|
INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]
[Copy link]
|
|
[Oleh-Oleh] Kunjungan Wamenhan Ke Pindad[Maenan Baru Inside]
![](http://i44.tinypic.com/29qo08p.jpg)
Rantis 4X4 Humvee made in Pindad.. |
|
|
|
|
|
|
|
[Oleh-Oleh] Kunjungan Wamenhan Ke Pindad[Maenan Baru Inside]
|
|
|
|
|
|
|
[Oleh-Oleh] Kunjungan Wamenhan Ke Pindad[Maenan Baru Inside]
|
|
|
|
|
|
|
[Oleh-Oleh] Kunjungan Wamenhan Ke Pindad[Maenan Baru Inside]
Post Last Edit by audreyhepburn at 20-12-2011 18:24
![](http://i41.tinypic.com/vnfqed.jpg)
![](http://i41.tinypic.com/2yyno60.jpg) |
|
|
|
|
|
|
|
[Oleh-Oleh] Kunjungan Wamenhan Ke Pindad[Maenan Baru Inside]
|
|
|
|
|
|
|
[Oleh-Oleh] Kunjungan Wamenhan Ke Pindad[Maenan Baru Inside]
![](http://i43.tinypic.com/155pgl2.jpg)
dahsyaaaaaaaaaaaaaaaat aa..indonesia ni .. ![](static/image/smiley/default/titter.gif) |
|
|
|
|
|
|
|
Wamenhan: Jika Belanda Tolak Jual MBT, Kami Akan Beli MBT Dari Negara Asia
Metrotvnews.com, Bandung: Indonesia tidak khawatir jika Belanda menolak pembelian main battle tank "Leoprad 2A6" sekitar 100 unit. "Kami tidak khawatir, kami masih memiliki alternatif untuk membeli alat utama sistem senjata yang memiliki spesifikasi teknik dan operasional sama," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di sela-sela kunjungannya ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/12).
Tank yang ingin dibeli itu bekas Angkatan Darat Kerajaan Belanda yang sesungguhnya tidak pernah dipakai dalam misi perang sesungguhnya. Juga hanya dipakai sekali dua kali untuk berlatih di hutan Eropa Barat. Rencananya Belanda akan melepas 150 Tank Leopard 2A6 yang dibuat pada 2003.
Sjafrie mengungkapkan hingga kini belum ada penolakan secara resmi dari parlemen Belanda terkait pembelian tank tersebut. Parlemen Belanda disinyalir menolak rencana pembelian itu dikaitkan dengan isu pelanggaran hak asasi manusia. "Namun, jika pun mereka menolak. Kami tidak khawatir. Kami ada uang untuk membeli, bukan hibah kok dan kami sudah memiliki alternatif jika memang ada penolakan," kata Sjafrie.
Ia menambahkan alternatif dapat dilakukan melalui pembelian ke Asia atau Afrika. Terkait kemungkinan penolakan tersebut Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo telah menerima utusan Pemerintah Belanda.
"Rencananya, utusan tersebut juga akan melakukan pembicaraan dengan Kementerian Pertahanan RI. Dalam pertemuan itu, akan kami jelaskan maksud dan tujuan pembelian main battle tank tersebut," ujar Sjafrie.
Namun ia yakin pembelian tank Leopard bakal tidak ada masalah, dan tahun depan pihaknya menargetkan pembelian 100 Tank Leopard seharga Rp 14 triliun tersebut tuntas. Sjafrie menjelaskan pembelian tank merupakan bagian modernisasi alutsista TNI periode 2011-2015 untuk mencapai kekuatan pokok minimum (essential minimum forces) dengan total anggaran Rp150 triliun |
|
|
|
|
|
|
|
Segelas Anggur Alutsista
Sepanjang tahun ini kita disuguhi berita-berita yang menyenangkan dan membanggakan hati yang berkaitan dengan upaya menggagahkan hulubalang republik.
Anggaran belanja untuk pengawal republik terutama belanja alutsista digelontor secara besar-besaran. Kalau mau membanding-banding ini adalah periode belanja alutsista terbesar sejak jaman Dwikora tahun 60an. Pada periode tahun 2010 sampai dengan 2014 Pemerintah dengan persetujuan DPR telah mengalokasikan dana sebesar Rp 150 trilyun untuk memodernisasi persenjataan TNI.
Ibarat berbuka puasa, saat-saat yang dinanti itu akhirnya sampai juga waktunya manakala pengambil keputusan negeri ini bersama perwakilan rakyatnya menabuhkan bedug saat berbuka puasa.
Ya TNI berbuka puasa setelah sekian lama menjalani puasa keprihatinan, menjalani hari-hari operasinya dengan keterbatasan alutsista, sudah terbatas renta lagi. Belum lagi belenggu embargo bertahun-tahun yang membuat pengawal republik ini menanggung derita kurang gizi alutsista.
Belanja alutsista sebesar itu untuk masa lima tahun ini diniscayakan menjadi langkah permulaan menuju puncak tangga MEF (minimum essential force), sebuah syarat mutlak bagi perbaikan gizi alutsista tentara untuk bisa mengawal apik negara kepulauan terbesar di dunia ini.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam berbagai kesempatan menggariskan bahwa pencapaian MEF bisa tercapai dalam tiga tahap, artinya tiga kali lima tahun sejak tahun 2010, sama dengan tahun 2024. Pada saat itu Cina dan India telah berubah menjadi kekuatan regional yang disegani karena kekuatan militer dan alutsistanya punya kemampuan serang jarak jauh.
Dengan MEF tahap pertama ini esensi dasarnya adalah menutupi berbagai lubang yang menganga dari satuan-satuan tempur TNI yang kurang mendapat suplai alutsista selama duapuluh tahun. Contohnya pengadaaan 16 pesawat coin Super Tucano dari Brasil yang mulai berdatangan tahun 2012, adalah untuk menggantikan pesawat uzur OV10 Bronco yang tinggal 4 biji dan grounded. Selama 2 tahun terakhir ini skuadron yang berhome base di Malang ini tidak bisa melaksanakan fungsi operasionalnya karena alutsista utamanya tak boleh terbang.
Demikian juga pengadaan 16 jet latih tempur T50 Golden Eagle dari Korsel untuk menggantikan jet tempur Hawk Mk53 yang sudah berusia 30 tahun dan hanya tersisa 5 unit. Sementara 10 Jet tempur Sukhoi yang kita miliki saat ini sejatinya untuk menggantikan pesawat tempur A4 Skyhawk yang sudah harus pensiun karena sudah tua, belinya pun beli second dari Israel akhir tahun 70an. Perolehan 24 F16 hibah dari AS yang kemudian diupgrade setara dengan blok 52 adalah untuk menambah kekuatan 10 F16 Blok 15 Ocu yang dimiliki TNI AU saat ini.
Alutsista matra laut dan darat juga sama. TNI AL mengisi kekurangan kapal perang dengan pengadaan 4 KRI sigma, 4 KRI LPD dan beberapa kapal cepat rudal. TNI AD melakukan retrofit Tank AMX13, mendapat panser Anoa buatan Pindad untuk melengkapi batalyon infantri yang diubah menjadi batalyon infantri mekanis.
Sejauh ini tidak ada yang ditambah melainkan memenuhi kekurangan akibat stagnan rematerialisasi alutsista selama dua dekade. Pekerjaan MEF saat ini adalah menambal sulam baju tempur yang compang-camping agar bisa dipakai sebagai baju tempur layak pakai.
Melihat daftar belanja alutsista yang sudah banyak dipublikasikan, apakah itu sudah berupa kontrak perjanjian dan tinggal menunggu kedatangan barangnya, atau sedang dalam proses penawaran dan bahkan dalam proses penjajakan sekalipun, maka TNI ada dalam sebuah ruang horizon menantikan saat berbuka puasa itu bersama segelas anggur yang bernama alutsista.
Jujur diakui bahwa selama dua puluh tahun ini TNI hanya disuguhi kopi pahit melihat kondisi alutsistanya yang hidup segan mati tak mau. Nah, mulai tahun 2012 akan banyak berdatangan berbagai jenis persenjataan modern untuk TNI. Yang lebih membanggakan tentu saja ada beberapa jenis alutsista itu diproduksi dengan pola kerjasama, berbagi teknologi dan bahkan buatan industri hankam dalam negeri.
Bersama segelas anggur alutsista yang disuguhkan itu diharapkan postur kekuatan persenjataan TNI tahun 2014 sudah pulih namun tentu belum sampai pada ukuran gahar apalagi ideal. Oleh karena itu kesinambungan perkuatan alutsista TNI perlu terus dilanjutkan oleh pemerintahan baru pasca 2014, minimal dengan anggaran yang sama dengan yang dilakukan Pemerintah saat ini. Tidak terlalu dini kalau kita mengatakan saat ini agar pergantian pucuk pimpinan republik ini tahun 2014 tidak menghentikan upaya perkuatan alutsista TNI dalam rangka mencapai kekuatan pertahanan yang setara dengan jiran.
Tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 adalah masa penting untuk mempersiapkan kekuatan TNI bersamaan dengan kondisi dan situasi kawasan regional yang semakin dinamis berebut pengaruh dan memperebutkan sumber daya energi fosil di Laut Cina Selatan. Cina tahun 2020 sudah memastikan menjadi kekuatan militer dan ekonomi regional yang berpengaruh. India semakin memperjelas posisi kekuatan militernya yang kian perkasa.
Sementara Australia, Malaysia, Singapura dan Vietnam terus memperkuat alutsistanya dengan kekuatan pukul maksimal. Tanda-tanda jaman itu sudah mulai menampakkan inkubasinya. AS sebagai pengendali kekuatan regional Asia Pasifik sudah menetapkan Darwin dan Singapura sebagai pangkalan militernya. Sementara Cina sudah membangun pangkalan angkatan lautnya di Hainan persis di depan laut Cina Selatan, bersebelahan dengan Vietnam.
Melihat besarnya jumlah anggaran yang disediakan, dalam proses pengadaan alutsista segala matra ini Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, DPR dan Mabes TNI tetap keukeuh dan istiqomah menjaga dan mengawal tahapan demi tahapan yang dilalui termasuk nilai kepantasan harga beli alutsista.
Tidak mudah terjebak dalam lingkaran makelar pangkat dua, maksudnya di pihak pembeli ada makelarnya demikian juga di pihak penjual, sehingga harga jual alutsista menjadi tidak pantas. Pasar alutsista selalu berada dalam ruang persaingan lintas negara termasuk lintas intelijen yang saling menjegal satu sama lain dalam upaya memperebutkan segelas anggur alutsista.
******
Jagvane, 20 Desember 2011 |
|
|
|
|
|
|
|
Indonesia-Korsel bahas alih teknologi kapal selam
![](http://img.antaranews.com/new/2011/07/small/20110704024151kricakra040711.jpg)
Bandung (ANTARA News) - Indonesia dan Korea Selatan masih membahas mekanisme alih teknologi dalam pengadaan tiga kapal selam baru untuk TNI Angkatan Laut.
"Proses pengadaan kapal selam kini telah selesai pada tahap penentuan produsen dan kontrak," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam kunjungan kerja ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia, di Bandung, Selasa.
Wakil Menhan Sjafrie menambahkan dalam kontrak itu ada ketentuan mengenai mekanisme alih teknologi mulai dari awal hingga akhir pengadaan selesai seluruhnya.
"Artinya dari awal pembelian proses alih teknologi itu sudah berjalan, yakni dengan mengirimkan sejumlah teknisi yang masa kerjanya masih panjang untuk melihat langsung proses pembuatan kapal selam itu," ujar Wamenhan.
"Pengadaan sumber daya manusia yang akan dikirim ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia, khususnya PT PAL. Dan jumlahnya relatif besar minimal 50 orang," ujar Sjafrie.
Pada pengadaan tahap kedua, para teknisi yang telah dikirimkan tersebut diharapkan mulai terlibat dalam hal-hal teknis menyangkut pembuatan kapal selam.
"Nah, disini mulai ada interaksi fisik langsung para teknisi kita dalam proses pembuatan kapal selam. Jadi, peran negara produsen sudah sekitar 50 persen diambil oleh para teknisi kita," tutur dia.
Sjafrie menambahkan selama proses pembuatan dua kapal selam itu selain menyiapkan dan mengirimkan para teknisi juga sudah dibangun pula galangannya.
"Sehingga semua ini berjalan paralel," katanya.
Selanjutnya, ujar Sjafrie, pada pembuatan kapal selam ketiga sudah dapat dilakukan di Indonesia dan seluruhnya dilakukan oleh tenaga-tenaga Indonesia.
"Itu kebijakan dasar, strategi besar dalam mekanisme pengadaan alat utama sistem senjata yang ditetapkan Indonesia baik untuk pengadaan alat utama sistem senjata berteknologi tinggi seperti kapal selam, maupun berteknologi sedang," kata Wamenhan.
Proses pengadaan tiga kapal selam tersebut diadakan dari Korea Selatan. Sebelumnya untuk pengadaan kapal selam TNI AL ada beberapa negara yang menjadi pilihan seperti Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Prancis (Scorpen).
Setelah melalui tender dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan kebutu*an operasional serta anggaran yang ada, akhirnya diputuskan pengadaan dilakukan dari Korea Selatan.
(R018)
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011 |
|
|
|
|
|
|
|
TNI Gelar Latgab Pasukan Khusus Tri Matra V Tahun 2011
JAKARTA- Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E diwakili oleh Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Marsekal Madya TNI Sukirno KS, secara resmi membuka Latihan Gabungan (Latgab) Pasukan KhususTriMatra V Tahun 2011,di Lapangan Apel Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Marinir TNIAL, Cilandak, Senin(19/12) dalam suatu upacara militer yang dihadiri pejabat militer dari Mabes TNI dan ketiga angkatan.
Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, penyelenggaraan latihan ini dititik beratkan pada upaya penanggulangan teror, untuk mengimplementasikan strategi, operasional, aplikasi taktik dan teknik dalam mengatasi aksi terorisme, sekaligus sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan kontijensi yang terjadi, terkait aksi terorisme di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang dan aturan yang berlaku, yang dipertegas oleh pernyataan Presiden RI selaku Panglima Tertinggi pada berbagai kesempatan, bahwa meskipun masalah keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi tanggung jawab Kepolisian Negara, namun TNI harus ikut serta mencegah timbulnya aksi terorisme yang membahayakan rakyat tidak berdosa.
“Tidak boleh ada sekelompok orang yang berani mengancam keselamatan rakyat. Tidak boleh pula kita membiarkan rakyat tidak berdosa menjadi korban ancaman terorisme. Negara tidak boleh kalah, dan harus menang melawan terorisme”, tegas Panglima TNI.
Lebih lanjut dikatakan, guna memenuhi harapan itu, maka perlu ditentukan langkah strategis dan melakukan berbagai upaya dalam mencapai tingkat kesiapan operasional yang mampu manjawab setiap ancaman terkait aksi teror.
Upaya itu diwujudkan dengan memberikan pembekalan dan ketrampilan kepada satuan Gultor TNI melalui penyelenggaraan latihan penanggulangan teror, yang berorientasi pada kontijensi yang dipilih dalam rangka mengatasi aksi teror, dengan menggunakan sandi latihan “Tri Matra V”.
Latgab pasukan khusus TNI Tahun 2011 mengambil tema “Satuan Tugas Gabungan TNI (antara lain Satuan 81 Kopassus, Denjaka dan Denbravo)
Melaksanakan Operasi Gultor Terpadu Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI” yang dilaksanakan melalui metoda Geladi Posko 1, kemudian dilanjutkan Geladi Lapangan. Latihan ini diselenggarakan juga untuk meningkatkan integrasi dan keterpaduan antar satuan Gultor TNI dalam melaksanakaan fungsi, peran dan tugasnya secara terpadu di lapangan, dalam satu kesatuan komando.
Latihan ini diikuti oleh prajurit TNI dari Sat-81 Kopassus TNI-AD, Denjaka Marinir TNI-AL dan Den Bravo TNI-AU selama 4 hari dengan mengambil daerah latihan di sekitar Pulau Payung Besar dan Pulau Pari di Kepulauan Seribu.
![](http://img707.imageshack.us/img707/7999/tnial1.jpg)
![](http://img576.imageshack.us/img576/2592/tnial2.jpg)
KOPASSUS
![](http://img690.imageshack.us/img690/9645/tnial4.jpg)
KOPASSUS-DENBRAVO-DENJAKA
![](http://img577.imageshack.us/img577/7373/tnial5.jpg)
DENJAKA
![](http://img265.imageshack.us/img265/7526/tnial6.jpg) |
|
|
|
|
|
|
|
Skadron Udara 1 Gelar Latihan Air Refuelling
![](http://img163.imageshack.us/img163/6148/20122011spo.jpg)
Sebagai upaya menciptakan penerbang yang profesional tentunya dengan latihan yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Untuk itu, dilaksanakan latihan Air to Air Refueling (AAR) atau pengisian bahan bakar di udara, Selasa dan Rabu (20/12).
Dengan menggunakan pesawat Tanker Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1310 yang diawaki Mayor Pnb Sugeng dan Mayor Pnb Subhan dari Skadron Udara 32 Lanud Abdurrahman Saleh, penerbang tempur Skadron Udara 1 yang mengawaki pesawat tempur Hawk 100/200 secara bergantian melaksanakan AAR di atas ketinggian 10.000 Feet.
Selain bertujuan meningkatkan kemampuan para penerbang, pelaksanaan latihan ini mutlak harus dikuasai oleh seluruh penerbang tempur mengingat AAR bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jelajah pesawat tempur sehingga dapat terbang dalam jangka waktu yang lebih lama.
Latihan Air Refueling ini tentunya latihan yang sangat penting sekali untuk meningkatkan profesional dan skill bagi seorang penerbang pesawat tempur. Karena latihan ini diperlukan bila seorang penerbang sedang melaksanakan pertempuran di udara atau akan menyerang ke sasaran musuh yang letaknya cukup jauh dari home base.
Dan apabila pesawat tempur tersebut memerlukan pengisian fuel (bahan bakar) maka tidak perlu pulang ke home basenya namun dapat mengisi bahan bakar di udara (air refueling),” jelas Danskadron Udara 1 Letkol Pnb Deni H Simanjutak.
Disisi lain, lanjut Danskadron Penguasaan teknik (AAR) mutlak harus dikuasai oleh penerbang, baik penerbang Skadron Udara 1 maupun penerbang Skadron Udara 32, selain itu ketelitian, kecermatan dan kehati-hatian seluruh Air Crew sangat dibutu*kan dalam pelaksanaan latihan tersebut dengan adanya pengisian bahan bakar di udara juga dapat menghemat waktu sehingga penyerangan ke daerah musuh dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Namun demikian untuk melaksanakan latihan air refueling ini tidaklah mudah karena dibutu*kan ketepatan, ketelitian, kecakapan seorang penerbang dan tentunya mempunyai jam terbang yang memadai. |
|
|
|
|
|
|
|
(with pics) Helikoper BO-105/NV-411 Skuadron 400 Puspenerbal Dipersenjatai
![](http://img714.imageshack.us/img714/962/201211ujicobasenjatab3.jpg)
![](http://img64.imageshack.us/img64/83/201211ujicobasenjatac2.jpg)
![](http://img535.imageshack.us/img535/3236/20122011ujicobasenjataa.jpg)
Kemampuan dan kehandalan sistem kesenjataan TNI AL yang terintegrasi dalam Sintem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yakni KRI, pesawat udara, Marinir, dan pangkalan secara bertahap ditingkatkan guna menjawab tingginya eskalasi ancaman yang dihadapi dalam operasi laut serta menjaga keutuhan NKRI. Dalam hal ini Skuadron 400 Wing Udara 1 Puspenerbal telah mengembangkan system kesenjataan pada helikopter BO-105/NV-411 intai taktis yang difungsikan sebagai helikopter kawal (Escort) untuk melaksanakan berbagai operasi amphibi.
Senin (19/12) Helikopter jenis BO-105 Escort Skuadron 400 Wing Udara1 Puspenerbal yang dipersenjatai dengan Dor Gun Post (DGP) pada tipe senjata SM2-V2 Kaliber 7,62 mm buatan Pindad telah di uji coba di Puslatpur TNI AL Grati Pasuruhan. Dalam uji coba yang merupakan kali pertama dilaksanakan oleh Skuadron 400 Wing Udara 1 Puspenerbal itu, senjata SM2-V2 kaliber 7,62 mm yang terpasang di helikopter jenis BO-105 /NV-411 ditembakkan pada saat heli dalam keadaan di darat (on ground), di udara (hover) dan melintasi sasaran (in flight) pada ketinggian 300 s/d 350 fit dengan jarak tembak kurang lebih 500 meter dengan maksud untuk menguji fungsi senjata saat berada di Helikopter.
Pada uji coba penembakan tersebut disaksikan langsung oleh Sekertaris Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut (Sekdismatal) Kolonel Laut (T) Dwi Yuniarso, Dirops Letkol Laut (P) Edwin, Wadan Wing Udara 1 Puspenerbal Letkol Laut (P) Sukirman dan Ketua tim pelaksana uji coba penembakan Direnbang Puspenerbal Kolonel Laut (P) Imam Musani, tim teknis dari PT. Pindad serta perwakilan dari PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) selaku perakit Helikopter BO-105.
Dari pelaksanaan uji penembakan ini merupakan wujud tanggung jawab TNI AL dalam mewujudkan kepercayaan rakyat Indonesia terhadap penggunaan anggaran bagi TNI. Selanjutnya dari hasil uji coba akan dilaksanakan evaluasi guna lebih menyempurnakan di seluruh aspek, sehingga dari periode waktu yang sudah ditentukan akan memiliki tingkat kesiapan yang handal pada medan operasi.
![](http://img576.imageshack.us/img576/3845/antarafoto1324209012.jpg)
![](http://img849.imageshack.us/img849/9775/antarafoto1324211479.jpg)
![](http://img823.imageshack.us/img823/746/antarafoto1324305944.jpg)
![](http://img522.imageshack.us/img522/4260/antarafoto1324305901.jpg)
![](http://img256.imageshack.us/img256/9953/antarafoto1324305912.jpg)
![](http://img710.imageshack.us/img710/4245/66531468.jpg)
![](http://img845.imageshack.us/img845/7651/80089031.jpg)
![](http://img828.imageshack.us/img828/1329/89705321.jpg) |
|
|
|
|
|
|
|
Rantis CAKRA(Sherpa) Atau Garda 4×4? Silahkan Dipilih
Pada tanggal 26 Oktober lalu Presiden SBY memberi “tantangan” kepada PT Pindad selaku produsen utama pengadaan persenjataan untuk kebutu*an dalam negeri TNI AD.
“Kendaraan taktis type baru seperti ini akan dibutu*kan, saya minta dalam dua bulan ke depan Pindad sudah bisa memberikan paparan prototipe-nya,” Demikian tantangan Pak Susilo Bambang Yudhoyono.
Pindad dikasih waktu hanya dua bulan untuk memberikan prototipe Rantis (Kendaraan Taktis) ukuran 3/4 ton 4×4. Dua bulan waktu yang saya rasa lebih dari cukup untuk mewujudkan tantangan SBY, apalagi dengan kemampuan yang sudah dimiliki oleh Pindad terutama pengalamannya memprodusi Panser kelas ANOA. Mudah saya rasa.
Sepertinya Pindad memang sudah siap luar dalam jauh sebelum tantangan itu dikumandangkan, terbukti deadline yang diberi oleh Pak SBY masih beberapa hari lagi namun penampakan Rantis 4×4 yang dimaksud sudah tertangkap kamera oknum-oknum pemerhati militer tanah air, pada gladi resik upacara peringatan Hari Juang Kartika 2011 di lapangan Brigif 15 Kijang Cimahi(12/12/11).
Tidak tanggung-tanggung 4 ekor Rantis kinyis-kinyis menampakkan diri bersamaan. Dan seharusnya Hari ini tanggal 15 Desember saat gelaran Upacara Hari Juang Kartika dilaksanakan rantis tanpa nama tersebut tampil di depan publik. Ada yang punya foto-foto terbaru?
Dari beberapa informasi di forum militer dan blog-blog khusus mengulas tentang militer dapat disimpulkan rantis yang muncul pada senin lalu merupakan turunan dari rantis sejenis bikinan Renault Perancis, Sherpa 4×4. Kesimpulan ini diperkuat dengan ucapan dari Dirut PT Pindad sendiri bapak Adik Aviantono Sudarsono sesaat setelah menerima tantangan dari SBY Oktober lalu
“Panser itu sasis dan mesinnya dari Renault, sedangkan body dan komponen lainnya dibuat sendiri PT Pindad. Saat ini baru satu unit, namun pemesannya sudah ratusan,”
Nah….sudah ratusan pesanan, tapi baru empat ekor yang dimunculkan..hehehe, diam-diam lagi, jadi penasaran. Buat yang penasaran ini penampakannya dan perbandingan wujud antara Rantis 4×4 versi Pindad dengan versi Renault
PERBANDINGAN:
Rantis 4×4 Pindad CAKRA
![](http://totosociety.com/wp-content/uploads/2011/12/Rantis-4x4-Pindad.jpg)
Renault Sherpa APC 4×4 FRANCE
![](http://totosociety.com/wp-content/uploads/2011/12/Renault-Sherpa-APC.jpg)
Dari dua gambar di atas, varian punya Pindad terlihat lebih kekar dengan perubahan minor pada kaca depan dan juga pintu. Jadi lebih gahar kelihatannya. Perubahan ada pada kaca anti peluru yang lebih kecil.
Lubang tembak pada pintu bagian samping. Pemasangan turret di atas atap dan satu lagi sudah bukan logo Renault yang terpasang di bagian depan mesin namun logo Pindad. Ini buktinya tampak jelas logo Pindad yang berupa cakra, saya coba tampilkan di insert pada foto di bawah ini
![](http://totosociety.com/wp-content/uploads/2011/12/Logo-Pindad.jpg)
Tidak salah lagi Merk Pindad sudah resmi terpasang
Terjawab sudah tantangan dari Pak Susilo Bambang Sudoyono, langsung dibayar kontan oleh pihak Pindad tanpa gembar-gembor terlebih dahulu. Walaupun masih berbau lisensi dari Renault Perancis, namun tetap yang namanya alih teknologi memang memerlukan waktu yang tidak singkat, tidak semudah membalikkan telapak tangan, tersulit adalah membuat sendiri mesin yang benar-benar 100% produk dari tangan anak-anak bangsa. Optimis saja kedepan pasti bisa. Tidak percaya??
Ini ada satu lagi pilihan Rantis untuk “mainan” unit-unit khusus TNI dan Polisi, namanya Garda 4×4. Mainan ini juga masih prototipe. Diperkenalkan pertama kali pada 8 Agustus lalu di Mabes TNI Cilangkap. Rantis ini hasil kerjasama beberapa mitra TNI(Working Group TNI), antara lain: PT. AUTOCAR, PT. Pindad, PT. Yudistira, PT. Petrodrill, PT. Gajah Tunggal, PT. Krakatau Steel, PT. Pilar Mas Kursindo, PT. Indo Pulley Perkasa dan PT. Alam Indomesin Utama.
Sama dengan Sherpa, Garda 4×4 juga menganut gaya rantis milik Paman Sam yang sudah battle proven, HUMVEE . Yang versi sipilnya sudah banyak kawan lihat berkeliaran di jalan raya kota-kota besar tanah air. Tahu kan?
GARDA 4X4
![](http://totosociety.com/wp-content/uploads/2011/12/Garda-4x4.jpg)
![](http://totosociety.com/wp-content/uploads/2011/12/Garda-4x41-300x165.jpg)
Jadi sudah ada dua pilihan rantis buat TNI yang nantinya bisa menjadi kendaraan standar untuk para kesatuan TNI, dimana saat ini kendaraan taktis yang sudah operasional terlalu beragam jenis dan merk juga dari beberapa negara asal yang dipakai oleh jajaran militer negeri ini. Yang tentu saja akan sangat menyulitkan dalam penyediaan suku cadang dan lain-lain.
Apalagi bila rantis-rantis di atas sudah dapat diproduksi di dalam negeri yang tentu akan lebih memudahkan dalam penyediaan suka cadang dan menekan biaya perawatan seminimal mungkin. Satu yang harus diperhatikan dan ini menyangkut dengan kuantitas hasil produksi, yakni kapasitas produksi itu sendiri.
Jangan sampai di saat kebutu*an pasar yang semakin tinggi namun PT Pindad tidak mampu untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan kapasitas produksi PT Pindad saat ini, jangankan memenuhi kebutu*an pasar luar negeri, ASEAN semisal, lha memenuhi permintahan kebutu*an dalam negeri saja masih keteter, harus menunggu lama. butu* modal dan dukungan dana segar, hasilnya nanti kita nikmati bersama. Siap Grak!!! |
|
|
|
|
|
|
|
Pemerintah Minta PT PAL Mempercepat Pembuatan Kapal PKR
![](http://1.bp.blogspot.com/_4Ulhsnr0_Co/TN0BX2PaVJI/AAAAAAAASlA/ocrQVlMxyTQ/s1600/PB100082.JPG)
JAKARTA-(IDB) : Soal pertahanan negara berorientasi pada kewibawaan di dunia internasional, maka, membahas serta menelisik seluruh sektor. Misalnya, ekonomi, budaya,hukum, politik, keamanan dan kesejahteraan rakyat.
Namun, apabila spesifikasi pembahasan pertahanan negara pada mempertahankan kedaulatan, tentunya, menelisik kekuatan militer dan alutsista (TNI) serta komponen pendukungnya (Industri Pertahanan/IP). Militer dan alutsista sebagai komponen utama untuk menghadapi intervensi asing, dalam bentuk doktrin maupun aresi militer.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) punya tugas dan tanggungjawab merumuskan, menetapkan dan melaksanakanan kebijakan bidang pertahanan. Kebijakan Kemhan pada 2011, relatif sukses dan patut diapresiasi seluruh masyarakat. Pasalnya, perumusan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang untuk mendukung kekuatan pertahanan negara berhasil ditetapkan Kemhan dengan baik.
Pada Juni 2011, sebanyak 19 bidang kerja sama pertahanan antara Kemhan dan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) dan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) ditandatangani dalam kerangka percepatan revitalisasi industri pertahanan nasional.
Penandatanganan 19 nota kesepahaman bidang pertahanan antara kementerian pertahanan, industri pertahanan dan industri pendukung pertahanan itu disaksikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menristek Suhana Suryapranata, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Asisten Perencanaan Kapolri Irjen Pol Pujianto di Jakarta.
Selain itu, instansi yang ikut menandatangani MoU itu, diantaranya, PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad, PT PAL, PT Krakatau Steel, PT Inti, PT Indo Tech, PT LEN dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kemhan berhasil menyatukan hati dan pikiran BUMNIP dan BUMBIS, serta instansi swasta dan pemerintah untuk melakukan kerja sama membangun industri pertahanan, sekaligus menguatkan pertahanan negara.
Namun demikian, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi menelisik, kebijakan Kemhan itu belum sepenuhnya didukung maupun diimplementasikan instansi pemerintah yang lain, termasuk TNI.
Salah satu contoh nyata, pengadaan alutsista TNI serta armada patroli instansi keamanan dalam negeri masih didatangkan dari luar negeri. Ketertarikan terhadap produksi industri pertahanan dalam negeri lebih kecil dibandingkan ketertarikan terhadap produksi industri pertahanan luar negeri.
"Tak senada antara kebijakan dan implementasi. Pada satu sisi membangkitkan revitalisasi industri pertahanan. Sedangkan, satu sisi lain masih ketergantungan dengan prodduksi luar," ujar dia. Alasan instansi pemerintah maupun lembaga pertahanan memesan produksi asing, karena industri dalam negeri belum mampu memproduksi alutsista atau armada yang dibutu*kan.
Dia memberi contoh kecil, seperti rencana retrofit 24 unit pesawat tempur jenis F-16 hasil hibah Amerika Serikat (AS) dan pengadaan kelengkapan tempur pesawat Sukhoi yang dibeli Indonesia dari Rusia. PT DI, sebagai industri pertahanan udara yang memiliki kemampuan untuk meretrofit maupun melengkapi alutsista Sukhoi, sama sekali belum diberi kesempatan untuk terlibat.
Dia mengakui, niat Kemhan untuk membangun kemandirian industri pertahanan dalam negeri serta membangun militer yang tanguh dan kuat patut diapresiasi.
Pengamat militer dan pertahanan dari Universitas Indonesia (UI), Andi Widjajanto meminta Indonesia melalui Kemhan, agar agresif dalam menciptakan Kolaborasi Industri Pertahanan ASEAN dengan tidak membiarkan negara tetangga mendominasi membuat perencanaan proposal. "Indonesia harus melakukan konsorsium dalam perencanaan kawasan industri pertahanan sehingga tidak didominasi, diantaranya Malaysia," kata dia.
Menurut dia, Indonesia dapat mengusulkan untuk memproduksi pesawat angkut dengan Airbus yang telah berjalan atau memproduksi peluncur rudal yang telah dikembangan oleh PT Pindad dan Perusahaan Belgia yang telah melakukan MoU.
Menteri Pertahanan yang juga Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Purnomo Yusgiantoro mengatakan, penandatanganan kerja sama tersebut merupakan komitmen pemerintah bersama BUMNIP dan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis untuk mempercepat pemberdayaan dan pengembangan industri pertahanan dalam negeri.
"Kerja sama itu juga merupakan bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MPE3I) bidang pertahanan," katanya.
Paling dinantikan masyarakat Indonesia, pemerintah Indonesia melalui Kemhan melaukan kerja sama dengan Korea Selatan untuk membangun pesawat tempur super canggih, Korean Fighter X-periment (KFX) atau Indonesia Fighter X-Perimient (IFX) serta pembangunan kapal perang laut, yakni kapal tempur Perusak Kawal Rudal (PKR) jenis Sigma 10514 di PT PAL, dermaga Ujung, Surabaya. PKR merupakan tempur terbesar dan pertama di Indonesia dan kini sedang dalam tahap perampungan.
"Ini adalah salah satu langkah konkret dalam kerjasama dengan Korsel dalam pengadaan pesawat tempur bersama untuk segera diwujudkan pada masa ke depannya," jelas Purnomo.
Pemerintah Indonesia telah meminta PT PAL untuk mempercepat penyelesaian pembuatan kapal tempur yang lebih canggih dibanding kapal tempur milik Malaysia dan Singapura itu. Kapal PKR memiliki panjang 105 meter, berat 2400 ton, dilengkapi avionik-elektronik yang bisa digunakan untuk berbagai misi operasi peperangan, seperti elektronika, peperangan anti-udara, peperangan anti-kapal selam, peperangan anti-kapal permukaan dan bantuan tembakan kapal.
Kapal perang laut yang menelan biaya 220 juta US dolar dari APBN tersebut juga memiliki radar pendeteksi kapal selam dan pesawat udara. Tak hanya itu, Kapal tersebut juga memiliki persenjataan meriam kaliber 76-100 mm, dan kaliber 20-30 mm dan peluncur rudal ke udara serta senjata terpedo. |
|
|
|
|
|
|
|
[Oleh-Oleh] Kunjungan Wamenhan Ke Pindad[Maenan Baru Inside]
![](http://i44.tinypic.com/23tr18o.jpg)
sedikit hoax by photosop..penampakan APC pindad with canon 90mm ![](static/image/smiley/default/titter.gif) |
|
|
|
|
|
|
|
Wamenhan: Trimaran TNI AL Dibuat Dari Serat Karbon dan dilengkapi Rudal
Banyuwangi (ANTARA News) - Indonesia segera memiliki satu kapal perangcanggih berpeluru kendali "Trimaran" yang merupakan produk dalam negeri.
"Kapal ini terbuat dari serat karbon, dengan kecepatan 35 knot dandipersenjatai peluru kendali yang memiliki jarak tembak 120 kilometer,"kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin usai meninjauindustri kapal dalam negeri PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi,Jawa Timur, Selasa.
Ia mengatakan, dalam lima bulan mendatang kapal perang canggih yangmerupakan prototipe itu langsung bisa dioperasionalkan memperkuatjajaran armada tempur TNI Angkatan Laut.
"TNI Angkatan Laut memesan empat unit kapal, dan dalam lima bulanmendatang sudah jadi satu kapal perang `Trimaran`, sedangkan tiga unitlainnya akan segera dibangun secara bertahap hingga 2014," kata Sjafriemenambahkan.
Satu unit kapal "Trimaran" dihargai sekitar Rp114 miliar yang diambil dari APBN 2011.
"Jika proyek pengadaan ini berhasil maka ini merupakan sejarah bagiIndonesia karena telah berhasil membuat kapal perang dengan kompositserat karbon, dan ini akan dipatenkan dan diekspor ke luar negeri,"kata Sjafrie.
Direktur PT Lundin Industry Invest, John Lundin, mengatakan pihaknyatelah melakukan ujicoba terhadap kapal dengan panjang sekitar62,52meter tersebut.
"Ini merupakan kapal `Trimaran` pertama yang dibuat dari serat karbon.Amerika pernah membuat kapal sejenis dengan panjang 120 meter namundari bahan alumunium atau baja.
Komposit serat karbon juga telah digunakan untuk pembuatan pesawatairbus Boeing-777 dan mobil formula 1. Ketahanannya 20 kali lebih kuatdibandingkan baja.
Kapal cepat berpeluru kendali itu memiliki panjang keseluruhan 62,53meter, panjang "water line", 50,77 meter panjang "water draft" 1,17meter, bobot mati 53,1 GT, kecepatan maksimum 30 knot, kecepatanjelajah 16 knot, dengan mesin utama 4X marine engines MAN nominal 1.800PK.
sumber: http://www.antaranews.com/berita/289...nggih-trimaran
well confirm: april 2012 is sea Trial first times in history Indonesian Trimaran...![](static/image/smiley/default/pompom.gif) |
|
|
|
|
|
|
|
Wamenhan: Trimaran TNI AL Dibuat Dari Serat Karbon Dan Dilengkapi Rudal
ILUSTRASI FOTO TRIMARAN:
![](http://4.bp.blogspot.com/_LpXMzejbcjI/TMWL6kqapuI/AAAAAAAABNo/EF2vhAYy7Dc/s1600/lcs-gd-line2.gif)
![](http://2.bp.blogspot.com/_En-sxfOkXP8/S4JQRS4QUcI/AAAAAAAAE4w/wZWbJ6BcE50/s400/X3K_Lundin.bmp)
![](http://1.bp.blogspot.com/_LpXMzejbcjI/TMWLoL8BrsI/AAAAAAAABNg/NSe2tut9sAc/s400/uss-independence-1.jpg)
TRIMARAN HULLFORM USA USS Independence (LCS-2)
![](http://4.bp.blogspot.com/_LpXMzejbcjI/TMWUnNSsGNI/AAAAAAAABNw/WrxrjsywUV4/s400/71779_1508715036406_1190220918_31263205_5493240_n.jpg)
![](http://1.bp.blogspot.com/_EAQcpRlmUTM/TQXa2QN4A7I/AAAAAAAAB1w/oa4OmZQnMBA/s1600/2wbw6qg.jpg)
![](http://img90.imageshack.us/img90/307/type02202largejl9.jpg)
Houbei class-nya PRC navy
Banyuwangi (ANTARA News) - Indonesia segera memiliki satu kapal perang canggih berpeluru kendali "Trimaran" yang merupakan produk dalam negeri.
"Kapal ini terbuat dari serat karbon, dengan kecepatan 35 knot dan dipersenjatai peluru kendali yang memiliki jarak tembak 120 kilometer," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin usai meninjau industri kapal dalam negeri PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Ia mengatakan, dalam lima bulan mendatang kapal perang canggih yang merupakan prototipe itu langsung bisa dioperasionalkan memperkuat jajaran armada tempur TNI Angkatan Laut.
"TNI Angkatan Laut memesan empat unit kapal, dan dalam lima bulan mendatang sudah jadi satu kapal perang `Trimaran`, sedangkan tiga unit lainnya akan segera dibangun secara bertahap hingga 2014," kata Sjafrie menambahkan.
Satu unit kapal "Trimaran" dihargai sekitar Rp114 miliar yang diambil dari APBN 2011.
"Jika proyek pengadaan ini berhasil maka ini merupakan sejarah bagi Indonesia karena telah berhasil membuat kapal perang dengan komposit serat karbon, dan ini akan dipatenkan dan diekspor ke luar negeri," kata Sjafrie.
Direktur PT Lundin Industry Invest, John Lundin, mengatakan pihaknya telah melakukan ujicoba terhadap kapal dengan panjang sekitar 62,52 meter tersebut.
"Ini merupakan kapal `Trimaran` pertama yang dibuat dari serat karbon. Amerika pernah membuat kapal sejenis dengan panjang 120 meter namun dari bahan alumunium atau baja.
Komposit serat karbon juga telah digunakan untuk pembuatan pesawat airbus Boeing-777 dan mobil formula 1. Ketahanannya 20 kali lebih kuat dibandingkan baja.
Kapal cepat berpeluru kendali itu memiliki panjang keseluruhan 62,53 meter, panjang "water line", 50,77 meter panjang "water draft" 1,17 meter, bobot mati 53,1 GT, kecepatan maksimum 30 knot, kecepatan jelajah 16 knot, dengan mesin utama 4X marine engines MAN nominal 1.800 PK.
Malaysia Tak Tertarik untuk Beli...hehheheh Buat Patrol |
|
|
|
|
|
|
|
sedikit hoax by photosop..penampakan APC pindad with canon 90mm
audreyhepburn Post at 20-12-2011 21:56 ![](http://mforum.cari.com.my/images/common/back.gif)
ha....ha...ha....
boleh juga tuh diajuin ke pindad........ |
|
|
|
|
|
|
|
[pic]mengintip Daleman Sherpa
|
|
|
|
|
|
| |
|