CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]

   Close [Copy link]
Post time 29-2-2012 09:50 PM | Show all posts
Komisi I Bahas Ratifikasi Kerjasama Militer dengan Italia dengan Republik Ceko

Jakarta - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, DPR dan pemerintah akan segera membahas ratifikasi perjanjian kerjasama strategis bidang teknik militer dengan Republik Ceko dan Italia.

"Rencananya Senin besok (27/2), Komisi I DPR dengan pemerintah yang diwakili Kementerian terkait upaya peningkatan kerjasama pertahanan dengan negara sahabat, Italia dan Ceko," ujar Mahfudz Siddq pada Jurnalparlemen.com Minggu (26/2).

Mahfudz menjelaskan, upaya peningkatan kerjasama militer dengan ke dua negara tersebut dengan segera meratifikasi perjanjian kerjasama yang sudah ada, meliputi latihan perang bersama, tukar menukar informasi terkait pertahanan, dan kerjasama dalam hal pengadaan alutsista.

"Hingga lebih jauh, seperti alih teknologi dari alutsista yang dimiliki ke dua negara tersebut pada Indoneisa," ujarnya.

Mahfudz berharap, kerjasama teknik militer dengan Italia dan Ceko ini nantinya cukup diselesaikan dalam draf MoU saja, tidak perlu hingga dalam bentuk UU. Hal ini sebagaimana MoU kerjasama yang sudah dilakukan Indonesia dengan Rusia.

"Yang penting MoU perjanjian kerjasama teknik militer itu realistis untuk diimplementasikan dan memberikan manfaat atau keuntungan bagi kedua belah pihak," pungkas Mahfudz.

http://jurnalparlemen.com/news/2 ... liter-dengan-italia
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 29-2-2012 09:58 PM | Show all posts
Friday, February 24, 2012
Indonesia Tertarik Israel Untuk Mengintegrasikan Airborne Early Warning Di Pesawat C-295




Tel Aviv (MIK/WDN) - IAI merupakan salah satu perusahaan pesawat yang dipilih Pemerintah Indonesia dalam acara Singapore Airshow.

Indonesia menginginkan jenis sistem peringatan udara dini untuk diaplikasikan pada pesawatnya. Sejauh ini sistem peringatan udara dini buatan IAI telah digunakan beberapa negara antara lain Chili, India, dan Singapura.

Indonesia menginginkan sistem tersebut dirakit sendiri oleh pihak Indonesia. TNI AU akan memperoleh pesawat angkut C-295 yang dibuat oleh Airbus. Dari sebuah sumber menyebutkan bahwa Indonesia menginginkan jenis pesawat yang lebih canggih yang dilengkapi dengan sistem peringatan udara dini (AEWS).

Baru-baru ini Departemen Pertahanan Israel telah memberikan lampu hijau kepada industri pertahanan Israel untuk menawarkan beberapa sistem militer ke Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia. Di ajang pameran kedirgantaraan yang diadakan di Singapura pada minggu lalu, perwakilan dari industri pertahanan Israel bertemu dengan wakil dari Departemen Pertahanan Indonesia untuk membahas beberapa negosiasi yang saling menguntungkan.

Menurut laporan dari media mancanegara, Israel telah menjual 30 pesawat tempur Skyhawk kepada Indonesia pada tahun 80-an. Sejak dipublikasikan ke media asing yang diperoleh dari Indonesia. Negara dengan muslim terbesar didunia tersebut banyak menggunakan persenjataan yang dibeli dari Israel.

Baru-baru ini Industri pertahanan Israel menyetujui untuk menawarkan produk mereka ke Indonesia antara lain UAV, Sistem pengindraan, sistem elektronik Z dan masih banyak lagi. Hal ini dilihat karena Anggaran pertahanan Indonesia naik dengan pesat dan TNI akan melakukan modernisasi alutsistanya yang antara lain dibeli dari Israel.

Sumber : Israel Defense http://www.israeldefense.co.il/?CategoryID=472&ArticleID=1895
Reply

Use magic Report

Post time 29-2-2012 10:04 PM | Show all posts
PTDI Dapat Pinjaman Rp 1 Triliun dari BRI



JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mendapat pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 1 triliun. Dana sebesar itu akan dipakai untuk modal pembuatan pesawat-pesawat pesanan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, pinjaman PTDI itu atas sepengetahuan dan izinnya. Menurut Dahlan, ia menyetujui pinjaman tersebut karena pinjaman tersebut akan dipakai untuk modal operasional pengerjaan pesanan pesawat dari Kemenhan. Tanpa pinjaman tersebut, justru PTDI tidak bisa memenuhi pesanan dari Kemenhan.

"Saya izinkan PT DI pinjam uang dari BRI Rp 1 triliun. Supaya dapat kerja. Toh, dana itu nantinya akan dapat penggantian dari APBN kalau sudah turun," ujar Dahlan Iskan, Kamis (23/2/2012).

Ditegaskan Dahlan, selain memberi restu pinjaman dana, ia juga akan melakukan restrukturisasi jajaran direksi PTDI dalam waktu dekat. Menurutnya, jajaran direksi PT DI sejauh ini belum mencerminkan direksi dream team. Pergantian direksi ini dilakukan agar PTDI dapat melakukan banyak pekerjaan yang diberikan oleh Kemenhan.

"Jajaran direksi akan saya rombak, kalau untuk Dirutnya tidak, tapi selain Dirut akan saya rombak," ungkapnya.

Setelah direksi PTDI dirombak, Dahlan akan membimbing PTD, dan seluruh perusahaan BUMN strategis lainnya, seperti PT PAL, Pindad, dan Dahana. Seluruh BUMN tersebut, diizinkan untuk meminjam modal ke bank sebagai modal dana operasional menjalankan pesanan Kemenhan.

"Industri strategis dalam 1-2 tahun ini melayani Kemenhan yang anggarannya tahun ini sangat banyak dan pasti turun," tutur Dahlan.

Dalam kesempatan itu, Dahlan Iskan, melarang melarang PT Penataran Angkatan Laut (PAL) untuk menerima order pembuatan kapal-kapal niaga. Dahlan meminta PAL tetap fokus untuk menggarap industri perkapalan militer. Alasanya, mulai tahun ini hingga beberapa tahun yang akan datang, Kementerian Pertahanan banyak memberikan order pembuatan kapal ke PT PAL.

"Di masa lalu, order kapal niaga membuat PAL kesulitan luar biasa. Sebab, ada order kontrak kurang bagus, kapal hampir jadi dibatalkan," kata Dahlan.
Yang terpenting bagi Dahlan adalah PT PAL harus hidup dahulu dari pesanan pembuatan kapal militer oleh Kementerian Pertahanan. Apalagi, anggaran dari Kementerian Pertahanan sangat besar dan pasti turun. (UGI)

http://bisniskeuangan.kompas.com ... .1.Triliun.dari.BRI


wah PT.DI dan PT.PAL Banyak Pesanan Tahun Ini  
Reply

Use magic Report

Post time 29-2-2012 10:07 PM | Show all posts
Sisa Anggaran Tahun 2011 Dialokasikan ke TNI dan Polri



JAKARTA - Sebagian sisa anggaran lebih (SAL) tahun 2011 akan digunakan untuk kepentingan Tentara Nasional Indonesia dan kepolisian.

Hal ini akan diajukan pemerintah ke Dewan Perwakilan Rakyat, saat pembahasaan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 mulai awal April.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa (28/2/2012).

Tak dijelaskan oleh Hatta alasan, nilai, maupun peruntukan, dana sisa anggaran lebih (SAL) tersebut. Ia hanya menjelaskan bahwa sebagian besar dana SAL akan digunakan untuk kepentingan proyek infrastruktur.

SAL tahun 2011 yang dapat digunakan senilai Rp 30 triliun. Sesuai dengan ketentuan, 20 persen di antaranya harus dialokasikan langsung untuk program pendidikan. Dengan demikian SAL yang tersisa adalah Rp 24 triliun.


Tambah Banyak Belanjanya  
Reply

Use magic Report

Post time 29-2-2012 10:11 PM | Show all posts
ITS Kembangkan Hovercraft Standar Internasional



Surabaya - Hovercraft atau kapal melayang kini bisa diproduksi di Indonesia. Kapal amphibi yang dulu hanya dimiliki negara-negara adikuasa seperti Amerika dan Jepang, kini juga dimiliki Singapura, Malaysia dan tentu saja Indonesia yang dikembangkan oleh Ship Designer asal ITS.

Bentuk Hovercraft yang diproduksi di ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) ini tak beda jauh dengan yang telah dipakai pasukan Angkatan Darat di Amerika. Kendaraan yang berjalan di atas bantalan udara (air cushion) ini juga sengaja difungsikan untuk mengangkut penumpang dan mengakses dari kapal menuju daratan dengan speed khusus.

Kendaraan atau kapal amphibi berdimensi 14,2 x 7 meter ini memiliki 25 knot ground speed dan 30 knot air speed. Kapal yang mampu bermanuver di perairan maupun di darat tersebut menunjukkan kemampuan bangsa memproduksi perlengkapan pertahanan sendiri.

"Ground speed-nya 25 knot, air speed 30 knot," kata Marine Engineer & Ship Designer ITS, Ir H Agoes Santoso kepada detiksurabaya.com, Kamis (23/2/2012).

Seperti Hovercraft di negara-negara lain, kapal amphibi ini memiliki bantalan udara yang ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah kapal (plenum chamber). Proses ini berlangsung melalui skirt (sekat yang lentur) sehingga tekanan udara di dalam plenum chamber lebih tinggi daripada tekanan udara luar sehingga timbul gaya angkat

Untuk menggerakkan kapal bantalan udara, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari baling-baling (propeller). Gaya angkat kapal ini bekerja pada penampang yang luas, sehingga tekanan terhadap tanah atau air (ground pressure) yang ditimbulkan tidak besar.

Dengan demikian, kendaraan ini dapat berjalan di atas lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban yang cukup berat. Maksimal, Hovercraft ini berkapasitas hingga 5 ton muatan.

Muatan berupa penumpang atau bahkan kendaraan bisa sangat efektif diangkut menggunakan kapal amphibi ini. Dan lagi, dengan 1000 liter bensin, hovercraft buatan ITS ini mampu mengakses perjalanan ke darat dengan cepat.

"Maksimal dikendarai selama 2 jam," tuturnya.

Kini, satu unit hovercraft produksi ITS telah diambil fungsi oleh Direktorat Perbekalan Angkutan TNI Angkatan Darat di Jakarta. Sayangnya, kapal amphibi yang diproduksi dengan dana tak lebih dari Rp 50 Miliar ini belum ada lagi yang memesan. Padahal, alat angkut penumpang semacam ini sering digunakan anggota TNI di luar negeri untuk pertolongan kali pertama saat terjadi bencana di laut.

http://surabaya.detik.com/read/2 ... andar-internasional
Reply

Use magic Report

Post time 29-2-2012 10:21 PM | Show all posts
Gelar Pasukan Marinir Di Karang Pilang







SURABAYA - Sejumlah prajurit Marinir Pasmar-1 dan peralatan tempurnya melakukan gelar pasukan di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Jatim, Selasa (28/2). Kegiatan tersebut bagian dari upacara serah terima jabatan Komandan Pasukan Marinir-1, dari Brigjen TNI (Mar) A Faridz Washington diserahterimakan ke Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara, yang dipimpin oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin. FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat/ed/Spt/12
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 1-3-2012 06:07 AM | Show all posts
dah jadi forum indon

menunjukkan betapa ramainya indon2
bergentayangan sambil menyemakkan bumi m ...
d'zeck Post at 29-2-2012 19:39


Masalah buat loe?
Reply

Use magic Report

Post time 1-3-2012 06:41 AM | Show all posts
Ada yg mau nonton film ini gk kalo udh keluar?

http://www.youtube.com/watch?v=6 ... 275bba4FAAAAAAAAAAA
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 1-3-2012 08:03 AM | Show all posts
konon kuat ke sana, hebat ke sini

alih2 garuda loe ditelanjangi bahrain {:4_500:}
Reply

Use magic Report

Post time 1-3-2012 07:08 PM | Show all posts
KSAL: Nahkoda Ragam Class Cukup Ditebus 380 Juta USD

Senayan - TNI AL meminta dukungan pada Komisi I DPR RI untuk pembelian tiga kapal perang buatan Inggris. Pembelian alutsista ini guna memperkuat armada perang TNI AL dalam menjaga keamanan dan kedaulatan NKRI di perairan.

Hal ini disampaikan Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparno di sela-sela raker dengan Komisi I DPR di Komplek Senayan, Rabu (29/1). Raker itu membahas hibah KRI Karang Ungaran 985 ke Kabupaten Sangihe Sulawesi Utara.

Soeparno mengatakan, TNI AL ingin membeli tiga kapal perang buatan Inggris. Jenisnya multi roll fight freegard yang dibangun oleh galangan kapal BHA pada tahun 2001. Kapal pertama telah menyelesaikan tes di laut pada Desember 2003. Kapal kedua dites pada Mei 2004. Kemudian kapal ketiga mulai melaut pada Oktober 2004.

Kapal ini mulanya dipesan Kerajaan Brunei Darussalam. Namun setelah melihat hasil tiga kali uji coba tersebut, pihak Kerajaan membatalkan pesanan.

Jika Brunei enggan, kenapa TNI AL malah bernafsu membelinya?

"Kita sinyalir,pembatalan pembelian kapal perang dari Inggris oleh Brunei bukanlah karena alasan teknis tetapi alasan politis. Yaitu ada ketersinggungan Brunei pada Inggris pada isu tertentu," jawab Soeparno.

Informasi lebih dalam lantas didapat dari otoritas militer Brunei. Ternyata, ungkap Soeparno, jumlah personil angkatan laut negeri kaya itu terbatas jumlahnya. Hanya sekitar 800 personil. Sedangkan tiga kapal perang buatan Inggris itu butu* dioperasikan oleh 330 personil. Alhasil, Brunai bakal kerepotan mengurusnya.

Akhirnya, pada tahun 2007 kapal itu dipindahkan dari Brasko Brunei ke galangan kapal di Inggris. Setahun kemudian Kementerian Pertahanan menawarkan pada TNI AL untuk membelinya.

"TNI AL pun menindaklanjuti hal itu. Kami menyatakan, penawaran tersebut merupakan hal yang sangat baik dalam rangka pemenuhan armada TNI AL," ujarnya.

Brunai sempat membayar sekitar 600 juta poundsterling per kapal. Adapun penawaran ke TNI AL, kapal itu cukup ditebus dengan 296 juta euro atau sekitar 380 juta dollar AS. Angka ini terbilang murah. Di sisi lain pihak Brunei lebih senang jika kapal ini dibeli Indonesia karena punya dok galangan kapal sendiri untuk pemeliharaan. Pihak lain yang berminat adalah Malaysia.

Menurut Soeparno, kapal perang ini canggih karena sudah dilengkapi dengan misil anti kapal selam. Dengan kelengkapan itu, dia bilang, "Sudah dapat mengantisipasi kapal selama milik tetangga."

http://jurnalparlemen.com/news/2 ... atal-dipesan-brunei
Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2012 10:29 AM | Show all posts
KRI DEWARUCI @PEARL HARBOUR


The Indonesian Navy tall ship, KRI Dewaruci passes by the U.S. Air Force missing man formation memorial at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii. The KRI Dewaruci, arrived at JBPHH on Feb. 29, 2012, for a brief port visit while enroute the U.S. mainland. Dewaruci began her cruise from Surabaya, East Java, Indonesia on Jan. 14., as part of International Operation Sail (OpSail) 2012 to commemorate the bicentennial of the War of 1812. (Department of Defense photo by U.S. Air Force Tech. Sgt. Michael R. Holzworth/Released)


The Indonesian Navy tall ship, KRI Dewaruci arrives at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii on Feb. 29, 2012, for a brief port visit while enroute the U.S. mainland. Dewaruci began her cruise from Surabaya, East Java, Indonesia on Jan. 14., as part of International Operation Sail (OpSail) 2012 to commemorate the bicentennial of the War of 1812. (Department of Defense photo by U.S. Air Force Tech. Sgt. Michael R. Holzworth/Released)


An Indonesian sailor aboard the Indonesian Navy tall ship, KRI Dewaruci hoists up a flag as it arrived at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii on Feb. 29, 2012, for a brief port visit while enroute the U.S. mainland. Dewaruci began her cruise from Surabaya, East Java, Indonesia on Jan. 14., as part of International Operation Sail (OpSail) 2012 to commemorate the bicentennial of the War of 1812. (Department of Defense photo by U.S. Air Force Tech. Sgt. Michael R. Holzworth/Released)

Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2012 10:30 AM | Show all posts

(left to right) U.S. Navy Capt. Jeffrey James Joint Base Pearl Harbor-Hickam commander, gives a coin to Indonesian Navy Cmdr. Haris Bima of the Indonesian Navy tall ship, KRI Dewaruci at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii. The KRI Dewaruci, arrived at JBPHH on Feb. 29, 2012, for a brief port visit while enroute the U.S. mainland. Dewaruci began her cruise from Surabaya, East Java, Indonesia on Jan. 14., as part of International Operation Sail (OpSail) 2012 to commemorate the bicentennial of the War of 1812. (Department of Defense photo by U.S. Air Force Tech. Sgt. Michael R. Holzworth/Released)


PEARL HARBOR (Feb. 29, 2012) Indonesian sailors aboard the Indonesian Navy tall ship KRI Dewaruci observe the shoreline as the ship arrives at Joint Base Pearl Harbor-Hickam for a port visit. Beginning in April, Dewaruci will take part in International Operation Sail 2012 as part of the commemoration of the War of 1812. (U.S. Navy Photo by Mass Communication Specialist 2nd Class Daniel Barker/Released)


(left to right) U.S. Navy Capt. Jeffrey James Joint Base Pearl Harbor-Hickam commander, greets Indonesian Navy Cmdr. Haris Bima of the Indonesian Navy tall ship, KRI Dewaruci at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii. The KRI Dewaruci, arrived at JBPHH on Feb. 29, 2012, for a brief port visit while enroute the U.S. mainland. Dewaruci began her cruise from Surabaya, East Java, Indonesia on Jan. 14., as part of International Operation Sail (OpSail) 2012 to commemorate the bicentennial of the War of 1812. (Department of Defense photo by U.S. Air Force Tech. Sgt. Michael R. Holzworth/Released)


Indonesian sailors perform a traditional dance to welcome U.S. Military personnel aboard the Indonesian Navy tall ship, KRI Dewaruci at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii. The KRI Dewaruci, arrived at JBPHH on Feb. 29, 2012, for a brief port visit while enroute the U.S. mainland. Dewaruci began her cruise from Surabaya, East Java, Indonesia on Jan. 14., as part of International Operation Sail (OpSail) 2012 to commemorate the bicentennial of the War of 1812. (Department of Defense photo by U.S. Air Force Tech. Sgt. Michael R. Holzworth/Released)
Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2012 10:30 AM | Show all posts

PEARL HARBOR (Feb. 29, 2012) Indonesian sailors aboard the Indonesian Navy tall ship KRI Dewaruci perform a traditional dance following the ship's arrival at Joint Base Pearl Harbor-Hickam. Beginning in April, Dewaruci will take part in International Operation Sail 2012 as part of the commemoration of the War of 1812. (U.S. Navy Photo by Mass Communication Specialist 2nd Class Daniel Barker/Released)



Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2012 10:32 AM | Show all posts

An Indonesian sailor collects the slack from the bow line as the Indonesian Navy tall ship, KRI Dewaruci docks at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii on Feb. 29, 2012, for a brief port visit while enroute the U.S. mainland. Dewaruci began her cruise from Surabaya, East Java, Indonesia on Jan. 14., as part of International Operation Sail (OpSail) 2012 to commemorate the bicentennial of the War of 1812. (Department of Defense photo by U.S. Air Force Tech. Sgt. Michael R. Holzworth/Released)


An Indonesian sailor collects the slack from the bow line as the Indonesian Navy tall ship, KRI Dewaruci docks at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii on Feb. 29, 2012, for a brief port visit while enroute the U.S. mainland. Dewaruci began her cruise from Surabaya, East Java, Indonesia on Jan. 14., as part of International Operation Sail (OpSail) 2012 to commemorate the bicentennial of the War of 1812. (Department of Defense photo by U.S. Air Force Tech. Sgt. Michael R. Holzworth/Released)


An Indonesian sailor aboard the Indonesian Navy tall ship, KRI Dewaruci hoists up a flag as it arrives at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii on Feb. 29, 2012, for a brief port visit while enroute the U.S. mainland. Dewaruci began her cruise from Surabaya, East Java, Indonesia on Jan. 14., as part of International Operation Sail (OpSail) 2012 to commemorate the bicentennial of the War of 1812. (Department of Defense photo by U.S. Air Force Tech. Sgt. Michael R. Holzworth/Released)


(center) Indonesian Navy 1st Lt. Bangun Pramujo shares a laugh with military service members as he speaks about the Indonesian Navy tall ship, KRI Dewaruci's travels around the world on Feb. 29, 2012, at Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii. Dewaruci began her cruise from Surabaya, East Java, Indonesia on Jan. 14., as part of International Operation Sail (OpSail) 2012 to commemorate the bicentennial of the War of 1812. (Department of Defense photo by U.S. Air Force Tech. Sgt. Michael R. Holzworth/Released)
Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2012 10:32 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2012 01:19 PM | Show all posts
TNI Terima 3 Heli Bell 412 EP dari PT DI

Jurnas.com | PT Dirgantara Indonesia menyerahkan tiga unit helikopter Bell 412 EP pesanan TNI. Dua unit helikopter Bell 412 EP merupakan pesanan TNI Angkatan Darat, dan pesanan TNI Angkatan Laut satu unit.

Serah terima ketiga helikopter yang akan disaksian Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ini, dilakukan di pabrik PT DI di Bandung hari ini, Jumat (2/3). "Penyerahan helikopter Bell 412 EP ini merupakan realisasi dari alokasi pengadaan alutsista yang bergerak untuk BUMNIP dengan memprioritaskan produk dalam negeri sebagai komitmen pemerintah dalam memberdayakan BUMNIP,” kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso.

Menurutnya TNI AD berencana meningkatkan kemampuan udaranya terutama Skadron-12 Serbu Pusat Penerbang TNI AD (Puspenerbad) dengan kekuatan 32 unit helikopter, yaitu 24 heli serbu dan 8 unit heli serang.

Penyerahan kedua unit heli Bell ini merupakan awal penyerahan dari rencana tersebut. Helikopter angkut dan serbu yang merupakan jenis heli medium dengan kapasitas 15 personel ini telah dioperasikan Skadron-11/ Serbu dan Skadron-21/ Sena Puspenerbad.

Begitu juga untuk TNI AL, telah mengoperasikan Bell 412 SP dan Bell 412 HP. Helikopter Bell 412 EP ini merupakan generasi terakhir dari jenis helikopter Bell 412 yang masuk armada helikopter Skadron- 400 Pusat Penerbang TNI AL (Puspenerbal).

Penyerahan helikopter ini dilakukan oleh Dirut PT DI Budi Santoso dengan Waaslog KSAD Brigadir Jenderal TNI Nengah Widana serta Aslog KSAL Laksamana Muda TNI Sru Handayanto. Selain disaksikan Menhan, serah terima ini juga disaksikan Aslog Panglima TNI Mayor Jenderal TNI H. Hari Krisnomo, KSAL Laksamana TNI Soeparno dan Wakil KSAD Letnan Jenderal TNI Budiman.

http://www.jurnas.com/news/54174 ... 1/Nasional/Keamanan
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 2-3-2012 01:24 PM | Show all posts
Indonesia-India Gelar Latihan Jungle Warfare



Vairengte, Mizoram, Mar 1 (IBNS) Training together to counter the scourge of insurgency in various contemporary scenarios including jungle warfare, the operational part of the first-ever platoon-level joint training exercise – Ex Garuda Shakti – of the armies of India and Indonesia, concluded here successfully at the Indian Army's elite 'Counter Insurgency and Jungle Warfare School’ (CIJWS), Vairengte in Mizoram, on Thursday.

Chakravyuh, a three-day, outdoor validation exercise tested the week-long training, imparted at various CI modules and at the plethora of firing ranges in the guerrilla warfare school, ended with the busting of a simulated insurgent hide-out in the Lushai Hills, in the wee hours of Thursday, after a grueling night-long march.

The Indonesian National Army (Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat, TNI-AD, in short) troops led by Lt Col Gatot Heru Puana of KOSTRAD (Indonesian Army’s Strategic Reserve Command) belonging to the 13th Infantry Brigade comprised of five officers, six Non-Commissioned Officers and 14 Privates.

Troops from the 19th Madras Infantry Battalion, of 21 Mountain Division under Eastern Command, currently deployed in CI operations in the northeast sector, comprised the Indian side.

“They are very sincere, devoted, well-prepared and eager to learn,” says CIJWS Commandant, Maj Gen AK Sen of the Indonesian troops while observing from close quarters the ‘slithering’ and ‘special heli-borne operations’ from an IAF Mi-17 flown in from nearby Kumbhirgram airbase in Silchar, Assam.

The visiting troops were put through a rigorous initiation process where no concessions were given, and they fared as good as their Indian counterparts, he said.

The exercise which began on February 20, is also aimed at building closer military-to-military ties, among its many other objectives. “This training has actually helped us to know each other’s procedure and drills including firing tactics,” said Gen Sen, adding that the firing ranges at CIJWS particularly interested the Indonesian troops, just as they did to the Bangladeshi, Polish and Israeli troops who trained here in the recent past.

CIJWS Vairengte has over 13 different types of firing ranges catering to every conceivable indoor and outdoor scenario, ranging from urban, semi-urban to rural settings.

Bringing in realism in training, Infantry Weapons Effect Simulation System (IWESS) and Small Arms Training Simulators (SATS) are also extensively used.

The landscape and the inimitable replicated settings here in CIJW make it the most preferred destination to train for several armies of the world.

For proper assimilation of the nuances in CIJW operations of the Indonesian troops, all training and attack drills were coordinated by having two mixed platoons (comprising around 30 soldiers each) of KOSTRAD soldiers and the Indian Infantry troops, overseen by senior military observers.

Praising the professionalism of the Indian Infantry soldiers, the leader of the Indonesian troops, Col Gatot observed that the Indian troops are very well equipped to fight the insurgents.

While finding some of the training tactics very similar, he said that the concept of ‘Buddy’ system was something they would like to emulate. “Back home we operate in big groups,” he said.

A conglomeration of more than 17,500 islands on either side of the equator, the Indonesian Republic whose national fabric represents ‘unity in diversity’ as much as it is avowed here in India, has also been besieged with terror-related attacks in recent times.

“Our counter-insurgency related operations are mostly in the border areas,” the Colonel apprised, adding that the training would come in good stead upon their return.

The formal closing of ‘Ex-Garuda Shakti’ will take place tomorrow on Friday, with both sides exchanging feedback and mementoes, and rounding off with a military-style campfire with gourmet meals, comprising both Indian and Indonesian delicacies, including cultural exchanges.

http://www.indiablooms.com/NewsD ... Details010312a1.php
Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2012 01:25 PM | Show all posts
Menhan: TNI Hanya Miliki 76 Helikopter

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, jumlah helikopter yang dimiliki TNI AD, TNI AL, dan TNI AU sebanyak 76 unit. Rinciannya, TNI AD memiliki 23 unit terdiri 15 helikopter serbu dan delapan helikopter serang. Pada 2009, kata Purnomo, pengadaan helikopter melalui kredit ekspor ada enam unit Bell 412 EP.

Rencananya periode 2010-2014, dilakukan pengadaan 20 unit helikopter yang juga melalui sistem kredit ekspor. "Dua unit Helikopter Bell 412 EP ini yang diserahkan kepada TNI AD dan satu unit ke TNI AL," kata Purnomo di Rotary Wing Hall PT DI di Bandung, Jumat, (2/3).

Dia melanjutkan, helikopter yang dimiliki TNI AL sebanyak 10 unit, yakni BO ada enam unit dan Bell ada empat unit. Menurut Purnomo, rencananya pengadaan periode 2010-2014 adalah Bell 412 EP sejumlah tiga unit. Untuk TNI AU, helikopter yang dimiliki mencapai 43 unit, terdiri Helikopter Colibri, Bell 47 Soily, dan NAS 332 Super Puma. Sesuai program awal, imbuhnya, TNI AU melakukan pengadaan sebanyak enam unit Helikopter EC 725 Full Combat SAR.

"Semua helikopter nanti digunakan untuk kegiatan operasi militer sekaligus operasi bantuan kemanusiaan, serta penanganan bencana alam," kata Purnomo.

http://www.republika.co.id/berit ... iliki-76-helikopter
Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2012 01:29 PM | Show all posts
Kendaraan Spesial Kopassus









sumber: Majalah Commando, Maret 2012
Reply

Use magic Report

Post time 2-3-2012 01:44 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

2-2-2025 07:52 PM GMT+8 , Processed in 0.065573 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list