CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]

   Close [Copy link]
Post time 19-8-2011 09:22 PM | Show all posts
Anggota Komisi I: Arahkan Kapal Selam Indonesia ke Negara Tetangga

Senayan - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, saat ini sejumlah negera tetangga Indonesia, terus meningkatkan kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Khususnya alutsista kapal selam, untuk mengawasi dan mengontrol negara satu dan lainnya lewat laut.

Malaysia misalnya mulai tahun depan akan segera menambah kapal selamnya, termasuk Australia. Sementera Singapura telah terlebih dahulu melakukan hal itu. Bahkan ada indikasi Singapura akan menambah jumlah kapal selamnya.

”Oleh karena itu, suka tidak suka dan mau tidak mau, Indonesia juga perlu mempercepat pengadaan kapal selamanya untuk menambah dari yang telah dimiliki. Ini untuk mengimbangi kekuatan negara tetangga. Jika tidak, kekuatan laut Indonesia yang lemah saat ini, akan semakin lemah dan mudah diintervensi negara lain,” ujar Tjahjo kepadapada Jurnalparlemen.com, Rabu (17/8).

Menurut Tjahjo, saat ini kebutu*an tambahan dua kapal selam bagi Indonesia telah mendesak. Komisi I akan terus mendorong pembahasan guna pengadaan kapal selam tersebut, terlepas dalam kondisi baru atau bekas. Namun yang penting memiliki spesifikasi yang standar.

”Masalah pertahanan laut negara ini tidak bisa main-main lagi. Terlebih kenyataanya negara tetangga kita saat ini sangat agresif dalam peningkatan alutsista-nya di luat. Pertanyaannya kan kemudian hal itu untuk apa dan ditujukan untuk siapa. Jelas ya untuk mengawasi Indonesia kan. Karenanya Indonesia harus mengimbangi hal itu,” kata Ketua Fraksi PDIP ini.

Lebih lanjut Tjahjo mengatakan, pengadaan dua kapal selam itu nantinya harus ditempatkan di Indonesia bagian utara dan selatan. Ke selatan di arahkan di Australia dan ke arah utara diarahkan ke Singapura dan Malaysia. Karena dua wilayah perairan itu memang lemah dalam pertahanan di kawasan laut Indonesia.

”Kawasan perairan Indonesia bagian utara dan selatan memang masih lemah hingga saat ini. Sementara kekuatan negara asing terus bertambah," ujarnya.
Menurut Tjahjo, Indonesia memang tetap perlu waspada dengan negara tetangga, yaitu Papua Nugini, Australia, Singapura dan Malaysia. Karena mereka adalah ’musuh’ yang paling dekat dengan Indonesia. Karena setiap saat dan setiap waktu mereka terus mengawasi kekuatan pertahanan Indonesia dan terus berusaha meningkatkan alutsista-nya.

”Terutama Australia, negara tersebut telah nyata memiliki kepentingan besar untuk terus mengontrol Indonesia, baik lewat militernya maupun dengan cara lainnya. Ingat lepasnya Provinsi Timur-Timor, yang kini menjadi Negara Timor Leste, adalah nyata tidak lepas dari campur tangan Australia. Itu nyata dan riil. Sejarah pun telah bercerita hal itu lewat kesaksian mantan Presiden HB Habibie selama ini. Termasuk kondisi keamanan Papua yang terus bergejolak hingga saat ini, tidak lepas dari kepentingan Austrlia. Ini riil. Makanya kita tetap perlu waspada dan tidak lengah. Termasuk pemerintah tidak perlu terpengaruh manisnya diplomasi Australia selama ini, karena mereka bersikap dualisme untuk beberapa persoalan dengan Indonesia. Tidak konsisten,” paparnya sengit.

Dalam pembacaan Nota Keuangan dan RAPBN 2012 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di DPR RI, sebelumnya, disebutkan bahwa alokasi anggaran untuk Kemhan sebesar Rp 64,4 triliun. Dana tersebut termasuk untuk pembelian alutsista.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 19-8-2011 09:29 PM | Show all posts
Kemhan: Kamera Pengintai Lanud Abdulrachman Saleh Akan Diperbaharui

Malang - Kementerian Pertahanan terus berupaya meningkatkan teknologi alutsista di lingkungan TNI. Seperti merubah kamera pengintai dan pengamatan udara yang dimiliki Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh dari SRS 2000 retina ke tipe lebih canggih.

Kasubdit Teknologi Kementrian Pertahanan Kolonel TNI AU Taufik Arief mengatakan, penggunaan teknologi kamera pengintai lebih canggih dari yang dimiliki sekarang, untuk mendukung kepemilikan alutsista di lingkungan TNI AU. SRS 2000 retina akan diganti dengan tipe kamera di atasnya yang mempunyai daya jangkau lebih jauh serta hasil maksimal.

"Kamera yang baru akan bisa digunakan pada siang dan malam hari, daya jangkaunya mencapai 7 Km atau 500 ribu feet," kata Taufik kepada detiksurabaya.com di Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, Kamis (18/8/2011).

Ia mengungkapkan, SRS 2000 retina dimiliki sejak tahun 2006 itu hanya mempunyai daya jangkau 10 ribu feet dan tidak dapat dioperasikan pada malam hari. Dengan kamera baru menggunakan jenis Kamera Hitachi ini akan mampu meningkatkan operasi militer di tanah air.

"Kemampuan kamera yang baru ini tiga kali lipat dari SRS 2000 retina," ungkapnya.

Perubahan kamera baru ini juga diikuti dengan modifikasi alat pendukung seperti baterai serta perekam hasil pemotretan. Diharapkan hasil pemotretan atau rekaman video segera dapat ditransfer baik ke darat maupun kepada alat tempur lainnya.

"Hasil pemotretan nanti bisa langsung dilihat di darat atau dikirim ke armada laut atau alutista darat lain, jadi tidak menunggu pesawat turun," tandasnya.

Untuk membangun alutista pendukung ini, kata dia, Kementerian Pertahanan menggandeng BUMN yang khusus membidangi alutsista tersebut, yakni LEN industri.

Selain itu, insinyur lokal juga dilibatkan dalam membangun alat foto udara terbaru ini, dikarenakan modifikasi para insinyur ini diharapkan bisa menekan anggaran yang dikeluarkan.

"Kita mampu membangun kontruksi alat foto udara, dengan melibatkan insinyur yang dimiliki. Soal teknologi apa itu kamera, lensa kita masih impor," bebernya.


Ia menambahkan, pada Oktober 2011 mendatang kamera pengintai dan pengamatan udara menghabiskan anggaran sebesar Rp 6 miliar ini bisa di uji cobakan. "Oktober nanti kita uji coba," ujarnya seraya meneliti kamera pengintai lama.

Sementara Kepala Dinas Operasi Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Kolonel (penerbang) Novyanto Widadi menuturkan, pengembangan alutista ini merupakan program dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengharapkan angkatan bersenjata tanah air didukung oleh teknologi termodern dalam alutista.

"Ini program yang dijalankan kementerian pertahanan," tuturnya.
Reply

Use magic Report

Post time 19-8-2011 11:33 PM | Show all posts
Empat Pesawat Intai Nirawak Perkuat TNI-AU akhir 2011

[quote]Empat pesawat intai nirawak TNI-AU perkuat Supadio

Jumat, 19 Agustus 2011 21:24 WIB | Dibaca 277 kali

Sungai Raya, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Peringatan kepada siapa saja yang mau "main-main" atau curi-curi masuk wilayah udara Indonesia dari kawasan Pulau Kalimantan. Ada empat pesawat intai nirawak berpangkalan di Pangkalan Udara Supadio dalam waktu segera.

Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat, menegaskan, empat pesawat tanpa awak akan memperkuat pertahanan Kalimantan dan segera ditempatkan di Pangkalan TNI AU Lanud Supadio pada akhir 2011.

"Pesawat itu diarahkan memperkuat kemampuan pemantauan. Termasuk perbatasan di Kalimantan Barat, bahkan juga dioperasikan untuk pengawasan di pulau Kalimantan," katanya saat berkunjung ke Lanud Supadio Pontianak, Jumat sore.

Saat ini proses pembangunan hanggar untuk empat pesawat tersebut sudah delapan puluh persen dikerjakan dan ditargetkan dalam waktu dekat pengerjaannya sudah selesai.

Supadio juga menjadi pangkalan bagi Skuadron Udara 1 Elang Khatulistiwa berisikan BAE Hawk 209 buatan Inggris dan Batalion 465 Korps Pasukan Khas TNI-AU.

"Karena pengadaan pesawat tanpa awak ini dilakukan Kementerian Pertahanan, kita belum tahu pasti kapan pesawat itu bisa ditempatkan di Lanud Supadio. Kita harapkan akhir 2011 pesawat tersebut sudah ada di Supadio," kata bekas penerbang tempur itu.

Pucuk pimpinan ke-18 TNI-AU itu mengatakan, pesawat tanpa awak mempunyai fungsi yang sangat strategis untuk mempertahankan kedaulatan NKRI karena dapat dikendalikan dari jarak jauh tanpa resiko kehila
Reply

Use magic Report

Post time 20-8-2011 03:10 PM | Show all posts
Malaysia misalnya mulai tahun depan akan segera menambah kapal selamnya, termasuk Australia. Sementera Singapura telah terlebih dahulu melakukan hal itu. Bahkan ada indikasi Singapura akan menambah jumlah kapal selamnya.
rifa Post at 19-8-2011 13:22


Mesia nak beli? Betul ker?
"Kamera yang baru akan bisa digunakan pada siang dan malam hari, daya jangkaunya mencapai 7 Km atau 500 ribu feet," kata Taufik kepada detiksurabaya.com di Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, Kamis (18/8/2011).

7km = 500 ribu feet??
Bodoh :p


(posted by mobile)
Reply

Use magic Report

Post time 20-8-2011 04:00 PM | Show all posts
Mesia nak beli? Betul ker?

7km = 500 ribu feet??
Bodoh :p


(posted by mobile)
Vympel77 Post at 20-8-2011 15:10



bold 1 : pastinya mesia punya rencana kan tuk nambah batch selanjutnya, petinggi2 tldm pasti mempunyai bilangan ideal seberapa byk ks yg diperlukan mesia berbanding gan keluasan negara mesia, adapun masa pembelian batch 2 itu yg biasanya jd misteri military mana2 negara pada umumnya setelah punye experience handle ks pd awal2/batch 1.

bold 2 : hihihi.. 1 km = 3280.8399 Feet...7 km=..?
            ini cuma ada dua kemungkinan wartawannya yg salah tulis (bodo), atau pihak sumbernya yg bodo/silap...tapi apapun takpa yg penting kamera pengintainya pengantinnya tetap buatan anak tempatan
Reply

Use magic Report

Post time 21-8-2011 12:45 AM | Show all posts
Program Pertukaran Medis Kopassus-AS

INILAH.COM, Jakarta – Pasukan khusus AS United States 1st Special Forces Group mengadakan kunjungan selama lima hari di Pusat Pendidikan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Batujajar.

Pada 15 Juli lalu, 1st Special Forces Group mengakhiri kunjugan lima hari di Pusat Pendidikan Kopassus. Kunjungan ini dalam rangka pertukaran gagasan dan praktik terbaik dalam kedokteran militer untuk pasukan operasi khusus Special Operations Forces (SOF).

Tim dari AS, yang dipimpin komando kesehatan pasukan khusus AS 1st Special Forces Group Command Surgeon turut serta dalam program pertukaran ini, bersama komando kesehatan Kopassus serta 24 prajurit kesehatan Kopassus.

Mereka berbagi pengalaman keahlian medis dalam hal praktik terbaik dalam penanganan triase dan trauma, perencanaan dan perbekalan medis, serta evakuasi korban.

Program pertukaran ini mendukung secara langsung Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia, yang berupaya mempromosikan keamanan, kesejahteraan, keberlanjutan lingkungan hidup, memperkuat demokrasi, serta meningkatkan saling pengertian antara warga Indonesia dan Amerika.

Program ini juga merupakan bagian dari keterlibatan AS secara bertahap dan terukur dalam kegiatan Kopassus. Sebagaimana dinyatakan mantan Menteri Pertahanan AS Robert Gates pada kunjungannya ke Indonesia akhir Juli lalu.

Pemerintah AS melibatkan diri dalam kegiatan kerja sama keamanan terbatas dengan Kopassus dalam kerangka aturan hukum AS dan berdasarkan perubahan demokratis yang telah terjadi di Indonesia serta program reformasi TNI yang terus akan berlanjut.
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 21-8-2011 09:20 AM | Show all posts
Any news about procurement of SU-35BM?
Malaysian version SU-35BN kot :D


(posted by mobile)
Reply

Use magic Report

Post time 21-8-2011 11:35 AM | Show all posts
veryag (China) ancaman terhadap Indonesia?



Dapat dipastikan kapal induk Cina akan lebih banyak disebarkan di kawasan Laut Cina Selatan, terlepas pada armada mana kapal itu akan ditempatkan nantinya. Hal ini bukan semata hasil analisis dengan mempertimbangkan karakteristik kapal induk kelas Kuznetzov itu, tetapi juga pernyataan beberapa pihak yang terkait langsung dengan Angkatan Laut Cina.

Pada 1 April 2010 misalnya, seorang mantan petinggi Angkatan Laut Cina sebagaimana dikutip harian South China Morning Post menyatakan bahwa kehadiran kapal induk itu akan cukup menjadi ancaman simbolis terhadap negara-negara tetangga seperti Vietnam, Indonesia dan Filipina yang memiliki sengketa teritorial di Laut Cina Selatan. Perlu ditegaskan bahwa mantan petinggi tersebut menyebut langsung Indonesia.

Hal demikian perlu diwaspadai dan antisipasi sejak dini. Soal ambisi Cina mengendalikan seluruh perairan Laut Cina Selatan sudah bukan rahasia lagi. Meskipun Beijing selama ini bersikap baik bahkan membantu Jakarta, Indonesia jangan terbuai dengan itu. Dapat dipastikan ketika kapal induk Cina sudah operasional pada 2014, kapal itu akan digunakan untuk kepentingan gunboat diplomacy dengan petantang-petenteng di Laut Cina Selatan, termasuk menerobos ke wilayah yang diklaim oleh negara-negara lain.

Pertanyaannya kemudian, antisipasi yang bagaimana yang harus dilakukan oleh Jakarta. Antisipasi setidaknya dalam dua ranah, yaitu ranah kebijakan dan strategi. Pada ranah kebijakan, kebijakan pertahanan Indonesia harus disusun ulang sesuai dengan dinamika lingkungan strategi. Sedangkan pada ranah strategi, perlu disusun strategi pertahanan mengantisipasi dinamika di Laut Cina Selatan. Apabila kebijakan dan strategi itu ada, maka akan berimplikasi pada pembangunan kekuatan Angkatan Laut negeri ini ke depan.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 21-8-2011 12:03 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 21-8-2011 12:05

KSAU: TNI AU Berminat Pada Su-35 BM Dan Hibah F-16 AS Menjadi 30 Unit

SUNGAI RAYA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, empat pesawat tanpa awak akan memperkuat pertahanan Kalimantan dan segera ditempatkan di Pangkalan TNI AU Lanud Supadio pada akhir 2011.

"Pesawat tanpa awak di Pangkalan Udara Supadio Pontianak diarahkan untuk memperkuat kemampuan pemantauan termasuk daerah perbatasan di Kalimantan Barat, bahkan juga dioperasikan untuk pengawasan di pulau Kalimantan," katanya saat berkunjung ke Lanud Supadio Pontianak, Jumat (19/8/2011) sore.

Saat ini proses pembangunan hanggar untuk empat pesawat tersebut sudah delapan puluh persen dikerjakan dan ditargetkan dalam waktu dekat pengerjaannya sudah selesai.

"Karena pengadaan pesawat tanpa awak ini dilakukan oleh Kementerian Pertahanan, kita belum tahu pasti kapan pesawat itu bisa ditempatkan di Lanud Supadio. Namun, kita harapkan akhir 2011 pesawat tersebut sudah ada di sini (Supadio)," tuturnya.

Imam mengatakan, pesawat tanpa awak mempunyai fungsi yang sangat strategis untuk mempertahankan kedaulatan NKRI karena dapat dikendalikan dari jarak jauh.

Selain itu, pesawat tersebut juga dapat dipersenjatai serta dilengkapi dengan peralatan pendeteksi untuk kondisi malam dan siang hari. Dia menyatakan, keberadaan pesawat tanpa awak selain digunakan untuk memperkuat pertahanan NKRI di gatra udara juga bisa berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi berbagai kegiatan ilegal dalam patroli perbatasan, baik laut mupun udara.

Selain itu juga bisa berfungsi untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan yang marak terjadi di wilayah Kalimantan dan pulau lainnya.

"Berdasarkan hasil pertemuan terahir dengan pihak Amerika beberapa waktu lalu, telah disepakati Indonesia akan menerima 24 pesawat tempur F16 bekas dari Amerika Serikat plus enam pesawat cadangan, sehingga totalnya menjadi 30 unit," tuturnya.

Nantinya ke 30 pesawat tempur hibah itu akan di upgrade ke blok 52 lengkap dengan persenjataan mutakhirnya melengkapi jumlah yang ada saat ini 10 unit sehingga menjadi 2 skuadron ( 40 unit) F16.

Dia menambahkan, pada Desember 2010 juga telah dilakukan penandatanganan kontrak pembelian 16 Super Tucano buatan Brazil, lalu April 2011 sudah ada kepastian pengadaan pesawat latih/tempur jenis T-50 buatan Korea Selatan. Kedua Skuadron itu secara bertahap akan mengisi arsenal TNI AU mulai awal tahun depan.

"Pada 2011 juga sudah dipersiapkan tambahan 6 unit Sukhoi lengkap dengan persenjataannya untuk melengkapi jumlah yang ada sekarang sebanyak 10 unit," tuturnya.

Opsi tentang perkuatan pesawat tempur jenis Sukhoi tetap mengental. Setelah lengkap berjumlah satu skuadron (16 unit), akan terus ditambah minmal sampai berjumlah 32 unit dari jenis Su27/30.

"Bahkan petinggi TNI AU sangat berminat dengan Sukhoi SU35 BM minimal 1 skuadron. Untuk memenuhi kriteria minimum essential force (MEF) sampai dengan 2014 TNI AU membutu*kan minimal 10 skuadron tempur," kata Imam.
Reply

Use magic Report

Post time 21-8-2011 12:10 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 21-8-2011 12:13

TNI-AU makin kuat, 30 F-16 Blok 32 dan enam Sukhoi hadir segera

Sungai Raya, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Pada tahun-tahun mendatang TNI-AU akan semakin berotot. Penyebabnya, 30 F-16 Fighting Falcon Blok 32 akan hadir sebagaimana enam Sukhoi Su-27 Flanker, lengkap dengan semua persenjataan dan sistem avionikanya.

Apakah ini bisa menjadi batu penanda, mengembalikan kejayaan AURI pada dasawarsa '60-an? Semoga demikian; demikian juga untuk matra laut dan darat TNI secara keseluruhan untuk kemakmuran bangsa.

"Berdasarkan hasil pertemuan terakhir dengan pihak Amerika Serikat beberapa waktu lalu, telah disepakati Indonesia akan menerima 24 pesawat tempur F16 bekas dari negara itu. Plus enam cadangan, sehingga total menjadi 30 unit," tutur Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat.

Sufaat, bekas penerbang tempur A-4 Skyhawk, pada saat menyatakan hal itu berada di Pangkalan Udara TNI-AU Supadio, Sungai Raya, Kalimantan Barat, Jumat. Dia dan rombongan petinggi TNI-AU meninjau kesiapan Supadio menjadi pangkalan empat pesawat intai nirawak (UAV - unmanned aerial vehicle), yang kini sudah mencapai 80 persen dari persyaratan teknis dan nonteknis.

Jika nanti keempat UAV itu dioperasikan --awal tahun depan-- pengawasan dan sistem peringatan dini terhadap pelanggaran udara nasional di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia dan perairan internasional di Laut China Selatan, semakin meningkat secara signifikan.

30 F-16 yang dia maksud itu merupakan blok 32. Saat ini, Indonesia memiliki 12 F-16 seri A dan B yang berasal dari blok 15 hasil pengadaan pada dasawarsa '80-an yang ditempatkan di Skuadron Udara 3 di Pangkalan Udara Utama TNI-AU Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur; itupun dua di antaranya sudah hancur karena kecelakaan non perang.

Nanti ke-30 F-16 Blok 32 hibah Angkatan Udara Amerika Serikat itu akan ditingkatkan ke blok 52 lengkap dengan persenjataan mutakhirnya, di antaranya peluru kendali AIM-9 Sidewinder dan AGM-84 Harpoon  buatan McDonnel Douglas.

Seluruh F-16 hibah hasil pembicaraan tingkat tinggi antara Presiden Susilo B Yudhoyono dengan koleganya, Presiden Barak Obama, itu akan elengkapi jumlah yang ada saat ini. Dari semula satu skuadron tempur saja, maka F-16 itu akan dimekarkan menjadi dua skuadron tempur, yang alokasi pangkalannya belum ditentukan secara persis.

Jika dari Barat kehadiran arsenal udara diwakili F-16 dan F-5E Tiger II serta BAE Hawk 109/209, maka Rusia juga punya wakil berupa pesawat tempur strategis, Sukhoi Su-27 dan Su-30 Flanker, yang kelasnya dipahami di atas F-15 Eagle dalam konfigurasi avionik dan persenjataan penuh dan sempurna.

Kehadiran pesawat-pesawat tempur Uni Soviet pada dasawarsa '60-an menjadikan AURI sebagai kekuatan udara paling berotot di belahan selatan dunia. Kekuatan ini juga yang menciutkan nyali Belanda untuk menancapkan kaki kembali di Papua dan menjadikannya sebagai koloninya di Asia Tenggara.

Dalam Operasi Trikora itu, 26 Tupolev Tu-16 Badger memainkan peran sangat penting karena pembom strategis dengan peluru kendali AS-1 Kennel mampu menjangkau seluruh benua Australia dari pangkalannya di Madiun.

Menurut Sufaat, "Pada 2011 juga sudah dipersiapkan tambahan enam unit Sukhoi lengkap dengan persenjataannya untuk melengkapi jumlah yang ada sekarang sebanyak 10 unit," tuturnya. Seluruh Sukhoi yang bisa bermanuver sangat mengerikan itu --salah satunya Pugachev's Cobra-- ditempatkan dalam Skuadron Udara 11 yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama Hasanuddin, Makassar.

Opsi menambah dan memperkuat arsenal udara dari keluarga Sukhoi mengental terus. Setelah lengkap berjumlah satu skuadron (16 unit), akan terus ditambah minimal sampai berjumlah 32 unit dari jenis Su-27 dan Su-30.

"Bahkan petinggi TNI-AU sangat berminat dengan Sukhoi Su-35 BM minimal satu skuadron. Untuk memenuhi kriteria kesiapan tempur minimum sampai 2014, TNI-AU memerlukan minimal 10 skuadron tempur," kata Sufaat.

Su-35 BM merupakan tipe terkini Sukhoi sebelum keluar PAK-50 yang diketahui mampu meladeni F-22 Raptor-nya Amerika Serikat dengan segala kecanggihannya.

Sebelum ini, masih ada perkuatan di tubuh TNI-AU, karena pada Desember 2010 dilakukan penandatanganan kontrak pembelian 16 unit EMB-314 Super Tucano buatan Brazil. Pesawat counter insurgency dengan mesin turboprop ini diproyeksikan menggantikan OV-10 Bronco buatan North American Rockwell hasil pengadaan pada 1975.

Empat bulan kemudian, yaitu pada April 2011 sudah ada kepastian pengadaan pesawat latih/tempur taktis ringan T-50 buatan Korea Selatan. Kemenangan T-50 Eagle ini sekaligus mengakhiri persaingan antara Korea Selatan dan Rusia yang menawarkan Yakolev Yak-130 Mitten.

"Mereka ditempatkan ke dalam dua skuadron udara. Mulai awal tahun depan sudah berdatangan ke sini," kata pemimpin puncak ke-18 TNI-AU itu. (*)
Reply

Use magic Report

Post time 21-8-2011 01:31 PM | Show all posts
WTF! 6 SU27/30+ 1sq SU27/30 + 1sq SU-35BM
+ grant 30 f-16 block 52 ??? Baik btol obama (-_-)'


(posted by mobile)
Reply

Use magic Report

Post time 21-8-2011 07:14 PM | Show all posts
Malaysian version SU-35BN kot
Vympel77 Post at 21-8-2011 09:20


SU -35UMNO?
Reply

Use magic Report

Post time 21-8-2011 07:48 PM | Show all posts
Post Last Edit by gustijuragan at 21-8-2011 19:49
KSAU: TNI AU Berminat Pada Su-35 BM Dan Hibah F-16 AS Menjadi 30 Unit
rifa Post at 21-8-2011 12:03


Mungkinkah semua akuisisi tersebut sebagai persiapan menghadapi konflik dengan Malaysia ataupun China seperti skenario di bawah ini ...
  
Panas dinginnya hubungan bertetangga antara Indonesia dengan Malaysia dimana penyebab virus demam itu bermuasal dari arogansi Malaysia yang merasa kastanya lebih tinggi dari Indonesia, lalu seenaknya melecehkan teritori NKRI, budaya NKRI, dan TKI.  Situasi ini  memberikan cuaca mendung dan memungkinkan setiap komponen warga bangsa ini mempersiapkan skenario terburuk untuk melawan arogansi tetangga sebelah itu. Beberapa skenario ganyang Malaysia sudah disiapkan melalui beberapa cara dan salah satunya adalah pre emptive strike menghajar teritori Malaysia melalui serangan dadakan yang tak terduga.

Berbagai unjuk rasa sampai sweeping yang dilakukan terhadap warga Malaysia setidaknya mencatat satu hal penting yaitu permusuhan di kalangan grass root masyarakat Indonesia dengan Malaysia sudah mencapai titik didih.  Seandainya Pemerintah mengisyaratkan sinyal Dwikora jilid 2 maka dalam waktu sesingkatnya TNI bisa melancarkan pre emptive strike.  Simulasinya adalah suatu kejadian di sekitar Maret 2015 dengan sebab yang sama, Ambalat.  TNI mendahului dengan melakukan sabotase obyek vital di Semenanjung dan Kalimantan melalui pasukan khusus yang menyamar sebagai TKI.  

Tak lama kemudian  TNI meluncurkan ratusan rudal yang sudah ready for use di Sarawak dan Sabah dan dalam waktu bersamaan dimulailah serangan amphibi gerak cepat menghancurkan kota Tawao dan Kinabalu. TNI AL pada saat itu sudah memiliki kekuatan 3 divisi Marinir dengan persenjataan lengkap dan pengalaman tempur yang jauh lebih baik dari TLDM baik dari sisi kuantitas dan kualitas. Dalam pada itu 1 pleton Taifib dan Jala Mengkara diluncurkan melalui kapal selam mini untuk hancurkan Scorpene yang sedang berlabuh di pangkalannya di Sabah lewat serangan tak terduga dinihari.

Serangan dan pendaratan pasukan amphibi akan diselesaikan dalam waktu 11 jam yang bergerak dari Sangatta dan Tarakan yang sudah dipersiapkan sebagai basis militer berkekuatan 50 ribu pasukan TNI.  Sebelumnya pantai Tawao dan Kinabalu dihujani bom oleh 8 Sukhoi dan 12 F16.  Kemudian pasukan pendukung AD dan persenjataan berat lainnya diturunkan dari puluhan KRI LPD, LST dalam waktu 24 jam berikutnya.

Dalam waktu bersamaan 1 Divisi TNI AD dengan dukungan ratusan artileri, tank dan rudal yang sudah digelar di Kalimantan Barat memasuki Kuching dalam satu serangan kilat  8 jam. Karena sudah didahului oleh serangan rudal, maka pusat-pusat combatan, pangkalan udara dan komunikasi Malaysia di Sarawak menjadi lumpuh.  Sementara Perairan Natuna sebelumnya juga sudah diblokade oleh 26 KRI untuk memutus logistik laut Semenanjung dan Borneo.

Lalu bagaimana dengan Sumatra ? TNI di wilayah ini mengirim pasukan komando ke Semenanjung untuk menyusup dan lakukan sabotase mirip rembesan lasykar jihad. Selat Malaka dikawal oleh 34 KRI striking force yang siap menyerang pantai Malaysia.  Melalui penyusupan pasukan komando, obyek-obyek vital di KL dihancurkan dan mengkondisikan TKI dan warga Indonesia yang ada di Malaysia untuk melakukan serangan sporadis, bom bunuh diri, intelijen, sabotase dan pembakaran sehingga menimbulkan kepanikan massif sekalian membalas apa yang telah dilakukan Noordin M Top selama ini. Model propaganda juga dilakukan dengan melakukan provokasi terhadap etnis China dan India untuk melakukan perlawanan terhadap diskriminasi etnis yang terjadi selama ini dan mempersiapkan Anwar Ibrahim merebut kekuasaan dan mengganti bentuk kerajaan menjadi republik Malaysia.

Pada hari yang sama 3 brigade Marinir dari Medan dan Aceh lakukan serangan dadakan ke Penang untuk memecah konsentrasi TDM berperang menuju front yang mana. Karena kebingungan menghadapi 4 front pertempuran sekaligus (Sabah, Sarawak, Natuna dan Penang) membuat TDM kebingungan, panik dan tidak mampu lakukan konsolidasi karena telah terjadi kerusuhan rasial di Semenanjung, Serawak dan Sabah. Sementara dari Riau ratusan kapal nelayan yang berisi pasukan para militer Indonesia dan sukarelawan merembes dan mendarat secara besar-besaran lalu lakukan sabotase, pembakaran dan mengajak warga Indonesia yang ada di Johor untuk lakukan apa saja untuk membuat huru-hara horizontal sehingga menimbulkan perkelahian massal dan ketakutan yang luar biasa bagi warga Malaysia.

Lalu dimana posisi TNI AU. Dengan kekuatan  pesawat tempur  32 Sukhoi, 40 F16, 36 Hawk, 12 F5E, 16 Yak 130, 16 Super Tucano TNI AU tidak melakukan serangan udara ke wilayah Semenanjung karena serangan pre emptive sudah dilakukan melalui rudal-rudal berjarak jangkau 300 km dan mampu melumpuhkan pusat-pusat militer dan komunikasi Malaysia.  Meskipun begitu TNI AU bersiap untuk dog fight dengan TUDM dengan taktik biarkan lawan masuk ke wilayah NKRI baru digebuk dan dihancurkan. Wilayah Indonesia yang luas ini membuat TUDM tak fokus mau lakukan serangan udara ke area mana apalagi seluruh pangkalan udara di Sarawak dan Sabah telah dihancurkan rudal-rudal Lapan yang menggetarkan itu.

Serangan langsung ke wilayah teritori Malaysia diskenariokan hanya berlangsung 7 hari karena Indonesia tidak berambisi ekspansi teritorial. Setelah melewati waktu itu seluruh PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) TNI ditarik mundur setelah pengkondisian di dalam negeri Malaysia berjalan mulus yaitu menimbulkan konflik horizontal diantara sesama penduduk Malaysia kemudian mendukung Anwar Ibrahim menjadi presiden Malaysia setelah bentuk kerajaan diganti menjadi republik dan mempercepat pembentukan negara Sabah dan Sarawak di Kalimantan.

Berikut disampaikan peta kekuatan TNI dan cadangan nasional yang dimiliki NKRI, sebuah kekuatan yang tak mampu ditandingi Malaysia, apalagi kalau bicara kekuatan nasionalisme dan heroik yang dimiliki bangsa ini

TNI AD  memiliki pasukan tempur 260.000 orang (Kopassus, Kostrad, Kodam).  Jumlah pasukan cadangan mencapai 6 juta personil.  TNI AD dilengkapi dengan 1.200 Tank, 1.700 Panser, Artileri / Roket  2.200 unit, Rudal 900 unit, Heli Tempur 90 unit.  Konsentrasi arsenal TNI AD ada di pulau Kalimantan.

TNI AL memiliki kekuatan 95.000 pasukan termasuk 3 divisi Marinir dengan jumlah armada 196 KRI dari berbagai jenis (Fregat, Korvet, KCR, LPD, LST).  Kapal selam yang dimiliki berjumlah 6 unit dan menjadi alat pukul strategis untuk menghancurkan kapal diraja Malaysia yang lewat di selat Malaka, Laut Natuna dan Ambalat.  Marinir memiliki 750 tank amphibi dan 820 panser amphibi disamping howitzer, roket dan rudal.

TNI AU memiliki kekuatan pesawat tempur  32 Sukhoi, 40 F16, 36 Hawk, 12 F5E, 16 Yak 130, 16 Super Tucano, 6 pesawat intai strategis, 12 pesawat intai taktis, 40 pesawat angkut berat Hercules, 24 pesawat  UAV dan rudal anti serangan udara jarak sedang.

Nah sekarang dengan skenario perang ini mampukah Malaysia menandingi kekuatan NKRI yang jauh lebih besar dari kekuatan yang dimiliknya, terutama kekuatan nasionalisme dan heroik yang dimiliki seluruh anak bangsa. Pesan yang ingin disampaikan melalui tulisan ini adalah agar jiran sebelah itu mampu memberikan nuansa bertetangga yang baik, tidak arogan, tidak melecehkan tetangga, saling menghormati dan toleransi. Jangan sampai kondisi terburuk itu yang terjadi, jangan bangunkan macan yang sedang tidur, jangan buat harga diri bangsa Indonesia menjadi macan yang terluka. Kalau itu yang terjadi, siap-siaplah menjadi almarhum kerajaan Malaysia.
Reply

Use magic Report

Post time 21-8-2011 09:16 PM | Show all posts
KSAU: Satu Skuadron Hercules Akan Ditempatkan Di Pekanbaru

Riauterkini-PEKANBARU- Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Imam Sufa`at melakukan perjalanan dinas dan sekaligus bersilaturrahmi dalam bulan suci Ramadhan (Safari Ramadhan) di Pengkalan Udara (Lanud) Pekanbaru, kemarin malam (20/8/11).

Jadual kedatangan KASAU terlambat beberapa jam, karena dia dan rombongan terlebih dahulu bersilaturrahmi dengan Keluarga Besar TNI AU yang berada di Lanud Supadio, Pontianak.

"Ya, kehadiran saya di Pekanbaru ini disamping kunjungan kerja sekaligus Safari Ramadhan. Waktunya padat sekali. Kami bisa melakukan Safari Ramadhan setiap Jumat sore. Dari Jakarta tadi sekitar jam 3 sore setelah sebelumnya melakukan kegiatan yang sama dari Pontianak," kata Imam Sufa'at.

Saat ditanya wartawan tentang status Lanud Pekanbaru yang masih Kelas B, KASAU menyebutkan, ada persyaratan khusus untuk menaikkan status Lanud dari Kelas B menjadi Kelas A.

"Untuk Pangkalan Bintang Satu Lanud A itu minimum harus ada dua Skadron Pesawat. Namun, untuk Lanud Pekanbaru akan kita pertimbangkan karena intensitas latihan dengan negara lain cukup tinggi. Bisa saja kita pertimbangkan naik status," tuturnya.

Menurut KASAU, Lanud Pekanbaru saat ini hanya memiliki satu Skadron Udara 12 yang mengawaki pesawat tempur Hawk 100/200. "Kita akan tambah Hercules, kita akan request di sini," ungkapnya.

Usai melayani pertanyaan wartawan, KASAU didampingi Komandan Lanud Pekanbaru Kolonel (Pnb) Bowo Budiarto melakukan pertemuan dengan sejumlah anggota TNI AU di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru.

Setelah itu, KASAU dan rombongan kembali lagi ke Lanud Pekanbaru untuk bersilaturrahmi sekaligus berbuka bersama dengan Keluarga Besar Lanud Pekanbaru. Dalam sambutannya, KASAU berharap personil Lanud Pekanbaru dapat melaksanakan tugas sebaik mungkin dan bersikap profesional. *** (son)
Reply

Use magic Report

Post time 21-8-2011 09:32 PM | Show all posts

Kementerian Pertahanan Indonesia Kembangkan Kamera Intai

Post Last Edit by audreyhepburn at 21-8-2011 22:49

Reply 787# Vympel77












JAKARTA, KOMPAS.com- Sehari setelah peringatan hari kemerdekaan,sejumlah tim dari Kementerian Pertahanan dan PT Lembaga ElektronikaNasional (LEN) yang diketuai Kasubdit Teknologi Pertahanan Kolonel(Laut) Taufik Arief berkunjung ke Pangkalan Udara (Lanud) AbdurahmanSaleh untuk membicarakan secara umum rencana pengembangan kamera SRSRetina 2000.

Dalam siaran pers Dinas Penerangan Lanud Abdurahman Saleh, Minggu(21/8/2011), disebutkan, kamera ini merupakan produksi dalam negeriyang mulai dirintis pada tahun 2006 dan diujicobakan pada tahun 2007,dan kemudian mulai dioperasikan oleh Skadron Udara 4 serta memperkuatalutsista TNI AU pada tahun 2008.

Selama empat tahun operasional, kamera SRS Retina 2000 telah banyakberkiprah dalam berbagai misi operasi, salah satunya dalam operasi EyesIn the Skies (EIS), yakni patroli maritim di Selat Malaka dan SelatSingapura yang bekerja sama dengan pihak Malaysia dan Singapura. Disamping itu, juga dalam kegiatan latihan, baik latihan perorangan diLanud Abd Saleh, Latihan antar satuan Garuda Perkasa, Sikatan Daya,Angkasa Yudha dan juga dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2008 yang digelar di daerah Sanggatta di Wilayah Kalimantan Timur.

Kamera produksi PT LEN yang kini dioperasikan oleh Skadron Udara 4 itumemiliki kemampuan menghasilkan foto udara vertikal, foto udaraoblique, dan video streaming yang merupakan inti dari misisurveillance.

Kehadiran Tim Vertifikasi Kemhan kali ini memang bertujuan untukmenjajaki secara teknis rencana pengembangan kamera yang telahdiproduksi sebelumnya. Adapun kemampuan yang akan dikembangkan lebihlanjut antara lain kemampuan operasional siang dan malam denganmeningkatkan kemampuan sensor video dan meningkatkan pergerakan kamerayang semula hanya mampu bergerak pada dua sumbu, menjadi mampu bergerakpada tiga sumbu dan mampu berputar 360 derajad.

Di samping itu yang tidak kalah penting adalah penambahan kemampuantransmisi data dari pesawat secara real time yang dilakukan melaluisatelit, sehingga kegiatan surveillance dan recognizance yangdilaksanakan dapat dimonitor on the ground.


sumber: http://nasional.kompas.com/read/2011...n.Kamera.Intai.

buatan anak tempatan..tapi masih import beberapa konten luar negara..tak apa..riset jalan terus. malaysia tak minat ke simpan kat CN-235 ??
Reply

Use magic Report

Post time 22-8-2011 12:28 PM | Show all posts
Mungkinkah semua akuisisi tersebut sebagai persiapan menghadapi konflik dengan Malaysia ataupun  ...
gustijuragan Post at 21-8-2011 19:48


iya udah-udah deh...Indon cuman bisa ganyang Malaysia dalam mimpi ato di dunia lain donk...

met lebaran....
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 22-8-2011 09:04 PM | Show all posts
Reply 796# gede-bab


    HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA selamat lebaran.
Reply

Use magic Report

Post time 22-8-2011 10:50 PM | Show all posts
RI - Brunei Kembangkan Kerjasama Industri Militer

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Brunei Darussalam berniat terus meningkatkan kerjasama militer dengan Indonesia. Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam, Mayor Jenderal Haji Aminuddin Ihsan menyatakan sangat tertarik dengan sistem pertahanan dan persenjataan yang dikembangkan Indonesia.

“Dari tahun ke tahun akan terus dikembangkan kerjasama militer dengan milter,” ujar Aminuddin di kantor Kementerian Pertahanan, Senin 22 Agustus 2011.

Menurut Aminuddin pemerintahnya akan terus menggendeng Indonesia mengembangkan beberapa industri senjata yang sesuai dengan kedua negara. “Kami akan terus membuat peralatan yang bersesuaian dan kami telah membuat perbincangan selanjutnya dalam mengadakan persenjataan," kata dia.

Saat ini, kata dia, militer Brunei terus melakukan uji coba terhadap beberapa jenis senjata buatan Indonesia. Uji coba terus dilakukan dan dinilai oleh tim militer yang dibentuk. “Saat ini jenis (senapan) SS2 kami rasa amat baik dan sesuai, katanya.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyebutkan salah satu bentuk kerjasama militer yang akan dilakukan dengan Pemerintah Brunei adalah penyelenggaraan latihan bersama satuan pasukan khusus yang dimiliki kedua negara.

“Kami juga terus melakukan latihan gabungan, dan tentara Brunei juga terus melakukan studi di Universitas Pertahanan dan Lemhannas (Lembaga Ketahanan nasional)," kata Purnomo.

Bahkan pada tahun depan melalui kerjasama militer dengan Indonesia, Brunei juga akan mendirikan Universitas Perhananan sendiri.
Reply

Use magic Report

Post time 22-8-2011 11:01 PM | Show all posts
DPR Desak Anggaran Kemenhan

22 Agustus 2011, Jakarta (Suara Karya): DPR mendesak pemerintah agar meningkatkan anggaran untuk Kementerian Pertahanan (Kemhan). Sebab, sasaran ideal pemenuhan alat utama sistem senjata (alutsista), masih jauh dari idealisme kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF). Karena, realisasi kebutu*an anggaran yang dibutu*kan Kemhan belum mencapai 30 persen.

Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, dan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Enggartiasto Lukita di Jakarta, Jumat (19/8).

Hingga 2014, djelaskan Mahfudz, Kemhan membutu*kan anggaran mencapai Rp 150 triliun. Namun, hingga tahun 2011 ini, dari total kebutu*an anggaran untuk terpenuhinya MEF belum mencapai 30 persennya.

"Sehingga alokasi untuk Kemhan pada RAPBN 2012 sebesar Rp 64,4 triliun itu sesungguhnya sebagai bagian skenario untuk tercapainya MEF hingga 2014," ujarnya.

Mahfudz menjelaskan, guna tercapainya rencana strategis (renstra) hingga 2014, perlu kebijakan politik anggaran untuk bisa menambah anggaran di Kemhan, khususnya untuk keperluan alutsista tersebut.

"Cuma kan begini, banyak orang berpikir bahwa meningkatkan anggaran alutsista ini, tidak punya dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Karena kita kan punya masalah itu kan. Nah, menurut saya, cara pandang ini yang perlu diluruskan," ujar Mahfudz.

Mahfudz mengatakan, Komisi I DPR mempunyai kebijakan politik bahwa modernisasi alutsista TNI itu juga harus didorong dengan melibatkan industri strategis dalam negeri. Diharapkan, hal itu akan memberikan dampak secara ekonomi dan kesejahteraan. Karena, akan banyak menyerap tenaga kerja dalam negeri sendiri.

"Makanya kemarin kan telah kita dorong sekitar Rp 1,3 triliun, itu belanja alutsista di dalam negeri yaitu di PT DI, PT PAL, PT Pindad. Dengan demikian, hal ini akan berimbas pada penyerapan tenaga kerja dalam negeri untuk pengerjaan produksi alutsista yang menjadi kebutu*an TNI saat ini," katanya.


Enggar mengatakan, program modernisasi alutsista, terutama untuk keperluan kontrol wilayah laut. Modernisasi ini akan memberi dampak untuk menutup imbas kerugian negara selama ini atas praktek kejahatan illegal fishing dan illegal logging lewat wilayah laut, yang setiap tahun kerugiannya dari kejahatan tersebut mencapai sekitar Rp 40 triliun.

"Menurut saya, ini yang harus diluruskan. Peningkatan alutsista harus tetap dapat meningkatkan kontribusi kemampuan ekonomi bagi masyarakat dan penciptaan lapangan kerja," ujarnya.
Reply

Use magic Report

Post time 23-8-2011 12:34 PM | Show all posts
Reply  gede-bab


     HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA selamat lebaran.
audreyhepburn Post at 22-8-2011 21:04


sadis banget loe ketawa bareng ama gue.....kasihan tni donk.. ....
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

9-2-2025 05:08 PM GMT+8 , Processed in 0.062772 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list