CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: shachihata33

TABARRUJ - PENYAKIT WANITA MASA KINI

[Copy link]
Post time 19-2-2008 09:55 AM | Show all posts
Originally posted by ahysa at 19-2-2008 09:40
salam...nak bertanya dgn ikhlas...

jadi apakah pendapat sha atau sesiapa mengenai apa yg perlu dibuat oleh wanita utk mengelakkan sifat tabarruj ni? cara pakaian mcm mana?

keeping in mind  ...


yup akak setuju.. kdg2 kalau kita x menjaga ketrampilan hb pulak cari yg cantik!!! mmg susah kalau kita nak bergaya kalau kat rumah je sbb kat rumah terlalu byk benda nak buat tambahan kalau anak ramai..

For me nak cantik tujuan utama ialah untuk memikat suami & diri sendiri agar tak terlalu rasa rendah diri atau depressed tgk sekitar mebbe becos still jahil lagi dlm agama kot???
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 19-2-2008 09:55 AM | Show all posts
Originally posted by ahysa at 19-2-2008 09:40 AM
salam...nak bertanya dgn ikhlas...

jadi apakah pendapat sha atau sesiapa mengenai apa yg perlu dibuat oleh wanita utk mengelakkan sifat tabarruj ni? cara pakaian mcm mana?

keeping in mind  ...


salam...

sha sendiri kurang arif utk jawab soalan syah. harap akan ada yg dpt memberikan jwpn yg lebih tepat.

kalau ikut pandangan sha sendiri ( maaf kalau salah), tak salah nak berpenampilan cantik, kemas utk keyakinan diri. tapi biarlah mengikut apa yg digariskan dlm islam. Ini kerana                     syariat telah menetapkan supaya wanita berpakaian longgar                     dengan warna yang tidak menarik serta menutup seluruh badannya                     dari kepala hingga ke kaki.

bg sha sendiri....
- berbaju yg longgar. tidak menampakkan bentuk badan. Sha kurang galakkan pakai baju kebaya sbb baju mcm tu masih menampakkan bentuk badan.

- memakai tudung sehingga menutupi dada. kalau nak buat fesyen pun, harapnya menutupi dada dan tudung tu biarlah berkain tebal sbb skrg ni, tudung2 kebanyakannya jarang hingga menampakkan leher.

- memakai stoking sbb kena ingat, kaki tu aurat wanita islam.

- memakai pakaian berlengan panjang.

ermm....kalau ada tambahan silakan. kalau salah sha minta maaf sgt2....

kalau kita lihat zaman skrg, ramai perempuan bertudung. tapi kebanyakannya hanya bertudung tetapi masih tidak menutup aurat.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 09:57 AM | Show all posts
Originally posted by peachRose at 19-2-2008 09:48 AM


yg pemimpin pembangkang tu betul ke...?
isteri Tuan Guru Nik aziz tu aku tgk biasa je.......tudung labuh....kalau pakai pun bedak baby je....
Datin Azizah Isteri anwar pun biasa2 j ...


betul lah. ada ke isteri pembangkang mcm tu? sha pun mcm tak pernah tgk.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 10:01 AM | Show all posts
Originally posted by peachRose at 19-2-2008 09:54 AM



aku kerja gak....
tapi mmg pegi ofis, pagi2 tempek bedak baby je....
tak boleh mekap.....rasa lemas.....
kalau aku pakai lipstick pun rasa concious giler.....sampai tak selesa buat kerja ...


samalah dgn sha. mekap2 ni mmg sha xreti nak pakai. lipstick pun xde
bukan x mampu beli, tp xselesa nak pakai. muka pun, sha sekadar pakai bedak sejuk thailand tu ...sha pergi kerja pun pakai baju kurung, dan tudung melepasi dada (InsyaAllah). Sha tak rasa pun yg penampilan sha menyebabkan org xselesa dgn sha. kerja sbg secretary pulak tu ....Dan yg penting, sha rasa lebih selesa berpakaian begini.
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 10:02 AM | Show all posts
Sedikit tambahan....

                                         Menyoal Batas Aurat Wanita Muslimah

Para ulama sudah gamblang menjelaskan batas-batas aurat. Tulisan ini adalah Catatan kecil untuk guru saya DR. Quraish Shihab atas kekeliruannya.[bag. Ketiga-habis]

  
Oleh: Aep Saepulloh Darusmanwiati *

    Batas aurat sebenarnya bisa dibaca langsung dari buku-buku fiqh atau buku-buku lain yang membahas persoalan ini. Namun demikian, saya mencoba meringkas batasan aurat ini sebagai berikut.
   
    Para ulama telah sepakat bahwa seorang wanita wajib menutup seluruh auratnya. Hanya saja, seberapa jauh batasan aurat wanita itu? Para ulama dalam hal ini berbeda pendapat. Sebagian ulama berpendapat bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat. Oleh karena itu, wanita wajib menutup seluruh tubuhnya termasuk wajib menutup muka dan kedua telapak tangannya. Bagi yang berpendapat seluruh tubuh wanita adalah aurat, mereka kemudian mewajibkan wanita untuk bercadar dan memakai sarung tangan.
  
    Sedangkan menurut pendapat lainnya, bahwa seluruh tubuh wanita aurat kecuali muka dan telapak tangan. Oleh karenanya, kelompok ini berpendapat, bahwa wanita harus menutup seluruh tubuhnya, kecuali menutup muka dan telapak tangan. Artinya, untuk muka dan telapak tangan boleh tidak ditutup karena kaduanya, menurut kelompok ini, tidak termasuk aurat. Hanya saja, kalaupun wanita tersebut hendak menutup muka dan kedua telapak tangannya, maka hukumnya hanyalah sunnah saja, bukan wajib. Untuk lebih memperjelas masalah ini, berikut penulis ketengahkan alasan-alasan masing-masing pendapat tersebut.
  
    Para ulama yang mengatakan bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat dan karenanya muka serta kedua telapak tangan juga wajib ditutup, di antaranya beralasan:
  
    Firman Allah dalam surat al-Ahzab ayat 53 yang artinya, "Dan apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istriNabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka" (QS. Al-Ahzab: 53).
  
    Ayat ini turun ketika Rasulullah saw menikahi Zainab bint Jahsy. Rasulullah saw lalu mengadakan walimah dan mengundang para sahabat untukmenghadirinya. Setelah hamper seluruh sahabat pulang, ada beberapa orang yang tetap saja diam tidak segera pulang. Padahal Rasulullah saw saat itu, sudah lelah dan sudah berharap agar para sahabat segera meninggalkannya. Rasulullah saw saat itu ditemani oleh Zainab terus keluar masuk dengan maksud agar para sahabat memahami dan segera pulang. Tidak lama kemudian, turunlah ayat ini yang memerintahkan agar Rasulullah saw memberikan tabir (hijab, penghalang) antara para sahabat dengan isterinya itu dengan maksud agar para sahabat tidakdapat melihat isterinya, Zainab bint Jahsy.
Oleh mereka yang berpendapat bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuhnya berpendapat bahwa ayat ini merupakan dalil bahwa wanita harus menutup seluruh tubuhnya termasuk muka dan kedua telapak tangannya. Buktinya,dalam ayat di atas, Zainab binti Jahsy pun disuruh untuk melakukan halitu; membatasinya dengan memakai hijab, penghalang. Kalau seandainya muka dan kedua telapak tangan boleh dibuka dan tidak ditutup, tentu Allah tidak akan memerintahkan Rasulullah saw untuk memasang hijab..

    Meskipun ayat ini turun untuk konteks isteri Rasulullah saw, lanjut kelompok ini, namun hukumnya berlaku juga untuk seluruh wanita, termasuk wanita-wanita saat ini.
Ayat lainnya yang dijadikan dalil oleh kelompok pertama ini adalah; QS. Al-Ahzab: 59. 揫i]HaiNabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya (jilbab adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutupkepala, muka dan dada).ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
  
    Menurut kelompok pertama, ayat ini juga menjadi dalil wajibnya menutup seluruh tubuh wanita termasuk muka dan kedua telapak tangan. Karena kata yudniina (mengulurkan) ditafsirkan oleh kelompok ini dengan menutup seluruh muka juga, sehingga yang nampak hanyalah kedua mata saja untuk melihat.

    Dalil lainnya adalah hadits Rasulullah saw berikut ini: Rasulullah saw bersabda: "Wanita itu adalah aurat. Apabila ia keluar rumah, maka ia akan dihias oleh syaithan (sehingga laki-laki akan senang melihatnya)" (HR. Turmudzi dan Thabari dan haditsnya Shahih).
Asma binti Abu Bakar berkata: "Kami biasa menutup muka kami dari tatapan kaum laki-laki. Padahal sebelumnya, ketika kami sedang Ihram, kami bias bersisir (merapihkanrambut)" (HR. Hakim dan sanad hadits tersebut Shahih).



[ Last edited by  shachihata33 at 19-2-2008 10:07 AM ]
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 10:03 AM | Show all posts
    Sedangkan alasan kelompok kedua yang mengatakan bahwa aurat wanita seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan, oleh karenanya, menutup muka dan telapak tangan bukanlah sebuah kewajiban akan tetapi sunnah saja, sebagaimana Firman Allah : QS. An-Nur: 31.
Artinya: "Kecuali yang (biasa) nampak dari padanya."(QS. An-Nur: 31). Menurut kelompok ini, bahwa dalam ayat di atas Allah mewajibkan wanita untuk menutup seluruh tubuhnya karena aurat, hanya saja, Allah mengecualikan dua hal yang biasa nampak. Dan dua hal yang biasa nampak yang dikecualikan dalam ayat di atas, menurut kelompok ini, adalah muka dan telapak tangan. Hal ini didasarkan kepada hadits-hadits berikut ini:

    "DariAisyah, bahwasannya adik perempuannya, Asma binti Abi Bakar masuk menemui Rasulullah saw sambil memakai pakaian tipis transparan. Rasulullah saw lalu berpaling dan bersabda: "Wahai Asma, sesungguhnya wanita itu, apabila ia telah haid, maka tidak boleh menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini", Rasulullah saw sambil berisyarat kepada muka dan kedua telapak tangannya" (HR. Abu Dawud, dan haditsnya Dhaif).

    Hanya saja, hadits ini dhaif. Namun demikian, masih banyak hadits lainnya yang menguatkan bahwa muka dan kedua telapak tangan itu bukanlah aurat, sehingga hadits-hadits tersebut menguatkan satu sama lain. Hadits-hadits dimaksud adalah:

揫/size]Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah saw pernah memberikan ceramah khusus untuk para wanita pada waktu hari raya. Lalu, berdirilah seorang wanita dari tengah-tangah yang kedua pipinya nampak seraya berkata: 'Mengapa ya Rasulullah?" (HR. Muslim).

Dari hadits ini makin nampak bahwa muka boleh nampak dan tidak ditutup,karena dalam hadits di atas, lanjut kelompok ini, bahwa wanita yang bertanya tidak menutup mukanya. Kalau seandainya muka wajib ditutup,tentu wanita tersebut akan menutupnya.

Artinya: "Dari Ibnu Abbas, menceritakan kisah ceramah Rasulullah saw untuk para wanita pada hari raya, kemudian beliau menyuruh mereka para wanita untuk sedekah. Ibnu Abbas berkata: "Rasulullah saw lalu memerintahkan mereka kaum wanita untuk bersedekah, dan saya melihat tangan-tangan mereka melemparkan cincin gelang pada baju Bilal yang dihamparkan." (HR. Bukhari).

Menurut kelompok ini, dalam hadits di atas juga dikatakan bahwa Ibnu Abbas melihat tangan-tangan para wanita yang melemparkan perhiasan-perhiasannya. Ini juga membuktikan bahwa telapak tangan bukanlah aurat dan karenanya tidak wajib ditutup. Karena, apabila telapak tangan juga aurat, tentu para wanita itu akan menutupnya dan tidak akan menampakkannya.

Dalil lainnya adalah hadits berikut ini:
Ibnu Abbas berkata: "Suatu hari Fadhl bin Abbas membonceng Rasulullah saw. Tiba-tiba datang seorang wanita dari bani Khats'am, meminta fatwa kepada Rasulullah saw. Fadhl lalu melihat wanita tersebut dan wanita itupun menatapnya(terjadi adu pandang). Rasulullah saw lalu memalingkan muka Fadhl kearah yang lain." (HR. Bukhari Muslim).

Menurut kelompok ini, hadits ini juga menjadi dalil bahwa muka bukanlah aurat dan karenanya tidak wajib ditutup. Buktinya, dalam hadits di atas, si wanita dari Bani Khats'am tidak menutup mukanya sehingga dapat di lihat oleh Fadhl bin Abbas. Kalau seandainya muka itu adalah aurat, tentu wanita itu akan menutupnya.


[ Last edited by  shachihata33 at 19-2-2008 10:16 AM ]
Reply

Use magic Report

Follow Us
 Author| Post time 19-2-2008 10:03 AM | Show all posts
Sumber rujukan
  
    Perdebatannya mengenai masalah memakai niqab ini sangat panjang, dan tidak mungkin saya tuturkan secara menyeluruh dalam makalah ini. Namun demikian untuk lebih memperluas dan memperdalam alasan-alasan dari masing-masing kelompok ulama di atas, saya cantumkan di bagian Penutup nanti, beberapa buku yang perlu dibaca berkaitan tulisan saya ini.
  
    Buku-buku yang saya cantumkan nanti, umumnya buku-buku kontemporer dengan harapan menjadi penghubung untuk lebih mendalami persoalan dimaksud langsung kesumber aslinya, yakni turats. Para ulama telah sepakat bahwa wanita wajib menutup seluruh tubuhnya selain muka dan kedua telapak tangan. Ini artinya, bahwa aurat wanita juga pakaian wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.
  
    Pada bagian penutup ini, ijinkan saya untuk kembali memberikan catatan-catatan akhir berkaitan dengan buku yang sedang dibedah ini:
   
    Buku-buku ini, adalah beberapa buku kontemporer  yang dapat saya kemukakan agar para pembaca buku Jilbab karya Dr. Quraish Shihab ada bandingan dan bisa sebagai bahan tambahan :
  
    Buku-buku yang layak dibaca itu adalah; Muhammad Nashiruddin al- Albany, Hijabul Mar'ah al-Muslimah fil Kitab was Sunnah, al-Maktab al-Islamy, Beirut, Cet. Kedelapan, 1987, Muhammad Nashiruddin al-Albany, Jilbabul Mar'ah al-Muslimah fil Kitab was Sunnah, Maktabah al-Ma'arif, Riyad, 2002 (isi buku ini sama dengan buku  Hijabul Mar'ah al-Muslimah di atas), Mushtafa as-Siba'i, al-Mar'ah Bainal Fiqh wal Qanun, Darus Salam, Kairo, Cet. Kedua, 2003, Muhammad Baltagi, Makanatul Mar'ah fil Qur'an al-Karim was Sunnah ash-Shahihah, Darus Salam, Kairo, Cet. Ketiga, 2005, Abdul Wahab Abdus Salam Thawilah, al-Albisah waz-Zinah, Darus Salam, Kairo, 2006, Abdul Halim Muhammad Abu Syuqah, Tahrirul Mar'ah fi Ashrir Risalah, Darul Qalam, Kuwait, Cet. Keenam, 2002, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Hijabul Mar'ah wa Libasuha fis Shalah, al-Maktab al-Islamy, Beirut, Cet. Keenam, 1985, Abu Abdullah Musthafa  bin al-Adwy, al-Hijab: Ahkamun Nisa fi Sual wa Jawab, Dar Ibn Affan, Kairo, 2002, Muhammad Ahmad Ismail al-Muqaddam, Adullatul Hijab: Bahtsun Jami'un li Fadhailil Hijab wa Adillah Wujubihi war Radd 'Ala Man Abahas Sufur, Darul Iman, Iskandariah, 2002, Muhammad al-Ghazali, Qadhayal Mar'ah Bainat Taqalid ar-Rakidah wal Wafidah, Darus Syuruq, Kairo, Cet. Kedelapan, 2005, Su'ad Ibrahim Shalih, Qadayal Mar'ah al-Mu'ashirah: Ru'yah Syar'iyyah wa Nadhrah Waqi'ah, Maktabah at-Turats al-Islamy, Kairo, 2003,
  
    Selain buku-buku kontemporer di atas, para pembaca juga diharapkan membaca buku-buku turats fiqhlainnya. Bahkan, ketika mengungkapkan menurut Madzhab Hanafi demikianmengenai batasan aurat ini, misalnya, tentu anda para pembaca dan kitasemua diusahakan sedapat mungkin untuk melihat langsung kepada kutubul umm, buku primernya langsung, tidak melalui perantara buku lain yang sekunder atau tersier.


[ Last edited by  shachihata33 at 19-2-2008 10:22 AM ]
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 10:04 AM | Show all posts
Penutup
  
Bagaimanapun, dari perdebatan dan perbedaan para ulama di atas dapat ditarik beberapa hal penting bahwa:
  
Pertama, Paraulama telah sepakat bahwa wanita wajib menutup seluruh tubuhnya selainmuka dan kedua telapak tangannya, tentu termasuk di dalamnya rambut danyang lainnya.
  
Kedua, Mengenaiapakah muka dan talapak tangan adalah aurat atau tidak sehingga apakahwajib untuk di tutup atau tidak, terjadi perbedaan pendapat. Meskidemikian, mereka yang beranggapan bahwa muka dan kedua telapak tanganbukanlah aurat, menganjurkan (sunnah saja), atau membolehkan wanitauntuk menutup juga muka dan kedua telapak tangannya terlebih apabiladikhawatirkan akan menimbulkan banyak fitnah.
  
Ketiga, tidakada satupun, sepengetahuan saya, dari para ulama yang menyerahkanbatasan aurat ini kepada keadaan atau kondisi masing-masing,sebagaimana tidak ada yang berpendapat selain dari kedua telapak tangandan wajah, misalnya rambut, betis, leher, bukan aurat. Semua sepakatsemua itu aurat yang wajib ditutup.
  
Keempat, dalam keadaan darurat, sekali lagi darurat bukan kebutu*an sebagaimana sering disebut oleh Pak Quraish dalam buku Jibabnya,seseorang diperbolehkan melihat aurat lainnya dengan tentu menurutbatasan-batasan tertentu plus setelah memenuhi beberapa persyaratanyang telah dibahas oleh para ulama dalam buku-buku fiqh. Kondisi darurat dimaksud misalnya untuk pengobatan yang sangat kronis, proses belajar mengajar atau ketika meminang.
  
Sebagaipenutup, untuk guru saya, Prof. DR. Quraish Shihab梐pabila beliausempat membaca tulisan saya ini梥aya memohon, untuk ke depan, hematsaya, Bapak sebaiknya tidak menerbitkan buku yang hanya mendeskripsikanpendapat sementara 'ulama' yang notabenenya bukan bidang yangdigelutinya, basicnya bukan masalah yang dibahas.. Misalnyadalam buku Jilbab ini, Bapak mengungkapkan pendapat Syahrur, Asymawi,Nawal Sa'dawi atau yang lainnya, padahal Bapak dan kita semua tahubahwa mereka semua tidak memiliki background fiqh, hukum Islam. Syahrur adalah seorang muhandis (insinyur), Asymawi seorang mustasyar (konsultan) bidang hukum positif dan Nawal Sa'dawi seorang penulis novel saja.  
Sebabyang menjadi masalah, jikalau buku itu dibaca para masisir, mungkintidak begitu menjadi persoalan. Setidaknya, sama-sama sudah memiliki basic yang kuat di samping mengetahui siapa Syahrur, Asymawi dan lainnya,  tentu ini tak ada hubungan sentimen kepada mereka.
Namun, apabila yang membacanya orang umum biasa, masyarakat Indonesia yang awam, tentu akibatnya akan lain. Dia tidak memiliki basic hukum Islam, agama, juga tidak mengetahui siapa cendekiawan kontemporer yang dikutip itu.
  
Terlebih buku ini ditulis oleh Dr. Quraish 杫ang bagi kalangan masyarakat Indonesia-- dikenal sebagai seorangcendekiawan dan ulama. Orang awam tentu akan dengan mudah mengatakanbahwa apa yang ditulis dalam buku Jilbab itu adalah pendapat Dr.Quraish.
  
Lebih-lebihkalau ada masyarakat awam yang mengamalkan isi buku jilbab denganmengambil pendapatnya Asymawi bahwa rambut pun boleh tidak ditutup,dengan dalih bahwa Dr. Quraish dalam bukunya Jilbab jugamembolehkan hal itu. Tentu ini sangat fatal akibatnya. Bukan saja,orang tersebut sudah salah menafsirkan dan menisbahkan pendapat.Bahkan, saya menduga kalangan aktivis di Jaringan Islam Liberal (JIL)yang menerjemahkan buku Haqiqatul Hijab karya Muhammad Said al-Asymawi ini, besar kemungkinan karena terilhami dengan buku JilbabDr. Qurash Shihab ini, yang banyak mengutip pendapatnya. Sebagai akhirkata, perkenankanlah saya memohon maaf atas tulisan saya sudahditurunkan beberapa edisi ini. Mudah-mudahan ada bermanfaatnya bersama.Wallahu 'alam bis shawab.
  

*) Penulis sedang menyelesaikan thesis di pascasarjana UniveWLIOBANGANGs al-Azhar Kairo Jurusan Ushul Fiqh. Makalah ini dipresentasikan pada acara bedah buku "Jilbab Pakaian Wanita Muslimah: Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan Kontemporer"karya DR. Quraish Shihab yang diselenggarakan kerjasama antara SenatFakutlas Syari'iah UniveWLIOBANGANGs al-Azhar Kairo dengan FORDIAN. Diolahkembali oleh redaksi www.hidayatullah.com
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 19-2-2008 10:06 AM | Show all posts
ntah le...susah jugak nak bincang pasal ni zaman skrg ni...
persepsi macam2...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 10:13 AM | Show all posts
Originally posted by shachihata33 at 19-2-2008 09:00 AM
Dengan ini jelas bahawa sebarang corak perhiasandi anggota badan atau di pakaian, adalah boleh membawa fitnah. Denganinilah Allah melarang bermake-up. Larangan seperti ini hanya sanggup ditaati oleh wanita-wanita yang beriman sahaja kerana takut kepada kemurkaan Allah dan seksaan dari-Nya.

Originally posted by shachihata33 at 19-2-2008 09:08 AM
Tabarrujadalah salah satu sifat wanita yang tercela disisi ALLAH subhanahu wata'ala dan dapat menghantar wanita itu masuk ke dalam neraka.


jadi....kalau nak ikut dan takut diri tercela disisi ALLAH, jadikan info ini sbg panduan. sha skdr ingin berkongsi maklumat. kalau masih ingin menyentuh ttg org lain, ttg isteri pembangkang, teruskan. Sikap sesetengah manusia, perkara yg baik xnak diikut, yg tak baik tu lah nak dijadikan cth dan dipertikaian.
Reply

Use magic Report

Post time 19-2-2008 10:16 AM | Show all posts
terimakasih semua sbb sudi berkongsi pendapat & berbincang dgn berhemah.

tentang pakaian tu...syah memang setuju sangat...pakai yg longgar, berlengan panjang & tidak menarik perhatian dgn memakai warna-warna yg garang. banyak advantage pakai warna gelap ni...salah satu darinya adalah kita nampak lebih kurus....ehhh...tu tabarujj juga ke?

bab make up pun memang syah tak boleh guna banyak sangat. lemas & rimas...rasa kulit tak bernafas jer. tapi lipstick tu guna lah juga...kalau tak muka mcm tak ada maya

tapi yg syah lemah ni part kasut & beg. mesti nak yg menarik...lain dari yg lain. tu kira tabarujj juga ke? walaupun bukan sebahagian dari aurat kita...
Reply

Use magic Report

Post time 19-2-2008 10:18 AM | Show all posts
la ni zaman teknologi maklumat....
info dihujung jari...
pepandai masing2 le nak cari kebenaran.....
tak bleh pakai alasan 'tak tahu'
yg tak nak ikut tu.....masing2 punya hal lah...
bukan tak tahu...tapi nafsu lebih menguasai diri....
Muhasabah utk diriku yg byk dosa ni jugak...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 10:21 AM | Show all posts
Originally posted by ahysa at 19-2-2008 10:16 AM
tapi yg syah lemah ni part kasut & beg. mesti nak yg menarik...laindari yg lain. tu kira tabarujj juga ke? walaupun bukan sebahagian dariaurat kita... ...


kalau boleh, kasut jgnlah bertumit yg bila berjalan, ada bunyi tu. sebab tu kan menarik perhatian lelaki.

beg....ermm..susah ye nak komen. kalau boleh begnya biarlah yg xde loceng ke
atau kalau yg berwarna terang, elok masa pakai tu dilindungi dari tudung. kalau kita berusaha mengelakkan sikap tabarruj, dalam hati xterlintas sedikit pun niat untuk menarik perhatian sesiapa, insyaAllah tak salah nak pakai beg yg bergaya.

nasib baik sha memang suka warna hitam. sampai beg dan kasut pun hitam
Reply

Use magic Report

Post time 19-2-2008 10:21 AM | Show all posts
gud info...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 10:24 AM | Show all posts
Info lagik...

Secara jujurnya, saya sendiri sebagai seorang wanita, berasa malu dan meluat apabila melihat wanita muslimat yang lain membuka aurat dan adakalanya sehingga melampau- lampau. Mana tidaknya, pakaiannya sentiasa up to date dengan fesyen terkini, yang singkat di sana, yang kecil di sini, yang nampak di sana, yang jarang di sini, terbelah sana sini. Yang jelasnya, saya sendiri dapat melihat lelaki lain melihat wanita tersebut seperti dalam kelaparan. Astagfirullah!!! Jom kita semak kat bawah ni beberapa kesalahan dalam menutup aurat :-

KESALAHAN PERTAMA : Aurat itu adalah memakai tudung sahaja.

KESALAHAN KEDUA : Bertudung tetapi ber慣-Shirt' berlengan pendek.

KESALAHAN KETIGA : Bertudung tetapi baju kebarungnya terbelah kainnya.

KESALAHAN KEEMPAT : Bertudung tetapi bajunya sendat, sempit dan nipis lalu memaparkan bentuk kawasan-kawasan mudah 憁enggoda'.

KESALAHAN KELIMA : Bertudung tetapi amat longgar dan menayangkan jambul dan hujung rambutnya....dan baca lagi di bawah ....
[size=100%]
[size=100%]KESALAHAN KEENAM : Bertudung tetapi hanya memakainya di pejabat sahaja. Tidak di sekitar rumah, pasaraya dan sebagainya.

KESALAHAN KETUJUH : Bertudung tetapi tudungnya dilempar ke belakang leher, maka terdedahlah dadanya dari ditutupi kain tudung.

KESALAHAN KELAPAN : Bertudung tetapi dengan tudung yang amat nipis sehingga boleh diihat sanggul, leher, tengkuk dan dadanya.

Sebahagianwanita menyangka bahawa tutup aurat tu adalah tutup rambut sahaja. Iaadalah tidak tepat sama sekali. Asasnya adalah dari firman Allah SWT:ertinya :

"Hendaknya mereka itu melabuhkan tudungnya sampai kedadanya, dan JANGANLAH KAMU MENDEDAHAKAN AURAT DAN PERHIASAN KAMUKECUALI APA YANG TERZAHIR." (an-Nur: 31)

Pengertian khumur(tudung), iaitu semua alat yang dapat dipakai untuk menutup kepala. Sedang apa yang disebut 慾uyub' kata jama' (bentuk plural) dari katajaibun, yaitu belahan dada yang terbuka, tidak tertutup olehpakaian/baju.

Setiap perempuan Islam wajib menutup kepalanya dengan tudung dan bahagian dadanya termasuk juga leher, sehingga semua tempat-tempat yang boleh membawa fitnah tertutup dari perkara yang memungkinkan dilihat oleh orang-orang yang jahat hatinya.


[ Last edited by  shachihata33 at 19-2-2008 10:25 AM ]
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 10:27 AM | Show all posts
Nilai Tudung Wanita
                                                                                 
                  
                  
       Di sini Darul Nu'man ingin menyentuh tentang pemakaian tudung kaum wanita           masa kini sebagai renungan bagi wanita Islam. Bila wanita menjaga auratnya dari pandangan lelaki bukan muhram, bukan  sahaja dia menjaga maruah dirinya, malah maruah wanita mukmin keseluruhannya. Harga diri wanita terlalu mahal. Ini kerana            syariat telah menetapkan supaya wanita berpakaian longgar dengan warna yang tidak menarik serta menutup seluruh badannya dari kepala hingga ke kaki.
                  
   Kalau dibuat  perbandingan dari segi harta dunia seperti intan dan berlian,                     ianya dibungkus dengan rapi dan disimpan pula di dalam peti besi yang berkunci. Begitu juga diumpamakan dengan wanita, Kerana wanita yang bermaruah tidak akan mempamerkan tubuh  badan di khalayak umum. Mereka masih boleh tampil di hadapan     
masyarakat bersesuaian dengan garisan syarak. Wanita tidak sepatutnya mengorbankan maruah dan dirinya semata-mata untuk mengejar pangkat, darjat, nama, harta dan kemewahan dunia.                  
                  
   Menyentuh berkenaan pakaian wanita, alhamdulillah sekarang telah ramai wanita   
yang menjaga auratnya, sekurang-kurangnya dengan memakai tudung. Dapat kita saksikan di sana sini wanita mula memakai tudung. Pemakaian tudung penutup aurat sudah melanda dari peringkat bawahan hingga kepada peringkat atasan. Samada dari golongan
pelajar-pelajar sekolah hinggalah kepada pekerja-pekerja pejabat-pejabat.                  
                  
   Walaupun pelbagai gaya tudung diperaga dan dipakai, namun pemakaiannya masih
tidak lengkap dan sempurna. Masih lagi menampakkan batang  leher, dada dan sebagainya. Ada yang memakai tudung, tetapi  pada masa yang sama memakai kain belah bawah atau berseluar  ketat dan sebagainya. Pelbagai warna dan pelbagai fesyen tudung  turut direka untuk wanita-wanita Islam kini.
                  
   Ada rekaan tudung yang dipakai dengan songkok di dalamnya, dihias pula dengan           kerongsang (broach) yang menarik. Labuci warna-warni dijahit pula di atasnya. Dan berbagai-bagai gaya lagi yang dipaparkan dalam majalah dan suratkhabar fesyen untuk tudung. Rekaan itu kesemuanya bukan bertujuan untuk mengelakkan fitnah, sebaliknya
menambahkan fitnah ke atas wanita.
                  
   Walhal sepatutnya pakaian bagi seorang wanita mukmin itu adalah bukan sahaja
menutup auratnya, malah sekaligus menutup maruahnya sebagai seorang wanita. Iaitu pakaian dan tudung yang tidak menampakkan bentuk tubuh badan wanita, dan tidak berhias-hias yang mana akan menjadikan daya tarikan kepada lelaki bukan muhramnya.
Sekaligus pakaian boleh melindungi wanita dari menjadi bahan gangguan lelaki yang tidak bertanggungjawab.
                  
   Bilamana wanita bertudung tetapi masih berhias-hias, maka terjadilah pakaian   
wanita Islam sekarang walaupun bertudung, tetapi semakin membesarkan riak dan bangga dalam diri. Sombong makin bertambah. Jalan  mendabik dada. Terasa tudung kitalah yang paling cantik, up-to-date, sofistikated, bergaya, ada kelas dan sebagainya. Bertudung,
tapi masih ingin bergaya.


[ Last edited by  shachihata33 at 19-2-2008 10:33 AM ]
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 19-2-2008 10:28 AM | Show all posts
Setuju! setuju! setuju! dgn semua pandangan sha! Cuma tak setuju dgn avatar jek!

thanks anyway!
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 10:29 AM | Show all posts
Originally posted by HOTlips at 19-2-2008 10:28 AM
Setuju! setuju! setuju! dgn semua pandangan sha! Cuma tak setuju dgn avatar jek!

thanks anyway!




nak tukar pun. cuma tgh seronok tepek2 info baru
sabar yeee....thx sbb tegur sha yg masih byk kekurangan ni
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 19-2-2008 10:29 AM | Show all posts
Kesimpulannya, tudung yang kita pakai tidak membuahkan rasa kehambaan. Kita tidak merasakan diri ini hina, banyak berdosa dengan Tuhan  mahupun dengan manusia. Kita tidak terasa bahawa menegakkan syariat dengan bertudung ini hanya satu amalan yang kecil yang mampu kita laksanakan. Kenapa hati mesti berbunga dan  berbangga bila boleh memakai tudung?   
               
   Ada orang bertudung tetapi lalai atau tidak bersembahyang. Ada orang yang bertudung
tapi masih lagi berkepit dan keluar dengan teman lelaki . Ada orang bertudung yang masih terlibat dengan pergaulan bebas. Ada orang bertudung yang masih menyentuh tangan-tangan lelaki yang bukan muhramnya. Dan bermacam-macam lagi maksiat yang dibuat oleh orang-orang bertudung termasuk kes-kes besar seperti zina, khalwat dan sebagainya.
                  
   Jadi, nilai tudung sudah dicemari oleh orang-orang yang sebegini. Orang Islam lain yang ingin ikut jejak orang-orang bertudung pun tersekat melihat sikap orang-orang yang mencemari hukum Islam. Mereka rasakan bertudung atau menutup aurat sama sahaja dengan tidak bertudung. Lebih baik tidak bertudung. Mereka rasa lebih bebas lagi.
                  
   Orang-orang bukan Islam pula tawar hati untuk masuk Islam kerana sikap umat Islam yang tidak menjaga kemuliaan hukum-hakam Islam. Walaupun bertudung, perangai mereka sama sahaja dengan orang-orang bukan Islam. mereka tidak nampak perbezaan agama Islam dengan agama mereka.
                  
   Lihatlah betapa besarnya peranan tudung untuk dakwah orang lain. Selama ini kita tidak sedar diri kitalah agen bagi Islam. Kita sebenarnya pendakwah Islam. Dakwah kita bukan seperti pendakwah lain tapi hanya melalui pakaian.
                  
   Kalau kita menutup aurat, tetapi tidak terus memperbaiki diri zahir dan batin dari masa ke semasa, kitalah punca gagalnya mesej Islam untuk disampaikan. Jangan lihat orang lain. Islam itu bermula dari diri kita sendiri.
                  
   Ini tidak bermakna  kalau akhlak belum boleh jadi baik tidak boleh pakai tudung.            Aurat, wajib ditutup tapi dalam masa yang sama, perbaikilah kesilapan diri dari masa ke semasa. Tudung di luar tudung di dalam (hati). Buang perangai suka mengumpat, berdengki, berbangga, ego, riak dan lain-lain penyakit hati.
                  
   Walau apapun, kewajipan bertudung tidak terlepas dari tanggungjawab setiap wanita Muslim. Samada baik atau tidak akhlak mereka, itu adalah antara mereka dengan Allah. Amat tidak wajar jika kita mengatakan si polanah itu walaupun bertudung, namun tetap berbuat kemungkaran. Berbuat kemungkaran adalah satu dosa, manakala tidak menutup     aurat dengan menutup aurat adalah satu dosa lain.
                  
   Kalau sudah mula menutup aurat, elak-elaklah diri dari suka bertengkar. Hiasi diri dengan sifat tolak ansur. Sentiasa bermanis muka. Elakkan pergaulan bebas lelaki perempuan. Jangan lagi berjalan ke hulu ke hilir dengan teman lelaki. Serahkan pada Allah tentang  jodoh. Memang Allah sudah tetapkan jodoh masing-masing. Yakinlah pada ketentuan qada' dan qadar dari Allah.
                  
   Apabila sudah menutup aurat, cuba kita tingkatkan amalan lain. Cuba jangan tinggal sembahyang lagi terutama dalam waktu bekerja. Cuba didik diri menjadi orang yang lemah-lembut. Buang sifat kasar dan sifat suka bercakap dengan suara meninggi. Buang sikap  suka mengumpat, suka mengeji dan mengata hal orang lain. jaga tertib sebagai seorang wanita. Jaga diri dan maruah sebagai wanita Islam. Barulah nampak Islam itu indah dan cantik kerana indah dan cantiknya akhlak yang menghiasi peribadi wanita muslimah.
                  
   Barulah orang terpikat untuk mengamalkan Islam. Dengan ini, orang bukan  Islam akan mula hormat dan mengakui "Islam is really beautiful."  Semuanya bila individu Islam itu sudah cantik peribadinya.  Oleh itu wahai wanita-wanita Islam sekalian, anda mesti mengorak langkah sekarang sebagai agen pengembang agama melalui pakaian.                  


[ Last edited by  shachihata33 at 19-2-2008 10:46 AM ]
Reply

Use magic Report

Post time 19-2-2008 10:38 AM | Show all posts

Reply #30 shachihata33's post

ye terima kasih kerana berkongsi maklumat..pada saya yang lemah ini .terutama dalam hal penjagaan aurat menurut syariat ialah mengaplikasikan konsep bersederhana..jika kita mampu menjaga aurat dengan berpakaian jubah dan bertudung labuh..ituah sebaik2 nya..tapi jika kita tak mampu pakailah tudung yang menutupi dada dan berpakaian tidak menampakkan susuk tubuh..serta tidak keterlaluan dalam menggunakan make up atau aksesori..wanita memang fitrahnya suka pada kecantikan dan perhiasan,tapi biarlah berpada2..

saya rasa perkara asas yang kita perlu tahu dalam hal berpakaian ialah:
1. berpakaian menutup aurat
2.Niat kerana Allah
3.rasa tawadhu' dalam pemakaian
4.bersederhana
5.mengikut biah masyarakat setempat

pada saya aspek ini penting kerana kita berpakaian menutup aurat yg sebenar  kerana mengikut syariat.Bila ikut syariat dan ikhlas pada Allah..maka timbul rasa tawadhu' dalam hati.Iaitu malu pada Allah untuk berpakaian bagi tujuan bermegah2,berfesyen untuk kelihatan up to date,dsbnya.pemakaian itu juga penting untuk menghindari dari fitnah dan mengelak prasangka manusia.seelok2nya bersederhana.saja..kerana dikhuatiri ramai yg bertudung labuh tapi akhlak tidak dijaga,bercouple,berdating,bercakap dgn kuat dan lain2 akan meroskkan imej org bertudung,kerana saya byk terbaca kisah wanita bertudung dan jubah tapi ditangkap khalwat!jadi tiada nilai lagi imej kita..
selain itu mengikut biah persekitaran kita maksud saya dari segi cuaca,dan fesyen ,ragam fesyen masyarakat persekitaran..digalakkan berpakaian menutup aurat sebagaimana kebiasaan masyarakat..cthnya di Arab kebanyakannya memakai niqab(purdah) jd seeloknya ikutlah resam mereka,jika tidak mungkin risiko diganggu atau menjadi tumpuan masyarakat.jika di Malaysia berpakaian tudung dan baju kurung atau jubah berwarna warni maka sesuaikan.tapi biarlah warna yg lembut bkn garang!nanti itu juga  dikhuatiri menjadi perhatian dan fitnah..akhirkata moga2 kita menjadi muslimah yg berjaya mengikut syariat..wallhualam..
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

5-5-2024 02:37 PM GMT+8 , Processed in 0.086201 second(s), 43 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list