Belanda and Jerman, berulah lagi... Tak mau jual Leo karena alasan HAM di Papua
saya heran kepada kedua negara ini begitu mudahnya terhasut oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Mereka tak melihat TNI ditembak dipapua terus TNI membalas dikatakan HAM, enam orang mati dikata 600 orang dan sudah jelas2 OPM adalah separatis , Mungkin ini akan jadi awal keretakan dalam hubungan negara,
Belanda koar2 masalah HAM di papua, tapi mereka lupa masalah di rawa gede, mereka juga pendukung OPM apalagi jerman
Akankah indonesia beralih kiblat ke rusia????
Apa yang sebenarnya yang ditakutkan pihak barat pada Indonesia???
KSAL:Rancangan kontrak tiga kapal selam itu sudah selesai
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengatakan Indonesia segera memiliki tiga kapal selam baru untuk melengkapi armada tempurnya.
"Rancangan kontrak tiga kapal selam itu sudah selesai, dan kemungkinan ditandatangani pertengahan bulan," katanya, usai menghadiri Rapat Paripurna TNI Manunggal Masuk Desa 2011 yang dipimpin Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan dengan kehadiran tiga kapal selam baru itu, daya tempur dan daya tangkal TNI Angkatan Laut semakin kuat.
"Kita mengharapkan kita dapat memiliki enam kapal selam. Itu idealnya, jadi dengan enam kapal selam itu dapat diatur berapa yang berlayar, berapa yang siaga dan berapa yang menjalani pemeliharaan," katanya.
Soeparno mengemukakan kebutu*an kapal selam untuk memperkuat daya tempur di laut sangat diperlukan karena kapal selam merupakan alat utama sistem senjata strategis.
"Bayangkan, dalam sebuah perencanaan operasi kapal selam dapat diturunkan lebih dulu untuk keperluan mendeteksi peta kekuatan lawan, tanpa harus dikawal, karena dia sudah melengkapi diri persenjataan yang lengkap. Ibaratnya, satu kapal selam hanya dapat dilawan dengan tiga kapal fregat," ungkapnya.
Tiga kapal selam tersebut diadakan dari Korea Selatan. Untuk pengadaan kapal selam TNI AL ada beberapa negara yang menjadi pilihan seperti Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Perancis (Scorpen).
Setelah melalui tender dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan kebutu*an operasional serta anggaran yang ada, akhirnya diputuskan pengadaan dilakukan dari Korea Selatan.
Juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati menambahkan dalam pengadaan kapal selam tersebut dipersyaratkan adanya alih teknologi, sehingga pada tahap selanjutnya secara bertahap Indonesia mampu untuk membuat kapal selam sendiri.
"Dari proses tiga pengadaan kapal selam tersebut, satu unit pertama seluruhnya dikerjakan oleh perusahaan galangan kapal Korea Selatan, pada pembuatan kedua mulai dikerjakan perusahaan galangan kapal kedua negara dengan adanya alih teknologi, dan pada pembuatan ketiga diharapkan sudah dapat dibuat oleh perusahaan galangan kapal Indonesia," katanya.
DPR Sarankan Pemerintah RI Buat Tank Sendiri PT Pindad sudah memiliki prototipe tank
VIVAnews – Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyarankan pemerintah Republik Indonesia untuk membuat tank-tank sendiri daripada membeli dari pihak luar. Sebelumnya, parlemen Belanda menolak untuk menjual tank Leopard lama milik mereka ke Indonesia, dengan alasan catatan Hak Asasi Manusia (HAM) RI yang buruk di mata mereka.
Tubagus mengaku heran mendengar kabar tersebut, karena sebelumnya pemerintah sama sekali tidak pernah mendiskusikan rencana pembelian tank Leopard dengan DPR. Politisi PDIP ini mengira pemerintah berniat membuat tank sendiri, tidak membeli dari luar negeri.
“Tahun 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan PT. Pindad untuk membuat prototipe tank yang cocok di Indonesia. Sekarang, prototipe itu sudah jadi, jenis tank kelas menengah yang cocok untuk jalanan di Indonesia,” papar Tubagus kepada VIVAnews, Jumat 16 Desember 2011.
“Tinggal alat bidik dan meriam yang perlu dibeli, tapi fisik tank-nya sudah oke,” imbuhnya. Oleh karena itulah Tubagus mempertanyakan berubahnya rencana awal pemerintah. “Ini sedang berjalan, kok lantas ada kebijakan baru untuk membeli tank Leopard,” kata dia.
Kini, setelah parlemen Belanda menolak menjual tank Leopard mereka ke Indonesia, Tubagus meminta pemerintah RI kembali ke rencana awal mereka. “Kalau pemerintah mau konsekuen dengan program mereka, teruskan pembuatan di Pindad,” tegasnya. Menurutnya, memproduksi tank sendiri akan menguntungkan Indonesia dari banyak segi.
“Berikan kesempatan kepada anak Bangsa. Produksi dalam negeri sama artinya dengan memberi kesempatan Pindad untuk bisa berkembang, karena biaya yang dibelanjakan pemerintah akan kembali kepada negara, berhubung Pindad adalah perusahaan negara,” jelas Tubagus.
FH-2000 155mm TNI AD.
FH-2000 155mm : Meriam Kaliber Terbesar Armed TNI AD
Meski dikenal sebagai surganya koruptor Indonesia, dan kerap bersinggungan dengan wilayah perbatasan NKRI, namun nyatanya hubungan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Singapura cukup harmonis. Salah satu indikasinya bisa dilihat dari adopsi alutsista kelas berat milik TNI AD yang diimpor dari Singapura, yakni meriam FH-2000. Meski didatangkan dari Singapura, FH-2000 cukup monumental bagi satuan artileri medan (Armed), pasalnya inilah meriam dengan kaliber terbesar (155 mm) yang saat ini dan satu-satunya jenis yang digunakan TNI AD.
FH-2000 mulai diluncurkan pada tahun 1993 dan pertama dioperasikan oleh Batalion Artileri Singapura ke-23 pada tahun 1995. Tidak banyak FH-2000 yang dimiliki TNI AD, jumlahnya hanya 6 unit meriam, dan saat ini ditempatkan sebagai elemen kekuatan di Resimen II Armed/Sthira Yudha, salah satu satuan komando dibawah Divisi Infantri 1/Kostrad TNI AD yang bermarkas di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat.
Dibanding jenis meriam konvensional yang umum digunakan oleh TNI AD, FH-2000 merupakan jenis meriam howitzer yang dapat dijalankan secara mobile dengan dua mekanisme. FH yang artinya Field Howitzer dapat ditarik/digandeng layaknya meriam biasa, ditarik dengan truk angkut berat. Tapi lain dari itu, FH-2000 dapat bergerak sendiri, pasalnya meriam rancangan dan produksi dari Singapore Technologies (ST) Kinetics ini memiliki mesin penggerak berjenis Diesel berdaya 75 hp. Dengan mesin ini memungkinkan meriam bergerak secara mendiri (self propelled) dengan kecepatan 10Km per jam tanpa perlu ditarik kendaraan pengangkut.
FH-2000 merupakan pengembangan dari sistem meriam FH-88 yang pertama kali diproduksi pada tahun 1983 dengan menggunakan komponen yang sama.Pada awalnya sejumlah meriam FH-88 banyak yang menggunakan kaliber laras 52mm dan 39mm, seiring dengan perkembangannya kaliber laras 52mm dirasa cocok diaplikasi ke meriam generasi terbarunya (FH-2000).
Saat Howitzer digunakan platform pendukung penembakan menggunakan struktur tripod mekanis. Beban tembakan di transmit ke permukaan tanah melalui tripod ini, isolasi silinder hidrolik dari platform ini cukup handal untuk digunakan. FH2000 juga dapat mengaplikasi serangkaian sistem pengamatan optik ke elektro-optik. Sistem pengamatan ini bisa dihubungkan kedalam kontrol penembakan di komputeri. Di bagian belakang meriam menggunakan mekanisme semi-otomatis, bagian ini terbuka secara otomatis selama counter recoil digunakan. Kontrol elektronik dan hidrolik power mendorong ceklikan ram proyektil masuk ke ruang barel dengan konsistensi tinggi.
Inovasi pengembangan FH-2000 kini terus berlanjut, ST Kinetics juga membantu Turki dalam perancangan dan manufaktur dari meriam towed howitzer sistem buatan dalam negerinya sendiri (155mm/52calibre) bernama “PANTHER”. Artileri ini dibangun dengan mengambil dasar FH-2000 yang telah ditingkatkan, salah satunya penggunaan Diesel Auxiliary Power Unit (APU) berkekuatan160 hp (aslinya 75 hp), sehingga mampu memberikan kecepatan self-propelled 18km per jam.
FH-2000 mempunyai jangakaun tembak efektif 19 Km dengan amunisi M107, sedangkan jarak tembak maksimumnya bisa mencapai 40 Km. Kiprah industri pertahanan Singapura memang mengagumkan, negara pulau dengan luas wilayah tak sampai sebesar DKI Jakarta ini nyatanya memiliki artileri medan yang cukup kuat, bahkan dari sisi teknologi justru mampu melangkahi saudara tuanya, Republik Indonesia. (Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi FH-2000
Tipe : Howitzer
Manufaktur : ST Kinetics
Berat : 13,2 ton
Panjang : 12,9 meter
Lebar : 9,73 meter
Awak : 6 orang
Kaliber : 155 mm
Elevasi : -3°/+70°
Jarak Tembak Efektif : 19 Km
Jarak Tembak Maksimum : 40 Km
Mesin : Air-cooled turbo charged diesel 75 hp (56 kW)
Belanda and Jerman, berulah lagi... Tak mau jual Leo karena alasan HAM di Papua
saya heran kepada kedua negara ini begitu mudahnya terhasut oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Mereka tak melihat TNI ditembak dipapua terus TNI membalas dikatakan HAM, enam orang mati dikata 600 orang dan sudah jelas2 OPM adalah separatis , Mungkin ini akan jadi awal keretakan dalam hubungan negara,
Belanda koar2 masalah HAM di papua, tapi mereka lupa masalah di rawa gede, mereka juga pendukung OPM apalagi jerman
Apakah kalian lupa kes Timor Leste, hingga US mahu UK nggak mahu menerus membekal kalian spare parts / associated weapons & upgrades bagi fleet Hawk, Bronco ama F-16 duluan ... sampei grounded & kesulitan beneran utk TNI-AU in mid-1990s till mid 2000s.
Rasanya blok EU udah termakan lobi kes Papua, maka lupakan ama Leo-II. Kalian udah mandiri gan, udah berhasil ama APC, IFV for mechanised infantry, mungkin aja light/medium tank much better suited for negara kepulauan seperti kalian.
Dari Ruskies gan, baik aja kalian J/V ama Ukraine, sama licensing T-72 ato amik aja T-84! Keren gan, itu Turki pun J/V ama Ukraine guna basis T-84 hasilkan prototype T-84-120 Yatagan, khusus angkatan darat Turki.
Thailand, Bangladesh, Pakistan udah booking T-84 dari Ukraine.
Apakah kalian lupa kes Timor Leste, hingga US mahu UK nggak mahu menerus membekal kalian spare p ...
robotech Post at 16-12-2011 18:35
Mungkin ini dapat dipertimbangkan kembali .... dahulu ada tawaran dari Ruski, package Buy Get 3 .... jika Indonesia membeli 100 unit T-90 maka akan ada bonus gratis 200 unit T72 dari mereka ....
KALBAR - Sejumlah prajurit Kopassus meneriakkan yel-yel saat latihan simulasi penanganan anti separatis di hutan Desa Gonis Tekam, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Kamis (15/12). Simulasi penanganan anti separatis yang digelar oleh Kopassus untuk memantapkan kemampuan tempur prajurit komando di daerah rawa dan hutan Kalimantan barat tersebut, merupakan bentuk pengamanan terhadap kedaulatan NKRI dari gerakan separatis. FOTO ANTARA/Jessica Wuysang/Koz/mes/11.
Mungkin ini dapat dipertimbangkan kembali .... dahulu ada tawaran dari Ruski, package Buy Get 3 .... jika Indonesia membeli 100 unit T-90 maka akan ada bonus gratis 200 unit T72 dari mereka ....
wartakita Post at 16-12-2011 18:46
Trus-trusan jgn ambil semua blok Barat. Blok Timur juga harus dipertimbang .... MBT blok Timur pilihan no.1 ASEAN gan, ama Myanmar pake Type-69 II & Type 88 (China) / T-72 (Russia), Vietnam dengan T-62 (Rusia) / T-72M1 (Poland), Thailand dengan T-84 Oplot (Ukraine - derivasi T-80 Rusia) / , Malaysia pake PT-91M Pendekar (Poland), Laos ama Type-59 (China) / PT-76 (Rusia), Kemboja ama T-55AM2 (Czech) / T-55AM2BP (Poland) / PT-76 (Rusia) .....
Naahhh, mengapa Indo nggak ambil ama tawaran Russia gan ...
Beli Tank aja ama negara yg HAMnya lebih parah dr kita
Merkava lebih bagus dr Leopard 2 kok, Murah harganya 5 juta dolar, kalo ada TROPHY udh seneng dah, tanknya Modular design, Cuma minta dibuatin yg bisa berenang.
Apakah kalian lupa kes Timor Leste, hingga US mahu UK nggak mahu menerus membekal kalian spare p ...
robotech Post at 16-12-2011 18:35
Pendapat yang sangat bagus bro,, UE akan menyesal seumur hidup akan kasus ini, sekarang saja Indo dengan negara yang tak sepaham dengan indo mulai dijauhi seperti belanda, kami tahu belanda masih tidak rela dan ikhlas melepas Irian, tapi jangan harap Irian dapat direbut kembali
Trus-trusan jgn ambil semua blok Barat. Blok Timur juga harus dipertimbang .... MBT blok Timur p ...
robotech Post at 16-12-2011 19:40
Pilihan yang tepat, sebelumnya juga indo mau beli T-90 akankan ini yang jadi pilihan
tapi tidak menutup kemungkinan juga dari korea dan dari negara lain, karena indo mengharapkan ToT untuk pengembangan selanjutnya
Beli Tank aja ama negara yg HAMnya lebih parah dr kita
Merkava lebih bagus dr Leopard 2 kok ...
reashot Post at 16-12-2011 21:13
Merkava sangat bagus tapi ini barang israel bro, seandainya pemerintah beli ini bisa brabe ne masalah karena dinegara kita hal2 yang sensitif bisa menjadi senjata politik yang mematikan, apalagi toh orang2 yang diam di gedung pantat atau disebut dhewan pada koar2
16 Desember 2011, Banda Aceh (ANTARA News) Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (tengah) berbincang dengan Panglima Komando Pertahanan Udara Sektor-3 Wilayah Sumatera, Marsekal Pertama TNI-AU Bonar Hutagaul (kiri) bersama rombongan sebelum pertemuan tertutup, di Banda Aceh, Jumat (16/12). Kedatangan rombongan TNI-AU ingin melaporkan kepada Gubernur Irwandi Yusuf dalam rangka pemantuan wilayah udara pintu barat Indonesia, terkait telah dipasangnya tiga radar yang dikendalikan komando sektor-3 di Blang Bintang, Lhokseumawe dan Sabang. (Foto: ANTARA/Ampelsa/ed/hp/11)
16 Desember 2011, Surabaya (ANTARA Jatim): Angkatan Laut (AL) Republik Indonesia dan Amerika Serikat (AS) membahas skenario latihan bersama TNI AL dan US Navy bersandi "Cooperation Afloat Readiness And Training" (CARAT) yang direncanakan pada pertengahan tahun 2012.
"Rencana (skenario) latma (latihan bersama) CARAT-2012 itu telah dibahas secara intensif oleh kedua pihak selama tiga hari di Surabaya pada 13-15 Desember 2011 melalui rapat Initial Planning Conference (IPC) ," kata Paban III Sopsal Mabesal Kolonel Laut (P) Jan Rahir Simamora di Surabaya, Jumat.
Didampingi ketua kontingen US Navy Lieutenant Commander Robert A. Hochstedler, ia menjelaskan hasil rapat tersebut akan dibahas kembali dalam rapat keputusan Final Planning Conference (FPC) pada bulan Februari 2012.
"Beberapa poin kesepakatan secara garis besar antara lain bentuk latihan Sea Phase berupa manuvra dan peperangan laut oleh unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan kapal perang milik US Navy," katanya.
Untuk tahap "Sea Phase" meliputi beberapa latihan di antaranya penanggulangan aksi kejahatan dan terorisme di laut "Visit Boarding Search And Seizure" (VBSS), droping pasukan dengan cepat melalui heli "Fast Ropping", dan pencarian korban kecelakaan di laut dengan "Search And Rescue" (SAR).
Selanjutnya, pembekalan dilaut Replanisment At Sea (RAS), menembak artileri menggunakan meriam kapal "Gunnery Exercise" (GUNEX) dan peperangan antikapal selam ("Anti Submarine Warfare"), latihan pertempuran bahaya udara serta pendaratan heli di atas geladak kapal perang (Cross Deck).
Untuk kegiatan di darat yaitu latihan pendaratan Marinir (Amphibious Operations) di Pantai Banongan, Tanjung Jangkar Situbondo, Jawa Timur dan latihan pertempuran kota (Urban Warfare) serta pertempuran di hutan (Jungle Warfare) oleh Marinir kedua negara.
"Selain menggelar latihan tempur, Latma CARAT-2012 juga akan melaksanakan kegiatan sosial berupa renovasi sarana umum oleh prajurit Zeni Marinir TNI AL dan US Marine Corp (US MC)," katanya.
Mereka juga akan melakukan pertunjukan seni dan kebudayaan dengan menampilkan grup musik dari (AL) kedua negara serta simposium ke beberapa sekolah di sekitar kota Surabaya.
IPC Latma CARAT-2012 ditutup dengan penandatanganan kesepahaman hasil pelaksanaan IPC oleh ketua kontingen dari TNI AL yaitu Paban III Lat Sopsal Mabesal Kolonel Laut (P) Jan Rahir Simamora, didampingi Komandan Task Group Latma CARAT-2012 Kolonel Laut (P) Rahmat Eko Rahardjo.
Dalam IPC yang juga diwarnai dengan penyerahan cendera mata dari Paban III Sopsal kepada ketua kontingen dari US. Navy Lieutenant Commander Robert A. Hochstedler itu, kedua pihak juga berencana melakukan survei lokasi bersama.
DPR Sarankan Pemerintah RI Buat Tank Sendiri PT Pindad sudah memiliki prototipe tank
VIVAnews – Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyarankan pemerintah Republik Indonesia untuk membuat tank-tank sendiri daripada membeli dari pihak luar. Sebelumnya, parlemen Belanda menolak untuk menjual tank Leopard lama milik mereka ke Indonesia, dengan alasan catatan Hak Asasi Manusia (HAM) RI yang buruk di mata mereka.
Tubagus mengaku heran mendengar kabar tersebut, karena sebelumnya pemerintah sama sekali tidak pernah mendiskusikan rencana pembelian tank Leopard dengan DPR. Politisi PDIP ini mengira pemerintah berniat membuat tank sendiri, tidak membeli dari luar negeri.
“Tahun 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan PT. Pindad untuk membuat prototipe tank yang cocok di Indonesia. Sekarang, prototipe itu sudah jadi, jenis tank kelas menengah yang cocok untuk jalanan di Indonesia,” papar Tubagus kepada VIVAnews, Jumat 16 Desember 2011.
“Tinggal alat bidik dan meriam yang perlu dibeli, tapi fisik tank-nya sudah oke,” imbuhnya. Oleh karena itulah Tubagus mempertanyakan berubahnya rencana awal pemerintah. “Ini sedang berjalan, kok lantas ada kebijakan baru untuk membeli tank Leopard,” kata dia.
Kini, setelah parlemen Belanda menolak menjual tank Leopard mereka ke Indonesia, Tubagus meminta pemerintah RI kembali ke rencana awal mereka. “Kalau pemerintah mau konsekuen dengan program mereka, teruskan pembuatan di Pindad,” tegasnya. Menurutnya, memproduksi tank sendiri akan menguntungkan Indonesia dari banyak segi.
“Berikan kesempatan kepada anak Bangsa. Produksi dalam negeri sama artinya dengan memberi kesempatan Pindad untuk bisa berkembang, karena biaya yang dibelanjakan pemerintah akan kembali kepada negara, berhubung Pindad adalah perusahaan negara,” jelas Tubagus.