CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: Tashu

[Negeri Sembilan] RUMAH BORAK SELATAN: BELIEVE IN YOURSELF

 Close [Copy link]
Post time 25-9-2024 04:24 PM | Show all posts
1623ptg sudah
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 25-9-2024 04:24 PM From the mobile phone | Show all posts
Satu.  
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:24 PM From the mobile phone | Show all posts
Page 98
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:24 PM From the mobile phone | Show all posts

This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:24 PM | Show all posts
Pemilik ladang terpaksa bunuh 125 buaya Siam, bimbang terlepas akibat banjir


BANGKOK: Pemilik ladang buaya di utara Thailand terpaksa membunuh 125 ekor buaya dipeliharaanya kerana dibimbangi terlepas dan membahayakan keselamatan penduduk susulan banjir yang kini sedang melanda wilayah itu.
Hujan lebat susulan musim monsun mengakibatkan berlaku banjir serta tanah runtuh dan setakat ini bencana itu sudah meragut lebih 20 nyawa.
Pemilik ladang, Natthapak Khumkad, berkata hujan lebat berterusan di wilayah utara Lamphun turut merosakkan kandang di ladang buaya miliknya.
Ini sekaligus meningkatkan risiko buaya Siam sepanjang tiga meter diperliharanya terlepas dan berkeliaran di kawasan kampung seterusnya memburu penduduk dan ternakan.

Hujan menyebabkan hakisan dinding ladang, jadi dengan rasa berat hati kami terpaksa membunuh kesemua 125 buaya. Kami telah memelihara semua buaya itu selama 17 tahun," katanya kepada AFP.
Natthapak berkata, beliau dan pekerjanya menggunakan renjatan elektrik untuk membunuh reptilia terbabit.
Gambar di akaun Facebook peribadinya menunjukkan jengkaut digunakan untuk mengeluarkan tiga ekor buaya bersaiz besar.
Buaya Siam adalah reptilia pemangsa yang spesisnya kian terancam di alam liar namun banyak dibiakkan di ladang-ladang di seluruh Thailand untuk kulitnya.
Sementara itu, doktor haiwan dari Jabatan Taman Negara, Hidupan Liar dan Pemuliharaan Tumbuhan Thailand, Patarapol Maneeorn, berkata buaya berkenaan sepatutnya boleh dipindahkan ke kawasan lain yang tidak terjejas oleh banjir.
Bagaimanapun, katanya beliau memahami tindakan yang terpaksa diambil pemilik ladang terbabit.

Namun, Natthapak memaklumkan beliau sebelum ini ada menghubungi kerajaan untuk mencari tempat perlindungan sementara untuk buaya-buaya itu, tetapi ditolak kerana saiz buaya yang besar.
"Ini mungkin menjadi pengajaran tentang cara menangani haiwan berbahaya semasa bencana alam," kata Patarapol. - AFP


https://www.bharian.com.my/dunia/asean/2024/09/1302831/pemilik-ladang-terpaksa-bunuh-125-buaya-siam-bimbang-terlepas-akibat







Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:24 PM | Show all posts
Sikit jer lagi.... lagi laju
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 25-9-2024 04:24 PM From the mobile phone | Show all posts
Baik Tuanku
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:25 PM | Show all posts
Page 98  jam 1624ptg
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 25-9-2024 04:25 PM From the mobile phone | Show all posts

This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:25 PM | Show all posts
Wow pecah record hari ni kan
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:25 PM From the mobile phone | Show all posts
Tiba tiba ku ketamdusan ide
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:25 PM | Show all posts
Tak sampai 24 jam rmh ni
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:25 PM From the mobile phone | Show all posts
Namun jari tetap berjalan
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:25 PM | Show all posts
Kaki rempitz semua
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:25 PM From the mobile phone | Show all posts

This post contains more resources

You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register

x
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:25 PM | Show all posts

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 25-9-2024 04:26 PM From the mobile phone | Show all posts
Yezza
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:26 PM From the mobile phone | Show all posts
Tiga
Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:26 PM | Show all posts
Erdogan kecam UNSC gagal hentikan genosid di Gaza








ISTANBUL: Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdoğan, mengkritik Majlis Keselamatan Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (UNSC) kerana gagal menghentikan apa yang disifatkan beliau sebagai 'genosid' di Semenanjung Gaza, lapor Agensi Berita Jerman (dpa).
"Apa yang anda tunggu untuk menghalang genosid di Gaza dan juga menghentikan kekejaman serta kebiadaban ini?" katanya.
Beliau berkata demikian ketika berucap dalam Perbahasan Umum pada Perhimpunan Agung PBB (UNGA) di New York, semalam.
"Sebagaimana Hitler dihentikan oleh perikatan kemanusiaan, 70 tahun lalu, Netanyahu dan rangkaian




pembunuhnya juga mesti dihentikan oleh perikatan kemanusiaan," katanya lagi sambil menyamakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan Adolf Hitler.
Beliau turut menyokong hak sah rakyat Palestin untuk 'melawan', sekali gus menggesa supaya Palestin diiktiraf sebagai sebuah negara yang merdeka.
Erdoğan sebelum ini pernah menyifatkan kumpulan Islam Palestin, Hamas, sebagai 'organisasi pembebasan.' – BERNAMA-dpa


https://www.bharian.com.my/dunia/asia/2024/09/1302670/erdogan-kecam-unsc-gagal-hentikan-genosid-di-gaza













Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 25-9-2024 04:26 PM From the mobile phone | Show all posts
Dua
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

27-12-2024 08:35 PM GMT+8 , Processed in 1.570016 second(s), 33 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list