kalau filem ni tayang tahun ni, mohon u-weii calonkan Sofia Jane utk best actress, DD utk best supporting actress. Sofia Jane all the way boleh menang best actress. Indonesia ramai yg puji lakonan sheols.
Gunung Emas Almayer diangkat dari novel klasik karya Joseph Conrad yang terbit pada 1895 menjadi semacam Shakespeare dengan latar belakang dunia Melayu berjudul Almayer’s Fooly. Beberapa kali diangkat ke layar lebar, namun di tangan sutradara U Wei bin Haji Saari dan produser Rahaya Saraswati menjadi kental keberpihakan pada dunia Melayu dan lebih adil. Orang Eropa menganggap orang Melayu itu –juga pandangan pada orang Arab- tidak bisa dipercaya, tidak beradab, laki-lakinya menikah dengan banyak perempuan, tetapi orang Melayu juga melihat orang kulit putih peminum air setan (minuman keras), kafir, makan daging babi, yang diringkas dengan dua kata : tidak beradab.
Pandangan dari sudut berbeda mengingatkan saya pada anekdot yang diungkapkan filsuf Prancis Claude Levi Strauss dalam bukunya “Ras dan Sejarah”, Yogykarata, LKiS, 2000 bahwa ketika Amerika ditemuka Spantol mengirim tim untuk menyelidiki apakah orang indoian itu punya nyawa atau tidak. Tetapi tim peneliti itu ditawan orang Indian dan ditenggelamkan, karena orang Indian ingin tahu pakah mayat orang kulit putih bisa membusuk atau tidak.
Tokoh-tokoh non kulit putih seperti pedagang Arab bernama Abdullah (Alex Komang) dan putranya Rasheed yang menginginkan Nina sebagai istrinya menghidupkan cerita. Begitu juga kehadiran seorang pedagang kue (Rahayu Saraswati) diam-daim menaruh hati pada Dain Maroola memperkuat cerita. Sayangnya dari departemen kasting hanya El Manik bermain begitu ciamik sebagai Raja Sambir yang harus bermain di dua kaki, di satu sisi menjaga agar orang Inggris tidak menyerang kerajaannya, tetapi dia juga menjaga perasaan ayahnya dain maroola yang lebih kuat dari kerajaannya. Yang menarik saya adegan ketika raja ini mendengarkan musik klasik dari sebuah gramophone.
Tentunya juga Peter O’brien, aktor asal Australia yang terkenal lewat film X-Men Origins Wolverine, menghidupkan tokoh Kaspar yang di mata saya arogan, menyebalkan, sekaligus bodoh sesuai dengan judul novelnya. Sementara Alex Komang bermain kurang mengggigit tidak seperti biasanya, aktris Malaysia rata-rata bermain lumayan.
Saya memilih menonton film koloborasi Indonesia-Malaysia ini dibanding dua film horror yang bersamaan beredarnya. Saya mendapatkan wawasan sejarah yang baik-digarap cukup apik dan detail, termasuk seragam tentara dan kapal Inggris, hingga busana orang Melayu masa itu. Terlepas dari posternya yang menipu, film ini layak ditonton.
alex komang sempat tgk..sbb filem ni dah tayang kt indon bulan 11 thn lepas
Kapanlagi.com - Nama Alex Komang di jagat film Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Puluhan judul film sudah pernah dilakoninya. Tapi untuk film terbarunya yang berjudul GUNUNG EMAS ALMAYER, rupanya ada kesan tersendiri.
Bagi ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) ini, GUNUNG EMAS ALMAYER rupanya melakukan proses produksi yang melibatkan sineas Indonesia dan Malaysia.
"Jelas buat saya cukup bangga dan gembira film semacam ini yang dibikin oleh teman-teman saya di Malaysia bisa tayang di sini (Indonesia). Kita sama-sama satu kultur," ujar pemilik nama asli Saifin Nuha ini di Gala Premiere GUNUNG EMAS ALMAYER di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/11).
Film yang mengambil latar belakang Malaka di tahun 1830 ini mengambil lokasi syuting di sebuah hutan di Malaysia. Dalam proses penggarapan film tersebut melibatkan multi bangsa, sebab berbagai bangsa ada di situ, mulai dari Melayu, Inggris, Belanda, Cina sampai Arab.
Mendapatkan kondisi syuting yang unik, rupanya hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Alex. Dengan visi dan misi yang sama untuk menciptakan karya yang bagus, tantangan tersebut bisa dilaluinya.
"Ya sulit tentu dalam berbahasa, karena di film ini kita bekerja dengan berbagai bangsa, ada dari Cina, Belanda, tetapi itu bisa menyatu dengan tujuan sama menghadirkan sebuah karya," pungkasnya. (kpl/hen/aia)
meols speku...film ni short budget... asalnya dapat dana sampai 5juta, tambah lagi modal dr indon dan aussie ..kos buat filem je 11 juta.
pastu manage x betul, itu yg short bajet utk promosi, distribution.
meols anggap u-wei ni terlalu sgt nak kejar big production...seeloknya heols focus kt low budget film mcm dulu2... perempuan jalang tu kalau hantar oscar, top 48 konfem dah boleh dpt dulu2...tp kerajaan malaysia pemalas.
JAKARTA 4 Nov. - Filem Hanyut arahan sutradara tersohor Malaysia, U-Wei Saari menjadi filem Malaysia pertama yang ditayangkan di 150 buah pawagam di seluruh Indonesia bermula 6 November ini.
Hanyut yang diubah tajuk menjadi Gunung Emas - Almayer (untuk pasaran Indonesia) tidak sekadar mencatat rekod tersebut, sebaliknya, ia juga bertentangan dengan trend tayangan apabila menemui peminat filem di negara jiran itu terlebih dahulu berbanding di pawagam Malaysia.
Filem yang menelan kos pembikinan sebanyak RM18 juta itu difahamkan belum dipastikan bila akan ditayangkan di tanah air memandangkan syarikat produksi Tanah Licin Sdn. Bhd., masih dibelenggu masalah kos promosi yang mencecah angka RM2 juta.
- See more at: http://www.utusan.com.my/berita/ ... thash.v0VH9RAp.dpuf
bagi meols, xde masalah pun filem ni dengan LPF...editor dia Kate James tu dah berpuluh felem melayu dia cut. mestilah dia tahu do & donts utk malaysian market
yg problemnya nak cekau mana baje RM2 juta utk promosi filem ni kt malaysia... kene lah cari penaja...PGL dulu celcom sponsor, so Hanyut ni silap2 tayang hari merdeka nanti la kot...as long as ada yg sudi jd penaja promosi dan juga ada pengedar.
klu low budget movie, david teoh suka je nk jd pengedar... filem mcm anu dlm botol tu pun heshe distribute...tp meols x rasa u-weii nk suruh david teoh edarkan filem dia (wlupun diakui david teoh boleh dptkan lebih 80 panggung utk heshe) ... sbb uweii sendiri org malaysia...dan ada sykt pengearan filem sendiri...tp meols rasa limited jah jumlah panggung yg u-weii boleh dpt. camne nk untung kalau tayang kt 30 panggung jah.
Memandangkan thread ni takde unsur-unsur gossip dan sekadar berbual ttg filem sahaja disarankan anda semua memberikan komen di thread khas filem ini di bod wayang yang boleh didapati di link di bawah
saya turut menerima aduan thread ini tidak sesuai di bod gossip, saya juga berfikiran begitu. Oleh itu saya akan tutup thread ini bagi memberi laluan kepada thread gossip yang lain. Sekian.