|
Oleh Izzah Abbasy
Musibah Hadir Didik Hati Dan Peribadi. Sebagai umat akhir zaman, ujian, musibah dan dugaan tidak lari dan tidak mengira waktu hadir mendekati kita. Tidak kiralah sesiapapun kita. Susah senang, pandai bodoh, kaya miskin serta tua muda semuanya akan diuji.
Kadang-kadang bila sesuatu musibah menimpa kita, barulah akan sedar seketika. Jika kita biasa bersendirian, bertahajjud, merenung diri dan melihat kebesaran Allah SWT pasti akan terdetik di hati "Allahuakbar takutnya aku" "Tak terhitung dosa aku" "Kenapa aku baru sedar?" "Allah, kenapa macam itu kenapa macam ini" Sebenarnya kata-kata yang terdetik semua itu adalah dengan izin-Nya. Itu menunjukkan kita terlupa kepada-Nya. Allah SWT rupanya rindu kepada kita. Dia mahu kita lebih dekat kepada-Nya.
Selakar tinta peringatan bersama.
Jenis Musibah
Musibah terdapat pelbagai jenis bentuknya. Ada yang menimpa jiwa seseorang, ada yang menimpa tubuhnya, ada yang menimpa hartanya, ada yang menimpa keluarganya, dan ada yang menimpa yang lainnya.
Musibah berat dan ringan
- Hilang duit dan harta
- Hilang anak, isteri, suami, ibu bapa dan ahli keluarga
- Dibuang kerja
- Kemalangan
- Kebakaran
- Dicaci dan dihina
- Jatuh miskin
- Bencana Alam
- Negara porak peranda
- Pemimpin berebut pangkat
- Saudara sesama Islam saling bertengkar
- Peperangan
- Bermusuhan
Pernah tak, lahir dari hati dengan berkata-kata sebegini : "Kenapa aku macam ni? Kenapa orang lain lebih baik? Kenapa aku tidak kaya? Kenapa susah untuk aku berjaya? Kenapa aku? Kenapa dan kenapa?"
Dalam tidak sedar, rupanya kita mengeluh. Jika kita bersabar dengan musibah dan ujian dari Allah SWT dan tunduk berserah kepada Allah maka Allah SWT akan memberikan petunjuk lalu menggantikan apa yang hilang dengan sesuatu yang lebih baik baginya.
Allah SWT berfirman :
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebahagian besar(dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS Asy Syuura : 30)
Musibah yang menimpa merupakan pengampunan dosa dan kesalahan. Ingatlah tidak ada istilah rehat sepenuhnya dan kegembiraan kecuali di akhirat kelak. Bersangka baik kepada ALLAH SWT, yakinlah bahawa disebalik ujian dan musibah yang menimpa ada kebaikan dan hikmahnya. - CARI Infonet |
|