CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]

   Close [Copy link]
Post time 23-8-2011 03:57 PM | Show all posts
Reply 800# gede-bab

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA..... lo..gue..endddddddddddd
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 23-8-2011 04:20 PM | Show all posts
Reply  gede-bab

HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA..... lo..gue..endddddddddddd
audreyhepburn Post at 23-8-2011 15:57



    owwwwww tidak bisssaaaaa....
Reply

Use magic Report

Post time 23-8-2011 04:23 PM | Show all posts
Post Last Edit by wongedandotcom2 at 23-8-2011 16:24



Indonesia plans to deliver weapons and ammunition to the Philippines
19/08/2011 09:53

JAKARTA, August 19 - RIA Novosti, Mikhail Tsyganov. Indonesia has signed with the Philippines, a contract to supply a large consignment of arms and ammunition to its production, including aircraft and helicopter carrier, said on Friday, Indonesian Antara national news with reference to the statement of one of the leaders of the Defense Ministry.

According to the Head of Department of Defense Technology Ministry, Colonel Arif Tofig (Taufik Arief), signed documents include the delivery of the Philippines one of the aircraft CN-235, manufactured by the Indonesian state company PT Dirgantara Indonesia, helicopter-ship dock "TERM", built by another state-owned company PT PAL, and machine guns and ammunition produced by the national company PT Pindad. "The fact that another country interested in the purchase of our weapons, proves the reliability of the Indonesian National Defense Industry," said the colonel.

He added that the first deliveries under the deal will be implemented next month [September]. However, according to Arif, the construction of helicopter [carrier] Indonesian company will cooperate with South Korea's Daewoo.

Source: http://www.ria.ru/world/20110819/419916949.html







Reply

Use magic Report

Post time 23-8-2011 04:26 PM | Show all posts
Post Last Edit by wongedandotcom2 at 23-8-2011 16:27



BAE Systems mulls local Indonesian support services business
By Jon Grevatt
8/11/2011

BAE Systems is considering a plan to establish a local company in Indonesia providing support services to its fleets of Hawk Mk 109/209 fighter/trainers in service in the Indonesian Air Force (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Udara, TNI-AU), the company has told Jane's .

The TNI-AU took delivery of 32 Hawk Mk 209 lightweight multirole fighters and eight Hawk Mk 109 trainers/light attack aircraft from 1996. The aircraft are based in TNI-AU stations in the western island of Sumatra and in Kalimantan on the central island of Borneo.

BAE Systems vice-president for Malaysia and Indonesia, Mark Burgess, said the setting up of a company in Indonesia dedicated to maintaining the Hawks is being considered as part of plans to enhance support for BAE Systems equipment in operation in the Southeast Asian country. He also indicated that indirect defence sales to Indonesia were being pursued.

"BAE Systems has had an office in Indonesia for a number of years and has continued to work with the [TNI-AU] supporting the Hawk fleet," said Burgess. "In addition, the company is working closely with the air force looking at logistic support for the Hawks, including the opportunity to set up a locally registered company."

198 of 668 words

Full article : http://www.janes.com/products/ja ... =1065930202&channel=defence
Reply

Use magic Report

Post time 23-8-2011 04:29 PM | Show all posts
Post Last Edit by wongedandotcom2 at 23-8-2011 16:30

Empat pesawat intai nirawak TNI-AU perkuat Supadio

Jumat, 19 Agustus 2011 21:24 WIB







Sungai Raya, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Peringatan kepada siapa saja yang mau "main-main" atau curi-curi masuk wilayah udara Indonesia dari kawasan Pulau Kalimantan. Ada empat pesawat intai nirawak berpangkalan di Pangkalan Udara Supadio dalam waktu segera.

Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat, menegaskan, empat pesawat tanpa awak akan memperkuat pertahanan Kalimantan dan segera ditempatkan di Pangkalan TNI AU Lanud Supadio pada akhir 2011.

"Pesawat itu diarahkan memperkuat kemampuan pemantauan. Termasuk perbatasan di Kalimantan Barat, bahkan juga dioperasikan untuk pengawasan di pulau Kalimantan," katanya saat berkunjung ke Lanud Supadio Pontianak, Jumat sore.

Saat ini proses pembangunan hanggar untuk empat pesawat tersebut sudah delapan puluh persen dikerjakan dan ditargetkan dalam waktu dekat pengerjaannya sudah selesai.

Supadio juga menjadi pangkalan bagi Skuadron Udara 1 Elang Khatulistiwa berisikan BAE Hawk 209 buatan Inggris dan Batalion 465 Korps Pasukan Khas TNI-AU.

"Karena pengadaan pesawat tanpa awak ini dilakukan Kementerian Pertahanan, kita belum tahu pasti kapan pesawat itu bisa ditempatkan di Lanud Supadio. Kita harapkan akhir 2011 pesawat tersebut sudah ada di Supadio," kata bekas penerbang tempur itu.

Pucuk pimpinan ke-18 TNI-AU itu mengatakan, pesawat tanpa awak mempunyai fungsi yang sangat strategis untuk mempertahankan kedaulatan NKRI karena dapat dikendalikan dari jarak jauh tanpa resiko kehilangan personel pengawaknya.

Dalam terminologi militer, pesawat intai nirawak itu dikenal dengan nama unmanned aerial vehicle alias UAV.

Secara fungsi, UAV itu bisa berperan sebagai wahana intai, peringatan dini, serang udara-darat, pengebom, hingga monitoring area bencana. UAV bisa dioperasikan pada siang dan malam hari mengandalkan instrumen kendali jarak jauhnya.

Selain bagian penelitian dan pengembangan TNI-AU, ada beberapa instansi sipil lain Indonesia yang telah mampu membuat dan mengoperasikan jenis dan tipe terbatas UAV buatan dalam negeri, yaitu LAPAN dan LIPI serta BPPT.

Masyarakat sipil kita berupa bengkel-bengkel pembuat pesawat terbang swayasa juga diketahui memiliki kemampuan setara dalam merancang, membuat, dan mengoperasikan UAV di Indonesia. Dalam beberapa tipe UAV buatan Indonesia, kerja sama dari pihak-pihak itu juga terjalin.

Bagi angkatan udara negara-negara maju, pengoperasian UAV sudah menjadi keharusan. Amerika Serikat merupakan operator dan produsen terkemuka UAV dengan tipe yang paling menggetarkan, General Atomic MQ-1 Predator dan Northrop Grumman RQ4 Global Hawk.

Karena nilai strategis UAV dari sisi militer dan intelijen, maka CIA juga sering menjadi pihak operator dan pengguna data yang dihasilkan mereka selain militer Amerika Serikat. (*)

http://www.antaranews.com/berita/272506/empat-pesawat-intai-nirawak-tni-au-perkuat-supadio
Reply

Use magic Report

Post time 23-8-2011 04:35 PM | Show all posts
Post Last Edit by wongedandotcom2 at 23-8-2011 16:37



http://www.kbr68h.com/berita/nas ... meran-bridex-brunei

http://www.dephan.go.id/modules. ... le=article&sid=9647

cheers to Phil-Indo friendship
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 23-8-2011 07:41 PM | Show all posts
Kesiapan KRI Clurit Diperiksa




JAKARTA, KOMPAS.com - Kesiapan tempur KRI Clurit diperiksa di Dermaga Tanjung Uban, Kepulauan Riau, Senin (22/8/2011).

Dalam edaran pers Armada Barat disebutkan Komandan Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Barat (Dansatkatkoarmabar), Kolonel Laut (P) Denih Hendrata, menyaksikan peran tempur dan memeriksa peralatan serta awak KRI Clurit.

KRI Clurit merupakan kapal perang baru yang dibuat di dalam negeri yakni di Batam, dan diserahkan ke Kementerian Pertahanan awal tahun ini. KRI Clurit diperlengkapi sejumlah peluru kendali (rudal) buatan China.


Sejumlah simulasi lain digelar dalam pemeriksaan tersebut, seperti latihan penanggulangan kebakaran, serangan udara dan lain-lain.

Dansatkatkoarmabar menekankan, latihan peran tempur, latihan PEK dan juga peran lainnya agar senantiasa dilaksanakan secara terus menerus, baik pada saat kapal berlayar maupun pada saat kapal sandar di Pangkalan. Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan jiwa, semangat dan naluri tempur sebagai prajurit matra laut.
Reply

Use magic Report

Post time 23-8-2011 07:48 PM | Show all posts
TNI AU-Malaysia Rancang Latihan Bersama

PONTIANAK, KOMPAS.com - TNI AU dan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) menyiapkan Rencana Garis Besar (RGB) Latihan Bersama (Latma) Elang Malindo di Pontianak, Kalimantan Barat.

Siaran pers Dinas Penerangan TNI AU, Selasa (23/8/2011) menyebutkan, rapat Elang Malindo-3 digelar di Pangkalan Udara (Lanud) Supadio. Elang Malindo ke-3 di Lanud Supadio, Pontianak, Sabtu (20/8/2011).

"Sebanyak 15 personel TNI AU dan 10 personel TUDM menetapkan Latma digelar tanggal 24 Oktober mendatang. Kesepakatan ditandatangani kesepakatan bersama oleh Kolonel Pnb Emir Panji, PabanIII/Latihan Sopsau mewakili TNI AU dengan Kolonel Abdul Mutalib bin Abd Wahab mewakili TUDM," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama (Nav) Azman Yunus.

Isi kesepakatan tersebut diantaranya, penetapan waktu, organisasi, tempat dan jenis latihan, Alutsista yang digunakan, personel yang terlibat, serta penyelarasan tata upacara pembukaan dan penutupan Latma Elang Malindo. Rombongan juga meninjau tempat dan fasilitas Latma Elang Malindo (Site Survey).

Azman Yunus meyebutkan, RGB latihan bersama Elang Malindo tersebut, agar tersusun program serta terselenggaranya pelaksanaan Latihan Bersama Elang Malindo dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana.

Indonesia-Malaysia berbagi perbatasan darat di Kalimantan dengan negara bagian Sabah-Sarawak.

Latihan bersama antara kedua angkatan udara merupakan wujud nyata dari persahabatan yang sudah lama terjalin sebagai dua negara yang bertetangga dan kegiatan latihan bersama diharapkan tercipta rasa persaudaraan yang erat diantara kedua Angkatan Udara, khususnya dalam menciptakan keamanan wilayah kawasan secara bersama-sama.
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 23-8-2011 10:33 PM | Show all posts
Tim Korsel Kunjungi Lanud Iswahjudi



MADIUN, KOMPAS.com - Terkait rencana penggantian pesawat Hawk MK-53  yang berada di Skadron Udara 15 dengan pesawat T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan, Tim Korea Aerospae Industry (KAI), mengadakan survei ke Lanud Iswahjudi. Tim KAI diterima langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI M Syaugi SSos., Senin (22/8/2011).           

Dalam edaran pers Dinas Penerangan Lanud Iswahjudi disebutkan, Tim KAI yang dipimpin oleh Gyoung MM Kim, mengadakan survei ke Lanud Iswahjudi, untuk menyesuaikan persiapan yang perlu dilakukan antara Korea dan Indonesia yang berkaitan dengan pesawat T-50 Golden Eagle. Persiapan untuk transisi dan konversi tersebut sangat penting, untuk memastikan keselamatan serta profesionalitas dalam pengoperasian pesawat baru yang akan digunakan TNI-AU tersebut.           

Selain mengadakan kunjungan ke Skadron Udara 15, Tim KAI juga melihat ACMI (Air Combat Manuvering Instrument), dan dilanjutkan ke Skadron teknik 042.
Reply

Use magic Report

Post time 23-8-2011 10:41 PM | Show all posts
SS-2, senapan serbu asli Indonesia







Tak ada yang bisa lebih membanggakan sebuah negara dan bangsa selain kemampuan membuat sendiri aneka produk yang vital. Bukan cuma sekadar untuk kebutu*an sehari-hari yang mungkin dianggap remeh-temeh, namun juga kebutu*an bernilai tinggi dan strategis. Contohnya saja senjata militer. Untuk urusan ini, personel TNI dan juga segenap anak bangsa yang lain harus bangga karena sebagian persenjataan inti sudah bisa dirancang dan dibuat sendiri di dalam negeri.

Salah satunya adalah senapan serbu militer SS-2. SS yang merupakan singkatan dari Senapan Serbu, adalah produk PT Pindad di Bandung, riwayatnya berangkat dari pembelian lisensi senapan FNC dari pabrikan Fabrique Nationale Herstal Belgia. Dari hasil lisensi ini Pindad mengembangkan SS-1 yang bentuknya memang masih mirip senapan aslinya, FNC. Dalam perkembangannya, SS-1 mulai dimodifikasi, seperti misalnya dengan penerapan popor yang bisa dilipat, tak lagi popor pejal atau “mati” seperti aslinya.

Dalam tahapan pengembangan berikutnya, Pindad merancang senapan yang sama sekali baru sehingga bisa dikatakan “asli” Indonesia. Artinya, bukan sekadar melakukan modifikasi di sana-sini atas model yang sudah ada, melainkan betul-betul berangkat dari desain awal di meja gambar. Inilah yang lantas disebut sebagai SS-2. Sejauh ini memang baru sedikit kesatuan yang menggunakannya seperti Kopassus dan Paskhas TNI AU. Harapannya, penggunaan SS-2 bisa diperluas ke seluruh satuan TNI dan Polri.

Dilihat dari segi tampilan, SS-2 terlihat modern. Tak seperti “kakak”-nya SS-1, pada SS-2 sudah dijumpai komponen Picatinny rail permanen pada bagian atas senapan, yang memudahkan pemasangan aneka aksesoris pembidik. Tampang laras depannya sedikit mengingatkan pada AK-47, sementara model handel pembawa di sisi tengah sedikit mengingatkan pada M-16. Handel ini bisa dilepas dan diganti dengan aneka model teropong pembidik.

Seperti ditulis dalam majalah Commando edisi I tahun VI/2010, SS-2 menawarkan banyak keunggulan dibandingkan SS-1. Misalkan dari segi bobot standar, SS-2 punya berat kosong 3,4 kg sementara bobot kosong SS-1 masih 4 kg. Tolak balik atau hentakan akibat penembakan pun disebut lebih empuk sehingga meningkatkan akurasi sekaligus menambah kenyamanan penggunanya.

Memang tak seperti SS-1 yang sudah kenyang pengalaman diterjunkan dalam berbagai operasi militer TNI, baik di dalam maupun luar negeri dengan segala kekurangannya, SS-2 belum melampaui tahapan baptism by fire alias terlibat dalam pertempuran. Namun bukan berarti SS-2 senapan banci atau senapan salon yang hanya buat nampang atau bergaya. Buktinya, dalam berbagai kejuaraan menembak militer di kawasan ASEAN, SS-2 yang diusung para personel TNI pesertanya sukses memboyong sejumlah gelar juara umum. Padahal “musuh-musuh”-nya adalah senapan-senapan serbu yang “asli” bikinan Amerika atau Eropa meski itu lisensi sekali pun. Sebut saja M-4 dan M-16 dari AS yang dipakai Filipina atau Thailand, Steyr AUG dari Austria yang dibuat berdasar lisensi di Malaysia dan jadi senjata standar laskar negeri jiran itu. Satu-satunya senjata asli lokal adalah SAR-21 buatan Singapura yang kabarnya juga diadopsi dari senapan serbu Israel, Tavor.
http://www.solopos.com/2011/life ... li-indonesia-112310
Reply

Use magic Report

Post time 23-8-2011 10:43 PM | Show all posts
MENHAN:25-27 Persen Anggaran Pertahanan untuk Modernisasi Alutsista


Tank amfibi AMX-10P PAC90 Marinir TNI AL (photo : Kaskus Militer)
Menhan akan Modernisasi Alutsista

Jurnas.com PENINGKATAN alokasi dana APBN Departemen Pertahanan menjadi Rp64,4 trilyun dari sebelumnya sebesar Rp45,2 trilyun akan dialokasikan untuk modernisasi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). "Akan digunakan untuk belanja pegawai. Belanja modal akan meningkat, ini kesempatan baik untuk memodernisasi alat persenjataan kita,"kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kementerian Pertahanan di Jakarta, Senin (22/8).

Menhan mengharapkan untuk selalu ada peningkatan anggaran tiap tahunnya. "Jika bisa terus dilakukan peningkatan, saya kira reformasi jilid II, khususnya alutsista bisa dilakukan,"ujarnya.

Dia menjelaskan, reformasi jilid I pada 1998 difokuskan pada restrukturisasi organisasi, dan profesionalisme prajurit, sedangkan reformasi alutsista terlupakan, sehingga perlu dilakukan upaya untuk itu. "Hampir 14 tahun dari mulai jaman reformasi, Alutsista kita ketinggalan, sehingga perlu ada modernisasi. Peningkatan angaran ini akan kita gunakan untuk alutsista,"jelas Menhan.

Ditambahkan Menhan, alokasi dana APBN 2012 ini akan dibagi-bagi penggunaannya. "25-27 persen untuk modernisasi alutsista, belanja pegawai 47-50 persen, dan untuk pemeliharaan 25 persen,"jelasnya.
Reply

Use magic Report

Post time 24-8-2011 01:25 PM | Show all posts
Post Last Edit by wongedandotcom2 at 24-8-2011 13:31

KSAU: Dephan Pesan 4 Pesawat Tanpa Awak Senilai 40 Juta USD        
Nasional - Senin,  22  Agt 2011 06:13 WIB


Pekanbaru, (Analisa). Pemerintah melalui Depertemen Pertahanan (Dephan) tengah memesan empat unit pesawat tanpa awak, seharga lebih kurang 40 juta dolar AS. Keberadaan pesawat ini disamping untuk memantau gerakan separatis bersenjata, juga dapat difungsikan untuk memantau pasca bencana, seperti gempa bumi, tsunami dan lainnya.
Demikian diungkapkan Kepada Staf Angkatan Udara (KASAU) Mersekal TNI Imam Sufa'at kepada wartawan, di sela-sela kunjungan kerja sekaligus berbuka bersama dengan Keluarga Besar Pangkalan Udara (Lanud) Pekanbaru, Sabtu (20/8) petang. Dikatakan, pesawat tanpa awak itu salah satunya akand ditempatkan di Lanud Supadio Pontianak untuk memantau perbatasan Kalimantan Barat. "Bisa juga ditaruh di Lanud Pekanbaru. Karena pesawat tanpa awak itu kan mobile, bisa diangkut dengan pesawat transpor Hercules. Tetapi pesawatnya belum datang, baru persiapan," ungkapnya.

Saat ditanya dipesan dari negara mana pesawat tanpa awak itu, sambil bercanda KASAU menyebutkan: "Misinya rahasia, datanya juga rahasia."



sumber: http://www.analisadaily.com/news/rea...at_tanpa_awak/
Reply

Use magic Report

Post time 24-8-2011 07:11 PM | Show all posts
Tuesday, August 23, 2011
Kopaska Gelar Pengamanan Bandara Juanda



SURABAYA - Komandan Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal), Kolonel laut (P) Supranyoto (tengah), memeriksa perlengkapan Tim Penjinak Bahan Peledak Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, saat gelar pasukan pengamanan Lebaran di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Senin (22/8). TNI AL dalam hal ini Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) Bandara Internasional Juanda, siap mendukung Polri dalam melakukan pengamanan Lebaran 2011. FOTO ANTARA/Eric Ireng/ed/ama/11



Reply

Use magic Report

 Author| Post time 24-8-2011 08:31 PM | Show all posts
sadis banget loe ketawa bareng ama gue.....kasihan tni donk.. ....
gede-bab Post at 23-8-2011 12:34


rene..rene ..tak kandani se, mbok mu njaluk kowe muleh lebaran mengko...tenan ki aku ra ngapusi ...tak kandani ora percoyo, pripun nikih panjenengan mosok mek ngono ra percoyo...
Reply

Use magic Report

Post time 24-8-2011 10:00 PM | Show all posts
Mau dibawa kemana pertahanan negara asean ? (1)

Semangat ASEAN ketika asosiasi pertemanan pertetanggaan ini dilahirkan tahun 1967 adalah menginginkan kerjasama ekonomi diantara sesama jiran sekaligus ingin menghapus aura permusuhan 4 negara diantara kumpulan 5 negara (pada waktu itu) Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina. Sementara Thailand menjadi basis deklarasi ASEAN karena peran mediasi dan fasilitasinya. Akhirnya Bangkok menjadi tempat kelahirannya.

Sekarang anggotanya menjadi 10 negara dengan tambahan Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar dan Brunei Darussalam. Sementara Timor Leste diperkirakan akan segera bergabung dengan ASEAN tahun 2012. Selama perjalanan 3 dekade kerjasama ekonomi itu, sampai tahun 1997 ketika reformasi dan demokratisasi di Indonesia dimulai, iklim pertetanggaan diantara negera ASEAN sejuk-sejuk saja. Kalaupun ada riak selalu diselesaikan dengan semangat kebersamaan dan kesetaraan. Itu karena ada peran kepemimpinan dari sosok Presiden RI kedua Soeharto yang mampu mengawal kedekatan dan keakraban ASEAN bersama pemimpin ASEAN yang lain.

Ketika reformasi bergulir tahun 1998 peran kepemimpinan Indonesia di mata anggota ASEAN lainnya memudar. Ketika sedang mengalami rubuhnya pertahanan ekonomi di tahun itu dan sesudahnya, kita bertarung dengan kesulitan ekonomi dan sekaligus bertarung di ruang politik yang sangat liberal. Tak sempat mikirin tetangga, wong omahe dewe ribut memperebutkan nasi, kursi dan posisi, serba amburadul. Dampak krisis ekonomi itu membuat kondisi pertahanan TNI menurun drastis, alutsista yang beroperasi alakadarnya.

Dalam kondisi seperti itu tiba-tiba perseteruan memperebutkan Sipadan dan Ligitan muncul ke permukaan dan akhirnya dengan melalui persetujuan Mahkamah Internasional Sipadan dan Ligitan lepas dari RI sejak tanggal 17 Desember 2002. Merasa diatas angin jiran sebelah itu semakin provokatif dan kemudian kembali mengklaim kawasan Ambalat yang berada di selatan Sipadan dan Ligitan sebagai teritorinya, lalu mengerahkan sejumlah kapal perangnya untuk show of force. Ini yang membuat TNI marah besar lalu mengerahkan sejumlah KRI dan batalyon marinir ke kawasan itu.

Sejak saat itu TNI berkesimpulan bahwa Malaysia tidak lagi mengedepankan cara bertetangga yang baik, dan ini harus disikapi dengan cara pandang militer, anda jua kami beli. Maka bisa kita saksikan warna lukisan pertahanan kita sampai saat ini, Tarakan menjadi basis militer segala matra, Sebatik diperkuat dengan pasukan marinir dan radar pantai. Berau jadi pangkalan heli tempur, Sangatta jadi pangkalan militer berskala besar, Kalimantan diperkuat 2 Kodam, pengadaan alutsista besar-besaran dimulai dan sudah menampakkan hasilnya, industri hankam dalam negeri diberdayakan.

Dinamika kondisi kawasan kemudian berubah karena Cina mulai melakukan provokasi dengan armada angkatan lautnya di Laut Cina Selatan. Vietnam dan Filipina berteriak lantang. Malaysia pasang kuda-kuda, armada ke tujuh AS mondar-mandir di LCS. Ini menunjukkan bahwa pusat konflik masa depan ada di seputar LCS. Cina akan tetap pada klaimnya dan berusaha untuk mendapatkan kawasan yang kaya akan sumber daya alam tak terbarukan itu dengan cara apapun. Cina juga sedang membangun kekuatan milternya (AU dan AL) untuk menjadikannya sebagai kekuatan regional yang disegani, tahun 2020 targetnya.

Menyikapi kondisi seperti ini ada pemikiran di sebagian kalangan negara anggota ASEAN untuk menghadapi klaim teritori dan kekuatan militer Cina yang tangguh itu dengan cara mempersekutukan kekuatan pertahanan negara-negara ASEAN menjadi sebuah aliansi atau pakta pertahanan. Wacana ini perlu dikedepankan karena konflik LCS berpotensi menyulut tarung militer yang melibatkan negara besar dan berpengaruh. Itu sama dengan membiarkan halaman rumah kita terbakar oleh amuk emosi amunisi berbaju militer. Itu sebabnya perlu penangkal cegah dengan mempersekutukan kekuatan militer negara anggota ASEAN, misalnya.

Arah pertahanan ASEAN bisa ditumbuhkan menjadi Pakta Pertahanan jika mampu dihilangkan rasa saling curiga diantara negara ASEAN. Misalnya Indonesia dengan Malaysia, Singapura dengan Malaysia, Thailand dengan Kamboja. Persyaratan lain yang mesti dijelaskan adalah pembubaran FPDA yang dibentuk untuk mengimbangi kekuatan militer Indonesia pada era Dwikora. Kalau memang Pakta Pertahanan ASEAN merupakan sebuah kebutu*an untuk menangkal kekuatan militer Cina yang semakin mengkhawatirkan dan mengklaim Laut Cina Selatan, atau untuk menjaga kestabilan wilayah regional ini, mestinya tidak ada sebuah negara anggotanya yang bermuka dua, pura-pura bergabung dengan pakta ini tetapi bathinnya belum menerima karena merasa masih terancam kedaulatannya oleh jirannya sendiri atau mengklaim teritori jirannya.

Lanjut ke posting (2)
Jagvane / 24 Agustus 2011
Reply

Use magic Report

Post time 24-8-2011 10:00 PM | Show all posts
Mau dibawa kemana pertahanan negara asean ? (2)

Indonesia, Singapura, Myanmar, Kamboja, Laos tidak punya konflik teritori dengan Cina. Sementara Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand dan Brunai ada saling tumpang tindih dengan “lidah naga”. Vietnam sejak lama punya sejarah konflik perbatasan dengan Cina, rakyatnya juga anti Cina, Vietnam dekat dengan Rusia sementara Kamboja dan Myanmar adalah sekutu dekat Cina. Militer Vietnam dan Kamboja secara historis punya cerita gemilang ketika mampu mengusir tentara AS dari Indocina pertengahan tahun 70an.

Filipina menjadi sekutu tradisional AS, Singapura setali tiga uang. Malaysia dan Singapura bergabung dalam FPDA. Thailand dulu bergabung dengan SEATO yang sudah dibubarkan. Itulah gado-gado pertahanan negara ASEAN dan cerita historisnya. Apakah gado-gado itu bisa disatukan atau dipertemukan dalam sebuah aliansi militer, sangat tergantung pada persamaan sikap diantara negara anggotanya.

Perkuatan alutsista TNI saat ini yang sudah mulai menampakkan bentuk kekuatannya, diniscayakan mulai tahun 2014 sudah menjadi kekuatan penyeimbang diantara sesama negara ASEAN. Kemudian periode 2014-2019 diyakini akan menjadi kekuatan penggentar diantara negara jiran. Pada periode ini Indonesia diyakini sudah memiliki lebih dari 200 jet tempur berbagai jenis, 320 KRI berbagai jenis dalam tiga armada tempur, 12 kapal selam, ratusan rudal jarak menengah baik surface to surface maupun surface to air. Pada saat yang sama industri hankam dalam negeri sudah mampu memasok alutsista seperti tank, panser, roket, artileri, KCR, PKR, kapal selam, rudal, helikopter, pesawat angkut dan jet tempur. Sementara total pasukan TNI bisa mencapai 600 ribu personil dengan 3 divisi pasukan marinir, 3 divisi pasukan Kostrad sebagai pasukan pemukul reaksi cepat.

Kekuatan alutsista TNI ini diyakini bisa menjadi faktor penjinak bagi arogansi dua negara ASEAN yaitu Malaysia dan Singapura. Ingat-ingat saja rentang tahun 2007 sampai dengan 2009 ketika konflik Ambalat memanas, statement pemerintahannya dan elemen masyarakatnya melecehkan kekuatan TNI. Tahun 2010 levelnya sudah agak menurun. Tahun ini ketika berbagai proyek pengadaan alutsista digelar secara signifikan, simultan dan transparan, tensi statement government Malaysia sudah sangat menurun.

Bahkan forumer mereka yang mengisi diskusi forum militer di berbagai media maya yang biasanya banyak cakap dan melecehkan RI mulai menunjukkan perubahan sikap, sudah kembali ke habitatnya, sudah mulai jinak kata pawang harimau di taman Safari.
Itu artinya perkuatan alutsista TNI merupakan jawaban paling tangguh untuk memberikan “daya pukul” balasan kepada negara-negara yang meremehkan kedaulatan RI tanpa harus mengajaknya berkelahi.

Bagi Indonesia pakta pertahanan regional tidak penting-penting banget karena negeri ini dilahirkan dan dipertahankan dengan semangat cinta tanah air, nasionalisme dan patriotik.

Sebuah saksi dan jalinan kisah sejarah yang tak terbantahkan. Meskipun demikian jika memang situasi dan kondisi mengharuskan demikian demi solidartias ASEAN, kita tidak menafikan itu bisa terwujud. Hanya persyaratan ekologis dan keseimbangan dalam hubungan pertetanggaan yang setara perlu dikeluarkan bisulnya, misalnya pengakhiran pakta FPDA, tidak ada klaim teritori misalnya Ambalat.

Kemudian tidak menjadi negeri penampung koruptor dan dolarnya dengan dalih tak ada perjanjian ekstradisi. Sederhana kan, karena pada dasarnya cara gaul republik ini ya begitu itu, low profile, banyak menahan diri, dan selalu mengedepankan cara pandang toleransi dengan jirannya. Tapi cara pandang dan sikap itu sering ditafsirkan sebagai bentuk ketidakmampuan menjalankan diplomasi dengan jirannya.

Definsinya jelas, kita perkuat postur TNI dengan berbagai arsenal mutakhir, bergengsi dalam kualitas dan berdaya dalam kuantitas. Ini juga seirama dengan pertumbuhan ekonomi kita yang stabil, meningkat dan berdaya tahan. Kekuatan product domestic bruto, cadangan devisa, pendapatan perkapita, dan kekuatan daya beli selama tiga tahun terakhir menunjukkan indikator yang memuaskan. Itu artinya belanja alutsista kita pun makin tahun makin menggembirakan. Tahun 2014 adalah momentum untuk memperlihatkan taring dan taji TNI tetapi bukan untuk mengajak berkelahi melainkan siap siaga untuk mempertahankan kedaulatan teritori.

Kita meyakini dengan kekuatan militer yang disegani, tetangga yang pongah akan berubah sikap dan tidak lagi semena-mena mengklaim “ini milikku” atau membiarkan uang haram mengisi kantong di rekening banknya bersama sang koruptor.

Sebagian negara anggota ASEAN tak punya kepentingan dengan LCS tetapi sebagai anggota pendiri ASEAN kita tidak tega juga jika melihat Vietnam, Filipina dan Malaysia melakukan tarung militer dengan Cina, jelas tidak seimbang dan itu terjadi di halaman kita.

Persekutuan militer ASEAN boleh jadi merupakan kekuatan penyeimbang yang memungkinkan Cina berhitung ulang, lalu mengedepankan cara-cara diplomasi untuk penyelesaiannya. Ini memang tidak mudah karena melibatkan cara pandang yang bertolak belakang, sama-sama keras, sama-sama punya argumen. Ini memerlukan waktu bertahun-tahun dan melelahkan. Kehadiran perisai aliansi pertahanan ASEAN menurut pandangan kita merupakan salah satu cara yang diperlukan sesuai urgensi kebutu*an pada kondisi terkini demi solidaritas ASEAN. Namanya juga wacana, sah-sah saja dan realistis kan ?

******
Jagvane / 24 Agustus 2011
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 25-8-2011 12:59 AM | Show all posts
Mau dibawa kemana pertahanan negara asean ? (1)
Dinamika kondisi kawasan kemudian berubah karena Cina mulai melakukan provokasi dengan armada angkatan lautnya di Laut Cina Selatan. Vietnam dan Filipina berteriak lantang. Malaysia pasang kuda-kuda, armada ke tujuh AS mondar-mandir di LCS. Ini menunjukkan bahwa pusat konflik masa depan ada di seputar LCS. Cina akan tetap pada klaimnya dan berusaha untuk mendapatkan kawasan yang kaya akan sumber daya alam tak terbarukan itu dengan cara apapun. Cina juga sedang membangun kekuatan milternya (AU dan AL) untuk menjadikannya sebagai kekuatan regional yang disegani, tahun 2020 targetnya.

Menyikapi kondisi seperti ini ada pemikiran di sebagian kalangan negara anggota ASEAN untuk menghadapi klaim teritori dan kekuatan militer Cina yang tangguh itu dengan cara mempersekutukan kekuatan pertahanan negara-negara ASEAN menjadi sebuah aliansi atau pakta pertahanan. Wacana ini perlu dikedepankan karena konflik LCS berpotensi menyulut tarung militer yang melibatkan negara besar dan berpengaruh. Itu sama dengan membiarkan halaman rumah kita terbakar oleh amuk emosi amunisi berbaju militer. Itu sebabnya perlu penangkal cegah dengan mempersekutukan kekuatan militer negara anggota ASEAN, misalnya.

rifa Post at 24-8-2011 22:00


ni yg paling masuk akal , ASEAN  bersatu ganyang cina yg mulai bertingkah karena cina bukan cuma klaim LCS  tapi juga natuna yg udah jelas2 milik indon
Reply

Use magic Report

Post time 25-8-2011 09:51 PM | Show all posts
Daftar Riset Bidang Hankam Indonesia Tahun 2010-2011

Kegiatan riset yang dibiayai Kementerian Riset Dan Teknologi serta Dewan Riset Nasional


Studi Absorpsi Elektromagnetik Pada M-Hexaferrites untuk Aplikasi Anti Radar
Penelitian dan pembuatan suku cadang Extra High Tension Radar Display Unit pesawat Hawk MK- 109/209

Penelitian dan Pembuatan Software Pemroses Ekstraksi Sinyal Target Bawah Air dari Background Noise

Pengembangan sistem informasi spatial

Kajian Mesin Jet Untuk Propulsi Cruise Missile
Rancang bangun motor penggerak PUNA 22-25 hp

Pengembangan Fiber Optic Gyroscope (FOG) untuk mendukung Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Indonesia
Rancang bangun gyro

Rancang Bangun Sistem Gimbal Kamera dua aksis untuk Pesawat Udara Nir Awak (PUNA)

Rancang bangun sistem gimbal kamera

Pembuatan senjata perorangan bawah air jenis APS
Rancang bangun material ringan tahan tekanan hidrostatik 100 bar

Pengembangan Prototipe Roket Propelan Cair Dengan Gaya Dorong Satu Ton Rancang bangun sistem penyalaan motor roket

Pengembangan dan Penerapan Sistem Instrumentasi Pengukur Jarak/Posisi Rudal dalam Koordinat Tiga Dimensi Berbasis Multilateration Radio Range Beacon untuk Menunjang Kemandirian Industri Hankam Nasional
Rancang bangun instrumentasi pengukur jarak/posisi

RANCANG BANGUN SISTEM AUTO PILOT UNTUK ROKET KENDALI (GUIDED MISSILE)
Rancang bangun sistem kontrol pemandu roket

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TURRET MOVEMENT MERIAM KAL. 20MM
Rancang bangun sistem kendali turret movement meriam kal. 20 mm

Pengembangan Material Ferromagnetik Berbasis Ferrite (Ba Fe12-2x(MnCo)xTixO19) Berstruktur Nanokristalin Dengan Metode Solgel Untuk Aplikasi Material Absorber Anti Radar
Penelitian material armor anti deteksi radar untuk turret dan platform kendaraan tempur.

RANCANG BANGUN SISTEM FIRING CONTROL PENGUNCI SASARAN KENDARAAN TEMPUR

Rancang bangun sistem firing control pengunci sasaran kendaraan tempur

Pengembangan Kendaraan Tempur Amphibi Roda Rantai Tahap II: Perancangan Kendaraan Tempur Amphibi Roda Rantai Teknologi Pertahanan dan Keamanan
Rancang bangun tank sejenis BTR 80 A

Rancang bangun Kendaraan Tempur Amphibi jenis BMP
Rancang bangun tank amphibi sejenis BMP

Rancang Bangun Sistem Simulator Terbang untuk Air-to-Ground Combat Training Pesawat Tempur TNI-AU Sukhoi SU-30MK2

Penelitian dan pembuatan air to ground system untuk latihan pilot melakukan strafting

Penelitian dan Pembuatan VDR (Video Disk Recorder) Pesawat F-16 A/B

Penelitian pembuatan Video Disc Recorder Pesawat F-16 A/B

Rancang Bangun Bom Nasional 250 Kg untuk Seluruh Jenis Pesawat Tempur TNI AU

Penelitian dan pembuatan prorotipe bomb OFAB 250 practice

Penelitian dan pembuatan roket folding fin 70 mm untuk pesawat tempur
Penelitian dan pembuatan roket kaliber 2,75

Detail Desain Struktur Pesawat Terbang Latih Serba Guna Untuk Mendukung Kemandirian Teknologi Pertahanan Indonesia
Rancang bangun pesawat terbang latih


Usulan 2011:

Rancang Bangun Kapal Patroli Cepat 57 M Melalui Kajian Hidrodinamika Secara Komprehensif untuk Mencapai Tingkat Operabilitas Tinggi di Laut

Rancang bangun kapal patroli cepat 57-60 m

RANCANG BANGUN KAPAL MARKAS

Rancang bangun kapal markas

Rancang Bangun dan Uji Hidrodinamika (Resistance, Propulsion, dan Maneuver Test) Sistem Propulsi dan Sistem Kontrol/Kemudi Kapal Selam Mini 22 m

Uji hidrodinamika maneuver model wahana bawah air berawak

Rancang Bangun Sistem Radar FMCW S-Band untuk Aplikasi Long-Range Surveillance pada KRI

Rancang bangun sistem radar

Pengembangan Sistem Uji Terbang Roket Kendali 3-Dimensi berkemampuan 6 Degree of Freedom

Penelitian dan pengembangan sistem uji kontrol 3 dimensi

Rancang Bangun Transmitter dan Receiver Radar Object Tracking

Rancang bangun Radar Target Tracking untuk aplikasi di kapal TNI-AL
Reply

Use magic Report

Post time 26-8-2011 06:02 PM | Show all posts

Rusia Serah Terimakan 6 Unit Helicopter MI-17 V5

Post Last Edit by audreyhepburn at 27-8-2011 17:35






































26 Agustus 2011, Tangerang (ANTARA News): Apron Skuadron Udara 21 PusatPenerbangan TNI-AD di Pondok Cabe menjadi saksi peristiwa penting bagimiliter Indonesia. Enam unit helikopter Mi-17 V5 Hip buatan Rusia resmimemperkuat sayap udara matra darat TNI.

Penyerahan secara resmi keenam unit helikopter angkut multi peran itudisaksikan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI,Laksamana TNI Agus Suhartono, dan Kepala Staf TNI-AD, Jenderal TNIPramono Wibowo, dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov.

Pemilihan Mil Mi-17 Hip buatan Kazan, Rusia, melalui perusahaan negaraRusia, Rosoboronexport, itu dilandasi hakekat berbagai operasi yangdilakoni militer Indonesia. Itu adalah operasi militer perang danoperasi militer selain perang. Di Rusia, Mi-17 juga dikenal dengan namaMi-8 dan diberi nama panggilan Hip oleh NATO.

Geografi Indonesia terdiri atas sekitar 17 ribu pulau, kataYusgiantoro, sangat memerlukan dukungan moda transportasi; termasuktransportasi militer untuk menjangkau daerah-daerah yang tersebar itu,terutama daerah yang tidak bisa didarati pesawat besar maupun sedang.

"Beragam ancaman non tradisional kini makin tersebar pula. Mulai dariterorisme sampai separatisme yang memerlukan penanganan berupapengerahan pasukan ke wilayah sasaran dengan cepat," katanya.

Dengan potensi bencana alam yang tidak kurang serius, katanya,eksistensi helikopter berdaya angkut 35 tentara infantri bersenjatalengkap itu juga bisa dialihkan ke dalam misi kemanusiaan, mulai daripemetaan area bencana hingga evakuasi bahan bantuan hingga manusia danperalatan yang diperlukan.

Dari sisi kemampuan angkut personel, "kelas" Mi-17 yang jugadikembangkan menjadi Mi-19 untuk komando penyerbuan pasukan, bisadisandingkan dengan Sikorsky CH-53D Sea Stallion. Namun harganya sangatjauh berbeda, dengan perkiraan harga pasaran Mi-17 pada 2010 ada padakisaran 11 juta dolar Amerika Serikat per unit.

Tercatat Mi-17 ini telah beberapa kali mendarat dan lepas landas dariBandar Udara Haliwen, Atambua, di NTT. Bandar udara perintis ini hanyabelasan kilometer dari garis perbatasan Indonesia dengan Timor Leste(dalam bahasa Indonesia, Timor Timur).

"Jadi, dengan adanya helikopter ini sangat bermanfaat sekali," kata Yusgiantoro.

Dari sisi militer, Suhartono menyatakan, helikopter kelas menengahberat itu bisa digunakan pula untuk pengamanan perbatasan, baik untukpemantauan, maupun pengerahan pasukan dan logistiknya.

"Helikopter ini juga bisa digunakan sebagai helikopter serbu dan angkutpasukan pada jumlah tertentu misalnya dalam rangka pengamananperbatasan," katanya.

TNI-AD sendiri memiliki visi yang telah diamini pemeirntah, bahwakekuatan yang diperlukan Pusat Penerbangan TNI-AD untuk Mi-17 ituadalah 18 unit. "Kami mentargetkan 18 unit Mi-17 yang bermarkas diSkuadron 31 Heli Serbu sehingga satu batalyon pasukan dapat diangkutdalam waktu bersamaan," tuturnya.

Dasar perhitungannya adalah, helikopter legendaris buatan AmerikaSerikat, Bell (Bell-205 dan Bell-402) yang dimiliki TNI-AD kurangmumpuni untuk kepentingan penggelaran pasukan infantri ke garis depanpalagan. Seluruh Bell itu, diketahui hanya mampu mengangkut maksimal1/3 kekuatan satu batalion infantri.

"Jadi helikopter ini sangat efektif apalagi TNI Angkatan Darat lebihbanyak gelaran kekuatan di daerah perbatasan, daratan dan pegunungan,"ujar Pramono.

Ivanov yang produk peralatan perang negaranya sejak beberapa tahun laludibeli Indonesia jelas sangat senang dengan penyerahterimaan Mi-17 itu.Mekanisme pembelian seluruh Mil, baik Mi-17 ataupun Mi-35P di tubuhPusat Penerbangan TNI-AD memakai pinjaman negara Rusia kepada Indonesia.

"Besarannya 56 juta dolar AS dengan persyaratan yang sangat ringan danmenguntungkan Indonesia mengingat Indonesia merupakan mitra yangbaik,"http://www.blogger.com/img/blank.gif katanya.

Sumber: http://beritahankam.blogspot.com/


hahaahah.negara miskin tak punya wang mampu beli helicopter MI-17 V5   
Reply

Use magic Report

Post time 26-8-2011 08:23 PM | Show all posts
Sekjen Kemhan: Kongres AS Telah Setujui Hibah F-16

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan Indonesia tetap menerima hibah pesawat tempur F-16 dari pemerintah Amerika Serikat. "Kita tetap dapat hibah," katanya, usai menyaksikan penyerahan enam unit helikopter Mi-17 V5 dari pemerintah Rusia ke Indonesia melalui Kementerian Pertahanan di Skuadron 2 Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat Pondok Cabe, Tangerang, Jumat.

Ia menambahkan dua Skuadron F-16 tipe Block 25 yang dihibahkan itu akan di-"up grade" menjadi F-16 Block 32 yang lebih canggih kemampuannya.

Sekjen Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Erris Heriyanto menambahkan, dari 30 unit F-16 yang dihibahkan, 24 akan dihidupkan dengan 28 mesin.

"Hibah F-16 itu telah mendapat persetujuan dari kongres AS. 'Congress Notification' sudah keluar pada 16 Agustus silam dan kita tetap mendapatkan hak atas hibah itu," katanya.

Sebelumnya dikabarkan Kongres AS membatalkan rencana hibah F-16 kepada Indonesia dan menawarkannya ke Taiwan. "Itu tidak benar," katanya.

Nama Purnomo Yusgiantoro pun sempat ramai belakangan karena disebut dalam kawat Kedubes AS di Jakarta yang dikirim ke Washington DC. Dalam kawat itu, Purnomo masuk daftar menteri yang bisa dijadikan sekutu AS.
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

3-2-2025 02:12 PM GMT+8 , Processed in 0.923753 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list