|
Al Ankabuut:
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (20)
(Katakanlah, "Berjalanlah kalian di muka bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan-Nya) yakni menciptakan orang-orang yang sebelum kalian, kemudian Dia mematikan mereka (lalu Allah menjadikannya sekali lagi) dapat dibaca An Nasy-atal akhirata dan An Nasy-atal ukhra. (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) antara lain ialah memulai dan mengulanginya.
Allah-lah yang lebih mengetahui penciptaan manusia terdahulu dan yang akan datang -
QS. 15:24 (Al Hijr),
Dan sesungguhnya Kami mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kamu dan Kami mengetahui orang-orang yang kemudian.
Penciptaan Manusia Sebagai Khalifah di Bumi, Diikuti Pernyataan Kehairanan Para Malaikat (reaksi seolah seperti pernah menyaksikan tingkah manusia sebelumnya, ungkapan kekhawatiran para malaikat akan datangnya kembali murka Allah pada manusia hingga dibinasakannya) -
QS. 02:30 (Al Baqarah),
Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi |
|
|
|
|
|
|
|
itu nko tafsir sendiri.. apdehal.. ulamak seluruh dunia berpegang kepada ni :
- "'umat2' sebelummu" = adalah dirujuk kepada = Umat2 Sebelum Nabi Muhammad yg dah dihancurkan... mcm kaum Luth, kaum A'ad etc. etc.
- "kerosakan" pulak.. aku dah cakap dah berulang2.. tapi biase laa.. org bodo sombong memang susah nak paham = manusia - dicipta dengan nafsu.. while = malaikat tanpa nafsu... dari situ Malaikat2 dah tau.. manusia akan melakukan kerosakan
simple and easy.. x payah laa pikir bende2 yg tak boleh difikir.. mcm ni laa jadiknye... UFO tu jin laa.. nearderthal tu jin laaa...
unekspekted_XII Post at 4-5-2012 11:15 AM
Surah al-Baqoroh ayat 30 terjemahannya demikian:
Dan ketika Tuhan engkau berkata [57] kepada para malaikat, [57a] “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang [a] khalifah di bumi;” berkata mereka, “Apakah Engkau akan menjadikan di dalamnya orang yang akan membuat kekacauan di dalamnya dan akan menumpahkan darah? [58] Padahal kami bertasbih dengan pujian Engkau [59] dan kami mensucikan [60] Engkau.” Berfirman Dia, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” [61]
Qala perkataan bahasa Arab yang lazim dan berarti, ia berkata. Tetapi, kadang-kadang dipakai dalam arti kiasan, bila yang dimaksudkannya bukan pernyataan kata kerja, tetapi keadaan yang sesuai dengan arti kerja itu. Ungkapan. imtala’a al-haudhu wa qala qathni (kolam itu menjadi penuh dan ia berkata, “Aku sudah penuh”) tidak berarti bahwa kolam itu benar-benar berkata demikian; hanya keadaaannya mengandung arti bahwa kolam itu sudah penuh. dengan ungkapan lisan. Maka ayat ini hanya berarti bahwa para malaikat itu dengan peri keadaan mereka. menyirat jawaban yang di sini dikaitkan kepada percakapan antara Tuhan dan para malaikat tidak perlu diartikan, secara harfiah sebagai sungguh- sungguh telah terjadi. Seperti dinyatakan di atas, kata qala itu kadang-kadang dipakai dalam arti kiasan, untuk mengemukakan hal yang sebenarnya bukan suatu ungkapan lisan, melainkan hanya keadaan yang sama kata-kata yang diucapkan mereka.
Mala’ikah ( para malaikat ) yang adalah jamak dari malak di serap dari malaka, yang berarti, ia mengendalikan, mengawasi; atau dari alaka, artinya, ia mengirimkan. Para malaikat disebut demikian, sebab mereka mengendalikan kekuatan-kekuatan alam atau mereka membawa wahyu Ilahi kepada utusan-utusan Allah swt. dan pembaharu-pembaharu samawi.
Para malaikat tidak mengemukakan keberatan terhadap rencana Ilahi atau mengaku diri mereka lebih unggul dari Adam a.s. Pertanyaan mereka didorong oleh pengumuman Tuhan mengenai rencana-Nya, untuk mengangkat seorang khalifah. Wujud khalifah diperlukan bila tertib harus ditegakkan dan hukum harus dilaksanakan. Keberatan semu para malaikat menyiratkan bahwa, akan ada orang-orang di bumi yang akan membuat kekacauan dan menumpahkan darah. Karena manusia dianugerahi kekuatan-kekuatan besar untuk berbuat baik dan jahat, para malaikat menyebut segi gelap tabiat manusia; tetapi, Tuhan mengetahui bahwa manusia dapat mencapai tingkat akhlak yang demikian tingginya, sehingga ia dapat menjadi cermin sifat-sifat Ilahi. Kata-kata, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui, menyebutkan segi terang tabiat manusia.
Pertanyaan para malaikat, bukan sebagai celaan terhadap perbuatan Tuhan, melainkan sekedar mencari ilmu yang lebih tinggi mengenai sifat dan hikmah pengangkatan itu, Untuk arti nusabbihu lihat catatan no. 2981.
Sementara tasbih (memuji) dipakai bertalian dengan sifat-sifat, maka taqdis (menyanjung kekudusan Tuhan) dipergunakan tentang tindakan-tindakan-Nya.
Adam a.s., yang hidup kira-kira 6000 tahun yang lalu, umumnya dipercayai sebagai orang yang pertama sekali, dijadikan oleh Tuhan di atas muka bumi. Tetapi, pandangan itu tidak didukung oleh Alquran. Dunia telah melalui berbagai daur (peredaran) kejadian dan peradaban; dan Adam a.s. leluhur umat manusia zaman ini, hanya merupakan mata rantai pertama dalam daur peradaban sekarang dan bukan orang pertama makhluk ciptaan Tuhan. |
|
|
|
|
|
|
|
Melalui satu Research yang dilakukan oleh Dr. Spencer Well dengan National Geography, salah seorang penduduk di bahagian bekas jajahan Russia (lupa nama tempat tu), mempunyai DNA yang membawa kepada leluhur yang sama dengan manusia yang pernah menduduki bumi 40,000 tahun yang silam. Lama tu... Sedangkan, kalau diukur melalui salsilah Adam-Idris-Noh-Ibrahim-Musa-Isa-Muhammad saw, jarak Adam dengan, secara logiknya, sekitar kurang dari 10,000 tahun sahaja.
Homo Sapien, Homo Erectus dan macam-macam homo yang lain ini, adalah, yang dijadikan sandaran atau sumber maklumat oleh para Malaikat, ketika mereka bertanya kepada Rab (Tuhan), "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerosakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Bezanya, golongan Homo Sapien etc ini, tidak mempunyai akal yang sempurna. Tapi, berdasarkan kajian sejarah etc, mereka ini jauh lebih advance dari haiwan yang lain. Cumanya, tidak cukup sempurna akalnya, untuk dipertanggungjawabkan. (Pandangan sebahagian ulama yang ditulis dalam buku-buku tersebut)
Berdasarkan National Geography, melalui penemuan tapak sejarah di France, golongan mahkluk ini, besar kemungkinan, masih ada semasa munculnya / turunnya manusia moden (leluhur Adam). |
|
|
|
|
|
|
|
topik yang dibicarakan disini adalah Siapa penghuni sebelum Adam .. bukannya memaki/menghina/mentohmah orang lain semata-mata kerana tidak mahu memahami fahaman anda.. dan bukannya tahu mencari salah dan silap orang lain..
Kita berforum untuk berbincang dan memberi pendapat masing² dalam usaha memahami sesuatu perkara (sejarah) yang telah terjadi.
Kita ukur manusia dari segi tamadun tapi Allah tak ukur begitu. Allah tak heran pun dengan tamadun 'manusia' nih walaupun mereka boleh cipta roket sampai ke bulan dan planet. Itu kecik jer pada Allah sampai Allah tak pandang pun. Kalau Allah nak binasakan tamadun 'manusia' ni sekelip mata pun boleh binasa. Allah datangkan kiamat binasalah semuanya. dan Allah boleh cipta makhluk yang lebih hebat dari itu kalau Dia berkehendak.
TIADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH |
|
|
|
|
|
|
|
kebanyakkan saintis menemui fakta sains dalam Al Quran di abad ke 20 ini .. yakni di akhir zaman ini.. dan ianya memang tidak ada dalam terjemahan tafsir ulama dahulu kala..
contoh:-
Kenyataan Para Saintis Tentang Mukjizat Saintifik Yang Terdapat Di dalam Al-Qur’an
A) Ayat Al-Quran Tentang Perkembangan Janin Manusia
B) Ayat Al-Qur’an Tentang Gunung–ganang
C) Ayat Al-Qur’an Tentang Kejadian Alam
D) Ayat Al-Qur’an Tentang Serebrum
E) Ayat Al-Qur’an Tentang Laut dan Sungai
F) Ayat Al-Qur’an Tentang Laut Dalam dan Gelombang Dalaman.
G) Ayat Al-Qur’an Tentang Awan
dan lain²
disebabkan masa tidak mengizinkan .. akan saya kupaskan kajian mereka dikemudian hari hasil dari kajian mereka termasuk kisah siapa penghuni sebelum Adam. |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 1715# acescripters
x payah peningkan kepale ko.. bagi yg 'penghuni dunia sebelum adam' jee x payah nk melalut2
Dalam hadith x sokong.. Quran pun x sokong.. so.. Darwin sokong?? |
|
|
|
|
|
|
|
aku tertarik dgn artikel http://darulmanzil.blogspot.com/ ... -atau-malaikat.html
-yg aku tau jin mmg dijadikan dahulu sblm manusia
-jin dlu2 boleh nmpak ke? kalo nampak..ada yg mati..mesti ada tulang2nya
-makhluk al-hin berusia 4juta++(katanya bkn keturunan jin mahupun manusia), dikatakan brupa macam manusia juga.
-aku ada baca artikel dlm infiniti ada artifak berusia 200 ribu tahun dijumpai dibulan. keje sape plak tu? betul ke fakta tu?
-jin pun hidup kat langit n bumi kan? adakah tu pun keje jin juga? agama jin pun mcm manusia, ada islam, kristian, dll |
|
|
|
|
|
|
|
jap ot nk tny unex ngn aces 1 soalan momod jgn mrh makin konpius den..apa fahaman agama korang ek?2-2 melayu ker |
|
|
|
|
|
|
|
Lagi BUKTI adanya penghuni dunia sebelum Adam :
KISAH WALI ALLAH DAN PADERI SAMA'AN - 50 SOALAN LAWAN 1 SOALAN.
Ini adalah kisah yang masyur dikalangan Ilmuan Islam.
Soalan 41 :
Apakah itu Sam dan Ram ?
Makhluk yang telah ada sebelum wujud Nabi Adam Alaihissalam.
Rujukan Al Hin (board sebelah) |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 1720# acescripters
mcm aku cakap.. ko boleh paste beberape ratus pun blog or thread or forum link kt sini.. BUT..
aku pegang 1 je.. yg dalam Quran tulis :
1. manusia itu istiemwa di sisi Allah
2. kaabah rumah ibadat PERTAMA dimuka bumi.. dan DIBINA OLEH ADAM
agaknye... MAKLUKH2 sebelum adam tu tak beribadat agaknye..
TAPI TAK MUNKIN.. sebab. Quran cakap = setiap makluk diciptakan utk beribadat dan berzikir kepadanya
So??? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply acescripters
mcm aku cakap.. ko boleh paste beberape ratus pun blog or thread or forum li ...
TAPI TAK MUNKIN.. sebab. Quran cakap = setiap makluk diciptakan utk beribadat dan berzikir kepadanya
So???
unekspekted_XII Post at 10-5-2012 04:38 PM
ko pg la baca board al hin tu baru tau agama apa .. nie citer ghaib pun tak nak caya camner? |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 1724# unekspekted_XII
sorry terlupa satu ayat ..
ko pg la baca board al hin tu baru tau agama apa .. nie citer ghaib pun tak nak caya camner?
PEMBETULAN
ko pg la baca board al hin tu baru tau agama apa .. nie citer MAKHLUK ghaib pun tak nak caya camner? |
|
|
|
|
|
|
|
SOALAN TENTANG ILMU GHAIB NABI DAN AWLIYA
Sesetengah orang memetik beberapa ayat Al-Quran lalu mentejermah untuk menunjuk bahawa Allah telah menyuruh Rasul memberitahu kepada para sahabat yang beliau tidak mempunyai sebarang ilmu tentang hal ghaib. Perkara ini menghairankan saya, dan di sini saya ingin mendengar pendapat tuan. Apakah pendirian Ahl al-Sunna tentang perkara ini - ilmu ghaib yang ada pada Rasul dan Awliya?
Al-hamdu lillah wa al-salat wa al-salam 'ala rasulillah: Ilmu yang berkaitan dengan hal-hal ghaib merupakan hak mutlak Allah. Namun demikian, Allah juga berhak menurunkan ilmu tersebut kepada hamba-hambaNya yang tertentu:
"(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diredhaiNya." (72:26-27)
Al-Hafiz ibn Hajar al-'Asqalani menerangkan ayat di atas seperti berikut:
Ayat tersebut jelas menunjuk bahawa Rasul boleh melihat sesetangah perkara ghaib, dan begitu juga dengan para wali yang mengikut nabi-nabi yang telah Allah turunkan pada masa ke semasa. Setiap wali menerima ilmu mereka daripada para nabi-nabi yang tertentu, maka di kurniakan (yukram) intipati ilmu tersebut. Perbezaan di antara para nabi dan awliya ialah nabi-nabi menerima ilmu tersebut melalui wahyu, dan bagi para awliya ilmu tersebut diperolehi melalui mimpi, mahupun ilham - dan Allah yang lebih mengetahui. 1
Ibn Hajar dalam memetik pendapat al-Qurtubi mengesahkan bahawa:
Orang yang benar dan salih (al-Muslim al-sadiq al-salih) mencerminkan keadan suci nabi-nabi di dalam diri mereka. Oleh yang demikian, para awliya di kurniakan (ukrima) sesetengah kebolehan yang ada pada diri nabi-nabi, seperti dapat mengetahui perkara-perkara yang bersabit dengan ghaib (wa huwa al-ittila' 'ala al-ghayb). Kebolehan mengetahui perkara ghaib tidak mungkin diperolehi oleh orang kafir, fasiq, dan mereka yang mengelirukan orang awam (al-mikhlat). 2
Maka adalah tidak benar and tidak wajar untuk menyatakan bahawa Rasul tidak mengetahui perkara-perkara ghaib. Kenyataan yang seperti ini hanya boleh di suarakan sekira ia disertakan dengan ungkapan: "Rasul tidak tahu perkara ghaib yang hanya Allah sahaja mengetahui." Selain daripada itu, adalah tidak tepat bagi sesiapa mempercayai bahawa Rasul tidak tahu tentang ghaib. Adalah tidak wajar bagi seseorang nabi tidak mengetahui tentang perkara ghaib, apatah lagi apabila merekalah yang membawa berita daripada Maha Pencipta! Keadaan ini di khususkan kepada nabi terakhir, Rasulullah - yang telah naik ke tujuh peringkat langit dan syurga hingga berhadapan dengan Allah, Rasul yang telah membawa berita tentang awal penciptaan, keadaan Hari Kebangkitan, dan baginya Al-Quran telah di wahyukan. Allah berfirman kepada Rasulullah,
"Dan (juga kerana) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah kurniaan Allah sangat besar atasmu." (4:113) "Ini adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini." (11:49)
"Katakan: ... Allah telah memberitahukan kepada kami di antara perkhabaran-perkhabaran (rahsia- rahsia) mu. Dan Allah serta Rasul-nya akan melihat pekerjaanmu..." (9:94)
Sesetengah orang berkata tentang Rasul, "Beliau mendengar!" (yaitu, senang percaya kepada perkataan orang lain). "Katakanlah: Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mu'min, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu..." (9:61). Imam al-Baydawi mengulas: "Ayat ini merupakan amaran, bahawasanya beliau tidak jahil tentang percakapan kamu yang sebenarnya bedasarkan apa yang telah kamu katakan, tetapi beliau kasihan ke atas kamu." 3
Namun demikian, Rasul tidak angkuh, dan beliau selalu menekankan bahawa sesetengah perkara ghaib merupakan pengetahun Allah yang mutlak, seperti pengetahuan tentang Hari Qiamat, dan "lima perkara" yang di firman di akhir Surah Luqman (31:34). Perkara ini di sahkan oleh beberapa hadis:
1. Utiytu mafatihu kulli shay'in illa al-khams. "Saya telah menerima kunci kepada semua perkara (yang ghaib) melainkan yang Lima (Allah sahaja yang tahu)." 4
Ibn Mas'ud mengulas: Utiya mafatihu kulli shay'in ghayr al-khams. "Beliau mempunyai kunci kepada semua perkara (ghaib) melainkan yang Lima (hanya Allah sahaja mengetahui)." 5
Ibn Hajar al-'Asqalani juga memetik dua hadis yang berkaitan di dalam Fath al-Bari:
Utiya nabiyyukum 'ilmu kulli shay'in siwa hadhihi al-khams.
Utiytu mafatih al-ghayb.
"Nabi mu telah menerima semua melainkan Lima perkara."
"Saya telah terima kunci-kunci Ghaib." 6
Lima perkara tersebut adalah seperti berikut:
* Ilmu tentang apa yang ada di dalam rahim ibu * Ilmu tentang Hari Kebangkitan * Ilmu tentang apa yang akan seseorang perolehi kesokkan hari * Ilmu tentang tempat dan hari seseorang akan mati * Ilmu tentang waktu Allah akan turunkan hujan
(Hadis Ibn 'Umar dan Bukhari).
Sumber: http://www.sunnah.org/aqida/malay/soalan.htm |
|
|
|
|
|
|
| |
|