Kita mungkin sering mendengar pepatah “dunia tak seluas daun kelor”, tetapi mungkin sebagian dari kita belum mengetahui khasiatnya bagi kesehatan. Di balik ukurannya yang mini, ternyata daun kelor menyimpan sejuta khasiat. Daun kelor terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit, di antaranya diabetes, hepatitis, jantung, dan kolesterol tinggi. Berbagai riset ilmiah telah membuktikan bahwa daun kelor mengandung sejumlah senyawa aktif dan memiliki kandungan nutrisi paling lengkap dibandingkan dengan tumbuhan jenis apa pun. Selain vitamin dan mineral, daun kelor juga mengandung asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh dan harus disuplai dari luar tubuh dalam bentuk jadi.
Asam amino sangat vital sebagai bahan pembentukan protein. Penelitian juga membuktikan bahwa daun kelor sama sekali tidak mengandung zat berbahaya. Bahkan, di beberapa daerah di Indonesia masyarakat sudah biasa memanfaatkannya sebagai sayuran, terutama untuk memperbanyak dan melancarkan ASI seperti halnya daun katuk. Meskipun tren kelor baru populer, namun sebenarnya kelor sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai ramuan obat-obatan. Di India, misalnya, telah menggunakan ekstrak daun kelor untuk mengobati penyakit bronchitis dan gangguan pernapasan sejak 5.000 tahun silam. Selain itu, para herbalis di Indonesia juga sudah sejak lama meresepkan daun kelor kepada pasien mereka.
Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter.[1] Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak.[1] Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur.
Nama umum Indonesia: Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina Vietnam : Chùm ngây Thailand : ma-rum Pilipina : Malunggay
Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung:
7 x vitamin C pada jeruk
4x calcium pada susu
4 x vitamin A pada wortel
2 x protein pada susu
3 x potasium pada pisang
Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.
Manfaat utama daun kelor adalah:
- Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
- menyihatkan sistem pernafasan
- Menyegarkan mata dan otak
- Meningkatkan metabolisme tubuh
- Meningkatkan stuktur sel tubuh
- Meningkatkan serum kolesterol alamiah
- Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
- Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
- Memperindah kulit
- Meningkatkan energi
- Memudahkan pencernaan
- Antioksidan
- Memelihara sistem imunitas tubuh
- Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
- Bersifat anti-peradangan
- Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
- Mendukung kadar gula normal tubuh
- Menghalau hantu dan sihir
- bisa menyembuhkan Reumatik, Nyeri dan Pegal Linu
- Rabun Ayam
- untuk Sakit Mata
- untuk Sukar Buang Air Kecil
- untuk Cacingan
- untuk Biduren
- untuk Luka bernanah
Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).
manfaat daun kelor untuk diabetes (kelorina)
Manfaat daun kelor untuk diabetes pun ternyata benar adanya. Anda bisa memanfaatkan daun kelor untuk mengobati diabetes yang terjadi pada Anda. Ramuan daun kelor yang direbus kemudian diminum airnya akan mengobati dari dalam dan mengurangi resiko pertumbuhan dan perkembangna penyakit diabetes.
Selain itu, daun kelor pun berguna untuk mengobati kanker. Manfaat daun kelor untuk kanker dapat dirasakan dengan mengonsumsi ekstrak daun kelor, biji, dan akarnya yang sudah banyak dijual di tempat jualan ramuan herbal. Banyak yang sudah membuktikan keampuhan daun ini sehingga daun kelor banyak diminati oleh pengidap kanker.
|