|
INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]
[Copy link]
|
|
Post Last Edit by audreyhepburn at 24-12-2011 18:28
![](http://img689.imageshack.us/img689/1940/cimg2011121002427copy.jpg) |
|
|
|
|
|
|
|
Tim Pembuat Kapal Selam Indonesia Berangkat Januari
![](http://www.jurnas.com/fototmp/detail/37101-48720-0-2552-cb8c1e0f4bc07a62ae1c6a671cc68694.jpg)
Jurnas.com | TIM Indonesia yang akan mengikuti proses pembangunan kapal selam di Korea Selatan akan berangkat Januaru mendatang. Tim yang berjumlah 50 orang itu akan mempelajari pembangunan kapal selam agar bisa mengaplikasikannya di Indonesia.
“Diperkirakan tim yang terdiri dari 50 orang itu akan berangkat Januari,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskomblik) Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta, Jumat (23/12).
Dia menuturkan, pemberangkatan tim tersebut dalam rangka mengikuti proses alih teknologi sesuai kesepakatan dalam kontrak pengadaan kapal selam yang telah ditandatangani antara Kemhan dan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME). Tim tersebut akan mengikuti keseluruhan proses pembangunan hingga selesai dan kapal selam siap dikirim ke Indonesia.
“Sekitar 56 bulan, hingga kapal selam selesai,”katanya.
Sebelumnya, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan pada tahap pengadaan kapal selam yang pertama, SDM Indonesia melalui PT PAL akan dikirimkan ke Korea untuk melihat langsung pembuatan kapal selam tersebut. Sebanyak 50 orang teknisi dengan masa kerja yang masih panjang akan mengikuti proses ini.
Pada pengadaan yang kedua, para teknisi ini direncanakan mulai terlibat dalam pembuatan kapal selam. Sehingga pada tahap ketiga para teknisi Indonesia sudah mampu memproduksi sendiri kapal selam.
Menurut Sjafrie, kebijakan dasar pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) harus memberi keuntungan dalam meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional salah satunya dengan cara alih teknologi. Hartind menambahkan, pembelian kapal selam tersebut sudah sesuai dengan rencana strategis (renstra) dan blue print pertahanan untuk meningkatkan minimal essential forces.
Penulis: Gema Trisna Yudha |
|
|
|
|
|
|
|
KSAL: Indonesia Minimal butu* 14-18 Kapal Selam
![](http://www.jurnas.com/fototmp/detail/37114-48737-0-2552-cb8c1e0f4bc07a62ae1c6a671cc68694.jpg)
Jurnas.com | KEbutu*AN Kapal Selam TNI AL dalam blue print pertahanan hingga tahun 2024 adalah delapan unit kapal selam. Jumlah ini sebenarnya masih jauh dari cukup untuk mengamankan laut Indonesia yang sangat luas.
“Sampai 2024 kami akan mengadakan delapan unit kapal selam,” kata Kepala. Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta, Jumat (23/12).
Tiga kapal selam yang kontraknya ditandatangani antara Kemhan dan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME) berada pada rencana strategis (renstra) pertama 2010-2014. Ketiga kapal selam tersebut diharapkan selesai dan berada di Indonesia berturut-turut pada 2015, 2016, dan 2018.
Untuk menambahkan, standar minimal kapal selam yang harus dimiliki Indonesia adalah 14 unit. “Standar minimal dalam konteks keamanan negara kepulauan adalah 14-18 unit,” ujar Untung.
Namun begitu Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetio sebelumnya mengatakan Indonesia perlu menambah 39 kapal selam untuk menjaga wilayah lautnya.
Kadispenal menjelaskan, untuk melakukan pengamanan terhadap Indonesia yang memiliki laut sangat luas memang dibutu*kan kapal selam sejumlah tersebut. Dia mencontohkan, Jepang dengan luas laut yang kecil memiliki 24 unit kapal selam. “Dengan pertimbangan luas wilayah, Indonesia memang harus ada menambah 39 kapal selam,” tambahnya.
Penulis: Gema Trisna Yudha
http://www.jurnas.com/news/48737 ... 1/Nasional/Keamanan |
|
|
|
|
|
|
|
Post Last Edit by audreyhepburn at 26-12-2011 16:16
Reply 1727# wartakita
edit..wong indonesia ternyata..lol ![](static/image/smiley/default/biggrin.gif) |
|
|
|
|
|
|
|
BNV = Bolshaya Novorossiysk Varshavyanka yaitu Project 877 paltus, untuk versi exportnya dikenal dgn Improved Kilo 636.
Dec 11, 2011 15:18 EST
Aside from Thyssen Krupp Marine’s U209 family of submarines, the Russian Kilo Class are the world’s most widely exported subs. They’re known for a level of quietness that’s significantly better than other Russian designs, and have been produced in the Project 636 and Project 877EKM “Improved Kilo” variants. Countries operating or ordering these submarines include Russia, Algeria, China, India, Indonesia, Iran, Poland, and Romania.
http://www.defenseindustrydaily. ... o-Class-Subs-05396/ |
|
|
|
|
|
|
| |
|