View: 23428|Reply: 68
|
KERAJAAN MAJAPAHIT (Majapahit Imperium)
[Copy link]
|
|
Untukmenambah pemahaman Anda, tentang daerah kekuasaan Majapahit simaklah petakekuasaan Majapahit berikut.
http://file:///C:/DOCUME%7E1/Windows/LOCALS%7E1/Temp/msoclip1/01/clip_image001.gif
SetelahAnda menyimak gambar tersebut, tentu dalam pikiran Anda terlintas bahwaGajah Mada berhasil mewujudkan sumpahnya. Wilayah kekuasaan Majapahit hampirmeliputi seluruh wilayah nusantara, bahkan Semenanjung Malaya juga berhasildikuasai Majapahit.
Memangbenar apa yang dicita-citakan oleh Gaja Mada melalui sumpahnya dapat terlaksanakecuali kerajaan Pajajaran (Sunda) yang belum dikuasainya.
Dalamrangka menguasai kerajaan Pajajaran tersebut, Gajah Mada melakukan Politikperkawinan yang berakibat terjadinya peristiwa Bubat tahun1357.
Untukmenjaga keamanan dan memelihara kesatuan daerah kekuasaannya maka Majapahit memperkuatarmada lautnya di bawah pimpinan Mpu Nala. Dan jugaberusaha menjalin persahabatan dengan negara-negaratentangga yang diistilahkan Mitrekasatata yangberarti sahabat atau sahabat sehaluan atau hidup berdampingan secara damai.
Tahun1364 Gajah Mada meninggal. Sehingga Majapahitmengalami kesulitan mencari penggantinya. Baru tiga tahun kemudian digantikanoleh Gajah Enggon.
MeninggalnyaGajah Mada sangat berpengaruh terhadap pemerintahan Hayam Wuruk, sehinggapemerintahan Hayam Wuruk mengalami kemunduran. Hayam Wuruk meninggal tahun1389. Selanjutnya tahta Majapahit diduduki oleh Wikramawardhana.
Padamasa pemerintahan Wikramawardhana (tahun 1389 - 1429) kehidupan politikMajapahit diwarnai oleh Perang Paregreg atau perang saudaraantara Wikramawardhana dengan Bhre Wirabumi.
PerangParegreg terus berkelanjutan menyebabkan bintang Majapahit semakin pudar,sehingga banyak daerah-daeah kekuasaannya yang melepaskan diri.
Mengenairuntuhnya Majapahit ada beberapa pendapat yaitu:
- Majapahit runtuh tahun 1478, ketika Girindrawardhana memisahkan diri dari Majapahit dan menamakan dirinya sebagai raja Wilwatikta Daha Janggala Kediri. Tahun peristiwa tersebut di tulis dalam Candrasangkala yang berbunyi 揫b]Hilang sirna kertaning bhumi
|
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
salam
Gambar tidak kelihatan la... |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #3 fleurzsa's post
Hampeh! macam tengok wayang bisu la.... |
|
|
|
|
|
|
|
BHINNEKA TUNGGAL IKA
The concept of BHINNEKA TUNGGAL IKA is not new to Indonesian history. It can be traced back to the time of the construction of Borobudur, when the Sailendra dynasty ruled on the plains of Central Java in the eighth and ninth centuries. Two hundred years later, in the Brantas Valley in East Java, King Airlangga built a united kingdom based on this same principle.
It was, however, the 14th century poet sage of Majapahit, Mpu Tantular, who is said to have committed the phrase to writing for the first time. In his religious poem Sutasoma, composed during the reign of King Rajasanagara (Hayam Wuruk), Mpu Tantular expounded a doctrine of reconciliation between the Hindu and Buddhist faiths. Such a spirit of religious tolerance was an essential element in the foundation and security of the newly emerging State of Majapahit, which reached the height of its power and influence under the guiding hand of the prime minister Gajah Mada.
In more recent years, the words of Mpu Tantular were an inspiration to the founders of the first Independent Government of the Republic of Indonesia, and today they are found immortalized on the national emblem. |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Czndi Panataran
The temple complex of Penataran, which lies about 10 kilometres to the north of Blitar, is the largest in East Java. Known to ancient literature, as well as to inscriptions, as Palah, this
temple appears to have undergone continuous construction for some two and a half centuries. Its importance can be witnessed further by the regular visits paid to it by King Hayam
Wuruk of Majapahit, as mentioned in the Nagarakertagama. One of the prominent buildings in the complex, the so-called 'dated temple', was in fact built during the king's reign.
Even though Penataran dates back to at least the reign of King Srengga of Kediri at the end of the 12th century, the remains which we see today are almost entirely the work of
Majapahit architects and builders. Inscriptions discovered at the site reveal dates equivalent to A.D.1319, 1320, 1323, 1347,1373,1375 and 1379. The very earliest date, from 1197, can
be found on a large stone inscription standing on the south side of the main building, while the latest were inscribed in 1415 and 1454.
|
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Trowulan - Ibukota Majapahit
file:///C:/DOCUME%7E1/Windows/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.jpgfile:///C:/DOCUME%7E1/Windows/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-1.jpgRaja Naga, Ikon KotaMajapahit
Nurhadi Rangkuti
SEBELUM manusia lahir dimuka bumi, alam semesta didiami oleh dewa-dewa yang tinggal di atas kahyangan,sedangkan daitya-daitya tinggal di bawah mewakili keburukan. Para dewa dandaitya selalu saja bertengkar.
PADA suatu ketika, paradewa mencari air kehidupan atau amerta. Sayangnya air kehidupan itu tersembunyidi dasar laut dan dijaga oleh sejumlah naga. Dewa Brahma memanggil para dewa dipuncak Gunung Mahameru untuk ditugaskan mengaduk laut supaya dari pusatnyakeluarlah amerta. Para daitya pun dilibatkan dalam proyek tersebut.
Konon, sebagai alatpengaduknya adalah Gunung Mandara yang diangkut para dewa ke tepi laut. DewaWisnu menjelma menjadi kura-kura yang sangat besar untuk alas Gunung Mandara,sedangkan Dewa Wasuki menjelma menjadi ular besar untuk membelit gunung itu.Kepala ular ditarik para daitya, sedangkan ekornya ditarik para dewa, makaberputarlah Gunung Mandara mengaduk air laut.
Singkat cerita, keluarlahDewa Dhanwantari, tabib kahyangan dari dalam laut. Di tangannya ia membawa guciyang berisi amerta, air dambaan para dewa.
Inilah ringkasan kisahAmertamanthana yang dipetik dari Kitab Mahabharata dari India. Amertamanthanamenceritakan terjadinya dunia ini melalui pengadukan laut susu untukmendapatkan amerta, air kehidupan.
Ikon kota
Naga atau ular besarmerupakan ikon yang sangat penting untuk menggambarkan mitologi alam semesta.Pada masa Jawa Kuno, pahatan naga sering terpahat pada tubuh yoni, miniaturbangunan candi, relief candi, dan pada bangunan candi itu sendiri. Naga yangdipahatkan itu tidak melulu tentang Amertamanthana, melainkan juga ada yangberkaitan dengan masalah kesuburan dan kepercayaan lainnya.
Naga sebagai ikon kota kunodapat dilihat pada situs kota Angkor di Kamboja. Tata letak kota itubenar-benar replika penciptaan dunia dengan cara pengadukan laut susu.
Sebelum memasuki kotaAngkor terdapat tanggul Angkor Thom. Di kanan kiri jalan-tanggul terdapat 54raksasa yang memegang seekor naga dan posisi mereka membelakangi kota. Ketikamasuk kota, yang di sebelah kiri adalah dewa-dewa kahyangan, dan di sebelahkanan dewa-dewa dunia-dunia bawah tanah.
Di tengah kota terdapatCandi Bayon sebagai gunung suci dengan pintu-pintu simetris yang berlawananarah, timur-barat dan utara-selatan. Dewa kahyangan dari pintu selatan tampakmenarik naga yang melingkar-lingkar secara simbolis di sekeliling Candi(Gunung) Bayon, untuk ditangkap pada bagian ujungnya oleh dewa-dewa neraka daridunia-dunia bawah tanah yang terdapat di pintu utara. Demikian pula halnyaantara pintu barat dan timur.
Dewa-dewa itu menariksecara bergantian, membuat Candi Bayon seperti berputar pada porosnya, simbolkegiatan mengaduk lautan kosmik, yang digambarkan dalam bentuk parit-parit air.
Situs Trowulan
Bagaimana dengan tata letakkota Majapahit di Situs Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur? KakawinNagarakretagama (khususnya pupuh VIII-XII) merupakan sumber tertulis yangpenting untuk mengetahui gambaran kota Majapahit sekitar tahun 1350.
Kota pada masa itu bukanlahkota dalam arti kota modern, demikian pernyataan Pigeaud (1962), ahli sejarahbangsa Belanda, dalam kajiannya terhadap Nagarakretagama yang ditulis oleh MpuPrapanca. Ia menyimpulkan, Majapahit bukan kota yang dikelilingi tembok,melainkan sebuah kompleks permukiman besar yang meliputi sejumlah kompleks yanglebih kecil, satu sama lain dipisahkan oleh lapangan terbuka. Tanah-tanahlapang digunakan untuk kepentingan publik, seperti pasar dan tempat-tempatpertemuan.
Maclaine Pont (1924-1926), seorang arsitek Belanda, cobamenghubungkan gambaran kota Majapahit yang tercatat dalam Nagarakretagamadengan peninggalan situs arkeologi di daerah Trowulan. Dengan kitab di tangankiri dan cetok di tangan kanan, ia menggali Situs Trowulan. Hasilnya adalahsebuah sketsa tata kota Majapahit, setelah dipadukan dengan bangunan-bangunanpurbakala yang terdapat di Situs Trowulan. Bentang kota Majapahit digambarkandalam bentuk jaringan jalan dan tembok keliling yang membentuk blok-blok empatpersegi.
Pada tahun 1981 keberadaankanal-kanal dan waduk-waduk di Situs Trowulan semakin pasti diketahui melaluistudi foto udara yang ditunjang oleh pengamatan di lapangan dengan pendugaangeoelektrik dan geomagnetik. Hasil penelitian kerja sama Badan KoordinasiSurvey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dengan Ditlinbinjarah, UGM, ITB,dan Lapan itu diketahui bahwa Situs Trowulan berada di ujung kipas aluvialvulkanik yang sangat luas, memiliki permukaan tanah yang landai dan baik sekalibagi tata guna tanah (Karina Arifin, 1983). Waduk-waduk Baureno, Kumitir,Domas, Kraton, Kedungwulan, Temon, dan kolam-kolam buatan seperti Segaran,Balong Dowo, dan Balong Bunder, yang semuanya terdapat di Situs Trowulan,letaknya dekat dengan pangkal kipas aluvial Jatirejo.
Melalui pengamatan fotoudara inframerah, ternyata di Situs Trowulan dan sekitarnya terlihat adanyajalur-jalur yang berpotongan tegak lurus dengan orientasi utara-selatan dantimur-barat. Jalur-jalur yang membujur timur-barat terdiri atas 8 jalur,sedangkan jalur-jalur yang melintang utara-selatan terdiri atas 6 jalur. Selainjalur-jalur yang bersilangan tegak lurus, ditemukan pula dua jalur yang agakmenyerong.
"Berdasarkan ujilapangan pada jalur-jalur dari foto udara, ternyata jalur-jalur tersebut adalahkanal-kanal, sebagian masih ditemukan tembok penguat tepi kanal dari susunanbata," ujar Karina Arifin.
Lebar kanal-kanal berkisar35-45 meter. Kanal yang terpendek panjangnya 146 meter, yaitu jalur yangmelintang utara-selatan yang terletak di daerah Pesantren, sedangkan kanal yangterpanjang adalah kanal yang berhulu di sebelah timur di daerah Candi Tikus danberakhir di Kali Gunting (di Dukuh Pandean) di daerah baratnya. Kanal inipanjangnya sekitar 5 kilometer.
Hal yang menarik, sebagianbesar situs-situs di Trowulan dikelilingi oleh kanal-kanal yang salingberpotongan, membentuk sebuah denah segi empat yang luas, dibagi lagi olehbeberapa bidang segi empat yang lebih kecil. |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Raja naga dipinggir kota
Di luar area kanal masihterdapat situs-situs hunian dan bangunan suci lainnya yang bersifat Hindu danBuddha. Yang mencurigakan, dari situs-situs tersebut ada tiga situs yangmemiliki yoni kerajaan dan penempatannya mengikuti arah mata angin. Ketiga yonimemiliki pahatan kepala raja naga dengan hiasan yang raya. Masing-masing yonikerajaan itu berada di dalam lingkungan kompleks bangunan keagamaan yang kinitelah rata dengan tanah.
Kompleks bangunan yangterdapat di bagian timur laut kota Majapahit adalah Situs Klinterejo, terletakdi Kecamatan Sooko, Mojokerto. Penggalian arkeologis di situs ini memberikangaris besar tata ruang sebuah kompleks bangunan yang memanjang barat-timur.Pada bagian barat berdiri bangunan besar dengan umpak-umpak besar dan di bagiantimur merupakan bangunan sakral tempat yoni itu berada.
Kompleks bangunan yangberada di bagian tenggara kota adalah Situs Lebakjabung, terletak di KecamatanJatirejo. Jaraknya sekitar 11 kilometer di sebelah selatan Klinterejo.
Hasil ekskavasi yangdilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta, tahun 2002, menunjukkan adanya kompleksbangunan yang terdiri atas tiga halaman. Halaman paling barat adalah bangunan-bangunanberumpak batu, semacam bangunan balai atau pendopo, seperti halnya diKlinterejo.
Pada halaman tengahterdapat sisa-sisa bangunan bata, dan halaman bagian timur berdiribangunan-bangunan bata, di mana yoni naga ditempatkan. Tampaknya kompleksbangunan di Lebakjabung dan Klinterejo mengingatkan kita pada kompleks bangunanpura di Bali yang memiliki pola tiga halaman: jaba, tengah, dan jero.
Kompleks bangunan yangberada di bagian barat daya kota terdapat di wilayah Kabupaten Jombang,tepatnya di Dusun Sedah, Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno. Jaraknya sekitar 9kilometer di sebelah barat Situs Lebakjabung. Bangunannya sendiri sudah lenyap,kini telah menjadi lahan persawahan. Yang mencolok mata, di tengah sawahteronggok yoni nagaraja yang terbesar dimiliki oleh Kerajaan Majapahit.
Kompleks bangunan di bagianbarat laut diperkirakan terdapat di wilayah Jombang juga, tepatnya di DusunTugu dan Dusun Badas, Kecamatan Sumobito. Di lokasi ini tersebar beberapastruktur bata, tetapi belum dilakukan penggalian secara intensif. Sayangnyapula, sejauh penelusuran di lapangan, tidak ditemukan yoni kerajaan berpahatnagaraja, kecuali sebuah yoni kecil polos dan sederhana, yang ditemukan di tepijalur rel kereta api, setelah beberapa kali dipindahkan penduduk.
Ditemukannya yoni berhiasnagaraja di tiga penjuru mata angin, yaitu di timur laut (Klinterejo), tenggara(Lebakjabung), dan barat daya (Sedah), serta dikaitkan dengan kanal-kanal dankolam-kolam yang terdapat di bagian dalam kota Majapahit di Situs Trowulan,mungkinkah tata letak bekas kota Majapahit itu melambangkan kisahAmertamanthana?
Boleh jadi juga nagarajaMajapahit yang terpahat pada tubuh yoni melambangkan kesuburan KerajaanMajapahit sebagai kerajaan agraris. Umumnya yoni berpasangan dengan lingga,yang melambangkan Dewa Siwa (lingga) dan istrinya (yoni) sebagai lambangkesuburan. Raja naga seolah menjadi ikon kota Majapahit yang luasnya 11 x 9kilometer itu.
Nurhadi Rangkuti Penelitidi Balai Arkeologi Yogyakarta |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #1 jf_pratama's post
Thanks jf_pratama for the nice postings. Sejarah Majapahit klasik adalah warisan yang mencerminkan ujudnya peradaban di Nusantara setanding dengan di India dan Cina disaat itu. |
|
|
|
|
|
|
|
Mahapatih Gajah Mada
MAHAPATIHGAJAH MADA
Kesabaran Sang Pemersatu
Pipil lahir pada tahun 1300 di lereng pegunungan Kawi -Arjuna, daerah yang kini dikenal sebagai kota Malang (Jawa Timur). Sejakkecil, Pipil sudah menunjukkan kepribadian yang baik, kuat dan tangkas.Kecerdasannya telah menarik hati seorang patih Majapahit yang kemudianmengangkatnya menjadi anak didiknya, bahkan di kemudian waktu jugamenjodohkannya dengan putrinya sendiri yang bernama Ni Gusti Ayu Bebed untukmenjadi istri. Beranjak dewasa, Pipil yang kemudian lebih dikenal dengan namaGajah Mada terus menanjak karirnya hingga menjadi Kepala (bekel) Bhayangkara(pasukan khusus pengawal raja).
Pada 1334, Ratu Putri Sri TribhuanatunggadewiMaharajasa Jayawisnuwardhani melantik Gajah Mada sebagai MahapatihAmangkubumi menggantikan Arya Tadah yang pensiun. Dan pada momentum inilah,Sang Mahapatih mengucapkan janji baktinya sambil mengacungkan kerisnya bernamaSurya Panuluh yang sebelumnya adalah milik Dyah Kertarajasa Jayawardhana, RajaPendiri Kerajaan Majapahit:
揕amun huwus kalah Nusantara ingsun a-muktipala-pa, lamun kalah Gurun, ring Seram, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang,Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun a-mukti pala-pa擺/size].
(揝etelah tunduk Nusantara, aku akan beristirahat. Setelahtunduk Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang,Tumasik, barulah aku beristirahat |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Reply #10 jf_pratama's post
Saya mengalu-alukan sumbangan anda pada situs ini. Saya akui memang kurang arif tentang sejarah klasik Indonesia. Mohon agar dapat belajar dari anda.
Satu perkara yang saya ingin tahu ia lah tentang Hayam Wuruk yang terkenal itu sehinggakan menteri mentor Singapura, Lee Kuan Yew, pun menjadi peminatnya. Silakan.:hmm: |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #11 thamrong's post
Bhinneka Tunggal Ika
The Indonesian national motto. Clarion call for national unity. Bhinneka Tunggal Ika is Old Javanese and is often loosely translated as 'Unity in Diversity' but literally it means '(Although) in pieces, yet One'.
This is a quotation from an Old Javanese poem kakawin Sutasoma, written by Mpu Tantular during the reign of the Majapahit empire somewhere in the 14th century. Kakawin or Kawya, are epic poems written in Indian metres.
This poem is notable as it promotes tolerance between Hindus (Shivaites) and Buddhists.
The full stanza reads as follows:
Rw鈔eka dh鈚u winuwus Buddha Wiswa,
Bhinn阫i rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal,
Bhinn阫a tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
Translation
It is said that the well-known Buddha and Shiva are two different substances.
They are indeed different, yet how is it possible to recognise their difference in a glance,
since the truth of Jina (Buddha) and the truth of Shiva is one.
They are indeed different, but they are of the same kind, as there is no duality in Truth.
This translation is based, with minor adaptations, on the critical text edition by Dr. Soewito Santoso.
Mystical indeed! |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Reply #11 thamrong's post
|
|
|
|
|
|
|
Reply #13 Badak-Jawa's post
Muchos Gracias Sinor Badak.
Akan saya laryari situs itu. |
|
|
|
|
|
|
|
Langit Kresna Hariadi: Gajah Mada
Membacanovel fiksi sejarah karya Langit Kresna Hariadi berjudul Gajah Mada sepertimelanjutkan cerita di Tutur Tinular tersebut. Setting pada novel ini adalahpemerintahan Jayanegara yang dikudeta oleh Ra Kuti. Ra Kuti adalahsebutan/singkatan dari Rakrian Kuti, sebuah anugerah dari Prabu Jayanegaramenjadikan namanya menjadi Rakrian Dharma Putra Winehsuka.
Dikisahkanpada jaman ini Gajah Mada masih seorang bekel, sebuah pangkatketentaraan di bawah senopati. Dengan pangkat tersebut Gajahmada mendudukijabatan pimpinan bayangkara, sebuah pasukan khusus yang melindungi istana, rajadan keluarganya.
Selukbeluk kelicikan Ra Kuti di novel ini mengingatkan saya akan tokoh Ramapati dankelicikan Rawedeng dalam memberontak, bermuka dua beserta segala kelicikannya.Dengan menghasut beberapa temenggung dan beberapa panglima kesatrian Ra Kutimenggulingkan Jayanegara, namun atas kecerdikan Gajah Mada dan bantuan PatihArya Tadah sang raja dan keluarganya berhasil diselamatkan oleh Gajah Mada danbayangkaranya, dan terpaksa diungsikan dari istana, istana Bale Manguntur diMojokerto.
Isinovel kemudian mengisahkan kepiawaian Gajah Mada dalam memimpin bayangkaranya,meloloskan dan mengungsikan Prabu Jayanegara, mendeskripsikan hancurnya tatananpemerintahan dan masyarakat, mengisahkan dendam kebencian Ra Kuti kepada GajahMada dan Jayanegera, serta intrik bayangkara disusupi pengkhianatan yang cukupmerepotkan Gajah Mada.
Penulisdengan lancar menceritakan alur kejadian, penuh dengan kosakata kemiliteranpada waktu itu, seperti deskripsi istana, struktur kemiliteran, persenjataandan taktik perang seperti brubuh, cakrabyuha, diradameta, supit urang danbanyak lagi. Buku ini disarankan untuk dibaca oleh Brigjen (purnawirawan) H. M.Lintang Waluyo atas faktor-faktor sistem kemiliteran yang diangkat oleh sangpenulis.
Bagaimanaakhir cerita novel ini? Berhasilkah Gajah Mada dan bayangkaranya mengembalikankekuasaan Majapahit kepada Jayanegara? Sebuah novel fiksi sejarah yang takkalah menarik dari Arok Dedes dan Arus Balik-nya Pramoedya Ananta Toer.
Update
Mencaribuku ini di web ternyata nggak ada, berikut infonya KDT-nya:
Gajahmada/LangitKresna Hariadi
CetakanI |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Gajah Mada:Bergelut dalam Kemelut Takhta dan Angkara
LangitKresna Hariadi (LKH) melalui penerbit Tiga Serangkai kembali meneruskan kisah Gajah Mada denganjudul Bergelut dalam Kemelut Takhta dan Angkara, setebal 508 halaman. Plusbonus sebuah gambar berukuran A2 berisi lanskap istana Majapahit.
Dalampengantarnya LKH menuturkan dalam buku pertamanya ada beberapa kesalahan dankecacatan yang cukup mengganggu yang bersifat menyimpang dari sejarah. LKHmenulis kisah Gajah Mada dari catatan-catatan kitab Negarakertagama, Pararaton,prasasti Sukamrta, prasasti Balawi dan bukti sejarah lainnya.
揃agaskara Manjer Kawuryan?Siapakah orang yang mencoba bermain-main denganku menggunakan nama yangsemestinya terkubur bersama kematian Ra Tanca? |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
gmbar x nmpak la
pe pun tq la kasi i baca |
|
|
|
|
|
|
|
Gajah Mada: Hamukti Palapa
Kisah Gajah Mada kali ini merupakan rangkaian kejadian semenjak Majapahitdipimpin oleh dua ratu, Dyah Wiyat dan Sri Gitarja yang diangkat memimpinMajapahit karena Jayanegara tidak meninggalkan keturunan lelaki yang bisadiangkat menjadi putra mahkota.
揂da sebuah hal penting yangharus kau kerjakan. Bantulah aku untuk mencuri dua buah benda pusaka penting diistana Majapahit, masing-masing Cihna Nagara Gringsing Lobheng Lewih Laka danSongsong Udan Riwis.擺/size]
Adalahpesan tersebut yang diterima Branjang Ratus, putra Ki Buyut Padmaguna, saatmenghadap bibinya, Sri Yenda, atas permintaan Ki Buyut. Kedua benda tersebutadalah pusaka negara Majapahit yang digunakan dalam menobatkan raja-rajapendahulu Majapahit, Raden Wijaya dan kemudian Jayanegara, serta kedua Ratutersebut.
Majapahitkemudian dilanda bencana alam. Gunung Kampud meletus disertai gempa dalamkeadaan musim panas yang kering kerontang. Di saat itulah istana Majapahitgeger karena dimasuki maling. Kedua pusaka tersebut hilang dicuri,mempermalukan Gajah Enggon sebagai Senopati Bhayangkara, pimpinan pasukankhusus, serta Gajah Mada sebagai Patih yang harus bertanggung jawab kepadaMahapatih Arya Tadah dan kedua Ratu Majapahit.
GajahEnggon meletakkan jabatan dan atas petunjuk Ibu Suri Gayatri Gajah Enggonmencari jejak pencuri kedua pusaka tersebut ke Hujung Galuh membuntuti jejakhujan, sekaligus sebuah pesan pribadi bahwa hidup Gajah Enggon akan bermula disana. Sebuah petunjuk yang aneh bagi prajurit Bhayangkara tersebut. Denganbantuan Pradhabasu, mantan Bhayangkara yang telah kembali menjadi pendudukbiasa di buku sebelumnya berangkatlah mereka ke pelabuhan yang sekarang menjadikota Surabaya.
Di saatyang sama Majapahit dilanda kericuhan, lima orang berkuda membakar-bakar rumahpenduduk. Aksi tersebut sulit diatasi oleh para prajurit dan Bhayangkara, namunGajah Mada merasa itu adalah sebuah taktik dari perusuh agar pasukan menyebarkeluar istana. Gajah Mada masih memikirkan kembalinya pencuri tersebut keistana atas petunjuk Ibu Suri Gayatri. Kelima orang perusuh tersebut sempatdijumpai Gajah Enggon dan Pradhabasu, namun tugas dan kepentingannya memburupencuri pusaka negara ke Hujung Galuh tak membuat mereka kembali ke Majapahitmeskipun dengan rasa penasaran yang tinggi bahwa merekalah pencuri tersebut.
Prajuritistana dan Bhayangkara menjaga rapat istana, namun seperti pada pencuriansebelumnya berhasil lolos memasuki gudang pusaka karena ilmu sirep yang membuatkantuk seisi istana. Penjagaan yang ketat dan pagar betis yang rapat setelahmaling tersebut masuk ke dalam gudang pusaka juga masih membuat pencuritersebut lolos dengan bantuan kabut yang sangat tebal di malam hari. Kabuthilang bersamaan dengan hilangnya mahkota raja beserta Ibu Suri Gayatri. Namunkemudian biksuni Gayatri kembali lagi, membuat segudang pertanyaan bagi GajahMada. Atas pertemuan singkat di keputren Gajah Mada menyimpulkan usaha makardan kudeta dari seseorang yang mencuri benda-benda pusaka tersebut, di manabenda-benda pusaka tersebut biasa digunakan dalam menobatkan seorang raja yangnaik tahta.
Keta danSadeng adalah dua wilayah yang dicurigai Gajah Mada. Kedua wilayah ini sudahdua kali tidak hadir dalam pasewakan (pertemuan tahunan) di alun-alunBubat. Pasewakan adalah pertemuan tahunan para raja di bawah bendera Majapahit.Pasewakan kali ini diadakan dengan menggelar latihan perang bersama dariseluruh kesatuan, termasuk simulasi gelar perang taktik baru, yaitu Bayu Bajra.Salah satu utusan yang hadir adalah rombongan kerajaan Swarnabhumi (Palembang/Sumatra)yang berlabuh di Hujung Galuh, membawa puluhan kapal besar yang baru pertamakali dilihat Majapahit, dan Aditiawarman 杫ang masih kerabat keluargaMajapahit |
Rate
-
1
View Rating Log
-
|
|
|
|
|
|
|
Errrr.....kenapa tiada orang India kat jawa? Orang gaji aku from Jawa cakap, first time dia jumpa orang India ialah di Malaysia. Dulu kan kuat Hindu kat sana, siap ada pendeta dari India tinggal kat sana. |
|
|
|
|
|
|
| |
|