bintang posted on 18-10-2012 09:11 PM
Suka lagu M Nasir yang satu ni. Diperlukan mata hati untuk melihat cermin mimpi
In ...
salam
uiikk ..
Utube ini bukan ahlul bait aahh ..
ini kaum syiah yang buat ..
(Abu Bakar Omar Othman Ali) RA ..
ini 4 sahabat mana boleh ada gambar nya ..
hukum nya .. haram ..
wassalam
p/s ..
i recommend you to delete .. d'video .. isshh
bintang posted on 18-10-2012 03:56 PM
Kerana ia dalam bentuk metafora. Dan di antara hujahnya sepertimana Allah bermetafora ;
".. ...
"............Di mana-mana sahaja kamu menghalakan (wajah kamu) maka di situ ada wajah Allah…... " [MQ: Al-Baqarah:115]
Untuk ‘Wajah’ Allah ini abang Ngah boleh pula apresiasikannya dari metafora bukan literal? Kenapa tidak terus kepada literal dengan berkata Allah berwajah? Sama la juga Dzulqarnain bermetafora; matahari terbenam di laut yang berlumpur.
hmmm... Saya tidak mengapresiasikan... lihat post berkenaan;
"wajah Allah" ... itu yang Allah sebutkan untuk dirinya, wajah yang sesuai dengan Dzatnya sendiri dan kerana tiada siapa yg tahu bagaimana hakikat wajah Allah maka dima'rifati 'wajah Allah' dengan sifat2Nya --> wajah yang Maha Melihat, wajah yang Maha mendengar. Dimana sahaja kamu menghalakan .. maka disitulah wajah yang Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Itu bukan ta'wil... itu adalah cara bagaimana mengimani apa yg Allah sebut "wajah Allah" malah 'tangan' (Az Zumar:67), 'mata' (Al Mu'minun:27).. kerana akal manusia tidak sampai kepada hakikat Dzat Allah dan yang Pasti --> (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat. (Asy Syuura:11)
Sabda Nabi s.a.w; "Fikirkan Alam ciptaan Allah, jangan difikirkan betapa DzatNya, agar kamu jangan binasa".
Apa yang saya nampak.... metafora " alam bayang-bayang Allah " adalah untuk menyatakan literal "Allah adalah satu-satunya wujud yang nyata dan seluruh alam semesta mengandung diri Allah"
Nota:Wahdatul Wujud merupakan paham yang dibawa Ibnu Arabi. Wahdatul Wujud bermula dari hadits Qudsi, "Aku pada mulanya adalah harta yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal. Maka Ku-ciptakan makhluk, maka mereka mengenal Aku melalui diri-Ku." Menurutnya, Tuhan tidak akan dikenal jika tidak menciptakan alam semesta. Alam merupakan pemampakan lahir Tuhan.
Menurut paham ini, Tuhan dahulu berada dalam kesendirian-Nya yang mutlak dan tak dikenal. Lalu Dia memikirkan diri-Nya sehingga muncul nama dan sifat-Nya. Kemudian Dia menciptakan alam semesta. Maka seluruh alam semesta mengandung diri Allah, sehingga Allah adalah satu-satunya wujud yang nyata dan alam semesta hanya bayang-bayang-Nya. Bedasar pikiran tersebut, Ibnu Arabi berpendapat seorang sufi dapat keluar dari aspek kemakhlukan dan dapat melebur dalam diri Allah.
''Aku menyinggung tentang ilmu-ilmu makrifat yang mulia, cahaya ketuhanan, spiritual, ilmu pengetahuan, intelektual, dan berbagai peringatan syariah. Akan tetapi, kuekspresikan semuanya itu dengan gaya bahasa cinta erotis dan gelora asmara, kerana jiwa akan terpikat dengan ekspresi seperti itu.'' - Ibn árabi dalam Dakhaír al A'laq
Beliau menggunakan metafora untuk menggambarkan realiti keagungan dan keindahan Tuhan, dengan bertamsil bulan purnama, dan tidak kurang menggambarkan Tuhan dengan perempuan cantik.
''Seorang perempuan ramping, langsing, cantik nan segar, untuk siapa hati pencinta yang dirundung kerinduan. Racikan terjadi dengan harum wangi pada saat menyebutnya, dan setiap gerak lidah tidak lain kecuali namanya.''
Syair di atas seolah digarap oleh lelaki yang sedang mabuk asmara kepada seorang wanita cantik yang dicintainya. Setiap kali lelaki itu menyebut nama yang dicintainya itu, meruaplah nuansa mewangi, kerana dambaan itu sendiri aroma.
Bersama Ka'bah
Keberanian Ibn Arabi tidak hanya dalam memilih kata-kata erotis untuk menyanjung Zat Yang Mahakuasa. Ketajaman spiritualitasnya mendorongnya untuk berani mengakui dirinya sebagai orang yang tidak terikat oleh suatu agama formal. Tak heran jika ia kemudian dituduh sesat dan menyesatkan, murtad, atau seorang Nasrani oleh kelompok yang tidak suka dengannya.
''Kasih Allah bagi orang-orang yang taat. Allah telah memilihmu di antara bebatuan. Engkaulah rumah Allah. Cahaya hatiku. Kesegaran mataku. Hatiku. Secara hakiki engkau adalah rahasia wujud. Altarku. Kemurnian cintaku. Duhai Ka'bah Allah, hidupku.''
Inilah kecintaan Ibn Arabi kepada Ka'bah, laksana cintanya kepada makhluk hidup.
bintang posted on 18-10-2012 03:56 PM
Kerana ia dalam bentuk metafora. Dan di antara hujahnya sepertimana Allah bermetafora ;
".. ...
"Jika kamu berhadapan dengan perkataan-perkataan mereka (yang samar dan bermetafora), maka takwilkanlah ia dengan tujuh puluh takwilan.”
Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud:
"Sebenar-benar perkataan yang pernah diucapkan oleh syair Arab adalah perkataan Labid iaitu:
Ketahuilah sesungguhnya semua benda selain daripada Allah ialah batil" - Bukhari dan Muslim).
"Ketahuilah sesungguhnya semua benda selain daripada Allah ialah batil" - Inilah sebenar-benar perkataan yang pernah diucapkan oleh penyair !
maka yang lain2 itu
"Jika kamu berhadapan dengan perkataan-perkataan mereka (yang samar dan bermetafora), maka takwilkanlah ia dengan tujuh puluh takwilan.”
Masih belum menjadi 'sebenar-benar perkataan'
Az Zumar:23
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
Nazrulism posted on 18-10-2012 09:51 PM
hmmm... Saya tidak mengapresiasikan... lihat post berkenaan;
Itu bukan ta'wil... itu adalah cara ...
"wajah Allah" ... itu yang Allah sebutkan untuk dirinya, wajah yang sesuai dengan Dzatnya sendiri dan kerana tiada siapa yg tahu bagaimana hakikat wajah Allah maka dima'rifati 'wajah Allah' dengan sifat2Nya --> wajah yang Maha Melihat, wajah yang Maha mendengar. Dimana sahaja kamu menghalakan .. maka disitulah wajah yang Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Abang Ngah... bintang lebih maksudkan andai kita baca secara literal tentang wajah Allah, tentu ia sangat buruk jadinya. Tapi hasil penerangan apakah wajah Allah itu, tangan Allah, mata Allah sudah tentu kita menjadi amat faham. Dan tentu tidak menjadi satu kekeliruan hasil dari tangan, mata dan wajah Allah. Sama juga dengan syair sufisme yang diksinya melemaukan (pinjam ayat abang Usu sat) orang awam dalam mengapreasiakan dari bentuk metafora kepada lazim.
Apa yang saya nampak.... metafora " alam bayang-bayang Allah " adalah untuk menyatakan literal "Allah adalah satu-satunya wujud yang nyata dan seluruh alam semesta mengandung diri Allah"
Mari kita lebih menilik. Alam bayang-bayang Allah adalah hasil dari metafora alam wujud dari Allah, tanpa Allah tiada alam.
bintang posted on 18-10-2012 10:02 PM
Lanjut tentang Syair Ibn árabi;
''Kasih Allah bagi orang-orang yang taat. Allah telah memilihmu di antara bebatuan. Engkaulah rumah Allah. Cahaya hatiku. Kesegaran mataku. Hatiku. Secara hakiki engkau adalah rahasia wujud. Altarku. Kemurnian cintaku. Duhai Ka'bah Allah, hidupku.''
Ini dikatakan hanya metafora ... tetapi penerangan dari Al Ghazali yang dik non berikan terdahulu;
dalam Al-Ihya':
"Sesiapa yang kuat pandangan mata hatinya, maka keadaannya akan menjadi seimbang, di mana dia tidak lagi melihat selain daripada Allah.Dia tidak lagi mengenal selain daripada Allah. Maka, ketika itu dia mengetahui (bdengan penghayatan) bahawa tiada yang wujud kecuali Allah perbuatan dirinya merupakan kesan daripada kekuasan-Nya, yang mana ianya wujud daripadaNya. Maka, tiada wujud bagi perbuatan-perbuatannya jika tanpa-Nya. Sesungguhnya wujud itu milik Allah semata-mata. Di mana dengan-Nyalah, sekalian makhluk itu wujud. Sesiapa yang dalam keadaan ini, tidak akan melihat satu pun perbuatan, melainkan dia melihat Pembuatnya yang hakiki - iaitu Allah swt."
Semua yang dia nampak adalah Allah ( dah tak tahu yang dia nampak itu adalah makhluk ciptaan Allah) - tidak mengenal selain Allah ( dah tak kenal itu adalah makhluk ciptaan Allah).
Nazrulism posted on 18-10-2012 10:06 PM
"Ketahuilah sesungguhnya semua benda selain daripada Allah ialah batil" - Inilah sebenar-benar ...
Az Zumar:23
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.
Bintang tak nafi
Dan sesuatu yang baik dalam mengingatkan-Nya dalam bentuk apa pun adalah saranan dalam pemulihan iman. Selaku manusia yang tak pernah kering dari dosa, suka kepada lagha (betul tak ejaan?), pagi teguh iman petang lemau iman (duk layan sinetron), suka kepada hiburan, kurang beramar ma'ruf nahi mungkar... lalu bervariasilah kita dalam menemukan jalan kepada-Nya. Seperti ibubapa mendodoikan anak dengan lagu-lagu yang baik dalam mengagungkan Nabi saw dan mentauhidkan Allah yang sesuai dengan jiwa anak-anak yang lebih bersifat fun n hepi, begitulah kadang orang dewasa yang memerlukan ruang yang hepi dalam mengingat-Nya.
Nota:Wahdatul Wujud merupakan paham yang dibawa Ibnu Arabi. Wahdatul Wujud bermula dari hadits Qudsi, "Aku pada mulanya adalah harta yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal. Maka Ku-ciptakan makhluk, maka mereka mengenal Aku melalui diri-Ku." Menurutnya, Tuhan tidak akan dikenal jika tidak menciptakan alam semesta. Alam merupakan pemampakan lahir Tuhan.
Menurut paham ini, Tuhan dahulu berada dalam kesendirian-Nya yang mutlak dan tak dikenal. Lalu Dia memikirkan diri-Nya sehingga muncul nama dan sifat-Nya. Kemudian Dia menciptakan alam semesta. Maka seluruh alam semesta mengandung diri Allah, sehingga Allah adalah satu-satunya wujud yang nyata dan alam semesta hanya bayang-bayang-Nya. Bedasar pikiran tersebut, Ibnu Arabi berpendapat seorang sufi dapat keluar dari aspek kemakhlukan dan dapat melebur dalam diri Allah.
Menyilau pemikiran Ibn ‘Arabi; ialah penekanan kepada al-Wujud al-Haqq iaitu hanya Allah sahaja wujud yang hakiki. Yang lain hanyalah wujud khayali atau dalam perkataan lain, beliau menggambarkan bahawa Allah adalah zat al-Wujud al-Haq dan wujud makhluk hanyalah bayangan kepada al-Wujud al-Haq. Beliau menyifatkan bahawa al-wujud semuanya hanya wujud Yang Esa secara hakiki di mana tiada wujud sesuatu bersama wujud-Nya. Tidak ada apa-apa pun yang wujud menempel kecuali makhluk yang wujud, kemudian ghaib, iaitu zahir kemudian lenyap. Dengan lain perkataan, beliau cuba menggambarkan bahawa al-Wujud al-Haqq hanyalah Allah kerana Dialah Tuhan yang kekal abadi, sementara wujud makhluk bersifat sementara, tidak kekal dan fana.
Seperkara lagi yang menjadi hujah kepada penolakan wujudnya pemikiran wahdat al-wujud di sisi Ibn ‘Arabi ialah kerana konsistennya beliau dalam penggunaan istilah al-mumkin (al-mumkinat iaitu makhluk) yang merujuk kepada makna makhluk di mana beliau kadang-kadang menamakannya sebagai al-mawjud, tetapi beliau tidak pernah menamakannya sebagai al-wujud. Dengan ini, jelaslah bahawa wahdat al-wujud yang menjadi pegangan Ibn ‘Arabiy tidaklah tertegak di atas penelitian terhadap kesatuan kepelbagaian fenomena makhluk, malah ia tertegak atas dasar menafikan wujudnya al-kathrah. Sebagai contoh, Ibn ‘Arabi mengungkapkan bahawa di sana tidak ada sesuatu melainkan Allah dan al-mumkinat. Maka Allah itu Wujud sedangkan al-mumkinat itu sabit.
Nazrulism posted on 18-10-2012 10:29 PM
Ini dikatakan hanya metafora ... tetapi penerangan dari Al Ghazali yang dik non berikan terdahulu; ...
Semua yang dia nampak adalah Allah ( dah tak tahu yang dia nampak itu adalah makhluk ciptaan Allah) - tidak mengenal selain Allah ( dah tak kenal itu adalah makhluk ciptaan Allah).
Alaaa abang Ngah neh nak kena palangkong
Itulah yang dikatakan sufi yang tak berlaku pada orang awam begitu zuuk dan lazatnya kecintaan kepada Allah.
Alaa cam abang Ngah la waktu bercinta dulu, tade nampak bintang ni haaa... nampak si dia jek... sob sob
bintang posted on 18-10-2012 11:03 PM
Yerp.. dikatakan inilah syair yang dilantunkan oleh Imam Syafie sebelum dia meninggal dunia. Semog ...
salam
lagi satu mata .. tak d'kata kan ..?
lebeh tajam dari pisau ..
orang2 yang mengunakan mata ini yang dapat memahami metafora dan kewujudan Nya ..
kalau tidak boraih lah .. bebuai lah cite .. meleret memanjang .. tak habis .. hehe
d'mana mata ini .. ?
wassalam
p/s ..
mata kuyu .. itulah gadis pilihanku .. hehe
Nazrulism posted on 19-10-2012 12:11 AM
haipppppppp ......
Jadi Al ghazali mengatakan perkataan seperti perkataan Ibn Arabi k ...
Jadi Al ghazali mengatakan perkataan seperti perkataan Ibn Arabi kerana Zuuk, sedangkan dik non kata perkataan Ibn Arabi itu adalah metafora.
Bintang cuma memetik dari kata-kata al Imam Ghazali tentang alam dan wujudnya dari bayang Allah yang menjadi pegangan sufisme. Depa berkata atas dasar zuuk dan bintang orang awam ini menafsir melalui metafora syair Al árabi. Nampak tak bezanya kat situ. Kita tak boleh meneka-neka dalam kesamaran dengan pemikiran awam tentang segenap syair kerohanian yang ditolak akal kita secara literalnya.