mutiara itu berkaca
sinarnya menyentuh tabir
menjadi dambaan
menjadi sakti
mutiara itu berkilauan
memberi cahaya keindahan
menjadi rebutan rawan
meberi harapan...kini...
mutiara itu sendiri
pilu menahan pedih
lidah yang tidak bermata
menikam tanpa kira
memanah tarikat
mutiara itu semakin sepi
tiada lagi yang istimewa
tiada lagi kilauan
dihukum begitu
di cela nista persis perempuan siol..
yg tercela...tiada maruah
mutiara itu semakin dingin
mencari malam yang buta
seperti perempuan siolan
dihina begitu rupa
tiada yang istimewa
mutiara itu semakin pudar
akan hilang bersama angin yang berlalu
pergi menggapai angin bayu
mengejar bintang berkeliaran
lalu...
mutiara itu jatuh berteraburan...satu...satu..akhirnya
mutiara itu jatuh berselerakkan..