CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 3965|Reply: 7

Kisah2 Nabi - Nabi dari Al-Quran

[Copy link]
Post time 28-5-2007 10:33 AM | Show all posts |Read mode
Hubungan Sejenis Di Zaman Nabi Luth

MENURUT ahli sejarah, Nabi Luth ialah anak saudara kepada Nabi Ibrahim. Baginda telah berdakwah bersama-sama dengan Nabi Ibrahim sebelum diperintahkan oleh Allah untuk pergi ke Sodom.

Baginda tinggal bersama-sama dengan kaumnya di Sodom sambil menyeru mereka untuk menyembah Allah dan meninggalkan segala perbuatan yang jahat.

Kehidupan penduduk Sodom penuh dengan dosa dan maksiat. Mereka berlumba-lumba mengerjakan kejahatan seperti merompak, membunuh dan menganiayai orang lain. Salah satu kejahatan mereka yang terkutuk adalah melakukan hubungan sesama jenis. Isteri Nabi Luth sendiri turut menderhaka dan menyokong perbuatan keji kaumnya.

Mereka hidup dalam keadaan begitu hinggalah berpuluh-puluh tahun lamanya. Kejahatan dan kemungkaran mereka bukan berkurangan tetapi semakin menjadi-jadi. Kerosakan yang dibuat oleh kaum Luth sangat hebat.

Allah s.w.t. telah memerintahkan Nabi Luth untuk membimbing kaumnya supaya menyembah Allah dan beriman kepada-Nya. Dengan segera Nabi Luth pergi menemui kaum baginda untuk mengajak mereka meninggalkan perbuatan yang keji itu.

揝esungguhnya aku ialah rasul utusan Allah s.w.t.. Hendaklah kamu semua takut dengan kemurkaan Allah. Sesungguhnya kamu semua daripada golongan lelaki yang melepaskan nafsu kamu kepada lelaki lain, bukannya kepada wanita. Sesungguhnya kamu ialah kaum yang melampaui batas,
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 28-5-2007 10:43 AM | Show all posts
Kisah Rasulullah SAW dengan Pengemis Buta

"Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya".

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya
itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan
merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, "Anakku, adakah kebiasaan

kekasihku yang belum aku kerjakan?".

Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang
ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun
yang belum ayah lakukan kecuali satu saja".
"Apakah Itu?", tanya Abubakar RA.
"Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung
pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis
Yahudi buta yang ada di sana", kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan
membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu.
Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan
makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai
menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik,
"Siapakah kamu?". Abubakar RA menjawab, "Aku orang
yang biasa (mendatangi engkau)."
"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku",
bantah si pengemis buta itu.

"Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini
memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang
yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi
terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut
setelah itu ia berikan padaku", pengemis itu
melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia
menangis sambil berkata kepada pengemis itu, "Aku
memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku
adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia
itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW".

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar
penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata,
"Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya,
memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun,
ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia
begitu mulia.... "

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di
hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu
menjadi muslim.

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani
kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW? Atau adakah
setidaknya niatan untuk meneladani beliau? Beliau
adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus
persen, alangkah baiknya kita berusaha meneladani
sedikit demi sedikit, kita mulai dari apa yang kita
sanggup melakukannya.

Sebarkanlah riwayat ini ke sebanyak orang apabila
kamu mencintai Rasulullahmu..."
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 28-5-2007 10:45 AM | Show all posts
Jibril AS, Kerbau, Kelawar, dan Cacing


Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui si Kerbau.


Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar.

Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah.

Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing menjawab, " Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya".


Reply

Use magic Report

Post time 28-5-2007 03:02 PM | Show all posts
Walaupun aku tahu apa jadi kat kaum Nabi Luth...awat hang post cite tergantung?
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 29-5-2007 10:34 AM | Show all posts
sambungan cita dia hilang la plak.. lost in mission la.. tgh dok cari x jumpa2..
Reply

Use magic Report

Post time 30-5-2007 09:39 AM | Show all posts
boleh tak letak susunan para2 25 Rasul dari Adam sampai ke Muhammamad saw
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 30-5-2007 04:36 PM | Show all posts
Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud, Salleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Yaakub, Yusuf, Ayyub, Zulkifli, Syuaib, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad SAW.
Reply

Use magic Report

Post time 30-5-2007 05:06 PM | Show all posts

Reply #6 c===8's post

awak  ni penyokong Israel ke?
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

18-12-2024 08:22 PM GMT+8 , Processed in 0.065028 second(s), 20 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list