CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 23633|Reply: 119

Asal-usul nama, bendera, jata dan matawang Indonesia.

[Copy link]
Post time 23-12-2007 02:35 PM | Show all posts |Read mode
Dari mana berasalnya nama Indonesia itu? Ada pendapat mengatakan dari gabungan perkataan "indon", "ini" dan "siol". Silap yerr, you ouls silap semuanya. Hehehe.

Sebenarnya, nama negara jiran kita itu sebenarnya meminjam nama sebuah negara lain? Apa? Nama negara pinjam nama negara lain? Pelik tuh.

Untuk kepastian, baca petikan daripada wikipedia di sini dan sini.

Sila rujuk laman web National-Anthems dan laman web Kedutaan Indonesia di Addis Ababa.

Sedarkah rakyat Indianesia oppss..   Indonesia bahawa nama negara kalian sendiri pun dipinjam daripada nama negara lain? Mengapa tidak bahasa India saja dijadikan bahasa rasmi mereka? Ini tetap nak guna bahasa Melayu dan tukar kepada bahasa Indonesia. Mereka juga pernah sedar yang menggabungkan nama India menjadi nama negara, adalah sesuatu yang memalukan. Lantas, nama negara tersebut penah dicadangkan sebagai Malayunesia dulu. Tak percaya? Rujuk laman web Pikiran Rakyat di sini untuk bukti.

Inilah perangai dan sikap Indonesia sebenarnya. Ambil itu dan ini, kemudian klaim milik mereka. Nasib baik bukti telah tercatat, kalau tidak, tentu mereka klaim yang India mengambil nama mereka.

Bukan itu saja, Indonesia juga penah cuba menukar nama Lautan India (Indian Ocean) kepada Samudera Indonesia. Hinggakan Selat Melaka pun hendak ditukar kepada Selat Indonesia. Rujuk sini untuk bukti.

p/s - Siapa yang mengambil hak orang lain sebenarnya? Tentu mereka juga bercita2 menukar nama planet Bumi jadi Planet Indonesia.

_--------------------------

Kisah Indon tuntut hakmilik terhadap Rendang dan Kunyit di page 2
Kisah Indon ciplak matawang India dan jata Thailand, bendera Poland di page 1 bawah

[ Last edited by  riccckyyy at 26-12-2007 05:27 PM ]

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 23-12-2007 02:37 PM | Show all posts
Asal Usul Nama Indonesia
Oleh IRFAN ANSHORY PADA zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. "Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi, Sunda, semuanya Jawa)" kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.

Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia. Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang itu beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya adalah "Hindia". Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air kita memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).

Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi rupanya nama Insulinde ini kurang populer. Bagi orang Bandung, Insulinde mungkin cuma dikenal sebagai nama toko buku yang pernah ada di Jalan Otista.

Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (beliau adalah cucu dari adik Multatuli), memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata "India". Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.

Namun perlu dicatat bahwa pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Kita tentu pernah mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, "Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa" (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat). Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu "nusa di antara dua benua dan dua samudra", sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.

Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. Tetapi nama resmi bangsa dan negara kita adalah Indonesia. Kini akan kita telusuri dari mana gerangan nama yang sukar bagi lidah Melayu ini muncul.
Nama Indonesia
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: ... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago. Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama bangsa dan negara yang jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka bumi!

Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.

Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 02:40 PM | Show all posts
setiap menda ada sejarahnye :re:
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 02:41 PM | Show all posts
Kaki ciplak gak diorang ni
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 02:41 PM | Show all posts
ni kean masuk BOARD SEJARAH ni
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 23-12-2007 02:42 PM | Show all posts
cubaan Indonesia untuk menukar nama Lautan Hindi kepada Lautan Indonesia dan Selat Melaka kepada Selat Sumatra..tp dibantah keras oleh penduduk dunia...baca page 7..nampak sgt bangsa indonesia ni bangsa Maling/Pencuri, sebab dah berabad lamanya nya Selat Melaka tu dicatatkan dlm peta2 pedagang eropah....tup tup dia nak tukar kepada selat sumatra....mmg muka tak tahu malu, dasar maling

http://geodesy.gd.itb.ac.id/wedyanto/wp-content/uploads/2006/12/arti-penting-penamaan-unsur-geografi.pdf
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 23-12-2007 02:42 PM | Show all posts
indon mmg ada\sikap tak sedar diri sikit....
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 02:42 PM | Show all posts
Indo mee
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 23-12-2007 02:46 PM | Show all posts
Asalnya nama INDONESIA itu dicadangkan sebagai MALAYUNESIA oleh orang barat...di situ kita nampak orang barat sudah iktiraf kewujudan bangsa Melayu (Malay Archipalego)....tetapi bangsa Indonesia di samakan sebagai bangsa India
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 02:48 PM | Show all posts
orang indon kan takde keje pe nak buat
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 02:50 PM | Show all posts

Reply #9 Dicota8's post

Indonesia = India?
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 23-12-2007 02:54 PM | Show all posts
Originally posted by nik2121 at 23-12-2007 02:50 PM
Indonesia = India?


Indonesia = Pulau India

Indo = India
Nes = Pulau

Maknanya org indonesia di anggap sebagai satu puak yg sama dgn india....

tetapi Malay diiktiraf sebagai nama satu bangsa sejak dulu lagi...
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 02:55 PM | Show all posts
indon ini sial = indonesia

mmg layak pooonnnnnnnnn!!!
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 02:56 PM | Show all posts

Reply #12 Dicota8's post

Owh... Thanks...

Adakah India x nak tuntut hak mereka? Indonesia tu sepatutnya milik mereka.
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 02:59 PM | Show all posts
indon = india? maybe sebab kulit same kaler kot
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 23-12-2007 03:02 PM | Show all posts
Originally posted by nik2121 at 23-12-2007 02:56 PM
Owh... Thanks...

Adakah India x nak tuntut hak mereka? Indonesia tu sepatutnya milik mereka.


Patut India saman je Indonesia sebab pakai hak milik mereka
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 23-12-2007 03:09 PM | Show all posts

Reply #16 Dicota8's post

Tu la aku sokong yg amat sangat. Nanti kalau dah dpt duit tu, leh la bg kat penyokong
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 03:23 PM | Show all posts
oh gitu asal usul org K rupanya padanlah penipu dan pembelit sama je dgn org K

Rate

1

View Rating Log

Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 03:34 PM | Show all posts
kadang2 aku rasa orang yg menuduh orang lain bersikap sesuatu sebenarnya adalah kerana mereka ni sebenarnya yg bersikap sesuatu...

contohnya:
bangsa A menuduh bangsa Z sebagai pengganas...tetapi hakikatnya bangsa A adalah pengganas no. 1
bangsa B menuduh bangsa X sebagai racist...tetapi hakikatnya bangsa B la sebenarnya racist tahap tertinggi
bangsa C menuduh bangsa Y sebagai penciplak...tetapi hakikatnya bangsa C la sebenarnya pure penciplak

teori aku terbukti betul dgn adanya thread ni...prrrghhhffttt...pprrrggfftttttttttttttt!!!!!!!!!!!!!
blueerrkkkk!!!!!!!!!
Reply

Use magic Report

Post time 23-12-2007 03:43 PM | Show all posts
bagus artikel ni.. ooo begitu asal usul namanye. pernah tertanya2 sebelum ni dr mana terbitnya perkataan indonesia..
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT


Forum Hot Topic

 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

21-12-2024 08:49 AM GMT+8 , Processed in 0.130862 second(s), 34 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list