|
Post Last Edit by LiFesEveN at 21-3-2012 09:15
Seiring berjalannya waktu
Ada kesan yang tertinggal
Parutnya pedih dan bisa buat aku tertawa
Benar kata mu, lelaki harus kuat
Mesti utuh seperti ara di rimba
Sedang aku, kamu lebih tahu
Seorang lelaki dalam hati ada taman
Adakalanya terusik jua dengan sindiran bicaramu
Mengertikah kamu dengan air setitis
Menitik setia dimuka batu
Akhirnya belekuk jua ia
Memang selama ini aku selalu salah
Kamu kerap pertikaikan
Hasil pendapatan ku yang rendah
Jumlah tanggunganku melebihi
Padahal awalnya aku yang benar
Telah ku jelaskan didepan kamu
Bahwa ini la pengagihannya
Tapi hakikat tetap tersurat
Dan aku sedar untuk mengalah
Dengan cara itu mungkin
Kamulah pemenangnya
Walaupun hubungan ini bukan satu pertaruhan
Kerana hujah kamu lebih hebat
Dari watikah cinta ku dulu
Sehingga aku terganggu tiap masa yang aku lalui
Kerana lakumu lebih indah
Dari kenangan cinta kita
Sehingga aku menagis sendirian mengaku
Kamu yang amat ku cintai dulu
Sejujurnya memang batinku tersiksa
Dengan sindir dan lakumu
baiknya aku telan walau ia tersekat didada
Ku lalukan juga namun ia pula
Tersangkut di ruang hati
peritnya terasa hari demi hari
hingga luka itu diperbaiki sendiri
dan aku pun kembali menjadi
seperti biasa tanpa kamu sedari aku pernah terluka..
patutkah aku sembunyikan kepingan hati ini
di balik bintang – bintang yang terselindung
di persona malam yang kelam agar tidak aku merasa
aku sakit dicerca bicara
agar aku tidak nikmati rasanya cinta
atau aku patut lari dari kenyataan
dan merealitikan kisah dogeng seorang putera raja
|
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
demi melihat wajahnya
aku terkelu tanpa kata
hanya hati berbicara
lelaki itu
ingin sahaja aku
meneroka hatinya itu
yang dingin bak salju
agar dapat ku mengerti
akan isi hati
tidaklah aku meneka neka
dalam kesamaran |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
| |
Category: Belia & Informasi
|