CariDotMy

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

Author: eltoro

INDONESIA - defence and military issues (PART IV-R.P.9]

   Close [Copy link]
Post time 5-1-2012 06:29 PM | Show all posts










Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 5-1-2012 06:32 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 5-1-2012 06:50 PM | Show all posts






adiknya KRI KUJANG 642...ADA YANG MAU BAGI NAMA ?
Reply

Use magic Report

Post time 5-1-2012 07:08 PM | Show all posts
TNI AL Perbanyak Armada Kapal Kawal Cepat Rudal



BATAM– Jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) terus memperkuat armada lautnya. Setelah KRI Celurit-641,dalam waktu dekat giliran KRI Kujang-642 yang akan memperkuat armada laut TNI AL.


Keduanya merupakan kapal kawal cepat rudal (KCR) produksi dalam negeri yang dikerjakan galangan kapal PT Palindo Marine,Batam. Kedua kapal untuk patroli tersebut memiliki spesifikasi yang hampir sama yakni panjang 44 meter, lebar 7,4 meter, berbobot 250 ton, dan mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 30 knot. Kapal dipersenjatai rudal C-705, meriam kaliber 30 mm enam laras, serta meriam anjungan dua unit kaliber 20 mm.


Pengadaan kapal KCR memang menjadi salah satu program penguatan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL.Hingga 2024 TNI AL butu* 24 unit kapal jenis ini.“Kapal akan dioperasikan di wilayah Armada Barat dan Sulawesi Utara,”kata Asrena KSAL Laksamana Muda TNI Sumartono di Batam kemarin. KSAL Laksamana TNI Soeparno sebelumnya mengatakan, program penambahan alutsista TNI AL pada 2012 adalah pengadaan kapal selam dan kapal permukaan.

“Ada tiga kapal selam, dua kapal permukaan frigate jenis perusak kawal rudal (PKR) dan 20 kapal patroli cepat dan kapal cepat torpedo,” ujarnya. Satu unit kapal tersebut berharga sekitar Rp75 miliar. Pada pengadaan pertama yakni KRI Celurit, pemerintah bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk pembiayaannya.

Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, pengadaan alutsista TNI AL meliputi kapal kombatan dan nonkombatan seperti kapal tanker dan kapal angkut tank. Kapal perang dalam waktu dekat diserahkan kepada KRI Kujang-642.Selain KCR dari galangan kapal di Batam,TNI AL juga segera diperkuat kapal-kapal perang produksi galangan kapal di Banyuwangi, Trimaran.

Nama terakhir ini juga menggunakan senjata peluru kendali dengan jarak tembak 120 km.TNI AL memesan empat unit dan dalam waktu dekat satu di antaranya sudah bisa diserahkan
. Meski demikian, Trimaran berbeda dengan Celurit maupun Kujang. Dari segi bahan, Trimaran menggunakan komposit serat karbon, sedangkan Celurit dan Kujang terbuat dari gabungan baja khusus high tensile steel dan aluminium marine grade.

Trimaran juga mampu melaju lebih kencang 5 knot dari Celurit dan Kujang. Kapal-kapal kecil dinilai cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan, dibandingkan dengan kapal besar seperti yang banyak digunakan dalam Perang Pasifik. Namun, kapal-kapal tersebut harus dilengkapi dengan persenjataan yang canggih seperti peluru kendali.

Sekjen Kemhan Marsdya TNI Erris Heryanto mengatakan, pemerintah sedang bersiap untuk memproduksi peluru kendali (rudal) yang akan dipakai mempersenjatai kapal perang KCR yakni C-705. Produksi akan menggandeng perusahaan di China yaitu Sastind. “TNI AL akan menggunakan ini di kapal-kapal patrolinya.Rudal ini memiliki jangkauan 110-120 km dan dipersiapkan untuk sasaran permukaan,”ujarnya.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/457764/
Reply

Use magic Report

Post time 5-1-2012 07:22 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 5-1-2012 21:00

TNI AL Bangun Pangkalan Kapal Selam Di Teluk Palu



SEBELUM DI CAT


SESUDAH DI CAT

Donggala, Sulteng (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut sedang membangun sebuah pangkalan khusus untuk kapal selam dan kapal-kapal perang di Teluk Palu.

"Pembangunannya sudah dimulai tahun 2011 di dermaga Pangkalan TNI AL (Lanal) Kelurahan Loli, Kota Palu," kata Dan Lanal Palu Kolonel Laut (P) Budi Utomo kepada ANTARA di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala, sekitar 35 km utara Kota Palu, Kamis.

Menurut dia, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemkot Palu telah membantu TNI AL berupa lahan seluas tiga hektare untuk mengembangkan Dermaga Lanal di Loli tersebut menjadi pangkalan kapal-kapal selam dan KRI.

Di atas lahan tersebut, TNI AL akan membangun berbagai sarana dan fasilitas untuk kepentingan pelayanan terhadap alutsista TNI AL itu agar bisa berfungsi maksimal sebagai tempat istirahat, perbaikan dan pengisian logistik kapal-kapal selam dan kapal perang.

Fasilitas yang sedang dan akan dibangun adalah asrama untuk awak kapal dan juga sarana dan fasilitas untuk perbaikan kapal.

"Pangkalan itu sekarang sudah bisa digunakan hanya belum maksimal. Sudah pernah diuji coba dengan kapal selam dan sudah rutin digunakan oleh KRI-KRI yang beroperasi di alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) III Laut Banda," ujar Budi.

Menurut Budi, Dermaga Lanal Palu di Loli ini merupakan pangkalan kapal selam satu-satunya di luar Jawa. Teluk Palu ini dipilih karena lokasinya yang sangat strategis dan konfigurasi alur lautnya yang istimewa dan tidak terdapat di teluk lain di Indonesia bahkan mungkin di dunia.

"Alur laut teluk Palu mulai dari Laut Banda sampai Loli mencapai panjang 30 kilometer dengan lebar 10 km dan kedalaman 400 meter. Ini sangat istimewa, sehingga raksasa sekelas kapal induk Amerika Serikat pun bisa masuk di sini," ujarnya.

Lokasinya juga strategis karena jarak ke Malaysia 300 kilometer dan ke Makassar juga 300 kilometer, jadi berada di tengah-tengah dua titik penting dalam strategi pertahanan nasional.

"Kondisi perairan Teluk Palu ini pun tidak akan terpengaruh oleh kondisi cuaca dan iklim bagaimanapun yang terjadi di ALKI III. Jadi teluk ini sangat cocok untuk dijadikan tempat parade kapal perang seperti yang pernah dilaksanakan di Manado," ujarnya.

Ketika ditanya berapa dana yang dikucurkan dan kapan pembangunan pangkalan kapal selam ini selesai dan beroperasi penuh, Budi Utomo mengaku tidak tahu karena hal itu tergantung pada pendanaan dari Mabes TNI AL.

"Dana pembangunannya dikucurkan bertahap dari Mabes. Proyeknya ada di Mabes, kami hanya menerima saja," ujar Budi disela-sela acara penyerahan kapal bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada para nelayan dari lima kabupaten di Sulteng.

ARMADA HIU KENCANA

Ia juga tidak menyebutkan berapa kapal selam yang akan berpangkalan di Dermaga Loli ini, namun menyebut bahwa dalam waktu dekat ini, TNI AL akan membeli tiga kapal selam baru dan tidak tertutup kemungkinan kapal-kapal itu akan ditempatkan di pangkalan Loli ini.

http://www.antaranews.com/berita ... angun-di-teluk-palu
Reply

Use magic Report

Post time 5-1-2012 07:26 PM | Show all posts
Indonesian Air Force Inspects Ballistic Missiles to Strengthen Air Defense



MEDAN, KOMPAS.com - The Medan National Air Defense Command (Kosekhanudnas) has inspected ballistic missiles abroad to foster the air defense in the area.

"The type of ballistic missiles are the KY-80," Medan Kosekhanudnas chief Vice Marshal Bonar Hutagaol said in Medan on Wednesday.

He said as a unit assigned in the western area, he was in need of ballistic missiles with the capacity to destroy aircraft and ballistic missiles fired by the enemy. Right now the number of ballistic missiles of the Medan Kosekhanudnas III were still enough like those being used by a number of Medium Air Defense Artillery Battalions (Arhanudse).

However, he still needed more ballistic missiles in anticipation of any eventualities. Therefore he made an inspection of the ballistic missiles in the Gobi dessert , China , which he said are very good and suitable to strengthen air defense in Indonesia.

The results of the inspection will be handed to the Military (TNI) Chief for making the necessary decisions. Then the results will be studied more deeply. "Then a decision will be made which are the best for Indonesia."

The supply for aircraft fighters had been depleting and Air Force Chief Marshal Imam Sufaat planned to build an essential force by 2025. Radars will be bought only for airbases still vacant like in Tanjung Pinang.

"The entire sector III (Medan) had already been covered."

http://english.kompas.com/read/2 ... engthen.Air.Defense
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 5-1-2012 08:01 PM | Show all posts


patrol boat @muara angke port, jakarta
Reply

Use magic Report

Post time 5-1-2012 08:48 PM | Show all posts
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 5-1-2012 09:01 PM | Show all posts
Post Last Edit by rifa at 5-1-2012 21:24

SORRY DOBOL BRO HAHAHHHAAA
Reply

Use magic Report

Post time 5-1-2012 09:27 PM | Show all posts

Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-1-2012 12:25 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-1-2012 12:26 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-1-2012 12:27 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-1-2012 12:28 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-1-2012 12:29 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-1-2012 12:31 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


 Author| Post time 6-1-2012 12:33 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 6-1-2012 12:34 AM | Show all posts
Reply

Use magic Report

Post time 6-1-2012 04:33 AM | Show all posts

PT.PALINDO and KCR 60 MADE IN INDONESIA































































Reply

Use magic Report

Post time 6-1-2012 04:42 AM | Show all posts

PALINDO dan KCR 60Meter Made In Indonesia

Post Last Edit by audreyhepburn at 6-1-2012 04:49

Sorry Dopost..
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CariDotMy

9-2-2025 06:11 PM GMT+8 , Processed in 0.046455 second(s), 27 queries , Gzip On, Redis On.

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list