|
Keel Laying Ceremony of 2 units PC-40 Patrol Boats for the Indonesian Navy at PT Caputra Mitra Sejati Shipyard.
|
|
|
|
|
|
|
|
Indonesian Navy Sigma PKR 10514 with the Millennium Gun CIWS installed. Credit to PT PAL.
|
|
|
|
|
|
|
|
First Steel Cutting Ceremony of Indonesian Navy new Hospital Ship based from the Makassar LPD at PT PAL Shipyard. Credit to Antara News & ARCINC.
|
|
|
|
|
|
|
|
Industri pertahanan Ceko akan mengirimkan 23 kendaraan lapis baja Pandur II ke Indonesia
Untuk periode 2021 hingga 2022, Indonesia dapat memperoleh beberapa kendaraan lapis baja Pandur II yang dilengkapi dengan menara. dipersenjatai dengan pistol 30mm. Proyek ini akan dipimpin oleh Tentara Ceko Perusahaan Excalibur yang telah mengirimkan peralatan militer ke Indonesia. Perusahaan memproduksi Pandur II di Republik Ceko dengan lisensi.
On April 12, 2019, the Indonesian Ministry of Defense issued PT Pindad a contract worth $ 80 million for the production of the first 22 Pandur II series 8x8 infantry fighting vehicles that received the Indonesian designation Cobra.
The Indonesian version of the Pandur II will be fitted with the Israeli remote-controlled uninhabited combat module Elbit Systems U30MK.II, armed with a Northrop Grumman Bushmaster Mk.44 30mm automatic gun and two 7.62mm machine guns.
Perusahaan Indonesia PT Pindad, dalam kemitraan dengan Grup Cekoslowakia, mempromosikan Pandur II 8x8 tentara Indonesia dalam beberapa versi. Pada 2017, PT Pindad menerima empat unit Pandur II dari Republik Ceko, dan melengkapinya dengan persenjataan: dua Pandur II dilengkapi dengan modul tempur Ares REMAX (Elbit Systems) yang dikendalikan jarak jauh yang dipersenjatai
dengan senapan mesin 12,7 mm, satu kendaraan dilengkapi dengan modul tempur Sistem Elbit yang tidak berpenghuni / Ares UT30MK.II dengan meriam Bushmaster Mk 44 30mm (kendaraan ini didemonstrasikan di IndoDefense 2018, pada November 2018) dan satu kendaraan yang tidak mengambang dipersenjatai dengan CMI Defense CMI- Belgia.
Menara 3105HP (Cockerill Series 3000) dengan meriam 105mm (menara serupa dipasang pada tangki menengah FNSS Kaplan / Harimau yang dirancang oleh Turki).
https://www.armyrecognition.com/ ... s_to_indonesia.html |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesian MALE UAV Elang Hitam (Black Eagle). Maiden flight scheduled in October 2020.
|
|
|
|
|
|
|
|
Korps Marinir Dapatkan Alokasi Anggaran untuk Menambah Howitzer.
Berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, Korps Marinir mendapatkan alokasi anggaran senilai Rp 329 milyar (USD 20 juta) untuk pembelian 7 howitzer tarik baru 105mm dari Nexter Systems, Prancis.
Saat ini Korps Marinir TNI AL mengoperasikan 20 unit howitzer tarik ringan LG1 Mk II buatan Nexter Systems Prancis yang diterima pada tahun 1996, dengan tambahan ini maka jumlah howitzer LG1 Korps Marinir akan menjadi 27 unit.
http://defense-studies.blogspot.com/ |
|
|
|
|
|
|
|
This post contains more resources
You have to Login for download or view attachment(s). No Account? Register
x
|
|
|
|
|
|
|
Korps Marinir Dapatkan Alokasi Anggaran untuk Pembelian Arhanud GS dan Tarik
Berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, Korps Marinir mendapatkan alokasi anggaran senilai Rp 3,9 triliun (USD 263 juta) untuk pembelian 20 unit artileri pertahanan udara gerak sendiri (self propelled air defense system).
Modernisasi artileri pertahanan udara (arhanud) Korps Marinir TNI AL berlanjut setelah sebelumnya pada tahun 1999/2000 mengakuisisi kendaraan BVP-2 dari Ceko sebanyak 11 unit dan meriam tarik Norinco dari China jenis Type 90 Twin 35 mm sebanyak 4 unit pada tahun 2015/2016.
Belum jelas tipe kendaraan yang akan dibeli oleh Korps Marinir namun Korps Marinir terbiasa dengan produk buatan Blok Timur. Jika melihat pengadaan serupa di India belum lama ini, Rusia mengajukan Tunguska M1 dan Pantsir, sedangkan pesaingnya Korea Selatan mengajukan K-30 Biho, mungkin kendaraan ini juga yang akan beradu disini.
Arhanud Tarik
Selain arhanud gerak sendiri, Korps Marinir juga mendapatkan alokasi anggaran Rp 592 miliar (USD 39 juta) untuk pembelian 12 arhanud tarik (towed anti-aircraft gun system), belum jelas juga tipe yang akan dipilih Korps Marinir.
Adapun kedua anggaran ini akan dipergunakan untuk pengadaan hingga tahun 2024, sebagai akhir tahapan MEF 2024 (Minimum Essential Force yang akan dicapai dalam kurun waktu 2005-2024).
Sesuai tahapan MEF, Korps Marinir dimekarkan menjadi 3 Pasukan Marinir (Pasmar) sehingga membutuhkan 3 Batalyon Artileri Pertahanan Udara. Tiap batalyon diperkuat dengan 18 alutsista (3 baterai), jadi dibutuhkan meriam arhanud sebanyak 54 buah tipe tarik dan atau gerak sendiri. Dengan tambahan 20 Arhanud GS dan 12 Arhanud Tarik maka alutsista baru arhanud akan menjadi 47 unit, masih ada 4 tahun lagi untuk pengadaan sisanya sebanyak 7 unit.
|
|
|
|
|
|
|
|
Indonesian Army 3rd Para-Raiders Brigade with Pindad SS2V5 Assault Rifle.
|
|
|
|
|
|
|
|
Tentara Nasional Indonesia menerima pengiriman batch kedua dari 3 unit Rig Amfibi M3 dan 1 unit Kendaraan Pemulihan Tatra Treva-15 di Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.
|
|
|
|
|
|
|
|
Edited by rifa at 2-6-2020 10:19 PM
KRI Bung Tomo (357) will undergo dry docking in Irian Graving Dock of PT PAL Indonesia (Persero)
..
KRI Bung Tomo (357) will undergo maintenance and repairs for 15 days. KRI Bung Tomo is named after Sutomo, the leader of Indonesian guerrillas during the #BattleofSurabaya. The Bung Tomo class consists of three Indonesian multi-role patrol corvettes such as KRI John Lie (358) and KRI Usman-Harun (359).
|
|
|
|
|
|
|
| |
|