CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 4695|Reply: 13

Konsep Indonesia Raya - Cita-Cita Founding Father

[Copy link]
Post time 6-2-2014 10:27 AM | Show all posts |Read mode

Peta kepulauan Nusantara berlapis emas di Ruang Kemerdekaan Monas, Jakarta. Jika diperhatikan dengan saksama peta ini memasukkan wilayah Kalimantan Utara (Sabah, Serawak dan Brunei) serta Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia Raya yang dicita-citakan Sukarno.

Indonesia Raya
atau Melayu Raya adalah gagasan atau konsep politik yang bertujuan mempersatukan rumpun bangsa Melayu dalam kesatuan negara kebangsaan dengan menggabungkan wilayah koloni Britania Raya di Semenanjung Malaya dan Borneo Utara (wilayah yang kini membentuk negara Malaysia, Singapura, dan Brunei), dengan Hindia-Belanda (kini Indonesia).[1] Gagasan Melayu Raya diajukan oleh para pelajar dan alumni Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaya Britania, pada tahun 1920-an, dan kemudian gagasan yang sama yang disebut Indonesia Raya diajukan oleh para tokoh politik Indonesia dari Sumatera dan Jawa, seperti Muhammad Yamin dan Sukarno pada tahun 1950-an.

Pertumbuhan gagasan di era kolonial
Gagasan Melayu Raya ini diajukan oleh seorang guru sejarah dari Universitas Pendidikan Sultan Idris, Abdul Hadi Hassan, Malaya Britania.[rujukan?] Selain karena persamaan suku bangsa, bahasa, agama, dan budaya kebanyakan rakyatnya sebagai bangsa serumpun dan serantau di Nusantara, gagasan ini didasari kesadaran sejarah bahwa wilayah Malaya Britania, Borneo Utara, dan Hindia-Belanda dulu pernah dipersatukan dalam sebuah kemaharajaan raya, seperti Sriwijaya, Majapahit, Kesultanan Malaka, dan Kesultanan Johor-Riau, hingga akhirnya dipisahkan oleh kolonialisme Inggris dan Belanda.

Pada akhir dekade 1920-an gagasan membentuk negara kebangsaan yang merdeka dan berdaulat tumbuh di antara rakyat koloni Hindia-Belanda. Sementara di Semenanjung Malaya gagasan untuk membentuk Melayu Raya diajukan, di Hindia-Belanda tokoh pemuda pergerakan nasional lebih memusatkan perhatian pada gagasan untuk menyusun negara kebangsaan Indonesia sebagai pewaris Hindia-Belanda jika kelak menjadi negara merdeka. Pada tahun 1928 dicetuskanlah Sumpah Pemuda yang bertujuan mempersatukan bangsa Indonesia dalam satu tanah air, satu bangsa, dan menjunjung bahasa persatuan. Kelompok nasionalis Melayu; Kesatuan Melayu Muda, yang didirikan oleh Ibrahim Yaakob pada tahun 1938, adalah salah satu organisasi yang secara tegas menganut gagasan ini sebagai cita-cita perjuangannya.

Masa pendudukan Jepang
Pada saat Perang Dunia II para pendukung gagasan Indonesia Raya atau Melayu Raya bekerja sama dengan kekuatan tentara pendudukan Jepang untuk melawan Inggris dan Belanda. Sikap bekerja sama ini didasari dengan harapan bahwa Jepang akan mempersatukan Hindia-Belanda, Malaya dan Borneo dan kemudian memberikan kemerdekaan. Dipahami bahwa dengan bersatunya wilayah koloni Eropa ini dalam suatu wilayah pendudukan Jepang, maka pembentukan sebuah kesatuan negara Indonesia Raya atau Melayu Raya dimungkinkan. Pada bulan Juli 1945 dibentuk KRIS (Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung), yang kelak diubah menjadi "Kekuatan Rakyat Indonesia Istimewa" di bawah pimpinan Datuk Ibrahim Yaakob dan Dr. Burhanuddin Al-Hemy dengan tujuan mencapai kemerdekaan dari Inggris, dan persatuan dengan Indonesia. Rencana ini sudah dirundingkan dengan Sukarno dan Hatta.

Pada 12 Agustus 1945 Ibrahim Yaakob bertemu dengan Sukarno, Hatta dan Dr. Radjiman di Taiping, Perak. Sukarno dan rombongan singgah di bandar udara Taiping dalam perjalanan pulang dari Saigon, Vietnam, menuju Jakarta setelah sebelumnya bertemu dengan Marsekal Terauchi di Dalat untuk membicarakan mengenai percepatan rencana kemerdekaan Indonesia dan menerima pernyataan Terauchi secara langsung bahwa Jepang mengizinkan Indonesia merdeka. Pada pertemuan ini Yaakob menyatakan niatannya untuk menggabungkan Semenanjung Malaya ke dalam Indonesia merdeka. Pada pertemuan singkat ini Sukarno dengan didampingi Hatta menjabat tangan Yaakob dan berujar, "Marilah kita membentuk satu tanah air untuk seluruh putra-putri Indonesia."

Sukarno dan Muhammad Yamin adalah tokoh politik Indonesia yang sepakat dengan gagasan persatuan raya ini. Akan tetapi mereka enggan untuk menyebut gagasan ini sebagai "Melayu Raya" dan menawarkan nama lain yaitu "Indonesia Raya". Pada hakikatnya baik Melayu Raya maupun Indonesia Raya adalah gagasan politik yang sama persis. Keengganan untuk menamai Melayu Raya karena berbeda dengan di Malaya, di Indonesia istilah Melayu lebih merujuk kepada suku Melayu yang dianggap hanyalah sebagai salah satu dari berbagai suku bangsa di Nusantara, yang memiliki kedudukan yang setara dengan Minangkabau, Aceh, Jawa, Sunda, Madura, Bali, Dayak, Bugis, Makassar, Minahasa, Ambon, dan lain sebagainya. Penghimpunan berdasarkan ras atau suku bangsa "Melayu" dikhawatirkan rawan dan kontra-produktif dengan persatuan Indonesia yang mencakup berbagai suku bangsa, agama, budaya, dan ras; karena banyak suku bangsa di Indonesia Timur seperti orang Papua, Ambon, dan Nusa Tenggara Timur, bukanlah termasuk rumpun Melayu Austronesia, melainkan rumpun bangsa Melanesia.

Akan tetapi pada tanggal 15 Agustus 1945 Kaisar Hirohito tiba-tiba mengumumkan lewat siaran radio bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada kekuatan Sekutu. Republik Indonesia secara mandiri memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Karena dituding sebagai kolaborator Jepang, pada tanggal 19 Agustus 1945 Ibrahim Yaakob dengan menumpang pesawat terbang militer Jepang terbang ke Jakarta. Ibrahim Yaakob mengungsi ke Jakarta bersama isterinya Mariatun Haji Siraj, iparnya Onan Haji Siraj dan Hassan Manan. Ibrahim Yaakob yang memperjuangkan gagasan bersatunya Semenanjung Malaya dengan Indonesia kemudian bermukim di Jakarta hingga akhir hayatnya. Dengan jatuhnya Jepang pada bulan Agustus 1945, semua cita-cita persatuan itu praktis mati dan tidak berkembang lagi di Semenanjung Malaya sejak saat itu.

Selepas proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, melalui perjuangan bersenjata dalam Revolusi Nasional Indonesia dalam kurun tahun 1945-1949, Republik Indonesia akhirnya mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Kerajaan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949. Sementara itu selepas pendudukan Jepang, Semenanjung Malaya dan Borneo Utara praktis berada di bawah kekuasaan dan kendali Britania Raya.
Ayo .... Kita perjuangkan kembali ....Cita-cita  Bung Karno, Abdul Hadi, Muhamad Yamin, Ibrahim Yacoob.. ..

Last edited by JantanLombok on 6-2-2014 09:34 AM

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 6-2-2014 10:47 AM | Show all posts
xpelah, ko berjuang la sorg2, xmo aku 1 negara ng indon ni,
perangai ntah ape2. sory no offense.
Reply

Use magic Report

Post time 6-2-2014 11:19 AM | Show all posts
nasib baik malaysia tak jadi bergabung dgn indon..kalo x tentu malaysia skrg jadi macam indon,mundur. Tentu org Malaysia skrg merempat kat negara org lain jadi buruh2 mcm org Indon,Bangla skrg nie.

tengok je kat Indon skrg nie, hanya pulau Jawa je yang dimajukan, kawasan lain macam Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan,Irian Jaya dan lain-lain pulau semuanya ketinggalan/mundur, pemerintah Indon hanya berminat 'menyedut' hasil bumi dari sumatera,kalimantan,Irian Jaya untuk membangunan pulau jawa je.
sebab tu la kat indon ada daerah2 kat Indon nak merdeka dari Indonesia.

Indon penuh dgn rasuh dan corruption. Mmmg kat Malaysia pun ada rasuh&corruption tapi kat indon diorg punya rasuah 100x lagi teruk dari Malaysia..rasuah&corruption diorg antara tertinggi didunia setanding dgn negara India...haha

lagi satu, apa la yang bagus sangat dgn si Sukarno ni aku pun tak tahu. Si Sukarno nie memegang fahaman komunis, dia pun ketua Parti Komunis Indonesia (PKI) kalo x silap. time sukarno indon mmg negara yang kuat ketenteraannya sebab ada sokongan dari negara komunis Soviet Union. Time tu Indon menganut fahaman komunis. Fahaman komunis nie tak percaya agama dan lebih kepada semangat nationalism. Kat Indon Pancasila(lambang negara diorg) dianggap lebih tinggi/mulia dari Islam sampai la skrg nie.

Konesp Indonesia Raya hanya la alasan  Sukarno untuk 'menakluk' semanjung malaysia,sabah,serawak. Menyatukan dunia melayu konon. Kat Indon sendiri suka Jawa agak rasis dgn suku kaum lain yang bukan Jawa (Melayu,Cina,dll).. Time tu, diorg juga claim yang Sabah Sarawak tu adalah hak Indon dan patut 'kembali' ke Indon dgn bergabung dalam Indonesia Raya. Padahal kalo ikut sejarah Sabah Serawak tu asalnya milik Kesultanan Brunei.




Last edited by azlann1981 on 6-2-2014 11:29 AM

Reply

Use magic Report

Post time 6-2-2014 11:44 AM | Show all posts
sometime bile tengok pendatang-pendatang indon kat Malaysia nieyh ai akan terbayangkan macam mane la keadaan ai kalau dulu semenanjung nieyh bersatu dengan indonesia.. tah ke negara2 mane la ai pegi membanting tulang hah...
Reply

Use magic Report

Post time 6-2-2014 11:52 AM | Show all posts
Takpe la terima kasih aje la.....
Reply

Use magic Report

Post time 14-2-2014 08:36 PM | Show all posts
bung karno konon..ke laut lah wei...indon oh ndon..mimpi di siang hari saja
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 16-2-2014 06:00 PM | Show all posts
dapat aku bayangkan tanah melayu ni kalau bgabung dgn indon...kita masih mundur lagi macam kat Irian Jaya...seram bila bayangkan...jawa caprut mesti jadi bangsa paling dimuliakan kalau kita bergabung dgn indon...
Reply

Use magic Report

Post time 16-2-2014 10:57 PM | Show all posts
Buat ape nak ikut sukarno kuat seks
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 17-2-2014 04:27 PM | Show all posts
Lagi 1, kalau malaya jadi join Melayu Raya/ Indonesia Raya ni, konfem sultan2 Melayu kat semenanjung ni kena sembelih macam kat indon. Anak bini & keluarga pompuan kena rogol, yg lelaki kena liwat sblm dibunuh..  

Sebab cita2 Indon Raya Sukarno ni jugakla, Indon buat konfrontasi Gayanag Malaysia...
Reply

Use magic Report

Post time 26-2-2014 01:06 AM | Show all posts
Oleh kerana itu dendam x sudah la indon ini sama malaya...kerana beranggapan nusantara ini tuan asal adalah indonesia....aku pernah baca ada yg nk menggabungkan semua etnik nusantara ni sbg satu negara ini termasuk filiphine tp mmg x mungkin akan berlaku...x mustahil sesetgh pemimpin indon mmg masih menanam hasrat sukarno ni nk gabung mesia ni bawah telynjuk indon...ni mmg impian dieorg yg akan segar sampai kiamat...
Reply

Use magic Report

Post time 26-2-2014 08:28 AM | Show all posts
BeskotCekelat posted on 17-2-2014 04:27 PM
Lagi 1, kalau malaya jadi join Melayu Raya/ Indonesia Raya ni, konfem sultan2 Melayu kat semenanjung ...

Err walaupun aku anti tak minat langsung Indon raya ni tapi rasa aku tak sampai camtu kot pasal Sultan Hamangkubowono kat Jawa tu dok ada lagi...tapi takde apa2 le....

Reply

Use magic Report

Post time 26-2-2014 11:09 AM | Show all posts
alphawolf posted on 26-2-2014 08:28 AM
Err walaupun aku anti tak minat langsung Indon raya ni tapi rasa aku tak sampai camtu kot pasal Su ...

Betul tu.. kata kunci dia JAWA.. Sultan Jawa hidup bahagia lagi, tapi dah downgrade sikit jadi gabenor..
Sultan2 Melayu kat Sumatera apa cerita? Waris2 yg tinggal pun hidup merempat setaraf Sultan Sulu je..
Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2014 05:12 PM | Show all posts
alphawolf posted on 26-2-2014 08:28 AM
Err walaupun aku anti tak minat langsung Indon raya ni tapi rasa aku tak sampai camtu kot pasal Su ...

Jangan lupa nasib Sultan sultan yg lain seperti di Sumatera.Ada yg dibunuh,rumah dan harta benda mereka dirampas.Diorang itu mempunyai hubungan darah dengan Sultan sultan disemenanjung Melayu

Reply

Use magic Report

Post time 8-7-2014 11:48 PM | Show all posts
tak payah ler..tak berminat..sekian terima kasih
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

5-5-2024 12:04 AM GMT+8 , Processed in 0.096101 second(s), 39 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list