CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]

   Close [Copy link]
Post time 3-9-2011 05:44 PM | Show all posts
TNI AL PIC:

PIC KORVET SIGMA



KRI DIPONEGORO-365
=====================================================



KRI Hasanuddin-366

=====================================================









KRI Sultan Iskandar Muda-367


=====================================================









KRI Frans Kaisiepo-368

=====================================================

PIC LPD/APCR



KRI DR Soeharso 990-Hospital Ship

=====================================================



KRI Makassar 590

=====================================================




KRI Surabaya 591
=====================================================





KRI Banjarmasin 592
====================================================




KRI Banda Aceh 593

PENUMPANG KAPAL





PASUKAN ELIT MARINIR

=====================================================

PERALATAN LAIN:






sea hunter
=====================================================





north sea boat
=====================================================


Dislitbang AL-Ranjau Laut
=====================================================


Dislitbang AL-TORPEDO
=====================================================






Formasi Perang ARMADA TIMUR

Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 4-9-2011 12:22 PM | Show all posts
nice ships
Reply

Use magic Report

Post time 4-9-2011 04:04 PM | Show all posts
hEBat..negara miskin tak punya wang mampu beli manyak sukhoi la..10 + 6 = 16 unit sukhoi
F16 Hibah Amerika 30Unit F-16 + 6 Unit F-16 yang sudah dimiliki indonesia = 36 unit F-16..

wowwwwwwwwwwwwwwwwww...cant wait...love it so much.

audreyhepburn Post at 3-9-2011 16:23


Honestly speaking ... it is only good news in media .. but it is still hard for us to believe it ... your kaskus said ..'Mbulet' ... Hehehehe
Reply

Use magic Report

Post time 4-9-2011 05:16 PM | Show all posts
Reply 843# wartakita


    lol..agree with u friend..
Reply

Use magic Report

Post time 4-9-2011 06:17 PM | Show all posts
KRI Sultan Iskandar Muda-367 Berangkat Ke Lebanon





Di mana pun ditempatkan, prajurit TNI harus selalu siap mengabdi untuk negara. Karena itu,meski masih dalam suasana Lebaran, mereka rela meninggalkan anak istri demi sebuah tugas.


Isak tangis keluarga yang ditinggal tak melunturkan jiwa patriot mereka.Walau berat hati, para prajurit tetap melangkah dengan gagah. Siang itu suara klakson KRI Sultan Iskandar Muda (SIM) -367 menandakan keberangkatannya meninggalkan dermaga. Kapal perang milik Armada RI Kawasan Timur (Armatim) ini akan menuju perairan Lebanon.

Rencananya KRI SIM-367 akan ikut andil bertugas sebagai Satgas Maritim TNI Konga XXVIII.C United Nation Interm Force In Lebanon (UNIFIL) 2011. Panglima Komando Armatim (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto bersama seluruh keluarga awak kapal turut melepas kepergian KRI SIM-367.

Sejumlah kerabat melambaikan tangan sambil meneteskan air mata haru saat kapal pelan-pelan mulai berlayar meninggalkan Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya,Jawa Timur, kemarin. Tepatnya selama delapan bulan, kapal ini akan bersiaga membantu perdamaian dunia. Hanya waktu yang dibutu*kan menjadi satu tahun karena perjalanan menuju Lebanon memakan waktu dua bulan.

Seorang istri prajurit bernama Jariyati tak henti-hentinya meneteskan air mata saat melepas kepergian suaminya, Kopda Muslikun.Begitu pun putra semata wayangnya, Muhammad David.Bocah berusia lima tahun itu bahkan terus menangis di pundak sang bunda sambil terus memanggil ayahnya.

Memang kepergian Muslikun bukan untuk pertama kalinya namun tetap menjadi kesedihan anggota keluarga. Apalagi saat ini masih dalam suasana Lebaran.“ Sebelumnya sudah sering dia meninggalkan kami karena tugas. Bahkan, pernah waktu ke Rotterdam, Belanda, selama delapan bulan, David sampai lupa ayahnya. Saat itu waktu pulang, David malah memanggil ayahnya dengan sebutan ‘om’,”terang Jariyati sambil terisak.

Dia melanjutkan,saat ini Davis yang sudah besar dan sangat dekat,seakan tak mau lepas dari sang ayah. Untuk itu, sebagai kenangan,David memberikan bajunya kepada ayahnya untuk dibawa ke Lebanon. “Nanti kalau ayah kangen, cium aja bajuku,”ucap bocah cilik ini sambil tersedu.

KRI SIM-367 dari jenis Sigma Klas Korvet Belanda yang masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkor Koarmatim) ini merupakan kapal ketiga yang ikut andil mengemban misi perdamaian dunia dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII.C UNIFIL.

Sebelumnya tugas kemanusiaan ini dilakukan oleh KRI Frans Kaisiepo-368. “Di sana nanti KRI SIM- 367 akan mengikuti mandat dari PBB untuk membantu mengamankan wilayah sekitar Lebanon. Mungkin akan seperti kapal sebelumnya yang bertugas membantu Pemerintah Lebanon mencegah masuknya senjata ilegal,” jelas Pangarmatim Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto.

Dalam tugas ini KRI SIM-367 membawa satu buah helikopter BO-105.Sebelum pemberangkatan, seluruh prajurit yang diberangkatkan telah menempuh banyak persiapan. Total personel ada 100 orang dengan rincian 88 anak buah kapal (ABK),tujuh orang kru heli dan pilot, dua dokter dan paramedis, satu Kopaska dan penyelam. Kapal ini akan mengambil rute Surabaya- Jakarta-Belawan-Colombo- Salalah- Port Said-Beirut.
Reply

Use magic Report

Post time 4-9-2011 10:51 PM | Show all posts

selingan foto-foto

Post Last Edit by audreyhepburn at 4-9-2011 23:03

Pesawat Aerobic TNI AU KT-1Wong Bee


Submarine eksperimen pertama PT.PAL Indonesia semoga midget/Mini submarine 22Meter segera terwujud. amin


army lady..dia adalah anggota forum militer di kaskus.us


CN-235 Made iN iNDONESIA


Mi-35 Indonesia



N-250 Made In Indonesia..salam hormat untuk B.J.Habibie..manusia jenius dari indonesia.


Indonesian Military Model
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 5-9-2011 06:17 PM | Show all posts
Ada 10 Perusahaan Ikuti Tender Kapal Pengganti "Dewaruci"

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Soeparno, mengatakan, saat ini tercatat 10 perusahaan kapal mancanegara ikut tender pengadaan kapal layar tiang tinggi menggantikan KRI Dewaruci. "Sepuluh perusahaan itu dari tiga negara, antara lain Belanda," katanya ketika ditemui di ruang kerjanya di Jakarta, Senin (5/9).

Ia menegaskan kapal latih KRI Dewaruci sudah saatnya diganti mengingat usianya yang sudah mencapai setengah abad lebih. KRI Dewaruci dibuat pada 1952 oleh HC Stulchen dan Sohn Hamburg, Jerman dan pertama kali diluncurkan pada 24 Januari 1953.

Pada Juli 1953, kapal tersebut dilayarkan dari Jerman ke Indonesia oleh taruna dan kadet AAL untuk menjadi kapal latih calon perwira TNI AL. Kapal dengan panjang 58,30 meter, lebar lambung 9,50 meter, draft 4,50 meter, dan bobot mati 847 ton itu, telah dilengkapi dengan sistem navigasi canggih dan komputerisasi.

Kapal tipe "Barquentin" ini memiliki tiga tiang utama dengan 16 layar. Selain itu, kapal tersebut dilengkapi mesin berkekuatan 986 PK diesel dengan kecepatan maksimal 10,5 knot.

"Jadi, untuk proses pengadaan seperti tender sudah dimulai sejak sekarang sehingga diharapkan pada 2014 sudah jadi," kata Soeparno. Ia menambahkan, kapal baru pengganti Dewaruci tetap merupakan kapal layar tiang tinggi namun lebih besar dan canggih.

Kasal mengatakan seluruh proses pengadaan pengganti KRI Dewaruci telah dikoordinasikan dengan Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan. "Semua proses berjalan baik sesuai prosedur," katanya.

KRI Dewaruci baru tiba dari muhibah singkatnya ke sebagian Asia di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya. Sejak 5 Juli 2011, KRI Dewaruci menempuh pelayaran dari Surabaya-Filipina-China-Thailand-Batam, dan kembali ke Surabaya pada 26 Agustus 2011.

"Pada 2012, Dewaruci masih akan mengemban misi penggemblengan bagi para kadet TNI Angkatan Laut sekaligus membawa misi diplomasi selama sepuluh bulan ke Amerika," kata Kasal Soeparno.


Apakah Dewa Ruci akan jadi kapal Monumen.
Reply

Use magic Report

Post time 5-9-2011 06:23 PM | Show all posts
Komisi I: Pertahanan Laut Harus Jadi Prioritas

JAKARTA (Suara Karya): Komisi I DPR RI meminta Kementerian Pertahanan (Kemhan) agar memberi prioritas penguatan postur pertahanan dan keamanan laut. Prioritas ini perlu ditetapkan sebagai program utama 2012, menyusul peningkatan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) bidang pertahanan sebesar Rp 64,4 triliun.

Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Enggartiasto Lukita yang dihubungi secara terpisah di Jakarta, Minggu (4/9).

Seperti diketahui, Kemhan menetapkan 75 persen untuk belanja kelengkapan kantor dan kesejahteraan prajurit. Sedangkan, 25 persen untuk belanja alat utama sistem senajata (alutsista).

Selama ini, dikatakan Mahfudz, wilayah laut Indonesia masih rawan pelanggaran hukum dan penyeludupan. "Karena itu, perlu ada penambahan alutsista yang berteknologi tinggi untuk mengantisipasi pelanggaran itu," ujar dia.

Ia menyontohkan penambahan kapal selam dan kapal patroli cepat yang dilengkapi persenjataan canggih.

Selain itu, Mahfudz menilai, pengawasan perbatasan laut Indonesia dengan negara tetangga masih perlu diberi prioritas, selain peningkatkan kesejahteraan para prajurit yang menjaga perbatasan negara.

"Seperti halnya di wilayah laut yang masih lemah, di wilayah perbatasan juga lemah dalam pengawasannya selama ini. Sehingga pada 2012, DPR akan dorong agar ada peningkatan pasukan TNI yang ditempatkan di sepanjang wilayah perbatasan, untuk menjaga keamanan, teritorial dan sebagainya," kata dia.

Selanjutnya, program prioritas ketiga adalah penambahan pasukan dan gelar persenjataan di wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga. DPR akan mendorong TNI untuk bisa menambah penempatan alutsistadi wilayah perbatasan untuk memberikan efek gentar terhadap pihak asing.

"Dalam gelar persenjataan di wilayah perbatasan ini, akan banyak ditempatkan persenjataan darat dan udara. Seperti penambahan dan penempatan rudal dengan jangkauan sekita 20-40 km," tegas Mahfudz.


Lokasi Strategis

Sementara itu, Enggar mengatakan, gelar kekuatan persenjataan TNI di wilayah perbatasan itu akan ditempatkan di beberapa lokasi strategis seperti, di wilayah Sumatera yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura, di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.

"Misalnya, di Papua yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini dan NTT yang berbatasan dengan Timor Leste, pada 2012 belum menjadi skala prioritas untuk gelar persenjataan TNI," ujar dia.

Pada sisi lain, usulan program prioritas Kemhan tetap memperhatikan peningkatan sarana dan prasana TNI nonperang, seperti penanggulangan bencana alam.

Selama ini, kata Enggar, peran TNI cukup efektif dimobilisasi untuk operasi nonperang, terutama dalam penanggulangan bencana.

Misalnya dalam kasus tsunami di Aceh dan Nias. Ternyata alat angkut TNI kita kan masih terbatas terutama heli untuk droping logistik dan obat-batan, masih terbatas.

"Sehingga kita perkirakan juga akan ada penambahan pesawat angkut untuk TNI. Yaitu hibah dari pesawat Hercules dari Australia 4 unit, yang kini masih terus diretrofit. Pada 2012 diperkirakan 2 unit selesai dilakukan retrofitnya dan sisanya tahun berikutnya," tegas Enggar. (Feber S)
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 5-9-2011 06:35 PM | Show all posts
TNI AL Gelar Lelang Rancang Bangun Kapal Patroli 22 m Catamaran


CATAMARAN



Pemenang Rancang Bangun Amphibi APC:



Kapal Selam Mini 22m Dislitbang AL



Spesifikasi teknis KS-22 :
• Panjang : 22.0 m
• Diameter press hull : 3.0 m
• Draft : 2.6 m
• Displacement atas air : 111 ton
• Displacement bawah air : 133 ton
• Radius/ kecepatan di permukaan : 1200 mil / 8-12 knot
• Radius/ kecepatan di bawah air : 160 mil / 4-14 knot
• Endurance : 6 Minggu
• Kedalaman selam : 80-140 m
• Awak : 11 personel
• Mesin : 1x250kW, Diesel generator
• Battery : 220 sel - 440 volt DC
• Kapasitas BBM : 20 ton
• Propeler : Twin screws - counter
• Senjata : 4 Torpedo SUT (Surface & Underwater Torpedo)
Reply

Use magic Report

Post time 6-9-2011 08:01 PM | Show all posts
F-16 TNI AU dan F-18 Australia Berlatih di Bali

DENPASAR, KOMPAS.com - Latihan bersama antara TNI Angkatan Udara dan Royal Australian Air Force (RAAF) dengan sandi Latma Elang Ausindo 2011 digelar di Pangkalan udara (Lanud) Ngurah Rai, Bali, Senin-Sabtu (5-10/9/2011).

Sebanyak 117 orang personel TNI AU dan 76 personel RAAF terlibat dalam latihan tersebut. Dinas Penerangan Lanud Ngurah Rai menjelaskan, Selasa (6/9) pada latihan tersebut TNI AU menggunakan 6 pesawat tempur jenis F-16 Fighting Falcon sedangkan RAAF menggunakan 8 pesawat tempur jenis F-18 Hornet.


Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasau, Marsekal Pertama TNI Ida Bagus Anom selaku Inspektur Upacara yang didampingi oleh Air Commodore Mel Hupfeld, Commander Air Combat Group di Appron Base Operasi Lanud Ngurah Rai.

Waasops Kasau mengatakan bahwa tujuan utama dari latihan ini adalah untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat hubungan baik antara kedua negara, Indonesia dan Australia, serta secara khusus untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme personel-personel yang terlibat dalam pengkayaan taktik dan teknik pada operasi udara.

Setelah melaksanakan upacara pembukaan dilanjutkan dengan acara foto bersama dengan latar belakang pesawat F-16 dan F-18 Hornet serta ramah tamah di Base Ops Lanud Ngurah Rai, disela-sela acara ramah tamah dilaksanakan pertukaran cindera mata.
Reply

Use magic Report

Post time 6-9-2011 08:01 PM | Show all posts
F-16 TNI AU dan F-18 Australia Berlatih di Bali

DENPASAR, KOMPAS.com - Latihan bersama antara TNI Angkatan Udara dan Royal Australian Air Force (RAAF) dengan sandi Latma Elang Ausindo 2011 digelar di Pangkalan udara (Lanud) Ngurah Rai, Bali, Senin-Sabtu (5-10/9/2011).

Sebanyak 117 orang personel TNI AU dan 76 personel RAAF terlibat dalam latihan tersebut. Dinas Penerangan Lanud Ngurah Rai menjelaskan, Selasa (6/9) pada latihan tersebut TNI AU menggunakan 6 pesawat tempur jenis F-16 Fighting Falcon sedangkan RAAF menggunakan 8 pesawat tempur jenis F-18 Hornet.


Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasau, Marsekal Pertama TNI Ida Bagus Anom selaku Inspektur Upacara yang didampingi oleh Air Commodore Mel Hupfeld, Commander Air Combat Group di Appron Base Operasi Lanud Ngurah Rai.

Waasops Kasau mengatakan bahwa tujuan utama dari latihan ini adalah untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat hubungan baik antara kedua negara, Indonesia dan Australia, serta secara khusus untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme personel-personel yang terlibat dalam pengkayaan taktik dan teknik pada operasi udara.

Setelah melaksanakan upacara pembukaan dilanjutkan dengan acara foto bersama dengan latar belakang pesawat F-16 dan F-18 Hornet serta ramah tamah di Base Ops Lanud Ngurah Rai, disela-sela acara ramah tamah dilaksanakan pertukaran cindera mata.
Reply

Use magic Report

Post time 6-9-2011 08:03 PM | Show all posts
Indonesia Akan Gelar Latihan Kapal Selam Dengan AS-Singapura-Korsel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengatakan, pihaknya tengah merintis latihan bersama kapal selam dalam latihan bersama dengan tiga negara yakni Amerika Serikat, Singapura dan Korea Selatan.

"Kami sedang merintis, bahkan dengan AS kita harapkan sudah bisa dimulai pada 2012," katanya, Senin. Kasal mengemukakan, tahapan kerja sama latihan kapal selam diawali dengan pertukaran awak kapal selam TNI Angkatan Laut dengan awak kapal angkatan laut tiga negara itu.

"Selanjutnya awak kapal selam TNI Angkatan Laut akan diperkenalkan dengan kapal selam dari angkatan laut tiga negara itu, begitu pun sebaliknya," ujar Soeparno. Tahapan selanjutnya, tambah dia, latihan bersama kapal selam antara TNI Angkatan Laut dengan angkatan laut AS, Singapura dan Korsel dalam bingkai latihan bersama bilateral yang rutin dilakukan TNI Angkatan Laut dengan angkatan laut tiga negara itu.

"Latihan bersama kapal selam itu, tidak melulu kapal selam dengan kapal selam. Bisa saja kapal selam dengan kapal atas permukaan sesuai skenario latihan yang telah disepakati. Jadi banyak ragam dan pola latihan yang akan dilakukan disesuaikan dengan pola ancaman keamanan maritim nasional, regional maupun internasional," tutur Soeparno.

Tentang ancaman terhadap kedaulatan RI utamanya wilayah perairan dengan kehadiran kapal selam tiga negara itu dalam rangka latihan bersama, Kasal mengatakan,"semua hal tentu sudah diperhitungkan sangat matang,".

Soeparno menambahkan, "banyak kapal selam negara tertentu yang melintas di sekitar wilayah perairan Indonesia selama ini. Indonesia merupakan negara kepulauan dan berada di persimpangan dua samudra besar. Jadi semua kemungkinan sudah dipertimbangan dengan matang,".
Reply

Use magic Report

Post time 6-9-2011 08:20 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 6-9-2011 09:17 PM | Show all posts
Benarkah 6 Sukhoi Su27/30 Datang Akhir Tahun Ini

Ini perlu djadikan judul tema kita kali ini sebab yang ingin dipertegas adalah apakah kontrak pengadaan 6 jet tempur Sukhoi yang ditandatangani akhir tahun ini atau memang 6 jet tempur Sukhoi itu akan tiba akhir tahun ini.

Sepengetahuan kita memang telah ada kontrak pengadaan arsenal Sukhoi akhir tahun lalu untuk mempersenjatai 6 Sukhoi yang datang tahun itu tetapi untuk pengadaan 6 Sukhoi tidak pernah direlease di media sehingga timbul berbagai dugaan apakah tahun ini kontraknya yang di sign atau pesawatnya yang akan tiba.

Ini menarik karena tanggal 3 September 2011 yang lalu Dirjen Rencana Pertahanan Kemhan Marsekal Muda Bonggas S. Silaen mempublikasikan berita bahwa 6 jet tempur Sukhoi Su27/30 segera datang akhir tahun ini yang sudah dilengkapi dengan persenjataan dan avioniknya.

Biasanya proses dan kontrak pengadaan alutsista strategis selalu dikumandangkan dengan transparan misalnya proses pengadaan 16 pesawat Super Tucano dari Brazil dan 16 pesawat T-50 Golden Eagle dari Korsel. Juga proses pengadaan hibah 24 F16 dari AS yang kemudian belakangan berkembang bahwa jumlah hibahnya menjadi 30 unit termasuk upgradenya menjadi blok 52.

Demikian juga dengan alutsista jenis lain seperti pengadaan batch 2 tank amphibi BMP3F dari Rusia sebanyak 56 unit, pengadaan kapal cepat rudal, kapal trimaran, kapal LST, LPD oleh industri alutsista dalam negeri, instalasi rudal yakhont dan C802 jelas proses dan waktu penampakannya.


Begitupun ada juga yang tak terpantau penampakan prosesnya tahu-tahu sudah datang di gerbang pangkalan TNI, menjadi kenyataan yang menyenangkan. Misalnya kedatangan 3 heli serbu jenis Mi35 dari Rusia dan yang terakhir kedatangan 6 Heli angkut kapasitas besar jenis Mi17 juga dari Rusia tahu-tahu sudah sampai di Pondok Cabe.

Kalaupun memang yang datang itu wujud pesawatnya akhir tahun ini patut kita sambut gembira karena itu berarti dalam waktu yang singkat pengadaan batch 3 jet tempur Sukhoi sejumlah 6 unit dapat terealisir cepat. Meskipun begitu jika yang terjadi kemudian adalah sign pengadaan 6 Sukhoi (bukan kedatangan barangnya) kita juga tak perlu sewot karena filosofi dari setiap statemen petinggi kemhan dan petinggi TNI tidak harus ditelan bulat-bulat.

Ingat statemen Menhan Purnomo beberapa waktu lalu yang sempat membuat jiran sebelah tak tidur nyenyak. Menhan bilang bahwa TNI AU akan diperkuat dengan 180 Sukhoi untuk melengkapi 10 Skuadron tempur yang masing-masing terdiri dari 18 jet tempur. Berita ini menjadi headline news di media regional, running tex TV3 Malaysia sempat menayangkan pemberitaan itu yang tentu saja menghebohkan forum militer negeri itu.

Kondisi terkini sampai tahun 2014 yang memungkinkan kita memiliki 10 skuadron tempur itu bisa dipilah dengan kehadiran 2 Skuadron Sukhoi (32 unit), 3 Skuadron F16 (40 unit), 1 skuadron T-50 (16 unit), 1 skuadron Super Tucano (16 unit), 1 skuadron F5E (12 unit) dan 2 skuadron Hawk 100/200 (36 unit). Ini yang paling realistis.

Nah setelah tahun 2014 bisa saja F5E diganti dengan keluarga Sukhoi terbaru atau penambahan skuadron tempur baru sampai mencapai 15-18 skuadron untuk menampung kedatangan minimal 50 jet tempur KFX produksi bersama Indonesia-Korea tahun 2018 serta jet tempur jenis lain. Bukankah TNI AU juga berminat dengan jet tempur Typhoon atau bahkan jet tempur F35 sebagaimana disampaikan oleh KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat di beberapa media baru-baru ini.

Sejatinya memang tak perlu secara lugas dipublikasikan dan dipertontonkan pengadaan alutsista TNI terutama yang berkaitan dengan jumlah dan spesifikasi teknis termasuk jenis persenjataan berkualifikasi strategis. Ini bagian dari aura rahasia dan strategi militer yang perlu dijaga auratnya, transparan oke tapi jangan telanjang dong.

Makanya pernyataan Dirjen Ranahan Kemhan tentang pengadaan 6 Sukhoi itu harus dilihat dalam konteks perspektif dan prediksi. Artinya kita pasti akan menambah 6 Sukhoi untuk melengkapi jet tempur Sukhoi yang berjumlah 10 unit saat ini menjadi 1 skuadron (16 unit).

Tentang kapan datangnya atau kapan kontraknya biarlah waktu nanti yang akan menjawabnya. Yang terpenting dari semua ini kita menyambut hangat setiap kedatangan alutsista baru TNI yang dalam bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang dipastikan akan panen raya alutsista. TNI telah ”berbuka puasa”, kita ucapkan selamat menikmati menu alutsista baru.
*******
Jagvane / 05 September 2011
Reply

Use magic Report

Post time 7-9-2011 06:58 PM | Show all posts
TNI-Pemprov Kerjasama Perluasan Tiga Bandara Perintis


SAMARINDA,tribunkaltim.co.id - TNI Kodam VI/Mulawarman dan Pemprov Kaltim melakukan kerjasama untuk membangun perbatasan, khususnya perluasan atau perpanjangan tiga bandara perintis yang berada di Nunukan, Malinau dan Kutai Barat (Kubar).

Runaway (landasan pacu) dari tiga bandara itu kini hanya sepanjang 800 meter, perluasannya direncanakan mencapai minimal 1.600 meter, sehingga bisa didarati pesawat jenis Hercules.

Asisten II Setprov Kaltim M Sa'bani mengatakan, sengaja bekerjasama dengan pihak TNI karena selain berkaitan dengan pengamanan perbatasan dimana pesawat-pesawat TNI yang nantinya mendarat tiga bandara itu, juga adanya program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD).

"Jadi intinya kerjasama ini, adalah untuk percepatan pembangunan perbatasan. Dan karena TNI adalah bagian terbesar perannya dalam perbatasan, sehingga Pemprov berkepentingan untuk bekerjasama. Tahap yang kita akan seriusi dari perluasan tiga bandara perintis itu, selanjutnya akan secara bertahap kita laksanakan," ujarnya.
Reply

Use magic Report

Post time 7-9-2011 07:15 PM | Show all posts
KSAL: MEF TNI AL Direalisasikan Pada 2014

Surabaya (ANTARA News) - Percepatan pembangunan postur kekuatan pokok minimum TNI-Al sudah mendesak diwujudkan. Bukan apa-apa, luas wilayah laut Indonesia minta ampun luasnya, sampai 5 juta kilometer persegi; sehingga target 2014 untuk mencapai hal itu ditetapkan.

Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Suparno, menyatakan, "Pembangunan kekuatan pokok minimum sudah menjadi program TNI AL dan kami harapkan sudah bisa dicapai pada 2014." Dia menyatakan hal itu seusai serah terima dua pejabat teras TNI-AL.

Banyak yang harus disiapkan dan dibeli dalam daftar panjang keperluan arsenal minimum TNI-AL itu. Di antaraya sejumlah kapal selam memperkuat dua kapal selam kelas Cakra tipe 209/1300 buatan galangan kapal Howaldts Werke, Kiel, Jerman.

Kapal-kapal kelas Parchim eks Jerman Timur hasil pengadaan pada dasawarsa '90-an juga termasuk dalam daftar yang harus diremajakan. Masih ada lagi calon pengganti KRI Dewaruci, kapal layar tiang tinggi tipe Barkentin buatan galangan kapal Stulcken and Sohns, Hamburg, 58 tahun lalu.

Kapal layar ini adalah kapal latih bagi kadet-kadet TNI-AL sejak 1954 dan telah melahirkan ribuan perwira pertama TNI-AL.

Menurut Suparno, keterbatasan anggaran yang didapat dari pemerintah, membuat TNI-AL kesulitan memenuhi kebutu*an sistem kesenjataan secara optimal untuk mendukung tugas-tugas operasional.

"Dengan anggaran yang terbatas, kami harus pandai-pandai menyiasati kondisi itu. Meskipun umurnya sudah tua, tetap digunakan dan ditingkatkan," katanya.

Untuk 2012, pemerintah menetapkan alokasi anggaran sebanyak Rp67 triliun untuk kepentingan pertahanan negara. Jumlah itu masih dibagi lima, yaitu untuk Kementerian Pertahanan, Markas Besar TNI, TNI-AL, TNI-AU, dan TNI-AD. Beberapa tahun lalu, jumlah dana dari APBN itu cuma berkisar Rp41 triliun saja.

Kendati dengan kekuatan pokok minimum, Suparno menegaskan, TNI-AL tetap bersikap profesional dan siap mengemban tugas mengamankan wilayah kedaulatan Indonesia.

"Dengan letak geografis Indonesia yang sangat strategis dan dikelilingi wilayah perairan, TNI-AL memang dituntut memiliki kekuatan yang handal dan tangguh," ujarnya.

Sementara itu, jabatan Pangarmatim diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto kepada Laksamana Muda TNI Ade Supandi yang sebelumnya menjabat Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL).

Sedangkan posisi Gubernur AAL yang ditinggalkan Laksda TNI Ade Supandi, dipegang Laksamana Pertama TNI Agus Purwoto yang sebelumnya Wakil Asisten Operasional Panglima TNI.

Upacara itu dihadiri sejumlah pejabat sipil dan militer, di antaranya Gubernur Jatim Soekarwo, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo, Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, dan mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh. (D010)
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 7-9-2011 07:24 PM | Show all posts
Panglima: ALUTSISTA RI SEJAJAR DENGAN NEGARA MAJU

Prajurit TNI AL yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-C/United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL) berbaris sebelum acara pelepasan keberangkatan KRI Sultan Iskandar Muda-367 di Dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/9). Indonesia mengirimkan KRI Sultan Iskandar Muda 367 yang diperkuat oleh 100 prajurit TNI AL berangkat menuju Lebanon untuk bergabung dalam Satuan Tugas Maritim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL). (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/Spt/11)

6 September 2011, Jakarta (Jurnas.com): Indonesia merupakan negara Asia yang pertama kali dan satu-satunya yang mengirimkan kapal perang dalam misi perdamaian dunia di Lebanon. Hal ini dapat menjadi bukti kemampuan militer Indonesia yang patut diperhitungkan. “Memiliki makna strategis sebagai negara yang dapat disejajarkan profesionalisme kekuatan militernya dengan negara-negara anggota satgas Maritime Task Force (MTF) UNIFIL lainnya yang hampir seluruhnya adalah negara-negara maju dengan kekuatan militer profesional,” kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono saat melepas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda-367 di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Tanjung Priok Jakarta Utara, Selasa (6/9).

Karena itu, Panglima meminta pada para prajurit untuk melaksanakan tugas ini secara optimal sesuai tugas pokok yang diemban. “Melakukan tugas maritime interdiction operation (MIO) di perairan Lebanon sesuai sektor yang diberikan yaitu di sektor 1. Tugasnya mencegah penyelundupan senjata dan barang-barang lainnya itu tugas utama,” kata Panglima. Disamping itu, kata Panglima, para prajurit juga harus melaksanakan pelatihan kepada Angkatan Laut Lebanon sehingga mereka bisa mampu melakukan penanganan pengamanan di wilayah teritorial mereka.

Pengiriman Satgas MTF melalui KRI Sultan Iskandar Muda-367 ini merupakan Satgas Maritim ketiga oleh TNI ke Lebanon. Sebelumnya diberangkatkan KRI Frans Kaisepo-368 dan KRI Diponegoro-365.

Persyaratan minimal kapal perang yang akan bergabung dalam MTF UNIFIL di antaranya harus mampu mengoperasikan heli, melaksanakan SAR, RAS (pengisian BBM di laut), memiliki fasilitas kesehatan kelas I, dan memiliki combat management system secara realtime.

Selain itu, kapal juga harus mampu melaksanakan self protection, mampu mengidentifikasi kawan/lawan, dilengkapi berbagai persenjataan serta mampu memberikan bantuan kepada Angkatan Laut Lebanon. Semua syarat itu telah dimiliki oleh KRI Sultan Iskandar Muda-367.

Sumber: Jurnal Nasional
Reply

Use magic Report

Post time 7-9-2011 07:46 PM | Show all posts
Agenda Riset Nasional 2010-2014

3.5. Teknologi Pertahanan dan Keamanan
3.5.1. Latar Belakang

Mencermati dinamika konteks strategis, ancaman yang sangat mungkin dihadapi Indonesia kedepan, dapat berbentuk ancaman konvensional dan ancaman non-konvensional, baik yang bersumber dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Ancaman konvensional berupa agresi militer dari negara lain terhadap Indonesia diperkirakan kecil kemungkinannya.

Ancaman dari luar yang lebih besar kemungkinan bersumber dari kejahatan terorganisir lintas negara yang dilakukan oleh aktor-aktor non negara, dengan memanfaatkan kondisi dalam negeri yang tidak kondusif.

Perkiraan ancaman non-konvensional yang bersumber dari luar maupun di dalam negeri berupa terorisme, gerakan separatisme, aksi radikalisme, konflik komunal, pembajakan/perampokan, pencemaran dan perusakan ekosistem, imigrasi gelap, kejahatan lintas negara (penyelundupan, pencurian ikan, penebangan kayu ilegal dan pencurian serta penyelundupan sumber daya alam lainnya) dan bencana alam. Namun sebagai negara merdeka, berdaulat dan bermartabat, pertahanan dan keamanan diri harus selalu disiapkan serta dilaksanakan tanpa memandang ada atau tidak ada ancaman.

Kondisi geografi Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan perairan yang luas, penyebaran penduduk yang tidak merata dan sumber daya alam yang berlimpah, telah menciptakan kerawanan keamanan yang multidimensi, terutama di hasil laut pertambangan dan kehutanan.

Potensi gangguan keamanan masih sangat luas, mulai dari konflik-konflik yang timbul dari kesenjangan sosial ekonomi masyarakat, keaneragaman suku, budaya dan agama, eforia kebebasan mengungkapkan pendapat, konflik kepentingan partai politik, jaringan perdagangan dan pengguna NARKOBA (narkotika, psikotropika dan bahan berbahaya), aliansi yang makin luas dari kejahatan kerah putih (white collar crime), kejahatan terorganisir dan penguasa informal telah menjadikan penegakan hukum semakin kompleks.

Indonesia memiliki permasalahan perbatasan dengan sepuluh negara tetangga, baik perbatasan darat maupun laut. Aspek-aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan perbatasan negara dapat menjadi sumber masalah yang dapat mengganggu hubungan antar negara. Pulau-pulau terdepan yang menjadi dasa penanda batas wilayah NKRI, terutama yang potensial hilang (karena alam atau status kepemilikan) perlu mendapat perhatian yang serius.


Dihadapkan pada kemampuan keuangan negara untuk pertahanan yang rata-rata pertahun hanya 0,1 % PDB, TNI dituntut harus mempunyai kemampuan melakukan pengamatan dan menjaga berbagai pulau terpencil di wilayah perbatasan dan lautan Nusantara yang terbentang luas. Kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia bukan untuk memperbesar kekuatan,melainkan dalam rangka mengisi kesenjangan.

Kekuatan yang dibutu*kan adalah kekuatan minimum yang diperhitungkan mampu menjaga eksistensi bangsa dan kedaulatan NKRI dari seranga musuh yang disebut minimum required essential force. Untuk meraih kekuatan dimaksud, bisa dilaksanakan melalui upaya mendorong peningkatan profesionalisme TNI dan kemampuanindustri pertahanan nasional dalam memenuhi kebutu*an alutsista/materiil TNI, dalam kerangka mewujudkan kemandirian pertahanan dan keamanan Nasional.

Teknologi peralatan kepolisian yang sangat berperan dalam pemeliharaan Kamtibmas, penegakan hukum dan melawan kejahatan trans-nasional, masih bergantung kepada produsen luar negeri. Hal tersebut terjadi bukan berarti disebabkan oleh kurangnya kemampuan teknologi dalam negeri, namun masih terkait kepada keterbatasan anggaran keamanan, sehingga ketergantungan kepada pinjaman lunak dari luar negeri masih cukup tinggi.

3.5.2. Arah kebijakan dan Prioritas Utama

Tema pembangunan iptek bidang teknologi hankam diarahkan untuk:

(a) meningkatkan fokus, kapasitas dan kapabilitas penelitian dan pengembangan dalam teknologi pertahanan dan keamanan.

(b) mempercepat proses difusi dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan pengembangan dalam bidang teknologi pertahanan dan keamanan.

(c) memperkuat kelembagaan iptek dalam teknologi pertahanan dan keamanan yang mencakup faktor peneliti, fasilitas penelitian dan pengembangan, pola manajemen, fungsionalisasi organisasi penelitian dan pengembangan, kelengkapan dan kemutakhiran data kinerja iptek nasional, dan kemitraan.

(d) menciptakan iklim inovasi dalam teknologi pertahanan dan keamanan dalam bentuk skema insentif yang sesuai.

(e) menggunakan pendekatan demand pull sesuai dengan kebutu*an TNI dan Polri atau supply push untuk mendorong peningkatan kemampuan industri pertahanan dan keamanan nasional.

(f) menyusun roadmap teknologi pertahanan dan keamanan yang jelas dalam fokus tema riset.

(g) mengutamakan penerapan teknologi pertahanan dan keamanan nasional melalui pemanfaatan berbagai produk yang dihasilkan.

Prioritas utama kegiatan penelitian dan pengembangan iptek teknologi hankam meliputi :

(a) teknologi pendukung daya gerak, yaitu rancang bangun rekayasa alat angkut/wahana dan suku cadang baik matra darat, laut maupun udara, termasuk satelit serta wahana benam.

(b) teknologi pendukung daya tempur, antara lain rancang bangun rekayasa sistem persenjataan meriam, termasuk alat optik/alat bidik, peluru kendali, roket, smart bom, ranjau laut pintar dan kemampuan memproduksi propelan secara mandiri.

(c) teknologi pendukung Komando Kendali Komunikasi Komputasi Informatik Pengamatan dan Pengintaian (K4IPP),termasuk perangkat pengintaian (surveilance), penginderaan, navigasi, satelit, optronik dan alat komunikasi.

(d) teknologi pendukung bekal prajurit antara lain peralatan dari bahan tahan peluru dan makanan di lapangan

(e) teknologi pendukung peralatan khusus, antara lain alat intelijen dan alat sandi, alat anti teror, alat deteksi radiasi nuklir, dan peralatan khusus pelaksanaan kamtibmas.

(f) teknologi pendukung kemandirian lain yang berkaitan dengan teknologi pertahanan dan keamanan nasional.

Untuk mencapai hasil rancang bangun rekayasa tersebut diatas diperlukan:

(a) dukungan sains dasar untuk menjamin kualitas produk, dan dukungan sosial kemanusiaan untuk mengkondisikan kesiapan dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan pengelolaan sistem ketahanan nasional dan industrialisasi di sektor pertahanan keamanan negara.

(b) keterpaduan dalam meningkatkan dan mengembang kan kemampuan industri hankam domestik.

(c) penyusunan format regulasi pendanaan yang kreatif dalam mendukung pembangunan sistem pertahanan dan keamanan negara (sishankamneg), yang dalam jangka pendek dititikberatkan pada pengamanan wilayah perbatasan, pulau-pulau terluar dan wilayah rawan konflik.

(d) pelibatan aktif kalangan LPNK Ristek, departemen terkait, litbang TNI dan Polri, perguruan tinggi dan industri nasional guna menghasilkan pasokan teknologi kebutu*an alutsista, melalui upaya sinergitas.

3.5.3. Tema Riset

Dalam rangka memberikan solusi permassalahan alut sista yang dihadapi TNI dan Polri, maka tema riset bidang teknologi pertahanan dan keamanan dititik beratkan pada 7 tema utama,yaitu :

(1). Tema Riset Teknologi Pendukung Daya Gerak,

(2). Tema Riset Teknologi Pendukung Daya Tempur,

(3). Tema Teknologi Pendukung Komando, Kendali, Komunikasi, Komputasi,
Pengamatan dan Pengintaian (K4IPP),

(4). Tema Riset Teknologi Pendukung BEKAL,

(5). Tema Riset Teknologi Pendukung POLRI,

(6). Tema Riset Teknologi Perlengkapan Khusus,

(7). Tema Riset Kajian Strategis. Tema Riset utama dimaksud dikelompokkan lagi pada 17 buah Sub Tema, dan dibagi lagi hingga menjadi 40 buah topik solusi permasalahan alut sista yang dibutu*kan oleh TNI dan Polri. Adapun perincian topiknya adalah:



1


2


3


4


5


6



Reply

Use magic Report

Post time 7-9-2011 07:47 PM | Show all posts
3.5.4. Tema Riset Unggulan
Dalam konteks strategis dan ancaman yang sangat mungkin dihadapi Indonesia, dan dengan adanya tuntutan bahwa TNI harus mampu melalukan pengamatan dan menjaga berbagai pulau terpencil yang berada di wilayah lautan Nusantara yang terbentang luas, maka prioritas riset unggulan bidang pertahanan dan keamanan dihadapkan untuk mampu mengatasi adanya permasalahan pelanggaran batas wilayah NKRI oleh Negara asing, kejahatan lintas negara melalui perbatasan dan antar pulau, keterbatasan keuangan negara dalam pengadaan alut sista, keterbatasan kemampuan pemantauan wilayah perbatasan pulaupulau terluar, dan lemahnya aspek deterensi untuk meningkatkan kewibawaan kedaulatan Negara RI.

Untuk mewujudkannya dalam waktu singkat, perlu dilaksanakan berbagai tema riset produk unggulan bidang pertahanan dan keamanan nasional, antara lain merancang bangun dan rekayasa pembuatan wahana kendali dirgantara, pesawat terbang tanpa awak, dan kapal patroli cepat.

Disamping akan memberikan manfaat deterrent factor (faktor penangkal) terhadap Negara Asing di sekitar wilayah perbatasan Indonesia, selanjutnya akan berdampak memberi rasa aman kepada Negara dan rakyat Indonesia pada umumnya dalam melaksanakan kegiatannya untuk meningkatkan kesejahteraan.

Manfaat lain yang diharapkan adalah penghematan biaya operasi kapal-kapal perang besar, dan pesawat terbang pengintai dalam melakukan misi patroli. Sehingga efektivitas dan efisiensi alut sista akan meningkat sesuai dengan fungsinya.

Disamping alasan diatas, dipilihnya topik riset produk unggulan dimaksud disebabkan sampai saat ini, pelaksanaan topik rancang bangun dan rekayasanya sudah mencapai tahap pengujian prototip. Sehingga bisa dilakukan ketahap selanjutnya berupa penyempurnaan produk teknologinya, agar siap diproduksi secara
masal di dalam negeri. Untuk itu diperlukan dana khusus untuk membiayai risetnya.

Tema riset produk unggulan dimaksud adalah :

Reply

Use magic Report

Post time 7-9-2011 09:17 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

3-2-2025 01:48 PM GMT+8 , Processed in 0.682163 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list