Sepak bola apa bagusnya juga cuma nendang bola aja kamu udh bikin forum ini ngacir kemana-mana saya sengaja kesini untuk bicara yg berbau militer bukan sepak bola kalo mo ungkit sepak bola ya ke forum lain.
JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., menerima kunjungan kehormatan Kasal Jepang Admiral Masahiko Sugimoto, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (21/11).
Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi untuk lebih meningkatkan kerjasama dalam pertukaran siswa, latihan bersama maupun dalam penanggulangan bencana alam.
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI mengucapkan terima kasih atas bantuan Jepang dalam latihan Penanggulangan Bencana Alam beberapa bulan yang lalu di Manado, sementara Jepang juga menyampaikan terima kasih atas perhatiaan Indonesia dalam penanggulangan bencana alam tsunami di wilayah Tokyo Jepang bulan Maret yang lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Panglima TNI didampingi oleh Kasal Laksamana TNI Soeparno, Asintel Panglima TNI dan Kapuspen TNI serta beberapa pejabat yang lain.
JAKARTA (Pos Kota) – Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E secara resmi membuka Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Batalyon di Pangkalan Udara Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Selasa sore (22/11) dalam sebuah upacara militer yang dihadiri pejabat TNI dan Polri serta pejabat Sipil setempat.
Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, Latgab TNI Tingkat Batalyon merupakan penjabaran dari arahan Presiden RI pada saat memberikan pengarahan kepada para petinggi TNI-Polri, di Akademi Militer Magelang bulan Juli lalu. Latihan Gabungan ini bertujuan untuk meningkatkan dan menguji kemampuan dalam mekanisme setiap kegiatan operasi gabungan yang dimulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
Sementara, sasaran yang ingin dicapai adalah selain untuk meningkatkan kemampuan perorangan maupun satuan dan kesiapan satuan TNI, juga untuk terwujudnya koordinasi dan kerja sama antar matra, sehingga kesiapan operasional satuan TNI terjaga.
Latihan Gabungan TNI Tingkat Batalyon yang diselenggarakan ini, sebelumnya bernama Latihan Pemukul Pasukan Reaksi Cepat (PPRC) TNI. Perubahan nama menjadi Latihan Gabungan TNI Tingkat Batalyon diharapkan dapat lebih meningkatkan soliditas dan kerja sama yang harmonis serta sinergitas antar angkatan dimulai dari daerah latihan kemudian berlanjut di daerah operasi, sehingga akan menghilangkan egosentris angkatan.
Latihan Gabungan TNI 2011, yang mengambil tema “Komando Operasi Gabungan (KOGAB) melaksanakan operasi gabungan di wilayah darat, laut serta udara nasional dalam rangka menegakkan kedaulatan NKRI”, mengandung arti dan tujuan ganda yang amat strategis, bagi TNI : Pertama, menjadi bagian dari upaya memelihara dan meningkatkan kemampuan profesionalitas prajurit di lapangan serta kesiapan operasional satuan TNI guna menjaga dan menegakkan kedaulatan negara.
Kedua, memberi dampak psikologis terhadap pembangunan soliditas antar angkatan dengan memegang teguh prinsip kesetaraan, saling menghormati dan saling mendukung peran dan fungsi masing-masing angkatan.
Latihan ini dilaksanakan, dalam dua fokus yaitu : Pertama, Latihan Posko, guna melatih keterampilan unsur pimpinan dan staf dalam pengambilan keputusan. Kedua, Latihan Lapangan, untuk melatih kemampuan dan keterampilan guna kesiapan Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) TNI dalam melaksanakan operasi gabungan pada sasaran-sasaran sesuai rencana operasi.
Untuk mensukseskan pelaksanaan latihan, Panglima TNI menyampaikan beberapa penekanan antara lain : Pelihara dan tingkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; Laksanakan latihan dengan disiplin, dedikasi dan tanggung jawab yang tinggi; Susun konstruksi latihan berdasarkan “Realisme” satuan, jaga citra, kehormatan dan jati diri; Petik pelajaran dan hikmah yang sebesar-besarnya dalam latihan ini; Perhatikan faktor-faktor keamanan dan keselamatan selama latihan.
Latgab TNI Tingkat Batalyon ini diikuti oleh sekitar 4.000 orang prajruit TNI dari tiga angkatan (AD, AL dan AU), dan direncanakan akan ditutup pada tanggal 11 Desember 2011 di Dumai, Kepulauan Riau. Bertindak sebagai Direktur Latihan adalah Mayjen TNI Djumadi yang sehari-harinya menjabat sebagai Dankodiklat TNI.
Solo (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan TNI AU menargetkan program pemasangan instalasi radar di seluruh wilayah Indonesia, hingga 2024 sebanyak 32 unit.
"Radar yang berfungsi untuk pengawasan wilayah udara itu, kita sudah mulai `instal` empat unit di Indonesia Timur, dan diharapkan bulan Februari 2012 dapat dioperasikan," kata Kasau usai melantik 97 perwira Setukpa di Pangkalan Udara Adi Soemarmo, Solo, Jateng, Rabu.
Menurut dia, jenis radar buatan Prancis dan Inggris, sehingga membutu*kan anggaran cukup besar. Radar itu, cukup canggih karena juga dapat untuk mengarahkan pesawat terbang menuju sasaran.
Kasau menjelaskan, empat radar tersebut ditempatkan di Indonesia bagian timur seperti di Kupang, Saumlaki, Merauke, dan Biak.
Namun, radar di Timika alatnya sudah datang dan kini sedang diinstal, sehingga untuk wilayah Indonesia Timur bisa diawasi setiap saat.
"Kita terakhir pemasangan radar di Timika, dan ke depan kita programkan empat radar akan dipasang Jayapura, Singkawang Pontianak, Poso, Tabulang," paparnya.
Menurut Kasau, program untuk pemasangan alat tersebut bagi TNI AU hingga 2024 sebanyak 32 unit radar diharapkan dapat terpasang.
"Kami kini baru memiliki 18 unit radar yang tersebar di wilayah Indonesia," ujar Kasau.
Program radar target sebanyak 32 unit tersebut minimal, karena Negara Indonesia sangat luas dan jika ingin diawasi seluruhnya diperlukan alat lebih banyak.
Sehingga, kata Kasau, setiap benda masuk di ruang angkasa wilayah Indonesia bisa terdeteksi, tetapi dengan diperlukan banyak radar memerlukan anggaran sangat besar.
Program pemerintah untuk TNI AU karena anggaran terbatas, sehingga pemasangan dilakukan minimal. "Bila da pesawat asing yang masuk di wilayah Indonesia dapat dimonitor, kalau perlu kita ditegur dan ambil tindakan," ujarnya.
"Hal itu, untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan Bangsa kita. Kalau mereka masuk niatnya baik tidak masalah. Namun, jika niatnya jahat kita kecolongan dan harga diri bangsa tercoreng," katanya.
Kasau mencontohkan beberapa pesawat komersil dari negara lain yang masuk wilayah kita tanpa izin bisa dimonitor dan diperingatkan. Hal itu sesuai aturan tidak diperbolehkan dan mereka juga bisa memahaminya.
Denkav-5/BLC Gelar Pelatihan Pengemudi Ranpur Anoa
Panser Anoa 6X6 merupakan kendaraan tempur type baru yang dimiliki oleh Denkav-5/BLC, Ranpur yang berjenis panser ini di datangkan untuk menambah kekuatan satuan Kavaleri di lingkungan Kodam XVI/Pattimura.
Untuk mengoperasionalkan ranpur anoa ini, Pangdam XVI/Ptm memerintahkan Dandenkav-5/BLC untuk merencanakan dan melaksanakan penataran bagi pengemudi ranpur Denkav-5/BLC, tujuannya adalah agar para pengemudi dapat mengoperasionalkan Panser Anoa dengan baik dan benar, sehingga ranpur dapat digunakan secara maksimal, efektif dan efisien.
Penataran bagi pengemudi, dilaksanakan selama 4 hari , mulai tanggal 14 November s.d 16 November 2011. Upacara pembukaan penataran dipimpin oleh Asops Kasdam XVI/Ptm, Diikuti oleh 79 peserta yang terdiri dari 59 personel dari Denkav-5/BLC, 10 orang personel dari Paldam, 5 Personel dari Topdam dan 5 Personel dari Hubdam.
Pembimbing yang memberikan pelatihan didatangkan dari PT PINDAD, yang terdiri dari 3 orang, yaitu Bpk.Sukardi (Staf Mutu), Bpk. Cici Rusmawan (Kasubdep Elektrik, dan Bpk. Rudi Eswandi (Kasubdep Power Crain) dipimpin oleh Letkol Cpl Sagom Tambunan dari Bengpuspal.
Materi penataran meliputi pengetahuan tentang karakteristik panser anoa, otomotif panser anoa, sistem kelistrikan, pengetahuan radio AN-VRC 946K buatan Korea, pengetahuan GPS yang berada di dalam ranpur anoa serta pengenalan tentang senjata SPG-3. Pada akhir penataran, para pengemudi yang mengikuti penataran melaksanakan praktek mengemudi panser anoa di medan off road yang berlokasi di wilayah desa Batu Gong. Selain praktek mengemudi, para penatar juga memberikan ilmu tentang pemulihan apabila ranpur mengalami gangguan di medan off road.
Berdasarkan pengakuan dari para pengemudi peserta penataran, “ Panser anoa adalah panser yang hebat, panser ini bisa melalui berbagai rintangan alam, mempunyai akselerasi yang bagus, suspensinya juga empuk, tapi sayang hanya 4 unit saja yang diberikan kepada Denkav-5/BLC, apabila diberikan lebih banyak, pasti lebih mantap lagi”.
Demikian penuturan dari salah seorang peserta penataran. Dandenkav-5/BLC selaku Komandan latihan menyampaikan harapannya, beliau berharap Komando atas berkenan memberikan dukungan panser anoa sesuai jumlah TOP panser di Denkav-5/BLC agar dapat melaksanakan tugas pokok lebih baik dan lebih professional.
Penataran pengemudi panser Anoa 6X6 Pindad berakhir pada tanggal 16 November 2011, secara resmi ditutup oleh Dandenkav-5/BLC selaku Komandan Latihan. Dengan berakhirnya penataran tersebut, para penatar dari PT Pindad menyampaikan bahwa para peserta penataran sudah layak untuk mengoperasionalkan panser Anoa, para penatar juga memberikan sertifikat bagi para pengemudi yang mengikuti penataran sebagai bukti bahwa mereka layak untuk mengoperasionalkan panser Anoa 6X6 Pindad.
Dandenkav-5/BLC menyampaikan ucapan terima kasih kepada para penatar dari PT Pindad yang telah berkenan memberikan ilmunya kepada peserta penataran.
Menteri Pertahanan (Menhan) Fiji H.E. Joketani Cokanasiga, menyambangi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (23/11/2011), untuk membahas kerjasama tersebut. Acara didahului dengan upacara jajar kehormatan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Bersenjata Republik Fiji bersepakat untuk bekerjasama dalam bidang pendidikan dan latihan militer.
Menteri Pertahanan (Menhan) Fiji H.E. Joketani Cokanasiga, menyambangi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (23/11/2011), untuk membahas kerjasama tersebut. Acara didahului dengan upacara jajar kehormatan.
Dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, disebutkan bahwa Panglima TNI memberikan peluang kepada Angkatan Bersenjata Fiji untuk mengikuti program pendidikan Sekolah Staf Komando (Sesko), baik Sesko TNI, Sesko AD, Sesko AL maupun Sesko AU, serta kesempatan untuk mengikuti latihan penanggulangan bencana (disaster relief exercise) di Sentul, Jawa Barat.
Menhan Fiji yang kedatangannya didampingi oleh Dubes Fiji H.E. Cavuilati, Police Commissioner Loane Naivalurua serta Land Force Commander Mosese dalam tanggapannya menerima peluang yang diajukan panglima TNI, dan akan mengirimkan sejumlah anggota Angkatan Bersenjatanya dalam waktu dekat, untuk menimba ilmu kepada TNI.
Jakarta, DMC – Untuk yang ke dua kalinya Kementerian Pertahanan Republik Indonesia bersama Kementerian Pertahanan Republik Jerman menggelar Forum Pembicaraan Kebijakan di Bidang Pertahanan. Forum tersebut di gelar, Rabu (23/11) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.
Direktur Kerjasama Internasional Strahan Kemhan RI, Brigjen TNI Abdul Chasib selaku ketua delegasi Indonesia membuka forum pembicaraan dengan beberapa agenda pembahasan. Selaku ketua delegasi Jerman adalah Asisten Deputi Kepala Staf Angkatan Bersenjata untuk Urusan Politik-Militer dan Pengendalian Senjata Kementerian Pertahanan Jerman, Brigjen Hans – Werner Wiermann.
Pada kesempatan forum tersebut delegasi Indonesia menyampaikan agenda pembahasan yang mencakup tentang keamanan regional Asia Tenggara dan hubungan bilateral serta keterlibatan Indonesia untuk Misi Perdamaian PBB. Sedangkan delegasi Jerman menyampaikan agenda pembahasan tentang situasi politik pertahanan dan keamanan Jerman.
Usai mengikuti forum pembicaraan, kedua delegasi tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerjasama di bidang pertahanan antara Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Pertahanan Jerman.
Sementara itu kerjasama bidang pertahanan yang ditandatangani itu meliputi kebijakan pertahanan, kebijakan militer dan keamanan, pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta bidang lainnya seperti bantuan kemanusiaan, bencana alam, pelayanan kesehatan dan Peacekeeping.
Adapun tujuan dari MoU ini adalah dalam rangka menyediakan kerangka kerja untuk mempromosikan kerjasama bilateral berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, saling menguntungkan serta menghormati kedaulatan penuh dan integritas teretorial.
Rencananya seluruh dari delegasi Jerman juga akan mengadakan kunjungan kehormatan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI, Marsdya TNI Eris Herryanto, Kamis ( 24/11) di Kantor Kemhan, Jakarta. (MAW/SR).
Rapat KKIP: Malaysia Meminta Program Offset Untuk Pembelian Anoa
akarta, DMC - Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Jum’at (25/11) menggelar Sidang Pleno Keempat di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Sidang dipimpin oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro selaku Ketua KKIP dan dihadiri Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Wakil Ketua KKIP serta seluruh Anggota KKIP antara lain Wakil Menteri Perindustrian, Menristek, Panglima TNI dan Kapolri yang diwakili oleh Asrena. Hadir pula Wamenhan selaku Sekretaris KKIP.
Selain itu, Sidang juga dihadiri Tim Pokja KKIP, Tim Asistensi, Sekretaris Pokja KKIP serta pejabat Eselon I dari Kemhan, Kemkeu, Mabes TNI/Polri, Bappenas dan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) serta Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
Agenda Sidang Pleno Keempat KKIP kali ini membahas delapan hal, pertama penetapan kriteria industri pertahanan, kedua kebijakan dasar pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Alat Material Khusus (Almatsus), ketiga verifikasi kemampuan industri pertahanan, keempat revitalisasi manajemen industri pertahanan BUMNIP, kelima penunjukan langsung proses pengadaan BUMNIP, keenam permintaan program offset dari Menhan Malaysia untuk Pembelian panser anoa 6x6 APC produk PT. Pindad, ketujuh informasi tentang industri pertahanan (BUMNIP) dan kedelapan progress RUU Industri Pertahanan.
Adapun maksud dari diselenggarakannya Sidang Pleno Keempat KKIP adalah untuk membahas penetapan kriteria/kemampuan dan kesanggupan industri pertahanan dalam rangka akuisisi pemenuhan alat pertahanan serta kebijakan dasar pengadaan Alutsista dan Almatsus.
Sedangkan tujuannya adalah terwujudnya kriteria industri pertahanan sehingga industri yang akan ditunjuk mampu memenuhi kebutu*an TNI serta adanya keberpihakan kepada industri pertahanan pada setiap pembelian Alutsista dan Almatsus.
Penetapan kriteria / kemampuan dan kesanggupan industri pertahanan adalah industri yang memiliki kemampuan teknologi rancang bangun (design engineering), mewujudkan desain menjadi suatu prototype atau pengembangan produk (product development), produksi sendiri dan/atau untuk produksi bersama (joint production atau offset), pemasaran (marketing), pelayanan purna jual (after sales service), pelayanan pemeliharaan dan perbaikan (maintenance services and repair) serta modifikasi (upgrading/retrofit) serta pelayanan dukungan atau bantuan logistik terpadu kepada pengguna produknya (integrated logistic support).
Secara garis besar industri pertahanan dikelompokkan kedalam beberapa kelompok, pertama yaitu industri alat utama yang berperan sebagai lead integrator untuk memproduksi alutsista, sebagai pabrikan/produsen/manufaktur. Kedua, industri komponen utama (main component) yang memproduksi bagian-bagian besar (subsistem) dan penting dari alat utama.
Yang ketiga, industri komponen atau suku cadang dan atau non alutsista yang berfungsi sebagai industri penunjang serta yang keempat adalah industri bahan baku yang memproduksi bahan baku untuk digunakan di industri alat utama, industri komponen utama dan industri komponen atau suku cadang.
Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP)
KKIP yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No 42 Tahun 2010 dalam rangka memantapkan fondasi industri pertahanan nasional dalam rangka revitalisasi industri pertahanan. Tugas KKIP antara lain merumuskan kebijakan yang terdiri dari penelitian, pengembangan, dan peningkatan sumber daya manusia, mengkoordinasikan kerja sama luar negeri, serta memantau dan mengevaluasi kebijakan industri pertahanan.
Program Revitalisasi Industri Pertahanan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberdayakan industri pertahanan dalam negeri. Seiring dengan tujuan tersebut pemerintah telah menetapkan kebijakan dalam pemenuhan alat perlatan pertahanan untuk keperluan TNI (Pengguna).
Kebijakan pemerintah dimaksud adalah apabila industri pertahanan dalam negeri sudah mampu memproduksi maka pemenuhan kebutu*an alat peralatan pertahanan tersebut harus dibeli dari dalam negeri. Namun apabila industri pertahanan dalam negeri belum mampu dapat dibeli dari luar negeri.
Dalam rangka pembelajaran terhadap industri pertahanan dalam negeri, maka pada setiap pembelian alat peralatan pertahanan dari luar negeri sedapat mungkin melibatkan industri dalam negeri baik melalui Joint Production maupun Offset. (ER/BDI/SR)
Menhan: Indonesia Akan Beli Leopard MBT Dari Jerman
TEMPO Interactive, Jakarta:The government will buy a German Army Leopard tank and Apache helicopter, Defense Minister Purnomo Yusgiantoro has confirmed.
Indonesia is also looking at buying main weaponry systems from France, the Netherlands, Germany, Italy and Spain. These countries have recently reduced their military budgets.
Purnomo said the budget would depend on the equipment that will be purchased, but assured that spending would not exceed the targeted budget. Currently, he added, the Defense Ministry is waiting on the list of weapons required by the army, navy and air force. “We haven’t decided about the budget to buy the equipment from Europe,” he said.
Previously, the Army chief of staff, Gen. Pramono Edhie Wibowo, said his unit was given a special allocation of Rp14 trillion to buy weapons, including 100 2A6 Leopard tanks and eight Apache helicopters.
Other weapons to be purchased include multi-barrel rocket launchers, a helicopter type 1412 and a 155 mm cannon from France. Pramono said that only 15 countries in the world use the 2A6 Leopard. “In Southeast Asia, only Singapore has it,” he said.
The Defense Ministry says it is in its final stages of processing the procurement of primary defense equipment from a number of European countries.
Defense Minister Purnomo Yusgiantoro says the ministry is currently negotiating with the army on the price, amount and type of equipment to be procured, including whether to go for new or used stock.
“What has been decided is that we will buy a main battle tank, which is a heavy tank,” Purnomo said Thursday, as quoted by tempointeraktif.com.
The defense equipment that the government has been targeting, he said, included a Leopard tank from the German army and an Apache helicopter.
However, Purnomo added that a series of considerations would be taken into account before making a decision on the matter.
He said that the government would only buy equipment with a minimum 20-year lifetime after its upgrade.
The European countries that would be approached for the procurement are France, the Netherlands, Germany, Italy and Spain. These countries, Purnomo said, had recently reduced their military budget and therefore looked to sell some of their sophisticated weaponry at low prices.
Baturaja, DMC - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui Direktorat Teknik Industri Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dirtekindhan Ditjen Pothan) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kembali melakukan uji coba Roket R-Han 122. Uji coba dilakukan di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Sumatera Selatan., Jum’at (25/11).
Selain bersama LAPAN, dalam uji coba tersebut Kemhan juga melibatkan pihak – pihak terkait dari perusahaan industri pertahanan dalam negeri antara lain PT. Pindad, PT. DI dan PT. Dahana. Selain itu, Kemhan juga mengundangan TNI AL sebagai calon pengguna Roket R-Han 122.
Uji coba kali ini merupakan hasil dari evalusi uji coba yang dilakukan sebelumnya pada bulan November 2010 ditempat yang sama. Melalui uji coba dan evaluasi secara terus menerus diharapkan Program Roket Nasional dengan nama R-Han 122 tersebut nantinya dapat mencapai hasil yang maksimal dan siap diproduksi sesuai keinginan pengguna dalam hal ini TNI.
Dalam Uji coba kali ini, diluncurkan Roket R-Han 122 sebanyak 22 unit yang terdiri dari tiga unit warhead smoke (asap) dan 19 unit wearhead live (tajam). Dari 22 unit tersebut, satu unit roket warhead smoke (asap) telah diluncurkan Kamis Sore (24/11), sedangkan 21 unit seluruhnya diuji coba pada Jum’at (25/11). Peluncuran berjalan lanjar dan sukses meski kondisi cuaca sedang hujan.
Dari 21 unit Roket R-Han 122 yang diluncurkan terdiri dari satu dua roket warhead smoke (asap) dan 19 unit roket warhead live (tajam). Peluncuran roket dibagi dalam tiga tahap dilaksanakan secara salvo menggunakan mobil launcher.
Roket R-Han 122 yang memiliki jarak jangkau 14 kilometer tersebut merupakan hasil kerjasama yang sinergi antara Kementerian Pertahanan dengan Kementerian Riset dan Teknologi, LAPAN, PT. Pindad, dan pihak terkait lainnya. Pengembangan roket R-Han 122 dalam rangka mengurangi ketergantungan pengadaan dari luar negeri dengan memberdayakan potensi dan kemampuan industri pertahanan dalam negeri.