|
INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]
[Copy link]
|
|
[pic]mengintip Daleman Sherpa
|
|
|
|
|
|
|
[pic]mengintip Daleman Sherpa
|
|
|
|
|
|
|
[pic]mengintip Daleman Sherpa
|
|
|
|
|
|
|
[pic]mengintip Daleman Sherpa
|
|
|
|
|
|
|
[pic]mengintip Daleman Sherpa
|
|
|
|
|
|
|
[pic]mengintip Daleman Sherpa
|
|
|
|
|
|
|
[pic]mengintip Daleman Sherpa
|
|
|
|
|
|
|
[pic]Mengintip "Daleman" Trimaran Lundin
|
|
|
|
|
|
|
[pic]Mengintip "Daleman" Trimaran Lundin
|
|
|
|
|
|
|
[pic]Mengintip "Daleman" Trimaran Lundin
|
|
|
|
|
|
|
[pic]Mengintip "Daleman" Trimaran Lundin
|
|
|
|
|
|
|
[pic]Mengintip "Daleman" Trimaran Lundin
|
|
|
|
|
|
|
[pic]Mengintip "Daleman" Trimaran Lundin
|
|
|
|
|
|
|
PTDI Disuntik Sehat Rp. 1 Triliun
BANDUNG, (PRLM).- Sempat "sakit" selama beberapa tahun terakhir, PT Dirgantara Indonesia (DI) optimistis akan bangkit kembali pada 2012. Berbekal disuntik penyertaan modal sekitar Rp 1 triliun, kawasan Asia-Pasifik dibidik menjadi pasar potensial produk industri kedirgantaraan ini.
Asisten Direktur Utama Bidang Sistem Jaminan Mutu PT DI, Sonny Saleh Ibrahim mengatakan, penyertaan modal yang mulai dikucurkan tahun depan tersebut merupakan bagian dari total rencana suntikan dana segar senilai Rp 2,4 triliun dari pemerintah. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja serta investasi.
Bentuk alokasi anggaran di antaranya berupa perbaikan dan peningkatan kapasitas peralatan perusahaan. "Sebagian mesin sudah berumur tua, dengan rentang usia mesin antara 10 tahun sampai 20 tahun," ujar Sonny ketika ditemui di PT DI Bandung, Selasa (20/12).
Dia meyakini, peningkatan kapasitas dalam bentuk peremajaan peralatan diperlukan agar bisa bersaing dengan produsen dari negara lain. Neraca yang lebih sehat juga akan memudahkan suntikan finansial dari perbankan dalam mengerjakan pesanan. Selama ini, kesulitan anggaran ditutup sementara oleh negara yang sudah menjadi pelanggan PT DI, seperti Korea dan Turki. Diharapkan, predikat supplier terbaik dunia untuk jenis pesawat Airbus yang sempat diperoleh pada 2009 dapat kembali diraih.
Tahun depan, Sonny menuturkan, PT DI akan menyelesaikan sejumlah pesanan pesawat, baik dari pemerintah Indonesia maupun pesanan dari luar negeri. Dikatakannya, pesawat yang akan digarap tahun depan di antaranya helikopter Bell serta Super Puma, dan sejumlah pesawat CN 235 dan CN 295. Untuk pesanan luar negeri, selain menyelesaikan pesanan kontrak dengan Korea dan Turki, PT DI juga menjajaki tender dengan Malaysia. (A-179/A-88)*** |
|
|
|
|
|
|
|
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer
TEMPO.CO, Jakarta -JAKARTA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander A Ivanov menyatakan, pemerintah Rusia tidak akan memberlakukan embargo atau larangan tertentu dalam kerjasama militer dengan Indonesia.
“Kami tidak akan pernah menerapkan embargo atau prakondisi politis dalam kerjasama teknis militer . Ini jaminan dari pemerintah Rusia,” kata Ivanov kepada Tempo usai menyerahkan medali penghargaan 'For Strengthening Combat Fraternity” kepada Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Soeparno di rumah dinas Duta Besar Rusia, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2011.
Menurut Ivanov, Indonesia merupakan negara yang bersahabat dengan perkembangan demokrasinya yang sangat maju. Hubungan Rusia-Indonesia sendiri sudah terjalin sejak tahun 50-an. Sehingga pemerintah Rusia beralasan untuk tetap merawat kerjasama tersebut.
Amerika Serikat pernah mengembargo bantuan teknis militer ke Indonesia dengan alasan pelanggaran hak asasi manusia dan lemahnya pelaksanaan demokrasi. Menurut Ivanov, apapun alasannya, Rusia tidak akan menerapkan sanksi embargo kepada Indonesia. Setiap negara, ujarnya termasuk negara-negara Barat memiliki persoalan dengan isu pelanggaran hak asasi manusia dan demokrasi.
“Ini hal serius. Namun menurut kami tidak ada demokrasi yang tunggal, sistem demokrasi yang disatukan dan dipaksakan oleh satu negara ke negara lain,” kata Ivanov.
Ivanov mengatakan, setiap negara memiliki tradisi, budaya, dan lainnya yang sifatnya spesifik. Dan demokrasi di setiap negara berkembang berdasarkan karakter negara itu terkait dengan sejarah, budaya, dan tradisinya. “Jadi, Rusia sangat menghargai Indonesia sebagai negara bersahabat dan sangat cepat perkembangan demokrasinya.”
Sehubungan dengan kerjasama militer antara Rusia dan Indonesia, Ivanov menekankan tentang kerjasama antara angkatan laut kedua negara. Sebagai negara kepulauan yang terluas di dunia, ujarnya, Indonesia perlu memiliki angkatan laut yang kuat. Indonesia telah membeli kapal selam tipe BNV dengan tipe terbaru dengan teknologi termodern dari Rusia. Misalnya, kapal selam ini berkemampuan untuk mengejar target dalam posisi didalam laut maupun di permukaan laut.
Bentuk kerjasama lainnya, ujar Ivanov, adalah pembentukan pusat pelayanan kapal selam tersebut dan akan dikelola oleh angkatan laut Indonesia. “Ini langkah lebih maju dari kerjasama untuk transfer teknologi dari Rusia ke Indonesia,” kata Ivanov.
Keduanya juga akan melakukan latihan untuk mengatasi kejahatan pembajakan di laut pada Januari tahun depan, tepatnya saat angkatan laut Rusia berkunjung ke Surabaya. |
|
|
|
|
|
|
|
Kemhan RI - DSME Korea Selatan Tandatangani Kontrak Pengadaan Kapal Selam
![](http://img192.imageshack.us/img192/6773/penandatanganankontrakk.jpg)
![](http://img341.imageshack.us/img341/6773/penandatanganankontrakk.jpg)
Jakarta, DMC - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah menandatangani kontrak pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME). Kontrak tersebut ditandatangani kedua belah pihak yang dalam hal ini pihak Kemhan RI diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, sedangkan pihak DSME diwakili oleh President & CEO DSME Sang-Tae Nam, Selasa Malam (20/12) di kantor Kemhan RI, Jakarta.
Hadir menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Young Sun Kim, Atase Pertahanan Korea Selatan di Jakarta Kolonel Moo Dae Cheol, serta sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI Angkatan Laut.
Pengadaan tiga unit kapal selam baru ini untuk melengkapi armada tempur TNI Angkatan Laut. Dengan kehadiran tiga kapal selam baru ini, diharapkan daya tempur dan daya tangkal TNI Angkatan Laut semakin kuat.
Sebelumnya, untuk pengadaan kapal selam TNI AL ada beberapa negara yang menjadi pilihan seperti Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Prancis (Scorpen). Setelah melalui tender dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan kebutu*an operasional serta anggaran yang ada, akhirnya diputuskan pengadaan dilakukan dari Korea Selatan.
Kabaranahan Kemhan RI dalam sambutannya mengatakan, pembahasan atas penyiapan kontrak kapal selam ini merupakan hal yang cukup rumit. Namun demikian kedua belah pihak bersama - sama telah bekerja keras dapat mewujudkannya dan diharapkan nantinya dapat berkelanjutan secara baik.
Lebih lanjut Kabaranahan Kemhan RI mengatakan, dengan penandatanganan kontrak ini masih ada hal – hal yang perlu dibahas lebih lanjut oleh kedua belah pihak yaitu tentang Transfer of Technology (ToT) yang diharapkan dapat segera dituntaskan dan nantinya dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Mengakhiri sambutannya, Kabaranahan Kemhan RI berharap penandatanganan kontrak ini menjadi momen yang bersejarah bagi Pemerintah Indonesia khususnya Kemhan RI, DSME maupun bagi Pemerintah Korea Selatan.
Sementara itu, President & CEO DSME Sang-Tae Nam, mengatakan, kontrak pembangunan kapal selam ini diyakininya akan memberikan kontribusi dalam memperkuat dan meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara.
Sebelum kontrak pengadaan kapal selam ini, dijelaskan bahwa DSME telah menandatangani dua kontrak terpisah untuk meningkatkan kinerja dan perbaikan kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Cakra dan KRI Nanggala.
Untuk kapal selam yang pertama yaitu KRI Cakra telah diserahkan kembali ke Indonesia pada April 2006. Sedangkan kapal selam kedua, KRI Nanggala sudah selesai perbaikannya dan sekarang sedang dalam percobaan, dijadwalkan pada Januari 2012 akan serahkan kembali kepada Indonesia.
Sedangkan dalam kontrak yang baru ini, DSME President & CEO DSME menjelaskan DSME akan membangun tiga Kapal selam DSME209 Kelas Diesel-Electric pesanan Kemhan RI. Dari ketiga kapal selam ini, kapal selam pertama dan kedua akan dibangun di Korea dengan melibatkan perusahaan galangan kapal Indonesia yaitu PT.PAL di Surabaya. Sedangkan untuk kapal selam ketiga nantinya akan diproduksi di PT. PAL.
Lebih lanjut President & CEO DSME Sang-Tae Nam berharap, proyek kerjasama ini akan meningkatkan kerjasama kedua negara, tidak hanya untuk industri pertahanan tetapi juga untuk pembuatan kapal dan industri lepas pantai melalui upaya bersama dari perusahaan galangan kapal Indonesia dan DSME.
Menurutnya, pembuatan kapal dan industri lepas pantai memiliki efek yang besar untuk industri terkait, menciptakan lapangan pekerjaan dan mempromosikan pembangunan seimbang sektor manufaktur secara keseluruhan. “Saya berharap kerja sama ini akan memberikan kontribusi bagi pengembangan industri perkapalan kedua negara”, tambahnya.
Dijelaskan bahwa DSME memiliki track record yang kuat dari operasi proyek - proyek kerjasama dengan galangan kapal luar negeri. Sekitar 20 tahun yang lalu, DSME mendapatkan Transfers of Technology dari Jerman dan telah berhasil membangun delapan kapal selam untuk Angkatan Laut Republik Korea Selatan. Dengan pengalaman ini, pihaknya yakin ini akan sangat membantu DSME dalam bekerjasama dengan baik dengan PT. PAL. (BDI/SR)
S. Korean shipbuilder signs largest-ever defense export deal
SEOUL, Dec. 21 (Yonhap) -- A South Korean shipbuilder has signed the country's single-largest defense export deal, agreeing to sell submarines to Indonesia, officials said Wednesday.
Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering has won a 1.3 trillion won (US$1.1 billion) order to build three submarines for Jakarta, becoming the first local company to export submarines, the company and the state-run Defense Acquisition Program Administration (DAPA) said.
Daewoo Shipbuilding said it will deliver the submarines, each weighing 1,400 tons, by the first half of 2018.
The monetary value of the deal is South Korea's largest for a defense contract, Daewoo Shipbuilding said. It added the submarines to be exported can each carry 40 sailors and will be equipped with eight weapon tubes to fire torpedoes and guided missiles.
According to the DAPA, South Korean defense contractors acquired a record $2.4 billion in combined export orders this year, more than double the amount from a year ago and an increase of almost $2.2 billion from 2006.
Daewoo Shipbuilding had been competing with a French company since July. In September, Defense Minister Kim Kwan-jin visited Indonesia and asked Purnomo Yusgiantoro, his Indonesian counterpart, to add South Korean submarines to Jakarta's aging naval fleet.
This was the second major defense deal between Seoul and Jakarta this year. In May, the South's state-run Korea Aerospace Industries (KAI) agreed to export the T-50 Golden Eagle supersonic trainer jets to Indonesia. |
|
|
|
|
|
|
|
KASAL Terima Penghargaan Pemerintah Rusia
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno menerima penghargaan The Strengthen Combat Fraternity dari pemerintah Rusia. Penghargaan yang diberikan untuk menandai hubungan bilateral Indonesia dan Rusia tersebut diserahkan Duta Besar Rusia Alexander Ivanov kepada Laksamana Soeparno di kediaman Duta Besar Rusia, Rabu, 21 Desember 2011.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga mendapatkan penghargaan ini. "Kita telah menjalin kerja sama yang saling menguntungkan, Ini pertama kalinya sejak 60 tahun," kata Soeparno.
Ia mengungkapkan kerja sama dengan Rusia dilakukan, misalnya, dalam pengadaan alat sistem utama persenjataan. Seperti, pengadaan kapal patroli, pengadaan kapal selam, tank amphibi, dan rudal Yakhoun. Indonesia telah membeli 17 tank amphibi. "Nanti kita juga akan datangkan 34 lagi," ujarnya.
Menurut Soeparno, rudal Yakhoun dipilih karena memiliki kemampuan jelajah yang cukup memadai. Jangkauan sekitar 290 kilometer sebanding jarak Jakarta-Surabaya. Nantinya alutsista itu akan memperbarui persenjataan yang telah tua dan sebagai bentuk modernisasi persenjataan. "Untuk memadai dan sebanding dengan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia," katanya.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran 64,5 triliun untuk tiga angkatan hingga 2014. Targetnya, kekuatan angkatan Indonesia mampu menjaga wilayah kesatuan. Soal masalah wilayah terluar, Soeparno mengatakan sudah menempatkan pasukan marinir. "Kita sudah mengawaki wilayah terluar," katanya. Ia mengatakan tidak ada berita terbaru mengenai adanya pencaplokan wilayah Indonesia.
MARIA RITA | EKO ARI
SALES RUSIA mantap.... |
|
|
|
|
|
|
|
Alokasi Pengadaan Alutsista Bergerak 2010-2014
![](http://desmond.imageshack.us/Himg705/scaled.php?server=705&filename=slide21a.jpg&res=medium)
![](http://desmond.imageshack.us/Himg88/scaled.php?server=88&filename=slide22l.jpg&res=medium) |
|
|
|
|
|
|
|
Belanja Pertahanan TNI di Tahun 2012 72 T = US$8 billion
![](http://img502.imageshack.us/img502/5508/87552215.jpg)
http://www.anggaran.depkeu.go.id/Content/citizen%20budget.pdf
DEPARTEMEN KEUANGAN INDONESIA
![](http://img593.imageshack.us/img593/48/anggaran.jpg)
![](http://img703.imageshack.us/img703/6658/fgtj.jpg)
http://www.anggaran.depkeu.go.id ... aguAnggaran2012.pdf
Sampai dengan Juli 2011, kekuatan seluruh personel TNI mencapai 479.406 orang, terdiri dari 413.537 personil TNI dan 65.869 orang PNS. Dari jumlah personel TNI tersebut, 2.038 prajurit berdinas di luar struktur, 9.679 prajurit berdinas di Mabes TNI, 306.561 prajurit berdinas di TNI AD, 64.190 prajurit berdinas di TNI AL, dan 31.069 prajurit berdinas di TNI AU.
Kekuatan Alutsista Matra Darat kesiapannya rata-rata mencapai 81,13%, terdiri dari kendaraan tempur berbagai jenis 1.299 unit (siap 82,90%), senjata infanteri berbagai jenis 495.660 pucuk (siap 78,68%), senjata artileri berbagai jenis 978 pucuk (siap 71,26%), kendaraan bermotor berbagai jenis 62.229 unit (siap 84,11%), dan pesawat terbang berbagai jenis 62 unit (siap 88,70%).
Kekuatan Alutsista Matra Laut kesiapannya rata-rata mencapai 43,25%, terdiri dari kapal perang (KRI) 147 unit (siap 41%), Kapal Angkatan Laut (KAL) 344 unit (siap 57,55%), kendaraan tempur marinir berbagai jenis 442 unit (siap 42,3%), dan pesawat terbang 62 unit (siap 33,87%).
Sedangkan untuk kekuatan Alutsista Matra Udara kesiapannya rata-rata mencapai 71%, terdiri dari pesawat terbang berbagai jenis sebanyak 209 unit (siap 42%), dan peralatan radar tergelar 18 unit.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya di bidang kriptografi serta perubahan hakekat ancaman terhadap informasi yang berklasifikasi rahasia, Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) terus melakukan pembinaan terhadap sumber daya manusia, perangkat keras persandian, dan perangkat lunak persandian. Pembinaan sumber daya manusia persandian dilakukan melalui pendidikan dan latihan baik di dalam maupun luar negeri.
Pembinaan perangkat keras dilaksanakan melalui aplikasi peralatan sandi yang “fully national algorithm” yang memenuhi tuntutan user yaitu instansi pemerintah, VIP dan VVIP bagi pejabat pemerintah dalam hal kecepatan kirim terima informasi rahasia. Sementara itu, untuk pembinaan perangkat lunak diantaranya dengan melakukan bimbingan teknis pembentukan UPT persandian, optimalisasi pemanfaatan fungsi persandian di instansi pemerintah, serta melakukan langkah-langkah penyelesaian RUU Rahasia Negara.
Cakupan pengamanan rahasia negara sampai dengan Mei 2011 mencapai 40 % dan diharapkan pada akhir tahun 2011 menjadi 42 %. Jumlah perwakilan RI yang telah difasilitasi persandian sampai dengan Mei 2011 sebanyak 96 perwakilan RI dan diharapkan pada akhir tahun 2011 menjadi 106 perwakilan RI.
Pelaksanaan operasi kontra pengindraan yang laksanakan di jajaran pimpinan instansi pusat, di dalam negeri, dan di luar negeri sampai dengan Mei 2011 masing-masing bertambah 3 titik, 11 titik, dan 6 titik. Diharapkan pada akhir tahun 2011 pelaksanaan operasi kontra pengindraan tersebut masing-masing bertambah total menjadi 39 titik, 25 titik, dan 25 titik.
sumber: Pidato Kenegaraan Presiden RI Tahun 2011 Bidang Hankam
================================================== ==
Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan, melalui kerja sinergi dengan Kementerian Pertahanan, Lembaga Penelitian Pengembangan yaitu BPPT dan LAPAN, Perguruan Tinggi (ITB, ITS), serta BUMN yaitu PT. Dirgantara Indonesia, PT. PINDAD dan PT. LEN, telah berhasil melakukan perencanaan (road-mapping) roket peluru kendali, rancang bangun, rekayasa dan peluncuran roket yang disebut roket “D-230” (Dirgantara berjarak tembak 20 s/d 30 km).
Roket berkaliber 122mm jenis balistik telah diuji coba peluncurannya di Pandanwangi Jawa Timur dan Baturaja Sumatera Selatan. Roket “D-230” kaliber 122mm ini telah berhasil diterbangkan dengan jarak terbang ±14,15 km untuk single stage dan 18—20 km untuk yang double stage.
Penelitian dan pengembangan teknologi peroketan selanjutnya diarahkan untuk pengembangan roket jarak jelajah yang lebih jauh lagi, untuk roket balistik “D-230” sampai dengan 40 km, serta dalam rangka program penguasaan teknologi kendali (guided) untuk roket yang mempunyai daya jelajah 200—300 km.
LAPAN melakukan program pemanfaatan industri strategis untuk keperluan pertahanan yaitu:
i) Pengembangan Roket Untuk Alutsista (Kerjasama dengan TNI, Dephan, KRT, LEN, PT. Pindad). Untuk roket pertahanan yang sudah dikembangkan oleh LAPAN adalah RX-122 dengan jarak jangkau 14 km dan 20 km, RX-200 dengan jarak jangkau 30—40 km, dan roket kendali RKX-200.
ii) Kemandirian Dalam Produksi Bahan Baku Utama Roket (Propelan). Saat ini telah dihasilkan bahan baku propelan dengan komponen lokal 80%.
BPPT mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) untuk berbagai keperluan pemantauan dari udara, seperti pemetaan, pemantauan kebakaran hutan, mitigasi bencana, pencarian korban hingga keperluan militer. PUNA sendiri nantinya akan membawa terbang berbagai peralatan seperti kamera, alat pengintai dan sejenisnya.
Kegiatan Rancang Bangun PUNA ini masih dilanjutkan dengan pengembangan PUNA tipe Sriti dengan bobot 6,5 kg dan luas jangkauan 10 km. Pengoperasian dalam jangka waktu yang sangat lama dapat meliputi patroli rutin perbatasan negara, patroli kelautan, pengamatan lalu lintas, dan lain-lain.
PUNA tipe Sriti berbahan bakar metanol seperti yang dipakai di pesawat aeromodelling. Jarak pengendalian maksimum Sriti adalah 45 km. Pengendalian pesawat menggunakan ground control station (GCS). GCS terdiri dari remote control yang digunakan saat lepas landas dan mendarat.
Saat di udara, Sriti bergerak autonomus, sesuai titik-titik yang telah ditentukan di komputer. Dengan pengendalian dari jarak jauh, PUNA mampu mengerjakan berbagai misi tanpa terhambat oleh keterbatasan manusia, antara lain, pengoperasian pada daerah yang berbahaya bagi manusia, pengoperasian dalam jangka waktu yang sangat lama, pengoperasian pada kondisi terbang yang lebih murah dan minim resiko terhadap ancaman keselamatan awak.
sumber: Pidato Kenegaraan Presiden RI Tahun 2011 Bidang Iptek |
|
|
|
|
|
|
|
Sekjen Kemhan Resmikan Design Center Pesawat Tempur KF-X/IF-X di PT.DI...
![](http://2.bp.blogspot.com/--6gWvv_xfyM/TvLxGyTmIaI/AAAAAAAAGhM/2diMDw-IqGs/s320/1.jpg)
![](http://2.bp.blogspot.com/_4Ulhsnr0_Co/TEEfWk70-7I/AAAAAAAAP14/lDPLYKVsstg/s1600/KF-X.jpg)
PostDateIconKamis, 22 Desember 2011 14:12
Jakarta, DMC - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP, M.A., meresmikan kantor Design Centre Program Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X, Kamis (22/12) di Gedung Pusat Teknologi PT. Dirgantara Indonesia, Bandung.
Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Sekjen Kemhan yang didampingi Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan Prof. Dr. Pos M. Hutabarat, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemhan Prof. Dr. Ir. Edi S Siradj, M.Sc. dan Direktur PT.Dirgantara Indonesia Budi Santoso.
Design Centre ini dibangun sebagai tempat yang berfungsi sebagai back up dan mirroring system dalam pembangunan teknologi pesawat KF-X/IF-X. Program pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X merupakan program kerjasama Goverment to Goverment (G to G) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea.
Program ini dibawah koordinasi Kementerian Pertahanan dan melibatkan TNI AU, PT.Dirgantara Indonesia, Perguruan Tinggi, Kementerian Riset dan Teknologi dan BPPT. Pesawat KF-X/IF-X adalah pesawat tempur multi-role generasi 4.5 (F16++) yang dirancang untuk dioperasikan setelah tahun 2020.
Sekjen Kemhan dalam sambutannya mengatakan, Design Center ini dibangun selain sebagai backup kegiatan para Enginer Indonesia yang tergabung dalam Tim Enginering di CRDC Korea, juga digunakan pula untuk memberikan pengalaman kepada pada insinyur – insinyur muda Indonesia untuk dapat terlibat kemudian memahami dan juga sebagai penerus di kemudian hari.
Design Center ini dibangun dengan inventasi yang tidak sedikit, oleh karena itu diharapkan ini menjadi tempat bagi Tim KF-X/IF-X dalam mengintegrasikan kemampuan dan engineringnya baik yang ada di CRDC Korea maupun di PT. Dirgantara Indonesia, guna mendapatkan hasil yang maksimal terhadap design pesawat tempur KF-X/IF-X yang akan dibuat.
Sekjen Kemhan mengungkapkan telah mendapat laporan bahwa Insinyur – Insinyur Indonesia tidak juga kalah dengan insinyur – insinyur dari Korea. Insinyur Indonesia yang terlibat dalam pekerjaan technology development di CRDC Korea bahkan dalam beberapa sub keahlian mereka memimpin.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut Sekjen Kemhan menyampaikan rasa bangsa saya dan terima kasih kepada insinyur yang dikirim mudah mudahan kedepan bisa memberikan motivasi kepada kita semua didalam menjalankan program.
Sekjen kembali menegaskan bahwa program pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X ini merupakan program nasional dan menjadi program kebanggaan bangsa Indonesia. Kesuksesan program ini akan menjadi kesuksesan bersama, memang sebagai ujung tombang adalah PT. Dirgantara Indonesia, namun peran dari semua pihak juga sangat diperlukan baik itu dari Kementerian Ristek, BPPT, ITB atau Universitas lain yang mendukung.
Sekjen Kemhan lebih lanjut menegaskan, kemampuan dalam pembuatan pesawat tempur mempunyai nilai yang sangat strategis, karena tidak banyak negara yang mampu membuat pesawat tempur dan pesawat tempur ini masih akan terus digunakan oleh negara – negara didalam membangun kekuatan pertahanannya.
Mungkin pada awal-awal sekarang ini dirasa masih terasa berat untuk mengikuti kegiatan di dalam pengembangan pesawat KF-X/IF-X, namun kalau melihat kedepan mungkin ini akan menjadi solusi Indonesia dalam memperkuat pertahanan. Karena kalau pertahanan kita kuat salah satunya dibackup dengan kemampuan pesawat tempur maka diplomasi dan perekonomian Indonesia bisa berjalan akan baik.
“Ini pemikiran saya mengapa sangat strategis kita harus berhasil didalam meningkatkan kemampuan kita membuat pesawat tempur kedepan, dibuatnya Design Center untuk membackup agar secepatnya kita mendapatkan alih teknologi dari negara yang sudah lebih maju dari kita. Sehingga kedepan kita bisa mandiri didalam mendukung kebutu*an pertahanan khususnya pesawat tempur”, tambah Sekjen Kemhan
Mengakhiri sambutannya Sekjen kembali menekankan kembali kepada Tim KF-X/IF-X untuk memaksimalkan keberadaan Design Center ini dalam mendukung Tim Enginering Indonesia di CRDC Korea dan sekaligus Tim Enginering di Indonesia yang sudah mulai dirintis pembentukannya. (BDI/SR)
http://www.dmc.kemhan.go.id/inde ... dikan&Itemid=61 |
|
|
|
|
|
|
| |
|