|
INDONESIA - Defence, Military and Police Issues [Part 3]
[Copy link]
|
|
Reply semarmesem
Ane benernya ga tau tapi momod yang kasih tau soal Kilo/Amur, katanya tunggu a ...
malon Post at 19-11-2010 23:59
memang ada beberapa pelaut kita di guanya papa bear sejak beberapa bulan lalu.tp kalo blom ada lampu hijau dari dephan mah gak brani ngomong macem macem deh |
|
|
|
|
|
|
|
ada yang tau ga kabar si mbah Nanggala ma Cakra bgmn?..ane kangeen nih..
ato jangan2 uda tampak s ...
ayahanda Post at 20-11-2010 00:14
1 masih menjalani operasi cangkok jantung di Korsel gan.dan satunya lagi baru selesai cangkok hati dan sudah boleh pulang, tp masih rawat jalan . |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by shantika at 20-11-2010 17:38
Lapan Kembangkan Roket Pengorbit Satelit
Jakarta: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang mengembangkan roket RX-550 (550mm) dengan daya jangkau lebih dari 200 km. Roket ini akan dilakukan uji statik pada Desember 2010 dan uji terbang pada 2012.
"Ini bagian dari roket pengorbit satelit RPS-01 yang akan terdiri dari empat tingkat," kata Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan Dr Ing Soewarto Hardhienata, di Jakarta, Kamis (11/11).
Sebelumnya Lapan telah berhasil menguji terbang roket RX-320 dan RX-420 yang juga merupakan komponen roket yang akan dipakai untuk membangun roket pengorbit satelit RPS-01. Roket-roket ini, lanjut dia, akan menjadi prototip roket pengorbit satelit (RPS) yang akan diluncurkan pada 2014.
"Selain pengembangan roket pengorbit satelit buatan dalam negeri sendiri, kami juga mengerjakan program pengembangan satelit buatan sendiri. Jadi baik roketnya dan satelit yang diluncurkan, kita membuatnya sendiri," katanya.
Sebenarnya, lanjut dia, sejak tiga tahun lalu Lapan telah membuat sendiri satelit untuk pemantauan permukaan bumi sekaligus uji coba dalam penguasaan teknologi satelit. "Satelit itu sudah tiga tahun lebih berada di orbit dan masih beroperasi dengan baik hingga kini," ujarnya.
"Hasil sementara tersebut secara langsung telah dapat dinikmati oleh masyarakat, khususnya terkait dengan pemantauan beberapa obyek vital seperti pemantauan pembangunan jembatan Suramadu, pemantauan bandara, pemantauan hutan, dan lain-lain," katanya.
Untuk melengkapi satelit tersebut, Lapan saat ini sedang mengembangkan Satelit Lapan-A2 dan Lapan-Orari yang akan ditempatkan pada orbit ekuatorial dan akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2011.
http://www.lapanrb.org/index.php ... le&id=128&Itemid=76
NASA versi Indonesia. Kerja nyata, hasilnya pun nyata.. |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia tak mahu dapat kapal selam yang x boleh menyelam!
dah pernah tengok kapal  ...
Mulawarman Post at 20-11-2010 14:11
Batch I yang di cari kapal selam dgn senjata yg mematikan, Batch II yang di cari Transfer of Technology nya. Kita ngga mau seperti vietnam yang beli kapal selam tp industri dlm negeri ngga dapet technology. |
|
|
|
|
|
|
|
ini si tukino gak ada tot tp koq bisa lolos sensor yah? ...
semarmesem Post at 19-11-2010 22:44
Mungkin takut konsentrasi PT DI terpecah... Skarang kan lg fokus ke proyek pesenan TNI sama program KFX dulu. Tanpa peningkatan kapasitas produksi, susah bikin proyek tukino di PT DI |
|
|
|
|
|
|
|
mbok dibanyakin gambar artikelnya pakcik... sak halaman kok ra ono gambare ki kepriwe... dadi garing... |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by shantika at 20-11-2010 22:40
credit: kaskus & om rhoma |
|
|
|
|
|
|
|
macm2..!!!!no komen |
|
|
|
|
|
|
|
mbok dibanyakin gambar artikelnya pakcik... sak halaman kok ra ono gambare ki kepriwe... dadi ga ...
wongedandotcom2 Post at 20-11-2010 20:12
gambar bugilna miyabi mau gak |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 1442# botakgundul
huahahaha..keren juga plesetan ente nih..Siap2 aja lah si mbah nemenin cucunya d perairan nusantara.. |
|
|
|
|
|
|
|
Reply 1448# shantika
ooo..ini tho yg namanya om rhoma..gahar juga waa.. |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by wongedandotcom2 at 21-11-2010 20:12
Batan Siapkan Penyimpanan Limbah
Radioaktif PLTN (Nuclear Plant)
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) akan menyiapkan tempat penyimpanan limbah radioaktif yang paling aman untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang rencananya akan segera dibangun. "UU tentang Ketenaganukliran no 10 tahun 1997 memang menyebut, meskipun PLTN nantinya tak dikelola oleh pemerintah, pengolahan limbah radioaktif tetap jadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Batan," kata Deputi Bidang Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan Rekayasa (PTDBR) Batan Dr. Djarot Sulistio di Jakarta, Jumat.
Namun, lanjut dia, soal ini baru bisa dipastikan jika sudah jelas ada keputusan soal pembangunan PLTN, karena lokasi pengolahan limbah radioaktif ada di dekat PLTN. Saat ini belum dipastikan PLTN tersebut akan dibangun di mana, apakah di Jepara, Bangka Belitung atau Kalimantan.
"Untuk satu unit PLTN berkapasitas 1.000 MW menghasilkan limbah rata-rata tahunan hanya 300 meter kubik, sehingga tempat penyimpanan limbah radioaktif sementara itu bisa menampung sampai 20 tahun. Setelah itu baru dikirim ke tempat penyimpanan limbah radioaktif akhir. Kita punya banyak wilayah yang cocok untuk ini," katanya.
Yang akan menjadi pertimbangan suatu tempat bisa menjadi lokasi penyimpanan limbah radioaktif PLTN, menurut dia, harus jauh dari pemukiman masyarakat, jauh dari sumber air masyarakat serta memiliki risiko gempa yang kecil. Suatu tempat penyimpanan limbah radioaktif, ujar dia, dibangun beberapa puluh sampai ratus meter di bawah tanah, seperti bunker yang berlapis-lapis dengan beton.
Saat ini, ujar Djarot, Batan sudah memiliki tempat penyimpanan limbah radioaktif di Serpong yang terbesar di Asia Tenggara dan aman. Tempat ini menerima limbah radioaktif selain dari tiga reaktor riset Batan di Serpong, Bandung dan Yogyakarta, juga limbah radioaktif dari rumah sakit dan industri dari seluruh Indonesia, rata-rata 40 drum limbah setiap tahun. "Limbah ini kami reduksi volumenya misalnya dari 100 liter menjadi dua liter dengan proses evaporasi (penguapan -red). Setelah itu sisa cairan yang tinggal sedikit dicampur semen sehingga terkungkung dan mudah dikendalikan," katanya.
Dia juga mengatakan, dibanding dengan limbah bahan berbahaya beracun (B3) seperti sianida dan lainnya, limbah radioaktif yang bersifat tak stabil ini bisa meluruh dengan sendirinya karena memancarkan energi berupa sinar atau partikel untuk mencapai kestabilan.
"Sebanyak 95 persen unsur radioaktif ini rendah umur paruh waktunya yakni sekitar 30 tahun, sedangkan lima persen lagi baru bisa meluruh ribuan tahun yang ini pun di alam tersimpan aman di lapisan geologi, seperti kandungan Uranium di Kanada dan lain-lain," katanya.
Di Cigar Lake, Kanada pada kedalaman 430 meter di bawah permukaan tanah terdapat deposit uranium dengan kandungan tinggi (11 persen dari total cadangan uranium dunia) yang tidak berpindah dari sejak awal yaitu sekitar 1,3 miliar tahun lalu. "Bagaimana alam menyimpan kandungan unsur radioaktifnya seperti Uranium, bisa dicontoh oleh kita dalam menyimpan limbah radioaktif," katanya. |
|
|
|
|
|
|
|
waduh si pratama kena seksa lagi.gak papa, yg penting klonengan jln truss
semarmesem Post at 19-11-2010 12:45 [/quote]
siapa klonengan nya roti prutttttttttttama ? |
|
|
|
|
|
|
|
gambar bugilna miyabi mau gak
botakgundul Post at 20-11-2010 23:31
miyabi tu impor , gak nasionalis ganti ama yati pesek yg lokal mo gak ? |
|
|
|
|
|
|
|
waahh LSM mana nih kok tumben ga ada suaranya, padahal iklan2 nuclear makin banyak di televisi. Rusia jg minat invest PLTN terapung tp ga ada yg protes..
Ada yang tau ngga nanti PLTN di operasiin sama siapa?? |
|
|
|
|
|
|
|
miyabi tu impor , gak nasionalis ganti ama yati pesek yg lokal mo gak ?
eltoro Post at 21-11-2010 20:28
wew, mendingan liat abu bakar ba'asir bugil peluk pelukan ama si ariel yg pidiona dari penjara tuh |
|
|
|
|
|
|
|
masih inget jaman ini? sekedar kenangan.
|
|
|
|
|
|
|
| |
|