CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: bUtTeRfLy

>>>BoLaSePak MaLaYsIa<<<

[Copy link]
Post time 9-2-2011 10:43 PM | Show all posts
go pertama safiq gol kedua si amirul hadi.....ok laaa menang 2-0.
tahniah malaysia harap lepas ni fam boleh atur jadual ngan team ranking 100-120 lak.yg lagi atas mungkin diorang taknak kot.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 10-2-2011 10:57 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 10-2-2011 07:15 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 15-2-2011 01:36 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 28-2-2011 11:34 AM | Show all posts
tahniah malaysia aka harimau muda A
walau menang 2-0, harap bermain dengan lebih baik lagi di lahore nanti
aja2 faighty
Reply

Use magic Report

Post time 1-3-2011 11:28 AM | Show all posts
Kisah Kekalahan 1-7 Indonesia vs Malaysia (1976) Haruskah Didata ?



Posted on Desember 21, 2010 by novanmediaresearch


[REVISI] Beberapa hari menjelang babak final Piala Suzuki-AFF 2010 yang mempertemukan Indonesia dan Malaysia, media-media (cetak, elektronik, termasuk situs web/blog) mulai menelusuri dan menyusun kembali daftar pertemuan Indonesia melawan Malaysia. Maklum, sedang euforia, Bung —meskipun hal itu merupakan kegiatan biasa. Begitu pun dengan blog NMR yang tidak mau ketinggalan. Namun, seperti biasa, NMR hanya mau menyajikan kisah-kisah unik yang lain daripada yang lain.

Salah satu kisah menarik ialah kisah ketika Indonesia dikalahkan Malaysia 1-7 dalam Merdeka Games Cup 1976 di Malaysia. Kekalahan itu sering kali (atau bahkan selalu) disebut-sebut sebagai kekalahan terbesar Indonesia dari Malaysia. Apakah fakta itu benar ?

Indonesia kalah 1-7 dari Malaysia itu memang benar adanya. Itu merupakan fakta. Namun, tahukah anda bahwa Indonesia yang dikalahkan 1-7 oleh Malaysia itu bukan merupakan timnas kelas 1 ? Begini ceritanya.

Saat itu, akhir Februari 1976, Indonesia gagal lolos ke putaran final Olimpiade 1976 di Montreal (Kanada) setelah kalah 4-5 melalui adu tendangan penalti dari Korea Utara. Itulah akhir kisah timnas pra Olympiade 1976.

Beberapa hari kemudian, PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum Bardosono mulai membentuk dua timnas: Indonesia Harimau dan Indonesia Garuda. Indonesia Harimau diasuh oleh F.H. Hutasoit (manajer) dan Sinyo Aliandu (pelatih), sedangkan Indonesia Garuda diasuh oleh M.T.D. Pardede (manajer) dan Ilyas Haddade plus Januar Pribadi dan Omo Suratmo (pelatih).

Indonesia Harimau merupakan timnas yang diproyeksikan ke Pra Piala Dunia 1978 (kelak, Tony Pogacknik menjadi pelatih kepala yang dibantu oleh asistennya, Sinyo Aliandu). Sementara itu, Indonesia Garuda merupakan timnas yang diproyeksikan untuk Anniversary Cup 1976 (Indonesia) dan Merdeka Games Cup 1976 (Malaysia).

Nah, dari sini, kita sudah dapat melihat timnas Indonesia apa yang bertanding di Merdeka Games Cup 1976 yang menderita kalah telak 1-7 dari Malaysia. Tentu, Indonesia Garuda yang merupakan timnas kelas 2. Apalagi pada masa ini, kekuatan Indonesia Garuda berkurang karena beberapa pemain intinya turut memperkuat Indonesia Harimau yang dalam waktu hampir bersamaan melakukan “ Tour Eropa ”.

Jadi, haruskah pertandingan Indonesia “ yunior ” melawan Malaysia “ senior ” dimasukkan dalam daftar susunan pertemuan kedua tim ?




Sources : http://novanmediaresearch.wordpress.com/



Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 1-3-2011 05:53 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2011 08:53 AM | Show all posts
tahniah kelantan kelahkan negeri embilan 3 0 malam tadi . suka suka
terengganu pun menang
tteam kalah lagi?
selangor menang gak
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 2-3-2011 10:15 AM | Show all posts
KELANTAN 3 – 0 negeri sembilan

Jaringan chanturu (1), mat yo (2) mat yo (3)

Keputusan perlawanan lain



Kelantan Negeri Sembilan
Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2011 10:16 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 10-3-2011 10:45 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 23-3-2011 11:19 PM | Show all posts
Skuad wanita digugur, tumpu pembangunan akar umbi



KUALA LUMPUR - Persatuan Bola Sepak Malaysia (FAM) membuat keputusan untuk menghentikan penghantaran pasukan bola sepak wanita ke kejohanan antarabangsa, sebaliknya menumpukan 100 peratus kepada program pembangunan akar umbi.

Keputusan badan induk itu bermakna, skuad kebangsaan sedia ada digugurkan sehingga satu tarikh FAM merasakan skuad kebangsaan bersedia diletakkan semula untuk bertanding.

Ia bagi memberi laluan kepada usaha membentuk pasukan yang benar-benar mantap agar tidak diaibkan lagi atau penyertaan pasukan kita hanya mencukupkan angka.

Keputusan ini dianggap tepat mengambil kira pencapaian Malaysia pada Sukan SEA di Laos dua tahun lalu, menyaksikan pasukan wanita kita dibolosi 33 gol dalam hanya empat perlawanan.

Ditewaskan Thailand 0-14 dalam perlawanan pembukaan, Malaysia kemudiannya dibaham Vietnam 0-8, sebelum disusuli kekalahan 0-5 di tangan tuan rumah dan Myanmar melengkapkan derita dengan satu lagi kemenangan besar 7-1.

Setiausaha Agung FAM, Datuk Azzudin Ahmad berkata, tiada wajarnya jika menghantar sebuah pasukan untuk ' dibelasah ' sewenang-wenangnya.

" Exco FAM sebelum ini membuat keputusan untuk tidak menghantar pasukan bertanding secara kompetitif seperti Sukan SEA sementara waktu.

" Apa yang penting sekarang ialah kita perlu membina dan membentuk program pembangunan yang sempurna untuk mencungkil bakat-bakat baru dan bersiap sedia bagi cabaran masa depan, " katanya.

Azuddin bercakap kepada pemberita selepas melancarkan Kursus Kejurulatihan Akar Umbi Bola Sepak Wanita FIFA/FAM di Majlis Sukan Negara di sini semalam.

Kursus lima hari itu akan dikendalikan dua konsultan FIFA, Samuel Schweingruber dan Monika Staab.



- Utusan Malaysia -


Reply

Use magic Report

Post time 26-3-2011 11:23 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 30-5-2011 10:49 AM | Show all posts
FRIENDLY : Hong Kong vs Malaysia (3 Jun 2011)



Senarai Nama 24 Pemain Ke Hong Kong

Penjaga Gol
...
Sharbinee Allawee
Nasril Nourdin
Syed Adney

Bek

Azmi Muslim
Asraruddin Putra Omar
Nasriq Baharom
Aidil Zafuan
Shahrom Abdul Kalam
Helmi Remeli
Farisham Ismail
Mohamad Hisyamudin

Tengah

Ashaari Samsudin
S Kunanlan
Amar Rohidan
Azidan Sarudin
Safiq Rahim
Ismail Faruqi
Baddrol Bakhtiar
Amirulhadi Zainal
S Chanturu

Penyerang

Norsharul Idlan Talaha
Shahrizal Saad
Safee Sali
Abdul Hadi Yahya



Reply

Use magic Report

Post time 19-6-2011 12:04 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 19-6-2011 03:55 AM | Show all posts
ALTRA - Malaysia Retro Modern Home & Away Shirt






http://altra.my/

http://altra-my.blogspot.com/

http://takeprideproject.blogspot.com/



TAKEPRIDEPROJECT (TPP) is a spin-off project by ALTRA which is yet another effort in providing diverse elements in the growing fandom of the local football scene.

Reflected by its name, TPP seeks to glorify creativity and originality of local football by taking pride in the roots of Malaysia football. Our designers are committed to provide alternative and edgy fashionable football-centric products to consumers at reasonable prices.

It is hoped that our fashionable products would stand out in the crowd when our supporters return to their respective terraces to support their favourite teams. Whether you are the ever illustrious ultras or the more laid-back supporters of the golden generation, TPP seeks to offer each supporter segment something to be proud of.

As the people at ALTRA always believed, football is a global industry and our nation is dying to be part of it.

Let's get down to business. Just enjoy the Beatiful Game !















Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 20-6-2011 02:53 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 23-6-2011 02:32 PM | Show all posts
‘Ayuh ! Ikut jejak kami



Oleh Azlan Muhammad Zain
azlanmz@hmetro.com.my





“ SAYA cabar mereka untuk turut mengikut jejak langkah kami layak ke Sukan Olimpik ” .

Cabaran itu dilontarkan bekas tonggak pertahanan skuad 1972, Namat Abdullah kepada anak-anak buah jurulatih Ong Kim Swee apabila mereka turun beraksi pada perlawanan kedua pusingan kedua kelayakan Sukan Olimpik 2012 menentang Lubnan di Stadium Nasional, Bukit Jalil malam ini.


“ Sudah lebih 30 tahun kita gagal layak ke Sukan Olimpik. Ini peluang terbaik yang terbentang luas untuk mereka. Saya ingin melihat mereka beraksi di pentas itu sama seperti skuad beraksi pada 1972 (Munich, Jerman) dan 1980 (Moscow, Russia).

“ Sukar untuk saya menggambarkan perasaan apabila berada di pentas Olimpik. Mereka perlu berusaha untuk mendapatkannya dengan bermain mati-matian pada tahap ini dan bersatu hati,” kata bekas pemain itu yang kini berusia 60 tahun.


Tambahnya ketika itu perasaan takut memang wujud kerana terpaksa bersaing dengan pemain profesional yang mempunyai pengalaman luas serta sentiasa beraksi di pentas tertinggi namun semangat untuk berjuang tetap berkobar-kobar.


Pada temasya Olimpik 1972 di Jerman itu, skuad negara yang dilatih Jalil Che Din tewas di tangan Jerman barat 0-3, menang ke atas Amerika Syarikat 3-0 tetapi tewas di tangan Maghribi 0-6 dalam saingan peringkat kumpulan.diletakkan bersama-sama Jerman Barat, Maghribi dan Amerika Syarikat (AS) namun menang sekali dan tewas dua.

Harimau Malaya bagaimanapun memulakan kempen dengan langkah kiri apabila ditewaskan Jerman Barat 3-0 dengan tiga jaringan terbabit hadir selepas separuh masa pertama berakhir namun skuad negara bangkit pada aksi kedua apabila merekodkan jumlah jaringan yang sama untuk menewaskan AS.


Maghribi yang ketika itu membariskan pemain profesional adalah lawan yang sukar untuk skuad negara apabila dibolosi enam kali tanpa balas sekali gus gagal layak untuk ke peringkat seterusnya.



- Harian Metro -



Reply

Use magic Report

Post time 24-6-2011 11:40 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 1-7-2011 11:10 AM | Show all posts
Post Last Edit by HangPC2 at 1-7-2011 11:12

Pengadil nafi hak Malaysia


Penulis : Abdul Rahim Khamis

Email : abdrahim@hotmail.com


Saya menulis rencana ini selepas kali pertama menjawat jawatan sebagai penyelaras akademi bola sepak Proton FC pada 2005.


Selepas skuad 1980 yang melayakan diri ke temasya olimpik Moscow,saya berangapan skuad ini akan menamatkan penantian seluruh warga Malaysia untuk layak ke Piala dunia 1982 yang berlangsung di Sepanyol.Namun jangkaan saya meleset kerana jelas sekali,ketika pusingan kelayakan mereka cukup megecewakan.Tetapi,selepas itu,muncul skuad olimpik 1984 yang diketuai oleh Ahmad Yusof.Pasukan ini berjaya melangkah hingga ke pusingan ke 3 olimpik sebelum disingkirkan Kuwait.Dan skuad ini dikekalkan menjelang kelayakan Piala Dunia 1986 yang berlangsung secara round robin.

Segalanya nampak berjalan lancar ketika Malaysia menundukan Korea selatan 1-0 dalam aksi pembukaan hasil jaringan Dollah Salleh di stadium Merdeka.Namun ada sesuatu yang tidak kena apabila skuad ini seri 0-0 bertemu pasukan kerdil,Nepal. Namun,ketika perlawanan ke 2 yang berlangsung di Kuala Lumpur,Malaysia membelasah lawan yang sama dengan jaringan 5-0,hatrik dari Zainal Abidin Hassan. Dan ibarat perlawanan penentuan ke Olimpik 1980,Malaysia sekali lagi dipertemukan jodoh dengan musuh tradisi,Korea Selatan. Skuad kita terbang ke Seoul dengan pelbagai provokasi yang ditimbulkan oleh pihak media Korea pada ketika itu.

Begitulah tahapnya kegentaran Korea kepada Malaysia. Kecederaan pemain tengah serba boleh, Lim Teong Kim dan penjaga gol utama,Rashid Hasaan memberi peluang kepada pemain skuad belia,A.Anbalagan dan penjaga gol muda berpotensi Kedah,Azmi Mahmud tersenarai skuad ke Soeul. Namun Azmi Mahmud hanya menjadi pilihan ke 2 di belakang Ong Yu Tiang. Setibanya di Soeul, pasukan kebangsaan kita disambut seperti pengganas dengan tohmahan serta cacian di airport. Namun,mental pemain sedikit pun tidak terjejas. Bagaimana hak kita untuk berlatih dan menyesuaikan diri dengan keadaan stadium juga dinafikan. Kita hanya berlatih di padang awam di pinggir bandar Soeul. Korea berjaya dalam merosakan mental pasukan kita dengan langkah pertama. Langkah ke 2 ialah dengan melantik pengadil dari Jepun untuk mengadili perlawanan, dan diluluskan oleh FIFA tanpa bertanya mengapa perlu pengadil negara jiran ?? Memang Korea bimbang akan ditumbangkan Malaysia di kandang sendiri,kegentaran mereka sudah sampai ke kemuncak dengan mendakwa pemain jersi 12 Malaysia(Azizul Abu Haniffah) seperti membawa kain hitam yang diletakan di dalam seluar. Dasyat bukan? Fitnah Korea bukan kepalang. Dan jelas,10 minnit pertama Malaysia menguasai perlawanan sebelum Ong Yu Tiang menghadiahkan penalti kepada Korea apabila menjatuhkan Park Chang Sun, dan Park sendiri  mengambil sepakan tersebut dan meletakan Korea dihadapan. Keadaan di tanah air ketika itu mula mempertikaikan pemilihan Yu Tiang ketika itu dan kemungkinan gopoh merupakan tindakan beliau menjatuhkan Park. Namun mereka terlupa kerana pilihan ke 2 ketika itu,Ahmad Sobri Ismail diharamkan beraksi kerana provokasi terhadap Presiden FAM(sultan ahmad shah).Tiada pilihan selain meletakan Azmi sebagai pilihan pertama dan penjaga gol vateran,A.Arumugam sebagai pilihan ke 2.

Dan Ketika Malaysia masih mencari semula rentak selepas ketinggalan, sekali lagi Ong Yu Tiang ibarat membuang tiket ke Mexico 1986 apabila gagal menampan kemas rembatan pemain Korea yang mudah bergolek masuk. Masih teringat kata pengulas ketika itu,Dato Rahim Razali yang mengatakan " bye-bye Mexico " merujuk kepada peluang Malaysia ke piala dunia sudah tertutup. Hilangnya rentak Mokhtar Dahari memberi peluang Dollah Salleh mengantikan beliau selepas rehat. Itu merupakan perlawanan antarabangsa terakhir arwah bersama skuad kebangsaan. Separuh masa ke 2,barulah Malaysia bertukar wajah namun harapan untuk melihat Malaysia bangkit hampir menjadi kenyataan sebelum jaringan Dollah dibatalkan kerana mengasari pertahanan lawan. Bukan sedikit kekecewaan Malaysia,lambungan menarik Azizul yg jelas melepasi garisan gol juga tidak dikira,jelas sekali memang berbaloi Korea melantik pengadil dari Jepun mengadili perlawanan. Dan hasilnya,Korea berjaya ke penentuan kelayakan akhir dan menewaskan Korea Utara untuk menempah tiket ke Mexico 1986.

Di kem Kebangsaan, kekecewaan jelas terpancar disebalik hadiah paling pahit sempena persaraan Mokhtar Dahari. skuad kebangsaan dicemuh ketika pulang ke tanah air. skuad yang dilihat terbaik pernah dilahirkan akhirnya terkulai. Namun,bagi saya pengadil yang bertangungjawab di atas kekalahan ini. Juga perlu dingatkan bagaimana mental pemain kita diganggu dan di provokasi dengan teruk ketika tiba di Soeul. Inilah pengalaman skuad beharga. Jika lawan terlalu takut,pelbagai cara akan digunakan.



ABD RAHIM BIN HJ KHAMIS

23 JUN 2005






http://ehistory.kr/pop/movie_pop ... 75&gbn=DK&quality=W


Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

27-4-2024 03:41 PM GMT+8 , Processed in 1.092274 second(s), 43 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list