CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

12Next
Return to list New
View: 9365|Reply: 34

MEMBONGKAR KESESATAN DAN PENYIMPANGAN "IKHWANUL MUSLIMIN"

[Copy link]
Post time 12-6-2007 10:10 AM | Show all posts |Read mode
MEMBONGKAR KESESATAN DAN PENYIMPANGAN GERAKAN DAKWAH IKHWANUL MUSLIMIN

Oleh
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary Al-Medany

SEJARAH IKHWANUL MUSLIMIN
Ikhwanul Muslimin adalah pergerakan Islam - yang didirikan oleh Hasan Al-Banna (1906-1949 M) di Mesir pada tahun 1941 M. Diantara tokoh-tokoh pergerakan itu ialah : Said Hawwa, Sayyid Quthub, Muhammad Al-Ghazali, Umar Tilimsani, Musthafa As-Siba`i, dan lain sebagainya.

Sejak awal mula didirikan pergerakan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al-Afghani, seorang penganut Syi`ah Babiyah, yang berkeyakinan wihdatul wujud. Dan keyakinan bahwa kenabian dan kerasulan diperoleh lewat usaha, sebagaimana halnya menulis dan mengarang. Dia (Jamaludin Al-Afghani) kerap mengajak kepada pendekatan Sunni-Syiah [Tidak,..Demi Allah . Hal ini tidak akan terwujud.Semua ini hanyalah khayalan biasa laksana menanam di lautan.Bagaimana tidak , dapatkah api bersatu dengan air ??-cat kaki], bahkan juga mengajak kepada persatuan antar agama [lihat dakwah Ikhwanul Muslimin fi Mizanil Islam. Oleh Farid bin Ahmad bin Manshur hal. 36)]

Gerakan itu lalu bergabung ke banyak negara seperti: Syiria, Yordania, Iraq, Libanon, Yaman, Sudan dan lain sebagainya. (lihat Al-Mausu`ah Al-Muyassarah hal. 19-25). Ia (Jamaludin Al-Afghani) telah dihukumi /dinyatakan oleh para ulama negeri Turki, dan sebagian masyayikh Mesir sebagai orang Mulhid, kafir, zindiq, dan keluar dari Islam.

Farid bin Ahmad bin Manshur menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al-Afghani pada beberapa hal, diantaranya:

[1]. Menempatkan politik sebagai prioritas utama
[2]. Mengorganisasikan secara rahasia
[3]. Menyerukan peraturan hukum demokrasi
[4]. Menghidupkan dan menyebarkan seruan nasionalisme
[5]. Mengadakan peleburan dan pendekatan dengan Syiah Rafidhah, berbagai kelompok sesat, bahkan kaum Yahudi dan Nashrani. [Lihat Ad-Dakwah hal 47}

Oleh sebab itu, jamaah Ikhwanul Muslimin banyak memiliki penyimpangan dari kaidah-kaidah Islam yang dipahami As-Salaf As-Shalih. Di antara penyimpangan tersebut misalnya:

TIDAK MEMPERHATIKAN MASALAH AQIDAH DENGAN BENAR
(Syaikh Abdul Aziz bin Bazz berkata sebagaimana dalam majalah Al-Majalah edisi 806 tanggal 25/2/1416 H halaman 24 :.."Harokah Ikhwanul Muslimin telah dikritik oleh para ahlul 'ilmi yang mu'tabar ? terkenal-.Salah satunya (karena) mereka tidak memperhatikan masalah da'wah kepada tauhid dan memberantas syirik serta bid'ah. Maka sewajibnya bagi Ikhwanul Muslimin untuk memperhatikan da'wah Salafiyah da'wah kepada tauhid, mengingkari ibadah kepada kubur-kubur dan meinta pertolongan kepada orang-orang yang sudah mati seperti Hasan, Husein, Badawi dan sebagainya.Wajib bagi mereka untuk mempunyai perhatian khusus dengan makna Laa Ilaaha Illallah Karena inilah pokok agama dan suatu yang pertama kali didakwahkan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam yang mulia di kota Mekkah!!) Bukti nyata bahwa jama'ah Ikhwanul Muslimin tidak memeperhatikan perkara aqidah dengan benar, adalah banyaknya anggota-anggota yang jatuh dalam kesyirikan dan kesesatan, serta tidak memiliki konsep aqidah yang jelas.

Hal itu juga bahkan terjadi pada para pemimpin dan tokoh-tokohnya, yang menjadi ikutan bagi anggota-anggotanya seperti: Hasan Al-Banna, Said Hawwa, Sayyid Quthub, Muhammad Al-Ghazali, Umar Tilimsani, Musthafa As-Siba`i dan lain sebagainya.

Seorang tokoh Islam (Muhammad bin Saif Al-A`jami) menceritakan bahwa Umar Tilimsani yang menjabat Al-Mursyidu Al-`Am dalam organisasi Ikhwanul Muslimin dalam jangka waktu yang lama, pernah menulis buku yang berjudul "Syahidu Al-Mihrab Umar bin Al-Khattab (Umar bin Al-Khattab yang wafat syahid dalam mihrab) "Buku ini penuh dengan ajakan kepada syirik, menyembah kuburan, membolehkan beristighatsah kepada kuburan dan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla di samping kubur. Tilimsani juga menyatakan bahwa kita TIidak Boleh melarang dengan keras penziarah kubur yang melakukan amalan seperti itu.

Coba simak teks perkataannya pada hal 225-226: "Sebagian orang menyatakan bahwa Rasulullah memohonkan ampun untuk mereka (penziarah kubur) tatkala beliau masih hidup saja. Tetapi saya tidak mendapatkan alasan pembatasan itu pada masa hidup beliau saja. Dan di dalam Al-Quran, tidak ada yang menunjukkan adanya pembatasan tersebut".

Di sini, dia menganggap bahwa memohon kepada Rasulullah sesudah kematian beliau, beristighatsah dan beristghfar dengan perantaraannya, hukumnya boleh-boleh saja. Pada hal 226 dia juga menyatakan: "Oleh karena itu saya cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa beliau telah memohonkan ampunan dikala beliau masih hidup, maupun sesudah matinya - bagi siapa yang mendatangi kuburan yang mulia".

Pada halaman yang sama dia juga menyebutkan :"Oleh karena itu, kita tidak perlu berlaku keras dalam mengingkari orang yang meyakini karamah para wali, sambil berlindung kepada mereka di kuburan-kuburan mereka yang disucikan, berdoa kepada mereka tatkala tertimpa kesusahan. Yang juga mereka yakini bahwa karamah para wali tersebut termasuk kemu`jizatan para nabi."

Kemudian pada halaman 231 ia menyatakan: "Maka kita tidak perlu memerangi wali-wali Allah Azza wa Jalla dan orang-orang yang menziarahi serta berdoa disamping kuburan-kuburan mereka".

Demikianlah, tidak ada satupun bentuk syirik terhadap kuburan yang tidak dibolehkan sebagaimana yang dikatakan oleh ``Al-Mursyidu Al-`Am dari Ikhwanul Muslimin itu. Karena kegandrungannya dan kecintaannya yang mendalam terhadap bentuk-bentuk perbuatan syirik dan kufur semacam inilah, sehingga Tilimsani menyatakan: "Maka kita tidak perlu memerangi (orang yang mereka anggap) wali-wali Allah Azza wa Jalla dan orang-orang yang menziarahi serta berdoa disamping kuburan-kuburan mereka".

Tilimsani sendiri juga hidup di Mesir yang terdapat banyak kuburan-kuburan dimana dilakukan syirik terbesar, bahkan lebih besar dari syirik ummat jahiliyah pertama.Kuburan-kuburan dijadikan tempat berthawaf dan tempat memohon segala sesuatu yang seharusnya hanya ditujukan kepada Allah .

Di antara yang mereka anggap wali, kebanyakannya adalah kumpulan orang-orang zindiq dan mulhid, seperti: Sayyid Da`iyyah fathimi yang tak pernah melakukan shalat. Diantaranya juga ada Kaum Sufi yang "keblinger", seperti: Syadzili, Dasuki, Qonawi dan lain sebagainya, yang ada disetiap kota dan pedesaan. Orang-orang itulah yang jadi wali-wali mereka. Dan kuburan-kuburan mereka itulah yang dipublikasikan oleh ''Al-Mursyidu Al-`Am/pemimpin umum'' dari Ikhwanul Muslimin itu.

Dia kembali menyatakan pada halaman 231 sebagai berikut: ''Meskipun hati saya sudah demikian cinta, suka dan bergantung kepada wali-wali Allah itu, meskipun saya amat gembira dan senang menziarahi mereka di tempat-tempat kediaman abadi mereka dengan melakukan hal-hal merusak aqidah tauhid - menurut anggapannya - akan tetapi saya tidak berorientasi penuh untuk mempropagandakannya. Hal itu hanya sebatas soal intuisi/perasaan.

Dan saya katakan kepada mereka yang bersikap ekstrim dalam mengingkarinya: "Tenanglah, di dalam masalah ini tidak ada perbuatan syirik, penyembahan berhala, maupun ilhad/kekufuran.''

Maka apalagiI yang bisa diharapkan dari keyakinan yang merancukan aqidah dan tauhid, sehingga berdoa kepada orang yang sudah mati disamping kuburan-kuburan mereka kala ditimpa kesusahan dianggap hanya soal perasaan yang tidak mengandung syirik dan penyembahan berhala, seperti yang diungkapkan Al-Mursyidu Al-`Am dari Ikhwanul Muslimun tersebut ?

Mushthafa As-Siba`i, Al-Mursyidu Al-`Am dari Ikhwanul Muslimin dari Syiria pernah menggubah qashidah yang dibacakannya di kuburan Nabi. Yang di antara bait-baitnya adalah: ''Wahai tuanku, wahai kekasih Allah. Aku datang diambang pintu kediamanmu mengadukan kesusahanku karena sakit. Wahai tuanku, telah berlarut rasa sakit dibadanku. Karena sangat sakitnya, akupun tak dapat mengantuk maupun tidur.....'' [Lihat Al-Waqafat hal. 21-22]

Dari kedua bait diatas, kita dapat memahami bahwa dia telah melakukan istighatsah kepada Rasulullah yang jelas merupakan perbuatan syirik yang dilarang oleh Allah dan Rasulullah-Nya Shalallahu 'Alaihi wa Sallam .

Hasan Al-Banna juga mengambil aqidah dari thariqot sufiah quburiah yang bernama Al-Hashofiah. Dia berkata dalam kitabnya Mudzakkirot Ad-Dakwah Ad-Adalah'iah hal-27 :"Aku bersahabat dengan para anggota kelompok hasafiah di Damanhur. Dan aku selalu hadir setiap malam (bersama mereka) di mesjid At-Taubah."

Berkata Jabir Rozaq dalam kitabnya "Hasan Al-Banna bi Aqlami talamidzatihi wa ma'asirihi" hal-8 :"Dan di Damanhur mejadi kokohlah hubungan Hasan Al-bana dengan anggota-anggota al-Hashofiah,dan beliau selalu hadir setiap malam bersama mereka di masjid at-Taubah. Dia ingin mengambil (pelajaran) thariqot mereka sehingga berpindah dari tingkatan mahabbah ke tingkatan at-taabi' al-mubaya" [Lihat Da'wah al-Ikhwan al-Muslimin hal-63]

Bahkan Hasan Al-Banna sendiripun sebagai pendiri jamaah Ikhwanul Muslimin, nampak sebagai orang yang awam dalam perkara aqidah tauhid. Disebutkan dalam buku Al-Waqafat hal. 21-22, bahkan dia pernah berkata: ''Dan doa kepada Allah ababila disertai tawassul/mengambil perantaraan salah satu makhluknya adalah perselisihan furu` dalam cara berdoa, dan bukan termasuuk perkara aqidah.''
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 12-6-2007 10:13 AM | Show all posts
Dalam masalah asma` dan sifat Allah, dia termasuk pengikut madzhab Tafwidh, yaitu madzhab yang tidak mau tahu dan meyerahkan begitu saja perkara asma` dan sifat Allah, tanpa meyakini apa-apa. Itu adalah madzhab sesat, bukan sebagaimana madzhab As-Salaf As-Shalih yang meyakini makna-makna asma` dan sifat Allah, namun menyerahkan hakikat/bagaimana asma` dan sifat tersebut kepada-Nya.

Hasan Al-Banna menyatakan dalam buku Al-Aqaid hal. 74: ''Sesungguhnya pembahasan dalam masalah ini (asma` dan sifat), meski dikaji secara panjang lebar, akhirnya akan menghasilkan kesimpulan yang sama, yaitu tafwidh (tersebut di atas)[Syaikhul Islam berkata dalam kitabnya "Daaru ta'arubil aqli wa naqli ,Juz 1 hal 201-205 :"Adapun tafwidh, maka sudah merupakan hal yang maklum, bahwa Allah memerintahkan kita semuanya untuk merenungi Al Qur'an, memahaminya, dan menghayatinya, maka bagaimanakah kita akan berpaling dari memahaminya dan mendalaminya,...hingga beliau berkata : "Dari sini jelaslah bahwa perkataan ahlu tafwidh yang mengaku mengikuti Sunnah dan Salaf termasuk sejelek-jelek perkataan ahlu bid'ah dan ilhad (lih pula qowaidhul mutsla hal 44 oleh Syaikh Sholeh Utsaimin)].Tokoh besar mereka yang lain yang serupa keadaannya adalah Sa`id Hawwa. Dia beranggapan bahwa umat Islam pada setiap masanya, (lebih banyak -red) yang beraqidah Asy-`Ariyyah-Maturidiyyah (termasuk golongan pentakwil sifat). Sehingga dengan itu beliau berangapan bahwa itulah aqidah yang sah dalam Islam. (lihat jaulah fil fiqhain - Sa`id Hawwa).

Sayyid Quthub pun memiliki aqidah wihdatul wujud. Dia berkata dalam kitabnya Dzilalu Al-Qur'an jilid 6 hal-4002 : "Hakekat yang ada adalah wujud yang satu. Maka di alam ini tidak ada yang hakekat kecuali hakekat Allah. Dan di sana tidak ada wujud yang hakiki kecuali wujud-Nya. Perwujudan selain Allah hanyalah sebagai perwujudan yang bersumber dari perwujudan yang hakiki itu".

[Tentang Sayyid Qutb ,maka sungguh Syaikh Robi' Ibnu Hadi Al-Madkhali telah mewakili segenap para 'ulama dan para penuntut ilmu dalam mengungkap kesesatan dan penyimpangannya (Sayyid Qutb), yaitu dalam 4 buah kitabnya :

[1]. Adzwa' Islamiyyah 'alaa Aqidati Sayyid Quthub,
[2]. Mathoin Sayyid Quthub fii Ash-Shahabah
[3]. Al-awaashim minma fii kutubi sayyid Quthub min Al-Qawasim
[4]. Al-Haddul faashil bainal haqqi wal bathil.

Ringkasnya "celaannya (Sayyid Qutb) kepada Musa Alaihi Salam, celaannya kepada para shahabat Radhiallahu anhum, khususnya Ustaman bin Affan Radhiallahu anhu , perkataannya bahqwa Al-Qur'an adalah Mahluk, dan WIihadtul Wujud, Menta'thil (mengingkari) sifat-sifat Allah sebagaimana Jahmiyyah, tidak menerima hadits-hadits ahad yang shahih dalam aqidah,..dsb- lebih jelasnya bacalah kitab-kitab diatas dan sudah tercetak]

Selain itu dia juga tidak bisa membedakan antara tauhid rububiah dan tauhid uluhiah. Dan dia menyangka bahwa yang menjadi perselisihan antara para Nabi dengan umat mereka adalah dalam masalah tauhid rububiah bukan uluhiah.

Dia berkata dalam Dziilalu Al-Qur'an 4/1847 : " Bukanlah perselisihan seputar sejarah antara jahiliah dan Islam, dan bukan pula peperangan antara kebenaran dan thogut pada masalah uluhiah Allah ...." dan juga perkataannya dalam hal-1852: "Hanya saja perselisihan dan permusuhan adalah pada masalah siapakah Rob manusia yang menghukumi manusia dengan syari'at-Nya dan mengatur mereka dengan perintah-Nya dan memerintahkan mereka untuk beragama dan taat kepada-Nya" [Lihat Adwa'un Islahiah karya Syaikh Robi' pada hal-65]

MENGHIDUPKAN BID'AH
Jamaah Ikhwanul Muslimin juga banyak sekali menghidupkan bidah. Sa`id Hawwa menyatakan dalam bukunya At-Tarbiyyah Ar-Ruhiyyah (pembinaan mental): ''Ustadz Al-Banna beranggapan bahwa menghidupkan hari-hari besar Islam (selain dua hari `ied), adalah termasuk tugas harakah-harakah (gerakan) Islam. Beliau juga menganggap bahwa suatu hal yang aksiomatik alias pasti, kalau dikatakan bahwa pada zaman modern ini memperingati hari besar semacam maulid nabi dan yang sejenisnya, dapat diterima secara fiqih dan harus mendapat prioritas tersendiri.

Dikisahkan juga oleh Mahmud Abdul Halim dalam bukunya Ahdats Shana`atha At-Tarikh (1/109) bahwa ia sering bersama-sama Hasan Al-Banna menghadiri maulid nabi. Ia (Hasan Al-Banna) sendiri terkadang maju kepentas untuk menyanyikan nasyid (nyanyian) maulid nabi dengan suara keras dan nyaring. Setelah menukil banyak kisah Al-Banna tersebut, Syaikh Farid berkomentar:

''Semoga Allah memerangi pelaku-pelaku bidah. Alangkah bodohnya mereka, alangkah lemahnya akal mereka. Sesungguhnya mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak pantas dilakukan bahkan oleh anak kecil sekalipun.''

Dalam lembaran-lembaran majalah Ad-Dakwah, yang dipimpin oleh Umar At-Tilimsani tatkala dia masih menjabat salah satu Mursyid partai Ikhwanul Muslimin (nomor 21 hal 16/Rabi`ul Awwal 1398 H), tercetus banyak ungkapan yang penuh dengan kebidahan dan ghuluw (pengkhutusan/berlebih-lebihan) terhadap Nabi.

Di antaranya dalam makalah di bawah judul : Fi dzikra maulidika ya dhiya` Al-Alamin (dalam memperingati hari kelahiranmu, wahai sinar alam semesta)

TA'ASHUB / FANATIK TERHADAP PENDAPAT ULAMANYA
Syaikh Muqbil menyatakan dalam Al-Makhraj Minal Fitan hal. 86: ''(banyak) dari kalangan pengikut Ikhwanul Muslimin yang mengetahui bahwa mereka bodoh dalam masalah dien. Apabila kita menyatakan kepadanya : ini halal, atau ini haram adalah sudah kita tegakkan dalil-dalilnya, ia akan mengelak sambil menjawab: Yusuf Qordhawi di dalam al-halal wal haram bilang begini, Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah, atau Hasan Al-Banna di dalam Ar-Rasail atau Sayid Quthub dalam tafsir Fi Dzi lalil Quran bilang begini! Bolehkah dalil-dalil yang jelas dipatahkan dengan ucapan-ucapan mereka?''

Karena itulah banyak diantara mereka yang masih meremehkan hukum ''merokok'' misalnya, yang telah ditegaskan keharamannya oleh ulama ahlul hadits, lewat berbagai tinjauan, karena mengikuti fatwa syaikh mereka Yusuf Qordhawi yang tidak jelas dalam menerangkan hukumnya.

MANHAJ DAKWAH YANG MELENCENG DARI SYARIAH
Kerusakan manhaj dakwah mereka diawali oleh propaganda "Tauhidu As-Sufuf" (menyatukan barisan) kaum muslimin yang mereka dengung-dengungkan. Dimana propaganda itu berkonotasi mengabaikan adanya berbagai penyimpangan aqidah yang membaluti tubuh umat Islam. Menurut mereka, cukup kita meneriakan : wa Islamah (wahai Islam), maka kita pun bersatu.

Hasan Albana pernah berkata :
"Dakwah Ikhwanul Muslimin tidaklah ditujukan untuk melawan satu aqidah, agama, ataupun golongan, karena faktor pendorong perasaan jiwa para pengemban dakwah jama'ah ini adalah berkeyakinan fundamental bahwa semua agama samawi berhadapan dengan musuh yang sama, yaitu atheisme鈥
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 12-6-2007 10:14 AM | Show all posts
MENDAHULUKAN URUSAN POLITIK DARIPADA SYARI'AT
Meski secara lahir, jama'ah Ikhwanul Muslimin selalu menggembar-gemborkan harus tegaknya kekuasaan Islam, namun secara mengenaskan mereka hanya menjadikan itu sebagai slogan umum yang aplikasinya meninggalkan dakwah tauhid dan menjejali orang awam hanya dengan propaganda politik mereka.

Kita sudah bosan dengan dengungan politik yang membuat manusia jahil dengan agamanya, mereka hidup terpecah belah dengan tidak mengenal agamanya, tidak mengenal bagaimana shalat yang sesuai dengan sunnah RasulNya Shalallahu 'Alaihi wa Sallam .Apakah kita akan menyibukkan manusia dengan politik ???Padahal keadaan umat seperti ini ???Mengapa manusia tertipu dengan slogan ini , padahal jika mansuia belajar dien, maka dengan sendirinya manusia akan menolak yang berasal dari luar agamanya.

Contohnya, ketika mereka mengakui bahwa syarat pemimpin Islam yang ideal adalah ilmu dan taqwa, mereka justru mengangkat Mujadidi sebagai pemimpin Afghanistan, hanya demi menyenangkan banyak pihak termasuk dunia barat.

Hal itu diungkapkan oleh Abdullah Al-Azham dalam majalah Al-Jihad nomor 52 maret 1989 : "Mujadidi adalah profil pemimpin ideal menurut dunia Internasional khususnya barat. Hal itu akan memuluskan jalan Afghanistan untuk menjadi negara yang diakui di dunia secara formal....." (At-Thoriq 214) juga akan kita dapati, bahwa para pengikut gerakan Ikhwanul Muslimin lebih banyak berbicara dan mengulas tentang politik daripada aqidah, dalam majalah, buku-buku bahkan di podium-podium, sampai-sampai dikala menyampaikan khotbah jum'at."

Masih banyak lagi penyimpangan dakwah Ikhwanul Muslimin yang tak mungkin dirinci disini satu persatu. Semuanya sudah banyak diulas ulang oleh para ulama ahlul Hadits. Yang jelas, gerakan ini turut membidani kelahiran berbagai gerakan sejenis di berbagai negara. Di Libanon seperti At-Tauhid, di Palestina Hammas, di Mesir Jama'ah Islamiah, di Aljazair FIS, di Malaysia Darul Arqom, di Indonesia seperti NII (Negara Islam Indonesia) yang sebelumnya dikenal dengan Darul Islam atau DI TII, Al-Usroh, Komando Jihad, JAMUS (Jama'ah Muslimin), dan lain-lain.
Reply

Use magic Report

Post time 12-6-2007 11:58 AM | Show all posts
akhirnya para wahabi sudah menunjukkan belangnya....aku memang tertunggu2 depa ni menghantar artikel yg menyatakan SESAT kepada Hassan Al Banna dan Ikhwanul Muslimin...selama ini, aku heran mengapa mereka masih main2 taqiyah lagi dgn pendapat mereka terhdp Hassan Al Banna, pemimpin berfahaman ASWJ ini...

memang wahabi akan menentang siapa sahaja yg tidak sefahaman dengan mereka...
Reply

Use magic Report

Post time 12-6-2007 09:57 PM | Show all posts
sama gak ngan rufaqa'...  jakim pun dilawannya.

ada faham ka?  ...  ikhwan sama salafi, mana boleh sama laaaa....   kalau campur nanti jadi al-qaeda.
Reply

Use magic Report

Post time 15-6-2007 10:58 AM | Show all posts
Originally posted by ibnur at 12-6-2007 09:57 PM
sama gak ngan rufaqa'...  jakim pun dilawannya.

ada faham ka?  ...  ikhwan sama salafi, mana boleh sama laaaa....   kalau campur nanti jadi al-qaeda.


rupanya pak ibnur ini sudah totok wahabinya...tidak sedar bahwa wahabi itu lebih teruk dari al qaeda kerana wahabi menyerang dan membunuh ahlulbait dan org2 islam yang tidak bersalah termasuk perempuan, orang tua dan kanak2...silalah baca sejarah yg telah berlaku angkara wahabi ke atas golongan2 islam yang lain, malah 1001 macam kebejatan wahabi lakukan dengan menyesatkan ramai ulamak2 ASWJ hanya semata-mata akal mereka sudah dikuasai oleh kesombongan merasakan mereka yg benar dan org lain kafir, sesat dan fasik....

apakah ini bukan tiruan keperibadian yahudi laknatullah???
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 15-6-2007 03:35 PM | Show all posts
Originally posted by rainbows at 15-6-2007 10:58 AM
rupanya pak ibnur ini sudah totok wahabinya...tidak sedar bahwa wahabi itu lebih teruk dari al qaeda kerana wahabi menyerang dan membunuh ahlulbait dan org2 islam yang tidak bersalah termasu ...


Betul tu kak. tapi Pak Ibnur takkan mengakulah dia wahabi sebab kehinaan yang wahabi telah lakukan pada umat Islam dulu-dulu. Sekali sekala dia akan quote lah dari Datuk Mufti Perak kononnya pengikut Ahli Sunnah. Ingat orang syiah saja yang ada taqqiyah tapi rupanya wahabi pun ada penipuannya berselindung di sebalik ASWJ.
Reply

Use magic Report

Post time 16-6-2007 06:47 AM | Show all posts
Tak main la mufti-mufti....

Abuya lagi power....   yakazah brother....
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 16-6-2007 04:15 PM | Show all posts
[quote]Originally posted by ibnur at 16-6-2007 06:47 AM
Tak main la mufti-mufti....
Abuya lagi power....
Reply

Use magic Report

Post time 17-6-2007 12:48 PM | Show all posts
Ikhwanul muslimin pun sesat juga???

Reply

Use magic Report

Post time 18-6-2007 11:41 AM | Show all posts
Originally posted by saifulms at 17-6-2007 12:48 PM
Ikhwanul muslimin pun sesat juga???


Yang tak sesat cuma wahabi saja.
Yang masuk syorega pulak cuma orang Indon ni saja.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 18-6-2007 12:32 PM | Show all posts
Originally posted by saifulms at 17-6-2007 11:48
Ikhwanul muslimin pun sesat juga???



Bukankah Rasulullah pernah mengabarkan ahwa Islam ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 masuk neraka dan hanya satu yang masuk surga?? Mengapa kita heran kalau banyak pmahaman-pemahaman yang keliru? Dan ikhwanul muslimin dengan Al Bannanya yang tasawuf tulen juge ermasuk didalamnya. Dan Salafiyun telah jauh-jauh hari memperingatkan umat ISlam tentang kesalahan-kesalahan Hasan Al Banna, Sayyid Qutb, Said HAwwa, Muhammad Al Ghazali, dan lain-lain. Tapi sayang, sebagian umat besar telah tersilau oleh masyhurnya mereka dan tidak lagi mau melihat Quran dan sunnah. KArena Allah berfirman jika engkau berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Quran) dan RasulNya (sunnah). Dan kita tidak di benarkan bertaqlid kepada seseorang. Biasakanlah diri kita mencintai sesuatu karena Allah dan membenci sesuatu karena Allah pula.
Ana berani bersumpah, jika umpatan-umpatan kalian itu benar tentang salafy, maka celakalah hidup ana selamanya. Ape antum semua berani bersumpah seperti itu?!?!?
Reply

Use magic Report

Post time 18-6-2007 12:37 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 18-6-2007 12:32 PM
Ana berani bersumpah, jika umpatan-umpatan kalian itu benar tentang salafy, maka celakalah hidup ana selamanya. Ape antum semua berani bersumpah seperti itu?!?!?




Memang hidup kamu pun sudah celaka. Sebab itu juga ramai yang merempat di Malaysia ini sampai bergadai nyawa jadi pendatang haram akibat kerja-kerja wahabi yang dilaknat Tuhan.

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 18-6-2007 05:34 PM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 18-6-2007 12:32 PM


Bukankah Rasulullah pernah mengabarkan ahwa Islam ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 masuk neraka dan hanya satu yang masuk surga?? Mengapa kita heran kalau banyak pmahaman-pemahaman  ...


pak ikhwan,

kami diajar utk mendoakan sesama islam, tidak pernah dididik utk mencelakakan kpd sesiapa...seeloknya kita saling mendoakan antara satu sama lain kebaikan ke atas diri masing-masing...bukan gitu pak????
Reply

Use magic Report

Post time 19-6-2007 08:00 AM | Show all posts
berkatalah dgn perkataan yang elok2.. doalah dgn doa yg elok2 sesama Islam..
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-6-2007 09:29 AM | Show all posts
  Ana kan mendo'akan hidup ana sendiri, ana berkata jika ana benar di aliran yang salah, maka semoga celakan hidup ana. Ana berani berucap demikian karena ana yakin seyakin-yakinnya ana berada di atas pemahaman yang benar. Bagaimana dengan kalian? Beranikan kalian bersumpah demikian?   Jika kalian berani mencaci maki salafiyun, berarti kalian yakin kalianlah yang benar, am I right? Kalau begitu cubalah mengucapkan sumpah yang ana katakan, jika kalian benar orang-orang yang benar .  

Akhi...ana tidak mendoakan buruk untuk kalian, tentu ana doakan semoha kalian dan ana juga bertambah hidayah dari Allah, dan semoga kita mati di atas manhaj ang benar.
Sebenarnya, tentnag wahabi telah terjadi enyimpangan sejarah besar-besaran. Pada abad ke 2 hijriah tuu ada seorang ahli syirik masyhur yang bernama Wahhab bin Abdurahman. Dia di kafirkan oleh para ulama salaf. Lalu orang-orang yang mengikuti dia di sebut "Wahhabi". Lalu ketika kesyirikan dan bid'ah merajalela, menyebar ke sebagian besar hati umat Islam, datanglah syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab memberantasnya. Dan sudah sunnatullah ketika kebenaran datang, maka kebatilan melawannya dengan sengit. Dan sudah dari dulu, orang-orang sesat itu TAK AKAN menang melawan ulama salaf jika meeka harus berhadapan, karena mereka akan kalah dalil. Maka mereka main belakang dengan memfitnah para ulama salaf dengan panggilan "wahhabi", kerena mereka menuduh dakwah mereka mengikuti dakwahnya Wahhab bin Abdurrahman tersebut. Dan sayangnya banyak umat Islam yang termakan bujuk rayu mereka, dan sebagian besar umat ISlam adalah orang-orang awam, wallahul mustaan. Padahal ulama-ulama yang mereka benci adalah ulama warosatul anbiya'. Mereka dalah wali Allah di muka bumi ini. Dan percayalah, jika kalian ikut mencaci mereka, maka Allah bersama waliNya, dan Allah akan membalas cacian kalian satu persatu. Ikhlaskah kalian jika orang yang kalian cintai di caci orang? Tentu tidak bukan? Begitu juga Allah, Allah azza wa jalla bersama waliNya. Cam kan kata ana ini baik-baik, maka takutlah kalian semua kepada Allah.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 19-6-2007 09:43 AM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 19-6-2007 09:29 AM
Sebenarnya, tentnag wahabi telah terjadi enyimpangan sejarah besar-besaran. Pada abad ke 2 hijriah tuu ada seorang ahli syirik masyhur yang bernama Wahhab bin Abdurahman. Dia di kafirkan oleh para ulama salaf. Lalu orang-orang yang mengikuti dia di sebut "Wahhabi". Lalu ketika kesyirikan dan bid'ah merajalela, menyebar ke sebagian besar hati umat Islam, datanglah syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab memberantasnya.


  Pulak daahhh! Wahhab bin Abdurahman pula yang jadi kambing hitam wahabi. Apa kamu ingat orang Malaysia ini bodoh2 belaka seperti Indon yang boleh dibutakan sejarahnya.
Sebenarnya juga bukan Suharto yang makan rasuah berbillion-billion rupiah tapi ada seorang yang lain bernama Ahmad Sueharto bin Sutarto yang melakukannya.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-6-2007 10:43 AM | Show all posts
Originally posted by BatuApi at 19-6-2007 08:43


  Pulak daahhh! Wahhab bin Abdurahman pula yang jadi kambing hitam wahabi. Apa kamu ingat orang Malaysia ini bodoh2 belaka seperti Indon yang boleh dibutakan sejarahnya.
Se ...


Susah bicara dengan orang yang suka membual ajee, tapi tak tau dan tak mau ilmu...  Duuh....<<< Terjatuh dari kursi.....GUBRAAAKKK!!!
Reply

Use magic Report

Post time 19-6-2007 10:56 AM | Show all posts
alahai pak ikhwan...   dia orang-orang abuya bukan minat benda-benda ilmu ni.  kecuali kalau dari abuya.  tak berhujah pun tak apa, main pantun sahaja.
Reply

Use magic Report

Post time 19-6-2007 11:18 AM | Show all posts
Originally posted by ikhwanindo at 19-6-2007 09:29 AM
  Ana kan mendo'akan hidup ana sendiri, ana berkata jika ana benar di aliran yang salah, maka semoga celakan hidup ana. Ana berani berucap demikian karena ana yakin seyakin-yakinnya an ...


boleh bapak sebut mana dia ulamak wahabi yg bertaraf wali tu?

siapa yg bagi sijil berlandaskan al quran dan hadis yg mengiktiraf mereka sebagai WALI dan boleh jugakah bapak sebut taraf2 walinya sekali?...

Mohon pencerahan ya pak...
Reply

Use magic Report

12Next
Return to list New
You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

11-5-2024 06:38 PM GMT+8 , Processed in 0.085007 second(s), 47 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list