaya bisa lebih sukses di pasar?
Kalau kita bicara pasar dalam arti industri musik Indonesia / masyarakat Indonesia secara luas. Pertama sih harus kuat di lagu dulu. Kalau lagunya kuat maka kamu harus menguatkan lagi dengan isian gitar kamu. Baru setelah itu kamu akan dikenal sebagai pemain gitar disitu. Jangan cuma ngisi-ngisi aja tanpa ada sesuatu yang bikin orang nengok ke gitar itu. Jadi intinya kalau memang mau dikenal luas di Indonesia harus berangkat dari lagu yang kuat, kemudian kamu harus memposisikan diri kamu sebagai gitaris yang bisa membuat lagu itu lebih kuat lagi dengan gitar kamu.
Beberapa tahun lalu kan sempat ramai terdengar bahwa akan diterapkan Undang-Undang Hak Cipta. Gimana sih pandangan Eross tentang hal itu? misalnya seperti mp3 bajakan dll.
Oh.... itu saya sih pesimis.. maksudnya kalau sampai bisa hilang ya... ada apa dengan dunia kalau bisa hilang... hehehe..... Ya kalau aku sih hidup cuma tinggal hidup.... di jalanin aja.... Cuma kalau aku berpikir sih mungkin salah satu solusinya gimana caranya bajakan itu bisa jadi legal. Mungkin ada (rekaman) kelas A dan kelas B caranya seperti itu. Kalau mau memberantas bajakan sampai bener-bener bisa hilang..... wah itu harus benerin ekonomi dulu secara keseluruhan dunia. Maksudnya Indonesia jadi banyak pembajakan kan karena faktor ekonomi juga. Kalau negaranya sudah benar, masyarakatnya hidup sudah selayaknya... mereka kan wawasannya akan luas, hidupnya tenang, lebih sering baca, dan dari situ mereka akan lebih bisa menghargai karya orang. Tapi kalau masih banyak demo harga beras mahal ya.... jangan berharap itu akan hilang. Jadi ya dijalanin aja. Solusi dari saya ya gimana caranya supaya yang bajakan itu bisa jadi legal.
Mungkin seperti nada sambung pribadi
Wah kalau itu sih masih rancu juga.... maksudnya presentasi sebenernya berapa sih yang harus didapet sama si artis dan perusahaan. Karena mereka kan gak ngeluarin duit lagi tapi sharenya tetep aja gede. Kan mereka cuma tinggal motong dari master. Sedangkan master itu cari balik modalnya itu dari jualan kaset. Jadi begitu udah balik modal dan dapet untung...... udah kan mereka udah punya master... buat apalagi mereka motong banyak dari situ.....
Begitu kira-kira...... ada lagi?
Hmm.... kayaknya cukup sampai segini dulu deh interviewnya..... makasih banyak bro...
OK.... sama-sama...
Selesai interview saya kemudian berani menyimpulkan bahwa interview dengan Eross kali ini adalah interview terbaik yang pernah saya lakukan. Dia mampu menjawab semua pertanyaan saya dengan sangat memuaskan. Eross saya nilai merupakan seorang gitaris yang sangat peka terhadap hal-hal yang aktual. Sama sekali tidak tertangkap kesan 'sok ngartis'. Dia sangat 'Jogja Banget'. Maka tak heran apabila salah satu mantan personel Trio Kwek-Kwek bisa jatuh ke pelukannya...... sialll!!! hehehe...
Setelah interview, Eross memperdengarkan sejumlah lagu-lagu Jagostu kepada saya. Yang menarik, ada satu lagu Jagostu yang menampilkan permainan gitar dari Baron dan Totok Tewel. GILEEE!!!! Saya benar-benar sangat berharap bahwa lagu ini agar dijadikan single pertama dan dibuatkan video klipnya. Pasti seru abis!!! |
|
|
|
|
|
|
|
International Young Creative Entrepreneur of the Year (IYCEY) Music Award 2007 from British Council
Suara yang timbul dari gelak tawa serta gagasan-gagasan cemerlang sungguh merupakan alunan musik yang Indah.
Dari cerita perang terhadap pambajakan hingga model bisnis terkini, kesepuluh finalis memukau juri-juri IYCEY Music Award 2007 |
|
|
|
|
|
|
|
Musik Dangdut Rambah Amerika
Musik dangdut mulai merambah Amerika Serikat. Lewat program bertajuk Dangdut In Amerika,yang diprakarsai NSR Productions di Amerika Serikat, diharapkan musikdangdut akan segera populer di kalangan warga Amerika Serikat.
Menurut Presiden NSR Productions, Rissa Asnan, program Dangdut InAmerika adalah sebuah program musik yang dibawakan oleh warga Amerikamelalui audisi publik Amerika dan pelatihan yang dilakukan di AmerikaSerikat.
Rissa menjelaskan, selain bertujuan memperkenalkan dan mempopulerkandangdut di Amerika, program ini juga ditujukan sebagai ajang pertukaranseni dan budaya antara Indonesia dan Amerika.
"Harapan saya suatu hari kelak musik dangdut dapat diterima masyarakatAmerika, seperti halnya musik rap, jazz, country, alternative, blues,dan metal asal Amerika yang dapat diterima oleh bangsa kita," kataRissa di Jakarta, Kamis (24/5).
Menurut Rissa, program Dangdut In Amerika ini merupakan pilot projectdari program NSR dalam mempopulerkan musik dangdut di Amerika. Dinegeri Paman Sam tersebut, acara ini telah diliput oleh berbagai mediamassa, termasuk Voice Of Amerika (VOA) dan disiarkan di public broadcast di Amerika Serikat.
"Musik dangdut di Amerika saat ini masih belum dikenal secara luas.Meski demikian, kemunculan program ini di sana telah mendapat perhatianyang cukup besar dari warga Amerika," ungkap warga Indonesia yangmenetap di Amerika sejak tahun 1989 ini.
Rissa mengatakan, pada audisi pertama yang diselenggarakan pada tanggal16, 17, 23 dan 24 Februari 2007, acara ini telah diikuti oleh sekitar50 orang peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Amerika Serikat,seperti New Jersey, Philadelphia, New York, Washington DC, Los Angeles,San Diego, dan lain-lain.
"Para peserta selain harus warga Amerika juga ada yang berasal dariberbagai bangsa, seperti Korea dan Jepang. Semua warga asing di Amerikaboleh mengikuti audisi ini kecuali warga dari Indonesia, karena nantitidak adil," tuturnya.
Mereka yang lolos audisi, jelas Rissa, akan ditawarkan memilih salahsatu dari sepuluh lagu dangdut yang telah diterjemahkan dalam bahasaInggris. Setelah mereka memilih satu lagu, juri akan memberikan tekslagu tersebut yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia untukmereka pelajari.
"Kami sengaja menyuruh mereka memilih 10 lagu dalam bahasa Inggris,supaya mereka mengetahui arti dari lagu yang akan mereka nyanyikan,sehingga mereka bisa menghayatinya. Setelah itu barulah mereka belajarpada pengajar yang kami sediakan bagaimana cara menyanyikan lagu itudalam bahasa Indonesia," urainya.
Rissa mengatakan, dari sepuluh lagu dangdut yang ditawarkan, beberapa di antaranya adalah lagu berjudul Hello Dangdut (Rhoma Irama), Cuma Satu (Ayu Soraya), Teka Teki Cinta (Thomas Djorghi) dan Sandiwara Cinta (Thomas Djorghi).
Audisi, katanya, akan kembali dilakukan pada bulan Oktober di New York.Dua belas kontestan yang terpilih selain akan dilatih bernyanyi dangdutdalam bahasa Indonesia, juga akan dilatih goyang dan cengkok dangdut.
"Kemudian pada awal tahun 2008, ke-12 kontestan ini akan datang keIndonesia untuk mengikuti babak spektakuler. Di babak ini mereka akanberkolaborasi dengan artis-artis dangdut Indonesia. Penyanyi Indonesiaakan bernyanyi dangdut dalam bahasa Inggris, sedangkan para kontestanakan bernyanyi dangdut dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya juri akanmemilih enam orang terbaik di antara mereka," urainya.
Rissa berharap, suatu saat akan ada produser musik yang tertarik untukmembuat album bagi para kontestan yang keluar sebagai pemenang. Untukitu, dia sangat berharap adanya dukungan dari para musisi tanah air.
"Tapi sukses atau tidak, suatu saat saya akan membuat film dokumenter tentang program pertukaran budaya ini," imbuhnya.
Ditemui di tempat yang sama, penyanyi dangdut, Camelia Malik menyambut gembira diselenggarakannya program Dangdut In Amerikaini. Sebab, bagi para musisi dangdut hal ini merupakan suatukebanggaan, jika karya-karya mereka juga bisa dinikmati di negara lain."Harapan kami suatu saat musik dangdut akan bisa menjadi musik duniaseperti reggae," tandanya. [Y-6]
[ Last edited by jf_pratama at 25-5-2007 10:48 PM ] |
|
|
|
|
|
|
| |
|