CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 3340|Reply: 11

Filem MAY ****

[Copy link]
Post time 10-6-2008 10:44 AM | Show all posts |Read mode
May: Film Indonesia, tentang etnis Cina, bersetting Malaysia



[Blog-Sinema] Satu lagi film berlatar politik hadir di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, kali ini issue yang diangkat adalah peristiwa berdarah tragedi Mei 1998. Peristiwa kelam itu diangkat menjadi kisah mengharu biru oleh Viva Westi, sutradara muda yang tahun lalu bersama Garin Nugroho berhasil membawa filmnya SERAMBI diputar di Cannes Film Festival.

Menonton May, seperti melihat potongan-potongan fuzzle indah dan secara apik dirangkai menjadi satu gambar utuh. Alurnya dibuat maju-mundur secara flasback untuk membangkitkan emosi dan empati penonton terhadap tokoh utama filem ini : May.

May adalah seorang gadis muda keturunan cina korban perkosaan dalam tragedi kelam di bulan Mei 1998. Peristiwa itu membuat dirinya kehilangan segalanya, termasuk harta, keluarga dan cinta. Sejak peristiwa tersebut, May pindah ke Malaysia, memulai hidupnya dari nol lagi, sebatang kara. Sepuluh tahun berlalu ternyata May dipertemukan lagi dengan orang-orang terdekatnya di masa lalu. Mereka bergolak lagi dengan trauma dan konflik masa lalu, sebelum akhirnya May memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya : Indonesia.

Film ini berhasil mengadaptasi kisah kelam menjadi sebuah tontonan visual yang sangat cantik. Gambar-gambar indah dan artistik memanjakan mata penonton di sepanjang film. Hal ini memang menjadi kekuatan Viva Westi.

Selain Jenny Chang yang berperan sebagai May, film ini juga didukung aktor-aktris besar Indonesia seperti Lukman Sardi, Tio Pakusadewo, Ria Irawan, Tuti Kirana, Niniek L Karim, Jajang C Noer, Yama Carlos dan aktris Malaysia, Zahida Rafiq. Semuanya bermain cemerlang.

Sebagian besar shooting film ini dilakukan di Semarang, Kuala Lumpur, Malaka dan Genting Highland, selebihnya dilakukan di Jakarta dan Jogjakarta.

Saat ini May masih diputar di seluruh bioskop di seluruh Indonesia.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 10-6-2008 10:45 AM | Show all posts








[ Last edited by  LimaWira at 10-6-2008 10:59 AM ]
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 10-6-2008 11:06 AM | Show all posts
"May", Kisah Cinta yang Luar Biasa

Judul film itu May. Maknanya ada dua. Makna pertama, dia menjadi nama sang tokoh utama yang diperankan oleh pendatang baru Jenny Chang. Sedangkan makna yang kedua adalah sebuah komemorasi terhadap peristiwa kelam yang pernah mengharu-biru negeri ini di bulan Mei 1998.

Ini memang bukan kisah nyata. May hanya sekadar kisah cinta dengan meminjam latar belakang peristiwa yang pernah terjadi di bulan Mei 1998. Demikian disebutkan penulis skenario Dirmawan Hatta dalam pengantar rilisnya. Di sana ada balada asmara Antares (Yama Carlos) dengan May (Jenny Chang) yang terpaksa berpisah karena terjadinya peristiwa itu. May yang dilanda trauma pelan-pelan mencoba melupakan luka yang membekas dalam kalbunya. Sedangkan Antares masih penasaran, mencoba mencari-cari dimana gerangan sang idaman.



Seyogyanya film arahan sutradara Viva Westi ini diputar bulan Mei lalu agar lebih afdol dan kontekstual, alias nyambung gitu loh, dengan judulnya. Karena berbagai alasan baru bisa dirilis pada bulan berikutnya. Tapi tak mengapalah, yang namanya luka kan bisa terjadi kapan saja, pun dengan upaya untuk menyembuhkannya. Sebagai sebuah produk artistik tetap saja ini harus diapresiasi.

Menyaksikan May ibarat memandang setumpukan kartu pos bergambar panorama rancak dari berbagai tempat. Apalagi dengan gambar format seluloid 35 mm, warna-warni yang keluar lebih benderang lagi. Tata kamera dari Ical Tanjung sanggup merekam deburan pantai, hijaunya persawahan, atau hiruk-pikuknya metropolitan dengan sama kuatnya. Pun dengan tata artistik dari Eros Eflin yang sanggup menghadirkan aroma oriental yang memikat mata. Seolah-olah dia sanggup menyihir penonton sehingga tak percaya jika ini memang benar-benar film Indonesia dan tentunya bukan hanya saya.



Berkali-kali saya masih tak percaya dengan gambar yang terproyeksi di layar. Ketika pemilik modal lain menghemat biaya syuting dengan memotong anggaran lokasi, tapi produser film ini tidak demikian. Syuting di Malaka, ya di Malaka. Jadi bukan syuting di kota tua Jakarta kemudian di-set agar mirip Malaka. May tidak begitu. Semua tempat itu direkam di tempatnya yang orisinil (kecuali untuk beberapa scene Jakarta yang sempat dibuatkan set di Semarang, lantaran berbagai kendala teknis, inipun malah membuat biaya tambah bengkak, bukannya menghemat).

Memang, sinematografi nan cantik ini menjadi andalan yang kuat dari sutradara Westi. Dan dia mengaku beruntung bisa mendapatkan produser yang mau bersikap kooperatif macam Heru Winanto. Dengar saja pengakuannya 擬ay ini buat karir saya luar biasa, karena ada satu produser yang ngasih bujet dan kita bisa membuat film yang bagus tanpa dibebani. Ini harus banyak yang nonton ya, harus ini, harus itu.
Reply

Use magic Report

Post time 10-6-2008 11:06 AM | Show all posts
lawanye cinematografinye..
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 10-6-2008 11:21 AM | Show all posts
zahida rafiq as anne
Reply

Use magic Report

Post time 10-6-2008 11:43 AM | Show all posts

Reply #4 ayiepk's post

Itulah kelebihan filem2 Indon....Cinematography diaorang class!! Kalau Malaysia ni, filem2 Yasmin Ahmaj jer yang lawa...
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 20-7-2008 12:31 AM | Show all posts

FILM BARU: MAY

May


Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut.

Pepatah itu saya dengar lagi dari Irshad Manji, seorang aktivis Islamdari Kanada (sekarang tinggal di New York) yang kontroversiol karenabanyak menggugat status quo dunia Islam, dalam wawancaraketika dia datang ke Jakarta. Waktu itu, saya teringat kapan sayapertama kali mendengar pepatah itu: sebuah komik berjudul Asterix dan Orang-orang Normandia.Mungkin itu pepatah terkenal di Barat. Lengkapnya, ia berbunyi:keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, tapi kemampuan kita mengatasirasa takut itu (oleh Manji, ditambahi ...攗ntuk melakukan hal yangbenar
Reply

Use magic Report

Post time 20-7-2008 12:32 AM | Show all posts
Menurut Viva, salah satu dasar dia membuat film tentang perkosaan pada kerusuhan Mei 1998 ini adalah sebuah surat di rubrik Konsultasi Psikologi Kompas, yang diasuh oleh Leila Ch. Budiman. Surat itu dari seorang dokter, yang bertanya tentang bagaimana menangani seorang korban perkosaan dalam kerusuhan itu, yang sampai hamil setelah perkosaan itu. May menggali lebih jauh apa yang terjadi dalam sebuah peristiwa yang mungkin terjadi itu. Maka, kisah May tak hanya berkutat (walau tetap berpusat) pada perkosaan itu.

May juga menutur, mencoba merenungi, berbagai perasaan bersalah yang ada di sekitar tragedi itu. Film ini mengedepankan May dan ibunya sebagai korban. May diperkosa, dan kemudian ia hamil 杒emungkinan karena perkosaan itu, tapi mungkin juga akibat hubungan intimnya dengan Antares (ketakpastian itu sendiri telah mengguncang May yang sangat mencintai dan meyakini kewajiban setianya pada Antares). Tapi, siapa bilang keadaan itu hanya makan korban May dan ibunya saja?

Antares, yang saat May membutu*kannya sedang sibuk mengurusi seorang tokoh politik yang memperjuangkan reformasi, Hariandja (Tio Pakusadewo, seperti biasa bermain matang), juga didera kehilangan dan rasa bersalah. Ia, yang sangat mencintai May, justru menyumbang pada penistaan tubuh May yang memorak-porandakan hidup May dan ibunya. Dan, yang sangat menarik, film ini menampilkan sosok Gandang (Lukman Sardi) yang mengambil untung dari derita ibu May. Sepuluh tahun setelah Kerusuhan Mei 1998, Gandang telah jadi seorang kaya. Ia, bersama istrinya (Ria Irawan), sedang plesir ke Malaysia, ketika tak sengaja Gandang melihat ibu May, Cik Bing, yang tampak linglung. Dalam kilas balik, ternyata Gandang jadi kaya karena membeli sertifikat rumah Cik Bing dan May di Jakarta dengan harga sangat murah 杝eharga tiket sekali jalan pesawat ke Malaysia. Dengan sertifikat itu, ia memupuk modal membuka usaha laundry yang sukses.

Yang menarik, cara Viva menggambarkan karakterisasi Gandang dan istrinya. Latar Islam yang khas cukup tampak di sini: istri Gandang ingin sekali mereka naik haji, dan membuat sebuah selamatan mewah untuk persiapan kepergian mereka ke Mekkah. Walau tergambar betapa niat naik haji itu bercampur pula dengan kehendak untuk terlihat mapan, Viva tak menghakimi. Viva bahkan memotret Gandang yang mengambil keuntungan di atas penderitaan ibu May (etnik Cina) itu sebagai korban keadaan juga. Itulah mengapa ia risau benar ketika diingatkan kembali bahwa kekayaannya berpijak pada penderitaan orang lain; dan mengapa istrinya bisa memahami upaya penebusan dosa Gandang.

Banyak jenis korban 1998 dalam film ini. Antares ikut Hariandja, yang setelah Reformasi 1998 mendapat banyak proyek sumir dengan uang besar. (Bukankah ini sosok yang sangat tak asing bagi kita, pasca 1998?) Dan toh, ia tak bahagia. Ia merasa berdosa. Keadaan telah memaksanya memilih sesuatu yang tampaknya kecil: tak menjemput May, karena sibuk 搈engurusi negara
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 20-7-2008 12:36 AM | Show all posts
The 'romantic' side of the MAY tragedy
17-07-2008 04:35:40 PM
By MAQ AKY

FOR many Indonesians, their hearts are pounding faster than norm as they anxiously count the days before re-experiencing nation抯 most feared nightmare, 慗akarta riots of May
Reply

Use magic Report

Post time 20-7-2008 12:39 AM | Show all posts

揑抦 totally different from May抯 character, she is a bubbly and daring with guys. Im just too shy. There was a scene where I had to kiss Yama, and I can抰 help myself not to laugh. I can抰 remember how many takes it took to complete that scene.
Reply

Use magic Report

Post time 21-7-2008 09:33 AM | Show all posts
filem indon very daring siut wat film isu sensitip cam nih....! tapi filem kita karyawan penakot nak mampos! asyik nak wat filem lawak cinta bangang jerk dari otak pengarah tahap proessor sampei ker tahap longkang!
Reply

Use magic Report

Post time 21-7-2008 01:01 PM | Show all posts
double tret

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

5-5-2024 02:41 AM GMT+8 , Processed in 0.060311 second(s), 38 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list