CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 2026|Reply: 7

AKHIR HAYAT RASULLULLAH SAW

[Copy link]
Post time 20-3-2007 10:43 AM | Show all posts |Read mode
Utk Renungan Bersama.Mungkin kita terlupa dgn artikel ini.  Detik-detik
Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut.  Ada sebuah kisah tentang
cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan
Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning,
burung-burung gurun enggan mengepakkan  sayap. Pagi itu, Rasulullah
dengan suara terbatas memberikan kutbah, "Wahai umatku, kita semua ada
dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah
kepada-Nya. Ku wariskan dua perkara pada kalian, Al-Qur'an dan sunnahku.
Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak
orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang
tenang dan penuh minat menatap  sahabatnya satu persatu.

Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar
adanya naik  turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas
panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah
datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua,"
keluh hati semua sahabat kala  itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai
menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali
dan Fadhal dengan  cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan
goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat
yanghadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.

Matahari kian  tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih
tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan
keningnya yang berkeringat dan  membasahi pelepah kurma yang menjadi
alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru
mengucapkan  salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak
mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang  demam," kata Fatimah
yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani
ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah  ayahku, orang sepertinya baru
sekali ini aku melihatnya," tutur  Fatimah lembut.  Lalu, Rasulullah
menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah
bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah,
dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan
pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata  Rasulullah, Fatimah pun
menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi
Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril,
jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan
suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat
telah menanti ruhmu.  Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,"
kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya
masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya
Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"  "Jangan
khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman
kepadaku: 'Ku haramkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat  Muhammad
telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 20-3-2007 10:44 AM | Show all posts
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan
tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.  "Jibril, betapa sakit
sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali
yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup,
melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian
terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan
dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak
membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya "Uushiikum bis
shalati, wa maa malakat aimanuku", peliharalah shalat dan peliharalah
orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar
bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di
wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah
yang mulai kebiruan."Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku,
umatku" Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad
wa baarik wa salim 'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Reply

Use magic Report

Post time 20-3-2007 12:07 PM | Show all posts
Originally posted by kasih_handzalah at 20-3-2007 10:44 AM
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan
tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.  "Jibril, betapa s ...



Aku pernah mendengar kisah ini dikuliahkan.......ia lebih mengharukan daripada membacanya sahaja....terasa sungguh kasih sayang RSAW pada umatnya....tetapi penyesalan sentiasa bermain dihatiku kerana aku tahu aku bukan umat baginda yang baik.....
Reply

Use magic Report

Post time 20-3-2007 01:48 PM | Show all posts
sayangnya Nabi pd umatnyer tiada batasan.........sehinggakan kalo bole kesakitan sakratul maut umay nyer.........sumer bagik kat baginda.........hingga baginda menyimpan doa yg paling makbul bg setiap Nabi utk umat nyer........di Hari Kiamat bg menyelamatkan umat nyer dr azab Allah.........ttp yg sedey nyer ramai umat nyer yg mempertikaikan kasih sayang baginda...........sehingga sanggup menafikan kenabian baginda........Ya Allah ampuni lah kami....:pray:
Reply

Use magic Report

Post time 20-3-2007 07:38 PM | Show all posts

Reply #4 Kerengge's post

kita sebagai umat, selain sayangkan Rasulullah, adakah kita sayangkan diri sendiri?
Reply

Use magic Report

Post time 20-3-2007 08:46 PM | Show all posts
teringat masa pergi ke kelas usrah..setiap kali buka tentang kemangkatan Rasullullah SAW mesti penceramah tu menangis kerna sedih menceritakan saat2  Baginda menghembuskan nafasnya terakhir...sehingga aku pun terharu kerana Baginda masih mengingati umatnya hingga ke akhir nyawa.
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 20-3-2007 10:38 PM | Show all posts
Originally posted by supercharger18 at 20-3-2007 03:25 PM
t,harunya aku,,,,


Mengingati Nabi Muhammad saw adalah kerana Baginda berjuang meyampaikan segala arahan Allah swt kepada manusia tanpa meminta balasan... Baginda sangat teristimewa... hanya Jauhari sahaja yang mengenal Manikam... Semuanya berlaku dengan kehendak Allah swt...
Reply

Use magic Report

Post time 3-4-2007 11:57 AM | Show all posts
i dpt email ni dr kwn i masa maulud nabi hari tu, nangis i dpn pc, sedih...
betapa sygnya RAsulullah S.A.W pada kita hingga waktu dia hendak meninggal pun dia sebut umatku, umatku...
dan bersyukurlah kita menjadi umat nabi Muhammad kerana takkan masuk umat lain ke syurga sebelum masuk umat nabi Muhammad S.A.W
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

15-5-2024 03:41 AM GMT+8 , Processed in 0.643089 second(s), 34 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list