|
I breathe the air around me and feel your touch
Though we are afar, I love you so much
I抣l send you the sunshine and sing you a sweet melody
And make this love we have a sweet memory |
|
|
|
|
|
|
|
Roses are red violets are blue
I抦 so glad that I love you
Daffodils are yellow tulips are variably
Being in Istanbul is as good as Port Moresby
From Avie Moore to Caerphilly
My love for you is endlessly
To Cologne from Camargue
May what we planned come true
|
|
|
|
|
|
|
|
When you say you love me
My heart becomes full
And I know that you'll be there
To catch my tears
The purity of my love falls as rain
And I have to question if you love me
So yet I'll ask again, 'Do you love me? '
You sigh and breathe my name
Can you hear my heart
As it calls for you?
Can you hear the steady beating
That will pause for a brief moment
As I accept you do?
You truly love me...
When you say you love me
I will hold the words
In my memory forever
Locked away with that lost beat
And I will be yours forever.
|
|
|
|
|
|
|
|
More often than not
Words can't describe
My feelings for you
Which live deep inside
Feelings that grow stronger
With every beat of my heart
I knew you were the one for me
Right from the very start
There isn't a moment
In the day I can find
Where you face and smile
Don't appear in my mind
I long to be with you
And hold you so tight
To protect you and love you
Everyday and each night
We share something so special
Each and every day
A feeling in our souls
Words alone can't say |
|
|
|
|
|
|
|
TRUE love has vanished from every heart;
What has befallen all lovers fair?
When did the bonds of friendship part?--
What has befallen the friends that were?
Ah, why are the feet of Khizr lingering?--
The waters of life are no longer clear,
The purple rose has turned pale with fear,
And what has befallen the wind of Spring?
None now sayeth: "A love was mine,
Loyal and wise, to dispel my care."
None remembers love's right divine;
What has befallen all lovers fair?
In the midst of the field, to the players' feet,
The ball of God's favour and mercy came,
But none has leapt forth to renew the game--
What has befallen the horsemen fleet?
Roses have bloomed, yet no bird rejoiced,
No vibrating throat has rung with the tale;
What can have silenced the hundred-voiced?
What has befallen the nightingale?
Heaven's music is hushed, and the planets roll
In silence; has Zohra broken her lute?
There is none to press out the vine's ripe fruit,
And what has befallen the foaming bowl?
A city where kings are but lovers crowned,
A land from the dust of which friendship springs--
Who has laid waste that enchanted ground?
What has befallen the city of kings?
Years have passed since a ruby was won
From the mine of manhood; they labour in vain,
The fleet-footed wind and the quickening rain,
And what has befallen the light of the sun?
Hafiz, the secret of God's dread task
No man knoweth, in youth or prime
Or in wisest age; of whom would'st thou ask:
What has befallen the wheels of Time? |
|
|
|
|
|
|
|
Thanks sherk join tred puisi In
sudi2 menyumbangkan poem lagi.... |
|
|
|
|
|
|
|
WANITA ITU CANTIK
Allah S.W.T berfirman:
"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."
"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya."
"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."
"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."
"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahawa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu."
"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bila pun ia perlukan."
"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya,kerana itulah pintu hatinya, tempat di mana cinta itu ada."
Sabda Nabi s.a.w ;
" Dunia adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan ialah wanita solehah." |
|
|
|
|
|
|
|
Reply #1067 seroja23's post
jazakillah... oja...
ia sungguh menawan buat peringatan |
|
|
|
|
|
|
|
Kalau
Kalau
hati kita bisa ketemu
Kubiar ia melurut ke kaki,
Kerana
Walaupun berat
Sudah dapat kuraih suatu nikmat -
Dan
Akan kukecap,
Segala yang ngeri dan seri;
Pada
Bumi dan antaranya;
Yang tidak di sini atau di sana -
Sepanjang
Pasang surut hidup,
Juga masa silih berganti
Perjalanan ini
Akan kuharungi,
Tak lain kerana cinta sejati. |
|
|
|
|
|
|
|
Kau tatapanku
Sinar berkabus di wajahmu
Menikam sanubariku
Tidakkah kau tahu
Betapa terpaut aku padamu
pada perilakumu
pada kejelitaanmu
Kau purnama nan terang
Antara bebintang berkerdipan
Ah, bisakah kuperluahkan
Perasaan ini padamu
Masakan!
Siapalah dapat kupersalahkan
Kerana aku tak kuasa menyapa
Biar sahajalah aku seorang
Bertepuk sebelah tangan
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengapa perlu aku kisah
berkira-kira apa aku mamah
bagai ahli ilmiah?
Apa, tak bisa aku tarik
asap rokok ke dada terik
penuh asyik?
Mesti aku bersungguh-sungguh
bersenam hingga terpancar peluh
kulit melepuh?
Juga terkejar-kejar pangkat
menjadi orang koperat
mengatasi kudrat?
Rumit!
Biar aku mati
daripada semua ini. |
|
|
|
|
|
|
|
Malam mendingin
Bintang menjeling
Kerekot tubuh sejuk
tiada siapa menjenguk
Timbul persoalan
Siapa boleh memerhati?
Biarpun seorang kawan
Di mana sembunyi?
Sukar untuk aku ucapi
Kalau bukan aku, siapa lagi?
Perut perit, lapar bergolak
Mahu mengemis terasa gah
Mahu mencuri terasa benak
Mencakar membongkar
Sekitar kota
Satu-satunya kawan
Kelibat tiada
Kau tertanya-tanya
Siapa boleh mengawas?
Di mana empunya suara
Bila didengar jiwa bebas?
Sukar untuk aku ucapi
Kalau bukan aku, siapa lagi?
Kau insan rumit pernah aku kenal
Rasa dipendam, dibicara janggal
Banyak orang berkata, nyahkan saja
Tiada lain, kau cuma pencetus air mata
Apakah ada satu-satunya insan
Rela berpisah nyawa bercerai badan?
Sukar untuk aku ucapi
Kalau bukan aku, siapa lagi?
Bila dunia kecamuk mula menghakimi
Cuma satu suara datang membela
Matamu pasti akan tercari-cari
Cuma yang kau perlu satu wajah mesra
Apakah ada satu-satunya insan
Rela berpisah nyawa bercerai badan?
Sukar untuk aku ucapi
Kalau bukan aku, siapa lagi?
**tajuk asal sajak ni Its probably me..
|
|
|
|
|
|
|
|
Oh Kasih,
Andai esok kiamat
Dan terseret aku ke Neraka,
Akan kubongkar suatu rahsia
Agar terpisah ia
Seribu tahun lamanya.
Oh Kasih,
Walau apa pun habuan duniawi
yang bisa Kau beri padaku,
Serah saja pada seteruMu;
Dan
Walau apa pun habuan ukhrawi
yang bisa kau beri padaku,
Serah saja pada sekutuMu.
Sesungguhnya,
Kau sudah cukup buatku.
Oh Kasih,
Andai pasrahku padaMu
Lantaran takutkan Neraka
Biar saja aku binasa di dalamnya.
Dan
Andai pasrahku padaMu
Lantaran mahukan Syurga
Biar saja aku terhalang daripadanya.
Tetapi
Andai pasrahku padaMu
Hanya sanya keranaMu
Curahlah keindahan wajahMu padaku
Buat selama-lamanya
|
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by Hang at 21-2-2008 01:31 PM
Di Bawah Langit Keemasan
Di atas aspal
bicara telah lama beku
di celah rimbunan terserlah seberkas cahaya
dan kita pun menuju ke sana
menciptakan rahsia
Kita bercinta tanpa garis-garis bicara
hinggakan adegan ini kita ulang berkali-kali sudah
kaku tapi kita masih berpandangan
seperti biasa
kenangan pun usai
Kau tersenyum
membiarkan hatiku melebur
batinku menjerit
"Astaga...........!"
Di bawah langit yang merah keemasan
kita berjalan mencoret sebuah ikatan
pada wajah yang telah lega
Bermulanya episod pertama
sebuah drama
seperti biasa
kaku dan kelu......
Di bawah langit keemasan
aku mencoret puisi bersama hati
untuk kau baca berulangkali
kelak kau senyum
kerana aku tak ingin hatimu carik
jika episod drama itu tidak bertitik.
Jika semuanya kembali cerah
yang gelap kan berlalu bersama putaran waktu
kau uraikan kenangan tentang dulu
bersama hari yang kian menjauh
biarkan ia memburai
kau akan kembali tenang
kelak kau kemari bersamaku
bermain layang-layang di penghujung sore
dan kau pastinya senyum lagi.
~ percubaan membalas puisi abg Hang (biar pun puisi In tak seberapa) yg memang In suka... suka sangat.... |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by indah1285 at 5-3-2008 08:15 AM
Di bawah langit keemasan
aku mencoret puisi bersama hati
untuk kau baca berulangkali
kelak kau senyum
kerana aku tak ingin hatimu carik
jika episod drama itu tidak bertitik.
Jika semu ...
pada sore-sore begini,
kau kan datang
membawa sekuntum senyuman
di wajahmu
ada kedamaian mengalir
menciptakan kesyahduan...
Dan kita lakonkan babak ini penuh teliti
hinggakan rahsia yang tersimpan
membeku ke suhu salju
dan mereka pun bertanya
kenapa aku tidak tertarik
pada gadis seceriamu..?
aku tersenyum
membiarkan soalan selesai
di atas langit keemasan
yang kian pudar..
[ Last edited by Hang at 5-3-2008 10:15 AM ] |
|
|
|
|
|
|
|
page lekat lagiiii |
|
|
|
|
|
|
|
Hati ini pemburu sepi
Frekuensi detak jantungku menghitung waktu
bagai bait-bait rindu dinyanyikan ombak
tika angin runcing lagi dingin menikam kalbu
di mana kerinduan seorang aku kian menggoda
mencakar, merobek, menghempas jantung
lalu berdarah di atas karang
puteri duyung pun menangis di ujung lautan
bersama kilauan keemasan mentari yang menjunam di air
taufan pun melanda meranapkan tugu setiakawan
hingga aku pun tercampak ke tepi
di mana aku tak ingin sendiri...
Hati ini pemburu sepi
lantaran segalanya hanya tinggalan kenangan
yang tersepah di atas jalanan masa
Kerinduan, Kesepian dan Keasingan
berikan aku satu rumus cinta
yang tersimpan di celah rambutmu yang mengurai
untuk bekalan mencari kebenaran perjalanan
di atas lorong tanpa penghujung
di mana kita tak ingin sendiri
dan takkan kembali...
Apakah yang ada pada harapan?
kalau rumusannya cinta masih disimpan di celah rambutmu
dan kita hanya meniti di atas impian
tanpa mau meneliti unsurnya yang tercantum...
Berikan aku kesabaran
dari segala keimanan, keinsafan dan keyakinan
akan kucantum kebenaran yang terlerai
di mana aku tak mungkin melepaskannya.. |
|
|
|
|
|
|
|
Originally posted by Hang at 5-3-2008 09:06 AM
pada sore-sore begini,
kau kan datang
membawa sekuntum senyuman
di wajahmu
ada kedamaian mengalir
menciptakan kesyahduan...
Dan kita lakonkan babak ini penuh teliti
hinggakan rahsia yang tersimpan
membeku ke suhu salju
dan mereka pun bertanya
kenapa aku tidak tertarik
pada gadis seceriamu..?
aku tersenyum
membiarkan soalan selesai
di atas langit keemasan
yang kian pudar..
.
Hujan turun di hulu sore itu
gemuruh angin menerbangkan ilusi
lalu tersangkut di ranting hati
dan aku biarkan layang-layang itu pergi
runtun duka mula berlabuh.
Kau tiba-tiba mengejarnya deras
layang-layang yang digomoli angin koyak sudah
remuk matamu memandang aku
aku ingin teduhkan hatimu dari rasa bersalah
di atas langit keemasan yang kian pudar itu
tetes gerimis menggamit senja
kau pimpin tanganku, kita pulang
bawa layang-layang
bawa kenangan.
Esok, langit yang keemasan itu menanti kita lagikah? |
|
|
|
|
|
|
| |
Category: Wanita & Lelaki
|